Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Disusun Oleh

INGGRIT FAJAR PRADATA ( 20110401009 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS EKONOMIKA BISNIS DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA
BADUNG
2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Memahami Teknik – Teknik Dalam
Pengambilan Sampel. Atas terselesaikannya makalah ini, saya selaku penyusun makalah
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak I Wayan Suryanto, SE.,M.Pd selaku
dosen fasilitator mata kuliah Statistik Pendidikan Kelas 1 yang telah membimbing saya dalam
penyusunan makalah dan juga semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa sesungguhnya makalah ini jauh dari
kata sempurna dan masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga Teknik – Teknik Dalam Pengambilan Sampel ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun inpirasi pembaca.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Badung, 12 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Sampel..................................................................................................................................5
A. Pengertian Sampel...............................................................................................................5
2.2 Tujuan Pengambilan Sampel..............................................................................................6
2.3 Teknik – teknik pengambilan sampel.................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi para peneliti baru tentunya tentang memahami metode pengambilan sampel,
termsuk mengenal beberapa istilah khususnya dalam pengambilan sampel. Bagaimanapun
kita juga terkadang masih ada peneliti dan analis yang tidak begitu akrab dengan teknik
dan prinsip pengambilan sampel seperti halnya dengan teknik analitis atau bahkan teknik
persiapan sampel. Unsur – unsur yang membentuk sampel adalah unit dasar dari populasi
dan paling sering individu. Namun, banyak jenis elemen yang dapat dijadikan sampel
seperti kelompok. Populasi selalu lebih besar dari sampel yang diambil dari mereka. Di
dalam pengambilan sampel, huruf N digunakan untuk menunjukkan ukuran populasi dan
huruf kecil n digunakan untuk menunjukkan ukuran sampel
Sampling adalah teknik ( prosedur atau perangkat ) yang digunakan oleh peneliti
untuk secara sistematis memilih sejumlah item atau individu yang relatif lebih kecil
( subset ) dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya untuk dijadikan subjek
( sumber data ) untuk observasi atau eksperimen sesuai tujuan. Sampling biasanya
dimulai dengan seorang peneliti menemukan atau membangun kerangka sampling.
Kerangka sampling adalah daftar setiap elemen dalam populasi. Setelah sampel
diambil dari kerangka sampling, peneliti menghubungi anggota sampel potensial dan
meminta mereka untuk berpatisipasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa itu sampel


2. Apa saja tujuan dari pengambilan sampel
3. Jelaskan Teknik – teknik pengambilan sampel

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari sampel


2. Mengetahui tujuan dari pengambilan sampel
3. Mengetahui Teknik – teknik pengambilan sampel
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sampel
A. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, karena mempunyai keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi yang mewakili. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diperlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul – betul representatif.
Margono (2004: 121) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagai bagian dari
populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara – cara
tertentu. Hadi ( Margono, 2004:121) menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian
timbul disebabkan hal berikutb :
1. Peneliti bermaksud mereuksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya
jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil – hasil
kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan – kesimpulan kepada
objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.
Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai
alasan. Beberapa alasan tersebut, yaitu
1. Ukuran populasi
Dalam hal ini populasi tak terbatas berupa parameter yang jumlahnya tidak
dikteahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama
sekali tidak diketahui dengan pasti, pada dasanya bersifat konseptual.
Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi
seperti itu.
2. Masalah biaya
Besar kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yan
diperlukan, lebih – lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup
luas. Oleh karena itu sampling adalah salah satu cara untuk mengurangi
biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada
penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang
tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka
penelitian sampel dalam hal ini lebih cepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi
karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin
mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan
dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon
untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada
sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang
diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggungjawabkan.
Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara.
Boleh jadi peneliti akan bosan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel memungkinkan
ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah
kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga
yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian?
Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis
daripada penelitian populasi.

2.2 Tujuan Pengambilan Sampel

Tujuan pengambilan sampel adalah langkah pertama dan aspek penting dari
keseluruhan proses analisis. Teknik pengambilan sampel dilakukan agar menyerupai,
yang tujuannya adalah untuk emnghilangkan kebingungan diantara teknik – teknik yang
terlihat agak mirip satub sama lain. Teknik pengambilam sampel menjelaskan teknik apa
yang paling cocok untuk berbagai jenis penelitian, sehingga seseorang dapat dengan
mudah memutuskan teknik mana yang dapat diteapkan dan paling cocok untuk proyek
penelitiannya.

Selain itu tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk mempelajari


hubungan antara distribusi variabel dalam populasi sasaran dan distribusi variabel yang
sama dalam sampel penelitian. Untuk tujuan ini penting, antara lain, untuk menentukan
kriteria inklusi (karakteristik klinis, demografis, temporal, dan geograis subjek yang
membentuk populasi penelitian) dan kriteria eksklusi (karakteristik subjek yang dapat
menganggu kualitas atau interprestasi data) dari hasil.

Tujuan pengambilan sampel biasanya untuk memilih sampel yang


representative, dimana sampel yang representatif adalah sampel yang mirip dengan
populasi dari mana sampel itu berasal. Kapan pun seseorang ingin menggeneralisasi,
sampel harus semirip mungkin dengan populasi. Statistik adalah karakteristik numerik
dari sampel. Statistik yang dihitung dari sampel jarang akan sama persis dengan
parameter populasi karena variasi acak, tetapi biasanya cukup dekat (dengan asumsi
bahwa pemilihan acak digunakan dan sampel memiliki ukuran sampel yang memadai).
Perbedaan antara statistik dan parameter disebut kesalahan sampling. Oleh karenanya,
peneliti harus memberikan perhatian khusus untuk menyajikan informasi tentang
karakteristik sampel termasuk rincian tentang strategi pengambilan sampel yang
memungkinkan orang lain untuk mengulangi penelitian

2.3 Teknik – teknik pengambilan sampel

a. Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
merupakan teknik yang memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat
generalisasi dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi

1) Simple Random Sampling


Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel
diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang
yang sama untuk terambil.
Terdapat 3 cara untuk menentukan sampel dengan menggunakan teknik
ini, yaitu :
1. Cara undian
2. Cara tabel bilangan random
3. Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya
dengan bantuan SPSS
2) Stratified Random Sampling
Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan berdasarkan
stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dipilih sampel yang
mewakili masing – masing strata.
Langkah – langkah dalam menetukan Stratified Random Sampling:
 Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil
berikut strata – strata yang ada didalamnya
 Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang
saling lepas
 Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum
 Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan
simple random sampling
3) Sistematic Sampling
Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan terlebih
dahulu semua anggota, kemudian dipilih urutan tertentu untuk dijadikan
anggota sampel
4) Cluster Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster.
Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut menjadi
sampel.
Langkah – langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling :
1. Menentukan cluster – clusternya
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
3. Memilih secara acak cluster
4. Semua anggota yang terdapat dalam kaster yang terpilih
merupakan sampel studi atau penelitian atau evaluasi

b. Non Probability Sampling


Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik
pengambilan sampel ini diantaranya sampling incidental, sampling bertujuan,
sampling bola salju (snowball sampling), dan sampling kuota. Non probability
sampling ini tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.
1) Sampling Insidental ( Reliance Available Sampling )
Teknik sampling ini mengandalkan pada keberadaan subjek untuk
dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek tersebut
dijadikakan sampel.
2) Sampling Purposive (Purosive or judgment Sampling)
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan peneliti atau evaluator tentang sampel mana yang paling
bermanfaat dan representative. Terkadang sampel yang akan diambil
ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang suatu populasi, anggota-
anggotanya dan tujuan dari penelitian. Jenis sampel ini sangat baik jika
dimanfaatkan untuk studi penjajagan (studi awal untuk penelitian atau
evaluasi), yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya
diambil secara acak (random).
3) Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)
Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi
sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak dipakai ketika
peneliti atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi penelitian aau
evaluasinya. Pada sampling bola salju, peneliti mengumpulkan data dari
beberapa sampel yang dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya
peneliti meminta individu yang telah dijadikan sampel tersebut untuk
memberitahukan keberadaan anggota yang lainnya yang tidak dapat
ditemukan oleh peneliti untuk dapat melengkapi data. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
4) Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Pada sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang
berisi penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin dicapai atau
karakteristik populasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian untuk
selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri dari populasi
tersebut. Prosedur yang dalam sampling kuota:
1. Populasi dibagi – bagi menjadi strata yang relevan seperti usia,
jenis kelamin, lokasi,dsb
2. Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data
eksternal kemudian total sampel dibagi – bagi sesuai proporsi ke
tiap strata ( kuota )
3. Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti
menggunakan expert judgement-nya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, karena mempunyai keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi yang mewakili.
Sampling adalah teknik ( prosedur atau perangkat ) yang digunakan oleh peneliti
untuk secara sistematis memilih sejumlah item atau individu yang relatif lebih kecil
( subset ) dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya untuk dijadikan subjek ( sumber
data ) untuk observasi atau eksperimen sesuai tujuan.

3.2 Saran
Pembaca diharapkan melalui tulisan ini dapat memahami lebih lanjut tentang Teknik
teknik Pengambilan Sampel dan dapat dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya .
DAFTAR PUSTAKA

BBM_6. (n.d.). Retrieved October 12, 2022, from http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-


MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf
Darmanah, G. (n.d.). METODOLOGI PENELITIAN. www.hira-tech.com
Firmansyah, D., Pasim Sukabumi, S., & al Fath Sukabumi, S. (n.d.). Teknik Pengambilan
Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian: Literature Review. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), 85–114. https://doi.org/10.55927
Kanah Arieska, P., Herdiani, N., Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan, F., &
Nahdlatul Ulama Surabaya Alamat, U. (2018). PEMILIHAN TEKNIK SAMPLING
BERDASARKAN PERHITUNGAN EFISIENSI RELATIF (Vol. 6, Issue 2).
http://jurnal.unimus.ac.id
 

Anda mungkin juga menyukai