Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN BELANJA PENGADAAN OBAT ESENSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

TAHUN ANGGARAN 2022


SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN BELANJA PENGADAAN OBAT ESENSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu bagian kesejahteraan umum yang wajib
dimiliki semua orang sesuai cita – cita bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum
dalam Undang – Undang Dasar 1945 dan telah diatur dalam system
pembangunan Nasional yang menjadi arah dari tujuan Negara Indonesia.
Dalam rangka program upaya pelayanan kesehatan baik perorangan,
khususnya pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan dasar
pemerintah, selain kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaannya, maka
perlu peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam operasional yang
berkelanjutan.
Dapat dijelaskan bahwa konsep Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Pemerintah merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kekhususan
dalam hal SDM, sarana dan prasarana yang digunakan. Sering kali Sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah dikatakan sebagai organisasi yang padat
modal, padat sumber daya manusia, padat teknologi, dan ilmu pengetahuan
serta padat regulasi. Padat modal karena sarana pelayanan kesehatan dasar
memerlukan investasi yang tinggi untuk memenuhi persyaratan yang ada, padat
sumber daya manusia karena di dalam sarana pelayanan kesehatan dasar
pemerintah terdapat berbagai profesi. Padat teknologi dan ilmu pengetahuan
karena didalam sarana pelayanan kesehatan dasar pemerintah terdapat
peralatan canggih dan mahal serta kebutuhan berbagai disiplin ilmu yang
berkembang dengan cepat. Padat regulasi karena banyak regulasi / peraturan –
peraturan yang mengikat berkenaan dengan syarat – syarat pelaksanaan di
sarana pelayanan kesehatan dasar pemerintah.
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan dasar pemerintah di Puskesmas dan jaringannya yaitu tersedianya
bahan obat – obat Puskesmas melalui Alokasi Dana Khusus Bidang Kesehatan
Tahun 2019 dengan kegiatan berupa Pengadaan Obat Puskesmas.

II. LANDASAN HUKUM


a. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan alat Kesehatan.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK. 02.02/Menkes/068/I/2010
tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang
Daftar Obat Esensial Nasional 2011.
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 63 tahun 2014 tentang Pengadaan
Obat berdasarkan katalog elektronik (e-catalogue).
f. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Repubelik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/659/2017 tentang Formularium Nasional.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud Pekerjaan / Pengadaan Obat Puskesmas untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar.
b. Tujuan
Tujuan Pekerjaan / Pengadaan Obat Puskesmas adalah menjaga
ketersediaan sediaan farmasi di sarana pelayanan kesehatan dasar
pemerintah dan jaringannya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

IV. MANFAAT
Kegiatan Pengadaan Obat Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Tanimbar mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan sediaan farmasi.
b. Meningkatnya ketersediaan obat di sarana pelayanan kesehatan dasar dan
jaringannya.
c. Sebagai faktor utama bagi petugas untuk melayani pasien disemua sarana
pelayanan kesehatan dasar dan jaringannya sehingga dapat terwujud
pelayanan kesehatan yang optimal.

V. HASIL YANG DICAPAI


a. Out Put :
1. Menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat untuk
memenuhi syarat kebutuhan pelayanan kesehatan dasar.
2. Pengadaan obat dengan mekanisme e-purchasing berdasarkan e-katalog
dan lelang umum sudah didapat diterapkan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar.

b. Out Come :
1. Tersedianya obat – obatan dan perbekalan kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
2. Peningkatan dan optimalisasi pelayanan dan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
VI. SASARAN
Sasaran yang dicapai dalam kegiatan Pengadaan Obat Puskesmas adalah sebagai
sarana penunjang klinis dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

VII. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan kegiatan :
a. K/L/D/I : Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar ;
b. Satker/SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar ;
c. PPK : Dr. Edwin Tomasoa
d. NIP : 196812291999031006.

VIII. HUBUNGAN ANTAR PROGRAM / KEGIATAN DAN DOKUMEN


PERENCANAAN
Penyusunan program / kegiatan pengadaan obat puskesmas pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang diusulkan merupakan program
yang terintegrasi dan saling berhubungan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Daerah serta sektor lainnya yang tertuang dalam
Rencana Strategi sesuai Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Tanimbar periode 2017 – 2022.
IX. KEBUTUHAN ANGGARAN
a. Sumber Dana :
Untuk kegiatan ini pelaksanaannya dibebankan oleh dana DAK tahun
anggaran 2022 tahun
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan :
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 2.045.084.554,- ( Dua Milyar
Empat Puluh Lima Juta Delapan Puluh Empat Ribu Lima Ratus Lima Puluh
Empat Rupiah ) untuk pengadaan obat – obatan
c. Penyediaan obat dilakukan dengan cara E-PURCHASING dan TENDER
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

EPURCHASING : 103.364.895
TENDER : 1.941.719.604

X. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kontrak yang direncanakan adalah 60 (Hari), terhitung
sejak penandatangan kontrak di lakukan.

XI. RENCANA KEBERLANJUTAN PADA TAHUN BERIKUTNYA


Pengadaan obat puskesmas dilaksanakan setiap tahun untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya, serta
peningkatan pelayanan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
XII. PERSYARATAN TENDER ( PENYEDIA )

1. Pengadaan obat ini sudah termasuk PPn 10 %


2. Penyedia harus memiliki surat izin Pedagang Besar Farmasi (PBF)yang masih
berlaku, memiliki tenaga Apoteker serta Surat Izin Kerja Apoteker di PBF
yang masih berlaku
3. Harus memiliki no. KBLI sesuai dengan pengadaan obat
4. Penyedia harus mendapatkan surat dukungan asli dari perusahan / pabrikan
per item obat terkait pengadaan obat – obatan tersebut.
5. Harus mematuhi persyaratan dalam pelaksanaan Tender
6. Untuk pengadaan :
a. bentuk sediaan berupa tablet/capsul/caplet dan Salep/krim/gel minimal
kadaluarsa 3 – 4 tahun terhitung sejak dinyatakan sebagai pemenang.
b. Bentuk sedian syrup dan injeksi 2 – 3 tahun terhitung sejak dinyatakan
sebagai pemenang.
7. Penyedia yang dinyatakan menang harus mencantumkan nama pabrikan, no,
batch, dan kadaluarsa tiap obat.
8. Surat peryataan (materai 10.000) bersedia mengantikan obat apabila ada
obat yang rusak/mendekati kadaluarsa.
9. Memiliki pengalaman tender pengadaan obat-obatan 1 tahun terakhir.
10. Pengadaan obat dilakukan selama 60 ( enam puluh ) hari kerja terhitung
sejak dinyatakan sebagai pemenang tender

XIII. PENUTUP

Demikian Spesifikasi teknis ini kami buat semoga membawa manfaat bagi
keberhasilan kegiatan Pengadaan Obat dan vaksin di Dinas Kesehatan
Kepulauan Tanimbar.

Saumlaki, 24 juni 2022

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Kepulauan Tanimbar,

dr. EDWIN TOMASOA


Pembina Utama Muda
NIP. 19681229 199903 1 006
JADWAL DAN PROSEDUR PELAKSANAAN

KEGIATAN PENGADAAN OBAT DAN waktu Pelaksanaan


N0 Tempat Ket
PERBEKALAN KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengadaan Obat dan Vaksin Dinkes DAK

Anda mungkin juga menyukai