Anda di halaman 1dari 3

Cerita Perjuangan Zahwa Raih Juara Danton Paskibra Terbaik Tingkat Nasional

Siswi Paskibra Deven SMA Negeri 11 Semarang

Apa kalian tau mengenai Paskibra? Apa sih yang terlintas di pikiran kalian tentang
anak paskibra? perkenalkan nama saya Siti Zahwa. Saya sebagai siswi SMA Negeri 11
Semarang yang juga mengikuti ekstrakurikuler paskibra di sekolah. Saya adalah peraih
danton terbaik tingkat Nasional dalam lomba Laskar Dwi Warna Competition 2022 (LDWC
2022) yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 1 Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.
LDWC 2022 merupakan event yang berbasis lomba baris-berbaris yang di dalam nya
terdapat beberapa kategori lomba yaitu juara umum, juara utama, juara pbb terbaik, variasi
formasi terbaik, dan danton terbaik. Event ini terselenggara setiap 2 tahun sekali dan dalam
masa pandemi COVID 19 kemarin, event ini diselenggarakan secara daring dan SMA N 11
Semarang mengikutinya sebagai perwakilan dari Kota Semarang dan Jawa Tengah. Namun
perjalanan saya menjadi Danton Terbaik tingkat Nasional tidak dimulai dari lomba tersebut,
saya sudah menekuni Paskibra terutama danton sejak saya masih SMP dan danton terbaik di
LDWC ini adalah gelar yang saya raih pertama kalinya setelah saya mengikuti perlombaan di
Kota Semarang
Saya akan menceritakan perjalanan saya dari awal ketika saya mengenal paskibra
sampai menjadi Danton Terbaik Tingkat Nasional. Baca terus artikel ini sampai selesai yaa
teman-teman.
Cerita ini dimulai ketika saya masuk sebagai siswi baru di SMP Negeri 3 Semarang,
awal mula saya mengenal paskibra adalah ketika saya melihat secara langsung bahwa anak
paskibra sangat keren dan saya berkeinginan menjadi seperti mereka, karena itu saya
beranikan untuk mendaftar paskibra di SMP N 3 Semarang yang bernama PASGAMA.
Setelah Upacara 17 Agustus 2018, langsung diadakan seleksi untuk mengikuti
perlombaan paskibra di kota semarang, dan saya terpilih menjadi Danton, saya terkejut
sekaligus senang, dimana saya saat itu masih kelas 8 dan saya sudah dipercaya mengemban
tanggung jawab yang besar saat itu, 3 bulan saya lalui bersama dengan pasukan saya, berlatih
setiap hari ditemani dengan panas terik matahari. Ada sedikit cerita yang selalu aku ingat
sampai sekarang saya melakukan kesalahan yang menyebabkan pasukan saya menabrak garis
dan itu adalah kesalahan fatal!. Saat diadakan evaluasi saya mendapatkan hukuman yang
membuat saya tersadar dan harus membuat saya menjadi lebih baik lagi. Saat hari
perlombaan saya dan tim sudah melakukan semaksimal mungkin namun belum rejekinya kita
karena kita tidak mendapatkan juara dan saya gagal saat itu.
Kemudian di tahun 2019 akhir, saya dan teman-teman saya kembali mengikuti
perlombaan di Kota Semarang, dan saya kembali menjadi Danton untuk kedua kalinya. Saya
berlatih dengan baik agar tidak melakukan kesalahan yang sama, saat mendekati hari lomba
tiba tiba suara saya menjadi serak dan hilang, dan lagi saat tampil di perlombaan, suara saya
hilang dan saya sudah sekuat tenaga agar saya bisa meneriakan aba-aba agar tidak
mengecewakan tim saya, alhamdulilah tim saya masih mendapatkan juara namun saya gagal
untuk mendapatkan juara danton terbaik, dan ini merupakan lomba terkahir saya ketika saya
masih di jenjang SMP.
Saat saya pertama kali ke SMA N 11 Semarang, saya tidak tau bahwa Paskibra Deven
yang terkenal dan Hebat itu ada di sekolah ini, dan ketika saya telusuri ternyata Paskibra
Deven ada di SMA N 11 Semarang, namun saat itu masih terjadi pandemi dan saya
melaksanakan seleksi secara daring dan saya terpilih menjadi anggota Paskibra Deven. Pada
akhir tahun 2021 diadakan seleksi untuk lomba online yang diadakan oleh salah satu
universitas swasta dan saya kembali terpilih menjadi danton untuk ketiga kalinya, kita latihan
di kala semua siswa siswi sedang melaksanakan pembelajaraan secara daring. Saya bertemu
dengan teman-teman baru satu angkatan saya dan adek kelas saya karena saat itu saya sudah
kelas 11, sungguh waktu yang lama bukan untuk menanti lomba membawa nama SMA N 11
Semarang, saat lomba berlangsung kita melakukan pengambilan video yang akan diserahkan
untuk di nilai oleh dewan juri. Namun saat itu saya dan tim gagal dalam event tersebut dan
kita mengadakan evaluasi.
Evaluasi sudah dilaksanakan dan salah satu alumni menawarkan untuk mengikuti
lomba tingkat Nasional dan dia yang akan melatih agar mengobati rasa kekecewaan atas hasil
lomba sebelumnya, saya pun sangat ingin karena saya ingin memperbaiki apa kekurangan
yang pernah saya lakukan di sebelumnya, ternyata lomba tingkat Nasional itu adalah LDWC
2022. Saya dan tim langsung melaksanakan seleksi dan terpilih lah 13 siswa siswi terbaik dan
dilatih oleh pelatih yang berbeda dari lomba sebelumnya, saya tidak mengenal pelatih ini dan
dia katanya salah satu pelatih terbaik di Kota semarang bahkan di Jawa Tengah. Semoga
dengan ini saya dan tim bisa mendapatkan yang terbaik dengan usaha dan kerja keras kita,
saat latihan pun kita tidak latihan di SMA Negeri 11 Semarang karena kita latihan di markas
pelatih ini, namun semangat saya sebagai danton dan pasukan tidak luntur meskipun itu jauh
dari rumah saya, saya selalu berangkat pagi disaat yang lain belum hadir dan saya
mendapatkan ilmu dan detail secara dasar menjadi danton yang baik, dan latihan ini belum
pernah saya dapatkan selama saya menjadi danton, suka duka saya alami bersama tim dan
saya selalu berusaha melakukan yang terbaik
Pengambilan video pun tiba, saya dan tim selalu di ingatkan untuk melakukan yang
terbaik di dalam lapangan, dan alhamdulilah kita selesai melakukan take video dan
menunggu hasil pengumuman, satu minggu setelah take video, saya dan tim melakukan
kumpul bersama untuk mendengarkan hasil pengumuman, nama saya disebutkan menjadi
Danton Terbaik tingkat nasional mengalahkan peserta dari berbagai daerah, saya menangis
terharu dan teman2 saya juga memeluk saya dan mengucapkan selamat atas Juara Danton
Terbaik yang saya terima, dan alhamdulilah SMA N 11 Semarang mendapatkan Juara PBB
Terbaik, Juara Danton Terbaik, Juara 1 Tingkat luar Kalimantan Selatan, dan Juara Utama 2
Tingkat Nasional serta menjadi Runner up UMUM LDWC 2022 Tingkat Nasional.
Dan itulah cerita proses saya menjadi Danton Terbaik Tingkat Nasional, semoga
teman-teman bisa terinspirasi dengan cerita saya. “Tidak ada proses yang mengkhianati hasil,
kamu harus terbentur,terbentur,dan terbentur, hingga akhirnya kamu TERBENTUK”
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai