Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat di

tengah-tengah masyarakat. Kenyamanan dalam berkendara sudah menjadi

tuntutan bagi para pengendara maupun penumpang. Kondisi ideal yang

ingin diperoleh dalam kenyamanan berkendara adalah kabin kendaraan yang

tetap diam ditempat walaupun ada gangguan yang berupa ketidak rataan

jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan

yang ditempuh adalah meminimalkan efek gangguan yang berupa ketidak

rataan jalan terhadap oksilasi bodi dengan memasang sistem suspensi di

antara roda dan bodi kendaraan. Sistem suspensi pada kendaraan memegang

peranan penting dalam mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat

ban pada jalan, sistem suspensi juga berfungsi untuk mengurangi getaran

pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti Ujian Laporan Prakerin.

2. Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Prakerin yang telah dilaksanakan

oleh penulis di Dunia Usaha / Dunia Industri.

1
3. Sebagai penerapan disiplin ilmu dan kompetensi keahlian yang di

peroleh penulis pada Pogram Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Nusantara 1 Comal.

4. Memberi gambaran tentang Sistem Suspensi Type Independen Jenis

Mac Pherson Pegas Koil Pada Mobil Toyota Avanza

1.3 FUNGSI PRODUK / JASA

1. Memberi jasa pelayanan servis kendaraan milik konsumen meliputi

servis, engine chasis, kelistrikan agar kendaraan tersebut nyaman

dikendarai.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berfungsi

untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara atau penumpang.

Sistem suspensi terletak antara bodi kendaraan dan roda-roda, dirancang

untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga

menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki kemampuan

cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock

absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).

2.2 FUNGSI SUSPENSI

Berikut fungsi dari suspensi, sebagai berikut :

a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda

menyerap getaran, oksilasi bodi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini

untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan

antara jalan dengan roda-roda.

c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi

dan roda-roda.

2.3 SUSPENSI AKSEL RIGID

1. Jenis Konstruksi Aksel Rigid Depan

Pada suspensi aksel rigit, roda kanan dan kiri dipasangkan pada ujung

aksel tunggal yang ditempatkan pada bodi di atas pegas daun, aksel rigid

3
atau “solid steel” (dead axle) biasanya dibuat dari baja tempa pejal

bentuk I. pada bagian tengahnya berfungsi menahan beban bengkok

tegak. Sedangkan, pada bagian ujung-ujungnya ada yang berbentuk

bulat atau oval, berfungsi menahan momen punter karena gaya

pengereman. Pada ujung-ujung ini pula, knakel kemudi dipasangkan

menggunakan king pin.

Gambar. 2.3.1 Aksel rigid depan jenis I-Beam

Sumber. Chasis pemindahan tenaga (Hal.51)

Ada beberapa jenis pemasangan knakel kemudi terhadap aksel,

diantaranya adalah :

a. Jenis reverse eliot, ujung I beam sederhana konstrusinya dan mudah

untuk pemasangan komponen rem.

Gambar. 2.3.1.a Reverse eliot

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 51)

4
b. Jenis eliot, jenis ini pada ujung I beam dibuat kompleks

Gambar. 2.3.1.b Eliot

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 51)

c. Jenis lemoine, Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena

knuckle kemudi dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga

poros menjadi tambah tinggi.

Gambar. 2.3.1.c Lemoine

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 51)

d. Jenis marmon, lemoinde terbalik “daya kekuatannya berkurang”

Gambar. 2.3.1.d Marmon

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 51)

5
2. Jenis Suspensi Aksel Rigid Belakang

Aksel (suspensi) rigid belakang pada mobil umumnya memakai pegas

daun dan pegas koil

a. Aksel rigid belakang berpegas daun

Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara paralel. Pada jenis

aksel rigid, roda-roda dipasangkan pada satu poros yang dipasangkan

ke bodi melalui pegas daun. Tenaga yang dihasilkan oleh motor

dipindahkan ke roda-roda belakang melalui aksel yang berputar

didalam rumah aksel. Sedangkan, beban kendaraan yang didukung

oleh rangka mobil diteruskan ke rumah aksel melalui pegas daun

(leaf spring).

Gambar. 2.3.2.a Suspensi aksel rigid belakang dengan pegas koil

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 52)

b. Pegas koil dengan poros berada dirumah poros

Aksel rigid dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan

menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan tekanan

samping.

Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, dilengkapi

komponen seperti : lengan control (control arm) penghubung, batang

control lateral (lateral control rod) dan stabilisator.

6
Gambar. 2.3.2.b Suspensi aksel rigid belakang dengan pegas koil

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 52)

c. Pegas koil dengan aksel mati

Aksel pada jenis ini terdiri dari aksel yang tidak dilengkapi

komponen yang bergerak. Aksel jenis ini juga disebut aksel mati

(dead axle). Beban kendaraan dari bodi dan kerangka diteruskan ke

aksel belakang melalui pegas koil.

Gambar .2.3 (2c) suspensi aksel rigid belakang dengan pegas koil

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 53)

7
3. Fungsi dan Cara kerja lengan suspensi aksel rigid belakang

a. Fungsi lengan suspensi aksel rigid belakang

Aksel rigid belakang dengan pegas koil. Lengan suspensi untuk

membantu pemegasan dan menahan beban pegas koil. Lengan

suspensi terdiri dari lengan control atas (upper control arm) dan

lengan control bawah (lower control arm). Pada ujung-ujungnya

terpasang pada rumah aksel, dan ujung-ujungnya yang lain terpasang

pada rangka atau lantai. Lengan control bawah (dua buah) berfungsi

menjaga hubungan antara kedua ujung rumah aksel dengan rangka.

Sedangkan, lengan control atas (dua buah) dipasang menyilang pada

rumah aksel maupun pada rangka atau bodi selalu menggunakan bos

karet (rubber bushing). Bos karet itu diperlukan untuk mencegah

bunyi dan kontak langsung.

b. Cara kerja lengan suspensi aksel rigid belakang

Pada saat kendaraan berjalan, roda-roda mengalami benturan

kombinasi, lengan-lengan atas dan bawah akan bekerja untuk

mengurangi gerakan lengan-lengan yang terjadi pada ujung

diferensial.

Gambar. 2.3.3.b Kerja lengan-lengan suspensi pada aksel rigid belakang

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 54)

8
2.4 SUSPENSI INDEPENDEN DEPAN

Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang

memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara

vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas )

tidak bergantung satu sama lain.

1. Jenis dan prinsip dasar kontruksi suspensi independen

Sistem suspensi model independen antara roda kanan dan kiri

dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri-

sendiri menerima kejutan dari kondisi jalan.

Komponen sistem suspensi independen, diantaranya adalah sebagai

berikut :

a. Jenis wishbone menggunakan pegas koil, dipasangkan antara lengan

control bawah (lower control arm) dan rangka

b. Jenis wishbone menggunakan pegas koil, dipasangkan antara lengan

control atas (upper control arm) dan rangka

c. Jenis wishbone menggunakan pegas daun

d. Jenis Mac Pherson merupakan satu kesatuan antara pegas koil dan

peredam getaran, yang menghubungkan lengan control bawah dan

rangka.

9
2. Suspensi Mac Pherson

a. Dengan lengan melintang dan batang penahan

Gambar.2.4.2.a Lengan melintang dan batang penahan

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 56)

Lengan melintang : Mengantar gerakan roda (arah melintang) saat

pemegasan

Batang penahan :  Menahan gaya memanjang (rem, penggerak dsb)

Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

b. Dengan lengan melintang dan memanjang

Gambar. 2.4.2.b Lengan melintang dan memanjang

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 56)

Lengan memanjang : Mengantar gerakan roda / mengatasi gaya

melintang dan memanjang.

Aksel belakang tanpa penggerak roda.

10
c. Dengan Lengan “L”

Gambar. 2.4.2.c Lengan “L”

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 56)

Lengan “L” mengantar gerakan roda (menahan gaya memanjang /

melintang).  Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda.

3. Sifat Suspensi Wishbone

a. Suspensi Wishbone dengan pegas koil

Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan

diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper arm).

Gambar. 2.4.3.a Suspensi Wishbone dengan pegas koil

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 57)

11
Keterangan :

1. Penahan benturan

2. Lengan control atas

3. Sambungan peluru atas

4. Knakel kemudi

5. Sambungan peluru bawah

6. Penopang

7. Batang penopang

8. Bantalan dan pena lengan bawah

9. Rangka (sub frame)

10. Pegas koil

11. Bantalan dan pena lengan atas

12. Peredam getaran

13. Pemasangan ke bodi

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Dengan desain yang kompak dari pegas hasil, sangat cocok

digunakan untuk sistem suspensi roda depan.

2) Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan

pada knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga

memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dan ke bawah

mengikuti gerakan roda.

3) Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan

atas dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru,

sehingga memungkinkan knuckle kemudi dapat diarahkan.

12
Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan

jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm

sehingga mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan

pemanjangan sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta

pemegasan)

b. Suspensi Wishbone dengan pegas batang torsi

Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang

dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan kerangka

kendaraan. Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang

tidak menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada

suspensi depan

2) Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang

pada kerangka kendaraan, sedangkan ujung depannya dipasangkan

pada lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya

dibuat mati.

3) Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena

batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi,

Kerjanya : Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan

jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui

knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan

kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan antara lower

arm dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses

pemasangan (puntiran) pegas torsi maka peredam getaran

13
dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang

dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan.

Gambar. 2.4.3.b Suspensi Wishbone dengan pegas batang torsi

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 57)

c. Suspensi Wishbone dengan pegas daun

Sifat-sifat wishbone dengan pegas daun, diantaranya adalah sebagai

berikut :

1) Pegas daun terdiri dari beberapa lapisan lempengan (daun/leaf)

baja, berbentuk setengah elip (kurva)

2) Pegas berbentuk kurva, apabila pegas menerima beban/tekanan

yang berubah-ubah, bentuk kurva akan berubah mendekati

rata/lurus.

3) Pegas daun akan terjadi gesekan, pada saat daun-daun memegas

yang mengakibatkan timbulnya gaya perlawanan terhadap

pemegasan.

4) Pegas dengan jumlah daun lebih banyak, lebih keras dapat

menahan beban terlebih besar, tetapi jalan kendaraan menjadi

kasar.

14
Gambar. 2.4.3.c Suspensi Wishbone dengan pegas daun

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 58)

4. Sifat-sifat suspensi independen

a. Suspensi independen dengan lengan memanjang

Sifat-sifat independen dengan lengan memanjang, antara lain :

1) Lengan memanjang digunakan untuk lengan kontrol bawah

2) Kedua sambungan lengan-lengan atas dan bawah terhadap

knakel kemudi menggunakan sambungan peluru

3) Pegas koil diletakkan diatas lengan control atas yang dibuat

relatif lebih pendek sambungan peluru berbeban atau “load

carrying ball joint”, maka sambungan peluru atas relatif cepat

aus.

Gambar. 2.4.4.a Suspensi independen dengan lengan memanjang

15
b. Suspensi independen dengan batang torsi melintang

Sifat-sifat suspensi independen dengan batang torsi melintang di

antaranya adalah sebagai berikut :

1) Batang torsi dipasangkan melintang terhadap rangka kendaraan.

2) Ujung-ujung batang torsi melintang dipasang menggunakan bos

pada kedua ujung rangka depan.

3) Batang torsi sebagai pengganti pegas koil, apabila terjadi

kejutan pada rangka sebelah kiri atau kanan, akan memuntir dan

kembali seperti semula setelah tidak adanya kejutan.

Gambar. 2.4.4.b Batang torsi melintang pada suspensi wishbone

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 59)

2.5 SUSPENSI INDEPENDEN BELAKANG

1. Sifat - sifat suspensi independen belakang di antaranya adalah sebagai

berikut :

a) Pada kendaraan dengan penggerak roda depan, tenaga motor tidak

diteruskan ke roda belakang. Oleh karena itu, roda-roda belakang

dapat dipasangkan dengan poros pendek yang disebut spindel.

16
Antara spindel roda kanan dan roda kiri dipasangkan secara terpisah.

b) Suspensi independen mempunyai lengan-lengan kontrol yang bagian

luarnya dipasangkan pada knakel kemudi. Lengan-lengan kontrol

bagian dalam dipasangkan pada rangka kendaraan.

c) Lengan kontrol yang ada, memungkinkan setiap roda belakang dapat

bergerak naik dan turun (pemegasan) sendiri atau bebas.

d) Lengan kontrol berfungsi menahan beban dari samping yang terjadi

pada saat kendaraan membelok atau meluncur pada jalan miring.

Juga pada saat terjadi pengereman yang tidak seimbang.

2. Jenis suspensi independen belakang

Ada beberapa jenis suspensi independen belakang, di antaranya adalah

sebagai berikut :

a. Suspensi Mac Pherson

b. Suspensi aksel berayun (swing axle)

c. Kombinasi Mac Pherson dan batang torsi (Torsion rear axle)

3. Sifat-sifat berbagai jenis suspensi independen belakang

a. Suspensi Mac Pherson

Sifat-sifat suspensi Mac Pherson, di antaranya adalah sebagai

berikut :

1) Suspensi terdiri dari peredam getaran dan batang penopang

(strut bar), lengan lateral (dua buah) dan lengan jejak (trailing

arm) satu buah.

17
2) Ujung bawah batang penopang dipasangkan pada knakel

kemudi yang bersama - sama spindel berfungsi memutarkan

roda – roda

3) Lengan - lengan lateral antara ujung bawah knakel dan rangka

menyilang belakang, berfungsi mengontrol lengan - lengan

untuk mencegah perubahan jejak roda

4) Lengan jejak dipasangkan antara bagian bawah knakel dan

rangka, berfungsi mencegah gerakan aksial roda – roda

5) Pemasangan pada ujung - ujung lengan menggunakan bos karet

untuk memungkinkan gerakan - gerakan.

Gambar. 2.5.3.a Suspensi Mac Pherson untuk bagian belakang kendaraan

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 60)

18
b. Suspensi aksel berayun

Sifat - sifat suspensi aksel berayun, di antaranya adalah sebagai

berikut :

1) Aksel berayun dengan suspensi Mac Pherson, kedua aksel roda

dibuat terpisah dan menyebabkan aksel - aksel berayun. Tempat

pertemuan kedua bagian aksel bekerja sebagai tumpuan

2) Ujung bawah batang penopang Mac Pherson berada pada lengan

- lengan atas dan bawah serta lengan jejak, dipasangkan pada

bagian rangka menggunakan baut dan bos karet

3) Aksel berayun dengan penggerak roda belakang, dirancang

dapat menerima dorongan depan dari roda - roda sebaik

menerima goncangan yang lain dari keadaan jalan

4) Diferensial ditempatkan pada bagian rangka menyilang,

dipasangkan terhadap bagian rangka bodi kendaraan, Berat bodi

kendaraan dan komponer. yang lain, ditopang oleh pegas

suspensi (sprung weight)

19
20
21
Gambar. 2.5.3.b Aksel berayun untuk bagian belakang kendaraan

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga

c. Suspensi kombinasi Mac Pherson dan batang torsi

Sifat-sifat suspensi Mac Pherson dan batang torsi, di antaranya

adalah sebagai berikut :

1) Suspensi ini termasuk jenis aksel semi rigid, yang

mengandalkan aksel bersama batang torsi bekerja secara aktif

sebagai suspensi.

2) Aksel rigid mempunyai bentuk U, dengan batang torsi

dipasangkan di dalamnya, yang kedua ujungnya disambungkan

dengan las. Aksel dan batang torsi akan bekerja secara puntiran

pada saat terjadi gerakan.

3) Gerakan puntiran dari ujung lengan - lengan suspensi diteruskan

ke dalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini

22
menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan puntiran

lengan - lengan suspensi.

4) Pegas koil Mac Pherson berfungsi menyempurnakan momen

pada suspensi agar dapat mengurangi roling bodi, dan untuk

menghasilkan pengemudian yang stabil.

Gambar. 2.5.3.c Suspensi kombinasi Mac Pherson dan batang torsi kendaraan

bagian belakang

Sumsber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 61)

2.6 PEGAS

1. Jenis-jenis pegas dan fungsinya

a. Pegas daun

Pegas daun mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai

berikut :

1) Meneruskan gerakan dan beban kendaraan dari rangka

kendaraan ke rumah aksel dan roda-roda

23
2) Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan

timbulnya gaya perlawanan yang berubah-ubah pula yang

disebut pemegasan

3) Mencegah terjadinya tekanan ke samping, sehingga kendaraan

akan tetap stabil meluncur lurus.

b. Pegas koil

Pegas koil mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai

berikut :

1) Mengadakan pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi

tidak dapat menahan tekanan samping

2) Menambah kemampuan cengkeram ban terhadap permukaan

jalan, seperti fungsi pegas yang lain.

3) Menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda - roda agar tidak

diteruskan ke bodi secara langsung, seperti fungsi - fungsi pegas

ang lain

c. Pegas batang torsi

Pegas batang torsi mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah

sebagai berikut :

1) Seperti halnya fungsi pegas koil, apabila dipuntir akan kembali

pada bentuk semula dengan memegas

24
2) Menahan gerakan ke atas atau ke bawah roda - roda sehingga

timbul penyerapan, seperti pegas - pegas yang lain

d. Batang stabilisator (stabilizer bar)

Pegas batang stabilisator mempunyai beberapa fungsi di antaranya

adalah sebagai berikut :

1) Mencegah kendaraan melayang pada saat membelok

2) Mengendalikan lengan - lengan suspensi agar dapat bergerak naik

turun dengan stabil

3) Meningkatkan cengkeraman ban terhadap jalan

2. Komponen yang berpegas dan tidak berpegas

a. Pegas daun

1) Komponen yang berpegas pada pegas daun, di antaranya adalah

daun baja bentuk elips, mata pegas

2) Komponen tidak berpegas pada pegas daun, diantaranya adalah

bos karet, pena penggantung (hanger pin), klip penjepit daun

pegas

b. Pegas koil

1) Komponen yang berpegas pada pegas koil, diantaranya adalah

batang baja panjang yang digulung berulir, batang penopang,

batang lateral

2) Komponen tidak berpegas pada pegas koil, di antaranya adalah

dudukan pegas yang dipasangkan di kedua ujung pegas, batang

penjamin (support bar).

c. Pegas batang torsi

25
1) Komponen yang berpegas pada pegas batang torsi, di antaranya

adalah batang baja pegas

2) Komponen tidak berpegas pada pegas batang torsi, di antaranya

adalah baut-baut pengikat batang torsi

d. Batang stabilisator

1) Komponen yang berpegas pada batang stabilisator, di antaranya

adalah batang baja

2) Komponen tidak berpegas pada batang stabilisator, di antaranya

adalah karet bantalan (di ujung batang), bos (di tengah batang)

3. Konstruksi dan cara kerja pegas

a. Pegas daun

Konstruksi :

1) Pegas berbentuk semi elips terdiri dari 3 sampai 10 lembar daun

baja tipis dengan tebal 3 sampai 6 mm

2) Pegas dibuat dengan panjang berbeda, diikat menjadi satu

3) Pada kedua ujung daun pegas terpanjang (main leaf) digulung

membentuk mata pegas, sebagai tempat pemasangan pada

rangka

Cara kerja :

Apabila pegas menerima beban, jarak antara kedua ujung pegas daun

utama berubah menjadi panjang, demikian sebaliknya. Dengan

perubahan jarak ini, menyebabkan jarak antara kedua mata pegas

pada kedua ujung daun utama akan berubah pula. Oleh karena kedua

ujung pegas tidak dipasangkan mati, dapat menambah elastisitas

26
pegas (maju mundur).

Gambar. 2.6 (3a) Konstruksi pegas daun

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 64)

b. Pegas koil

Konstruksi:

1) Pegas dibuat dari sebuah batang baja panjang di gulung berulir

2) Pegas ditempatkan di antara lengan - lengan atas dan bawah atau

di atas lengan atas

3) Lengan - lengan kontrol bagian luar dipasangkan pada knakel

kemudi, dan pada bagian dalam dipasangkan pada bagian

menyilang (cross member) rangka

4) Pada bagian tengah pegas koil dipasangkan peredam getaran.

Pada bagian bawah tertahan lengan bawah dan bagian atas

terpasang pada bagian menyilang rangka

Cara kerja :

Apabila mendapatkan tekanan, pegas dengan bahan yang elastis

akan mengalarni perubahan menjadi pendek.

Demikian sebaliknya, apabila tekanan dibebaskan pegas akan

27
kembali pada bentuk semula.

Gambar. 2.6 (3b) Konstruksi pegas koil

Sumber. Chasis dan pemindahan tenaga (Hal. 65)

c. Pegas batang torsi

Konstruki :

1) Pegas dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran

2) Pada ujung pegas depan dipasangkan pada lengan bawah

3) Pada ujung pegas belakang dipasangkan pada rangka

Cara kerja :

Apabila terjadi kejutan pada roda, lengan kontrol bawah akan

memutar pegas torsi. Adanya puntiran ini mengakibatkan reaksi

perlawanan dua pegas torsi. Gaya reaksi inilah yang meredam

kejutan permukaan jalan.

28
Gambar. 2.6 (3c) Konstruksi pegas batang torsi

d. Pegas batang stabilisator

Konstruksi :

1) Batang baja elastis dipasangkan pada rangka melalui bantalan

karet

2) Pada kedua ujung batang dipasangkan pada lengan - lengan

bawah

BAB III

PROSES KERJA

3.1 SEJARAH INDUSTRI.

Bengkel Amin Motor, merupakan sebuah bengkel yang didirikan

pada Tahun 2010 oleh Bapak Kirno, bengkel ini bertempat di jalan

Slamaran. Bengkel ini melayani perbaikan mobil.

3.2 DAFTAR FASILITAS INDUSTRI

Berikut Daftar Fasilitas Industri yang ada di Bengkel Putra Mandiri :

a. Luas Bengkel : 8 x 5 m

b. Nama / Spesifikasi :

1. Mobil Toyota Avanaza

c. Nama / Spesifikasi / Jumlah Peralatan

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah Peralatan

29
1. Obeng Plus 1 Unit

2. Obeng Min 1 Unit

3. Obeng Ketrok 1 Unit

4. Tang Kombinasi 1 Unit

5. Tang Lancip
1 Unit
6. Tang Potong
1 Unit
7. Tang Snap ring (in)
1 Unit
8. Tang Snap ring (ex)
1 Unit
9. Tang Wear carter
1 Unit
10. Tang Wear steriper
1 Unit
11. Tang Betet 1 Unit

12. Kunci Pas 6-22 1 Set

13. Kunci ring 6-22 1 Set

14. Kunci Kombinasi 6-22 1 Set

15. Kunci shock 8-32 1 Set

16. Kunci busi 21 1 Set

17. Kunci T 8, 10, 12, 14, 17, 1 Set


19, 21
18. Kunci roda 17, 19, 21, 23 1 Set

19. Kunci momen - 1 Set

20. Palu Plastik 1 Unit

21. Palu Besi


1 Unit
22. Palu Karet
1 Unit
23. Palu Kerak
1 Unit
24. Kikir Bulat 1 Unit

30
25. Kikir Kotak
1 Unit
26. Kikir Segitiga
1 Unit
27. Dongkrak Buaya
1 Unit
28. Dongkrak Botol
1 Unit
29. Kompresi tester - 1 Set

30. Gergaji Besi 1 Unit

31. Gergaji Kayu 1 Unit

32. Sekrap - 1 unit

33. Ring piston expander - 1 Unit

34. Kunci filter oli - 1 Unit

35. Mikro meter In 1 Unit

36. Mikri meter Ex 1 Unit

37. Jangka sorong mm 1 Unit

38. Jangka sorong mm 1 Unit

39. Dial indicator - 1 Unit

40. Dial bour gauge 25-150 3 Pcs

41. Radiator Cap Tester - 1 Unit

42. Radiator tester - 1 Unit

43. Facum tester - 1 Unit

44. Hydrometer -
1 Unit
45. Multitester -
1 Unit
46. Test Lamp -
1 Unit
47. Emisien analyzer - 1 Unit

31
48. Scainer -
1 Unit
49. Brake tool set -
1 Unit
50. Filer gauge 0,5-1,0
1 Unit
51. Gunting plat -
1 Unit
52. Injeksi Tester -
1 Unit
53. Kuas -
1 Unit
54. Puler -
1 Unit
55. Sliding hemer -
1 Unit

3.3 PROSES KERJA

Tugas suspense mobil adalah untuk memaksimalkan gesekan antara

ban dan permukaan jalan, untuk memberikan stabilitas kemudi dengan

penanganan yang baik dan untuk menjamin kenyamanan penumpang.

Jika jalan datar sempurna, tanpa penyimpangan suspense tidak akan

di perlukan. Tetapi, jalan dari datar, bahkan baru jalan raya telah beraspal

halus ketidak sempurnaan yang dapat berinteraksi dengan roda mobil.

Ketidaksempurnaan ini yang berlaku pasukan ke roda. Menurut hukum

newton tentang gerak, semua gaya memiliki kedua besar dan arah sebuah

gundukan dijalan menyebabkan roda untuk bergerak keatas dan kebawah

tegak lurus permukaan jalan. Besarnya, tentu saja tergantung pada apakah

roda raksasa mencolok berjolan atau bintik kecil.

32
Gambar. 3.3 Suspensi Type Independen

3.3.1 JENIS PEKERJAAN


Memasang, memeriksa, memperbaiki, dan melepas suspensi

Macpherson pada Mobil Toyota Avanza

3.3.2 GAMBAR KERJA

Gambar. 3.3.2 Suspensi MacPherson

3.3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1) Alat penyangga

2) Penyangga tiga kunci

33
3) Kotak alat

4) Kunci sek

5) Alat khusus ball joint

6) Alat khusus pengepres pegas koil

7) Alat khusus pemegang dudukan pegas

8) Kunci momen

9) Kunci roda

3.3.4 BAHAN

a. 1 Unit Suspensi MacPherson

3.3.5 LANGKAH KERJA

a. Langkah Pembongkaran

Gambar Keterangan

1) Kendorkan baut pengikat


roda
2) Angkat mobil dengan
dongkrak
3) Lepaskan roda

1) Lepas roda depan


2) Lepas caliper rem dan
ikat dengan kawat bodi
3) Lepas pipa rem, bila
perlu lepas ball joint tie-
rod dari lengan nakel
kemudi
4) Lepaskan pin pengunci
dan mur poros
penggerak

34
5) Lepas mur pengikat ball
joint lengan bawah
1) Letakan pegas koil
dengan alat pengetes
sampai karet penahan
bebas
2) Lepas mur pengikat naf
suspense dari poros
peredam getaran

b. Pemeriksaan / pengukuran komponen

Gambar Keterangan
1) Batang torak selalu
terentang
2) Gaya tekan sangat kuat
dibandingkan dengan
peredam getaran berisi
cairan
3) Habis ditekan batang torak
akan kembali terentang
perlahan-lahan
4) Pada tabung pengantar
tidak terdapat baut
penahan batang torok bila
baut bocor/rusak harus
diganti dalam satu unit
5) Jika peredam getaran
diganti atau dibuang,
buatlah lubang diameter 2-
3 mm diatas pemegang
nakel kemudi dengan
jarak 10 mm

35
6) Periksa keretakan disekitar
lubang baut pemegang
nakel kemudi, bila
pemegang nakel retak,
jangan dilas, tetapi ganti
pemegang nakel bersama-
sama tabung penghantar
7) Periksa keretakan dudukan
pegas koil, bila retak ganti

b. Perakitan / Pemasangan

Gambar Keterangan

1) Pembongkaran
komponen-komponen
yang diperhatikan
2) Komponen-komponen
yang dipasang harus
bersih
3) Kompnen kanan dan kiri
jangan sampai tertukar
4) Pasang pegas koil yang
masih dipre pada tabung
pengantar dan perhatikan
ujung pegas koil harus
berpasangan dengan alur
pada dudukan bawah.

36
1) Lubang alur dudukan
pegas harus berpasangan
dengan poros peredam
getaran
2) Momen pengencang mur
pengikat naf suspensi 47,5
nm

1) Tiga bahut penahan


peredam getaran terpasang
pada tiga lubang, pada
bodi bagian depan.
2) Satu lubang pada bodi
disumbat
3) Beri vet secukupnya pada
bantalan dan jangan lupa
memasang karet penutup
debu
4) Momen pengencang
5) Baut pengikat nakel
kemudi : 145 Nm
6) Baut pengikat caliper : 90
Nm
7) Mur ball joint tie-rod : 50
Nm

3.3.6 HASIL KERJA

a. Hasil kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para

pengendara maupun penumpang

b. Kenyamanan adalah dalam kabin kendaraan yang diam ditempat

walaupun ada gangguan yang disebabkan tidak rata.

c. Langkah terakhir, tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai

yang berupa ketidak rataan jaan dengan memasang sistem

suspensi diantara roda kendaraan.

3.3.7 KESELAMATAN KERJA

a. Berdo’a sebelum bekerja.

37
b. Tidak bercanda saat sedang bekerja.

c. Memakai pakaian praktek (wearpack).

d. Menggunakan Apron/lengan tangan.

e. Menggunakan sepatu savety

f. Memakai sarung tangan.

g. Memakai kaca mata.

h. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

i. Menggunakan masker ketika bekerja.

j. Berhati-hati disaat mengoperasikan mesin.

k. Jangan bekerja dibawah mobil, bila tanpa penyangga yang benar

l. Jangan membongkar peredam getaran yang didalam silinder

penuh gas bertekanan tinggi.

m. Jangan membuka mur penahan barang torak, sebelum pegas koil

dipres alat khsusus.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan proses kerja sistem suspensi type independen jenis

Macpherson pegas koil pada Mobil Toyota Avanza dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

a. Harus mengetahui bagian – bagian mana yang harus di hindari, agar

tidak ada kecelakaan.

b. Dalam melakukan proses kerja pada mobil harus benar – benar teliti.

38
c. Jika pengerjaan suspensi independen tidak benar maka akan fatal

akibatnya dan harus mengulang kembali.

4.2 SARAN

Berdasarkan Laporan Prakerin dan proses kerja, ada beberapa saran yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk sistem suspensi type independen

jenis Macpherson pegas koil pada Mobil Toyota Avanza, yaitu:

a. Agar pembimbing lebih mengamati kembali peserta prakerin dalam

bekerja supaya tidak bercanda.

b. Siswa prakerin harus tertib dalam bekerja.

c. Diharapkan siswa prakerin harus disiplin dan tepat waktu selama

prakerin.

d. Siswa prakerin harus hadir sesuai jadwal dan jam.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_(kendaraan)

http://otoronik.blogspot.com/2015/02/sistem-supensi-pada-mobil.html

https://showroommobil.co.id/info-mobil/komponen-suspensi-mobil/

http://www.modifikasimobil.org/cara-kerja-sistem-suspensi-independen-dan-

jenis-suspensi-mobil/

39
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.3 (1) Aksel rigid depan jenis I-Beam ............................................... 4

Gambar. 2.3 (1a) reverse eliot............................................................................ 4

Gambar. 2.1 (b) Body mobil bagian atas .......................................................... 4

Gambar. 2.1 (c ) Body Mobil Bagian belakang ................................................. 4

Gambar. 3.3.2 proses pengecekaan / finishing .................................................. 8

40
LEMBAR KONSULTASI

Nama Siswa : WENDI SETIAWAN

Kelas : XII TKR 4

NIS : 20.13565

Program keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Tanda
No Hari/Tanggal Uraian
Tangan

1.

2.

41
3.

4.

5.

6.

7.

8.

Comal,...........................2023
Pembimbing Laporan

Angry Nicho, S.Pd

42

Anda mungkin juga menyukai