Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Nama lengkapku Aditya Zanuar Rizky,teman teman akrab memanggilku dengan nama Adit.
Kata orang tuaku nama itu memiliki arti yang bagus, nama Aditya berarti orang yang pandai
dan bijaksana, nama Zanuar berarti yang lahir pada bulan Januari sedangkan nama Rizky
berarti rezeki jadi kalau dijadiin kalimat "Orang yang pandai dan bijaksana terlahir pada
bulan Januari dan membawa banyak rezeki" semoga saja aku bisa menjadi arti dari namaku
itu ehee... Aku lahir di tanggal 13 Januari 2005 tepat pada hari kamis malam jumat. Banyak
mitos yang mengira bahwa angka 13 adalah angka sial tapi, aku tidak percaya dengan tahayul
macam itu dan aku akan buktikan bahwa angka 13 adalah angka yang penuh keberuntungan

Aku sekolah di MTsN 6 Malang yang ditahun 2020 ini aku sudah menduduki kelas 9.
Tujuanku bersekolah disini sih karena aku ingin mendalami ilmu agama karena aku dulu
lulusan dari Madrasah Ibtidaiyah IMAMI, banyak sekali perjuangan yang sudah aku lewati
dari kelas 7 sampai kelas 9 ini. Aku memiliki cita-cita menjadi seorang perwira TNI AU.
Karena aku ingin mengangkat derajat kedua orang tuaku, oleh karena itu dari awal sampai
akhir aku akan berjuang sekuat tenagaku agar cita-cita yang sangat kudambakan dapat
menjadi kenyataan.

Pertama kali aku bersekolah di MTs ini aku bingung memilih ekstrakulikuler yang cocok
untukku karena banyak banget pilihannya sampai-sampai aku dibuat bingung mau ikut yang
mana, tapi salah satu sahabatku yang bernama Rizal dia memberi saran kepadaku agar
mengikuti ekstra pagar nusa. Aku pun mmemikirkan saran darinya sampai akhirnya aku
setuju, pertama kali latihan pagar nusa ini aku merasa sangat kaku karena aku dulu
mengikuti bela diri Tae Kwon Do yang lebih mementingkan menyerang menggunakan kaki
daripada tangan, jadi saat masuk pagar nusa ini aku belum biasa dengan serangan
menggunakan tangan. Perlahan tapi pasti aku pun menguasai berbagai jurus yang diberikan
oleh guruku. 1 tahun berselang aku ditawari oleh guruku untuk mengikuti perlombaan pencak
silat tingkat kabupaten, awalnya sih aku menolak karena materi dan peraturan tanding
pencak silat dan tae kwon do itu berbeda, tetapi ketika aku merasa seperti itu guruku yang
bernama Pak Udin selalu berkata "Uwis lakonono disek kalah menang iku urusan mburi seng
penting samean berusaha, lak seumpomo samean menang iku hadiah e samean lak samean
kalah samean yo tetep oleh hadiah, hadiah e yoiku pengalaman" lewat kata kata itu seolah
jiwa semangat ku langsung membara dan aku pun bersedia mengikuti perlombaan itu, tepat
pada tanggal 10 Januari 2019 lalu aku mengikuti turnamen pencak silat untuk pertama
kalinya. Aku tidak merasa gugup karena aku sering bertanding di atas gelanggang lebih dari
satu kali. Namun sayang, di pertandingan pertamaku ini aku mengalami sebuah kekalahan
yang pahit, tapi berkat kekalahan ini aku dapat mengambil pengalaman yang benar benar
berharga bagiku. Setelah dari perlombaan itu aku makin giat berlatih agar kelak di
pertandingan berikutnya aku tidak kalah lagi. Saking giatnya sampai-sampai aku terkena
deman 2 hari ehee..

Setelah melalui proses latihan itu aku mendapat tawaran untuk mengikuti lomba pagar nusa
se-Malang Raya yang diselenggarakan oleh SMK CB, dengan antusias aku pun menerima
tawaran tersebut, dari total 4 pertandingan aku mengalami 2 Kekalahan yang menyebabkan
diriku mendapat posisi juara 3. Yahhh awalnya sihhh cukup kecewa tapi ya nggak papa lah
aku sendiri juga lega walaupun mendapat juara 3 setidaknya aku menyumbang sebuah
prestasi untuk sekolahku ini,

Tidak lama setelah pertandingan itu kepala sekolahku mengumumkan bahwa ada ajang
lomba porseni yang diselenggarakan 1 bulan kedepan dan kepala sekolah meminta agar
masing masing dari pembina ekstrakulikuler untuk memilih muridnya agar mengikuti ajang
lomba porseni tersebut. Aku, Rizal, dan Agit dipilih untuk mewakili cabor pencak silat dalam
lomba tersebut. Di pertandingan ini berbeda dari pertandinganku sebelumnya karena
pertandingan pencak kali ini aku mengikuti pertandingan pencak silat seni bukan laga.
Perbedaanya kalau pencak silat seni adalah pertandingan yang penilaiannya berdasarkan
pada keindahan dan kemantapan gerakan yang diperlihatkan oleh atlet. Sedangkan pencak
silat laga adalah pertandingan yang penilaian kemenangannya didasarkan pada banyak skor
yang didapatkam oleh atlet karena pada pencak silat laga para atlet saling bertarung untuk
mendapatkan skor.

Oke kembali ke topik pertandinganku tadi. Setelah 3 anak tersebut terpilih, aku dan 2
temenku tersebut dilatih dan digembleng sampai benar benar mampu menguasai jurus dan
memantapkan jurus. 1 Bulan berlalu dari latihan neraka tersebut pertandingan porseni pun
diselenggarakan dan porseni yang pertama ini masih tingkat KKN, alhamdulillah akhir dari
pertandingan tersebut kami bertiga menang dengan telak dan menyabet juara 1, setelah
pertandingan tersebut kami di beri waktu istirahat 2 hari.

Pertandingan porseni tingkat kabupaten akan diadakan 2 Bulan lagi, aku serta teman-
temanku mulai berlatih tapi latihan kali ini tidak sekeras seperti latihan sebelumnya.
Setelah 2 Bulan latihan tersebut berlalu aku dan teman-teman dengan sangat siap
mengikuti pertandingan kedua tersebut, kami menampilakan yang terbaik dari hasil latihan
yang sudah kami lalui, sampai akhirnya kami memenangkan lomba porseni tingkat kabupaten
tersebut dengan menempati posisi pertama sehingga kami akan melanjutkan pertandingan
porseni tingkat Provinsi, Namun sayang di pertandingan porseni tingkat provinsi tersebut
kami kalah dan pulang dengan tangan kosong tanpa membawa apapun. Hal itu membuat
mentalku benar benar down, tetapi karena ucapan semangat dari guruku aku kembali
menjadi penuh semangat lagi yahh walaupun masih ada rasa kecewa yang masih tersisa
dalam diriku.

Dari perjalanan tersebut banyak hal yang sudah aku lalui dari mulai
duka,tawa,gembira,sedih bercampur aduk,namun hal itu lah yang mampu membuatku menjadi
seorang atlet yang siap mental. Karena dibalik sebuah kemenangan selalu ada perjuangan
yang sangat keras yang harus dilalui. Itulah pengalaman yang sudah aku lalui saat
bersekolah di MTs 6 Malang aku dapat bertanding sampai tingkat provinsi karena dukungan
dari orang tua, guru, teman-teman 9E ku dan tidak lupa sahabatku anggota TEK (The Eight
Kampret) Ulum, Dinal, Rijal, Haidar, Zulfa, Ridho, Ghefa. Mereka semua yang senantiasa
menyemangatiku sampai di tingkat provinsi.

"FROM ZERO TO HERO"


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai