Anda di halaman 1dari 99

dr.

Agra
-

Bedah & ones

Kelon Persiapan Internsip


Tatalaksana IGD-1
Mediko made the med-easy!
te

Pasa tell -
Apan ?

µ¥
100/10


prmmfrve.TL
At Cspe -
Clear

Breaths → Or

)pPA
fl
"

⑧ ff
280-500
r
Gratton -94169b¢)
Hooray
# t
loco / kgD7( pesetas)
.

( LIL -2L
Jahtitceasi
'

Mbatha pp
1- ""
" dorm
/ %)
"

Secada-1 true>
Ipp-ms-sppra.tn/ck/aSd asap rap /
Oda
.

cap
hetorolailap
?⃝
TT@nCtKacra-atp.g
I placed = f. que of @ ight

④ Ñ

omfg

i f
pp

] etpt.se
✗ Foto ✗ .

USE
d- scar

SAK -
pp

"
l

) )
piles.am ⑤→sHkas )
tttxawatfsnptnath
.

Dxv
k ✓
least Gutt
kapsds
- ps.CH aya
kapeshagut
3- 144mi

Peters.me ⊕ tanto
Or
-
.

e.cm/pmsttekrgn afford
nplvercol.tn 's
stgttl
OP
Rappapnsivlne
- - .

1/1/11 Rajat →
attn

DoAÑ¥ plates
.

1-
CM

k-s.podnfCM.gr#3t3cndai-rot.t
-
Sadar
jaksrdr
-
pndorhm-0
NᵗʰMᵗᵗʰᵗᵈᵈʰ
-
.

- ✓ -

me
④ Bdai

DÑᵗ⊕pov¥ •

Pⁿf☐{Ts→ Clear specials-9N


⑦ psoast
⑤ 01--0

y¥¥=
-0 MBnT⊕

HAS/try
-
Hiv
naniaprrippjr
_

↳ '

cnn.be/-tr:FrcaPbHo.SYzProt-a1.abutpx/gp-.abdpa-s-sp
-
r N
r

+ pot

app
no
perforated ,

Speiialsth
-

Du -

plrhotpm aduadadr .

.
. Spit
tx
v55
. . .

11/11*8
_
.

ihjoda org / ojoy Stop _


.
_ .

"
Martial
"
111114 .

Catt
?⃝

Mk Mum
pyt-g.us

ñÉ " %
_
_

±
, arrest
I
= t✗a "' '

I
=
Second > tries

to
b- pp
&

☆ .
edukasi
=_→

APS .
?⃝
1. Ukur tensi!
2.
3. I
Pasang infus
Konsultasi ke
Dokter Bedah
-
4.
5. I
Beri Oksigen
Periksa Hb
6. Siap transfusi
tgrqt
-

c.
go _

Oz > 94
Korban bernafas tersengal-sengal
.

Nadi lemah, gelisah,


Cedera berdarah di dada dan punggung
Primary survey,tD
A B C
Apa pertolongannya?
ÑÑ.to?na-tete
1TµimeY
pokes
ate Kasama →

A tape
ao£¥uecE→
×hH → PRINT
'

Hooray Cato
-

KEGAWATDARURATAN UMUM
\ -

Mediko made the med-easy!

Cpr

Koda .

regain nyan.

☐t ✗
prints
SINGLE →
drpnts
Masek
LABEL
organs 14h4 89th
.

PRIORITY 1 PRIORITY 2 abnktory


/
(IMMEDIATE) (URGENT) \CM⊕

PRIORITY 3 Ialakdri PRIORITY 0 → DOA ✗


peeps
(DELAYED) ≤ Rajat (DEAD)

Nippy .

ekg 12 lead
✔ Biasanya diikat pada kaki auto !
✔ Pergantian label prioritas sulit.
-

✔ Bila terdapat perubahan prioritas catatan


medisnyapun harus dipindahkan
✔ Tidak ideal untuk dynamic triage
Field Triage 4
CRUCIFORM cc

LABEL

Field Triage 5
Keuntungan "

✔ Dapat dilipat, hanya

=
bagian yang diinginkan
saja terletak diluar.
✔ Sangat berguna untuk Kerugian
dynamic triage. ✔ Lipatan harus rapi
sehingga tidak
membingungkan
.
✔ Korban mungkin bisa
menyalahgunakan
label ini
✔ Tidak dapat dipakai pada
pasien bergerak

Field Triage 6
METTAG

↑☐
1.
= LABEL
Dipilih kode warna sesuai tingkat
keparahan & prioritas untuk tujuan
terapi Po
kartu dapat
2. Dasar dari
dirobek untuk menunjukkan ✓
p,
I
kategori pasien
✔ GREEN (P3)
✔ YELLOW (P2) P2
'

✔ RED (P1) = -

✔ BLACK (P0=Dead) pg

Field Triage 7
Airway + C-spine control -
Sadar -

ajakonmg
Langkah 1
\✗Sadr→ Coi tack obltnhsi

• Mengenal patensi airway ajak pasien berbicara, bila pasien memberikan respon verbal
adekuat maka airway dianggap paten dan tidak ada gangguan
• Tanda objektif obstruksi airway Look list # I a④
o Ada tidaknya suara tambahan abnormal (snoring, gurgling, stridor) obstruksi parsial
-

o Periksa trakea apakah berada ditengah atau tidak


o Menilai ada tidaknya penggunaan otot bantu nafas
tx airway

Seduhaa
advance
.

FᵗÑ; T¥÷7¥¥↳⇔
.

10T
Langkah 2 1. Melakukan chin lift atau jaw thrust Gdaafrukal ≤ TIM tag

*
.

-1 PA Nero key .

fran

✗ +1%4 ✗#
hates .to
f-sat

+ He
t
Chin lift
-
Jaw Thrust

=
• Jari-jari 1 tangan diletakkan di bawah
-
Memegang angulus mandibular dengan 2
mandibular, sambil mengangkat mandibular
-
tangan, masing-masing 1 tangan pada 1 sisi dan
ke atas sehingga dagu berada di depan mendorong mandibular ke depan
-

• Ibu jari tangan yang sama menekan bibir


bawah untuk membuka mulut
snore →
Pa'dat -
ihspeksi → ekstobs
gÑ↳→ Cara →
fuctm .

2. Membersihkan airway dari benda asing

3. Memasang pipa nasofaring atau orofaring


a

Pipa orofaring
- -

Clo
Laith
pepiet
(
OPA t.gs →

Masukkan pipa orofaring dalam posisi


menghadap belakang ketika masuk mulut
ketika sudah mendekati dinding posterior
Pipa orofaring
faring putar pipa 1800 CO
Pada 99
Pipa nasofaring NPA ≤ ④ → Fa Dass Cra "

Masukkan pipa nasofaring melalui lubang


hidung dengan arah posterior membentuk
garis tegak lurus dengan permukaan wajah
masukkan secara lembut hingga dasar Pipa nasofaring
nasofaring
Triple Airway Manuver
Ñed an
lethal
-

0

Hati-hati pada pasien C-Spine Trauma
Ki -
pr
Alat bantu airway
o%
BY
car

$
Bloody
pmm•µBl%fo④
Battles grit
_

i.

Hati-hati pada pasien curiga


fraktur basis cranii, seukuran jari
kelingking kanan pasien
Oropharyngeal Airway
-

Then tep.D.br
=)
,

aguksnadbnla
.

I

Longo scope

±
÷
ofrtfhg
hpgkas
'

Suctioning × > 30

Spor Brad last


.

• Menghisap dengan alat penghisap ditujukan untuk benda - benda


cair, antara lain muntahan, lendir dan darah.
-
okeges
• Cairan (blood, secretions, vomit) harus dibersihkan dari jalan napas
untuk mencegah aspirasi ke paru – paru.
• Komponen alat suction
– Collection container
– Tubing
– Suction tips atau catheters Suctioning,
:

✓ Cricothyroidotomy ±
membuat lubang pada
membr cricothyroid
_ 0
1¥ 0
• Dikerjakan jika ada sumbatan diatas plica
t
vocalis stridor .

• Pasien tidak dapat diberi nafas buatan dari


mulut hidung
• benda asing di larynx
-

• angioneurotic edema, larynx edema 0


• =
Intubasi gagal padahal jalan nafas tersumbat %?w trod

¥÷÷
-


spit fcc +
¥5.16 6- two
17
✗ Dhara .
Patiasi airway .

Airway Definitif
-
Ett
Merupakan tabung yang terpasang di dalam trachea dengan balon yang dikembangkan dibawah pita suara.
Tabung dihubungkan ke sumber oksigen melalui alat bantu ventilasi.

INDIKASI 78 ✗ arena>

Kebutuhan Perlindungan Airway Kebutuhan Untuk Ventilasi ↓


Penurunan kesadaran (GCS ≤8) Apneu : Midazolam
-
• Tidak sadar I
-27 Aks
• Paralisis neuromuskuler Catt
Fraktur maksilofasial berat Usaha nafas tidak adekuat :
• Takipneu
1- pins • Hipoksia
CKB • Sianosis
• Hiperkarbia
Resiko aspirasi tinggi : perdarahan Cedera kepala tertutup berat yang
membutuhkan hiperventilasi Endotracheal
Resiko sumbatan : hematoma leher, Kehilangan darah yang massif dan tube
cedera laring, trachea dan stridor. memerlukan resusitasi volume
Airway definitive stakes
1 1.
-

Jenis Contoh Hal Yang Harus Disiapkan


Orotrakeal Intubasi oral
=
-

Nasotrakeal
Surgical→ ¥ Intubasi nasal
Krikotiroidotomi/trakeostomi
-

airway

• -
-
⊖l6⑦
INDIKASI ET
Untuk patensi jalan nafas
• Perlindungan terhadap baru In
• Operasi yang membutuhkan VTP-

• Operasi yang membutuhkan posisi selain

÷
terlentang.
_

• :
Operasi daerah kepala, leher atau jalan nafas
atas.
.

• Diperlukan proteksi jalan nafas pada pasien


yang tidak sadar atau dengan depresi reflek
muntah.
• Adanya penyakit atau kelainan jalan nafas atas
75 7
Hal yang harus dipersiapkan i

as 17

] -

2.5 -

Largos cope
S Stetoscop _

G. 5-

tube =-3
sa ir
way
.

Hard
intodear
C oectr
§uctI
Teknik Intubasi
hyprvatksi
lot

0 ¥
-

In
debars
pro
-

Airway definitif
NOI 003 905 /hymn
ng 2mg
-
-

TERSEDAK
propofol 0,5 -
1^9 Dots Labat .

LLC
✓ Snare
✗ Suara
¢Nar
.

Grants
Obst
to
tot!
I
-

tsadorpradi-s.at
Tanda universal tersedak
1-tenl.ch
.

Kedua tangan memegang leher


-


DAD .
-

- -

Held ←o↳*Mcayh
.


=
Spor →
tangy
Breathing 1- IPPA
Paris

(
• Tanda objektif ventilasi tidak adekuat dapat diidentifikasi dengan :
o Periksa gerakan naik turun dada apakah simetris dan adekuat
✔ Asimetri splinting pada rongga dada atau flail chest
✔ Penggunaan otot bantu nafas ancaman ventilasi
o Perkusi dan Auskultasi kedua sisi dada suara nafas menurun/menghilang diwaspadai
trauma thorax
o Tentukan laju dan dalamnya nafas
• Setiap pasien trauma diberikan oksigen

way ,
,
ygg.gg
t¥hra6 Pa tpgarinpam
Pe hipesoa
A ✗ SDV
Gangguan nafas

• Gangguan gerak nafas


-
• gangguan otot
e-
• Gangguan jumlah udara
keluar masuk (ventilasi)
• gangguan airway
• gangguan syaraf
• gangguan alveoli

Oksigen yang masuk berkurang → hipoksia


=
CO2 yang keluar berkurang → hiperkarbia
¥:O
27
Tanda distress nafas

• gelisah (karena hipoksia) ① → 294%


• tachypnea, nafas cepat, > 30 pm ②
-
-

MAKIN • gerak otot nafas tambahan


-

PARAH • gerak cuping hidung


• tracheal tug
• retraksi sela iga
• gerak dada & perut paradoksal ④
• sianosis (tanda lambat) ⑤
-

28
Terapi Oksigen Jenis Aliran Contoh
Hipoksemia Kriteria Aliran rendah konsentrasi Kanul Binasal

÷ ᵗ¥É£µ
Hipoksemia ringan PaO2 60-79 mmHg , rendah
-

SaO2 90-94%
Aliran rendah konsentrasi -1
• Simple face mask
Hipoksemia
sedang =
PaO2 40-60 mmHg,
SaO2 75%-89%
tinggi • Rebreathing masl
• Non rebreathing mask
-

Hipoksemia berat PaO2 ˂40 mmHg , SaO2 ˂ 75% Aliran tinggi konsentrasi Sungkup venturi 154pm
rendah
Aliran tinggi konsentrasi • Headbox
tinggi • Sungkup CPAP
taqtgy.to
Tipe Alat Bantu Nafas
Cara
Aliran O2 (L/mnt) FiO2 (%)
Pemberian
Nasal kanul -
1–2 24 – 28
To gasp 02
-

3–4 -
30 – 35
5–6 38 – 44
☆ Simple face ②
6-10 35-60
<
mask go
Non-rebreathing 6-7 60-70
☆ -

mask 8-9 80-90


10 – 15
☐ 95 – 99
Masker venturi aliran tetap 24 – 35
Head box 8 – 10 40
Ventilator bervariasi 21 – 100

mekanik
Easton.tt/enorgecatde
Pengelolaan Syok
DHT Joint

trauma .

b. mnatteka

{

-
-

• Akses intravena Dehaas .

• Penggantian volume intravascular →

*Ptt
_

• Perawatan spesifik
-3k I :q-
Heat
-

-7
Kristalloid Koloid _
-

NaCl 0.9 % Albumin


Ringer Laktat Hetastarch
Ringer Asetat FFP = =
Hartmann solution PRC/washed PRV

0.45% NaCl
① Hatkapedahm 50kg
3% NaCl ② tmdelehikv mad
⑦ chose IV -

krstaio .
Ipe Ucc /tomb ,
{
Arak

Infus intra-osseus di tibia


-

Y
Antero Mdl


Yr ate -
MFS -
loaf kgnn.

to
◦ stba
floor agar
.

2b_Circulation 32
trap . Cara

Mainbrace Replant Nuts :

- lvobat
✔ Mempertahankan Homeostasis ❖ Mengembalikan kondisi homeostasis □ Menggantikan fungsi usus menyerap
✔ Mengganti kehilangan rutin ❖ Mengganti kehilangan abnormal makanan
FCZS-o-s-ooccc.ua/kgriD Genki
-

Decasas 201pm .
-

low Mth
Holiday Resaitasitzlczoafkgrysj
-

Asahi Gor -

33
Hooray pnc-ftlbo-tbp.am }
Perkiraan Kehilangan Darah ""
" ""

EBV '

Zkolp
300¢ = dnabpnc
Ebu Go✗k9M >
, ✓
go ! .ph.
. .


= v k

>
✓ ✓
-

'
= =

L-EE-lb.lt#0m*h
?⃝
Pasien berdarah
perkirakan volume yang hilang
|
trade-6-9

|_
grads 44 posisi shock
pasang 2 infus jarum besar
Sahephg Too -500
ambil sample darah u/ cari donor
k
|
trnspupersi infusi RL 1000 (+ 1000 lagi)
Bolus 20Mt
-

=
142
Perfusi HKM Perfusi jelek,
nadi = < 100 nadi=>100, T-sist <100
_

T-sist > 100 7- 5 |


tambah RL lagi 10001K
-

| s -

Lambatkan infusi 75 sampai 2-4 x vol. perdarahan


UtPM IC
-

35

mantra
Seth
%E1-qpg.tq.hr Stop

Iron :(ooone
¥É?= / nglie
Wdm
_

Ktn _

decor
/
⑨ / IN 08am
look

O.su/in5mnt-
④ 0.3


noch
☐☐

④ -04.41-14 -
Klasifikasi ÷
Reaksi
=
Anafilaksis
thesodas
to Siston < do
I

Sumber : https://www.semanticscholar.org/paper/Classification-of-anaphylaxis-and-utility-of-the-on-Vetander-Helander/08e7b27fda46f0e9559abd69693b780bd868b2e7/figure/4
Tatalaksana
Pada urtikaria akut generalisata : arak

0
• Adrenalin 1:1000 dosis 0,01 ml/kgBB 0,3 ml
I
• Adrenalin 1:10.000 dosis 0,1 ml/kgBB I
-
3 ml a
• Dilanjutkan dengan pemberian antihistamin penghambat H1
÷:D

s→
pan,
Sepsis & Syok Sepsis
-

= -
serum
Definisi ☆ Memenuhi ≥ 2 kriteria sepsis
Quick SOFA
• Sepsis disfungsi organ yang disebabkan oleh ✗
0 threw
disregulasi respon =
host terhadap infeksi →

0• Syok Sepsis
peredaran darah
,
bagian dari sepsis dengan disfungsi
=
• Sepsis dan syok sepsis dapat diakibatkan oleh
community-acquired and health care–associated
.IE?han--kmms
-
]
infections
213 Ssp Gpas
Etiologi tersering b-
Pneumonia, Infeksi Intraabdominal, Infeksi Saluran
Kemih Sofa score
in
✗ Sanuautn
T
/ Iyar
tak
µµgGFkY
-

Syok sepsis

€0
• Hipotensi terus
menerus dan

FABBRI
memerlukan


vasopressor untuk
mempertahankan

\petu
Ñpesr×
MAP >65 mm Hg
• Serum laktat > 2 . IFC
mmol/L
-

dobu dopa ME man > to


Xtadasyoh ✓ syok Nadi vsyok
¢ Sofa score → TX Gps
:
Ha -
up.tn
-

g
Lc
Neck Kolar

%)
Tatalaksana Syok vpottraboknbal ✓

tedpnaht
Neurogenik
1. Stabilisasi hemodinamik target
MAP >85-90 mmHg dan cerebral
perfusion pressure dalam 7 hari
Fluid challange Kristaloid/koloid
(pada kasus trauma tetap
-

diberikan cairan karena curiga


overlapping dengan syok
hipovolemik); agen vasopressor
(dopamine, norepinephrine)
-

2. Pencegahan kerusakan medulla


spinalis lebih lanjut
= oksigenasi,
collar neck, pembedahan untuk
dekompresi
3. Penanganan bradikardi/aritmia
> Hat

Ñ-DÉo%%
lain Atropin
.

Nadi e④ Mack, E.H., Neurogenic shock. The Open Pediatric Medicine Journal, 2013Haller J.
Sumber:

t Carmody
Mediating the Secondary Effects of Spinal Cord Injury Through Optimization of Key Physiologic Parameters. J Am Acad Orthop Surg
2016;24: 160-171
Brad atm
Management (Antidotes)
Toxin Antidote
Acetaminophen • N-acetylcysteine

1-
-

Anticholinergics Physostigmine
Arsenic/Lead BAL chelation
B-Blockers Glucagon
Benzos Flumazenil
CO O2, HBO
Cyanide Nitrites
Digoxin Digibind
Ethylene glycol/Methanol Fomepizole/Ethanol
Iron Deferoxamine
INH B6/Pyridoxine
Lead/Mercury Succimer/DMSA
Methemoglobinia Methylene blue
Opioids ' Naloxone
=
Organophosphates = Atropine
TCA’s Sodium bicarbonate
ftp.gfp#=-.....IsEP
* PI SP


_
Damm →

÷i%:
.tt/anLsf--Bttoa/Nad
* platoon
-250 cc _
-
.

$ 2-20^9
-
/↳ 7 /
trksi

t
-5 neg B④ 50 kg
Brapa
a /jar

① Pegram .

25¥ = g- rag →
500m¥
¥
six
$000
60
.

¥
# An
=
dopamn .
heb_ ✗ DB ✗ 60

Ñ ☒pgecra.

soc tkth.ir/NndDosTDs- 2o-g/Mm/t 1rar.B tokgc4k


?
Jal pigeon

¥7T =
any
=
4-000^9

5 . s-y.IO
3.754k
-
=

10¥
-

-
*

µ
p
-

O O

✓ 0 0

$
☒1-⑧ ?
- -
-

son

=⊖ ⊖
-

✓ 0

=
-

=
- sp
_


⇐ -
dosis obat lgd Yg Vipin Du

BEDAH
Mediko made the med-easy!
190

:÷÷
about
Trauma Nekrotik Hitam Slough Nekrotik kuning
-
_ .
Kate
-


Poli

u
Granulasi
-
Epitelialisasi u
-

Infeksi (Kuning hijau)


-
(merah) (Merah muda/Pink)
KONSEP MOIST WOUND DRESSING

LUKA LUKA ✓
BASAH MOIST KERING

/ &p¥h Tnxep
.ie/.sasi-fihF
• Absorbent • Hidrocolloid
=
Dressing • Transparent
• Hidrogel
•Hidrofibre Dressing
• Calcium
Alginate
• Foam
Menjaga kelembaban

"
Memberi kelembaban

¥ .

Q Menyerap cairan
Kasa Bath -
king
tank

about

ftp.lukxthastrtledng?/-pot-ha-a4-,---y ,¥É¥*
"
"
☐ '
Barman
" "

⇐ =
Lujan
.
-

1st

?
aeste8f-FgBHoz@FDtydroTdo.d kakBa¥g
kasatkthwg
f-trawath
tell run
Tamponade Jantung \ poodles f- steleuas .

-
Nhtauatk →
-
• Dicurigai Tamponade jantung:
Mb
pretor
• Echocardiography
• Pericardiocentesis :

K % Dilakukan segera untuk

%9F-Eu.EE:
diagnosis dan terapi

• Needle pericardiocentesis
rn he
Sering kali merupakan pilihan
terbaik saat terdapat
kecurigaan adanya
tamponade jantung atau
“Water bottle configuration“ terdapat penyebab yang
bayangan pembesaran jantung diketahui untuk timbulnya
yang simetris tamponade jantung
Sumber : http://www.learningradiology.com/archives2007/COW%20274-Pericardial%20effusion/perieffusioncorrect.html
fras Beck
☒ ① "m
@A-sknk-tasi.sn pled
-

\ sound'd
.


③ shock

Nasif > ① GCI Prosedur pungsi efusi pleura
_

> 2000 K
1. Pasien dalam posisi duduk bila memungkinkan
atau setengah duduk
DX →
trap 2. Memberi tanda daerah yang akan dipungsi di
k -
linea aksilaris posterior tempat insersi di
te bawah batas redup (ruang intercosta)

f
Ates Matta - east 3. Desinfeksi dengan kasa steril yang diberi
betadine, lalu ulangi dengan alkohol 70%

¥¥ ᵗ$¥Yni .
t.rs spuit 5 cc
=
4. Anastesi lokal dengan lidocain 2% 2-4 cc dengan
diinfiltrasikan anestesi lokal
± intradermal, tunggu sesaat kemudian lanjutkan
-

plena ke arah dalam hingga terasa jarum menembus


-

pleura
-

5. Jika jarum telah menembus rongga pleura



aspirasi di dalam kavum pleura sampai spuit
penuh, kemudian spuit dicabut
-

_
Tmr④
6. Luka bekas tusukan segera di tutup dengan kasa
betadine.
• Tusukkan kateter vena nomor 16 di tempat tusukan jarum anastesi lokal dan apabila telah
menembus pleura maindrain (piston) jarum dicabut.
• Sambungkan bagian pangkal jarum dengan1- threeway stopcock (stopkran) dan spuit 50 cc (untuk
aspirasi) dilakukan aspirasi sampai cairan memenuhi spuit 50 cc.
• Ujung threeway stopcock yang lain dihubungkan dengan kantung darah (untuk pembuangan)
• Dilakukan penutupan kran aliran threeway stopcock ke rongga pleura
• Cairan dalam spuit dibuang melalui aliran kantung darah
• Kran threeway stopcock kembali di putar ke arah rongga pleura dan dilakukan aspirasi kembali 50
cc dilakukan evakuasi sampai jumlah cairan maksimal 1500 cc
• Setelah selesai evakuasi kateter vena dicabut dan luka bekas tusukan ditutup dengan kasa steril
yang telah diberi betadine
WSD

\
.
×E
Has h④
PSDA ④ pscpb -

ADD
⑧ ↳ gallant
-
_ "

Skematis [ roafhgosn Huh


Penatalaksanaan
Perforasi
Esofagus
=

tx→ Ngt RDC


✓ Kj MirkoStratton!
protect -

u
ing onpuoglap Hm

my ordeal> lap / djn
14.
as .
tmt t-

top /oym → Kersal Specials adv


.
PSCDA us
.

PSCDD
-
Horatius _ Heathen
-

BASH.tn

Ngt - hta .

tomb
aus
↑ N
④ tells Neurology Moth
S
_

those
#p""→i
Trauma Medulla Spinalis -1*7
Yost
b
Popo

-
>
petites.

prank

Pray serve> Aisle


/↳ Do
-

↳ MP
song

- -
tag; ¥75
1- Rt -9gal
_ ⇐
614 Flak
Heroin .ms
1- Bless
9
ABr

Clear
0
hivsopast

Ñf→LapadI#L
I
C / C)
0
2

> can

ls-wsiotf.ve
PC )
"I¥
4

RᵗE%tokpaotm 0
-

.
ikcc
ne¥É""* "¥,+→,µ,*
"

Tatalaksana Ruptur Uretra At - Artist


☒• Tindakan HIM

mean
-

Sementara Pungsi Suprapubik ⑦


• Setelah kondisi gawat darurat tertangani Sistostomi suprapubik
_
.

• Kateterisasi urin Transurethral Kontraindikasi


-

3hr4 ✗ avesta


2--3 1-

Parafimosis →1inpkc] -
✗ firkins.se

Tatalaksana Parafimosis :
¥ñ
-

• Mengembalikan prepusium secara manual


5- Ipkf
✓ dengan memijat glans penis selama 3-5
menit untuk mengurangi edema.
-

-
_
OF
• Bila tidak berhasil, perlu dilakukan dorsum insisi.
• Setelah edema dan reaksi inflamasi hilang sirkumsisi.
Bam

Shani
→ ↑

c¥-_
% Men /
totiotesxg
pheasant
Duals \
-

Zabar pddnnoorohtf
@ ⊕

• Detorsi manual hanya boleh dilakukan


apabila terdapat doppler ultrasound dan <6
jam.

±¥=
• Onset < 6 jam Orchidopexy
• Onset > 6 jam orchidectomy
has-1
I
USE dopier

¥ t¥ww
I
kasut-epehf.rs tooth
cc

Tatalaksana
fkgag table
Kong
_

Salat CC Sawa
-

- →

041-1-1-1
+5%-2

# betook
adore

= -
pneopoertom / toʰʰ
A BC
tons-1
&¥↑ y%%sie
:*
PF -
sup → .

""

tmmatobttd
=
EP
☐ É ↑ ±

P
e
=

9- Fat
① Men .

> Gjon
② TD ↓ hypo -
shock

⑥ Nyeri finna kuaohn

I
|akutdd-
At ☐
lgnjai
( Hm ⑧
✗ stat →

↳ spleen
0
?HH
°
o .
0
acukasd ✗ portals
xknt-tdkP-mualent.is
-

✗ Bas
TATALAKSANA ILEUS ↳ Du Cmetek)
\
• Resusitasi ABC bila pasien tidak stabil
-

• Air way (O2 60-100%)


-

NET
lpTDtk Cobat
↳ ccmuatr.tt /Patois
↳ Asteroid
I
"
• Infus 2 akses vena bila dibutuhkan dengan cairan kristaloid
-
has
• FIDA Fasting (nil per os), Infussion, Decompression, Antibiotic
-

• Pemasangan kateter urin, monitor output urin setiap jam balans cairan ketat
• Follow-up hasil lab dan Koreksi ketidakseimbangan elektrolit
• Rectal tubes hanya dilakukan pada Sigmoid volvulus. Kersal
• Operasi emergency bila:
• Ada strangulasi, contoh: hernia
drsppdsp.is
• Ada tanda-tanda peritonitis yang disebabkan karena perforasi atau iskemia
two
Obs Eterna Porath
-

tÑgDm ✗pot
Steptadr
steplaodmpatn abd

cpajugflebd-x-rdmreetnAP-vudofe.tn
_

-
Rate Nadar
④ -

He¥ʰ④
-

Multplewmd
-
Makeba -
valor Adah
-
Damian Est
.
pyres
-

faith -

son
.


☒ 015
Rsm→⑧
Tatalaksana
• Fase awal: Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5- 10 menit

=
kemudian dibilas dengan air bersih, dilakukan debridement dan diberikan desinfektan
seperti alkohol 40-70%. -
np-ilitr-a.GH-t.ba
• Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) Bila serum heterolog (berasal dari
serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya,
sisanya disuntikkan secara IM. Bila serum homolog (dari manusia) 20 IU/kgBB
*
=
-

• Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi yang dikenal sebagai
* post-exposure prophylaxis atau “PEP”VAR secara IM pada otot deltoid atau anterolateral
_

paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3, 7,14, 28 (regimen Essen atau rekomendasi WHO),
atau pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0, 7, 21.
-

Luka resiko tinggi : Jilatan/luka pada mukosa,luka diatas daerah bahu


-

(mukosa, leher, kepala), luka pada jari tangan, kaki, genitalia, luka
lebar/dalam dan luka yang banyak multiple wound)
?⃝
(
Luka
→ kts-hpakrk-attebnkek.to/

infected
Tatalaksana Tetanus
• Manajemen luka, cairan infus dextrose 5% : RL = 1:1 per 6 jam
-

• Anti Toksin Tetanus ATS 50.000 IU intramuscular (50.000 IU IV bila toleransi); HTIG 3.000-6000 IU
-

single dose C
gon IF
-

oraeos +
• Antibiotik Metronidazole 500 mg/6 jam selama 7-10 hari
Mtr ④ Gotchu
Penicillin G 2,4 juta unit /4-6 jam selama 7 – 10 hari
-

Tetrasiklin 30-50 mg/kg/hari atau Eritromisin 50 mg/kg/hari dibagi 4 dosis selama 10 hari
• Anti kejang Diazepam 10 mg IV ×
• Rawat di ruang isolasi dan gelap, hindari stimulus, diet tinggi kalori dan protein
-

o.IE#...g---5----
Pemberian Anti Tetanus Serum

Luka Bersih Luka Kotor


Vaksin lengkap ATS hanya untuk anak >10 tahun Vaksin lengkap ATS hanya untuk anak >5 tahun
-

Vaksin tidak lengkap/ Vaksin tidak lengkap/ ATS dan HTIG untuk
tidak diketahui
ATS untuk semua usia
tidak diketahui

semua usia
337
-

at
decorator ✗
post
Arak / Plex
Impala
"
.
DAD
_

keto: - ⑧
D. Puti
Galoot
D- -


traboit _ - d⑤
afeppm
F-

sp.tt " edits .


1
kntopottht
22ha
-
,
giro
KLL -
pmht Nasal
REPOSISI TERTUTUP (CLOSED REDUCTION)
-

Indikasi : fraktur os nasal simpel (80% kasus) reposisi secepat


mungkin (3 jam), dengan anestesi lokal
• Fraktur kurang dari 1-2 hari edem belum muncul / hebat reposisi
mudah
• Bila edem hebat reposisi dapat di tunda 3-7 hari
• Alat yang digunakan :
- Walsham forceps, Asch forceps
- Boies nasal fracture elevator
- Spekulum hidung (Hartman, Killian), pinset bayonet
acted Teknik reposisi
.es/eKB-h

tertutup
• Anestesi lokal (sol tetrakain 8%-efedrin
1%, atau xylocain 10% spray), atau
anestesi umum
• Elevator tumpul (Walsham forceps)
dimasukkan kavum nasi, lalu os nasalis
yang “depessed” diangkat dan
dikembalikan ke tempat / posisi asalnya

1
dengan tangan kanan
I • Ibu jari tangan kiri mengadakan kontrol
supaya bentuk hidung simetris dengan
menekan os nasal kontra lateral

A DC a kat
3D -
dahl 1- Ht
- .
Teknik reposisi
t•eDorrtsuumtnuaspiyang “depressed” oleh
karena fraktur septum nasi diangkat
keatas dengan menggunakan Asch
forceps
• Dgn cara ini septum nasi menjadi lurus,
posisi dorsum nasi kembali spt semula
(normal) dan kavum nasi lapang
• Selanjutnya di pasang tampon hidung
(boorzalf, kloramfenikol / gentamisin)
utk fiksasi interna (imobilisasi) dan
menghentikan epistaksis
• Tampon dilepas hari ke 3 – 5
• Fiksasi eksterna dgn gips bentuk kupu
(dilepas setelah 7-14 hari)
a- son
Reposisi Terbuka
④ →

prhtr '
-

Insisi Interkartilago
Indikasi : 05
. .
. .

1. Fraktur > 3 mgg


2. Reposisi tertutup kurang baik
3. Fraktur depresi yg displaced,
dan displacement
4. Tlg septum bertumpuk
5. Fraktur ekstensif tellbat
6. Fraktur terbuka
Y÷%
7. Deviasi piramid hidung yg berat

Reposisi Fraktur Os Nasal & Septum


Reposisi terbuka p
Teknik : setelah anestesi umum, dilakukan :
□ reduksi, reposisi dan fiksasi fragmen tulang
dengan kawat (wiring) atau mini plate
□ penjahitan luka di kulit / jaringan lunak
□ pemasangan tampon hidung (fiksasi
interna) dan fiksasi eksterna dengan gips
kupu
Baron pro konenea ?
→ Rahmat Geoff
-
's n

Tatalaksana Corpal Benda asing konjungtiva kompetensi dokter umum,


lidi leaps
-

1-
Mata ✗ Bura Selebihnya dirujuk ke Spesialis Mata
-

jarnthgtu
1.

pp konjongtva → ekltalss .

Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda
asing. -

2. Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.


Medal -
tpa
3. Periksa lokasi benda asing dengan meminta pasien melihat ke atas, ke bawah, kiri,
-

dan kanan– Periksa inferior conjunctival cul-de-sac dengan meminta pasien melihat
ke atas ketika pemeriksa membuka kelopak mata bawah ⊖
4. Untuk memeriksa superior conjunctival cul-de-sac, lakukan eversi kelopak mata atas
dengan kapas lidi atau paper clip
5. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas yang lembab atau jarum suntik
ukuran 23G.
6. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi. Satpal
7. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas benda asing
8. Kemudian, berikan antibiotik topikal (salep atau tetes mata) seperti kloramfenikol
tetes mata, 1 gtt setiap 2 jam selama 2 hari.
lets -5-691-+00
N't tram hoagie
tranatka
.
-

-10" ≤ vnusidbrad
≤ Natronathe - Heal

④Heaoup
topᵈN
¥
"

• patron
305s
%
I

t
111111, % opera
t
corneal
stains

9¥54 _

Gdopeqi-C-cdopH.tl%
3×1 gtti
0
Tatalaksana Trauma Ocular

Fern
• Tangani
• life-threatening (pada kasus trauma)
• Vision-theatening:
• Orbital Compartment Syndrome proptosis, penurunan visus signifikan,
perdarahan subkonjungtiva luas, kelopak mata tegang, defek pupil aferen,
kimosis, penurunan retropulsi Canthotomy
1 topical
_=
• Ruptur bola mata tutup bola mata, obat anti nyeri dan anti
.

mual-muntah untuk mencegah keluarnya isi okular Operasi repair


-

• Tutup mata + lampu redup cegah akomodasi berlebih


• Bedrest & Elevasi kepala 30 derajat
• Cegah mual-muntah menghindari peningkatan TIO
• Obat nyeri topikal (ex: proparacaine 0,5%), bila kurang dapat ditambahkan
antinyeri sistemik
④ training.%g⑧*#④¥E• snout Htp

Tatalaksana glaukoma akut : TAKSi Rujuk!


-

‒ Timolol maleat 0,5% 2x/hari Y-kdts.org -

Pupil µ.ddkt%
_

‒ A=cetazolamide HCL 500 mg PO, dilanjutkan 250 mg/hari


‒ Kombinasi Kortikosteroid + antibiotic tetes mata 4-6 x 1 tetes/hari
- -

‒ Simptomatik (analgesic, anti mual-muntah)


‒ Rujuk! untuk trabeculectomi/trabeculoplasty
-

thdathn Sudan
☒ 1 Pilocarpine
-

2%
Hut
iai
3-4x/hari
inlhtr
Beta blocker:
Mute It Timolol maleat
Latanoprost 0.005%
Carbonic Anhidrase inhibitor:
TX Aleut
1x/hari
Acetazolamide
④ list ◦ bat igd

Anda mungkin juga menyukai