Perubahan Rpjmdes

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

KEPALA DESA KEDUNGPOH

KECAMATAN NGLIPAR KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DESA KEDUNGPOH

NOMOR TAHUN

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN DESA KEDUNGPOH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2014-2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA KEDUNGPOH,


Menimbang : a. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Kedungpoh Tahun 2014-2019 telah ditetapkan dengan
Peraturan Desa Nomor 7 Tahun 2014;
b. bahwa dalam Peraturan Desa sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu diselaraskan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016 - 2021;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf b, perlu mengubah Peraturan
Desa sebagaimana dimaksud dalam huruf a;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Perubahan atas Peraturan Desa
Kedungpoh Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa Kedungpoh Tahun
2014-2019;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Nasional (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4720);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaga
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang perubahan kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang-Undang
Tahun 1950 nomor 12, 13, 14, 15 dari hal Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah
Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 59);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pedoman tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pendampingan Desa;
17. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Jangka Panjang
Daerah Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2);
18. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6
Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor
6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 6);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 Nomor 01 Seri E);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
21. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 70 Tahun 2015
tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasar Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
22. Peraturan Desa Kedungpoh Nomor 7 tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Kedungpoh Tahun 2014 - 2019;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGPOH


dan
KEPALA DESA KEDUNGPOH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN


DESA KEDUNGPOH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
KEDUNGPOH TAHUN 2014 – 2019.

Pasal I

Beberapa ketentuan Dalam Peraturan Desa Kedungpoh Nomor 7 Tahun 2014


Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kedungpoh Tahun 2014 –
2019 diubah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal II

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini


dalam Lembaran Desa dengan diumumkan/disosialisasikan kepada masyarakat.

Ditetapkan di Kedungpoh

pada tanggal

KEPALA DESA KEDUNGPOH,

MUGIHARTO

Diundangkan di Kedungpoh

pada tanggal

SEKRETARIS DESA KEDUNGPOH,

RUSLAN MUDZAKIR

LEMBARAN DESA KEDUNGPOH TAHUN 2016 NOMOR 08


LAMPIRAN

PERATURAN DESA KEDUNGPOH

NOMOR TAHUN

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN DESA


KEDUNGPOH NOMOR 7 TAHUN 2014
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DESA KEDUNGPOH
TAHUN 2014 - 2019.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Dasar Hukum
1.4. Pengertian
BAB II PROFIL DESA
2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Demografi
2.1.3. Keadaan Sosial
2.1.4. Keadaan Ekonomi
2.1.5. Keadaan Sarana dan Prasarana
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
BAB III POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi dan Kondisi
3.2. Masalah
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi
4.1.2. Misi
4.2. Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
4.2.2. Potensi dan Masalah
4.2.3. Program Pembangunan Desa
4.2.4. Strategi Pencapaian
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( Perubahan RPJMDes ) pada


dasarnya merupakan konsep perencanaan strategis ( Renstra ) yang dikembangkan di
tingkat Desa.
Dengan demikian, Perubahan RPJMDes disusun untuk menyediakan sebuah
dokumen perencanaan komprehensif Enam tahunan, yang digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP – Desa ) sesuai dengan
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Perda No.
17 Tahun 2010 tentang RPJM Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Perubahan RPJMDes disusun dengan memperhatikan data informasi yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, meliputi : Penyelenggaraan Pemerintah
Desa,Organisasi dan Tata Laksana Pemerintah Desa, Keuangan Desa, Profil Desa,
Informasi lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintah Desa dan
pemberdayaan masyarakat.

Kandungan Perubahan RPJMDes :


- Perubahan RPJMDes mengandung Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program
dan Kegiatan.

Manfaat Perubahan RPJMDes :


- Untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan yang semakin rumit dan
komplek.
- Sebagai panduan dalam mencapai keberhasilan.
- Untuk mendorong pemangku kepentingan.
- Mendorong tercapainya pelayanan prima kepada masyarakat.
- Mendorong peningkatan komunikasi di antara perangkat desa sendiri, pemerintah
desa, dengan lembaga lain dan masyarakat.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Maksud penyusunan Perubahan RPJMDes Tahun 2014-2019 adalah:
1. Sebagai penjabaran Visi, Misi, dan Program Kepala Desa yang memuat arah
kebijakan keuangan, strategi pembangunan , kebijakan umum, dan program
Pemerintah dan Lembaga Desa, disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
2. Menyediakan satu acuan bagi Pemerintah Desa dan lembaga – lembaga Desa
dalam menentukan prioritas program kegiatan Tahunan yang dibiayai dari
APBDes, sumber daya APBD,maupun APBN.
3. Sebagai pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Desa Tahunan, yang selanjutnya disebut RKP
Desa;
4. Sebagai alat koordinasi dan acuan kerja bagi penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat di di Desa dalam
periode waktu 6 (Enam) tahun.

1.2.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Perubahan RPJMDes Tahun 2014-2019 adalah:
1. Memberikan arah dan acuan bagi seluruh komponen pembangunan baik
pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam mewujudkan visi,
misi, tujuan, strategi, dan sasaran pembangunan Desa;
2. Terlaksananya koordinasi antar pelaku pembangunan melalui penyusunan
rencana kerja dalam mengisi kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang
bersifat indikatif;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas baik antar
wilayah, antar ruang, antar fungsi pemerintah Desa maupun antara Daerah
dan Pusat;
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengendalian.
5. menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Desa dalam menyusun Rencana
Kerja Pembangunan Desa bagi Pemerintah Desa, Perubahan RPJMDes
sekaligus dapat digunakan sebagai acuan penentuan pilihan-pilihan
program kegiatan tahunan Desa yang dibahas dalam rangkaian kegiatan
forum permusyawaratan.
6. Program dan kegiatan lintas sumber pembiayaan, baik APBN, APBD maupun
APBDes, termasuk Alokasi Dana Desa (ADD).

1.3. Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan Perubahan RPJMDes Tahun 2014-2019 adalah:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Nasional (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4720);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai
berlakunya Undang-Undang-Undang Tahun 1950 nomor 12, 13, 14, 15
dari hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa
Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
10.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
14.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
15.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
16.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pendampingan Desa;
17.Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun
2009 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025
(Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009
Nomor 2);
18.Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2012-
2017 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 6);
19.Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 Nomor 01 Seri
E);
20.Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
21.Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 70 Tahun 2015 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasar Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa;
22.Peraturan Desa Kedungpoh Nomor 7 tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa Kedungpoh Tahun 2014 - 2019;

1.4. Pengertian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes ) adalah :
- Proses sistematis yang di pergunakan oleh Pemerintah Desa bersama
masyarakat untuk mengantisipasi dan merencanakan masa depan Desa;
- Pada hakekatnya merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran
kinerja instansi Pemerintah Desa;
- Merupakan satu kesatuan antara keahlian sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perubahan baik
nasional, local maupun Desa itu sendiri.

1.4.1. Hubungan RPJMDes Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 – 2015 ( Lembaran Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 tahun 2010 nomor seri E); Peraturan
Desa Kedungpoh nomor 01 tahun 2014 tentang APBDesa , Pemerintah Desa
diwajibkan menyusun Perubahan RPJMDesa sebagai dokumen perencanaan
untuk jangka waktu 6 (Enam) tahun, dan RKPDes sebagai dokumen
perencanaan pembangunanoperasional tahunan. Hal ini berimplikasi adanya
penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek
proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan
di tingkat Desa, Daerah dan Pusat.
Sehubungan dengan itu dalam rangka memenuhi semua ketentuan
normatif peraturan perundang-undangan tentang perencanaan
pembangunan, terdapat hubungan antara Perubahan RPJMDes dengan
dokumen perencanaan pembangunan lainnya yaitu:

1.4.2. Hubungan RPJMDes dengan RPJMDaerah


Dokumen Perubahan RPJMDesa merupakan Rangkuman Dokumen
sistematis yang bersumber dari Penggalian Gagasan / Musdus yang
kemudian dibahas dalam forum Musdes untuk mempertimbangkang skala
Prioritas sebagai dokumen perencanaan berwawasan 6 (Enam) tahun.
Perubahan RPJMDes memuat memuat Visi, Misi, Gambaran Umum, Analisis
Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi dan Indikasi
Rencana Pembangunan Enam Tahunan secara lintas sumber pembiayaan,
baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN,
APBD Provinsi, APBD Kabupaten, dan sumber dana lainnya.

1.4.3. Hubungan Perubahan RPJMDes dengan RKPDes


Penyusunan Rencana Pembangunan tingkat Desa tidak berhenti hanya
sampai tersusunnya
Perubahan RPJMDes, melainkan masih harus dijabarkan lebih operasional
ke dalam bentuk RKPDes. Dengan demikian Perubahan RPJMDes
merupakan dasar acuan untuk menyusun RKPDes yang dibuat setiap
tahun. Akhirnya nggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes ) dapat
disusun berdasarkan RKPDes. Pra Kondisi yang dibutuhkan dalam
penyusunan Perubahan RPJMDesa : Perkembangan Partisipatif. Dokumen
Perubahan RPJMDes dijabarkan ke dalam RPKDes sebagai dokumen
operasional tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi ,Sosial
Budaya, Pemerintahan umum dan Infrastruktur beserta kerangka
pendanaan, prioritas, sasaran pembangunan, dan rencana program dan
kegiatan skala prioritas Desa;

1.4.4. Hubungan RPJMDes dengan Renja SKPD


Dokumen Perubahan RPJMDesMemperhatikan dan mengacu pada Renja SKPD
sebagai pedoman dalam Mereview Perubahan RPJMDes, penyusunan dan
penetapan RKPDes yang dilaksanakan setiap tahun. Renja SKPD memuat
gambaran pelayanan SKPD, isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan
fungsi, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, rencana program,
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

1.4.5. Proses Penyusunan Perubahan RPJMDes


Proses Penyusunan Perubahan RPJMDes, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Desa melalui
tahapan:
a. Penyusunan Rancangan Awal
1) Pemerintah Desa beserta Lembaga Desa ( LPMD ) melaksanakan
Musyawarah Padukuhan Penggalian Gagasan disetiap Padukuhan
dalam rangka menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat
berdasarkan skala prioritas kebutuhan.
2) Pemerintah Desa, Lembaga Desa , beserta Unsur masyarakat yang
terbentuk dalam Tim Sebelas menyusun rancangan awal Perubahan
RPJMDes sesuai dengan hasil Penggalian gagasan.
3) Rancangan awal disamping menjabarkan Visi dan Misi Kepala Desa
terpilih/yang menjabat juga memperhatikan hasil musyawarah
partisipatif masyarakat yang dilaksanakan diseluruh Padukuhan di
Desa Kedungoh.
4) Perubahan RPJMDes memuat visi, misi, dan program Kepala Desa.
5) Rancangan awal Perubahan RPJMDes berpedoman pada RPJMD dan
memperhatikan Renja SKPD, kondisi lingkungan strategis di Desa.
6) Tim Sebelas menyusun Rancangan Perubahan RPJMDes.

b. Pelaksanaan Musrenbang
1) Musrenbangdes dilaksanakan untuk membahas rancangan
Perubahan RPJMDes .
2) Musrengbangdes dilaksanakan dengan teknis forum terbagi atas Tiga
Komisi meliputi; Komisi Ekonomi, Komisi Sosial Budaya dan Komisi
Sarana Prasarana dan masing-masing komisi membahas sesuai
dengan bidang komisi.
3) Musrenbangdes dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, Lembaga Desa
dan masyarakat dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan
( Sektoral ).
4) Musrenbangdes dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan
penyampaian, pembahasan, dan persetujuan atas rancangan
Perubahan RPJMDes.
5) Hasil Musrenbangdes tentang Perubahan RPJMDes ditetapkan oleh
Kepala Desa dan disahkan dengan Peraturan Desa.
c. Perumusan Rancangan Akhir
1) Rancangan akhir Perubahan RPJMDes dirumuskan oleh Tim Sebelas
berdasarkan hasil Musrenbangdes.
2) Pembahasan rumusan rancangan akhir Perubahan RPJMDes
dipimpin oleh Kepala Desa.
d. Penetapan dan Penyebarluasan
1) Peraturan Desa tentang Perubahan RPJMDes disahkan Oleh Kepala
Desa dengan Persetujuan BPD ( Badan Permusyawaratan Desa ).
2) Peraturan Desa tentang Perubahan RPJMDes disampaikan kepada
Camat dengan tembusan Kepada Bupati dan SKPD.
3) Pemerintah Desa menyebarluaskan Peraturan Desa tentang
Perubahan RPJMDes kepada masyarakat.
Bagan Proses Penyusunan dan Penetapan Perubahan RPJM Desa

Penetapan Per Peraturan Desa tentang


RPJM Desa Per RPJM Desa

Pembahasan
Persetujuan BPD dengan BPD Dokumen Rancangan
( Badan akhir Per RPJM Desa
Permusyawaratan
Desa )
Penyusunan
Rancangan Akhir
Tim Sebelas
Per RPJM Desa

Musrenbangdes
Dokumen Rancangan
Sektoral
Per RPJMDes yg sudah
disepakati oleh forum

Penyusunan
Dokumen Rancangan
Rancangan
Per RPJM Desa
RPJM Desa

Penyusunan
Hasil Musdus + Visi
Rancangan
dan Misi Kades + Dok
disesuaikan dengan
RPJMDesa Periode Lalu
Visi dan Misi
Penggalian
Kepala Desa
Penyusunan Dokumen Rancangan
Gagasan/Musdus Rancangan awal Per RPJM Desa
Awal RPJM Desa
oleh Tim Sebelas

1.6. Sistematika Penulisan.


Perubahan RPJM Desa, Desa Kedungpoh Tahun 2014 – 2019 disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang Latar Belakang Penyusunan RPJM Desa, Maksud dan
Tujuan Penyusunan, Landasan Hukum Penyusunan,Pengertian Hubungan
RPJM Desa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II. Profil Desa
Bab ini menguraikan data dan gambaran umum Sejarah Desa, kondisi Desa
Kedungpoh dalam 6 (Enam) tahun terakhir dengan maksud mengetahui
keadaan Wilayah Desa Kedungpoh pada berbagai bidang dan aspek
kehidupan sosial ekonomi yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan,
program, dan kegiatan Pemerintah Desa dalam jangka waktu Enam tahunan.
Bab ini antara lain berisi tentang: Demografi / kondisi geografis, kondisi
perekonomian daerah, sosial budaya daerah, prasarana dan sarana Desa,
pemerintahan umum, identifikasi masalah di berbagai bidang, dan analisis
isu-isu strategis yang meliputi aspek kelemahan, kekuatan, peluang dan
ancaman.

BAB III. Potensi dan Masalah


Dalam Bab ini menguraikan tentang Potensi dan Sumberdaya yang dimiliki
Desa Kedungpoh dan berbagai masalah yang dihadapi diwilayah Desa
Kedungpoh.
BAB IV. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Dalam bab ini diuraikan lebih lanjut mengenai Visi dan Misi Pembangunan
Desa Kedungpoh yang diadopsi dari Visi dan Misi Kepala Desa yang
kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi pembangunan Desa serta
dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran pembangunan di berbagai sektor.

Berisikan Kebijakan dan arah kebijakan dalam mengimplementasikan


program kepala Desa, sebagai payung pada perumusan program dan
kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan
Desa KedungpohTahun 2014 - 2019. Selanjutnya juga diuraikan tentang
tujuan, sasaran.

Bab ini juga berisikan uraian mengenai tujuan dan sasaran dari masing-
masing fungsi pembangunan dalam upaya pencapaian misi, serta strategi
pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam Bab ini memuat uraian tentang indikasi rencana program, baik
program yang mengacu pada RPJMD maupun Renja SKPD yang akan
dibiayai dari berbagai lintas sumber pembiayaaan baik sumber dana ADD,
APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN serta sumber dana lainnya,
serta rencana kerja pendanaan yang meliputi rencana kerja regulasi dan
rencana kerja pendanaan.

BAB VIII. Penutup


Bab ini memuat uraian tentang program transisi, kaidah pelaksanaan,
Perubahan RPJMDes merupakan pedoman bagi Pemerintah Desayang akan
digunakan dalam menyusun Program Tahunan Desa atau RKPDes.
Penguatan peran pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan
Perubahan RPJMDes. Perubahan RPJMDes merupakan dasar evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan Desa dan
pembangunan tahunan dan enam tahunan.

Lampiran-Lampiran
Dalam bab ini, memuat tentang matriks indikator kinerja sasaran yang
memuat tentang sasaran, program, dan indikator sasaran yang dirinci
secara tahunan sejak Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2019, pagu
indikatif yang bersumber dana dari ADD, APBD Kabupaten, APBD Provinsi,
APBN, sumber dana lainnya, dan SKPD Pelaksana.
BAB II
PROFIL DESA

2.1. KONDISI DESA KEDUNGPOH

2.1.1. Sejarah Desa Kedungpoh


Desa Kedungpoh adalah sebuah Desa yang merupakan bagian dari Kecamatan
Nglipar yang berada dalam Wilayah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terletak disebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Gedangsari.

2.1.2. Demografi

Luas Wilayah Desa Kedungpoh adalah 1.079.983 Ha, dengan batas wilayah :
1. Sebelah Utara : Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari
2. Sebelah Timur : Desa Katongan
3. Sebelah Selatan : Desa Nglipar
4. Sebelah Barat : Desa Pengkol

Secara geografis Desa Kedungpoh berada pada ketinggian 200 m s/d 500m diatas
permukaan laut dengan curah hujan rata – rata 700 mb/tahun. Sedang jarak Desa
Kedungpoh dari orbitasi Pemerintahan adalah sebagai berikut :

1. Jarak dari Ibukota Kecamatan : 2 km


2. Jarak dari Ibukota Kabupaten : 12 km
3. Jarak dari Ibukota Propinsi : 40 km
4. Jarak dari Ibukota Negara : 600 km

2.1.3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat.

Desa Kedungpoh berpenduduk kurang lebih 6.376 orang terdiri dari laki –
laki 3.183 orang dan perempuan 3.193 orang, yang terdiri dari 1.944 KK.
Mayoritas penduduk Kedungpoh beragama Islam dan sebagian kecil
beragama Kristen Protestan. Masyarakat Desa Kedungpoh memiliki beraneka
ragam kebudayaan diantaranya Jatilan, Reog, Thek thek, Karawitan, Seni
Tari, Ketoprak, Wayang Kulit, Gejog Lesung, Seni Terbang/Genjring dan
Hadroh.

2.1.4. Kondisi Perkenomian Desa Kedungpoh.


1. Sektor Pertanian menjadi tujuan utama masyarakat Desa Kedungpoh.
Hasil utama pertanian adalah padi, ketela, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, dan holtikultura.
2. Sektor perkebunan yang ada meliputi pisang, mangga, kelapa, sawo,
nangka, rambutan, durian, klengkeng, srikaya, jambu Kristal.
3. Sektor kehutanan berupa kayu jati, mahoni, sono, sengon, munggur,
akasia, bambu, lebah madu.
4. Sektor peternakan meliputi sapi, kambing, ayam, itik,
5. Sektor home industry juga terdapat di desa Kedungpoh sehingga mampu
menopang kebutuhan ekonomi masyarakat.
6. Sektor pariwisata berbasis budaya.

2.1.5. Sarana dan Prasarana Desa.


Sarana dan prasarana Desa Kedungpoh yang ada pada saat ini dibidang
pendidikan PAUD, TK, SD, SLTP, dan SLTA.Sedangkan bidang kesehatan
di Desa Kedungpoh terdapat 1 Puskesmas Pembantu dan 1 Poskeswan.
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa Kedungpoh

Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Nglipar berada di wilayah Desa


Kedungpoh. Secara umum Pemerintah Desa Kedungpoh memiliki 2 unit kantor
dan 1 Balai Desa.Saat ini aparat Desa berusaha untuk memberikan pelayanan
yang terbaik untukmasyarakat Desa Kedungpoh.
Pemerintahan Desa Kedungpoh dibawah Pimpinan Kepala Desa dibantu
1 Sekretaris Desa, Kepala Bagian,Kepala Urusan,Staf dan Kepala Padukuhan.
Pemerintah Desa Kedungpoh memiliki Lembaga –lembaga Desa diantaranya :

o LPMD
o Karang Taruna
o PKK
o Orsos
o Dewan Budaya
o Gapoktan

2.2.1. Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Kedungpoh terdiri dari 10 Padukuhan Meliputi :


1. Kedungpoh Kidul
2. Kedungpoh Kulon
3. Kedungpoh Lor
4. Kedungpoh Tengah
5. Sinom
6. Gentungan
7. Mojosari
8. Nglorog
9. Gojo
10. Klayar

Tabel Penduduk Desa Kedungpoh


Nama Jumlah Penduduk
N Nama Jumla
Kepala Laki – Peremp Jumla Jumlah
o Padukuhan h KK
Dukuh laki uan h RTM
Kedungpoh
1 Sutejo 89 157 250 307 26
Kidul
Kedungpoh
2 Sukarti 148 281 220 501 70
Kulon
Kedungpoh
3 Subandi 146 317 278 595 70
Lor
Kedungpoh
4 Hariyanto 160 303 291 594 62
Tengah
5 Sinom Suparman 198 281 305 586 78
6 Gentungan Julius Giri 183 183 293 476 78
7 Mojosari Wadiya 144 253 254 507 60
Kuncara
8 Nglorog 133 182 208 390 55
Gati P
9 Gojo Sri Muryani 218 355 429 784 100
Tejo
10 Klayar 197 252 276 528 78
Suprapto
Total 1.616 2.564 2.804 5.368 677

BAB III
POTENSI DAN MASALAH

Untuk mendapatkan potret gambaran tentang kondisi saat ini Baik


Potensi yang dimiliki maupun berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
Desa Kedungpoh, berikut dijabarkan kedua hal tersebut yang meliputi
bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang fisik, dan bidang
pemerintahan. Gambaran kondisi dan permasalahan ini selanjutnya
dipergunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan arah kebijakan
pembangunan, strategi, dan program kegiatan.
3.1. POTENSI DAN KONDISI
3.1.1. Bidang Sosial Budaya
3.1.1.1. Potensi dan Kondisi Saat Ini
1. Memiliki Unit Pelayanan Kesehatan tetapi pelayanan kesehatan belum
merata
2. Biaya pemeliharaan kesehatan yang masih tinggi
3. Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan dan kader yandu yang kurang
terlatih
4. Belum meratanya mutu pendidikan tiap jenjang antar sekolah maupun
antar kawasan
5. Masih rendahnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SLTP
ke SLTA
6. Masih rendahnya mutu siswa SLTA yang akan masuk ke pasar kerja
7. Masih adanya angka mengulang dan angka putus sekolah di tiap
jenjang pendidikan
8. Masih tingginya jumlah rumah tangga miskin.
9. Memiliki Potensi Anak usia Dini yang cukup banyak
10. Belum tergarapnya sektor budaya di desa kedungpoh.
11. Belum adanya sarana bale budaya.

3.1.2. Bidang Ekonomi


3.1.2.1. Potensi dan Kondisi Saat ini
1. Memiliki Organisasi Kelompok Tani tapi Pola usaha pertanian masih
dengan pola subsisten
2. Produktivitas produk pertanian belum optimal
3. Diversifikasi produk hasil pertanian belum berkembang dengan baik
4. Hasil /produk pertanian belum mampu bersaing di pasaran.
5. Rendahnya posisi tawar produk-produk pertanian.
6. Menurunnya daya dukung potensi sumber daya alam.
7. Pemberdayaan kelompok pelaku usaha masih rendah.
8. Iklim investasi masih kurang kondusif.
9. Penyebaran pedagang informal belum tertata dengan baik.
10.Kurangnya sarana dan prasarana pasar tradisional.
11.Belum optimalnya kunjungan wisatawan.
12.Produktivitas pertanian dan pengelolaan hasil pertanian belum
optimal
13.Banyaknya produk UKM yang belum mampu bersaing dengan
produk luar baik dilihat dari kualitas maupun dari kuantitasnya.
14.Belum terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
15.Belum mampunyai koperasi sebagai soko guru perekonomian.

3.1.3. Bidang Fisik Prasarana


3.1.3.1. Potensi dan Kondisi Saat ini
1. Meski Kontribusi masyarakat tinggi namun kondisi jalan sebagian
jalan masih belum sempurna khususnya jalan kabupaten dan desa.
2. Kondisi saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier sebagian
besar dengan konstruksi tanah .
3. Kondisi infrastruktur pendukung seperti sarana air bersih, jalan, MCK,
saluran drainase dan sarana persampahan belum memadai.
4. Tingkat pertumbuhan kendaraan 5 (Lima) tahun terakhir semakin
membebani jalan-jalan .
5. Cakupan pelayanan air bersih saat ini masih 55% , sehingga masih
perlu dikembangkan sistem jaringan air bersihyang berfungsi dengan
baik.
6. Jalan Akses Perekonomian Maupun Kesehatan masih belum sempurna
terutama ruas poros antardesa, wilayah dan antar daerah.
7. Belum terbukanya akses pariwisata.

3.1.4. Bidang Pemerintahan

3.1.4.1. Potensi dan Kondisi saat ini


1. Meskipun memiliki personil lengkap tapi produktivitas dan efisiensi
dalam pengelolaan urusan pemerintahan Desa masih kurang.
2. Masih rendahnya sumber daya aparatur Pemerintahan Desa.
3. Belum efektifnya pengawasan melekat.
4. Optimalisai penyelenggaraan sistem pemerintahan Desa.
5. Penguasaan IT bagi penyelengara aparatur pemerintahan desa masih
rendah.
6. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam masalah hukum
7. Masih tingginya kasus kejahatan yang terjadi baik Kenakalan remaja
maupun Kekerasan dalam rumah tangga.

3.2 MASALAH
3.2.1. Bidang Sosial Budaya
3.2.1.1 Permasalahan
1. Asuransi kesehatan Baik Jamkesmas Maupun Jamkesda masih
belum menjangkau seluruh masyarakat miskin sementara jumlah
masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan dari kalangan
tidak mampu masih cukup banyak
2. Kurangnya pelayanan di Puskesmas baik fasilitas kesehatan maupun
berupa ketersediaan obat-obatan yang masih terbatas dan tingginya
harga obat-obatan
3. Masih tingginya jumlah rumahtangga miskin
4. Masih kurangnya tenaga spesialis dokter yang bertugas di RSUD
5. Masih terdapatbalita dengan gizi buruk.
6. Masih tingginya angka putus sekolah pada usia wajib belajar 9
(sembilan) tahun.
7. Tingginya biaya kursus serta kurangnya informasi keberadaannya.
8. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah yang sesuai standar.
9. Kurangnya minat anak untuk melanjutkan pendidikan berbasis
lapangan kerja.
10.Kurangnya Minat Orang Tua untuk Pendidikan anak Usia Dini.
11.Masih terdapat rumah tidak layak huni.
12.Masih terdapat lansia yang terlantar
13.Para penyandang cacat belum mendapatkan santunan secara baik.

3.2.2. Bidang Ekonomi


3.2.2.1. Permasalahan
1. Dampak perubahan iklim terhadap penurunan produksi pertanian
2. Terbatasnya infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air
3. Lemahnya status dan kecilnya luasan penguasaan lahan serta
tekanan degradasi lahan
4. Sistem perbenihan dan perbibitan belum berjalan optimal
5. Terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan
6. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh
7. Masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi
8. Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik
9. Rendahnya nilai tukar produksi pertanian.
10.Tekanan globalisasi pasar dan liberalisasi perdagangan.
11.Kuantitas dan kualitas produk pertanian belum mendukung
berkembangnya agroindustry dan agrowisata.
12.Minat pemuda terhadap pertanian semakin menurun.
13.Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan
pertanian.
14.Lemahnya regulasi tentang pemanfaatan sumber daya alam.
15.Belum optimalnya pendayagunaan sumber daya manusia dan
kelembagaan pendukung pemberdayaan kelompok.
16.Daya dukung bagi masuknya investor masih rendah yaitu komitmen
yang rendah, infrastuktur yang belum memadai seperti sarana jalan,
listrik, energi dan air bersih, serta masih rumitnya proses perijinan.

3.2.3. Bidang Fisik Prasarana


3.2.3.1. Permasalahan
1. Tingkat pembebanan jalan yang semakin besar akibat pertumbuhan
kendaraan mengimplikasikan terjadinya kecelakaan lalulintas.
2. Beberapa badan jalan terletak di permukaan tanah labil sehingga
cepat rusak.
3. Belum tertatanya sistem drainase yang memadai.
4. Belum terintegrasinya program pengentasan permukiman kumuh.
5. Keterbatasan kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah layak
huni khususnya masyarakat miskin
6. Masih banyak jalan lingkungan dan desa yang kondisinya belum
memadai
7. Sarana dan prasarana persampahan belum cukup memadai untuk
mendukung pelayanan persampahan
8. Belum efektifnya manajemen pengelolaan persampahan desa.
9. Belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah desa Kedungpoh.
3.2.4. Bidang Pemerintahan
3.2.4.1.1. Permasalahan
1. Belum optimalnya pelaksanaan pemerintahan yang transparan,
akuntabel, dan partisipatif
2. Kualitas sumber daya manusia Pemerintah belum merata, hal ini
dilihat dari jenjang pendidikan yang ada tingkat SLTP masih
mendominasi.
3. Belum sesuainya jabatan dengan kompetensi.
4. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat.
5. Belum efektifnya penegakan hukum masyarakat.
6. Masih maraknya penyakit masyarakat.
7. Masih tingginya angka kejahatan di masyarakat
8. Masih kurangnya lembaga atau organisasi masyarakat yang aktif
menjaga keamanan.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. VISI DAN MISI


4.1.1. Visi Pembangunan Desa Kedungpoh Tahun 2014-2019

Penentuan arah pembangunan di Desa Kedungpoh didasarkan pada


kondisi wilayah, Ekonomi dan Sosial Masyarakat, maka penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2014-2019 dijiwai
dari cita–cita masyarakat desa Kedungpoh yaitu: “Menjadi Desa yang
Mapan, Tangguh dan Sejahtera” yang memiliki makna yang luas dan
mampu menjadi pedoman bagi desa dalam menentukan visi, misi, dan
arah pembangunan desa Kedungpoh.
Untuk “Menjadi Desa yang Mapan, Tangguh dan Sejahtera”
merupakan tekad masyarakat desa Kedungpoh yang senantiasa ingin
mewujudkan semboyan agar Desa Kedungpoh menjadi desa yang mampu
mencapai cita-cita dan harapan seluruh masyarakat Desa Kedungpoh,
dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraaan dan kemandirian, sebagai
cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang
berkelanjutan berdasarkan nilai Sosial dan budaya.
Berlandaskan semboyan cita-cita tersebut, maka visi sebagai suatu
pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai
arah, dan tujuan yang realistis, memberikan kekuatan, semangat, dan
komitmen serta memiliki daya tarik yang dapat dipercaya sebagai pemandu
dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan. Penyusunan visi
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Desa
Kedungpoh Tahun 2014-2019.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahapan Enam
Tahunan, pembangunan Desa dititikberatkan pada bidang Sarana
Prasarana, pertanian, Perkebunan, Home Industri, Perikanan, Kesehatan,
Pendidikan, Budaya dan Pariwisata.
Dengan semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat yang
tinggi, Desa Kedungpoh akan melaksanakan program peningkatan Bidang
Sarana Prasarana terutama akses jalan yang merupakan penunjang
Ekonomi dan Pariwisata.
Di bidang Pertanian/Perkebunan masyarakat Desa Kedungpoh
merupakan Petani diharapkan mampu meningkatkan hasil Panen Petani di
Desa Kedungpoh dengan Penataan Kawasan Pertanian, Pemanfaatan
Sungai dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan.
Di Bidang Home Industri difokuskan kepada peningkatan kapasitas
masyarakat dalam hal pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan serta akses modal dan peluang pasar.
Di Bidang Perikanan berorientasi pada pemanfaatan air dan lahan
pekarangan untuk budidaya perikanan, peningkatan kapasitas ketrampilan
masyarakat dalam hal pengelolaan pasca panen.
Di bidang pendidikan diupayakan untuk penyiapan sumber daya
manusia yang terampil dan menguasai tehnologi tepat guna serta
penyediaan sarana pendidikan yang baik dan berkualitas.
Di bidang Budaya dan Pariwisata diupayakan untuk pengembangan
kesenian lokal, prasarana pendukung dan promosi kebudayaan dan
pariwisata.
Desa Kedungpoh yang mapan, tangguh dan sejahtera merupakan
keadaan masyarakat Desa yang lebih kreatif, inovatif, dinamis,
professional, selalu bergerak ke depan untuk mencapai nilai-nilai yang
lebih berkualitas, unggul, dan handal dalam meningkatkan standar
kehidupan, secara kemandirian baik dalam peningkatan pendapatan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, penghormatan
atas nilai-nilai budaya, kemanusiaan, kesetaraan “gender”,
menumbuhkan jati diri baik pribadi maupun masyarakat, dan
perwujudan kondisi masyarakat yang tercukupi dan terpenuhi kebutuhan
dasarnya serta meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidupnya dari
waktu ke waktu.
Mapan diartikan sebagai terwujudnya peningkatan kondisi
masyarakat yang tumbuh dan berkembang baik secara ekonomi, sosial,
kependudukan, pemerintahan, pendidikan dan politikyang tercermin pada
peningkatan pendapatan masyarakat, pengembangan sector produksiyang
terpadu, terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor jasa, serta
didukung pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efisien, dan
berwawasan lingkungan,terjalinnya hubungan sosial kemasyarakat dan
kerukunan antar umat beragama, adanya pemerintahan desa yang baik
dan bersih maka akan terpenuhinya hak - hak masyarakat, kemudahan
pelayanan administrasi dan validitas data kependudukan. Terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat dibidang pendidikan dan politik guna
membentuk SDM yang berkualitas dan mengembangkan sistem dan
kelembagaan politik yang demokratis dan mantap, masyarakatnya
terjamin hak-haknya, dan adanya peran serta masyarakat secara nyata
dan efektif dalam segala aspek kehidupan.
Tangguh berarti terwujudnya ketahanan di bidang budaya,
pariwisata, kesehatan dan keamanan, yang bisa diukur dengan
tersedianya fasilitas pengembangan budaya serta pembangunan dan
pengembangan sarana prasarana pariwisata, tumbuhnya kesadaran
masyarakat di bidang kesehatan lingkungan dan tumbuhnya kesadaran
masyarakat untuk menciptakan keamanan lingkungan yang lebih
kondusif akan terbentuk iklim usaha pengembangan ekonomi perdesaan.
Sejahtera adalah tercukupinya kebutuhan dasar hidup masyarakat
baik lahir maupun batin, yang ditandai oleh kecukupan pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan, disamping situasi keamanan yang
kondusif, suasana kehidupan yang rukun, saling menghormati dan
menghargai dilandasi oleh sikap religius, serta menjunjung tinggi nilai-
nilai demokrasi dan keadilan.
Visi tersebut diarahkan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik
dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat
lokal. Pengembangan ekonomi lokal merupakan usaha mengoptimalkan
sumber daya lokal yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat
lokal, dan organisasi masyarakat madani untuk mengembangkan ekonomi
pada suatu wilayah Desa.
Pengembangan ekonomi tersebut difokuskan kepada:
1. Pemanfaatan potensi lokal;
2. Pelibatan semua pemangku kepentingan secara substansial dalam
suatu kemitraan strategis;
3. Peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi melalui bidang
Sarana Prasarana, pertanian, Perkebunan, Home Industri,
Perikanan, Kesehatan, Pendidikan, Budaya dan Pariwisata.
4. Pembangunan yang berkelanjutan;
5. Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat;
6. Pengembangan dan perlindungan usaha kecil dan menengah;
7. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara optimal;
8. Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia;
9. Pengurangan kesenjangan antar golongan masyarakat, antar sektor,
dan antar daerah;
10. Pelestarian dan pengembangan budaya lokal sebagai daya dukung
sektor pariwisata
11. Pengurangan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap
lingkungan.

Secara umum Desa Kedungpoh mempunyai potensi ekonomi yang


dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu faktor
utama dalam pembangunan. Potensi ekonomi tersebut terutama terdapat
pada sektor-sektor: pada bidang Sarana Prasarana, pertanian,
Perkebunan, Home Industri, Perikanan, Kesehatan, Pendidikan, Budaya
dan Pariwisata. Sektor-sektor tersebut memiliki keunggulan nilai
kontribusi dalam perbandingan antar wilayah sehingga layak untuk terus
dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian wilayah Desa
Kedungpoh.
4.1.2. Misi Pembangunan Desa KedungpohTahun 2014-2019
Misi pembangunan Desa adalah sesuatu yang diemban atau
dilaksanakan oleh pemerintah Desa, untuk mencapai visi pembangunan
Desa yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka
memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan
pemerintahan Desa, sesuai dan selaras dengan isi substansinya, maka
dirumuskan misi pembangunan desa Tahun 2014-2019 sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa
2. Pemanfaatan sumber daya alam yang mendukung untuk menggerakan
perekonomian Desa melalui sektor Sarana Prasarana, pertanian,
Perkebunan, Home Industri, Perikanan, Kesehatan, Pendidikan,
Budaya dan Pariwisata.
3. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, tangguh dan
peduli.
4. Peningkatan peluang investasi dan iklim usaha yang kondusif.
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
bebasdari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4.2. Kebijakan Pembangunan
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Dalam
hubungannya dengan Perubahan RPJMDes, APBDes merupakan komitmen
politik penyelenggara pemerintahan Desa untuk mendanai strategi
pembangunan pada satuan program dan kegiatan selama kurun waktu 6
(Enam) tahun. Peraturan Desa tentang APBDes yang ditetapkan setiap tahun
merupakan bentuk nyata dari upaya merealisasikan visi dan misi yang telah
ditetapkan, melalui berbagai strategi, program dan kegiatan prioritas yang
disertai dukungan pendanaannya. Untuk mengarahkan pemanfaatan dana
yang tersedia agar tepat sasaran, maka setiap Tahun dilakukan Review dari
Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Desa dalam forum
musyawarah Pembangunan Desa yang kemudian dirangkum dalam Rencana
Kerja Pembangunan Desa tahunan yang dilaksanakan dengan memperhatikan
dan mengacu pada isue-isue strategis dari SKPD Kabupaten supaya program
pembangunan yang akan dilaksanakan desa sesuai dengan anggaran dari
Pemerintah Kabupaten baik pendanaan yang bersumber dari APBD maupun
APBN .
Adapun Kebijakan Pembangunan Desa Kedungpoh dalam rangka
mewujudkan Visi dan Misi yang telah sesuai dengan Rencana Pembangunan
Desa antara lain :
1. Pembinaan kualitas umat beragama
2. Peningkatan sarana prasarana tempat ibadah
3. Meningkatkan dan mengembangkan Kemampuan Aparatur Pemerintah
desa dalammelaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.
4. Mengembangkan Demokratisasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
5. Mengembangkan Hubungan Kemitraan Permerintah Desa , Lembaga dan
Masyarakat.
6. Mengembangkan perencanaan Pembangunan Partisipatif.
7. Meningkatkan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan dan Kesehatan.
8. Meningkatkan Peluang Kerja bagi warga usia Kerja dalam rangka
mengurangi pengangguran.
9. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang tersedia.
10. Meningkatkan Produktifitas lahan Pertanian dan Perkebunan.
11. Meningkatkan Usaha Peternakan Masyarakat.
12. Meningkatkan dan mengembangkan Kegiatan Usaha Kerajinan tangan
dan usaha kecil lainya.
13. Meningkatkan dan mengembangkan sektor Pariwisata dan Budaya.

4.2.2. PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis, dan


terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di desa
Kedungpoh enam tahun kedepan Tahun 2014 – 2019, merupakan satu
instrumen kebijakan pembangunan bagi desa sebagai acuan dalam menyusun
RKPDes untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan
masyarakat.
Untuk melihat capaian pelaksanaan program pembangunan enam tahun
ke depan, tahun 2014-2019 dalam upaya mewujudkan visi desa Kedungpoh,
maka dijabarkan ke dalam program-program pembangunan sebagai berikut :

1. UMUM DAN PEMERINTAHAN


a. Pelayanan rutin kepada masyarakat secara tepat, cepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan keberannya.
b. Melakukan koordinasi dengan pemerintahan di atasnya.
c. Menjaga stabilitas kamtibmas bersama Linmas desa dan masyarakat.
d. Melaksanakan intensifikasi PBB.
e. Membantu penanggulangan bencana alam dan kecelakaan.
f. Terlaksananya tertib kegiatan, tertib administasi (ruang data, software, dll)
g. Peningkatan Pendapatan Asli Desa.
h. Melakukan sosialisasi program desa/kring Padukuhan bersama BPD dan
LPMD.
i. Mengusulkan pendataan ulang tanah kas, lungguh dan kengser.
j. Pembinaan perangkat desa dan lembaga desa.
k. Pengisian Perangkat Desa yang transparan dan akuntable
l. Peningkatan etos kerja pemerintahan desa dan lembaga desa
m. Peningkatan peran dan fungsi pemerintahan desa dan lembaga desa
n. Pendataan dan inventarisasi kekayaan desa
o. Pengelolaan kekayaan desa

2. SARANA PRASARANA
a. Pengembangan Pasar Desa
b. Peningkatan kualitas jalan pedesaan.
c. Peningkatan Infrastruktur Pemerintahan Desa&Lembaga Desa
d. Menumbuhkembangkan Infrastruktur pariwisata, budaya, ekonomi, industry,
dan pertanian terpadu
e. Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
f. Peningkatan jalan antar desa antar kecamatan
g. Sinkronisasi dengan kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD
Provinsi, APBN dan pihak ketiga yang tidak mengikat
h. Meningkatan gerakan gotong royong masyarakat.
i. Penyediaan Infrastruktur BUM-Des yang memadai
j. Pemanfaatan sumber air sebagai sumber kemakmuran
k. Pengembangan sarana prasarana olahraga yang memadai.

3. KEMASYARAKATAN, SOSIAL DAN BUDAYA

a. Fasilitasi program pengentasan kemiskinan dan penyandang cacat (difable) dan


penanggulangan masalah kesejahteraan social (PMKS)
b. Optimalisasi peran Forum Penanggulangan Resiko Bencana (PRB).
c. Pengagungan hari besar agama, nasional, dan adat istiadat
d. Pembinaan keagamaan.
e. Gerakan wajar 9 tahun.
f. Mengusulkan program PAUD
g. Pembinaan pemuda dan olahraga
h. Pembinaan ketenagakerjaan
i. pengembangan dan perlindungan budaya

4. EKONOMI
a. Pengembangan kawasan budaya dan pariwisata
b. Pengembangan industri mikro, kecil dan menengah
c. Pengembangan potensi sektor pertanian terpadu

5. KEUANGAN.

a. peningkatan pengelolaan keuangan desa yang tertib dan akuntable.


b. Penguasaan system aplikasi keuangan desa
c. Pengaturan perjalanan dinas Perangkat desa.
6. PERENCANAAN
a. Perumusan arah kebijakan pembangunan
b. Perumusan program dan kegiatan pembanguan
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program

4.2.4. Strategi Pencapaian


Strategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Strategi ini akan memperjelas pemikiran-pemikiran yang
analitis, realistis, rasional, dan terpadu tentang berbagai langkah yang diperlukan
untuk memperlancar pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan visi dan misi pembangunan Desa Kedungpoh di era desentralisasi,
demokrasi, dan globalisasi.

Misi , Tujuan, Dan Strategi

No. Misi Tujuan Strategi

1. Mewujudkan Meningkatkan kesadaran a. Penyediaan Ruang Diskusi


masyarakat beribadah sesuai dengan Tokoh lintas agama
yang bertakwa agama dan keyakinan b. Jaminan Keamanan
kepada Tuhan Meningkatkan kerukunan Menjalankan Ibadah
Yang Maha hidup umat beragama
Esa

2. Peningkatan Peningkatan Sistem Menciptakan tata kelola


tata kelola Pelayanan Publik Dengan pemerintahan yang baik (Good
pemerintahan Menerapkan Prinsip-Prinsip Govermance) dan bebas dari
yang baik Good Govermance KKN serta pemerintahan yang
(good bersih
govermance)
dan bebas dari
KKN.
3. Pengembangan Keberpihakan dan a. Meningkatkan kualitas
sumber daya pemberdayaan kepada sumber daya manusia yang
manusia yang masyarakat untuk terampil, berintegritas,
terampil, memperoleh kemudahan religius, profesionaldan
profesional, akses layanan pendidikan, peduli
peduli yang kesehatan, sosial dan b. Peningkatan pelayanan
berorientasi budaya. pendidikan, kesehatan,
pada
sosial yang sinergi dengan
pelestarian
perguruan tinggi, swasta
adat istiadat
(dunia usaha) dan
dan budaya
masyarakat
c. Peingkatan peran
masyarakat dalam
pelestarian adat istiadat dan
Pengembangan Budaya

4. Peningkatan Menggalang sumber-sumber a. Membangun infrastruktur


peluang Dana dari berbagai lintas perekonomian pendukung
investasi, sumber Pembiayaan kelancaran akses
penggalangan Perekonomian.
sumber- b. Memanfaatkan sumber daya
sumber alam untuk menciptakan
pendanaan peluang investasi dalam
rangka menggerakkan
perekonomian
Peningkatan Menciptakan kemudahan a. Mewujudkan Regulasi
iklim usaha memperoleh dan dalam rangka
yang kondusif. menciptakan lapangan kerja pengembangan usaha
melalui penggalian perekonomian yang
pemberdayaan usaha kecil, handal.
mikro dan menengah. b. Memanfaatkan sumber
daya alam untuk untuk
menciptakan peluang
UMKM dalam rangka
menggerakkan
perekonomian

Menumbuh Meningkatkan kesejahteraan a. Penyediaan dan


kembangkan masyarakat melalui sektor peningkatan infrstruktur
Sektor pariwisata penunjang pariwisata
Pariwisata b. Menumbuhkembangkan
Pokdarwis
c. Pembinaan Kebudayaan
pendukung pariwisata
5. Pemanfaatan Peningkatan pengelolaan a. Membangun infrastruktur
sumber daya sumber daya alam dengan perekonomian yang
alam untuk tetap menjaga kelestarian Memadai.
menggerakan lingkungan.
perekonomian b. Memanfaatkan sumber
desa secara daya alam untuk
lestari. menggerakkan
perekonomian daerah
secara lestari
Pemanfaatan Pengelolaan air untuk a. Pengelolaan air yang
air sebagai kebutuhan masyarakat berpihak bagi usaha
sumber ekonomi masyarakat
kemakmuran b. Penyediaan Sarana Air
Bersih bagi Masyarakat.
c. Pembinaan Pengelolaan
Air Bersih

Peningkatan Peningkatan pengelolaan a. Pengolahan Lahan Secara


Usaha Lahan untuk Mencapai hasil Modern.
Pertanian yang Meningkat. b. Pembuatan Pupuk Secara
Masyarakat . Alami
b. Pengembangan agrowisata
Peningkatan Mengurangi Kemiskinan dan a. Meningkatkan Kualitas
Kualitas Hidup keterbelakangan ekonomi Pelayanan Pendidikan
Masyarakat masyarakat b. Meningkatkan Lapangan
Desa Secara Pekerjaan
berkelanjutan c. Meningkatkan
Pemanfaatan SDA
d. Meningkatkan
Produktifitas Lahan.
BAB V
PENUTUP

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun


2014-2019 merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai pemerintah desa
dalam kurun waktu masa bakti kepala desa terpilih yang disusun berdasarkan
visi, misi, dan program kepala desa, dimana program dan kegiatan yang
direncanakan sesuai urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan desa
dengan mempertimbangkan kemampuan atau kapasitas sumber pembiayaan.
Pembangunan jangka menengah akan mampu memberikan nilai tambah
bagi seluruh lapisan masyarakat apabila pembangunan tersebut senantiasa dan
konsisten mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
Untuk mencapai keterpaduan dan sinkronisasi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan yang telah diprogramkan, dapat
dilakukan melalui regulasi, forum koordinasi, dan musyawarah perencanaan
pembangunan desa. Pemerintah desa harus mampu menerapkan prinsip-
prinsip tata pengelolaan pemerintahan yang baik yaitu: prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam melaksanakan
kegiatan dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan yang
tertuang dalam RPJM Desa Tahun 2014 - 2019.

5.1. Program Transisi


Program transisi merupakan wujud dalam rangka menjaga
kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan dokumen
perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan kepala desa
Kedungpoh tahun 2019, serta mengingat batas waktu bagi kepala desa
terpilih hasil pemilihan kepala desa secara langsung tahun 2019 atau 2020
nantinya, untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
periode selanjutnya, maka pemerintah desa tetap menyusun rancangan
RKPDes Tahun 2019 sesuai jadwal, dengan agenda menyelesaikan
masalah-masalah pembangunan yang telah di tetapkan dalam Perubahan
RPJMDes tahun 2014 – 2019.
Selanjutnya kepala desa yang terpilih selanjutnya masih tetap
mempunyai ruang gerak dalam menyusun Perubahan RPJMDes periode
selanjutnya. Selain itu, sebelum Perubahan RPJMDes tahun 2019–2025
disusun, pemerintah desa dapat berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa tahun 2014 – 2019 ini.

5.2. Kaidah Pelaksanaan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kedungpoh tahun
2014 – 2019 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
pemerintah desa yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam
suatu periode masa jabatan. RPJM Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010 – 2015 dalam penyusunannya berpedoman pada sumber daya dan
potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 6
(enam) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang baik di
Renja SKPD Kabupaten maupun Propinsi.
5.3. Perubahan RPJMDes Desa Kedungpoh Tahun 2014 – 2019 Digunakan
Sebagai Pedoman dalam Penyusunan RKPDes.
Perubahan RPJMDes tahun 2014–2019 merupakan pedoman dalam
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa Kedungpoh di setiap tahun
selama enam tahun ke depan, Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan
implementasi dari Perubahan RPJMDes yang dilaksanakan dalam masa
satu tahun .

5.4. Penguatan Peran para Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan RPJMD.


Dalam penyusunan Perubahan RPJMDes tahun 2014–2019 telah
melibatkan peran serta pemangku kepentingan dalam upaya menghasilkan
Perubahan RPJMDes yang dapat menampung aspirasi masyarakat paling
bawah dengan melibatkan berbagai unsur baik laki-laki maupun
perempuan serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka
waktu enam tahunan dan tahunan.
5.5. RPJM Desa Kedungpoh Tahun 2014 – 2019 Merupakan Dasar Evalusi dan
Pelaporan Pelaksanaan atas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan Enam Tahunan dan Tahunan.
Perubahan RPJMDes tahun 2014–2019, merupakan sebagai dasar
untuk mengevaluasi dan melaporkan hasil kinerja penyelenggaraan
pemerintah desa untuk masa enam tahunan dan tahunan, yang mana visi
dan misi pembangunan akan dicapai selaras dengan strategi, tujuan,
sasaran, kebijakan dan program prioritas kepala desa, sebagaimana dimuat
dalam Perubahan RPJMDes tahun 2014–2019 ini.
Keberhasilan pelaksanaan Perubahan RPJMDes ditentukan oleh
kerjasama, kemitraan, partisipasi masyarakat dan peranserta aktif berbagai
pihak baik pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah daerah,
lembaga-lembaga desa BPD, LPMD, Karang Taruna, PKK, Dukuh, RT, RW,
dan tokoh-tokoh masyarakat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk bagi
seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah desa dalam melaksanakan
pembangunan desa Kedungpoh untuk mencapai harapan demi
kemaslahatan masyarakat.
Kedungpoh,
KEPALA DESA KEDUNGPOH

MUGIHARTO

Anda mungkin juga menyukai