Anda di halaman 1dari 22

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehidupan mikroorganisme, seperti ikan dan hewan air lainnya,  tidak 

terlepas dari kandungan oksigen  yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan

manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen

dari udara agar tetap dapat bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat

memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen

yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi

kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari

daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah, daging, dll), akan tetapi juga tergantung

 pada makanan yang berasal dari air (ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dll).

anaman yang ada di dalam air, dengan bantuan sinar matahari, melakukan

!otosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan dari !otosintesis ini

akan larut di dalam air. "elain dari itu, oksigen yang ada di udara dapat juga masuk 

ke dalam air melalui proses di!usi yag secara lambat menembus permukaan air.

Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air 

itu sendiri. Kejenuhan air dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air 

oleh jumlah larutan limbah yang terlarut di dalam air. "elain dari itu suhu air juga

mempengaruhi konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air. ekanan udara dapat

 pula mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air. ekanan udara dapat pula

mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air karena tekanan udara mempengaruhi

kecepatan di!usi oksigen dari udara ke dalam air.

#
 

Kemajuan industri dan teknologi sering pula berdampak pada keadaan air 

lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. $ampak ini

disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal seperti

yang telah diuraikan di muka. "alah satu cara untuk menilai seberapa jauh air 

lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di

dalam air.

%ada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya

sangat rendah. &al itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh

mikroorganisme untuk memecah'mendegradasi bahan buangan organik sehingga

menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). "elain dari

itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di

dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang

terlarut di dalamnya. ahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas,

industri penyamakan kulit, industri pengolahan bahan makanan (seperti industri

 pemotongan daging, industri pengalengan ikan, industri pembekuan udang, industri

roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga,

 bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain

sebagainya.

$alam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian $O, O$ dan O$

serta bagaimana metode pengukuran dan !ungsi $O, O$ dan O$ sebagai

 parameter dalam perairan terutama dalam menentukan kualitas air serta pencemaran

yang terjadi.

*
 

1.2 Tujuan
ujuan penulisan makalah ini yaitu+

#. engetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Dissolved Oxygen

(DO), Biological Oxygen Demand   (O$) dan Chemical Oxygen Demand 

(O$) dalam perairan laut

*. engetahui metode pengukuran yang digunakan dalam penentuan Dissolved 

Oxygen (DO), Biological Oxygen Demand   (O$) dan Chemical Oxygen

 Demand  (O$) dalam perairan laut


 

BAB II

ISI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Oksigen terlarut (OT atau Diss!l"e# O$%gen (DO

Oksigen merupakan parameter yang sangat penting dalam air. "ebagian besar 

makhluk hidup dalam air membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya,

 baik tanaman maupun hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. kan

merupakan makhluk air dengan kebutuhan oksigen tertinggi, kemudian in/ertebrata,

dan yang terkecil kebutuhan oksigennya adalah bakteri.

Keseimbangan oksigen terlarut (O) dalam air secara alamiah terjadi secara

 berkesinambungan. ikoorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air, untuk 

 pertumbuhannya membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon () yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman, ganggang yang mati,

maupun oksigen dari udara.

ahan organik tersebut oleh mikroorganisme akan duraikan menjadi karbon

dioksida (O*) dan air (&*O). O* selanjutnya diman!aatkan oleh tanaman dalam air 

untuk proses !otosintesis membentuk oksigen, dan seterusnya. Oksigen yang

diman!aatkan untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh

oksigen yang masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya

oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang

diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara

maupun dari hasil !otosintesa tanaman air.

0
 

Apabila pada suatu saat bahan organik dalam air menjadi berlebih sebagai

akibat masuknya limbah akti/itas manusia (seperti limbah organik dari industri),

yang berarti suplai karbon () melimpah, menyebabkan kecepatan pertumbuhan

mikroorganisme akan berlipat ganda, yang berati juga meningkatnya kebutuhan

oksigen, sementara suplai oksigen dari udara jumlahnya tetap. %ada kondisi seperti

ini, kesetimbangan antara oksigen yang masuk ke air dengan yang diman!aatkan oleh

 biota air tidak setimbang, akibatnya terjadi de!isit oksigen terlarut dalam air. ila

 penurunan oksigen terlarut tetap berlanjut hingga nol, biota air yang membutuhkan

oksigen (aerobik) akan mati, dan digantikan dengan tumbuhnya mikroba yang tidak 

membutuhkan oksigen atau mikroba anerobik. "ama halnya dengan mikroba aerobik,

mikroba anaerobik juga akan meman!atkan karbon dari bahan organik. $ari respirasi

anaerobik ini terbentuk gas metana (&0) disamping terbentuk gas asam sul!ida

(&*") yang berbau busuk.

asuknya 1at terlarut lain dalam air mengganggu kelarutan


oksigen dalam air 

2
 

2.1.2 Bi!l!gi&al O$%gen Deman# (BOD

O$ merupakan parameter yang umum dipakai untuk menentukan tingkat

 pencemaran bahan organik pada air limbah. O$ yaitu banyaknya oksigen yang

dibutuhkan bakteri aerobik untuk menguraikan bahan organi di dalam air melalui

 proses oksidasi biologis (biasanya dihitung selam waktu 2 hari pada suhu *3 o).

"emakin tinggi nilai O$ di dalam air limbah, semakin tinggi pula tingkat

 pencemaran yang ditimbulkan.

iological O4ygen $emand (O$) adalah suatu analisis empiris yang

mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di

dalam air. Angka O$ adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk 

menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua 1at organis yang terlarut dan

sebagian 1at organis yang tersuspensi dalam air. %emeriksaan O$ diperlukan untuk 

menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk 

mendisain sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. %enguraian 1at

organik adalah peristiwa alamiah. Apabila sesuatu badan air dicemari oleh 1at

organik, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses

oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan. Keadaan menjadi

anaerobik dan dapat menimbulkan bau busuk pada air.

%emeriksaan O$ didasarkan atas reaksi oksidasi 1at organik dengan

oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerob.

"ebagai hasil oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air dan 5eaksi oksidasi dapat

dituliskan sebagai berikut+

n&aO b 6c 7 ( n 7 a'0 8 b'* 8 c'0 ) O*  998: nO* 7 ( a'* 8 c'* ) 7 &*O 7 c6&

;
 

Atas dasar reaksi tersebut, yang memerlukan kira-kira * hari dimana 23<

reaksi telah tercapai, 2 hari supaya =2< dan *3 hari supaya #33< tercapai maka

 pemeriksaan O$ dapat dipergunakan untuk menaksir beban pencemaran 1at

organik.

O$ merupakan salah satu indikator yang menyatakan dampak biologis dari

 jasad organik yang hidup di air, dan merupakan salah satu parameter kualitas air.

Kajian mengenai parameter kualitas air telah banyak dilakukan, namun untuk 

 parameter O$ belum banyak studi yang dilakukan khususnya menggunakan data

citra >andsat. odel perhitungan O$ ini dikembangkan dari model perhitungan

 parameter kualitas air antara lain, dari pengertian dasar tentang kelarutan oksigen di

air yang bergantung pada temperatur.

2.1.' )emi&al O$%gen Deman# (OD

O$ adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi secara

kimia bahan organik di dalam air. O$ juga merupakan parameter yang umum

dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran bahan organik pada air limbah. Uji

O$ dapat dilakukan lebih cepat dari pada uji O$, karena waktu yang diperlukan

hanya sekitar * jam.

hemical O4ygen $emand (O$) atau Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK)

adalah jumlah oksigen (O* mg) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi 1at81at organik 

yang ada dalam # liter sampel air. Angka O$ merupakan ukuran bagi pencemaran

air oleh 1at81at organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses

mokrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. 

=
 

Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan

diukur dalam satuan ppm. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda

derajat pengotor air baku. "emakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan

derajat pengotoran yang relati! kecil. 5endahnya nilai oksigen terlarut berarti beban

 pencemaran meningkat sehingga koagulan yang bekerja untuk mengendapkan

koloida harus bereaksi dahulu dengan polutan-polutan dalam air menyebabkan

konsusmsi bertambah.

hemical O4ygen $emand (O$) yaitu jumlah oksigen (O* mg) yang

dibutuhkan untuk mengoksidasi 1at-1at organik yang ada dalam sampel air dimana

 peoksidasi K *r *O=  digunakan sebagai sumber oksigen (o4idi1ing agent). Angka

yang ditunjukkan O$ merupakan ukuran bagi pencemaran air dari 1at-1at organik 

yang secara alamiah dapat mengoksidasi melalui proses mikrobiologis dan dapat juga

mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. "ebagian besar 1at organis

melalui tes O$ ini dioksidasi oleh larutan K *r *O=  dalam keadaan asam yang

mendidih. Adapun reaksi yang terjadi+

a& bOc 7 r *O=*- 7 &7 ? O* 7 &*O 7 * r 7

%erak "ul!at Ag*"O0  ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercapat

reaksi. "edangkan merkuri sul!at ditambahkan untuk menghilangkan gangguan

klorida yang umumnya terdapat di dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa

hampir semua 1at organis hampir teroksidasi maka 1at pengoksidasi K *r *O=  yang

sesudah dire!luks masih harus tersisa. K *r *O= yang tersisa dalam larutan tersebut

digunakan untuk menentukan berapa oksigen yang telah terpakai. "isa K *r *O=

tersebut ditentukan melalui titrasi dengan !erro amonium sul!at (@A"). ndikator 


 

!erroin yang digunakan akhir titrasi yitu saat warna hijau 8 biru larutan menjadi

coklat 8 merah.

Analisis O$ berbeda dengan analisa O$, namun perbandingan antar 

angka O$ dengan angka O$ dapat ditentukan, seperti pada tabel *.#.

abel *.# %erbandingan 5ata 8 5ata Angka O$2'O$ Untuk eberapa Benis Air.

Benis Air O$2'O$


Air buangan domestik(penduduk) 3,03 8 3,;3
Air buangan domestik setelah pengendapan primer 3,;3
Air buangan setelah pengolahan secara biologis 3,*3
Air sungai 3,#3
$alam analisa O$, kadar klorida (l-) sampai *333 mg'l di dalamn sampel

dapat menjadi gangguan karena dapat menjadi ganguan karena dapat mengganggu

kerjanya kualitas Ag*"O0, dan pada keadaan tertentu turut teroksidasi oleh dikromat,

sesuai dengan reaksi yang terjadi seperti contoh berikut ini+

; l- 7 r *O=*- 7 #0 &7 ?  l* 7 * r 7 7 =&*O.

Cangguan ini dapat dihilangkan dengan penambahan &g"O0 pada sampel.

Adapun keuntungan dengan penambahan tes O$ dibandingkan tes O$2,

antara lain+

- emakan waktu D  jam, sedangkan O$2 memakan waktu 2 hariE

- Untuk menganalisa O$ antara 23 8 33 mg'l, tidak dibutuhkan pengenceran

sampel, sedangkan O$2 selalu membutuhkan pengenceranE

- Ketelitan dan ketepatan (reprodicibilty) tes O$ adalah * sampai  kali lebih tinggi

dari tes O$2E

- Cangguan 1at yang bersi!at racun tidak menjadi masalah.

"edangkan kekurangan dari tes O$ adalah tidak dapat membedakan antara

1at yang sebenarnya yang tidak teroksidasi (inert) dan 1at-1at yang teroksidasi secara

F
 

 biologis. &al ini disebabkan karena tes O$ merupakan suatu analisa yang

menggunakan suatu oksidasi kimia yang menirukan oksidasi biologis, sehingga suatu

 pendekatan saja. Untuk tingkat ketelitian pinyimpangan baku antara laboratorium

adalah # mg'l. "edangkan penyimpangan maksimum dari hasil analisa dalam suatu

laboratorium sebesar 2< masih diperkenankan.

hemical O4ygen $emand (O$) dapat dihitung sebagai berikut +


O$ sebagai mg O* G (A 8 )6 4 333 . $imana +
A G ml @A" untuk blanko.
 G ml @A" untuk sampel
 6 G normalitas @A"

2.2 Quality Assurence DO* BOD* #an OD

2.2.1 Persia+an Alat

$alam penelitian ini diperlukan alat-alat yang dibutuhkan dalam

keberlangsungan penelitian. Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut+

• otol sampling sebanyak #0 buah, digunakan untuk pengambilan sampel air laut

di sebanyak #0 titik.

• C%", digunakan untuk mengetahui dan menentukan koordinat titik sampling.

• Kertas lakmus, digunakan untuk mengetahui kadar p& air laut tersebut.

• Thermometer , digunakan untuk mengukur suhu air laut.

2.2.2  Pengum+ulan #ata

%engumpulan data dibagi menjadi dua aspek yang masing-masing aspek 

memiliki data primer dan sekunder. $ata primer didapatkan dari wawancara dan

sur/ei di wilayah penelitian. $ata sekunder yang dipilih digunakan untuk membantu

#3
 

 proses penelitian ini meliputi data dan pet gambaran umum, data curah hujan, data

 peman!aatan perairan pantai uban dan pro!il perairan uban, dan $ata industri dan

data kegiatan usaha di pantai utara uban.

Penenentuan titik sam+ling

Bumlah titik dan lokasi yang diperlukan untuk data yang dianggap mewakili,

didasarkan pada perhitungan estimasi penyebaran (dispersi) limbah ke laut, dari titik 

masukannya. $ispersi ini didasarkan asumsi laut dalam keadaan steady (tidak 

dipengaruhi turbulensi dan arus laut yang besar) dan didasarkan laju dispersi

 pencemar di air'laut. "ecara garis besar titik pengambilan contoh yang diperlukan+

a itik masukan limbah (kualitas limbah yang masuk ke laut), dari data-data

 penelitian dan data skunder yang pernah ada. $ata ini di!ungsikan untuk 

memperdalam analisis pengaruh pencemaran kegiatan di sekitar pantai terhadap

kualitas air laut'pantai

, itik di daerah percampuran sempurna (arah /ertikal) limbah dengan laut.

%engambilan sampling di daerah ini yaitu berjarak 233 m dari tepi wilayah pesisir 

 pantai. $ata ini menggambarkan rata-rata kualitas laut di daerah studi.

& itik di daerah lebih ke tengah, yang dianggap pengaruh limbah sudah kecil atau

tidak signi!ikan (berdasarkan perhitungan dispersi). Untuk pengambilan sampling

daerah ini berjarak lebih dari # km dari tepi wilayah pesisir . $ata ini di!ungsikan

sebagai kontrol atau kualitas background air laut.

%engambilan dilakukan di daerah yang diperkirakan sebagai daerah masukan

 pencemar ke laut (misalkan muara sungai, sekitar pipa pembuangan limbah,

 pertemuan drainase dengan laut, dan sebagainya). Untuk kawasan dengan masukan

##
 

limbah yang diperkirakan laten dan non point source (merata di suatu kawasan, misal

di daerah pelabuhan, %, pasar H kawasan nelayan, dsb), maka lokasi pengambilan

di perkirakan di sekitar kawasan tersebut diambil secara acak (sepanjang pantai).

Untuk areal ke tengah laut diperkirakan dengan perhitungan dispersi pencemar (dan

dengan pengamatan lapangan) yang dianggap mulai homogen antara masukan limbah

dengan air laut penerimanya. Asumsi homogen yang digunakan adalah homogen

secara /ertikal (sesuai dengan kedalaman air rata-rata daerah pasang surut), karena

tidak mungkin memperkirakan homogen horisontal tanpa batas. "ebagai kontrol,

kualitas air laut lepas, sampel diambil pada bagian agak tengah (pada daerah bukan

 pasang surut) yang diperkirakan tidak terpengaruh oleh masukan limbah-limbah yang

teridenti!ikasi. %emilihan lokasi uji sampel didasarkan pada keterwakilan terhadap

kegiatan yang ada di laut, yang dapat memberi pengaruh terhadap kualitas air.

2.2.' Perlakuan Sam+el

"ampel air di lokasi yang berbeda dikumpulkan untuk analisis laboratory dan

diberi label segera di lapangan. "ampel diangkut dalam wadah berisi es sebelum

dibawa ke laboratorium. "ebaiknya sampel dianalisis segera atau disimpan pada

temperatur I 03 ℃  untuk memantau status sampel dari parameter sumber 

 pencemaran.

#*
 

2.' -et!#e Pengukuran DO* BOD* #an OD


2.'.1 Analisis Oksigen Terlarut

Kadar oksigen terlarut metode penentuanya sama dengan kadar oksigen

 biologis. Analisisnya ditentukan dengan metoda elektrokimia menggunakan alat $O

meter AJ 2; dan nilainya dinyatakan dalam ppm, Atau bisa juga ditentukan

kadarnya menggunakan metode titrasi winkler.

-et!#e inkler

%rinsip dari metode winkler ini menggunakan titrasi iodometri. "ampel yang

akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan nl*  dan larutan 6aO&-K,

sehingga akan terjadi endapan nO*. $engan menambahkan &*"O0 atau &l maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (*) yang eki/alen dengan oksigen terlarut. odium yang dibebaskan

kemudian dititrasi dengan larutan standar natrium tiosul!at (6a*"*O) dan

menggunakan indikator amilum. 5eaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan+

nl* 7 6aO& n(O&)* 7 *6al

*n(O&)* 7 O*  *nO* 7 *&*O

nO* 7 * K 7*&*O n(O&)* 7 * 7 * KO&

* 7 * 6a"*O  6a*"0O; 7 * 6a

-et!#e Elektr!kimia

etode elektrokimia menggunakan peralatan $O meter. Untuk menganalisa

kadar O$ dan O$ dengan alat ini adalah dengan menganalisa kadar $O hari nol

dan selnajutnya menganalisa $O kadar $O hari ke-2. "elanjutnya akdar O$ dapat

dianalisa dengan mengurangkan selisih keduanya. ara penentuan oksigen terlarut

dengan metode elektrokimia adalah cara langsung utnuk menentukan oksigen terlarut

#
 

dengan alat $O meter. %rinsip kerjanya adalah menggunakan aktoda perak (Ag) dan

anoda timbal (%b). "ecara eksulurahan elektroda ini dilapisi dengan membran palstik 

yang bersi!at semi permeabel terhadap oksigen. 5eaksi kimia yang terjadi adalah

sebagia berikut+

Katoda+ O* 7 * &*O 7 0 e 0O&-

Anoda + %b 7 * O&- %bO 7 &*O 7 * e

Kelebihan dan kelemahan metode inkler dalam menganalisa O$ melalui

 penganalisaan oksigen terlarut terlebih dahulu adalah metode inkler lebih analitis,

teliti, dan akurat. &al yang peru diperhatikan pada titrasi iodometri adalah penentuan

titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tiosul!at dan penambahan indikator amilum.

Apabila semuanya tapat, maka akan didapatkan hasil penentuan oksigen terlarut yang

lebih akurat.

"edangkan cara $O meter harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang

akan diperiksa. $isamping itu, sebagaimana la1imnya alat digital peranan kalibrasi

alat sangat menentukan akurasi hasil yang didapatkan.

Kelemahan metode inkler dalam menganalisis oksigen terlarut adalah dimana

dengan cara inkler penambahan indikator amilum harus dilakukan pada saat titik 

akhir titrasi agar amilum tidak membungkus iod. %roses titrasi harus dilakukan

sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena * mudah menguap.

2.'.2 Analisis /a#ar Oksigen Bi!l!gis

%rinsip pengukuran O$ pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur 

kandungan oksigen terlarut awal ($Oi) dari sampel segera setelah pengambilan

contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah

#0
 

diinkubasi selama 2 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (*3 o) yang sering

disebut dengan $O2. "elisih $Oi dan $O2 ($Oi - $O 2) merupakan nilai O$ yang

dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg'>). %engukuran oksigen dapat

dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode inkler, iodometri) atau dengan

menggunakan alat yang disebut $O meter yang dilengkapi dengan probe khusus.

Badi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses

!otosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima hari,

diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang

terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai $O2. Lang

 penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen

tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga $O2 tidak nol. ila $O2  nol maka

nilai O$ tidak dapat ditentukan. %ada prakteknya, pengukuran O$ memerlukan

kecermatan tertentu mengingat kondisi sampel atau perairan yang sangat ber/ariasi,

sehingga kemungkinan diperlukan penetralan p&, pengenceran, aerasi, atau

 penambahan populasi bakteri. %engenceran dan'atau aerasi diperlukan agar masih

cukup tersisa oksigen pada hari kelima. "ecara rinci metode pengukuran O$

diuraikan dalam A%&A (#FF), Umaly dan u/in, #FE etcal! H Mddy, #FF#) atau

re!erensi mengenai analisis air lainnya.

Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai bahan organik,

maka analisis O$ memang cukup memerlukan waktu. Oksidasi biokimia adalah

 proses yang lambat. $alam waktu *3 hari, oksidasi bahan organic karbon mencapai

F2 8 FF <, dan dalam waktu 2 hari sekitar ;3 8 =3 < bahan organik telah

terdekomposisi (etcal! H Mddy, #FF#). >ima hari inkubasi adalah kesepakatan

#2
 

umum dalam penentuan O$. isa saja O$ ditentukan dengan menggunakan

waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama waktu tersebut

dalam nilai yang dilaporkan (misal O$=, O$#3) agar tidak salah dalam interpretasi

atau memperbandingkan. emperatur *3 o dalam inkubasi juga merupakan

temperatur standard. emperatur *3 o adalah nilai rata rata temperatur sungai

 beraliran lambat di daerah beriklim sedang (etcal! H Mddy, #FF#) dimana teori

O$ ini berasal. Untuk daerah tropik seperti ndonesia, bisa jadi temperatur inkubasi

ini tidaklah tepat. emperatur perairan tropic umumnya berkisar antara *2 8 3 o,

dengan temperatur inkubasi yang relati! lebih rendah bisa jadi akti/itas bakteri

 pengurai juga lebih rendah dan tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. ni

adalah salah satu kelemahan lain O$ selain waktu penentuan yang lama tersebut.

2.'.' Analisis /a#ar Oksigen /imia

etode pengukuran O$ sedikit lebih kompleks, karena menggunakan

 peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (A%&A,

#FF, Umaly dan u/in, #F). %eralatan reflux diperlukan untuk menghindari

 berkurangnya air sampel karena pemanasan. %ada prinsipnya pengukuran O$

adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K *r *O=) sebagai oksidator 

 pada sampel (dengan /olume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan

katalis perak sul!at, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. "elanjutnya,

kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. $engan demikian kalium

 bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung

dan nilai O$ dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang

ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi ($e "anto, #F=),

#;
 

sehingga dalam kasus-kasus tertentu nilai O$ mungkin sedikit Nover estimate

untuk gambaran kandungan bahan organik. ilamana nilai O$ baru dapat diketahui

setelah waktu inkubasi lima hari, maka nilai O$ dapat segera diketahui setelah satu

atau dua jam. alaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui O$

dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai O$ masih tetap diperlukan.

$engan mengetahui nilai O$, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang

mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah oksigen

yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (lima 2 hari)

mendatang. >alu dengan memperbandingkan nilai O$ terhadap O$ juga akan

diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang ada

di perairan

%eralatan re!lu4 untuk pengukuran O$ (sumber+ oyd, #F=F)


%rinsipnya pengukuran O$ adalah penambahan sejumlah tertentu kalium

 bikromat (K *r *O=) sebagai oksidator pada sampel (dengan /olume diketahui) yang

#=
 

telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sul!at, kemudian dipanaskan selama

 beberapa waktu. "elanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi.

$engan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik 

dalam sampel dapat dihitung dan nilai O$ dapat ditentukan

etoda standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau hemical O4ygen

$emand (O$) yang digunakan saat ini adalah metoda yang melibatkan penggunaan

oksidator kuat kalium bikromat, asam sul!at pekat, dan perak sul!at sebagai katalis.

Kepedulian akan aspek kesehatan lingkungan mendorong perlunya

 peninjauan kritis metoda standar penentuan O$ tersebut, karena adanya

keterlibatan bahan-bahan berbahaya dan beracun dalam proses analisisnya. erbagai

usaha telah dilakukan untuk mencari metoda alternati! yang lebih baik dan ramah

lingkungan.

%erkembangan metoda-metoda penentuan O$ dapat diklasi!ikasikan

menjadi dua kategori. %ertama, metoda yang didasarkan pada prinsip oksidasi kimia

secara kon/ensional dan sederhana dalam proses analisisnya. Kedua, metoda yang

 berdasarkan pada oksidasi elektrokatalitik pada bahan organik dan disertai

 pengukuran secara elektrokimia.

KOKG Kebutuhan Oksigen Kimiawi (hemical O4ygen $emand G O$)

adalah jumlah oksidan r *O=*- yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan

sebagai mg O*  untuk tiap #333 ml contoh uji. "enyawa organik dan anorganik,

terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh r *O=*- dalam re!luks tertutup

menghasilkan r 7. Bumlah oksidan yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekui/alen

oksigen (O* mg '>) diukur secara spektro!otometri sinar tampak. r *O=*- kuat

#
 

mengabsorpsi pada panjang gelombang 033 nm dan r 7 kuat mengabsorpsi pada

 panjang gelombang ;33 nm. Untuk nilai KOK #33 mg'> sampai dengan F33 mg'>

ditentukan kenaikan r 7 pada panjang gelombang ;33 nm. %ada contoh uji dengan

nilai KOK yang lebih tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum

 pengujian. Untuk nilai KOK lebih kecil atau sama dengan F3 mg'> ditentukan

 pengurangan konsentrasi r *O=*- pada panjang gelombang 0*3 nm.

-et!#e Pekerjaan

$ipipet #3 ml sampel dan dimasukan kedalam tabung O$, ditambahkan

3,*g &g"O0 dan beberapa batu didih, ditambahkan 2 ml larutan K *r *O= 3,*2 6,

ditambahkan #2 m> asam sul!at-perak secara perlahan-lahan sambil didinginkan

dalam air pendingin, dihubungkan dengan pendingin liebig, didihkan diatas O$

destriction block selama * jam, didinginkan dan dicuci dibagian dalam dari

 pendingin sampai /olume =3 m> dimasukan kedalam Mrlenmeyer, ditambahkan *-

tetes indikator !erroin, dititrasi dengan larutan @A" 3,32 6 sampai terjadi perubahan

warna menjadi merah kecoklatan, dilakukan perlakuan yang sama untuk blanko.

O$ (mg'> O*) G

$imanaE A G Polume larutan @A" yang dibutuhkan untuk blanko, ml

   G Polume larutan @A" yang dibutuhkan untuk sampel, ml

   G Polume sampel, ml

%ada analisa O$ sebagian besar 1at organis melalui tes O$ dioksidasi oleh

larutan K *r *O= dalam keadaan asam yang mendidih

a& bOc 7 r *O=*- 7 &7  O* 7 &*O 7 r 7

#F
 

  Jat organis berwarna kuning warna hijau


"elama reaksi yang berlangsung D * jam, uap dire!luks dengan alat kondensor agar 

1at organis /olatile tidak lenyap keluar. %erak sul!at Ag*"O0 ditambahkan sebagai

katalisator untuk mempercepat reaksi, Untuk memastikan bahwa hampir semua 1at

organishabis teroksidasi maka 1at pengoksidasi K *r *O=masih harus tersisa sesudah

dire!luks. K *r *O=  yang tersisa didalam larutan tersebut digunakan untuk 

menentukan beberapa oksigen yang telah terpakai. "isa K *r *O=tersebut ditentukan

melalui titrasi dengan !ero ammonium sul!at (@A"), dimana reaksi berlangsung

adalah sebagai berikut +

; @e*77 r *O=*-7 #0 &7 ;@e77 * r 7 7 = &*O

*3
 

BAB III

PENUTUP

'.1. /esim+ulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut+

• $O, singkatan dari Dissolve oxygen adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh

organisme laut dalam melangsungkan kehidupannya

• O$ singkatan dari  Biological Oxygen Demand , adalah kebutuhan oksigen

 biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.

• O$, singkatan dari Chemical Oxygen Demand , adalah kebutuhan oksigen kimia

untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.

• Analisis kadar $O dapat dilakukan menggunakan metode titrasi dan metode

elektrokimia menggunakan alat $O-meter.

• Analisis kadar O$ dilakukan dengan menggunakan metode inkler, titrasi

iodometri.

• Analisis kadar O$ dilakukan menggunakan metode inkler, iodometri, dengan

tambahan alat re!lu4.

'.2. Saran
%enulis menyarankan dalam menganalisis 1at pencemar apabila nilai $O,

O$ dan O$ suatu perairan masih normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi pencemaran, bila parameter kunci lainnya tidak 

*#
 

diketahui. Karena bila parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu,

maka berarti ada indikasi pencemaran di perairan

DA0TA PUSTA/A

A.5 Agnes H A1i1ah 5. *332.  Perbedaan adar BOD, COD, T!! dan "P#
Coliform Pada $ir %imbah, !ebelum dan !esudah Pengolahan di &!'D
 #ganu*

hadja, %., dan Paghela, A., *3#, "easonal /ariations in seawater Quality o! two

  tourism a!!ected shores o!! "outh "aurashtra oastline, ndia, +nternational


 ournal of $dvanced &esearch, 1(*)+ *F-0.

Mrari, "."., angimbulude, B., $an >ewerissa, K., *3#* , %encemaran Organik $i
%erairan %esisir %antai eluk Loute!a Kota Bayapura, %apua (Organic aste
n he Loute!a ay "horeline O! Bayapura, %apua), Prosiding !eminar
 #asional imia 'nesa, "6 + F=-F=F-3*-223-=.

&ariyadi "igid. *330.  BOD dan COD !ebagai Parameter Pencemaran $ir dan
 Bau "utu $ir %imbah*

Ojekunle, J.O., akinde, A.A., dan Ogunyemi, ., *3##, Analytical n/estigation o!
%ollutants in >agos oastal aters 6igeria,  $dvances in $nalytical
Chemistry, 1(#)+ -##.

"imon $an %atty, *3#, $istribusi "uhu, "alinitas $an Oksigen erlarut $i %erairan
Kema, "ulawesi Utara , urnal +lmiah Platax, 1(), ""6+ *3*-2F.

"harma, %., dan Cupta, "., *3#0, "tudy o! amount o! O4ygen (O$, O$, O$) in
water and their e!!ect on !ishes , $merican +nternational ournal of &esearch in

  -ormal, $pplied . #atural !ciences, #0-0.

**

Anda mungkin juga menyukai