BAB I
PENDAHULUAN
terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan
manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen
dari udara agar tetap dapat bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat
memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen
yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi
kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari
daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah, daging, dll), akan tetapi juga tergantung
pada makanan yang berasal dari air (ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dll).
anaman yang ada di dalam air, dengan bantuan sinar matahari, melakukan
!otosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan dari !otosintesis ini
akan larut di dalam air. "elain dari itu, oksigen yang ada di udara dapat juga masuk
ke dalam air melalui proses di!usi yag secara lambat menembus permukaan air.
Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air
itu sendiri. Kejenuhan air dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air
oleh jumlah larutan limbah yang terlarut di dalam air. "elain dari itu suhu air juga
mempengaruhi konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air. ekanan udara dapat
pula mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air. ekanan udara dapat pula
#
Kemajuan industri dan teknologi sering pula berdampak pada keadaan air
lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. $ampak ini
disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal seperti
yang telah diuraikan di muka. "alah satu cara untuk menilai seberapa jauh air
lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di
dalam air.
sangat rendah. &al itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh
menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). "elain dari
itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di
dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang
terlarut di dalamnya. ahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas,
roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga,
bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain
sebagainya.
$alam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian $O, O$ dan O$
serta bagaimana metode pengukuran dan !ungsi $O, O$ dan O$ sebagai
parameter dalam perairan terutama dalam menentukan kualitas air serta pencemaran
yang terjadi.
*
1.2 Tujuan
ujuan penulisan makalah ini yaitu+
BAB II
ISI
Oksigen merupakan parameter yang sangat penting dalam air. "ebagian besar
baik tanaman maupun hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. kan
Keseimbangan oksigen terlarut (O) dalam air secara alamiah terjadi secara
pertumbuhannya membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon () yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman, ganggang yang mati,
dioksida (O*) dan air (&*O). O* selanjutnya diman!aatkan oleh tanaman dalam air
diman!aatkan untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh
oksigen yang masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya
oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang
diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara
0
Apabila pada suatu saat bahan organik dalam air menjadi berlebih sebagai
akibat masuknya limbah akti/itas manusia (seperti limbah organik dari industri),
oksigen, sementara suplai oksigen dari udara jumlahnya tetap. %ada kondisi seperti
ini, kesetimbangan antara oksigen yang masuk ke air dengan yang diman!aatkan oleh
biota air tidak setimbang, akibatnya terjadi de!isit oksigen terlarut dalam air. ila
penurunan oksigen terlarut tetap berlanjut hingga nol, biota air yang membutuhkan
oksigen (aerobik) akan mati, dan digantikan dengan tumbuhnya mikroba yang tidak
membutuhkan oksigen atau mikroba anerobik. "ama halnya dengan mikroba aerobik,
mikroba anaerobik juga akan meman!atkan karbon dari bahan organik. $ari respirasi
anaerobik ini terbentuk gas metana (&0) disamping terbentuk gas asam sul!ida
2
pencemaran bahan organik pada air limbah. O$ yaitu banyaknya oksigen yang
dibutuhkan bakteri aerobik untuk menguraikan bahan organi di dalam air melalui
proses oksidasi biologis (biasanya dihitung selam waktu 2 hari pada suhu *3 o).
"emakin tinggi nilai O$ di dalam air limbah, semakin tinggi pula tingkat
dalam air. Angka O$ adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
sebagian 1at organis yang tersuspensi dalam air. %emeriksaan O$ diperlukan untuk
menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk
mendisain sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. %enguraian 1at
organik adalah peristiwa alamiah. Apabila sesuatu badan air dicemari oleh 1at
organik, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses
oksigen di dalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerob.
"ebagai hasil oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air dan 5eaksi oksidasi dapat
n&aO b 6c 7 ( n 7 a'0 8 b'* 8 c'0 ) O* 998: nO* 7 ( a'* 8 c'* ) 7 &*O 7 c6&
;
Atas dasar reaksi tersebut, yang memerlukan kira-kira * hari dimana 23<
reaksi telah tercapai, 2 hari supaya =2< dan *3 hari supaya #33< tercapai maka
organik.
O$ merupakan salah satu indikator yang menyatakan dampak biologis dari
jasad organik yang hidup di air, dan merupakan salah satu parameter kualitas air.
Kajian mengenai parameter kualitas air telah banyak dilakukan, namun untuk
parameter O$ belum banyak studi yang dilakukan khususnya menggunakan data
citra >andsat. odel perhitungan O$ ini dikembangkan dari model perhitungan
parameter kualitas air antara lain, dari pengertian dasar tentang kelarutan oksigen di
kimia bahan organik di dalam air. O$ juga merupakan parameter yang umum
dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran bahan organik pada air limbah. Uji
O$ dapat dilakukan lebih cepat dari pada uji O$, karena waktu yang diperlukan
adalah jumlah oksigen (O* mg) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi 1at81at organik
yang ada dalam # liter sampel air. Angka O$ merupakan ukuran bagi pencemaran
air oleh 1at81at organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses
=
Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan
diukur dalam satuan ppm. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda
derajat pengotor air baku. "emakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan
derajat pengotoran yang relati! kecil. 5endahnya nilai oksigen terlarut berarti beban
konsusmsi bertambah.
hemical O4ygen $emand (O$) yaitu jumlah oksigen (O* mg) yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi 1at-1at organik yang ada dalam sampel air dimana
yang ditunjukkan O$ merupakan ukuran bagi pencemaran air dari 1at-1at organik
yang secara alamiah dapat mengoksidasi melalui proses mikrobiologis dan dapat juga
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. "ebagian besar 1at organis
melalui tes O$ ini dioksidasi oleh larutan K *r *O= dalam keadaan asam yang
klorida yang umumnya terdapat di dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa
hampir semua 1at organis hampir teroksidasi maka 1at pengoksidasi K *r *O= yang
sesudah dire!luks masih harus tersisa. K *r *O= yang tersisa dalam larutan tersebut
digunakan untuk menentukan berapa oksigen yang telah terpakai. "isa K *r *O=
tersebut ditentukan melalui titrasi dengan !erro amonium sul!at (@A"). ndikator
!erroin yang digunakan akhir titrasi yitu saat warna hijau 8 biru larutan menjadi
coklat 8 merah.
angka O$ dengan angka O$ dapat ditentukan, seperti pada tabel *.#.
abel *.# %erbandingan 5ata 8 5ata Angka O$2'O$ Untuk eberapa Benis Air.
dapat menjadi gangguan karena dapat menjadi ganguan karena dapat mengganggu
kerjanya kualitas Ag*"O0, dan pada keadaan tertentu turut teroksidasi oleh dikromat,
antara lain+
- Ketelitan dan ketepatan (reprodicibilty) tes O$ adalah * sampai kali lebih tinggi
"edangkan kekurangan dari tes O$ adalah tidak dapat membedakan antara
1at yang sebenarnya yang tidak teroksidasi (inert) dan 1at-1at yang teroksidasi secara
F
biologis. &al ini disebabkan karena tes O$ merupakan suatu analisa yang
menggunakan suatu oksidasi kimia yang menirukan oksidasi biologis, sehingga suatu
adalah # mg'l. "edangkan penyimpangan maksimum dari hasil analisa dalam suatu
• otol sampling sebanyak #0 buah, digunakan untuk pengambilan sampel air laut
di sebanyak #0 titik.
• Kertas lakmus, digunakan untuk mengetahui kadar p& air laut tersebut.
memiliki data primer dan sekunder. $ata primer didapatkan dari wawancara dan
sur/ei di wilayah penelitian. $ata sekunder yang dipilih digunakan untuk membantu
#3
proses penelitian ini meliputi data dan pet gambaran umum, data curah hujan, data
peman!aatan perairan pantai uban dan pro!il perairan uban, dan $ata industri dan
Bumlah titik dan lokasi yang diperlukan untuk data yang dianggap mewakili,
didasarkan pada perhitungan estimasi penyebaran (dispersi) limbah ke laut, dari titik
masukannya. $ispersi ini didasarkan asumsi laut dalam keadaan steady (tidak
dipengaruhi turbulensi dan arus laut yang besar) dan didasarkan laju dispersi
pencemar di air'laut. "ecara garis besar titik pengambilan contoh yang diperlukan+
a itik masukan limbah (kualitas limbah yang masuk ke laut), dari data-data
penelitian dan data skunder yang pernah ada. $ata ini di!ungsikan untuk
%engambilan sampling di daerah ini yaitu berjarak 233 m dari tepi wilayah pesisir
& itik di daerah lebih ke tengah, yang dianggap pengaruh limbah sudah kecil atau
daerah ini berjarak lebih dari # km dari tepi wilayah pesisir . $ata ini di!ungsikan
pertemuan drainase dengan laut, dan sebagainya). Untuk kawasan dengan masukan
##
limbah yang diperkirakan laten dan non point source (merata di suatu kawasan, misal
di daerah pelabuhan, %, pasar H kawasan nelayan, dsb), maka lokasi pengambilan
Untuk areal ke tengah laut diperkirakan dengan perhitungan dispersi pencemar (dan
dengan pengamatan lapangan) yang dianggap mulai homogen antara masukan limbah
dengan air laut penerimanya. Asumsi homogen yang digunakan adalah homogen
secara /ertikal (sesuai dengan kedalaman air rata-rata daerah pasang surut), karena
kualitas air laut lepas, sampel diambil pada bagian agak tengah (pada daerah bukan
pasang surut) yang diperkirakan tidak terpengaruh oleh masukan limbah-limbah yang
kegiatan yang ada di laut, yang dapat memberi pengaruh terhadap kualitas air.
"ampel air di lokasi yang berbeda dikumpulkan untuk analisis laboratory dan
diberi label segera di lapangan. "ampel diangkut dalam wadah berisi es sebelum
pencemaran.
#*
meter AJ 2; dan nilainya dinyatakan dalam ppm, Atau bisa juga ditentukan
-et!#e inkler
%rinsip dari metode winkler ini menggunakan titrasi iodometri. "ampel yang
akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan nl* dan larutan 6aO&-K,
sehingga akan terjadi endapan nO*. $engan menambahkan &*"O0 atau &l maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (*) yang eki/alen dengan oksigen terlarut. odium yang dibebaskan
-et!#e Elektr!kimia
kadar O$ dan O$ dengan alat ini adalah dengan menganalisa kadar $O hari nol
dan selnajutnya menganalisa $O kadar $O hari ke-2. "elanjutnya akdar O$ dapat
dengan metode elektrokimia adalah cara langsung utnuk menentukan oksigen terlarut
#
dengan alat $O meter. %rinsip kerjanya adalah menggunakan aktoda perak (Ag) dan
anoda timbal (%b). "ecara eksulurahan elektroda ini dilapisi dengan membran palstik
yang bersi!at semi permeabel terhadap oksigen. 5eaksi kimia yang terjadi adalah
sebagia berikut+
penganalisaan oksigen terlarut terlebih dahulu adalah metode inkler lebih analitis,
teliti, dan akurat. &al yang peru diperhatikan pada titrasi iodometri adalah penentuan
titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tiosul!at dan penambahan indikator amilum.
Apabila semuanya tapat, maka akan didapatkan hasil penentuan oksigen terlarut yang
lebih akurat.
"edangkan cara $O meter harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang
akan diperiksa. $isamping itu, sebagaimana la1imnya alat digital peranan kalibrasi
dengan cara inkler penambahan indikator amilum harus dilakukan pada saat titik
akhir titrasi agar amilum tidak membungkus iod. %roses titrasi harus dilakukan
kandungan oksigen terlarut awal ($Oi) dari sampel segera setelah pengambilan
contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah
#0
diinkubasi selama 2 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (*3 o) yang sering
disebut dengan $O2. "elisih $Oi dan $O2 ($Oi - $O 2) merupakan nilai O$ yang
dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg'>). %engukuran oksigen dapat
dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode inkler, iodometri) atau dengan
Badi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses
!otosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima hari,
terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai $O2. Lang
penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen
tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga $O2 tidak nol. ila $O2 nol maka
nilai O$ tidak dapat ditentukan. %ada prakteknya, pengukuran O$ memerlukan
kecermatan tertentu mengingat kondisi sampel atau perairan yang sangat ber/ariasi,
cukup tersisa oksigen pada hari kelima. "ecara rinci metode pengukuran O$
diuraikan dalam A%&A (#FF), Umaly dan u/in, #FE etcal! H Mddy, #FF#) atau
maka analisis O$ memang cukup memerlukan waktu. Oksidasi biokimia adalah
proses yang lambat. $alam waktu *3 hari, oksidasi bahan organic karbon mencapai
F2 8 FF <, dan dalam waktu 2 hari sekitar ;3 8 =3 < bahan organik telah
#2
umum dalam penentuan O$. isa saja O$ ditentukan dengan menggunakan
waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama waktu tersebut
dalam nilai yang dilaporkan (misal O$=, O$#3) agar tidak salah dalam interpretasi
beraliran lambat di daerah beriklim sedang (etcal! H Mddy, #FF#) dimana teori
O$ ini berasal. Untuk daerah tropik seperti ndonesia, bisa jadi temperatur inkubasi
ini tidaklah tepat. emperatur perairan tropic umumnya berkisar antara *2 8 3 o,
dengan temperatur inkubasi yang relati! lebih rendah bisa jadi akti/itas bakteri
pengurai juga lebih rendah dan tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. ni
adalah salah satu kelemahan lain O$ selain waktu penentuan yang lama tersebut.
peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (A%&A,
#FF, Umaly dan u/in, #F). %eralatan reflux diperlukan untuk menghindari
pada sampel (dengan /olume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan
kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. $engan demikian kalium
bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung
dan nilai O$ dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang
ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi ($e "anto, #F=),
#;
sehingga dalam kasus-kasus tertentu nilai O$ mungkin sedikit Nover estimate
untuk gambaran kandungan bahan organik. ilamana nilai O$ baru dapat diketahui
setelah waktu inkubasi lima hari, maka nilai O$ dapat segera diketahui setelah satu
atau dua jam. alaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui O$
dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai O$ masih tetap diperlukan.
$engan mengetahui nilai O$, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang
mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah oksigen
yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (lima 2 hari)
mendatang. >alu dengan memperbandingkan nilai O$ terhadap O$ juga akan
diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang ada
di perairan
bikromat (K *r *O=) sebagai oksidator pada sampel (dengan /olume diketahui) yang
#=
telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sul!at, kemudian dipanaskan selama
beberapa waktu. "elanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi.
$engan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik
$emand (O$) yang digunakan saat ini adalah metoda yang melibatkan penggunaan
oksidator kuat kalium bikromat, asam sul!at pekat, dan perak sul!at sebagai katalis.
usaha telah dilakukan untuk mencari metoda alternati! yang lebih baik dan ramah
lingkungan.
menjadi dua kategori. %ertama, metoda yang didasarkan pada prinsip oksidasi kimia
secara kon/ensional dan sederhana dalam proses analisisnya. Kedua, metoda yang
adalah jumlah oksidan r *O=*- yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan
sebagai mg O* untuk tiap #333 ml contoh uji. "enyawa organik dan anorganik,
terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh r *O=*- dalam re!luks tertutup
#
panjang gelombang ;33 nm. Untuk nilai KOK #33 mg'> sampai dengan F33 mg'>
ditentukan kenaikan r 7 pada panjang gelombang ;33 nm. %ada contoh uji dengan
nilai KOK yang lebih tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum
pengujian. Untuk nilai KOK lebih kecil atau sama dengan F3 mg'> ditentukan
-et!#e Pekerjaan
3,*g &g"O0 dan beberapa batu didih, ditambahkan 2 ml larutan K *r *O= 3,*2 6,
dalam air pendingin, dihubungkan dengan pendingin liebig, didihkan diatas O$
destriction block selama * jam, didinginkan dan dicuci dibagian dalam dari
tetes indikator !erroin, dititrasi dengan larutan @A" 3,32 6 sampai terjadi perubahan
warna menjadi merah kecoklatan, dilakukan perlakuan yang sama untuk blanko.
G Polume sampel, ml
%ada analisa O$ sebagian besar 1at organis melalui tes O$ dioksidasi oleh
#F
1at organis /olatile tidak lenyap keluar. %erak sul!at Ag*"O0 ditambahkan sebagai
katalisator untuk mempercepat reaksi, Untuk memastikan bahwa hampir semua 1at
melalui titrasi dengan !ero ammonium sul!at (@A"), dimana reaksi berlangsung
*3
BAB III
PENUTUP
'.1. /esim+ulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut+
• $O, singkatan dari Dissolve oxygen adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
• O$, singkatan dari Chemical Oxygen Demand , adalah kebutuhan oksigen kimia
iodometri.
'.2. Saran
%enulis menyarankan dalam menganalisis 1at pencemar apabila nilai $O,
O$ dan O$ suatu perairan masih normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi pencemaran, bila parameter kunci lainnya tidak
*#
diketahui. Karena bila parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu,
DA0TA PUSTA/A
A.5 Agnes H A1i1ah 5. *332. Perbedaan adar BOD, COD, T!! dan "P#
Coliform Pada $ir %imbah, !ebelum dan !esudah Pengolahan di &!'D
#ganu*
hadja, %., dan Paghela, A., *3#, "easonal /ariations in seawater Quality o! two
Mrari, "."., angimbulude, B., $an >ewerissa, K., *3#* , %encemaran Organik $i
%erairan %esisir %antai eluk Loute!a Kota Bayapura, %apua (Organic aste
n he Loute!a ay "horeline O! Bayapura, %apua), Prosiding !eminar
#asional imia 'nesa, "6 + F=-F=F-3*-223-=.
&ariyadi "igid. *330. BOD dan COD !ebagai Parameter Pencemaran $ir dan
Bau "utu $ir %imbah*
Ojekunle, J.O., akinde, A.A., dan Ogunyemi, ., *3##, Analytical n/estigation o!
%ollutants in >agos oastal aters 6igeria, $dvances in $nalytical
Chemistry, 1(#)+ -##.
"imon $an %atty, *3#, $istribusi "uhu, "alinitas $an Oksigen erlarut $i %erairan
Kema, "ulawesi Utara , urnal +lmiah Platax, 1(), ""6+ *3*-2F.
"harma, %., dan Cupta, "., *3#0, "tudy o! amount o! O4ygen (O$, O$, O$) in
water and their e!!ect on !ishes , $merican +nternational ournal of &esearch in
**