Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irwansyah

Kelas : X MIPA 5

No Absen : 17

“KUINGIN MENJADI ORANG YG MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN”

Di tengah terik matahari pagi yang amat menyengat senin ini, ada
perasaan tidak karuan, ketika pembina upacara mengumumkan dan
memintakan doa kepada peserta upacara bahwa besok hari Sabtu aku
beserta timku akan mengikuti lomba O2SN (Olimpiade Olah Raga Siswa
Nasional) 2011 yang akan di adakan di SMAN 16 Surabaya.
Perasaan tidak karuan itu meliputi rasa bangga karena tim kami adalah
utusan dari SMP Negeri 11 Surabaya, rasa suka karena Pencak Silat
adalah olah raga favoritku dan kebetulan menjadi salah satu
ekstrakurikuler yang dijadikan andalan di SMP Negeri 11 Surabaya karena
sudah bertahun-tahun mempersembahkan banyak piala untuk
sekolah, rasa was-was karena aku sendiri baru bulan 1,5 bulan mengikuti
ekstrakurikuler ini semenjak aku duduk di bangku kelas VII dan rasa tidak
percaya karena ini merupakan pengalaman pertamaku mengikuti lomba di
tingkat kota serta rasa takut karena aku selalu ingat kata-kata Kepala
Sekolah bahwa siswa yang mengikuti perlombaan harus menang dan bisa
membanggakan sekolah, aku betul-betul takut jika aku gagal atau kalah
dalam lomba Pencak Silat Tunggal Putri di arena O2SN nanti.
“Apakah aku bisa ? Bagaimana kalau aku tidak bisa ?” Itu pertanyaan
yang selalu berkecamuk dalam otakku.
“ Ahh…, kiranya Allah Maha Besar, yang memberi segala kekuatan dalam
diri hambaNya, dan yang Maha menentukan dari segala peristiwa”, aku
bergumam penuh keyakinan.
Dengan berbekal bismillah dan modal latihan rutin dari pelatihku pak
Dayat dn kak Adi yang selalu melatih fisik, tehnik dan motivasi terus
menerus hingga menggugah jiwa semangatku kian terasa…..benar-benar
sangat memberi kekuatan. Akhirnya aku berangkat.
Alhamdulillah setelah 2 kali tanding di dua putaran babak penyisihan
akhirnya aku mendapat juara harapan 1, dengan selisih angka tipis 1
dengan juara tiga sedang temanku kak Ilham kelas VIII mendapat juara II
Tunggal Putra, maklum dia sudah berlatih dan menjadi anggota pencak
silat selama 1 tahun lebih dan sudah berpengalaman mengikuti
perlombaan beberapa kali.
“Ahh………ternyata……, aku belum bisa apa-apa”, gumamku perlahan.
Aku amat sangat kecewa dan sudah kubayangkan bagaimana aku akan
memberikan laporan bahwa aku tidak bisa memenangkan dan
membanggakan sekolahku karena masih terngiang ditelingaku bahwa
siswa yang dikirim lomba keluar harus pulang membawa juara.
Dengan hati galau aku beristirahat. Kusandarkan kepalaku di pintu gerbang
masuk SMA Negeri 16 Surabaya. Tanpa kusadari ada bapak yang
menepuk pundakku. Dengan serta merta aku menoleh. Aku melihat wajah
seorang bapak yang tenang penuh perhatian dan bersahaja.
“Dari sekolah mana, nak?” tanya bapak yang memakai kaca mata.
“Dari SMP Negeri 11, Pak !”, jawabku.
Kemudian beliau tanya lagi. “Bagaimana hasil lombanya?” Tanyanya lagi.
“Tidak mendapat juara pak…… hanya mendapat peringkat keempat atau
harapan I Pak.” Jawabku sambil membenahi posisiku yang semakin tak
nyaman.
“Hei bagus itu!” Komentarnya sambil menatap wajahku.
“Kamu sudah berusaha dan sudah menunjukkan hasilnya!” Tambahnya
lagi.
“Lihat, teman-teman lainnya yang kalah sejak babak penyisihan!” Sambil
menunjuk peserta lain yang duduk-duduk beristirahat seperti aku.
“Coba latihan yang lebih giat lagi, pasti nanti kamu mendapat juara seperti
yang kamu cita-citakan!” Nasihatnya yang demikian memberi hembusan
angin segar menyegarkan kepalaku.
“Selamat ya!, Pertahankan prestasimu, tingkatkan semangat untuk
menggapai tujuanmu, maju terus pantang menyerah!” Itulah kata-kata
Bapak tadi sambil mengulurkan tangannya ke arahku. Kujabat erat uluran
tangan beliau serta kucium tangannya dengan penuh hormat.
“Terima kasih, Pak!”Ujarku dengan menatap wajahnya yang penuh kasih.
Sambil kurasakan semilir angin di luar gedung aula SMA Negeri 16
Surabaya, kuresapi kata-kata bapak tadi.
“Hai Rin !!!, Selamat…selamat yo! Congrolation yo, jok lali PM e,” Sapa
teman-temanku.
“Yooo i, tunggu aja di kantin kuambil uang dulu untukPMnya (pajak
makan)nya,” Jawabku sambil melangkah gontai masuk gedung untuk
mengambil pecahan uang dua puluh ribuan uang saku dari ibuku.
Tanpa terasaacara sudah selesai dan SMP Negeri 11 Surabaya
berhasil menggondol 2 penghargaan yaitu temanku kak Ilham mendapat
juara II katagori Tunggal Putra dan aku mendapat penghargaan juara
harapan I tanpa piala
“Nih fotoku bersama bapak tadi!!!!”
Wajah yang galau, kusut dan suram berganti dengan senyum termanis
milikku.

Anda mungkin juga menyukai