PERSEPAKBOLAAN
23 November 2022
1
Latar Belakang dan Peran Kementerian PUPR
Sesuai dengan hasil kunjungan FIFA dan arahan Presiden terkait dengan transformasi sepak bola di Indonesia, maka telah dilaksanakan rapat
koordinasi awal pada hari Jumat tanggal 21 Oktober 2022. Adapun hasil rapat yang telah dilakukan antara lain :
2 Stadion Teladan, Kota Medan Liga 2 13 Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman Liga 1
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kota Liga 2; Piala Dunia U-20 Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kota
3 14 Liga 2
Palembang (Lap. Utama) Yogyakarta
6 Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi Liga 1 17 Stadion Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik; Liga 2
7 Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi Liga 1 dan Liga 2 18 Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan; Liga 2
8 Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor Liga 1 19 Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo; Liga 2
Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Liga 1 dan Liga 2; Piala
10 21 Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar Liga 1
Bandung Dunia U-20 (Lap. Latihan)
Stadion Gelora Bumi Kartini, Kabupaten Stadion Gelora B. J. Habibie (Gelora Mandiri),
11 Liga 2 22 Liga 1
Jepara Kota Pare Pare.
Regulasi Peraturan
Administrasi Teknis
Pada kawasan stadion dipastikan memiliki pembagian zonasi yang jelas antara perimeter luar dan perimeter dalam yang difungsikan untuk menyaring
penonton yang akan masuk ke dalam kawasan stadion.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Aksesibilitas Penonton, Pemain dan Tim/Ofisial
Pintu akses masuk penonton ke area tribun Akses tangga harus memiliki dimensi sebagai Akses ram harus tersedia dan dapat
direkomendasikan dengan Full Height Turnstile, berikut : diakses oleh penonton disabilitas menuju
sedangkan untuk pintu akses keluar memiliki a. Dimensi tinggi pijakan : maks. 17 cm ke area tribun penonton dengan
lebar yang cukup dan mudah dioperasikan b. Dimensi lebar pijakan : min. 30 cm spesifikasi sebagai berikut :
(terbuka keluar dengan jenis pintu swing), serta c. Kemiringan : maks. 35⁰ a. kemiringan ram maksimal 5 derajat
dilengkapi sistem pengunci central lock dan dilengkapi hand railing dengan tinggi 80 cm atau 1:12.
panic bar. Pada saat pertandingan pastikan dan pencahayaan yang memadai b. memilik dua lapis railing dengan
terdapat tim keamanan yang bersiaga ketinggian 65 cm dan 80 cm.
membantu membuka pintu pada saat sebelum c. lebar ram minimal 1,2 m.
dan sesudah event dan dalam keadaan darurat. d. jika panjang ramp lebih dari 9
meter, maka perlu ditambahkan
bordes setiap 9 meter.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Pintu Servis/Eksit
Pintu Servis/Eksit
Kubikal Toilet Toilet Disabilitas dan Toilet Penonton Reguler Ground Water Tank
Toilet penonton reguler harus terpisah antara laki - laki dan perempuan
dengan jumlah yang memadai dan terletak di beberapa zona. Pintu masuk
menuju toilet disarankan diganti partisi dengan tetap mengutamakan privasi
guna memenuhi protokol kesehatan (contoh : toilet mall/bandara).
Harus disediakan toilet disabilitas yang terletak dekat dengan akses
disabilitas sehingga mudah dijangkau. Perlu dipastikan bahwa toilet
disabilitas ini cukup besar dan memiliki lebar pintu yang memadai.
Fasilitas toilet perlu didukung oleh instalasi air bersih dengan sumber air
yang cukup untuk melayani kebutuhan penonton dan instalasi air kotor.
Instalasi air bersih dan air kotor perlu di cek secara berkala agar dapat tetap
Instalasi Air Kotor
berfungsi dengan baik.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Ruang Kontrol Stadion
Ruang kontrol stadion idealnya mengintegrasikan
keseluruhan sistem dalam satu ruangan dengan luas
yang memadai. Ruang kontrol stadion juga berfungsi
sebagai pusat kendali (control room). Sistem yang
perlu ada di dalam ruang kontrol stadion, antara lain :
1. CCTV, yang tidak hanya berfungsi untuk
pemantauan/monitoring tetapi juga dapat
digunakan sebagai alat pengendalian penonton
dan lingkungan;
2. tata suara/sound system stadion, yang berfungsi
juga sebagai alat instruksi termasuk pada saat
kedaruratan (sound evacuation);
3. pengendali petugas termasuk petugas
keamanan;
4. pengendalian pembukaan dan penutupan
pintu; dan
5. dashboard alarm kedaruratan.
Secara berkala, pengelola perlu melakukan
pengecekan untuk mengetahui sistem yang ada
berfungsi secara optimal dan langsung melakukan
perbaikan apabila terdapat kerusakan agar tidak
mengganggu jalannya pertandingan.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Fasilitas Pemain dan Ofisial
Stadion perlu dilengkapi dengan
fasilitas pemain dan ofisial yang
memadai, seperti Ruang Ganti
Pemain, Ruang Pemanasan Indoor,
Ruang Medis, Ruang Wasit/RA,
Ruang Match Commissioner, Ruang
Panpel, Ruang Medis, dan ruang
lainnya yang dibutuhkan dalam
pertandingan.
Ruang - ruang tersebut harus
Ruang Ganti Pemain Ruang Match Commissioner memiliki akses tersendiri untuk
pemain dan ofisial (terpisah dengan
akses penonton).
Pencahayaan stadion berupa lampu lapangan (FOP), lampu tribun, lampu ruang dan koridor, lampu
parameter, dan lampu di sekitar area masuk - keluar penonton/pemain/ofisial harus dipastikan berfungsi
dengan baik dan secara berkala dilakukan pengecekan mandiri atau uji commissioning untuk mengetahui
kualitas luminasi lampu yang terpasang.
Pencahayaan ini juga harus didukung oleh sistem kelistrikan yang memadai dan dikontrol melalui panel -
panel listrik yang diletakkan pada ruang kontrol stadion. FIFA menyarankan lampu lapangan (FOP) memiliki
sumber listrik yang stabil dan terpisah dengan bangunan stadion agar tidak mengganggu jalannya
pertandingan.
Hasil Evaluasi Infastruktur Persepakbolaan
Sistem Proteksi Kebakaran dan Proteksi
Petir
Stadion harus dilengkapi dengan sistem proteksi
kebakaran dan proteksi petir yang berfungsi dan
memadai. Sistem proteksi yang tersedia berupa Fasilitas
Pompa Hidran dan kelengkapan, Indoor Hydrant Box dan
kelengkapannya, Pilar Hidran, Siamese Connection, Fire
Alarm, dan APAP (Alat Pemadam Api Portabel).
Selain itu, perlu dipastikan bahwa stadion telah
menyediakan area parkir mobil pemadam kebakaran Pompa Hidran Pilar Hidran
Drainase Lapangan