Anda di halaman 1dari 5

AKU DAN HOBIKU

Disusun oleh : Arifin putra


Pada hari dimana aku menyukai futsal, saat itu aku mengikuti ekstrakurikuler futsal di
sekolahku tepatnya saat smp, sebelumnya aku mengikuti ekstrakurikuler rohis & silat, tetapi
tidak lama aku beralih ke futsal, saat itu aku sudah berfikir untuk fokus di satu
esktrakurikuler saja karena aku juga merasakan tidak cocok dalam ekstrakuler itu.

Aku ingat dimana pertama kali aku dibelikan sepatu futsal oleh Ayahku, ayahku sangat
mendukung anaknya dan tidak lupa dengan Mamahku dia juga mendukung anak-anaknya
termasuk diriku sendiri. Pada hari pertama yaitu hari sabtu pagi aku memulai berlatih di
sekolah smp ku, disana aku bertemu banyak teman-teman baru, bagiku itulah hal yang
menyenangkan tapi walaupun aku futsal aku tidak lupa dengan tugas yang diberikan oleh
guru.

Aku memiliki teman yang memotivasi diriku untuk bisa lebih hebat dari dia, nama teman ku
adalah Nugraha Putra dia biasa dipanggil Uta, aku tidak tahu dia berlatih berapa hari sekali
tetapi yang ku tahu orang hebat tidak malas-malas an untuk berlatih contohnya pemain hebat
yang ada di luar negeri yaitu C.Ronaldo & Messi dia tidak malas untuk berlatih karena dia
ingin menjadi JUARA.

Aku mulai fokus dengan futsal yang tadinya aku tidak begitu fokus dengan futsal karena aku
ingin mengisi kegiatan aja biar ga bosan dirumah, yang lebih disayangkan yaitu aku mulai
fokus saat pandemi COVID-19 melanda aku bosan dirumah karena tidak ada teman yang
mengajak latihan saat itu sekolah pun juga tutup jadinya belajar dalam keadaan
daring(online).

Oh ya gak lama berapa bulan kemudian aku diajak latihan oleh teman ku namanya Ridho dia
teman smp ku juga, aku diajak berlatih ditempat futsal yang dekat rumahnya, aku diajak dia
karena kita bareng terus saat futsal di sekolah kebetulan sekolah futsal dekat rumahnya juga
sepi dia mengajak ku untuk bergabung di teamnya saat itu, disana aku menemukan teman
baru dan suasana yang baru.

Aku bersungguh-sungguh berlatih karena aku tahu kalau kita latihannya bercanda hasilnya
pun akan bercanda tetapi beda dengan kalau kita berlatih dengan fokus dan serius itu hasilnya
tidak akan bercanda , oh iya aku tidak hanya berlatih di satu team saja aku ikut berlatih juga
team yang dekat rumah ku, aku kembali menemukan teman-teman baru.
Aku bertemu dengan pelatih yang tadinya kukira itu pemain sama sepertiku tapi aku salah
mengiranya, dia Coach namanya Coach Yusril,aku pertama kali diajarin sama dia aku
merasakan berbeda karena dia pelatih yang baik menurutku, saat selesai latihan aku dihampiri
oleh nya, dia ngajak ku berlatih di teamnya yang ada di cengkareng namanya itu Apollo FA,
dia memanggilku “Arifin, lu mau ikut gak latihan futsal di cengkareng, disana banyak yang
lebih tua dari lu, lu bakal banyak belajar disana” , “Okedeh bang kapan tuh kalau boleh tau
latihannya?”, “Latihannya hari rabu dan jum’at sore, nanti abang jemput ko kalau mau latihan
disana” ucapnya. Nah saat itu aku ajak temanku namanya Fatur agar aku tidak sendirian
latihan disana ‘jujur saja aku ini orangnya pemalu’.

Aku terus berlatih sampai saat aku kepilih dan diajak untuk turnamen, jujur saja itu adalah
pengalaman terbaruku karena sebelumnya aku tidak pernah mengikuti turnamen futsal, aku
merasakan senang dan gembira saat namaku ada di line-up, turnamennya yaitu hari minggu
siang pada awalnya aku grogi karena itu adalah turnamen pertamaku, tidak lupa aku meminta
doa kepada kedua orangtua ku agar team ku menang, saat aku sampai lapangannya kakiku
gemetar karena aku masih grogi melihat musuh yang lebih hebat dari diriku, tetapi aku
menanamkan ini dalam diriku “jikalau ada pemain hebat pasti ada yang lebih hebat darinya”
pada saat itulah aku mulai merasa pd dan juga aku merasakan bahagia karena aku ditonton
oleh orang yang aku sukai ehe, pada akhirnya team ku juara ke-tiga menurutku itu hal yang
bagus karena itu adalah pengalaman pertamaku ,tetapi lebih bagus lagi kalau kita juara ke-
satu tapi aku belum cukup puas dengan hasil yang diberikan aku kembali berlatih lagi untuk
menjadi orang yang lebih hebat.

Pada saat ulangan kelulusan aku berhenti futsal sementara tetapi tidak dengan olahraga
dirumah agar badan tetap fit dan sehat, Alhamdulillahnya aku lulus 100% dengan nilai yang
cukup baik tetapi pada saat itu aku tidak diterima disekolah negri karena dengan alas an
umurku yang masih muda, pada akhirnya aku masuk sekolah swasta di sekolah SMA AL-
KAMAL yang tempatnya di kedoya itu tidak jauh dari rumahku, aku tidak iri dengan teman-
teman ku yang diterima di sekolah negri karena perbedaannya kalau negri tidak bayar dan
kalau swasta bayar. Aku kembali fokus berlatih futsal, di futsal aku diajarkan bukan hanya
tentang menguasai bola aku juga diajarkan tentang solidaritasnya pertemanan, aku punya
moment dimana pada saat itu ada sparing futsal team ku ada 10 pemain sedangkan motornya
hanya 4 disaat itu solidaritas di uji karena kalau kita tinggalin teman kita, kita akan
kekurangan pemain nah disitulah munculnya solidaritas.
Tahun berlalu dan bulan pun berganti aku sekolah dan belajar namun itu masih dalam
keadaan daring(online) aku menemukan teman-teman baru di sekolahku saat aku masuk
zoom class aku bisa mengetahui wajah teman-temanku walaupun masih banyak yang ga on
camera ehe, tugas pertama pun diberikan aku yang begitu bingung dengan tugasnya aku tidak
tahu harus menanyakan kepada siapa karna aku malu bertanya kepada guru, namun ada
temanku namanya Fauzi dia nanya tugasnya kepadaku aku yang bingung dengan tugasnya
pun aku menjawab belum selesai tugasnya.

Aku mengenal arravi dia orangnya asik, saat aku bingung dengan tugas aku selalu chat Arravi
dia selalu mengasih jawaban tapi saat itu aku tidak tahu arravi wajahnya seperti apa karna
saat zoom class dia selalu off camera dan bukan hanya Arravi ternyata aku menemukan
teman smp ku namanya Fauziah dia sekelas denganku dia juga orangnya baik aku selalu
menanya saat aku bingung dengan tugas-tugas yang diberikan.

Masuklah sekolah namun masih dalam ganjil-genap, itu pertama kali aku melihat wajah
teman-temanku dan orang yang pertama kali aku kenalan ialah Fulki, saat itu aku tidak tahu
siapa saja yang main futsal di kelas ku namun aku bertanya kepada Fulki ternyata dia pemain
futsal aku pun diajak bermain futsal dengan teman-temannya dia di lapangan futsal elang itu
tempatnya di Kemanggisan lumayan jauh sih dari rumahku tapi aku tidak keberatan dengan
itu, aku bertanya kepada Fulki ‘yang main futsal di al-kamal Cuma kita aja ki?’ dia menjawab
‘enggak kok lu kenal Arravi? Dia juga main futsal nanti deh kita main bareng sama dia’,
ternyata Fulki kenal dengan Arravi waktu itu aku beda sesi dengan Arravi.

Jujur saja saat itu aku kesepian & bosen dirumah karena tidak bisa keluar latihan bukan
karena aku malas namun karena lockdown aku pun gabisa keluar rumah. Beberapa bulan
kemudian sudah agak normal sekolahpun mengizinkan untuk masuk semuanya tidak lagi
ganjil dan genap disitu aku bisa melihat wajah semua teman-temanku, yang pertama
mengajak aku mengobrol yaitu si Fauzi karena aku lumayan dekat dengannya, kita
berbincang-bincang ternyata rumahnya dekat denganku dia mengajak ku main tetapi aku
menolaknya karena ada jadwal futsal saat itu aku gabisa ninggalin kegiatan itu.

Hari pun berganti aku duduk dengan teman ku Tyrone dia orangnya juga asik, beruntung aku
menemukan teman seperti dia karena dia bisa mengetahui pelajarannya karna saat itu aku
masih kurang belajar jadinya masih keadaan bingung dan aku tidak nakal disekolah karena
mamahku berpesan ‘kalau nakal jangan disekolah itu gabaik disekolah tempatnya nyari ilmu
bukan nyari ribut’ .
Walaupun aku asik dengan suasana baru tapi aku tidak melupakan hobi ku yaitu futsal aku
terus berlatih sampai aku diajak ikut Liga futsal oleh pelatih ku walaupun pendaftarannya
bayar aku tidak keberatan dengan hal itu karena aku tahu uang yang kita bayar tidak akan sia-
sia walaupun mahal juga, aku ikut Liga tempatnya di wilayah Tangerang yaitu di V3(VINI
VIDI VICI) walaupun itu terlalu jauh namun tidak apa karena orang hebat tidak akan diam di
zona nyamannya, itu Liga untuk umur 17tahun namun saat itu aku masih berumur 15tahun
pelatihku bilang kepadaku ‘ini buat melatih mental, jadikan kalau bertemu musuh yang lebih
tua di luar sana lu tidak takut sama mereka’ disitu aku juga banyak belajar walaupun kalah
ataupun menang itu bisa dibuat pelajaran, teman-teman yang umurnya lebih tua dari ku pun
memberi semangat kepadaku dia tidak sama sekali meremehkan orang yang lebih muda
darinya, saat pertandingan pertama aku sengaja mengajak kedua orang tua ku untuk
menonton pertandingannya dan aku semakin pd karena ditonton oleh Ayah dan Mamahku,
walaupun hasilnya kalah team kami dapat belajar dari kekalahan itu Ayahku juga mendukung
ku untuk terus berlatih agar bisa mengalahkan team-team yang lainnya.

Liga pun selesai team ku dapat peringkat ke 5 saat itu, itu pengalaman yang luar biasa karena
aku mendapat pelajaran dari orang yang lebih tua dariku aku berlatih kembali karena aku
masih kurang puas dengan hasilnya. Tahun berganti aku kembali bermain di Liga tetapi Liga
kali ini berbeda karena kalau kita menang kita akan melawan seluruh Indonesia Liga ini
namanya AAFI (ASSOSIASI AKADEMI FUTSAL INDONESIA) dan main nya pun di
lapangan wilayah Tangerang, disana banyak team-team hebat tapi aku berfikir ‘kita tidak
tahu dia hebat atau tidaknya karena kita belum mencoba melawannya’ pertandingan pertama
dimulai aku mengeluarkan seluruh kemampuanku di lapangan agar bisa menang di
pertandingan itu, Alhamdulillah team kami menang di pertandingan pertama tetapi kata
Pelatihku ‘jangan cepat puas kembali latihan lagi karena masih banyak team yang belum kita
lawan’ team kami pun kembali berlatih untuk mengevaluasi tentang kesalahan-kesalahan.

Liga pun libur karena Liga nya mulai menjelang bulan Ramadhan dan aku pun ulangan
kenaikan kelas aku belajar untuk bisa mendapatkan nilai yang maksimal, Alhamdulillah aku
naik dengan nilai yang cukup bagus, oh ya aku juga dipilih oleh Ustadz untuk menjadi Bilal
Sholat Teraweh di Musholah dekat rumahku aku sudah lagi tidak gugup karena aku sudah
banyak belajar dari Ustadz ku dan teman-temanku. Saat bulan Ramadhan itu suasanya sangat
beda banyak orang-orang berpergian ke kampung halaman masing-masing kota pun menjadi
sepi, takbir dikumandangkan besoknya keluarga ku ramai-ramai menunaikan Sholat Ied di
Musholah dekat rumahku
Sekolah pun berlanjut dengan kelas baru dan teman-teman baru dan Liga ku kembali
berlanjut, aku kembali mengenalkan diri kembali dihadapan teman-teman baru karena saat
kenaikan kelas, semua kelas diacak jadikan masih banyak teman-teman lama ku di kelas baru
ku, aku mendapatkan wali kelas yang sangat keren yaitu Bu Nilam Sari Spd.MM dia punya
banyak cerita dia menjadikan suasana kelas menjadi seru dan asik. Aku kembali belajar tapi
aku juga tetap berlatih karena Liga ku masih berjalan beruntungnya Liga Futsal mainnya di
hari minggu jadinya tidak terjadi bentrok dengan sekolah.

Liga jalan beberapa bulan team kami lumayan bagus kita belum merasakan kekalahan kami
terus berlatih namun waktu itu banyak yang malas-malasan dalam berlatih termasuk diriku
sendiri saat kita main hari minggu kita pun mengalami kekalahan tadinya team kami
memegang peringkat 1 team kami jadi turun ke 2 pelatih kami pun marah karena kalau kita
terus-terusan begini perjuangan kita sia-sia karena proses untuk masuk Liga AAFI tuh ga
semudah yang team lain kira, aku dan teman-teman pun menyadari kesalahan kami pun
kembali berlatih untuk merebut kembali peringkat 1 namun lawan kami yang peringkat 1 dia
tidak pernah kalah karena kalau kita mau kembali menjadi peringkat 1 kita tidak boleh kalah
1 pertandingan pun atau tidak dia kalah 1 pertandingan baru bisa team kami kembali naik ke
peringkat 1, namun takdir tuhan berkata lain team kami finish di peringkat 2 namun kita
masih berharap agar bisa ikut melawan seluruh Indonesia karena kalau kita berada di
peringkat 1 itu kita bisa mewakili nama Tangerang untuk bermain di Bandung. Saat rapat
seluruh pelatih panitia berkata ‘yang mewakili hanya peringkat 1 saja’ aku pun sedih karena
kami sudah berjuang begitu keras tapi ada pepatah mengakatan ‘tidak ada perjuangan yang
sia-sia’ namun aku tidak mengalami hal itu.

Teman – teman disekolah pun sekarang mau diajak main futsal bareng dulunya tidak mau
mungkin karena dulu belum tau siapa saja yang main futsal, kami sparing dengan sekolah-
sekolah lain karena ada teman yang punya saudara di sekolah lain jadinya kami mengajak
untuk sparing futsal, Alhamdulillah kami futsal hanya sekedar futsal bukan untuk ribut
jadinya tidak ada yang emosi, semakin kita dewasa semakin kita tidak ingin mencari banyak
musuh tapi yang kami cari yaitu teman.

Tidak terlepas dari keadaan sedih aku masih mengingat kenapa kita tidak menjadi juara kami
keluar sebagai runner-up mau menyesal juga tidak bisa karna masa lalu sampai kapanpun
tidak bisa di ulang jadinya tidak harus di sesali.

Anda mungkin juga menyukai