Anda di halaman 1dari 14

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫ الحمدهلل الذي يقلب القلوب من‬،‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫ ويثبت االيمان لمن‬،‫الكفر الى االيمان وعكسه لمن يشاء‬
‫ وهو ارحم الراحمين‬،‫يشاء‬،
‫ الذي‬،‫ االنام‬+‫ على افضل الخلق وخير‬،‫ثم الصالة والسالم‬
‫ اما‬،‫ وعلى اله وصحبه اجمعين وسلم‬،‫لواله لم يوجد العالم‬
‫بعد‬

‫حضرة المحترمين من العلماء والمشايخ والفضالء‬


+‫ مربي روحنا ومؤسس‬+‫ واخصص خصوصا‬،‫االعزاء‬
‫المعهد المبارك كدوع بعكاه‬

diriwayatkan bahwa tiga pendeta Yahudi


mendatangi Khalifah Umar bin Khatab.
Mereka berkata, "Wahai, Amirul Mukminin,
kami bertiga akan menanyakan beberapa
hal kepada Anda. Jika Anda dapat
menjawab pertanyaan kami, maka kami
bertiga akan masuk Islam, tetapi jika kau
tidak dapat menjawab, itu berarti Islam
bukan agama yang benar, dan Muhammad
bukanlah seorang rasul. "Umar menjawab,"
Baik pendeta, apa yang ingin kamu
tanyakan? "

1
Salah satu dari tiga pendeta itu berkata:
"Pertanyaan pertama kami adalah kapan
pintu surga dikunci, lalu pertanyaan kedua;
kapan waktu pintu surga dibuka, dan
kemudian Ketiga, coba beri nama kuburan
yang bisa berjalan dengan penghuninya,
dan kemudian coba sebutkan makhluk Allah
yang dapat memperingatkan umatnya tapi
dia bukan manusia ataupun jin, coba
sebutkan lima makhluk Allah yang berjalan
di bumi tetapi tidak dilahirkan oleh ibu
mereka, dan kemudian coba jelaskan
kepada kami kisah tentang seorang pemuda
yang mempertahankan iman mereka dan
bersembunyi di dalam gua! "

Setelah pendeta Yahudi bertanya, Khalifah


Umar menunduk dan berkata: "Jika Umar
tidak bisa menjawab pertanyaan yang tidak
bisa dia jawab, itu tidak memalukan bagi
Umar." Kemudian Umar berkata: "Tapi
sebagian dari kami bisa menjawab
pertanyaan ini." Pendeta yahudi menjawab:
"Jika ada, ajukan saja."  kemudian dipanggil
Salman al-Farisi oleh Umar "Salman!.., kau
pergi ke rumah Ali, katakan Umar

2
memanggilnya" maka Salman langsung lari
ketempat Ali bin Abi Thalib kemudian
berkata "Wahai Ali, Umar memanggilmu,
ada tiga orang pendeta Yahudi
mendebatnya" maka mendengar itu Ali
langsung beranjak pergi ketempat Umar bin
Khattab yang waktu itu masih duduk
bersama tiga orang pendeta.

Ali berkata: "Ada apa ya Amirul Mukminin?"


Umar menjawab: "Tiga pendeta
menanyakan beberapa hal. Jika kita dapat
menjawab, mereka akan masuk Islam.
Tetapi jika kita tidak dapat menjawab,
jangan katakan bahwa Muhammad adalah
seorang rasul dan Islam adalah agama yang
benar. "Kemudian Ali berkata kepada
pendeta:" Coba ulangi pertanyaannya ".

Maka kata pendeta "Yang pertama Ali,


kapan pintu langit itu di kunci oleh Allah ?",
maka kata Ali "Syirik kepada Allah, jika
kalian mempersekutukan Allah maka
seluruh amalan tidak naik kelangit, itulah
makna langit terkunci".

3
Pendeta kembali bertanya "kemudian Ali,
coba engkau sebutkan kuburan yang bisa
berjalan bersama penghuninya", maka kata
Ali "yang kalian tanyakan ini adalah Yunus
bin Matta/Nabi Yunus as. yang berada
didalam perut ikan dibawa jalan ke tujuh
samudra selama 40 hari. Itulah kubur yang
berjalan bersama penghuninya".

Ketiga pendeta pun terkaget dengan


jawaban Ali yang cerdas. Pendeta berkata
"Baik Ali, kau benar. Kemudian Ali coba
engkau sebutkan makhluk Allah yang bisa
memberi peringatan pada kaumnya tadi dia
bukan manusia bukan pula jin", kemudian
Ali menjawab "ketika nabi Sulaiman dan
bala tentaranya sampai di lembah semut,
terdapat seekor semut yang memimpin
kawan-kawannya "wahai para semut,
masuklah kalian kedalam sarang-sarang
kalian, karena nanti kalian akan terinjak
oleh Sulaiman dan bala tentaranya" inilah
makhluk Allah yang bisa memberi nasehat
kepada kaumnya, tetapi dia bukan manusi
bukan pula jin".

4
Pendeta kembali bertanya "Baik Ali, coba
engkau sebutkan lima makhluk Allah yang
berjalan dimuka bumi tapi tidak dilahirkan
oleh induknya", kemudian Ali menjawab
"Adam as., Siti Hawa, Unta Nabi Saleh,
tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi
ular, kambing pengganti Nabi Islail".
Akhirnya dua dari pendeta ini langsung
menyatakan "Asyhadu an laa ilaaha
illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar
rasuulullah".

Namun pendeta yang satu berkata "tunggu


Ali, dua kawanku memang sudah
terpengaruh oleh jawabanmu Ali, tapi masih
ada satu lagi yang belum terjawab. Coba
engkau ceritakan kisah pemuda yang
bersembunyi didalam gua untuk
mempertahankan imannya!", Ali  menjawab
"Baik, akan aku terangkan seperti apa yang
ada dalam Al-Qur'an", Pedeta menyela
"Kalau dari Al-Qur'an kami sudah dengar.
Kami ingin engkau detail menerangkannya
seperti yang disampaikan Rasulullah
kepadamu", maka kata Ali "Kalau begitu

5
benarkan duduk kalian. Silahkan dari mana
kalian ingin menanyakan", pendeta
bertanya "Dimana peristiwa itu terjadi ?",
maka kata Ali "Dikota Aphesus", pendeta
berkata "Silahkan lanjutkan Ali",

Ali melanjutkan "Jadi dulunya kota Aphesus


ini dikuasai oleh raja yang sangat baik,
ketika raja ini meninggal, raja Dikyanius
yang menguasai Roma mendengar bahwa
Raja Aphesus ini meninggal maka mereka
pun menyerang kota Aphesus dan mereka
kuasai", kemudian kata Ali "Dikianius
membangun istana besar", pendeta
menyela "Tunggu dulu Ali, berapa panjang
dan lebar istana yang dibangun Raja
Dikyanius?", maka kata Ali "Panjang satu
farsakh dan lebar satu farsakh (1 farsakh =
5541 meter)", pendeta berkata "baik Ali,
teruskan".

Ali berkata "Kemudian Dikyanius ini


memiliki menteri-menteri, dan enam
penasehat pemuda-pemuda cerdas yang
memutuskan setiap permasalahan",
Pendeta bertanya "Siapa nama keenam

6
pemuda itu ?", maka Ali menjawab
"Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina,
Martelius, Calitius dan Sidalius" ( ada pula
yang mengatakan nama2 tersebut adalah "
muksalamina,tamlikho,marthunisa,nainunis
a,sarbunisa,dzunawanisa), kemudian
ditanya oleh pendeta "seluas itu istana yang
dibangun oleh Dikyanius, bagaimana cara
dia mengharumkan istananya ?", maka kata
Ali "setiap pagi ada yang membawa parfum
didalam ember besar, kemudian ada satu
yang membawa seekor burung. Ketika
burung ini diberi isyarat maka burung ini
menyelupkan kedua sayapnya dan
mengibaskannya keseluruh ruangan istana",

Kemudian kata Ali "ketika Dikyanius 30


tahun berkuasa tidak pernah sakit, disitulah
dia bertanya kepada para menterinya
"kalian apakah pernah melihat aku sakit ?"
mereka berkata "tidak pernah raja" karena
dia tidak pernah sakit maka dia
menganggap dirinya adalah tuhan, dan
menyuruh semua mentrinya termasuk
rakyatnya untuk menyembah dirinya dan
siapa yang menyembahnya akan diberi

7
kemewahan dan kekayaan. Begitu diberi
kekayaan maka rakyat rela menyembah
Dikyanius. Namun keenam pemuda
akhirnya berkumpul dirumah Tamlika. 

Tamlika berkata "Dikyanius mengaku dirinya


tuhan, tapi jika dirinya tuhan mengapa
harus kita yang memutuskan setiap
permasalahan?. Menurutku dia bukan
tuhan, justru kita harus berfikir langit tanpa
tiang bagaimana bisa tegak pasti ada yang
menciptakan, hujan turun, bintang
bercahaya, Dikyanius saja dia masih merasa
takut, dia juga tidur, dia juga lapar, apakah
tuhan punya kekurangan seperti itu".

Kemudian Tamlika bertanya kepada para


sahabatnya "Kalian rela tidak tinggalkan
kekayaan, jabatan, fasilitas ini kita lari dari
sini, kalau melawan tidak mungkin bisa. Kita
lari dari sini untuk mencari tuhannya langit
dan bumi ini. Apakah kalian rela untuk
miskin barsamaku ?", mereka menjawab
"Kami rela Tamlika" akhirnya mereka pergi
berenam diam-diam dan semua harta
ditinggakan. Mereka sempat menjual kurma

8
sebanyak 3 Dirham. Cukup jauh mereka
berjalan sampai bertemu dengan seorang
penggembala yang memiliki seekor anjing".

Pendeta bertanya kepada Ali "Siapa nama


anjing itu ?", Ali menyawab "Namanya
Kithmir, kemudian penggembala ini berkata
"Tuan-tuan, dari wajah tuan-tuan aku yakin
tuan-tuan ini bukan orang miskin pasti dari
bangsawan" kemudian Tamlika menjawab
"Betul, kami ini enam penasihat Dikyanius.
Dia mengaku dirinya tuhan dan kami tidak
mengakuinya makanya kami meninggalkan
kerajaan, kami tinggalkan harta dan jabatan
kami. Karena tidak pernah kami berjalan
seperti ini, lihat kaki pun sudah luka-luka",
penggembala berkata "Tenang tuan-tuan,
aku mengetahui tempat persembunyian
yang baik, izinkan aku beserta kalian"
Dikembalikanlah gembalaannya kepada
tuannya, maka dia dan anjingnya ikutlah
pemuda-pemuda kepercayaan raja tadi",

Pendeta kemudian bertanya kepada Ali


"Kemana kemudian mereka dibawa Ali?",
Dijawab oleh Ali "Kebukit Naglus yang

9
dibawahnya ada gua yang namanya Qemar.
Maka begitu mereka mau masuk gua
tersebut sempat mereka mandi di air terjun
yang berada tepat di mulut gua. Kemudian
masuk kedalam, mereka duduk terdiam
sampai tertidur hingga terang hari. Salah
satu dari mereka berkata "Hari sudah pagi,
kita lapar, siapa yang akan mencari
makanan?, makanan hanya ada di tempat
kerajaan yang berarti sangat jauh, siapa
yang mau pergi ?", karena Tamlika ketua
rombongan, Tamlika menjawab"Biar aku
yang kesana", salah satu pemuda berkata
"Hati-hati Tamlika, jangan sampai kau
tertangkap oleh Dikyanius".

Ketika sampai di mulut gua Tamlika terkejut


karena air terjunnya sudah tidak ada. Terus
dia bawa uang 3 dirham barjalan terus
hingga sampai di gerbang kota dia terheran
sambil berkata "kenapa berbeda betul kota
ini, apa aku salah masuk", akhirnya masuk
dia di tempat orang menjual roti, Tamlika
bertanya "Berapa harga roti ?", penjual
menjawab "1 Dirham", Tamlika berikan
uang Dirhamnya.

10
Begitu dia memberikan uang dirhamnya
langsung ditahan tangannya oleh penjual
roti itu sambil berkata "Kau menemukan
barang kuno ya?", Tamlika menjawab
"Tidak, itu uang biasa. Itu uang aku hasil
dari menjual kurma", penjual roti menyahut
"Jangan bohong, raja Abdurrahman hanya
mengambil 1/5 dari barang kuno yang
ditemukan", Tamlika terkejut karena
mengetahui nama rajanya berbeda sambil
berkata "Bukankah raja disini Dikyanius?",
Penjual roti pun juga terkejut dan berkata
"Ohh, kamu telah menyebutkan nama raja
dzolim yang telah mati ratusan tahun yang
lalu!", Tamlika semakin kacau karena
mendengar hal itu. Penjual roti memaksa
Tamlika untuk menghadap raja dan Tamlika
pun setuju.

Begitu sampai di kerajaan alangkah


terkejutnya Tamlika ternyata rajanya
memang bukan Dikyanius. Penjual roti
berkata "Raja, ini ada orang membeli roti
kepadaku dengan menggunakan uang kuno,
oleh karna itu aku bawa dia kemari",

11
Tamlika menyangkalnya dengan berkata
"Tapi ini uangku kemarin raja, bukan uang
kuno", raja pun berkata "Sudahlah, kami
hanya mengambil 1/5 dari barang kuno
yang ditemukan", Tamlika kembali
menyangkalnya "Tidak raja, ini uang baru
kemarin", raja berkata "Sudahlah, jangan
berkelit".

Tamlika mengatakan bahwa dia tinggal di


kerajaan ini dan menyebutkan nama-nama
orang yang Tamlika kenal. Namun raja
berkata "Sepertinya pikiranmu mulai
terganggu, nama-nama yang kau sebutkan
itu nama-nama yang sudah lama mati",
Tamlika terus mengatakan bahwa dia
tinggal di kerajaan ini, dan dia masih ingat
dimana rumahnya. Raja berkata kepada
tentaranya "Iringi dia, kemana dia
menunjukkan rumahnya" diiringilah oleh
para tentara, sampai dirumah yang dia
tunjuk dipanggil dan keluar seseorang yang
sudah tua dan berkata kepada tentara
"Mengapa kalian datang kemari?".

12
Tentara menjawab "Ini ada pemuda yang
mengaku dia tinggalnya disini" ditanyalah
Tamlika oleh orang tua itu "Siapa kau anak
muda?", kemudian dijawab oleh Tamlika
"Aku Tamlika putra Filinstin", kemudian
orang tua tadi kaget dan langsung bersujud
sambil berkata "Ini datuk moyangku, inilah
yang diceritakan oleh Isa as. pemuda-
pemuda ini akan bangkit, mereka mendiami
gua", maka hebohlah kota Aphesus, bangkit
sang raja mengingat apa yang telah
sampaikan oleh Isa as. jadi ternyata sudah
datang utusan/nabi dan sudah berlalu pula
masanya. Maka kata raja "Bawa Tamlika".

Tamlika digendong diatas kuda dan


dihormati. Hingga sampai di bawah Bukit
Naglus Tamlika berkata "Jangan ada yang
naik keatas, karena nanti sahabat-
sahabatku mengira Dikyaniuslah yang
mengejar aku, jadi tunggu kalian dibawah
biar aku yang naik keatas", maka Tamlika
naik keatas, sampai dalam gua sambil
membawa roti dan berkata kepada para
sahabatnya "Silahkan makanlah kalian
dulu".

13
Kemudian salah satu bertanya kepada
Tamlika "Apakah aman perjalananmu
Tamlika?" Tamlika menjawab "Bukan aman
lagi, malah aku bingung dan terkejut.
Tahukah kalian sudah berapa lama kita
disini?" Para sahabatnya ada yang
menjawab 1 hari ada yang mengatakan
setengah hari. Tamlika berkata "Tidak, kita
berdiam disini sudah lebih daripada 309
tahun, raja sudah berganti, seorang nabi
sudah diutus dan sudah pula berlalu,
mereka sekarang menunggu kita dibawah
mari kita turun", maka kata para sahabatya
"Jangan Tamlika, kita telah melihat
kebesaran Allah melindungi kita selama 300
tahun seolah baru saja semalam. Kita sudah
diselamatkan Allah dan kita bangun dan kita
tahu tentang keajaiban Allah, maka kita
mohonkan kepada Allah untuk menutup
pintu goa ini dari pandangan manusia dan
kita mohon kepada Allah untuk mengambil
kita. Karena apabila kita turun Tamlika,
mereka nanti akan mendewakan kita, sudah
kita jangan ada yang turun".

14

Anda mungkin juga menyukai