Anda di halaman 1dari 3

15,4 Juta Orang Belajar Bahasa Jerman Sebagai Bahasa Asing

Jakarta - Berapa banyak orang di dunia belajar bahasa Jerman sebagai penutur asing? Lima
tahun sekali, Departemen Luar Negeri Jerman berusaha menjawab pertanyaan ini. Hasil survei
terakhir yang dilaksanakan DW, Goethe Institut dan DAAD di Berlin dipublikasikan dalam
laporan setebal 56 halaman.
Data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan sejak survei terakhir diadakan lima
tahun lalu, walaupun tidak dramatis. Kenaikannya berjumlah beberapa ribu.

Michelle Mntefering, Pejabat Berwenang di Departemen Luar Negeri Jerman menanggapi


pertambahan itu dengan positif. Ia mengungkap, "Belajar bahasa Jerman sebagai bahasa asing
membentuk ikatan dengan Jerman. Kami ingin sebanyak mungkin orang merasa antusias
dengan Jerman."

Studi yang diadakan tiap lima tahun itu disebut: "German as a foreign language worldwide"
(Jerman sebagai bahasa asing di seluruh dunia) dan mulai dilakukan pada tahun 1985.
Memang jumlah 15,4 juta bukanlah jumlah yang kecil, tetapi tahun 2000, jumlahnya lebih besar
lagi, yaitu 20,1 juta orang. Harus dicatat juga, survei tidak mengikutsertakan mereka yang
belajar sendiri.

Paling banyak di Eropa

Jumlah terbesar pelajar bahasa Jerman adalah di Eropa, yaitu sekitar 9,3 juta. Di beberapa
negara Eropa, jumlah peminat bahasa Jerman sedang meningkat pesat. Kenaikan hampir 62%
tercatat di Denmark, Belanda dan Prancis. Sebaliknya di beberapa negara lain, peminatnya
menurut drastis.

Di Polandia, jumlahnya menurun 15%, dan di Inggris bahkan menurun 25%. Mntefering
mengatakan, Brexit kemungkinan punya andil dalam penurunan itu.

Belajar online selama wabah corona

Karena sebagian besar orang harus tinggal di rumah akibat wabah corona, tidak mengherankan
bahwa minat atas pelajaran bahasa Jerman yang ditawarkan online oleh DW meningkat pesat.
Data yang dikumpulkan DW menunjukkan kenaikan lebih dari 100% dalam penggunaan materi
yang ditawarkan antara bulan Januari dan April 2020.

Peningkatan jumlah penggunaan juga menunjukkan materi tidak hanya digunakan lebih sering,
melainkan juga lebih intensif. "Pandemi corona dan restriksi yang diakibatkannya menyebabkan
lebih besarnya perhatian yang diberikan atas komponen digital dalam transfer pengetahuan,"
demikian dikatakan Direktur Jenderal DW Peter Limbourg. Di masa depan, ia berharap, politisi
akan mendukung "sarana digital untuk penyebaran bahasa dan kebudayaan Jerman ke
berbagai negara di dunia." (ml/vlz)
Keren, Siswa Indonesia Juara Kedua
Olimpiade Bahasa Jerman Internasional
2022 di Hamburg
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Membanggakan. Siswa SMA Saint Peter Kelapa
Gading Jakarta, Wilbert Thamrin meraih gelar juara kedua di ajang Olimpiade
Bahasa Jerman Internasional 2022 pada level bahasa B2 (tingkat lanjut) yang
digelar di Hamburg, Jerman, 25 Juli-5 Agustus 2022.
Gelar juara itu diraih Wilbert, Jumat (5/8/2022). Sementara untuk juara pertama pada
level ini diperoleh Teodora Smîntancă-Strugariu (Romania) dan juara ketiga oleh Tekla
Mkheidze (Georgia).

Olimpiade dua tahunan ini diikuti 107 pelajar tingkat SMA berusia 14-17 tahun dari 56
negara. Kompetisi yang diselenggarakan Goethe-Institut bekerja sama dengan Asosiasi
Guru Bahasa Jerman Internasional ini melombakan tiga level bahasa Jerman, yakni A2,
B1, serta B2.

Selain diuji keterampilan berbahasa Jerman, para peserta juga dinilai dari kompetensi
komunikasi antarbudaya dan kerja tim di tingkat internasional, kreativitas, hingga
kemampuan improvisasi. Dua dari tiga tugas dalam kompetisi ini dilakukan secara
berkelompok 3-4 orang.

Setelah menerima penghargaan, Wilbert bercerita kepada tim Goethe-Institut Jakarta


bahwa ia tiba di Hamburg sejak 3 Juli 2022 dan mengikuti kursus bahasa Jerman di
Goethe-Institut Hamburg selama tiga minggu.

Pada 26 Juli, setelah mengikuti salah satu kegiatan workshop Olimpiade Bahasa Jerman
Internasional, ia dinyatakan positif Covid-19 dan baru negatif satu hari sebelum
kompetisi dimulai.

Dampaknya, siswa berusia 16 tahun ini harus menjalani isolasi mandiri di hotel dan
ketinggalan beberapa rangkaian workshop persiapan menjelang perlombaan, termasuk
tidak mendapat kelompok untuk kompetisi bagian presentasi.

"Presentasi di Olimpiade Bahasa Jerman Internasional dilakukan secara berkelompok


tiga sampai empat orang selama 7-10 menit, tetapi karena aku tidak kebagian
kelompok, aku harus presentasi sendirian selama sekitar 10 menit," ujarnya.

Dalam presentasi tunggalnya, Wilbert mengangkat tema “Masa Depan” yang fokus pada
gambaran kota-kota dari berbagai negara yang terancam tenggelam, termasuk potret
keadaan di Jakarta.

Meski harus melakukan isolasi mandiri dan tidak mengikuti rangkaian workshop, siswa
kelas XII ini tetap merasa siap karena sebelumnya sudah mengikuti kursus tiga minggu
di Goethe-Institut Hamburg serta kelas persiapan lima hari di Goethe-Institut Jakarta
sebelum bertolak ke Jerman.

Pada saat rangkaian Olimpiade Bahasa Jerman Internasional 2022, Sekretaris Jenderal
Goethe-Institut Johannes Ebert mengungkapkan, "Saya sangat senang bahwa tahun ini
kami berkesempatan lagi untuk bertemu secara langsung dan berdialog dengan
pemuda dari seluruh dunia tentang bahasa Jerman, bahasa yang menghubungkan kita
semua."
"Ini adalah cara kami membuat dampak dengan berbagi momen-momen kepercayaan
diri, keramahan, dan komunitas di masa-masa sulit ini. Pertemuan ini bisa menciptakan
kepercayaan pribadi, hubungan, dan persahabatan lintas batas yang merupakan salah
satu kontribusi penting untuk masa depan," ujarnya.

Sebelumnya, Wilbert dinobatkan sebagai juara satu Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat
Nasional 2022 yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien pada 24-25 Januari
2022 secara daring.

Selain Wilbert, Condoleezza Gnade Tanabi (SMA Negeri 28 Jakarta) yang terpilih sebagai
juara kedua Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 juga turut berlomba di
Olimpiade Bahasa Jerman Internasional tahun ini dalam level B1.

Selama mengikuti olimpiade Bahasa Jerman di Hamburg, keduanya didampingi oleh


guru bahasa Jerman dari SMA Negeri 28 Jakarta, Sugiarti Sugeng Budiono. 

Anda mungkin juga menyukai