Anda di halaman 1dari 7

PERCAYA DIRI

Cerpen : Rizqon Fadillah

Aku adalah remaja yang tinggal di sebuah kota kecil yang terpencil, aku biasanya
dipanggil Fadil. Aku adalah sosok yang berani mencoba, cerdas, dan rendah hati, tetapi ada satu
hal yang menghantuinya. Rasa takut untuk menghadapi hal-hal baru atau hal-hal yang akan
datang. Aku merasa lebih suka tetap dalam zona nyaman daripada menghadapi hal yang tidak
pasti. Suatu hari aku mendengar kabar baik tentang sebuah perlombaan futsal yang akan
diadakan diluar sekolah, saat mendengar hal tersebut aku pun berpikir dan tertarik untuk
mengikuti lomba tersebut.
Sebenarnya diriku ini selalu memiliki yang sangat besar yakni menjadi seorang pemain
futsal profesional, tetapi aku takut untuk mengejar mimpiku itu sendiri. Karena aku masih
merasa kemampuanku bermain futsal belum begitu bagus dan terlatih, padahal mengikuti
perlombaan itu sangat kuinginkan dan bisa saja karena aku mengikuti perlombaan itu dapat
membuatku menjadi pemain yang mampu dikenal oleh banyak orang termasuk warga disekolah
ku dan orang-orang di sekitarku. Namun semua itu terhalang oleh ketakutan dan rasa tidak
percaya diriku sendiri, aku sangat khawatir tentang penilaian orang lain terhadap permainanku
dalam pertandingan atau setiap aku membawa bola dan aku kadang merasa bahwa akan ada
kemungkinan besar sebuah kegagalan datang menghampiriku.
Pada suatu malam sebelum batas waktu pendaftaran lomba tiba, aku duduk di depan teras
rumah dengan suasana malam yang sangat sunyi dan suara angin yang begitu menenangkan
diriku. Aku yang sedang duduk seorang diri sambil menatap langit yang terlihat banyak bintang-
bintang dan bulan yang memiliki keindahan karena bersinar sangat terang di langit malam yang
gelap, saat itu aku merasa ragu dan cemas. Lalu beberapa menit kemudian setelah aku menatap
langit dengan tatapan dan pikiran kosong, muncul sebuah kata dari dalam hatiku yaitu “apakah
seharusnya aku mencoba mengikuti perlombaan itu ya, bisa saja itu adlah sebuah peluang yang
besar bagiku?”. Setelah berjam-jam aku bertarung dengan diriku sendiri akhirnya aku
memberanikan diri untuk mengisi formulir pendaftaran untuk menjadi peserta perlombaan
tersebut.
Saat beberapa minggu setelah aku mendaftarkan diri menjadi peserta perlombaan itu,
pikiranku menjadi sangat campur aduk, karena pada saat itu waktu untuk menyiapkan diri dan
berlatih tersisa 2 minggu saja. Aku pun merasa apakah nanti aku akan bermain dengan bagus dan
tidak merugikan timku dan orang-orang terdekat yang percaya dengan kemampuanku dalam
bermain , namun di sisi lain aku merasa lega karena aku sudah mencoba memberanikan diri
untuk mengikutinya. Pada sore hari di hari senin saat pulang sekolah aku mendapat kabar
bahwa jadwal perlombaan sudah diberikan, aku sangat terkejut karena lawan main yang akan aku
hadapi adalah tim terbaik di kotaku tentu saja pemain-pemain yang bermain pasti memiliki
kemampuan dan sudah pasti memiliki pengalaman yang lebih dari kemampuanku dan timku.
Sekitar dua minggu aku dan timku berlatih bahkan setiap hari kami berlatih selama 4 jam
lebih dalam sehari, tak terasa akhirnya tiba saatnya kami bertanding. Pada saat sebelum
bertandingan bahkan kami tidak lupa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing agar aku dan timku diberikan kemenangan dan hasil yang memuaskan. Dan saat
pertandingan itu aku bermain sebagai pemain inti dan bermain selama 2 babak bahkan aku
memberikan dua gol kemenangan untuk timku, aku sangat terkejut dan terharu bahkan tidak
memercayainya karena mampu memenangkan pertandingan tersebut padahal lawan bertandingku
adalah sang idolaku bahkan mereka memliki badan yang lebih besar dan memiliki tubuh yang
tinggi, hal itulah yang membuatku sempat takut bermain melawan mereka. Namun ternyata pada
akhirnya kami bisa memenangkannya sehingga aku dan timku merasa sangat bangga karena
kami dapat mewakili sekolah kami untuk mengikuti pertandingan di luar kota, lalu kami
diberikan waktu untuk menyiapkan diri dan berlatih selama sebulan.
Keberhasilan ini memberiku kepercayaan diri untuk terus mengejar mimpi, aku mulai
berlatih setelah sepulang sekolah bahkan setiap hari, saat hari libur sekolah pun aku dan timku
selalu menggunakannya untuk latihan dengan semangat dan keinginan aku dan timku untuk
berhasil sangat besar, bahkan setiap kami melakukan latihan yang ada dipikiranku hanya berlatih,
semangat, dan menang tidak ada lagi rasa takut yang menghantuiku.
Akhirnya sudah sebulan setelah kami berlatih dengan sangat keras dan penuh dengan
semangat yang membara untuk mendapatkan sebuah kemenangan, aku dan teman setimku
berangkat menuju luar kota yang menjadi tempat diadakannya perlombaan antar kota tingkat
daerah. Pada saat itu tidak lupa aku meminta doa dan dukungan dari kedua orang tuaku, lalu aku
berpamitan kemudian aku pergi ke rumah temanku yang bernama Doni. Disana adalah tempat
kami berkumpul sebelum menuju stasiun kereta. Tak lama aku dan temanku yang bernama Doni
menunggu teman-teman dan pelatih setimku berkumpul kami pun segera menuju stasiun selama
2 jam menuju kota yang akan kami tuju, aku tertidur di dalam kereta lalu aku bermimpi bahwa
aku sudah menjadi pemain yang terkenal dan professional yang banyak dikenal oleh orang.
Setelah beberapa waktu kemudian akhirnya kami sampai di kota tersebut, kami
menginap di salah satu hotel yang dekat dengan tempat kami nantinya akan bertanding. Lalu
kami diberi waktu untuk beristirahat selama sehari, kami pun tidak diperbolehkan untuk keluar
dari lingkungan hotel. Karena aku pun merasa bosan selama 1 hari hanya diam di dalam hotel,
pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke depan teras hotel aku mengambil bola untuk
berlatih selama 10 menit dan yang ku lakukan adalah memainkan bola. Tanpa aku sadari ternyata
aku sudah disuruh pelatih untuk pergi ke kamar agar segera beristirahat dan tidur untuk
memastikan kondisiku dan timku sehat dan siap untuk bertanding di esok hari.
Esok harinya aku dibangunkan jam 05:00 pagi, dan disuruh bersiap-siap untuk
melakukan jogging di alun-alun dekat hotel tempat kami menginap dan masing-masing pemain
diwajibkan untuk berlari sebanyak tiga putaran. Dan setelah aku serta rekan timku selesai
jogging kami pun kembali ke hotel saat jam menunjukkan pukul 7 pagi, pada saat itu juga kami
disuruh menyiapkan peralatan untuk bertanding. Iya hari itu juga adalah hari dimana kami akan
melakukan pertandingan, pertandingan itu akan dilaksanakan pada jam 09:00 pagi jadi aku dan
rekan timku diharapkan pada jam 08:00 pagi kami sudah siap agar kami bisa segera berangkat ke
tempat kami bertanding.
Setelah kami tiba di tempat kami bertanding kami pun menyiapkan diri dan melakukan
pemanasan sebelum bertanding, setelah selama 7 menit kami melakukannya kami disuruh pelatih
untuk berdoa terlebih dahulu. Entah mengapa aku merasa sangat bingung karena yang biasa
memimpin doa sebelum bertanding adalah Doni, namun kali ini yang memimpin doa sebelum
kami bertanding adalah aku. Tak lama setelah kami berdoa pelatih pun memberi tahu bahwa aku
dan Doni adalah pemain inti, aku ditunjuk pelatihku sebagai kapten tim namun aku sempat
menolaknya karena menjadi kapten dalam tim adalah tugas yang susah dan memiliki banyak
tanggung jawab. Pertandingan pun dimulai dan kami bermain dengan sangat serius, tak terasa
setelah 1 babak aku bertanding timku pun berhasil memimpin dua gol terlebih dahulu. Setelah
tak lama kemudian kami melakukan pertandingan babak kedua sampai di akhir waktu kami
masih memimpin dua gol sehingga wasit menyatakan bahwa timku adalah pemenang dari
pertandingan tersebut.
Setelah itu kami dipastikan sebagai juara satu pada pertandingan antar sekolah tingkat
daerah tersebut, lalu aku mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik saat itu. Tepat setelah
pertandingan itu berakhir kami pun kembali ke hotel. Lalu beristirahat dan merapihkan barang-
barang yang kami bawa untuk dibawa pulang sebab esok hari kami akan kembali pulang ke kota
kami dan kembali masuk ke sekolah masing-masing. Lalu setelah selesai kami disuruh tidur
cepat supaya kami tidak bangun kesiangan karena tepat pada jam 08:00 pagi kami harus sudah
pergi ke stasiun kereta agar tidak tertinggal kereta untuk pulang.
Seminggu setelah pertandingan itu aku pun mencoba hal-hal baru yang pernah
membuatku tertarik untuk mencobanya, aku belajar mengikuti pelatihan bela diri yakni silat,
mengikuti kursus bahasa asing dan sejak dulu aku adalah orang yang bisa dibilang pemalu dan
pendiam kini aku sudah bisa mencoba berbaur dengan orang lain dan dengan dunia luar seperti
nongkrong dengan teman sekelasku. Semua pengalaman ini mampu membantuku untuk tumbuh
sebagai individu yang lebih baik lagi dan bahkan mencoba untuk membuka pintu-pintu bakat dan
minat dan juga pengalaman baru dalam hidupku.
Tak lama setelah kisah perjalananku mengikuti pertandingan itu, aku pergi ke sebuah
pameran alam. Di sana aku bertemu dengan sosok wanita cantik, memiliki tinggi badan yang
tinggi, memiliki kulit yang putih, lalu aku mencoba memberanikan diri untuk mengajak nya
berkenalan denganku, tak ku sangka nama nya adalah Dewi, nama yang lucu seperti saat dia
menatap wajahku dengan malu, setelah berbincang sekitar sejam lamanya aku baru mengetahui
bahwa Dewi memliki sifat yang sama denganku seperti pemalu dan penakut, setelah itu aku dan
Dewi menjadi teman baik, kami sama sama berbagi pengalaman hidup, aku merasa terinspirasi
oleh keberanian Dewi dan aku merasa bahwa Dewi cocok untuk dijadikan teman yang mau
saling membantu sebab Dewi juga merupakan sosok yang mau mencoba dan penasaran dengan
hal baru.
Sudah tiga bulan tak terasa aku dan Dewi sudah menjadi teman baik aku diajak nya
mendaki gunung sedangkan aku mengajaknya bermain futsal, tak ku sangka ternyata Dewi
memiliki kemampuan bermain futsal dengan sangat baik dan handal aku merasa baru pertama
kali memliki teman cewe yang sebaik dan serendah hati ini ke cowo, tak heran aku berpikir
bahwa Dewi adalah wanita idaman yang banyak disukai cowok di luaran sana, setelah dipikir-
pikir aku merasa kalo aku dan Dewi lebih baik memiliki hubungan lebih dari seorang teman
baik, aku memilikin rasa suka kepadanya, lalu aku mencoba menjauh dan terus mencoba
memikirkan cara bagaimana bisa aku mendapatkan hati wanita cantik sepertinya tiba tiba rasa
takut dan percaya diriku muncul kembali yang mengakibatkanku takut untuk mengungkapkan
rasa kepadanya, setelah berpikir selama sejam aku berpikir aku pergi menemui teman dekat ku
doni, aku mendatanginya karena ingin meminta bantuannya untuk mendapatkan hati wanita yang
ku sukai, doni sangat pandai masalah percintaan jadi doni adalah orang yang tepat, setelah
sampai dirumahnya tanpa basa-basi aku langsung memberitahunya maksud dan tujuanku
mendatanginya adalah untuk meminta bantuannya, aku dan donipun langsung berbincang
dengan 4 mata dibarengi 2 cangkir kopi yang hangat, doni pun memberi tahuku bahwa apabila
ingin mengungkapkan perasaan aku disuruh untuk tidak takut akan hasilnya dan aku harus
percaya diri bahkan aku disuruh berlatih dirumah cara untuk mengungkapkanya yakni belajar
berbicara sopan dan baik kepada Wanita agar aku bisa meluluhkan hatinya.
Sudah sangat terasa lamanya aku tak bernemu dengan Dewi sampai 1 bulan aku pun
mencoba menghubungi melalui telpon seluler aku mengajaknya berkencan di salah satu kafe
dekat dengan kotaku tak kusangka Dewi tidak menolak ajakanku, aku pun segera mengatur
waktu tepatnya pada hari sabtu malam sekitar sehabis shalat isya, setelah aku mengajaknya 1
hari sebelumnya aku membeli coklat dan bunga sebagai alat untuk merayu hatinya agar saat aku
mengungkapkannya aku tak merasa gugup dan takut dengan hasilnya, ke esokan harinya aku
pergi untuk menjemput Dewi dirumahnya, aku sampai dirumah nya 1 jam sebelum shalat isya
setelah sesampai disana aku merasa gugup bahkan pas diperjalanan menuju kafe kami hanya
diam dan tidak ada satu kata keluar dari mulut kami, tak lama diperjalanan kamipun sampi dikafe
yang aku rencanakan setelah sampai disana sebelum memesan makan dan minum aku langsung
menarik tangan Dewi dan memberikan bunga dan coklat yang kubawa tanpa basa-basi aku
langsung mengucapkan ‘’hai Dewi… mau kah kau memiliki hubungan lebih dari teman
denganku’’ aku mengucapkannya dengan mata tertutup sebab rasa takut akan kegagalan
menghantuiku aku menunggu jawaban yang keluar dari mulut Dewi. Lalu tak lama Dewi
melepaskan tanganku dan langsung saja memelukku dengan erat, aku terkejut sontak aku
langsung terdiam tak sadar Dewi medekatkan mulutnya ketelingaku dan berbisik mengucapkan
‘’ sebenarnya aku sudah lama menyukaimu fadil…. namun aku merasa takut mengungkapkanya,
sebab takku sangka ternyata kau menyukaiku juga dan sampai seniat ini mengungkapkan rasamu
kepadaku jelas jawabanku sangat mau…. aku mau kamu jadi pacarku’’, akupun terkejut. lalu
langsung memanggilnya sayang dan menyuruhnya untuk segera memesan makan dan minum
pada saat itu juga aku mengatakan kepadanya ’’bahwa hari ini yakni hari jumat tanggal 07 bulan
oktober tahun 2022 kau resmi menjadi wanita cantik milikku’’ lalu Dewi berkata ‘’iya, Fadil
sayang’’ aku pun sangat bahagia sebab baru pertama kali aku dipanggil sayang oleh wanita yang
ku inginkan.
Setelah 2 bulan aku dan Dewi memiliki hubungan sebagai pacar kami melakukan berbagai
hal yang bermanfaat seperti mengikuti lomba berbalas pantun campuran kami sempat sama-sama
merasa takut saat mengikuti lomba itu namun saat sebelum aku menjemput dewi kerumahnya
untuk pergi bersama aku dapat kepercayaan dan semangat dari orang tua dewi akupun baru saja
mengingat bahwa orang tua Dewi sudah sangat mendukungku dan Dewi untuk mengikutinya.
Lalu aku mengajaknya untuk berdoa bersama sebelum memulai acaranya agar tidak merasa takut
dan harus menampilkan yang terbaik dan membuktikan kepada orang tua dewi bahwa aku adalah
lelaki yang mampu dipercaya dan memliki percaya diri yang tinggi sehingga bisa membuat
orang tua Dewi bangga dan lagi-lagi aku mendapatkan hasil yang sangat mengejutkanku yakni
mendapat penghargaan sebagai peserta terbaik pada saat itu juga aku dan Dewi merasa sangat
bahagia dan memikirkan bahwa pengalaman itu mampu membuat kami dikenal orang-orang dan
kami dipanggil dengan sebutan sebagai ‘’ dua sejoli yang pemberani’’.
Suatu hari, disekolahku diadakan perlombaan antar kelas akupun saat mendengar berita itu
aku secepatnya mendaftarkan kelasku saat itu aku menyuruh ketua kelasku untuk memilih dan
mengajak siapa saja yang bisa mengikutinya minimal 7 orang. Lalu ketua kelasku memilih
dharma sebagai kipper, riyadh, riyan, zovary, aku, dan alvin, rodhi sebagai pemain cadangan, lalu
setelah itu aku mengambil data pemain yang sudah dipilih oleh ketua kelasku dan langsung
mengirimkannya ke panitia perlombaan antar kelas itu, tak lama setelah aku melakukan
pendaftaran aku diberi tahu bahwa lawan bertanding pertama kelasku adalah kelas XII.7 dan saat
itu kami mendapatkan kemenangan besar dengan skor 3-1 setelah itu aku mendapatkan kabar
bahwa musuh kelasku selanjutnya adalah musuh yang bisa dibilang berat yakni kelas 12.4 saat
itu juga kami kewalahan dan hampir saja mendapatkan kekalahan sebab kami sempat mengalami
kebobolan gol pada babak pertama yakni dengan skor 1-0 yang dimenangkan oleh kelas XII.4
namun pada saat itu juga rasa takut dan percaya diri yang mengurang kembali mengahantuiku
aku merenung sambil menunggu peluit yang menandakan dimulainya pertandingan babak kedua
setelah itu aku tersadar bahwa pertandingan ini adalah terakhir kalinya kelas kami mengikuti
pertandingan antar kelas disekolah kami akupun mencoba memberanikan diri dan membantu
membangkitkan kembali semangat teman-teman kelasku tak lama aku melakukannya peluit
tanda babak kedua akan dimulai kamipun kembali bersemangat sehingga kami mampu
membalikkan keadaan yang tadinya kelasku mengalami kekalahan namun akhirnya kami
mendapatkan kemenangan dengan skor telak dan pertandingan yang sengit yakni 2-1 serelah itu
aku merasa bahwa kali ini aku berhasil memberanikan diri dan percaya diri dibalik ketakutan
adalah hal yang sangat penting dan harus merasa bangga, tak lama setelah pertandingan selesai
aku dan teman kelasku dinyatakan akan bertanding pada laga final dan akan menghadapi musuh
yang tentu saja tidak bisa dianggap remeh sebab mereka sudah 2 kali mendapatkan juara 1 pada
pertandingan antar kelas ini yaitu kelas XII.8 pada saat itu kami melakukan pertandingan final
pada suasana sekolah yang sangat-sangat panas sebab kami bertanding pada siang hari dan harus
ditonton oleh seluruh siswa disekolah kami yang lumayan banyak dan sangat membuatku gugup
dan lagi-lagi sangat merasa takut namun seiring berjalannya pertandingan kelas kami bermain
dengan tenang dan sabar sebab kami tidak berani mengambil resiko dan dapat mengakibatkan
kekalahan, takku sangka 2 babak telah selesai kami mampu memenangkan pertandingan antar
kelas saat itu dan mampu membuat kelas XII.8 gagal mendapatkan kemenangan 3 kali beruntun
dengan skor 3-1 dimenangkan oleh kelasku dan mendapakan juara 1 hal ini benar-benar ajaib.
Setelah beberapa bulan pertandingan antar kelas berakhir, aku mulai mengikuti latihan
futsal di salah satu club dikotaku, aku mengikutinya dengan penuh semangat dan rajin mengikuti
latihan, disebabkan aku adalah orang yang pemalu maka selama aku dalam latihan club futsal itu
aku hanya mampu berkenalan dengan satu orang, orang tersebut memiliki tinggi badan yang
lebih tinggi dariku dia bernama Ahmad, Ahmad terlihat seperti orang yang mudah mengenal
dengan orang baru, Ahmad jelas jauh dari sifat pemalu sepertiku, saat itu ahmad memberiku
motivasi tentang bagaimana caranya menjauh dari rasa takut dan harus memiliki rasa percaya
diri yang tinggi agar bisa banyak memiliki teman seperti Ahmad, aku harus melawan rasa takut
dan pemalu yang ada dalam diriku, aku terus saja memikirkan agar secepat mungkin bisa
merubah diri menjadi sosok yang pemberani sebab banyak sudah hal dan pengalaman yang aku
lalui namun masih ada rasa takut yang tanpa henti menghantuiku seperti takut akan kegagalan
dan takut untuk mencoba sambil menjalani latihan aku terus mencoba untuk memberanikan diri
agar bisa mempunya teman yang lebih banyak lagi, dan seiring berjalan nya waktu tak kusangka
aku diajak pelatihku untuk mengikuti turnamen futsal antar club di luar kota, ternyata pelatihku
memilihku karena aku adalah anak yang rajin dalam latihan dan tipe anak yang cepat
menangkap materi yang diberikan olehnya, malam hari setelah aku diajak untuk mengikutinya
aku dikabarkan bahwa Ahmad adalah teman setimku padahal umur Ahmad jauh lebih tua dariku
ternyata pelatih memasukkan ku ke dalam tim senior diclub, aku pun merasa bangga dan
semakin percaya diri sebab saat itu pelatihku berkata, “apabila kalian memenangkan
pertandingan itu nanti dan mendapatkan juara 1 maka kalian akan aku ajak untuk pergi bermain
di luar daerah” aku pun merasa bangga dan teruss berdoa sebab yang biasanya aku mengikuti
pertandingan antar kota akhirnya bisa mengikuti pertadingaan antar daerah.
Aku setelah dipercaya untuk mengikuti pertandingan antar daerah langsung memberi tahu
Dewi dan orang tuaku agar diberikan dukungan, doa dan semangat dari mereka sebab itu semua
dapat membuatku lebih percaya diri dan bisa membantuku untuk menghilangkan ketakutan akan
kegagalan yang terus menghantuiku, lalu aku mengetahui bahwa musuh musuh yang akan aku
hadapi adalah orang orang yang berpengalaman dan disana ada sang idolaku yakni ardiansyah
sang atlet timnas indonesia yang mengikuti turnamen antar daerah tentu saja pertandingan itu
merupakan pertandingan yang bergengsi, sehigga aku harus berlatih setiap hari dalam seminggu
dan perharinya aku berlatih selama 2 jam agar tak mengenal lelah dan terus berdemangat aku
meminta Dewi untuk menemaniku berlatih sebelum aku berangkat ke pertandingan, setiap
harinya Dewi tidak pernah tidak hadir saat menemaniku, setelah seminggu aku berlatih sudah
tibalah saatnya aku bertanding dan pergi meninggalkan kota, sekolah, Dewi, dan kedua orang
tuaku, aku berangkat pada hari senin pagi sebelum aku berangkat aku mampir kerumah dewi
terlebih dahulu dan berpamitan kepadanya, saat itu Dewi terlihat sedih sebab aku dan Dewi
untuk sementara waktu tidak bisa bertemu, maka dari itu aku merasa lebih percaya diri dan siap
melawan musuh-musuh meskipun mereka lebih berpengalaman dariku sebab aku tidak bisa
mengecewakan Dewi dan orang tuaku aku harus membuktikan usahaku selama ini dengan hasil
yang harus sangat baik, setelah aku menghampiri Dewi akupun langsung bergegas pergi
ketempat berkumpulnya aku dan clubku yakni dibalai kota. Setelah berkumpul semua dari
pemain, pelatih, dan pembimbing kami pun segera pergi ke luar kota menggunakan mobil
menuju bandara terlebih dahulu, sambil menunggu jam penerbangangan aku tidur terlebih dahulu
ditempat penunggu penumpang pesawat, saat aku tertidur aku bermimpi menjadi juara 1 dalam
pertandingan itu, namun aku terkejut karena dibangunkan oleh pelatihku aku sudah berad dalam
pesawat akupun kebingungan aku sempat bertanya kepada pelatihku “pak…!!! Kenapa aku bisa
sudah berada dalam pesawat, sedangkan tadi aku tertidur masih berada ditempat penungguan
penumpang” pelatihku pun menjawab “ tadi kami melihatmu tertidur sangat pulas dan terlihat
sangat kecapean maka dari itu aku dan Ahmad membawamu langsung kedalam pesawat. Setelah
sampai dikota tempat kami bertanding kami langsung menuju hotel untuk menjadikannya
tempat beristirahat sebab aku dan teman seclubku terlihat sangat kecapean akibat perjalanan
yang jauh.
Sudah duahari kami beristirahat dihotel akhirnya hari yang ditunggu-tunggu yakni hari
petandingan kami dimulai, aku masih dikenal dengan lelaki pemalu, penakut, dan memiliki
kepercayaan diri yang rendah namun selama aku berlatih aku tidak hanya melatih kemampuanku
bermain futsal tapi melatih diriku sendiri untuk tidak merasa takut dan harus memiliki
kepercayaan diri maka dari itu pertandingan kali ini aku sangat bersemangat dan yakin akan
menang melawan sang idolaku, sontak benar-benar hasil yang memuaskan aku dan clubku
berhasil mengalahkannya dan akupun berhenti merasa takut dengan kegagalan.
Dari pengalaman yang sering terjadi padaku aku belajar bahwa setiap permasalahan
apabila kita hadapi dengan rasa takut maka kita akan terus berpikir akan suatu kegagalan. dan
apabila kita tidak berani mencoba dengan hal-hal baru maka kita tidak akan mendapatkan dan
tidak mengetahui bagaimana cara kita untuk menghadapi masalah dengan percaya diri dan
pantang menyerah. Jangan takut untuk mencoba sebab hal yang menurutmu susah akan lebih
mudah apabila kamu percaya dengan dirimu dan berusaha sebaik mungkin, akan memudahkan
kita untuk melewati masalah maka dari itu teruslah percaya diri dan jangan takut untuk mencoba
sebab usaha tidak akan pernah menghianati hasil.

Anda mungkin juga menyukai