Anda di halaman 1dari 2

BADEN POWELL

Sejarah pramuka, baik itu Indonesia maupun dunia, tidak dapat dipisahkan dari sosok Mr. Pandu
Worldwide, pendiri Gerakan Pramuka, Baden Powell. Sejarah dimulai ketika pria yang bernama
lengkap Lord Robert Baden Powell Gilwell yang menjadi Bapak Pramuka Dunia (Chief Scout of the
World), melakukan perkemahan pertamanya bersama dengan 22 anak laki-laki pada 25 Juli 1907 di
Pulau Brownsea, Inggris. Kamp yang berlangsung selama 8 hari menjadi tonggak penting dari
lahirnya gerakan Kepanduan Dunia.

Sir Robert Stephenson Smyth Lord Baden Powell of Gilwell atau Baron Baden Powell I, yang lebih
dikenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22
Februari 1857. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga
dari ayahnya, Prof. Domine Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan Dosen Geometri di
Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Baden
Powell meninggal saat ia berusia 3 tahun. Baden Powell merupakan anak pertama dari sepuluh
bersaudara. Nama saudara-saudara nya ialah: Warrington, George, August, Frank, Penrose, Agnes,
Henrietta, Jessie, Baden Fietcher.

Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith
(Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis
ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan.
Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan
perkemahan di Brownsea Island (Pulau Brownsea), London bersama dengan 22 anak lelaki yang
berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang
kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan
dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan
kepramukaan. Kemudian di tahun yang sama, Baden Powell mendirikan organisasi kepanduan putri
yang bernama Girl Guides dengan bantuan saudaranya, Agnes.

Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam
lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912.
Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua
perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-
Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell). Kemudian pada tahun 1919, Baden Powell mendirikan
sebuah taman yang beliau beri nama Gilwell Park.

Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave
memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell
meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri, Kenya.

Semasa hidupnya banyak sekali prestasi yang diraih oleh Baden Powell, salah satunya adalah
mendapat gelar kebangsawanan Sir yang diberikan oleh Raja George V pada tahun 1929. Selain itu,
Baden Powell juga mendapat gelar kebangsawanan Lord Baden Powell of Gilwell dari Pangeran
Wales. Ada pula julukan dari suku Zulu yang ia terima, yaitu Impeesa.

Baden Powell juga sangat aktif menulis berbagai buku, baik tentang kepramukaan, ketentaraan,
maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain.

a. Scouting for Boys (1908)

b. The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama
Agnes Baden Powell; 1912)

c. The Wolf Cub' Handbook (1916)

d. Aids to Scoutmaster ship (1919)

e. Rovering to Success (1922)

f. Scouting Round the World (1935), dll.

Anda mungkin juga menyukai