Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

KELOMPOK 2

AHMAD HILMI (1314621027)


FRISHA VIOLA RAMANDA (1314621007)
ULAYYA SIFA MAULAN (1314621016)

PROGRAM STUDI STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
PENGERTIAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan jenis rancangan percobaan yang paling
sederhana.
RAL digunakan apabila :
• Satuan percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi respon di luar faktor yang dicoba atau diteliti
• Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan itu dapat di kontrol, misalnya
percobaan di Laboratorium
Pembagian perlakuan dilakukan secara acak terhadap semua satuan percobaan sehingga
setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk menerima perlakuan manapun.

MODEL PERSAMAAN LINEAR RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)


Persamaan Linear RAL :

Keterangan :
i = Perlakuan (1, 2, 3, …………, t)
j = Ulangan (1, 2, 3, …………., r)
Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai tengah populasi (population mean)
πi = Efek perlakuan ke-i
Єij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

HIPOTESIS
KEUNTUNGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)
Keuntungannya yaitu :
• Banyaknya perlakuan dan ulangan hanya dibatasi oleh banyaknya satuan percobaan
• Denah rancangan percobaan lebih mudah
• Ulangan boleh berbeda-beda
• Analisis statistik sederhana
• Kerugian Informasi karena data yang hilang relative sedikit

KERUGIAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)


Kerugiannya yaitu :
• Seringkali tidak efisien
• Hanya dapat digunakan untuk materi percobaan dan faktor lingkungan yang relative
homogen
• Galat percobaan mencakup seluruh keragaman antar satuan percobaan kecuali yang
disebabkan oleh perlakuan

CONTOH SOAL
Karantina tumbuhan ingin mengetahui pengaruh Fumigan Methyl Bromide (CH3Br) sebagai
pembasmi serangga terhadap daya tumbuh benih kacang ijo, dilakukan percobaan sebagai
berikut: benih kacang ijo diberi fumigant dengan dosis 0 (control), 16 gr/𝑚3 , 32gr/𝑚3 ,
48gr/𝑚3 , 64 gr/𝑚3 . Fumugasi dilakukan selama 2 jam. Benih kacang ijo yang sudah
difumigasi dikecambahkan dengan metode kertas hisap. Benih yang dikecambahkan
diasumsikan homogen. Setelah 7 hari diperoleh hasil perkecambahan sebagai berikut:
Daya Kecambah (%) Benih Kacang Ijo pada Berbagai Dosis CH3Br.
89,25

90,85

Diketahui :
Variabel Bebas (X) = Fumigan Methyl Bromide (CH3Br)
Variabel Terikat (Y) = Daya Kecambah Benih Kacang Ijo

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN SPSS


• Memindahkan semua data yang ada ke dalam Excel seperti dibawah ini

• Sesudah memindahkan data ke dalam Excel, buka aplikasi SPSS sehingga muncul
tampilan seperti di bawah ini dan Klik “New Dataset”
• Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini dan langsung saja klik “Variable
View”

• Setelah klik “Variable View”, maka tampilan SPSS akan seperti dibawah ini
• Lalu, dibagian “Name” ketik Perlakuan dibaris 1, Ulangan di baris 2, dan Daya
Kecambah dibaris 3

• Setelah itu, ubah Decimals Perlakuan, Ulangan, dan Daya Kecambah menjadi 0,0, dan
1 seperti tampilan di bawah ini, setelah itu Klik “None” pada kolom Values di baris
Perlakuan.

• Setelah klik “None” akan muncul tampilan seperti ini.


Ketik ‘1’ di Value dan ‘a’ di Label dan seterusnya sampai ada 5 perlakuan, lalu klik
“OK”
• Klik “Unknown” di baris “Perlakuan” di bagian kolom “Measure” dan ubah menjadi
“Nominal”. Lalu, lakukan hal yang sama pada Ulangan dan Daya Kecambah, untuk
Ulangan diubah menjadi “Nominal” dan Daya Kecambah diubah menjadi “Scale”.

• Setelah itu akan terlihat tampilan seperti di bawah ini

• Setelah hal di atas sudah dilakukan semua, Klik “Data View” sehingga muncul
tampilan seperti di bawah ini
• Masukkan data dengan copy paste yang ada di Excel tadi dengan struktur yang sudah
ada

• Klik “Analyze”
• Klik “General Linear Model”, lalu klik “Univariate”

• Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini, lalu klik “Daya Kecambah” dan klik tanda
panah yang sejajar dengan tulisan Dependent Variable. Lalu klik “Perlakuan” dan klik
tanda panah yang sejajar dengan
tulisan Fixed Factor(s).
• Setelah itu, klik Model, lalu pilih Build Custom Terms

• Klik 2 kali “Perlakuan” sehingga tulisan “Perlakuan” ada di Model seperti tampilan di
bawah ini dan klik “Continue”
• Setelah Klik “Continue” maka tampilannya akan seperti di bawah ini, lalu Klik “OK”

• Setelah melakukan Langkah-langkah seperti di atas, maka akan langsung muncul


Univariate Analysis of Variance seperti di bawah ini
Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 4862 days.

NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
UNIANOVA DayaKecambah BY Perlakuan
/METHOD=SSTYPE(3)
/INTERCEPT=INCLUDE
/CRITERIA=ALPHA(0.05)
/DESIGN=Perlakuan.
Cara menghitung Derajat Bebas :
Perlakuan
t-1 = 5 – 1 = 4
Galat
t(r-1) = 5 (8 – 1) = 5 (7) = 35
Total
tr – 1 = (5) (8) – 1 = 40 – 1 = 39
Interpretasi :
Di kolom Signifikansinya terlihat bahwa hasilnya 0.000 yang dimana hal ini kurang
dari alfa 0.05. Artinya, jika signifikansinya kurang dari alfa maka tolak H0 atau
menerima H1 yang diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh Fumigan Methyl
Bromide (CH3Br) sebagai pembasmi serangga terhadap daya tumbuh benih Kacang
Ijo. Dikarenakan adanya perbedaan secara nyata, maka dilakukanlah uji lanjut untuk
melihat secara langsung perbedaannya.

• Untuk Uji Lanjut Duncan, buka lagi aplikasi SPSS yang bagian “Data View”, klik
“Analyze”, klik “General Linear Model”, lalu klik “Univariate”, klik “Post Hoc”
• Setelah klik “Post Hoc”, klik “Perlakuan” supaya berada di kotak Post Hoc Tests for
• Lalu ceklis “Duncan” dan klik “Continue”

• Setelah terlihat tampilan seperti di bawah ini, klik “OK”

• Setelah itu akan langsung terlihat tampilan Post Hoc Tests seperti di bawah ini
Interpretasi :
Dari Post Hoc Test ini dengan menggunakan Uji Duncan, terlihat tabel dimana diantara
5 perlakuan yang diberikan tadi menghasilkan subset dengan 4 kolom tabel. Artinya :
➢ Perlakuan “d” berbeda secara nyata dengan perlakuan “e”
➢ Perlakuan “d” berbeda secara nyata dengan perlakuan “c”
➢ Perlakuan “d” berbeda secara nyata dengan perlakuan “a”
➢ Perlakuan “d” berbeda secara nyata dengan perlakuan “b”
➢ Perlakuan “e” berbeda secara nyata dengan perlakuan “c”, “a”, dan “b”
➢ Perlakuan “a” dan “b” tidak memiliki perbedaan secara nyata karena berada di
satu kolom yang sama

NOTE
DI UJI DUNCAN, KITA BISA LIHAT BERDASARKAN KOLOMNYA,
APAKAH RATA-RATA SETIAP PERLAKUANNYA ADA DI SATU KOLOM
YANG SAMA ATAU TIDAK. KALAU DI SATU KOLOM YANG SAMA,
MAKA TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN SECARA NYATA, KALAU DI
BERBEDA KOLOM MAKA TERDAPAT PERBEDAAN PERLAKUAN
SECARA NYATA.
DENGAN MINITAB
KLIK STAT → ANOVA →ONEWAY ANOVA

LALU INSERTA RESPON DI KOLOM RESPONSE DAN


DOSIS DI KOLOM FACTOR
LALU KLIK COMPARISON UNTUK UJI LANJUT →
LALU PILIH UJI LANJUT MISAL TUKEY

LALU KLIK OK → OK
INTREPRETASI UJI LANJUT:
BILA KODE HURUF SAMA BERARTI TIDAK BERBEDA
SECARA SIGNIFIKAN, CONTOH DOSIS 2 DENGAN
DOSIS 1 TIDAK BEDA SECARA SIGNIFIKAN. DOSIS 1
BEDA SIGNIFIKAN DENGAN DOSIS 3, 4 DAN 5.

Anda mungkin juga menyukai