Anda di halaman 1dari 20

INFRASTRUKTUR OLAHRAGA

PERSEPAKBOLAAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

23 November 2022

1
Latar Belakang dan Peran Kementerian PUPR
Sesuai dengan hasil kunjungan FIFA dan arahan Presiden terkait dengan transformasi sepak bola di Indonesia, maka telah dilaksanakan rapat
koordinasi awal pada hari Jumat tanggal 21 Oktober 2022. Adapun hasil rapat yang telah dilakukan antara lain :

Anggota Tim Satgas Peran Kementerian PUPR Timeline Kegiatan Satgas

Kementerian Dalam Negeri; 1. Melakukan audit terhadap No Tanggal Kegiatan


Kementerian Kesehatan; stadion sesuai dengan arahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Presiden; dan 1 13 Oktober 2022 Rapat bersama FIFA, AFC dan PSSI di Jakarta
Perumahan Rakyat; Kementerian 2. Melakukan perbaikan terhadap Presiden FIFA berkunjung ke Indonesia
Pemuda dan Olahraga; Kepolisian 2 18 Oktober 2022
Stadion Kanjuruhan dan (Jakarta)
Republik Indonesia; Federation berkoordinasi dengan Sport Rapat pertama tim Satgas Transformasi
3 21 Oktober 2022
Internationale de Football Association Sepakbola Indonesia
Ground Safety Authority
(FIFA); Asian Football Confederation 4 28 Oktober 2022 Football 4 School
(AFC); dan Persatuan Sepakbola
(SGSA). Memberikan laporan kegiatan dari semua
Seluruh Indonesia (PSSI) 5 29 Oktober 2022 anggota Satgas Transformasi Sepakbola
Indonesia
Menetapkan lokasi Pusat Krisis (PIC dan staf
6 31 Oktober 2022
kelompok kerja di Pusat Krisis)
Kriteria Stadion yang di Evaluasi 7 05 November 2022 Mulai bekerja di Pusat Krisis
07 – 11 November Finalisasi SOP, regulasi, dan rencana aksi
8
2022 Transformasi Sepakbola Indonesia
1. Menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 Tahun 2023, baik digunakan
sebagai arena pertandingan maupun tempat latihan; 9 14 November 2022
Rencana akhir disampaikan oleh PSSI dan
Satgas Transformasi Sepakbola Indonesia
2. Memiliki resiko tinggi (memiliki jumlah suporter/ penonton terbanyak
selama pertandingan Liga 1 dan Liga 2 berlangsung);
15 – 16 November Penyampaian SOP dan regulasi Transformasi
3. Memiliki kapasitas besar. 10
2022 Sepakbola Indonesia pada acara G20
Daftar Stadion yang Dievaluasi
1. Menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 Tahun 2023, baik digunakan sebagai arena pertandingan maupun tempat latihan;
2. Memiliki resiko tinggi (memiliki jumlah suporter/ penonton terbanyak selama pertandingan Liga 1 dan Liga 2 berlangsung);
3. Memiliki kapasitas besar.
DAFTAR STADION
1 Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh Liga 2 12 Stadion Jatidiri, Kota Semarang Liga 1

2 Stadion Teladan, Kota Medan Liga 2 13 Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman Liga 1

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kota Liga 2; Piala Dunia U-20 Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kota
3 14 Liga 2
Palembang (Lap. Utama) Yogyakarta

Liga 2; Piala Dunia U-20 Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan,


4 Stadion Bumi Sriwijaya, Kota Palembang 15 Liga 1
(Lap. Latihan) Kabupaten Pamekasan;

Sport Center Dasana Indah (Indomilk Arena),


5 Liga 1 16 Stadion Brawijaya, Kota Kediri; Liga 1
Kabupaten Tangerang

6 Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi Liga 1 17 Stadion Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik; Liga 2

7 Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi Liga 1 dan Liga 2 18 Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan; Liga 2

8 Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor Liga 1 19 Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo; Liga 2

Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Liga 2; Piala Dunia U-20


9 20 Stadion Segiri, Kota Samarinda Liga 1
Bandung (Lap. Utama)

Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Liga 1 dan Liga 2; Piala
10 21 Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar Liga 1
Bandung Dunia U-20 (Lap. Latihan)

Stadion Gelora Bumi Kartini, Kabupaten Stadion Gelora B. J. Habibie (Gelora Mandiri),
11 Liga 2 22 Liga 1
Jepara Kota Pare Pare.
Regulasi Peraturan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 • Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga


tentang Bangunan Gedung Nomor 07 Tahun 2021
tentang Standar Prasarana dan Sarana Stadion dan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Lapangan Sepak Bola;
tentang Cipta Kerja
• Football Stadium Guideline FIFA 2022;
Peraturan Pemerintah Nomor 36 • FIFA Stadium Safety and Security
Tahun 2005 Regulation;
tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun
2002 • Regulasi Stadion PSSI tahun 2021;
• Regulasi Keselamatan dan Keamanan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
Tahun 2021 (PSSI) tahun 2021
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
• National Fire Protection Association
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(NFPA) 101 – Life Safety Code Handbook
Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 11th Edition;
2011 • Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara bangunan gedung.
Metode Evaluasi dan Daftar Simak
Metode pelaksanaan evaluasi teknis keandalan Stadion akan dilakukan dengan pengamatan visual dan inspeksi lapangan yang mengacu
pada daftar simak. Adapun daftar simak terbagi menjadi dua bagian antara lain :

Administrasi Teknis

1. Informasi tentang profil umum stadion (nama, tahun pembangunan, 1. Arsitektur


• Perimeter Luar dan Perimeter Dalam
tahun renovasi (apabila ada), status kepemilikan, status pengelolaan,
• Aksesibilitas Penonton, Pemain dan Tim/Ofisial
kapasitas stadion) • Waktu Evakuasi Penonton
2. Gambar perencanaan (Arsitektur, Struktur, dan MEP); • Pintu Servis/Eksit
3. Laporan perencanaan (laporan kajian arsitektur, laporan perhitungan • Tribun Penonton
• Sarana Pendukung Lainnya
struktur atas dan struktur bawah, laporan perhitungan dan analisis MEP,
2. Struktur
dan laporan lain yang berkaitan dengan perencanaan stadion); • Pondasi, Kolom, Balok, Rangka Atap, Dinding Inti, Pelat Lantai
4. Gambar As Built Drawing (Arsitektur, Struktur, dan MEP); 3. Mekanikal, Elektrikal, Plambing
5. Sertifikat Laik Fungsi (SLF); • Sistem Pencahayaan
• Sistem Proteksi Kebakaran dan Proteksi Petir
6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/Persetujuan Bangunan Gedung
• Sistem Kelistrikan
(PBG); • Sistem Data dan Jaringan
7. Dokumen SOP Operasi dan Pemeliharaan Stadion; • Papan Skor/Giant Screen
8. Hasil uji commissioning Stadion (CCTV, sound system/public address • Sistem Pengairan Lapangan
• Sistem Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
system, lampu lapangan); • Sarana Pendukung Lainnya
9. Analisis perkuatan ketahanan gempa dan penentuan beban gempa 4. Manajemen Operasional dan Pemeliharaan Stadion
desain yang digunakan dalam analisis gempa terakhir; • Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Stadion
10. Data penyelidikan tanah; • Anggaran Pengelolaan
• Sumber Daya Manusia Pengelola Stadion
11. Identifikasi resiko penyelenggaraan event terhadap infrastruktur; • Manajemen Penyelenggaraan
12. Dokumen lain yang berhubungan dengan Stadion. • SOP Operasi dan Pemeliharaan
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Perimeter Luar dan Perimeter Dalam

Perimeter Luar Perimeter Dalam

Pada kawasan stadion dipastikan memiliki pembagian zonasi yang jelas antara perimeter luar dan perimeter dalam yang difungsikan untuk menyaring
penonton yang akan masuk ke dalam kawasan stadion.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Aksesibilitas Penonton, Pemain dan Tim/Ofisial

Pintu Akses Penonton Tangga Ram

Pintu akses masuk penonton ke area tribun Akses tangga harus memiliki dimensi sebagai Akses ram harus tersedia dan dapat
direkomendasikan dengan Full Height Turnstile, berikut : diakses oleh penonton disabilitas menuju
sedangkan untuk pintu akses keluar memiliki a. Dimensi tinggi pijakan : maks. 17 cm ke area tribun penonton dengan
lebar yang cukup dan mudah dioperasikan b. Dimensi lebar pijakan : min. 30 cm spesifikasi sebagai berikut :
(terbuka keluar dengan jenis pintu swing), serta c. Kemiringan : maks. 35⁰ a. kemiringan ram maksimal 5 derajat
dilengkapi sistem pengunci central lock dan dilengkapi hand railing dengan tinggi 80 cm atau 1:12.
panic bar. Pada saat pertandingan pastikan dan pencahayaan yang memadai b. memilik dua lapis railing dengan
terdapat tim keamanan yang bersiaga ketinggian 65 cm dan 80 cm.
membantu membuka pintu pada saat sebelum c. lebar ram minimal 1,2 m.
dan sesudah event dan dalam keadaan darurat. d. jika panjang ramp lebih dari 9
meter, maka perlu ditambahkan
bordes setiap 9 meter.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Pintu Servis/Eksit

Pintu Servis/Eksit

Pintu servis/eksit yang tersedia pada stadion


dapat berfungsi juga sebagai pintu darurat
sehingga perlu dipastikan pintu servis/eksit
berfungsi dengan baik, tidak terhalang oleh
apapun, dan dapat dengan mudah dibuka
oleh penjaga/tim keamanan pada saat
darurat. Selain itu, perlu ditambahkan
signage/penanda yang mudah terlihat oleh
Denah lokasi Pintu Servis/Eksit
penonton yang berada di tribun.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Tribun Penonton

Tribun penonton dipastikan memiliki zonasi


kategori penonton (VVIP/VIP/Reguler) dan jenis
kursi yang digunakan harus berupa single seat
untuk meningkatkan kenyamanan penonton.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Toilet

Kubikal Toilet Toilet Disabilitas dan Toilet Penonton Reguler Ground Water Tank

Toilet penonton reguler harus terpisah antara laki - laki dan perempuan
dengan jumlah yang memadai dan terletak di beberapa zona. Pintu masuk
menuju toilet disarankan diganti partisi dengan tetap mengutamakan privasi
guna memenuhi protokol kesehatan (contoh : toilet mall/bandara).
Harus disediakan toilet disabilitas yang terletak dekat dengan akses
disabilitas sehingga mudah dijangkau. Perlu dipastikan bahwa toilet
disabilitas ini cukup besar dan memiliki lebar pintu yang memadai.
Fasilitas toilet perlu didukung oleh instalasi air bersih dengan sumber air
yang cukup untuk melayani kebutuhan penonton dan instalasi air kotor.
Instalasi air bersih dan air kotor perlu di cek secara berkala agar dapat tetap
Instalasi Air Kotor
berfungsi dengan baik.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Ruang Kontrol Stadion
Ruang kontrol stadion idealnya mengintegrasikan
keseluruhan sistem dalam satu ruangan dengan luas
yang memadai. Ruang kontrol stadion juga berfungsi
sebagai pusat kendali (control room). Sistem yang
perlu ada di dalam ruang kontrol stadion, antara lain :
1. CCTV, yang tidak hanya berfungsi untuk
pemantauan/monitoring tetapi juga dapat
digunakan sebagai alat pengendalian penonton
dan lingkungan;
2. tata suara/sound system stadion, yang berfungsi
juga sebagai alat instruksi termasuk pada saat
kedaruratan (sound evacuation);
3. pengendali petugas termasuk petugas
keamanan;
4. pengendalian pembukaan dan penutupan
pintu; dan
5. dashboard alarm kedaruratan.
Secara berkala, pengelola perlu melakukan
pengecekan untuk mengetahui sistem yang ada
berfungsi secara optimal dan langsung melakukan
perbaikan apabila terdapat kerusakan agar tidak
mengganggu jalannya pertandingan.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Fasilitas Pemain dan Ofisial
Stadion perlu dilengkapi dengan
fasilitas pemain dan ofisial yang
memadai, seperti Ruang Ganti
Pemain, Ruang Pemanasan Indoor,
Ruang Medis, Ruang Wasit/RA,
Ruang Match Commissioner, Ruang
Panpel, Ruang Medis, dan ruang
lainnya yang dibutuhkan dalam
pertandingan.
Ruang - ruang tersebut harus
Ruang Ganti Pemain Ruang Match Commissioner memiliki akses tersendiri untuk
pemain dan ofisial (terpisah dengan
akses penonton).

Ruang Pemanasan Indoor Ruang/Sekretariat Panpel


Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Sistem Pencahayaan dan Kelistrikan

Pencahayaan stadion berupa lampu lapangan (FOP), lampu tribun, lampu ruang dan koridor, lampu
parameter, dan lampu di sekitar area masuk - keluar penonton/pemain/ofisial harus dipastikan berfungsi
dengan baik dan secara berkala dilakukan pengecekan mandiri atau uji commissioning untuk mengetahui
kualitas luminasi lampu yang terpasang.

Pencahayaan ini juga harus didukung oleh sistem kelistrikan yang memadai dan dikontrol melalui panel -
panel listrik yang diletakkan pada ruang kontrol stadion. FIFA menyarankan lampu lapangan (FOP) memiliki
sumber listrik yang stabil dan terpisah dengan bangunan stadion agar tidak mengganggu jalannya
pertandingan.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Sistem Proteksi Kebakaran dan Proteksi
Petir
Stadion harus dilengkapi dengan sistem proteksi
kebakaran dan proteksi petir yang berfungsi dan
memadai. Sistem proteksi yang tersedia berupa Fasilitas
Pompa Hidran dan kelengkapan, Indoor Hydrant Box dan
kelengkapannya, Pilar Hidran, Siamese Connection, Fire
Alarm, dan APAP (Alat Pemadam Api Portabel).
Selain itu, perlu dipastikan bahwa stadion telah
menyediakan area parkir mobil pemadam kebakaran Pompa Hidran Pilar Hidran

dengan dimensi 15 m x 6 m yang diletakkan berdekatan


dengan Siamese Connection dan Fire Command Control
(FCC). Fasilitas ini harus dapat diakses dari luar bangunan
dan mudah terlihat oleh petugas pemadam kebakaran.
Proteksi petir yang terpasang dalam stadion perlu
dipastikan berfungsi dan memiliki sistem pembumian
(grounding). Adapun jenis proteksi petir yang digunakan
harus menggunakan sistem proteksi petir konvensional
sesuai dengan yang telah diatur dalam SNI 7015:2004.

Indoor Hydrant Box dan APAP Fire Alarm


Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Sistem Pengairan Lapangan

Drainase Lapangan

Lapangan permainan (FOP) perlu dipastikan memiliki drainase yang


memadai untuk mencegah genangan di tengah lapangan. Sistem
drainase ini harus terintegrasi dengan sistem drainase kawasan
stadion dan ditutup dengan grill agar tidak membahayakan
pemain.

Selain itu perlu dilengkapi pula dengan sistem penyiraman


lapangan yang berfungsi dan memadai. Perlu dipastikan pula
Beberapa Metode Penyiraman Lapangan
bahwa sistem penyiraman lapangan yang dipilih mampu mengairi
rumput lapangan dengan intensitas yang sama dan rata.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Operasional dan Pemeliharaan Stadion
Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan stadion dilakukan oleh tim
pengelola stadion yang diperkuat oleh tenaga - tenaga yang kompeten
dalam melakukan operasional dan pemeliharaan perangkat stadion.
Selain itu, tim pengelola perlu diperkuat oleh :
1. manajer keamanan dan keselamatan (safety manager) yang
bertugas untuk mengatur SOP keselamatan dan keamanan
2. manajer pemeliharaan dan pengelolaan stadion yang bertugas
untuk mengatur SOP pemeliharaan dan pengelolaan stadion.
3. peralatan dan perlengkapan perawatan rumput lapangan sesuai
dengan standar yang telah diatur oleh PSSI/FIFA

Pada saat pelaksanaan pertandingan, terutama yang berskala besar dan


memiliki resiko tinggi, tim pengelola perlu bekerja sama dengan panitia
penyelenggara dan pihak terkait lainnya untuk mengoperasikan perangkat
stadion. Setiap pengelola perlu menyampaikan dengan jelas dan detil
terkait perangkat yang tersedia di bangunan stadion dan cara
pengoperasiannya kepada pihak penyelenggara dan pihak terkait lainnya.
Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Urgensi Proses SLF
Negara perlu menjamin kondisi perwujudan bangunan gedung yang fungsional, andal, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya serta dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.
Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Contoh SLF yang Telah Terbit
Penutup
1. Dalam mendukung transformasi sepak bola Indonesia sesuai dengan arahan presiden dan
FIFA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tergabung dalam Satuan
Tugas/ Task Force Transformasi Sepak Bola Indonesia, dimana Kementerian PUPR bertugas
untuk melakukan audit terhadap stadion - stadion yang ada di Indonesia dan Stadion
Kanjuruhan pasca tragedi sosial di Bulan Oktober 2022.
2. Terdapat 22 stadion yang dievaluasi oleh Kementerian PUPR dengan kriteria yang memiliki
resiko tinggi, berkapasitas besar, dan akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20.
3. Stadion harus memenuhi standar bangunan gedung yang diatur dalam PP 16 Tahun 2021
dan standar bangunan gedung sepakbola yang telah diatur oleh PSSI/FIFA.
4. Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan stadion harus dilakukan secara profesional dan
didukung oleh anggaran yang memadai.
5. Mengingat SLF merupakan salah satu persyaratan dalam penggunaan stadion, maka
pengelola stadion perlu segera melakukan proses pengurusan SLF dan dapat diterbitkan
sebelum stadion difungsikan untuk pertandingan sepakbola.

Ir. Essy Asiah, MT.


Direktur Prasarana Strategis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai