Anda di halaman 1dari 6

KATALOG PERUNDANG-UNDANGAN &

PERATURAN PEMERINTAH
TERKAIT FARMASI & ETIKA FARMASI
TUGAS II
Dosen: Fauzi Kasim, Drs.M.Kes,Apt

KELOMPOK 11
DISUSUN OLEH :

1. Abiyya Shafa Nabilah (22344107)


2. Amelia Agnes (22344118)
3. Nais Ranasati (22344140)
4. Rheamanda Devina (22344143)

APOTEKER ANGKATAN 45
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
2023
1. UU Nomor 11 Tahun 2020

ASPEK UU No 11 Tahun 2020


JUDUL CIPTA KERJA
LATAR BELAKANG 1. Bahwa untuk mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah Negara
Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,
adil, dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara perlu melakukan berbagai upaya
untuk memenuhi hak warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan melalui cipta kerja;
2. Bahwa dengan cipta kerja diharapkan mampu menyerap tenaga
keda Indonesia yang seluas-luasnya di tengah persaingan yang
semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi;
3. Bahwa untuk mendukung cipta kerja diperlukan penyesuaian
berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan,
perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil,
dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan
proyek
strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan
dan kesejahteraan pekerja;
4. Bahwa pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan,
perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil,
dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan
proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan
kesejahteraan pekerja yang tersebar di berbagai Undang-Undang
sektor saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan hukum untuk
percepatan cipta kerja sehingga perlu dilakukan perubahan;
5. Bahwa upaya perubahan pengaturan yang berkaitan kemudahan,
perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil,
dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan
proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan
kesejahteraan pekerja dilakukan melalui perubahan Undang-
Undang sektor yang belum mendukung terwujudnya sinkronisasi
dalam menjamin percepatan cipta kerja, sehingga diperlukan
terobosan hukum yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan
dalam beberapa Undang-Undang ke dalam satu Undang- Undang
secara komprehensif;
6. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk
Undang-Undang tentang Cipta Kerja
DASAR HUKUM 1. Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20,
Pasal 22D ayat (2), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan ayat
(2), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor XVI/MPR 11998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi;
3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor IX/MPR/2OOI tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam;
KETENTUAN UMUM Definisi : Cipta Kerja, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil , Dan Menengah,
Perizinan Berusaha, Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah,
Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha, Badan Usaha, Rencana Detail Tata
Ruang, Persetujuan Bangunan Gedung, Hari.
TUJUAN 1. Menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan memberikan
kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan terhadap koperasi dan
UMK-M serta industri dan perdagangan nasional sebagai upaya
untuk dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya
dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kemajuan
antardaerah dalam kesatuan ekonomi nasional;
2. Menjamin setiap warga negara memperoleh pekerjaan, serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja;
3. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan
dengan keberpihakan, penguatan, dan perlindungan bagi koperasi
dan UMK-M serta industry nasional; dan
4. Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan
dengan peningkatan ekosistem investasi, kemudahan dan
percepatan proyek strategis nasional yang berorientasi pada
kepentingan nasional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan
dan teknologi nasional dengan berpedoman pada haluan ideologi
Pancasila.
MATERI MUATAN/ Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha,
ketenagakaerjaan, kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan
ASPEK YANG DIATUR
koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah, kemudahan berusaha,
kebijakan fiscal nasional yang berkaitan dengan pajak dan retribusi,
dukungan riset dan inovasi, pengadaan tanah, kawasan tanah, badan
percepatan penyelenggaran perumahan, investasi pemerintah pusat dan
kemudahan proyek startegis nasional, pelaksanaan administrasi
pemerintah untuk mendukung cipta kerja, pengawasan dan pembinaan.

MATERI FARMASI Sediaan farmasi, produksi sediaan farmasi dan alat Kesehatan, izin
edar sediaan farmasi dan alat Kesehatan, penyaluran dan
penyimpanan sediaan faramsi, perizinan berusaha erkait sediaan
farmasi, psikotropika, narkotika, industri farmasi atau pedagang besar
farmasi, auditor halal.
SANKSI Pidana denda dan penjara
ATURAN PERALIHAN / 1. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini wajib ditetapkan
PENUTUP paling lama 3 (tiga) bulan; dan
2. Semua peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang yang telah
diubah oleh Undang-Undang ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Undang- Undang ini dan wajib
disesuaikan paling lama 3 (tiga) bulan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan

ASPEK PP Nomor 72 Tahun 1998


JUDUL PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN
LATAR BELAKANG a. Bahwa pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagai
salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan dilakukan untuk
melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat
serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan
kemanfaatan;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan sebagai
pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, dipandang perlu menetapkan Peraturan pemerintah
tentang pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
DASAR HUKUM a. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
b. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3274);
c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3495);
KETENTUAN UMUM Definisi: Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Produksi, Peredaran,
Pengangkutan, Kemasan, Menteri.
TUJUAN -
MATERI Persyaratan Mutu, Keamanan, dan Kemanfaatan, Produksi, Peredaran,
MUATAN/ASPEK YANG Izin Edar, Pemasukan dan Pengeluaran Sediaan Farmasi dan Alat
DIATUR Kesehatan Kedalam dan Dari Wilayah Indonesia, Kemasan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan, Penandaan dan Iklan, Pemeliharaan
Mutu, Pengujian dan Penarikan Kembali Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan Dari Peredaran, Pemusnahan, Peran Serta Masyarakat,
Pembinaan, Pengawasan, Ketentuan Pidana.
MATERI FARMASI Tenaga Kefarmasiaan, Disiplin Tenaga Kefarmasiaan, Pembinaan dan
Pengawasan
SANKSI Terdapat pidana denda/ penjara

ATURAN PERALIHAN/ Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, maka semua


PENUTUP ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah ada, tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan
Peraturan Pemerintah ini.
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, maka :
1. Pharmaceutissche Stoffen Keurings Verordening (Staatsblad
Tahun 1938 Nomor 172);
2. Verpakkings Verordening Pharmaceutissche Stoffen Nomor
1 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 173);
3. Verpakkings Verordening Kinine (Staatsblad Tahun 1939
Nomor 210); dinyatakan tidak berlaku lagi.

Anda mungkin juga menyukai