Anda di halaman 1dari 1

Selasa 14 April 2020 Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengeluarkan

Surat Keputusaan (SK) tentang Pemberian Subsidi Pulsa Kepada Mahasiswa Aktif dalam
rangka memfasilitasi mahasiswa untuk fokus belajar dirumah/ pembelajaran daring
sesuai dengan himbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 331/E.E2/KM/2020 sehubungan dengan Pandemi
Covid-19 yang terjadi di negeri ini.
Dari redaksi dalam SK yang dikeluarkan, pihak rektorat Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa memberikan subsidi sebesar Rp. 50.000,00 /orang/bulan kepada semua
mahasiswa yang masih Aktif pada semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 hingga
semester VIII. Subsidi ini diberlakukan selama 3 bulan dari bulan april sampai dengan
bulan juni 2020. Pemberian subsidi pulsa ini diberlakukan dengan cara pemotongan
Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa aktif disemester Gasal Tahun Akademik
2020/2021.
Kami selaku mahasiswa aktif untirta sangat menyayangkan kebijakan yang
dikeluarkan oleh rektorat dalam bentuk SK sebagai penguat sebuah kebijakan, yaitu
tidak melibatkan mahasiswa dalam pertemuan untuk membahas pembuatan keputusan
tersebut. Teman-teman para pimpinan Fakultas dan Universitas yang sedari awal sudah
menghiraukan kebijakan pemerintah pusat untuk tetap dirumah, tetap ke kampus untuk
berdiskusi tentang berbagai permasalah mahasiswa termasuk pembahasan SK yang baru
dikeluarkan ini. Dari sekian banyak keluh kesah mahasiswa yang tersampaikan kepada
pihak rektorat selaku pemegang kebijakan tertinggi di kampus, ternyata hanya jadi
pemanis belaka karena dari keluh kesah mahasiswa tidak sedikitpun di gubris oleh pihak
rektorat.
Dengan melihat banyaknya pengeluaran berbentuk kuota yang para mahasiswa
gunakan setiap hari untuk menunjang Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) dirasa sangat tidak
cukup jika hanya diberikan subsidi sebesar Rp 50.000 ditambah lagi diberapa daerah
teman-teman mahasiswa yang dianjurkan tetap dirumah tapi tidak mendapatkan
pemasukan ekonomi sama sekali dan ditambah harus sering membeli kuota untuk
menunjang pembelajar jarak jauh. Oleh sebab itu kami mahasiswa menganggap pihak
Rektorat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tidak berpihak terhadap mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai