Anda di halaman 1dari 4

Nama: OLIVIA NUGROHO

Kelas: XI IPS 1
No.: 24
TUGAS MANDIRI – MENGONSTRUKSI TEKS CERPEN

BULUTANGKIS HOBIKU

Perkenalkan nama lengkap ku Olivia Nugroho atau biasa dipanggil Oliv. Aku senang

sekali berolahraga, namun dari sekian banyak cabang olahraga, olahraga yang paling aku minati

adalah bulutangkis. Karena dengan bermain bulutangkis, aku merasa sangat senang dan seakan-

akan beban hidup yang ada di dalam diriku hilang.

Aku mulai tertarik dengan bulutangkis sejak berumur 6 tahun. Saat itu, aku kebingungan

dalam memilih ekstrakurikuler yang telah diselenggarakan oleh sekolah, tetapi papaku

menyarankanku untuk memilih ekstrakulikuler bulutangkis karena kecintaannya terhadap

olahraga bulutangkis. Oleh karena itu, sesuai dengan saran papa, aku memutuskan untuk

mengikuti ektrakulikuler bulutangkis itu.

Waktu pertama kali aku mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis, aku langsung jatuh cinta pada

olahraga tersebut, meskipun saat itu aku belum begitu mahir dalam memainkannya. Seperti ada

yang menagatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Dan kecintaan ku terhadap bulutangkis

bisa diibaratkan bagaikan api dengan asap.

Ketika tiba jadwal ekstrakurikuler, aku selalu menjadi orang pertama yang tiba di

lapangan. Sesampainya dilapangan, aku langsung menyalakan lampu lapangan. Setelah itu, jika

temanku belum ada yang datang, aku memanfaatkan waktu itu dengan berlatih sendiri, seperti

bermain dengan tembok.

***

Sudah 4 tahun lamanya aku mengikuti ekstrakulikuler bulutangkis, aku pun semakin

tertarik dengan olahraga bulutangkis dan bakatku dalam bermain bulutangkis semakin terlihat.

Aku bertanya kepada papa, “Pa, boleh gak aku bergabung di Club bultangkis di tempat aku

ekskul?. Soalnya selama ini kan aku hanya mengikuti ekskul saja dan jadwal ekskul hanya

seminggu sekali, sementara aku mau menghabiskan waktuku lebih banyak lagi di dunia

bulutangkis ini”.
Mendengar perkataanku tersebut, papa sempat terdiam, lalu menjawab, “Kamu yakin dek? Papa

khawatir kamu akan kecapekan karena kamu harus sekolah dan mengikuti beberapa les mata

pelajaran”.

Kemudian dengan yakin aku menjawab, “Yakin pa!! Aku senang sekali bermain bulutangkis,

dan dengan bermain bulutangkis rasa capek ku bersekolah hilang. Selain itu, bisa memperbaiki

mood aku juga, jadi aku gak gampang stress. Aku juga bisa belajar lebih produktif serta

management waktu dengan baik, daripada kerjaanku di rumah hanya bermain game, lebih baik

aku manfaatin waktu luangku untuk mengembangkan bakatku”.

“Yasudah kalau itu yang kamu mau, selagi apa yang kamu lakukan masih positif, papa akan

selalu dukung dan mensupport kamu”, Jawab Papa.

Keesokan harinya, papaku langsung mengajak aku ke PB Jaya Raya Metland - tempat

aku ekskul. Tanpa berlama-lama, aku langsung mendaftarkan diri sebagai anggota disana. Dan

kebetulan sekali, hari itu bertepatan dengan jadwal latihan. Maka sebelum pulang, aku

menyempatkan waktu untuk melihat bagaimana program latihan disana dan ternyata teman-

teman yang berlatih disana sudah sangat mahir sekali. Tetapi, hal tersebut tidak membuatku

minder, justru aku menjadi terpacu untuk meningkatkan kemampuanku karena aku sadar

kemampuanku saat itu masih perlu ditingkatkan lagi.

***

Tibalah, hari perdana ku mengikuti latihan bulutangkis di Club itu. Aku tidak

membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi. Teman-teman ku disana sangat menerima aku

dengan baik, meskipun kemampuanku berada di bawah mereka jauh. Pelatihku juga sabar dalam

melatihku dan tidak membanding-bandingkan antara murid yang satu dengan yang lainnya.

Suatu ketika, aku dipilih untuk mewakilkan sekolahku dalam Lomba O2SN, cabang

olahraga bulutangkis. Aku sangat senang karena menambah pengalaman baru bagiku. Tetapi

ternyata aku harus terhenti di tingkat kecamatan karena kelemahanku yang mudah terbaca oleh

lawan. Akibat kekalahanku tersebut, aku merasa down dan sempat putus asa.

“Gapapa liv, sampai ditingkat kecamatan saja, kamu sudah coach anggap sangat hebat apalagi

ini adalah pertandingan perdana kamu. Ingat setiap pertandingan itu wajar ada yang menang dan
ada yang kalah. Mungkin lewat kekalahan kamu ini, kamu diminta untuk lebih giat berlatih lagi”.

Kata pelatihku.

“Siappp coach, aku janji akan berlatih lebih giat lagi, sehingga apa yang menjadi kekuranganku

dapat aku perbaiki dan apa yang menjadi kelebihanku dapat terus aku tonjolkan”. Jawabku.

Setelah itu, aku pun berlatih dengan sungguh-sungguh agar kekalahanku kemarin tidak terulang

kembali. Aku juga sempat meminta jadwal latihan tambahan kepada pelatih karena sifatku yang

ambisius, namun pelatih tidak menyetujuinya karena menurutnya porsi latihan yang telah

diberikannya selama ini sudah cukup dan beliau khawatir aku akan kelelahan dan nantinya tidak

berada pada top performance.

***

Setahun kemudian, aku kembali dihadapkan dengan beberapa pertandingan bulutangkis.

Salah satu diantaranya aku berhasil naik podium dan hal itu membuatku sangat senang dan

bangga dengan diriku sendiri. Dari peristiwa itu, aku menyadari bahwa usaha tidak akan

menghianati hasil dan kegagalan bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari kesuksesan.

***

Sembilan tahun sudah aku menekuni dunia bulutangkis. Namun saat aku berumur 14

tahun, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan latihan di club karena tanggung jawab ku pada

sekolah sudah semakin besar dan juga kegiatan ku sudah semakin padat, sehingga waktu sekolah

ku beradu dengan jam latihan. Hal tersebut membuat aku merasa berat hati, tetapi aku yakin

Tuhan telah mempersiapkan rencana yang lebih indah ke depannya.

Kecintaan ku pada dunia bulutangkis tidak akan pudar dan tetap melekat di hati ku. Meskipun

kecintaan itu tidak bisa aku buktikan dengan berlatih, namun aku buktikan dengan cara setia

menyaksikan pertandingan badminton di televisi dan sekali-kali bermain bulutangkis dengan

kerabat maupun bersama denga teman satu club ku dulu.

Lewat pengalaman tersebut, aku juga bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk

merasakan bagaimana menjadi seorang atlet bulutangkis. Ternyata tidak semudah yang aku

bayangkan; harus banting tulang setiap harinya dengan program latihan serta harus rela

mengorbankan waktu bermainnya demi mewujudkan mimpi, yaitu mengharumkan nama

Indonesia di kanca Internasional bahkan dunia.


---------------------------------------------------- SELESAI -------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai