Anda di halaman 1dari 13

Volume 6 Issue 6 (2022) Pages 5592-5604

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)

Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD


Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
Basuki🖂
Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Abstrak
Sebelum melakukan proses pembelajaran, guru harus mengetahui ruang lingkup materi
pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan serta kebijakan terbaru, karena banyak guru
hanya mengetahui ruang lingkup materi pembelajaran dari “buku guru” tanpa melihat
kebijakan terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfikasi ruang lingkup materi
pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) pada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
berdasarkan kebijakan terbaru yaitu Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 7 Tahun 2022.
Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan memanfaatkan kebijakan terbaru
tersebut sebagai sumber data primer. Penelitian ini telah menemukan dua ruang lingkup
materi PAI pada PAUD, dengan menggunakan teknik analisis isi. Pertama, pengenalan dan
penanaman tauhid yang merupakan kewajiban pertama manusia sebagai hamba Allah.
Kedua, pengenalan dan penanaman sikap toleransi dan kasih sayang terhadap semua
makhluk dan kasih sayang terhadap dirinya sendiri dengan menjaga kebugaran, kesehatan,
kebersihan, keselamatan dan keamanan pribadi.

Kata Kunci: permendikbudristek no. 7 tahun 2022; materi pembelajaran; pai; paud

Abstract
Before carrying out the learning process, the teacher must know the scope of the material
according to the level of education and the latest policies because many teachers know the
scope of the material from the "teacher book" without looking at the latest policies. This study
aims to identify PAI (Islamic Religious Education) material in PAUD (Early Childhood
Education) based on the latest policy, namely the Minister of Education Decree number 7 of
2022. This study uses a literature study using the latest policy as a primary data source. This
research has found two scopes of PAI material in PAUD Using content analysis techniques.
First is the introduction and cultivation of monotheism, which is the first obligation of humans
as servants of Allah. Second, the introduction and cultivation of tolerance and compassion
towards all beings and compassion for oneself by maintaining personal fitness, health,
cleanliness, safety and security.

Keywords: early childhood education; islamic religious education; learning material; minister of
education decree number 7 of 2022

Copyright (c) 2022 Basuki


 Corresponding author :
Email Address : basuki@iainponorogo.ac.id (Ponorogo, Indonesia)
Received 30 June 2022, Accepted 12 August 2022, Published 2 September 2022

5592 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Pendahuluan
Materi pembelajaran merupakan salah satu dari tiga komponen penting yang saling
membutuhkan dan dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Ketiga komponen tersebut
adalah peserta didik, pendidik dan materi pembelajaran (Bararah, 2022). Masing-masing
komponen tersebut, ada standar yang ditetapkan melalui kebijakan pemerintah, yaitu standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan standar isi materi pembelajaran. Topik penelitian
ini difokuskan pada standar materi pokok pembelajaran (termasuk materi pembelajaran PAI
pada PAUD) yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
(Mendikbudristek, 2022). Dengan diberlakukan kebijakan terbaru ini, maka kebijakan
pemerintah yang mengatur standar materi pembelajaran (termasuk materi pembelajaran PAI
pada PAUD) yang termuat pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 (Permendikbud,
2014), dinyatakan tidak berlaku atau dicabut (Mendikbudristek, 2022).
Penelitian tentang identifikasi materi pembelajaran PAI pada PAUD berdasarkan
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022, merupakan keniscayaan, agar sejak awal semua
guru PAUD (termasuk guru PAI pada PAUD) dapat mengetahui dan memahami materi
pembelajaran berdasarkan kebijakan terbaru. Kebijakan terbaru ini diberlakukan mulai tahun
pelajaran 2022/2023. Selain itu, hasil penelitian ini akan dapat meminimalisir salah satu
problematika guru, yaitu ketidaktahuan guru untuk mendapatkan materi pokok
pembelajaran dari kebijakan terbaru. Menurut hasil penelitian Anggraini tentang
“problematika pelaksanaan kurikulum 2013 pada pendidikan anak usia dini”, ditemukan 65
% Guru PAUD mengetahui dan mendapatkan materi pokok pembelajaran dari “buku guru”
dan “buku siswa”, bukan dari regulasi yang sedang berlaku (Anggraini, 2021). Hasil
penelitian Anggraini ini, diperkuat dengan hasil wawancara dengan Supriyono (kabid PAUD
kabupaten Ponorogo periode 2018-2022), bahwa 520 dari 1020 Guru PAI pada PAUD
kabupaten Ponorogo belum mengetahui kebijakan terbaru tentang cakupan materi
pembelajaran PAI pada PAUD, dikarenakan agenda proses sosialisasi kebijakan terbaru
sampai akhir Nopember 2022. Supriyono juga menyampaikan semoga pada akhir tahun 2022
semua guru PAI pada PAUD bisa memahami regulasi terbaru tentang standar isi materi
pembelajaran PAI pada PAUD (Supriyono, 2022).
Problematika tersebut harus dicari solusinya bagaimana sejak awal semua guru PAUD
(termasuk guru PAI pada PUAD) memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi materi
pembelajaran berdasarkan kebijakan terbaru (Ahmad Syauki, Tiara Permata Bening, Siti Nur
Aisyah, 2022). Salah satu solusinya adalah percepatan sosialisasi atau penelitian awal yang
bisa menemukan identifikasi materi pokok dan sub-materi pembelajaran (termasuk materi
PAI pada PAUD) berdasarkan regulasi terbaru, yaitu Permendikbudristek Nomor 7 Tahun
2022 (Mendikbudristek, 2022), agar semua guru PAUD memiliki pijakan dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kebijakan terbaru (H. Sakdiah & Syahrani, 2022).
Oleh karena ini, hasil penelitian ini (identifikasi materi pembelajaran PAI pada PAUD
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022), akan bermanfaat bagi guru PAI pada PAUD,
karena cakupan materi pembelajaran PAI pada PAUD berdasarkan kebijakan terbaru, lebih
menekankan pada materi esensisal daripada cakupan materi pembelajaran PAI pada PAUD
berdasarkan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.

Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada penelitian
kepustakaan. Sebuah penelitian yang “hanya membutuhkan kecerdikan” (Hamzah, 2022)
dalam menyajikan data bergantung pada sumber data dalam penelitian kepustakaan. Sumber
data dalam penelitian ini adalah (1) Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
(Mendikbudristek, 2022) sebagai sumber data utama tentang cakupan materi pembelajaran
PAI pada PAUD; (2) artikel jurnal terkini terkait tentang pentingnya pemahaman secara
holistik tentang materi pembejaran PAI pada PAUD; (3) artikel jurnal terkait tentang
pentingnya pemahaman cakupan meteri pembelajaran PAI pada PAUD sebagai penguatan

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5593
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

pentingya pemahaman cakupan materi pembelajaran PAI pada PAUD berdasarkan


Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022; dan (4) Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014
sebagai acuan analisis perbandingan dengan kebijakan terbaru yaitu Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022.
Tahapan penelitian ini dimulai dari (1) paparan singkat tentang kegelisahan akademik
apa yang diteliti dan mengapa penting untuk diteliti secara teoretik dan empirik; (2)
penawaran solusi untuk meminimalisir kegelisahan tersebut; (3) memaparkan apa tujuan dan
manfaat penelitian secara teoretik dan empirik; (4) mencari teori-teori terkait dengan
pentingnya solusi yang ditawarkan dan studi literatur terkait dengan temuan-temuan hasil
penelitian terdahulu yang terkait dengan solusi yang ditawarkan; (5) mengumpulkan data
terkait solusi yang ditawarkan, dan diperkuat dengan wawancara dengan pihak terkait serta
mapping hasil temuan terdahulu yang terkait dengan solusi yang ditawarkan; (6) mengolah
data yang dikumpulkan dengan teknik content analysis; dan diakhiri dengan membuat
kesimpulan (Evanirosa, 2022). Gambar 1 adalah gambar tahapan-tahapan penelitian untuk
memperjelas tahapan-tahapan dalam penelitian kepustakaan atau library research.

Gambar 1. Alur Penelitian

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 7 tahun 2022, ditemukan 4 (empat) materi pokok PAI pada PAUD. Keempat
materi pokok tersebut dijadikan pijakan untuk mengidentifikasi sub-materi pembelajaran,
sebagaimana pada tabel 1 (lampiran).

Pentingnya Pengenalan dan Penanaman Kepercayaan kepada Allah Swt, sejak Dini bagi
Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pengenalan dan penanaman tauhid pada anak usia dini
yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 pada proses pendidikan Islam
merupakan perintah pertama dan utama dalam pendidikan agama Islam. Tauhid adalah
pondasi bagi umat Islam yang harus dikawal sejak dini, karena jika tauhid benar, agar selamat
di dunia dan akhirat. Begitu sebaliknya jika manusia tanpa tauhid, maka akan masuk pada
kesyirikan dan akan celaka di dunia dan akhirat (Liriwati & Armizi, 2021).

5594 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 13 disebutkan kisah Luqman Al- Hakim seorang
bapak yang bijak, yang sangat menekankan pentingnya penanaman tauhid terhadap anaknya
(Kemenag, 2019). Pengenalan dan penanaman tauhid pada anak usia dini bisa melalui simbol-
simbol keislaman baik dalam bentuk gambar atau dalam bentuk lagu-lagu Islami (Wardati et
al., 2019). Materi pokok tauhid yang penting dikenalkan dan ditanamkan kepada anak usia
dini melalui lagu-lagu Islami adalah asmaul husna (Husna & Mayar, 2021) dan sifaf wajib
Allah (Andriyani & Margono, 2018)
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya pengenalan dan penanaman kepercayaan kepada Allah Swt., yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, lebih esensial daripada kebijakan
sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) yang hanya memuat tentang pentingnya
pengenalan nilai agama Islam (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Menjaga Kebugaran sebagai Wujud Syukur Kepada Allah sejak Dini bagi
Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang menjaga kebugaran dan kesehatan yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan Islam merupakan
kegiatan yang penting (Rudi Ruhardi, Wildan Alfia Nugroho, 2021), karena jika fisik kita tidak
bugar dan tidak sehat maka kita tidak maksimal dalam melaksanakan ibadah baik ibadah
mahdhah seperti ibadah shalat dan puasa, atau ibadah ghoiru mahdah seperti belajar dan lain
sebainya. Pada era pasca pandemic Covid-19, kebugaran dan kesehatan harus tetap dijaga,
agar anak-anak usia dini memiliki kekuatan fisik bisa mengikuti pembelajaran dan bisa
melaksanakan ibadah dengan sempurna (Ulpi et al., 2021).
Ukuran kebugaran anak usia dini (4-6 tahun) adalah kekuatan otot, ketahanan otot,
daya tahan aerobik, dan fleksibilitas. Maka dari itu sebaiknya guru PAUD secara periodik
melaksanakan program tes dan norma kebugaran jasmani untuk anak usia dini (4-6) tahun
(Prastiwi & Suharjana, 2014). Tujuan tes kebugaran secara peridik ini adalah anak-anak usia
dini selalu sehat jasmani. Karena jasmani yang sehat merupakan pondasi yang bisa
memberikan kontribusi pada pengembangan individu melalui media aktivitas fisik
gerakan alami manusia, seperti olahraga, jalan kaki, renang, dan lain sebagainya
(Nugraha, 2015)
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya menjaga kebugaran sebagai wujud syukur kepada allah swt. yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru dalam
pembelajaran PAI pada PAUD mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena kebijakan
sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) hanya memuat materi tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri serta lingkungan, dan belum memuat materi tentang
pentingnya menjaga kebugaran sebagai wujud syukur kepada allah Swt (Permendikbud,
2014).

Pentingnya Merawat Kesehatan sebagai Bentuk Wujud Syukur Kepada Allah Swt, sejak
Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pengenalan dan pendampingan kesehatan yang termuat
dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan Islam bagi
anak usia dini merupakan keniscayaan. Karena anak usia dini adalah ujung tombak
pendidikan paling dasar. Jika anak-anak sehat, maka proses pembelajaran akan lancar. Oleh
karena itu, sekolah harus mengawal program Unit Kesehatan Sekolah (Setyowati & Kurnia,
2020). Pengelolaan UKS harus makasimal, karena kunci sukses pembinaan kesehatan anak-
anak di sekolah adalah terlaksananya program UKS. Ini sangat penting, apalagi pasca era
panca pandemic COvid-19 (Khuluqo, 2021).

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5595
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Salah satu program UKS adalah mengenalkan dan menanamkan pentingnya merawat
kesehatan mulut dan gigi sebagai wujud syukur kepada Allah. Pengenalan dan penanaman
tersebut adalah sangat penting, karena jika mulut dan gigi maka makanam yang dikunyah
dan masuk ke dalam perut akan aman dari virus. Oleh karena guru PAUD harus bekerjasama
dengan orang tua untuk membimbing dan mendampinya anaknya agar selalu maarawat
mulut dan gigi (Putri Abadi & Suparno, 2019). Selain itu juga pembiasaan cuci tangan secara
benar sebelum makan dan minum harus dikawal, karena jika tangan tidak bersih, maka
tangan bisa menjadi media masuknya virus ke tubuh (Suprapto et al., 2020).
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya merawat kesehatan sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah Swt. yang
termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru
dalam pembelajaran PAI pada PAUD mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena kebijakan
sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) hanya memuat materi tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri, dan belum memuat materi tentang pentingnya merawat
kesehatan sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah Swt (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Menjaga Kebersihan sebagai Bentuk Wujud Syukur Kepada Allah Swt, sejak
Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pengenalan dan pendampingan pembiasaan menjaga
kebersihan yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek
proses pendidikan Islam bagi anak usia dini merupakan keniscayaan, karena menjaga
kebersihan adalah sebagian wujud iman kita Allah SWT (Agustina, 2021). Oleh karena itu,
sekolah harus mengenalkan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan kepada anak-anak
usia dini, agar kelak menjadi generasi berperilaku hidup bersih (Moerad et al., 2019). Ciri-ciri
berperilaku bersih pada era pandemic Covid-19 menurut temuan penelitian La Ode
Anhusadar dan Islamiyah di KB Sultan Qaimuddin Kendari dan KB Nurul Maghfirah
Kendari, adalah (1) anak membuang sampah pada tempatnya; (2) anak merapikan sendiri
permainannya; (3) anak mencuci tangan dengan sabun setelah bermain; (4) anak membantu
membersihkan rumah; (5) anak merapikan sendal dan sepatu pada tempatnya; (6) anak buang
air besar dan buang air kecil pada tempatnya; (7) anak jika bersin menutup mulutnya dengan
telapak tangan; (8) anak mandi 2 (dua) kali dalam sehari; (9) anak cuci tangan dengan sabun
sebelum makan; (10) anak terbiasa sarapan pagi; (11) anak makan 3 (tiga) kali dalam sehari;
(12) anak minum susu tiap hari; (13) anak makan makanan bergizi; (14) anak jika keluar rumah
menggunakan masker; (15) anak jika sudah kembali ke rumah langsung mandi dan mengganti
baju, dan (16) anak suka berjemur di pagi hari (Anhusadar & Islamiyah, 2020).
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya menjaga kebersihan sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah Swt., yang
termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut sebagai materi pengautan
dari kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) yang juga memuat
tentang pentingnya menjaga kebersihan (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Menjaga Keselamatan sebagai Bentuk Wujud Syukur Kepada Allah Swt,
sejak Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pengenalan dan pendampingan pembiasaan menjaga
keselamatan yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek
proses pendidikan Islam bagi anak usia dini merupakan keniscayaan, karena menjaga
keselamatan merupakan sebagian wujud syukur kepada Allah SWT. Konsep menjaga
keselamatan dalam Islam disebut dengan istilah hifdz al-nafs (Moh Dahlan, Mohammad
Reevany Bustami, Makmur, 2021). Konsep hifdz al-nafs semua orang harus menjaga
keselamatan dirinya dari bahaya yang mengancam dirinya (Aulia, 2020). Oleh karena menjaga
keselamatan diri harus dikenalkan dan dibiasakan sejak dini kepada anak usia dini.

5596 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Pelaksanaan pendidikan keselamatan diri anak usia dini meliputi belajar bahaya,
survei bahaya, peta bahaya, dan cara menghindari bahaya. Pendidikan keselamatan diri
bagi anak usia dini dapat meningkatkan pemahaman anak tentang bahaya dan cara
menghindarinya (Widayati, 2018). Pendidikan keselamatan bagi anak usia dini sangat penting
diberikan dalam pengajaran dan dijadikan kurikulum, namun dalam pengajarannya kepada
anak usia dini lebih kepada cara yang kreatif dan inovatif sesuai usia anak, sehingga
pemahaman mereka akan pentingnya keselamatan bisa tersampaikan dan diterapkan
(Cokorda Istri Dharmayanti, Agnes Ayu Biomi, 2021), seperti guru memperkenalkan perilaku
keselamatan diri lalu lintas seperti pengenalan pentingnya rambu-rambu lalu lintas,
pentingnya helm, pentingnya sabuk pengaman, dan lain sebagainya (Hidayatulloh, 2019).
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya menjaga keselamatan sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah Swt., yang
termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru
dalam pembelajaran PAI pada PAUD mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena kebijakan
sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) hanya memuat materi tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan belum memuat materi tentang
pentingnya menjaga keselamatan sebagai bentuk wujud syukur kepada Allah Swt
(Permendikbud, 2014).

Pentingnya Menjaga Keamanan terhadap Dirinya sebagai Wujud Syukur Kepada Allah
Swt, sejak Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pengenalan dan penanaman pentingnya menjaga
keamanan yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek
proses pendidikan Islam bagi anak usia dini merupakan materi yang sangat penting, agar
anak mulai dini sudah kenal satuan keamanan, seperi polisi (Ramadhan, Rinaldi, 2021). Selain
polisi, anak usia dini harus dikenalkan peran satpam di sekolah dalam menjaga keamanan
dan ketertiban sekolah, dan dalam mengamankan aset-aset sekolah. (Didik et al., 2021)
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya menjaga keamanan terhadap dirinya sebagai wujud syukur kepada Allah Swt.,
yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi
baru dalam pembelajaran PAI pada PAUD mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena
kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) hanya memuat materi tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan belum memuat materi tentang
pentingnya menjaga keamanan terhadap dirinya sebagai wujud syukur kepada Allah Swt
(Permendikbud, 2014).

Pentingnya Sikap Toleransi Sejak Dini bagi Anak Usia Dini


Materi pembelajaran tentang menjaga keamanan pengenalan dan sikap toleransi yang
termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan
Islam harus dilakukan sejak anak usia dini (Suryadilaga, 2021). Karena di Indonesia banyak
penganut yang berbeda-beda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kepercayaan
(Zain, 2020). Oleh karena itu, peran guru PAUD sangat penting, bagaimana sikap teleransi
sejak usia dini bisa dikenalkan dan ditanamkan agar anak memiliki rasa menghargai
keberagaman (Pitaloka et al., 2021).
Di akhir-akhir ini sikap menghargai keberagamaan di Indonesia, terganggu dengan
adanya gerakan radikalisme. Di akhir-akhir ini, aksi teroris memanfaatkan anak usia dini.
Oleh karena itu, keluarga memiliki peran sentral dalam upaya menangkal radikalisme pada
anak usia dini. Penanaman nilai-nilai teleransi pada anak usia dini membutuhkan kerjasama
antara guru PAUD dengan orang tua/wali murid (Rosyida Nurul Anwar, 2018). Pemerintah
melalui Kementerian Agama, sudah banyak membuat kebijakan tentang perlunya penguatan
moderasi beragama pada anak usia dini sebagai upaya pencegahan radikalisme (Yuliana et
al., 2022). Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5597
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi
martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil,
berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa (Junaedi, 2019). Oleh
karena itu penanaman nilai-nilai Islam moderat mulai ternanam pada anak-anak penganut
agama Islam agar kelak menjadi mengawal Islam moderat di NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Wahab, 2019).
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya sikap toleransi., yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
tersebut sebagai materi pengautan dari kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137
Tahun 2014) yang juga memuat tentang pentingnya sikap menghormati dan toleransi
(Permendikbud, 2014)

Pentingnya Sikap Kasih Sayang sejak Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang sikap kasih sayang yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan Islam perlu
dikenalkan ditanamkan kepada anak-anak sujak dini. Allah SWT memiliki sifat yang mulia
yaitu sifta kasih sayang yg tersirat di bacaan basmalah (Kemenag, 2019). Allah juga telah
mengajarkan kepada umat manusia untuk senantiasa memiliki sifat rahmah yakni sifat yang
penuh kasih sayang terhadap makhluk-makhluk sesama manusia maupun selain manusia,
sebab yang menyayangi akan selalu memberikan kebaikan kepada yang disayangi.
Bukti kebesaran rasa kasih sayang illahi kepada makhluknya tercermin jelas pada
hadiṡ Rasulullah SAW, dimana cerminan ini dapat dijadikan tauladan mulia bagi masyarakat,
agar selalu mentradisikan pendidikan berbasis kasih sayang terhadap siapapun. Rasulullah
SAW bersabda: Dari Aisyah r.a bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah itu lunak
dan menyukai kelunakan. Allah memberi karena kelunakan apa yang tidak Ia berikan karena kekerasan,
dan yang tidak Ia berikan karena yang lain” (HR. Muslim).
Terlihat pada hadiṡ di atas, Allah SWT mengajarkan untuk mengembangkan
kecerdasan interpersonal dalam masyarakat sosial dengan saling menyayangi, bersikap lunak
tidak keras terhadap sesama makhluk tidak terkecuali binatang sekalipun. Dalam hal ini
terlihat Allah SWT menyayangi semua makhluknya dalam bentuk dan ragam apapun
(Rahmatullah, 2014)
Dalam pendidikan agama Islam sikap kasih harus diinternalisasi dalam proses
pembelajaran, karena sikap kasih sayang akan melahirkan kepedulian antar sesama (Prasetyo,
2020). Ajaran Islam tidak sedikitpun memerintahkan untuk bersikap anarkis, tetapi ajaran
Islam menjunjug tinggi sikap kasih sayang kepada semua makhluk (Muvid, 2021). Oleh
karena itu guru PAUD harus memiliki kasih sayang dalam membimbing, mendidik, melatih
anak-anak usia dini (Haromaini, 2019), kerena salah satu yang dapat membentuk karakter
anak menjadi baik, adalah melalui pendidikan kasih sayang (N. Sakdiah, 2017)
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya sikap kasih sayang yang termuat dalam Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
tersebut, merupakan materi pembelajaran baru mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena
kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) hanya memuat materi tentang
pentingnya menjaga sikap menghormati dan toleransi, dan belum memuat materi tentang
pentingnya sikap kasih sayang terhadap sesama (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Merawat Binatang Ciptaan Allah Swt, sejak Dini bagi Anak Usia Dini.
Materi pembelajaran tentang pentinya merwat alam yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan Islam bagi anak
usia dini merupakan keniscayaan, kerana agama Islam mengajarakan umatnya untuk
merawat binatang. Ajaran tersebut harus dimulai diajarkan sejak dini kepada anak dengan
cara pengenalan hadis-hadis tentang merawat binatang (Mar’atus Salamah, 2020).

5598 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Oleh karena itu dalam pembajaran di PAUD, perlu dilakukan beberapa hal, di
antaranya (1) pengenalan hadis tentang menyayangi binatang ciptaan Allah SWT., dan (2)
mestimulasi berbagai perkembangan anak usia dini melalui pembelajaran bermain bersama
binatang (Salamah, 2020). Di samping itu guru PAUD harus mengenal materi pembelajaran
tentang melarang menyiksa binatang dalam dalam tinjauan Islam (Fatahuddin, 2017).
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya merawat binatang ciptaan Allah Swt., yang termuat dalam Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru dalam pembelajaran PAI pada PAUD,
karena kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014) belum memuat materi
tersebut (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Merawat Tanaman Ciptaan Allah Swt, sejak Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang pentingya merawat tananam yang termuat dalam
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 dalam kontek proses pendidikan Islam bagi anak
usia dini merupakan keniscayaan, karena dunia saat ini telah dilanda krisis ekologi global.
Fenemona ini disebabkan oleh krisisnya lahan untuk menaman tananam sebagai penghijauan
lingkungan hidup. Fenemona ini harus segera dicari solusinya, diantaranya adalah
penananam sikap peduli bagi anak sejak dini untuk membiasakan menanam tanaman di
lingkungan dan merawatnya, agar pemanasan global atau krisis ekologi global bisa berkurang
(Syamsudin, 2017).
Oleh karena pengenalan green behavior pada anak usia dini merupakan kenicayaaan.
Anak harus mempunyai kesadaran dalam mencintai tanaman di lingkungannya sehingga
ketika anak sudah mempunyai kesadaran untuk mencintai tananam di lingkungannya. maka
anak dengan senang hati akan memperlihatkan perilaku untuk mewujudakan penghijauan
agar tidak krisis ekologi global (Putri & Nikawanti, 2018).
Pembelajaran tentang pentinya marawat tanaman harus dimulai dari sejak dini, agar
anak-anak memiliki kecintaan terhadap lingkungan sekitar khususya di halaman sekolah agar
selalu terlihat asri, indah dan menarik melalui budidaya berbagai macam komoditas
hortikultura maupun komoditas lainnya (Anis Tatik Maryathiani, 2020). Akan lebih baik lagi,
jika di lingkungan ada lahan tanaman sebagai laboratorium apotik hidup, seperti tanaman
jahe, kemangi, pohon salam manis, pohon turi, lidah buaya, binahong, kumis kucing,
lavender, sereh, kunyit, temu putih dan lain sebagainya (Nilawati et al., 2019). Pembuatan
lahan apotik hidup tersebut harus dirawat sehari-hari oleh anak-anak secara bergantian, agar
terlatih dan terbiasa merawat tanaman sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT Yang bisa
menghidupkan tanaman di tanah air tercinta yaitu Indonesia.
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya merawat tanaman ciptaan Allah Swt., yang termuat dalam Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru dalam pembelajaran PAI pada PAUD
mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137
Tahun 2014) belum memuat materi tersebut (Permendikbud, 2014).

Pentingnya Merawat Alam Ciptaan Allah Swt, sejak Dini bagi Anak Usia Dini
Materi pembelajaran tentang merawat alam yang termuat dalam Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022 dalam konteks proses pendidikan Islam bagi anak usia dini merupakan
keniscayaan, karena manusia diberi predikat khalifah dalam kelestarian alam serta isinya.
Sebagai khalifah, manusia berperan sebagai ‘penjaga’ dan ‘pemelihara’. Kelestarian alam ini
terwujud, manakala setiap manusia mampu marawat alam, bukan menghancurkannya
(Abbas, 2017). Maka dari itu dibutuhkan kesadaran pentingnya merawat lingkungan dalam
menghadapi perubahan iklim (Sheila Nurul Fajar & Dede Lilis Chaerowati, 2022) dan krisis
ekologis dan bencana lingkungan hidup telah menjadi pemanasan global yang disebabakan
oleh kurangnya kesadaran pelaku pembangunan ekonomi dan industri yang mengabaikan
pemeliharaan lingkungan bahkan merusak ekosistem. pelaku pembangunan ekonomi dan

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5599
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

industri telah mengeruk sumber daya alam bahkan mengeksploitasi untuk memenuhi
kebutuhan manusia tanpa memikirkan dampaknya (Ngahu, 2020). Oleh karena itu
penanaman kesadaran pentingnya kelestarian alam harus dimulai sejak dini melalui PAUD
bagi anak-anak usia dini.
Materi pokok dan sub-materi pokok pembelajaran PAI pada PAUD tentang
pentingnya merawat alam ciptaan Allah Swt., yang termuat dalam Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022 tersebut, merupakan materi baru dalam pembelajaran PAI pada PAUD
mulai Tahun Pelajaran 2022/2023, karena kebijakan sebelumnya (Permendikbud Nomor 137
Tahun 2014) belum memuat materi tersebut (Permendikbud, 2014).

Simpulan
Bedasarkan uraian di atas, materi PAI pada PAUD berdasarkan Permendikbudristek
No. 7 Tahun 2022 dapat diringkas menjadi dua, yaitu materi terkait dengan manusia sebagai
hamba Allah dan sebagai khalifatullah. Materi terkait dengan hamba Allah adalah anak-anak
sejak dini harus dikenalkan dan ditanamkan tentang tauhidullah, dengan cara pengenalan
Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah. Sedangkan materi terkait dengan khalifatullah adalah
anak-anak sejak dini harus dikenalkan dan ditanamkan sikap tolerensi dan kasih sayang
terhadap dirinya dan semua makhluk seperti binatang, tananam dan alam. Untuk dapat
menjalankan dua tugas tersebut, anak-anak sejak dini harus dilatih untuk menjaga kebugaran,
kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan diri.

Ucapan Terima Kasih


Terimakasih ditujukan kepada Bapak Supriyono sebagai kabid PAUD kabupaten
Ponorogo serta para staffnya yang telah memberi informasi terkini tentang regulasi terkini
yaitu Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi PAUD; Para
penilik/pengawas PAUD setiap kecamatan kabupaten Ponorogo, yang memberi data terkait
dengan pentingnya sosialisasi cakupan materi PAUD berdasarkan regulasi terkini, khususnya
cakupan materi PAI pada PAUD; (3) reviewer yang telah memberikan masukan berharga serta
editor Jurnal Obsesi yang telah memfasilitasi penerbitan artikel ini.

Daftar Pustaka
Abbas, A. S. (2017). Syari'at Perlindungan dan Pemeliharaan Alam. Himmah: Jurnal Kajian
Islam Kontemporer, 1(01), 4-22. https://doi.org/10.47313/jkik.v1i01.332
Agustina, A. (2021). Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan. Jurnal
Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), 96-104. https://doi.org/10.15575/jpiu.12206
Ahmad Syauki, Tiara Permata Bening, Siti Nur Aisyah, S. (2022). Inovasi Kurikulum dalam
Aspek Tujuan dan Materi Kurikulum PAUD. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3),
4783-4793. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2870
Andriyani, & Margono, M. (2018). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Sifat - Sifat Allah
Melalui Pembelajaran Al- Asma , Al- Husna Dengan Metode 2-2 (Studi Kasus Di Lab
School Fip Umj ). Jurnal Tahdzibi Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 39-46.
Anggraini, D. (2021). Problematika Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak
Usia Dini di Indonesia. Al-Khair Journal : Management, Education, And Law, 1(2), 80-86.
Anhusadar, L., & Islamiyah, I. (2020). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia
Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
5(1), 463. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.555
Anis Tatik Maryathiani, N. M. E. F. (2020). Pengenalan dan Penanaman Tanaman Sayur-
sayuran pada TK Pertiwi XI Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Osf, 12(1).
https://doi.org/10.31219/osf.io/rj3mx
Dian Aulia, M. Basyir F. M. S, M. Zaid Adnan, Andi Rabiatun, M. Ridho Lubis, & Siska
Helma Hera. (2021). Telaah terhadap Konsep Hifz An-Nafs dalam Kebijakan Majelis

5600 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Ulama Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. Ushuluddin International Conference


(USICON), 4. Retrieved from http://conference.uin-
suka.ac.id/index.php/USICON/article/view/282
Bararah, I. (2022). Fungsi Metode terhadap Pencapaian Tujuan dalam Komponen
Pembelajaran. Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 12(1).
Cokorda Istri Dharmayanti, Agnes Ayu Biomi, W. H. K. (2021). Gambaran Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Pengetahuan Anak TK tentang Pendidikan Keselamatan. Bali
Health Journal, 3(557-592).
Dahlan, M., Bustami, M. R., Makmur, & Mas’ulah, S. (2021). The Islamic principle of Hifdz
al-Nafs (protection of life) and COVID-19 in Indonesia: A case study of nurul iman
mosque of Bengkulu city. Heliyon, 7(1).
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07541
Evanirosa, D. (2022). Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) (Z. Na'im (ed.)). Penerbit
Media Sains Indonesia.
Fatahuddin, S. (2017). Larangan Menyiksa Binatang. Tahdis, 8(1), 60-67.
Hamzah, A. (2022). Metode Penelitian Kepustakaan Library Research: Kajian Filosofis, Teoritis dan
Aplikasi Proses dan Hasil. Rajawali Press.
Haromaini, A. (2019). Mengajar Dengan Kasih Sayang. Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan
Pencerahan, 15(2), 71-81. https://doi.org/10.31000/rf.v15i2.1806
Hidayatulloh, M. A. (2019). Media Pengenalan Safety Behavior untuk Anak Usia Dini. Al-
Athfal : Jurnal Pendidikan Anak, 5(2), 183-198. https://doi.org/10.14421/al-
athfal.2019.52-05
Husna, A., & Mayar, F. (2021). Strategi Mengenalkan Asmaul Husna Untuk Menanamkan
Nilai Agama dan Nilai Moral Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5,
9664-9670.
Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182-186.
https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.414
Kemenag. (2019). Al-Qur'an dan Terjemahannya. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan
Litbang Diklat Kemenenag RI, 1(1), 1-914.
Khuluqo, I. El. (2021). Kunci Sukses Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) Pada Masa
Pandemi Covid-19 Sebagai Penguatan Manajemen Sekolah. Bernas: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(1), 125–130.
Liriwati, F. Y., & Armizi, A. (2021). Konsep Pendidikan Tauhid Anak Usia Dini Menurut
Tafsir Surah Luqman Ayat 13. Seminar Nasional PAUD Holistik Intergratif, September,
117-124.
Mar'atus Salamah, M. H. S. (2020). Pengenalan Hadis Menyayangi Binatang Pada Anak Usia
Dini. Jurnal Penelitian Agama, 21(2), 67.
Mendikbudristek. (2022). Permendikbudristek RI No. 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
(pp. 1-72). Mendikbudristek
Moerad, S. K., Susilowati, E., Savitri, E. D., Rai, N. G. M., Windiani, W., Suarmini, N. W.,
Hermanto, H., Mahfud, C., & Widyastuti, T. (2019). Pendampingan Pelaksanaan
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini - Pos PAUD
Terpadu Melati Kelurahan Medokan Ayu - Rungkut Surabaya. Sewagati, 3(3).
https://doi.org/10.12962/j26139960.v3i3.6016
Muvid, M. B. (2021). Menjunjung Tinggi Islam Agama Kasih Sayang Dan Cinta Kasih Dalam
Dimensi Sufisme. Reflektika, 16(2), 145. https://doi.org/10.28944/reflektika.v16i2.523
Ngahu, S. S. T. (2020). Mendamaikan Manusia dengan Alam. Pengarah: Jurnal Teologi Kristen,
2(2), 77-88. https://doi.org/10.36270/pengarah.v2i2.28
Nilawati, A., Ansory, H. M., & Herowati, R. (2019). Pelatihan Menanam Dan Merawat
Tanaman Obat Keluarga Di TK Ra Al Kautsar Surakarta. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(1), 47-51.

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5601
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Nong Wori, E., Abd. Rahman, N., & Nuwa, G. . (2021). Peran Satpam Dalam Pembentukan
Karakter Disiplin Peserta Didik Di SMA Negeri 2 Maumere Kabupaten Sikka. Holistic
Science, 1(2), 66–70. https://doi.org/10.56495/hs.v1i2.27
Nugraha, B. (2015). Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 557-
564. https://doi.org/10.21831/jpa.v4i1.12344
Permendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
127 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Kemendikbud.
Pitaloka, D. L., Dimyati, D., & Purwanta, E. (2021). Peran Guru dalam Menanamkan Nilai
Toleransi pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 5(2), 1696-1705. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.972
Prasetyo, A. A. (2020). Internalisasi Hadis Kasih Sayang dalam Mewujudkan Social Interest
di Era Disrupsi. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur,an Dan Hadis, 21(1), 206-225.
https://doi.org/10.14421/qh.2020.2101-11
Prastiwi, B. K., & Suharjana, S. (2014). Pembuatan Tes Dan Norma Kebugaran Jasmani Untuk
Anak Usia Dini (4-6) Tahun Di Provinsi Diy. Jurnal Keolahragaan, 2(1), 22-31.
https://doi.org/10.21831/jk.v2i1.2600
Putri Abadi, N. Y. W., & Suparno, S. (2019). Perspektif Orang Tua pada Kesehatan Gigi Anak
Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 161.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.161
Putri, S. U., & Nikawanti, G. (2018). Pengenalan Green Behaviour Melalui Ecoliteracy Pada
Anak Usia Dini. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(2).
https://doi.org/10.17509/cd.v8i2.10538
Rahmatullah, A. S. (2014). Konsepsi Pendidikan Kasih Sayang dan Konstribusinya terhadap
Bangunan Psikologi Pendidikan Islam. Literasi, VI(1), 29-52.
https://doi.org/10.21927/literasi.2014.5(1).29-52
Ramadhan, Rinaldi, D. (2021). Peran Polisi Masyarakat Dalam Mewujudkan Sistem Keamana
Dan Ketertiban Masyarakat. Ilmiah Metadata, 3, 274-292.
Rosyida Nurul Anwar. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Islam Moderat Pada Anak Usia Dini
Dalam Keluarga Sebagai Upaya Menangkal Radikalisme. Al Fitrah Journal Of Early
Childhood Islamic Education, 2(1), 229-241.
Rudi Ruhardi, Wildan Alfia Nugroho, A. J. M. (2021). Olahraga Kebugaran dan Kesehatan
dalam Perspektif Islam. Pelangi, 3(2), 64-80.
Sakdiah, H., & Syahrani, S. (2022). Pengembangan Standar Isi dan Sandar Proses dalam
Pendidikan Guna Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah. Cross-Border, 5(1),
622-632.
Sakdiah, N. (2017). Pendidkan Karakter Melalui Pembinaan Kasih Sayang Dalam Pandangan
Islam. Jurnal Kependidikan, 3(2), 202-211. https://doi.org/10.37150/jut.v3i2.78
Salamah, M. (2020). Pemahaman Menyayangi Binatang Bagi Anak Usia Dini Dalam
Perspektif Hadits. Jurnal Raudhah, 8(2), 1-22.
https://doi.org/10.21274/taalum.2020.8.2.22-41
Setyowati, L., & Kurnia, A. D. (2020). Pengenalan Dan Pendampingan UKS Di Tk Dharma
Wanita Persatuan 09 Dukuh Gampingan, Pagak, Kabupaten Malang. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan, 2(1), 16.
https://doi.org/10.20473/jpmk.v2i1.19652
Sheila Nurul Fajar, & Dede Lilis Chaerowati. (2022). Kesadaran Lingkungan dalam
Perubahan Iklim. Jurnal Riset Manajemen Komunikasi, 1(2), 84-93.
https://doi.org/10.29313/jrmk.v1i2.465
Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Anggraeni, F., Haritsatama, S., Sadida, T. Q., Firoh, A.,
& Pratama, F. A. (2020). Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa
Taman Kanak-Kanak (TK) di Semarang. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 139.
https://doi.org/10.26714/jsm.2.2.2020.139-145
Supriyono. (2022). Wawancara, 27 Juli 2022.
5602 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142

Suryadilaga, M. A. (2021). Mengajarkan Rasa Toleransi Beragama Pada Anak Usia Dini
Dalam Persepektif Hadis. Kindergarten: Journal of Islamic Early Childhood Education,
4(1), 110-118.
Syamsudin, M. (2017). Krisis Ekologi Global Dalam Perspektif Islam. Jurnal Sosiologi Reflektif,
11(2), 83. https://doi.org/10.14421/jsr.v11i2.1353
Ulpi, W., Hakim, N., Kadir, A., Pajarianto, H., & Rahmatia, R. (2021). Gambaran Kebugaran
Jasmani Anak Usia Dini pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 30-39. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.1197
Wahab, G. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Islam Moderat Pada Anak Usia Dini Di
Ra Dwp Iain Palu. Ana' Bulava: Jurnal Pendidikan Anak, 1(1), 17-40.
https://doi.org/10.24239/abulava.Vol1.Iss1.2
Wardati, L., Daniel Syahindra, O. M., Nasution, L. M., Tinggi, S., Islam, A., Medan, S., &
Pakam, S. L. (2019). Pembelajaran Tauhid Pada Anak Usia Dini (Studi Tentang
Formulasi dan Strategi Pembelajaran). Intiqad: Jurnal Agama Dan Pendidikan Islam,
11(2), 247–263. https://doi.org/10.30596/intiqad.v11i2.3702
Widayati, T. (2018). Pendidikan Keselamatan diri Anak Usia Dini (Studi Kasus di Kelompok
Bermain (KB) Gaharu Plus Kutai Kartanegara). Jurnal Ilmiah Visi Pgtk Paud Dan
Dikmas, 13(2), 113-122. https://doi.org/10.21009/JIV.1302.5
Yuliana, Y., Lusiana, F., Ramadhanyaty, D., Rahmawati, A., & Anwar, R. N. (2022).
Penguatan Moderasi Beragama pada Anak Usia Dini sebagai Upaya Pencegahan
Radikalisme di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(4), 2974-2984. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1572
Zain, A. (2020). Strategi Penanaman Toleransi Beragama Anak Usia Dini. PAUD Lectura:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(01), 97-111. https://doi.org/10.31849/paud-
lectura.v4i01.4987

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5603
Identifikasi Materi Pembelajaran PAI pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3142
Lampiran

Tabel 1. Identifikasi Materi Pokok dan Sub-Materi Pokok Pembelajaran PAI pada PAUD
Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022

Identifikasi Sub-Materi Pokok


Identifikasi Materi Pokok Pembelajaram PAI
Pembelajaran PAI pada PAUD
No. pada PAUD Berdasarkan Permendikbudristek
Berdasarkan Permendikbudristek
Nomor 7 Tahun 2022
Nomor 7 Tahun 2022
1 Pengenalan dan penanaman kepercayaan anak 1.1 Pengenalan dan penanaman
kepada Allah Swt. tauhidullah
1.2 Pengenalan dan penanaman
Asmaul Husna
1.3 Pengenalan dan penanaman sifat
wajib Allah Swt.
2 Pengenalan dan penanaman pentingya menjaga 2.1 Pengenalan dan penanaman
kebugaran, merawat kesehatan, kebersihan, pentingya menjaga kebugaran,
keselamatan dan keamanan diri sebagai bentuk sebagai bentuk wujud syukur
wujud syukur kepada Allah Swt. kepada Allah Swt..
2.2 Pengenalan dan penanaman
pentinya merawat kesehatan
sebagai bentuk wujud syukur
kepada Allah Swt.
2.3 Pengenalan dan penanaman
pentinya menjaga kebersihan,
sebagai bentuk wujud syukur
kepada Allah Swt.
2.4 Pengenalan dan penanaman
pentinya menjaga keselamatan
sebagai bentuk wujud syukur
kepada Allah Swt.
2.5 Pengenalan dan penanaman
pentinya menjaga keamanan
diri sebagai bentuk wujud
syukur kepada Allah Swt.
3 Pengenalan dan penanaman pentingya sikap 3.1 Pengenalan dan penanaman
toleransi dan kasih sayang terhadap ciptaan Allah pentingnya sikap toleransi antar
Swt. pemeluk agama
3.2 Pengenalan dan Penanaman
pentingnya sikap kasih sayang
terhadap ciptaan Allah Swt.
4 Pengenalan dan penanaman pentingnya merawat 4.1 Pengenalan dan penanaman
alam melalui kegiatan sehari-hari sebagai bentuk pentingnya merawat binatang
rasa sayang terhadap binatang, tanaman, dan alam yang merupakan ciptaan
yang merupakan ciptaan terhadap ciptaan Allah terhadap ciptaan Allah Swt.
Swt. 4.2 Pengenalan dan penanaman
pentingnya merawat tanaman
yang merupakan ciptaan
terhadap ciptaan Allah Swt.
4.3 Pengenalan dan penanaman
pentingnya merawat alam yang
merupakan ciptaan terhadap
ciptaan Allah Swt.

5604 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022

Anda mungkin juga menyukai