Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Struktur kelompok mata pelajaran pendidikan islam dan bahasa arab


dalam kurikulum madrasah meliputi: 1) Al-Qur’an Hadist, 2) Akidah Akhlak,
3) Fikih, 4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), 5) Bahasa Arab. Masing-
masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait dan melengkapi.

Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah,


muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi
dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan
aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah Swt dan hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam
menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
kekeluargaan, kebudayaan/seni, ilmu pengetahuan dan teknologi
olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh.

Pendidikan akidah akhlak di Madrasah memiliki karakteristik sebgai


berikut: Akidah Akhlak menekankan pada kemampuan memahami keimanan
dan keyakinan islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu
mempertahankan keyakinan/keimanannya sertamenghayati dan mengamalkan
nilai-nilai al-asma, al-husna. Akidah menekankan pada pembiasaan untuk
menerapkan dan menghiasi diri akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi
serta menghindari diri dari akhlak tercela (madzmumah) dalam kehidupan
sehari-hari.

Tujuan Kelompok Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Akidah akhlak di madrasah tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran


PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlakyang telah dipelajari
oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan
tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari
iman kepada Allah, sampai kepada iman kepada Qada dan Qodar yang
dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan
penghayatan terhadap al-asma, al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-
tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta
pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akidah tercela dalam kehidupan
sehari-hari.

Secara substansial mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi


dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan
mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan
akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan
oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa,
terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi
dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Ruang Lingkup Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah


meliputi:

a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat
Allah, al-asma, al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah,
Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada-Qadar.
b. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhid, ikhlas, ta’at, khauf,
taubat, tawakkal, ikhtiyar, sabar, syukur, qana’ah, tawadu, husnuzhan,
tasaamuh dan ta’awun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan
remaja.
c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, amaniah, putus
asa, ghadlab, tamak, takkabur, hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan
namimah.
d. Aspek adab meliputi: dab beribadah: adab salat, adab membaca Al-
Qur’an dan adab berdoa, adab kepada orang tua dan guru, adab kepada
saudara, teman, dantetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu terhdap
binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan.
e. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman dan umatnya, ashabul
khafi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub, Kisah Sahabat: Abu Bakar ra,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bi Abi Thalib.1

1
Kementrian Agama Rebublik Indonesia, Akidah Akhlak Buku Guru Madrasah
Tsanawiyah kelas VII (Jakarta: Kementrian Agama Rebublik Indonesia, 2014)., hlm. 7-8.
Pengertian Ilmu Akhlak

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendifinisikan


akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), dan pendekatan
terminologik (peristilahan). Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari
bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa,
yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid
Af,ala, yuf’ilu if’alam yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah
(kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-
maru’ah (peradaban yang baik), al-din (agama).2

2
Dikutip dari: Jamil Saliba, al-Mu’jam al-Falsafi, Jus 1, (Mesir: Dar al-Kitab al-Mishri,
1978)., hlm 539. Lihat pula Luis Ma’luf, kamus al-Munjid, (Beirut: al-Maktabah al-
Katulikiyah), hlm.194; Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hlm.
19. Dalam: Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers), hlm.
1.

Anda mungkin juga menyukai