Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

KEGIATAN PEMBANGUNAN UNTUK MENAMBAH DAN MENINGKATKAN


FASILITAS PURA

Disusun Oleh:
1. I Gde Kusmayadnya Indrayana
2. I Gede Arya Wiswa Wardhana
3. I Made Destantyo Mahesa

Cemara
2023
I. Latar Belakang
Kahyangan atau Hyang atau Pura merupakan salah satu bentuk “tempat
suci” yang didirikan berdasarkan konsep teologi-filosofis tertentu untuk menjadi
tempat sekaligus pusat orientasi pemujaan. Secara konsepsional tata ruang pura
yang terdiri atas tiga mandala suci. Pada dasarnya mandala suci ini merupakan
simbolisasi dari Tri Bhuwana, yakni Bhur Loka (Jaba sisi, Nista Mandala), Bwah
Loka (Jaba Tengah, Madhya Mandala), dan Swah Loka (Jeroan, Uttama Mandala).
Jika dibandingkan bangunan candi di Jawa yang merupakan lambang Tri Bhuwana
secara vertikal, maka pemilahan atas tiga mandala suci pura tersebut juga dipahami
sebagai pengejawantahan secara horizontal, tetapi keduanya secara filosofis
dimaknai lambang kosmos. Akan tetapi perkecualian tetap ada, di dalam pura-pura
yang kecil sering ditemukan halaman luar dan tengah digabung menjadi satu,
sehingga pura itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu halaman luar dan halaman
dalam. Masing-masing halaman pura dibatasi oleh tembok keliling dengan pintu
masuk berbentuk candi bentar yang terletak antara halaman luar dengan halaman
tengah, dan kori agung atau candi kurung sebagai penghubung halaman tengah
dengan halaman dalam.
Di samping pura dalam pandangan Hindu konsep “tempat suci” mencakup
mencakup pengertian yang luas, yakni bangunan dan suatu “tempat” (ruang yang
bersifat alamiah) yang sudah “disucikan” melalui suatu upacara penyucian
(Pamelaspas), seperti gunung (giri, adri), mata air (patirthan), sungai, danau, laut
(sagara), perempatan jalan (catuspata), dan suatu tanah lapang. Secara mitologis
konsep “tempat suci” di atas menyiratkan adanya kaitan erat dengan paham
Siwaisme yang mengatakan bahwa untuk menjaga keseimbangan (equilibrium)
tatanan alam maka Dewa Siwa pun mempresentasikan diri-Nya ke dalam delapan
unsur, yaitu Tanah, Air, Api, Angin, Bulan, Ether (atom), Matahari, dan Yadnya.
Upacara Yadnya sebagai salah satu media memuja adalah sekaligus sebagai wujud
Dewa Siwa yang dipuja dalam tatanan kesucian kosmos dalam arti sangat luas.
Dalam sistem penataan (pendirian dan pemeliharaan) terhadap ribuan pura
yang ada, pemahaman tersebut telah terserap dalam konsep tata ruang dan
kosmologi Hindu Bali, yang terumuskan menjadi konsep ekologis-religius Tri Hita
Karana (Parhyangan, Palemahan, dan Pawongan). Konsep ekologis religius ini
telah menjadi landasan setiap Desa Pakraman (Pakertan) yang ada, yang kemudian
secara teritorial terikat dalam bentuk Banjar sebagai sebuah unit organisasi sosio-
religius.
II. Jenis Kegiatan
Kami mengajak seluruh Umat Hindu di Lingkungan Cemara untuk
melakukan gotong royong dan persembahyangan bersama di Pura Dalem Moksatma
Pranawa. Demi kenyamanan untuk melakukan persembahyangan bersama, kami
ingin meminta bantuan dana demi menambah dan meningkatkan Fasilitas Pura.

III. Tujuan Kegiatan


1. Menambah dan meningkatkan Fasilitas Pura
2. Meningkatkan kenyamanan dalam melakukan upacara keagamaan dalam pura
3. Meningkatkan efisiensi dalam melakukan keagamaan dalam pura

IV. Susunan Kepanitiaan


1. Ketua: I Gde Kusmayadnya Indrayana
2. Sekretaris: I Gede Arya Wiswa Wardhana
3. Bendahara: I Made Destantyo Mahesa

V. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatannya yaitu seluruh Umat Hindu di Lingkungan Cemara

VI. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 2 kegiatan yaitu sebagai berikut.
1. Gotong Royong:
 Waktu: 3 Januari 2023
 Tempat: Pura Dalem Moksatma Pranawa
2. Persembahyangan Bersama:
 Waktu: 4 Januari dan 14 Januari 2023
 Tempat: Pura Dalem Moksatma Pranawa
VII. Susunan Acara: Rundown
A. 3 Januari 2023
No. Waktu Kegiatan Durasi Penanggung Jawab
1. 08.00-selesai Gotong Royong - Panitia
B. 4 Januari dan 14 Januari 2023
No. Waktu Kegiatan Durasi Penanggung Jawab
1. 07.00-10.00 Sembahyang 120 menit Panitia
Bersama

VIII. Anggaran
 Semen Rp
3.000.000
 Kramik Rp
2.000.000
 Kayu Rp 4.000.000
 Pasir Rp 1.500.000
 Batako Rp
2.000.000
 Cat Rp 1.500.000
 Besi Rp
2.000.000
 Tong sampah 4 Rp 200.000
 Sapu 4 Rp 150.000

Total: Rp 16.350.000

IX. Penutup
Akhir kata, semoga apa yang menjadi tujuan melalui kegiatan ini dapat kita
capat bersama. Untuk itu kami memohon dukungan dan bantuan Bapak/Ibu demi
kelancaran acara ini. Demikian proposal penggalangan dana pembangunan untuk
menambah dan meningkatkan fasilitas Pura kami sampaikan. Atas dukungan dan
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai