Anda di halaman 1dari 33

FISIKA II

TEKNIK GEOMATIKA

FISIKA II
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA - FTM
MUATAN LISTRIK
o Gilbert, 1600, dokter istana Inggris →
electric (membedakannya dgn gejala
kemagnetan).

o Du Fay, 1700, tolak menolak - tarik menarik


→ resinous (-), vitreous (+).
Gilbert Du Fay
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan
listrik atas dua bagian: positif dan negatif.
Jika gelas dengan sutera digosokkan,
maka gelas akan bermuatan positif dan
sutera akan bermuatan negatif
Millikan, 1869 – 1953, mencari harga
muatan paling kecil, percobaan tetes
minyak Millikan.
Muatan elektron e = 1,6 10-19 C
Millikan
MUATAN LISTRIK

Listrik berasal dari kata elektron


(dalam bahasa Yunani) yang
menyebutkan batu amber yang ketika
digosok akan menarik benda-benda
kecil seperti jerami atau bulu.
Satuan Standar Internasional

• Menurut SI satuan muatan adalah Coulomb


(C), yang didefinisikan dalam bentuk arus
listrik, Ampere (A).
• Muatan sekitar 10 nC sampai 0,1 C dapat
dihasilkan dalam laboratorium dengan cara
menempelkan benda-benda tertentu dan
menggosokkannya.
Hukum Coulomb

Gaya yg dilakukan oleh satu muatan titik


pada muatan titik lainnya bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan
kedua muatan tersebut. Besarnya gaya
berbanding terbalik kuadrat jarak
keduanya, berbanding lurus dgn perkalian
kedua muatan.
Gaya tolak menolak → muatan sama
Gaya tarik menarik → muatan beda

kq1q2
F12 = 2

12
r12
Dimana : k = 8,99 109 N.m2/C2
Contoh Soal
1. Dua muatan titik masing-masing sebesar
0,05 C dipisahkan pada jarak 10 cm.
Carilah (a) besarnya gaya yang dilakukan
oleh satu muatan pada muatan lainnya
dan (b) Jumlah satuan muatan dasar pada
masing-masing muatan.
2. Tiga muatan titik terletak pada sumbu x;
q1 = 25 nC terletak pada titik asal, q2 = -
10 nC berada pada x=2m, dan q0 = 20
nC berada pada x = 3,5 m. Carilah gaya
total pada q0 akibat q1 dan q2.
Solusi Soal no.1

0, 05C 0, 05C
+ q1 q2 +
F21 10 cm F12

kq1q 2
F=
r2

=
(8,99x109 N .m 2 / C 2 )(0,05x10−6 C )(0,05x10−6 C )
(0,1m) 2
= 2,25 x 10-3 N
q = Ne
−6
q 0,05 x10 C
N = = −19
= 3,12 x10 11

e 1,6 x10 C
Solusi Soal no.2
2m 1,5 m F10
q1 = 25nC q2 = -10nC F20
q0 = 20nC

kq1q0
F10 = 2
rˆ10
r10
(8,99 109 N .m 2 / C 2 )( 25 10−9 )( 20 10−9 )
= 2
i
(3,5m)
= (0,367 N) i
kq2 q0
F20 = 2
rˆ20
r20
−9 −9
(8,99 10 N .m / C )(−10 10 C )(20 10 C )
9 2 2
= 2
i
(1,5m)
= (- 0,799 N)i
Ftotal = F10 + F20 = (0,367 N )i − (0,799 N )i = (-0,432 N)i
Soal: Carilah resultan gaya pada muatan 20C
dalam soal gambar berikut:
Solusi
−6 −6
(9 10 Nm / C )(4 10 C )(20 10 )
9 2 2
F23 = 2
= 2N
(0,6m)
−6 −6
(9 10 Nm / C )(10 10 )(20 10 )
9 2 2
F13 = 2
= 1,8 N
(1m)

F13x = (1,8 N ) cos 37 = 1,4 N


o

F13 y = (1,8 N ) sin 37 = 1,1N


o
Fx = 1,4 N dan Fy = 2,0 N + 1,1N
F = 1,4 + 3,1 = 3,4 N
2 2

3,1
dan  = arctan = 66 o

1,4
Medan Listrik
Pembahasan tentang interaksi gaya Coulomb
dapat dipandang dari sisi medan. Gaya Cou-
lomb di sekitar muatan listrik akan membentuk
medan yang disebut Medan Gaya Listrik.

Dimana:
q’ q = muatan sumber
q’ = muatan uji  0
r
q
Kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb
yang bekerja pada satu satuan muatan (muatan
uji q’) yang diletakkan pada suatu titik di dalam
medan gaya tsb.
 
  F{ r , q' } 1 q
E( r ) = = 2 r
q' 4 πε o r

Dimana: r menyatakan vektor satuan berarah


radial keluar.
Bila muatan sumber tidak terletak di pusat sis-
tem koordinat, maka bentuk persamaan kuat
medan listriknya dapat ditentukan sbb.:
Muatan q terletak di
S titik S(x,y).
s adalah vektor po-
s
sisi titik S.
p P
p adalah vektor po-
O sisi titik P.
Selanjutnya akan dihitung kuat medan listrik di
titik P yang mempunyai vektor posisi p.
S Langkah awal yang
perlu dilakukan adl:
(p - s) menentukan posisi
s
p P relatif titik P thd S,
yaitu vektor (p - s)
O
Sedangkan vektor satuan arah SP :
 
(p - s)
r̂ =  
p-s
Dengan demikian kuat medan listrik pada titik
P akibat muatan sumber q dapat dirumuskan:

   
1 q (p - s)
E( r ) =  2  
4o p - s p - s
 
1 q(p - s)
=  3
4o p - s
Contoh:
Sebuah muatan sumber terletak pada S(1,4),
besarnya 2C. Berapa kuat medan pada titik
P(5,1) ? (Satuan posisi dalam meter)
Solusi:
S(1,4) s = i1 + j4
p = i5 + j1
s
p P(5,1)
O
Solusi:
S(1,4) s = i1 + j4
p = i5 + j1
(p - s)
s
p P(5,1)
O
Langkah selanjutnya, tentukan vektor posisi P
relatif terhadap S yaitu vektor SP; (p – s).
p – s = ( i5+j1 ) – ( i1+j4 ) = i4 – j3
Panjang vektor SP adalah:

p - s = 4 + (-3) = 5m
2 2

Dari persamaan medan listrik untuk kasus


muatan sumber yang tidak terletak pada titik
pusat akan diperoleh:
  
  1 q(p - s) 2( i 4 - j 3)
E( r ) =  3 = 8,99.10 x
9

4o p - s 5 3

 
= 14,4.10 ( i 4 - j 3)NC
7 -1
Dapat dinyatakan juga bahwa:

Komponen medan listrik dalam arah sumbu X


adalah:

E(x) = 14,4 .4 x 107 = 57,6 x 107 NC-1

Sedangkan komponen medan listrik dalam


arah sumbu Y adalah:
E(y) = 14,4 .(-3) x 107 = - 43,2 x 107 NC-1
MEDAN LISTRIK OLEH BEBERAPA MUATAN
Kuat medan listrik pada suatu titik yang diaki-
batkan oleh beberapa muatan titik, pada da-
sarnya merupakan resultan dari kuat medan
listrik setiap muatan.
q1 q2
Kuat medan total di titik O
r1 q3 Et = E1 + E2 + E3
r2
kq1 kq 2 kq 3
r3 Et = 2 + 2 + 2
r1 r2 r3
O
FISIKA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA - FTM
Contoh:
Sebuah muatan positip q1= 8nC berada pada
titik asal, sedangkan q2=12nC terletak pada
X = 4m.
Tentukan besarnya kuat medan listrik pada:
a. P1 dengan posisi X=7m.
b. P2 dengan posisi X=3m.
Solusi:
P2 P1
x x
a. Jarak P1 ke q1  x1 = 7m.
Jarak P1 ke q2  x2 = 3m.
Maka:

kq1 kq 2
EP1 = î 2 + î 2
x1 x2
8,99.10 9 Nm 2C-2 .8.10 -9 C 8,99 .10 9 Nm 2C-2 .12 .10 -9 C
= î 2
+ î
(7m) (3m)2
= î (1,47NC -1 ) + î (12,0NC -1 ) = î13,5NC -1
SAMPAI JUMPA PEKAN DEPAN
UNTUK MEMBAHAS
GARIS-GARIS GAYA LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai