Anda di halaman 1dari 19

Temanggung - Ada satu destinasi di Kabupaten Temanggung yang tengah hit bernama

Sigandul View. Pengunjung disuguhkan pemandangan alam nan hijau dan deretan gunung.
Lokasinya berada di wilayah Desa Tlahab, Kecamatan Kledung atau tepatnya berada di pinggir
Jalan Raya Temanggung-Wonosobo, sebelum Jembatan Sigandul.

Lokasi ini bernama lengkap Sigandul View, Coffee, Resto dan Villa. Di lantai 2 ada jembatan
kaca dengan ketinggian sekitar 12-15 meter. Jembatan kaca ini menjadi salah satu spot utama
di Sigandul View. Dari jembatan kaca ini, saat kondisi cerah, pengunjung bisa selfie maupun
foto-foto sepuasnya dengan latar belakang ijo-ijo alias pemandangan alam nan hijau dan
gunung.
Masih di lantai 2, ada juga tempat untuk nongkrong maupun kongko-kongko sekalian
menyeruput kopi.
Kemudian di lantai 3 ada teropong yang bisa melihat keindahan pemandangan alam di
kawasan tersebut. Sedangkan di bagian bawah ada taman kelinci dan kolam ikan koi. Selain
itu, tersedia pula vila bagi pengunjung yang ingin menginap.

Manager Sigandul View, Coffee, Resto dan Villa, Setiawan mengatakan tempat ini diberi nama
Sigandul View karena kebetulan lokasinya berdekatan dengan Jembatan Sigandul. Di kafe ini
ada beberapa spot foto yang bisa dikunjungi wisatawan.

"Di kafe ini sudah ada beberapa wisata yang memang bisa dikunjungi sudah include di kafe
juga. Di sini ada kafe dan resto, untuk jembatan kaca juga spot yang paling utama. Untuk anak-
anak di sini ada taman kelinci juga, ada kolam koi," kata Setiawan saat ditemui di Sigandul
View, Senin (30/5/2022).

Soal (Kerjakan dalam buku tugas!):

Dari teks di atas,

1. Tentukanlah unsur 5W +1H!


2. Tentukan informasi isi teks !
3. Simpulkanlah teks di atas dengan menggunakan bahasa sendiri dan tetap memperhatikan
pilihan kata, kelengkapan struktur,dan kaidah penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan!
detikTravel Community - Temanggung punya wisata kuliner unik. Jika plesir ke sana, jangan lupa untuk
mencari nasi tembakau ini.
Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Kebun-kebunnya mudah dijumpai di
sepanjang jalan. Hasil perkebunan tembakau memang identik digunakan sebagai bahan dasar rokok.

Nama kuliner yang kita bahas adalah nasi goreng tembakau. Mungkin banyak yang penasaran dan
bertanya tanya tembakau yang sejatinya menjadi bahan baku rokok, lalu kenapa bisa dimakan dan
dibuat nasi goreng?

Salah satu rumah makan di Temanggung yang berlokasi tidak jauh dari alun-alun Kota Temanggung,
tepatnya Jalan MT Haryono yang menyediakannya. Nama rumah makan tersebut yakni Temanggung
Bersenyum yang akrab disebut Tebers.

Rumah makan ini tampak dari luar, terlihat dinding-dinding yang dihiasi dengan tulisan Nasi Goreng
Mbako atau Tembakau. RM Tebers sendiri kini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di
Temanggung.

Soal (Kerjakan dalam buku tugas!):

Dari teks di atas,

1. Tentukanlah unsur 5W +1H!


2. Tentukan informasi isi teks !
3. Simpulkanlah teks di atas dengan menggunakan bahasa sendiri dan tetap memperhatikan
pilihan kata, kelengkapan struktur,dan kaidah penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan!
Temanggung - Pasar Papringan Temanggung, Jawa Tengah, tergolong pasar yang unik.
Dikatakan unik karena pasar ini digelar di bawah rerimbunan rumpun bambu. Alat tukarnya
menggunakan "uang keping bambu" dan hanya menjual produk kuliner khas daerah serta
ragam produk souvenir dengan bahan utama bambu.

Lokasi Pasar Papringan


Pasar Papringan adalah pasar tradisional yang berlokasi di Dusun Ngadiprono, Desa
Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pasar Papringan
dibuka pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon mulai pukul 06:00 sampai dengan 12:00 WIB
setiap bulannya.

Mengutip situs Humas Pemprov Jateng, pengunjung dan pedagang di tempat ini diwajibkan
bertransaksi menggunakan kepingan uang berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bambu.
Setiap keping uang bambu yang disebut 'pring' bernilai Rp2.000 yang dapat ditukarkan di
berbagai titik di dalam pasar.

"Saya mengapresiasi Pak Singgih selaku pendiri atau penggagas Pasar Papringan yang telah
menghadirkan destinasi wisata yang memiliki keunikan. Menurut saya ini jadi inovasi sebagai
tatanan ekonomi baru. Biasanya kebun bambu gelap, tapi ini disulap jadi destinasi wisata yang
membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga saat berkunjung ke Pasar
Papringan, Minggu (13/3/2022).

Soal (Kerjakan dalam buku tugas!):

Dari teks di atas,

1. Tentukanlah unsur 5W +1H!


2. Tentukan informasi isi teks !
3. Simpulkanlah teks di atas dengan menggunakan bahasa sendiri dan tetap memperhatikan
pilihan kata, kelengkapan struktur,dan kaidah penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan!
TUGAS BAHASA iNDONESIA KELAS 8C

Kamis, 3 November 2022

1. Jelaskan istilah-istilah dalam Puisi berikut ini:

a. Ekspresi adalah…….

b. Lafal adalah……

c. Tekanan adalah…..

d. Intonasi adalah……

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MUSIKALISASI PUISI!

3. Jelaskan perbedaan makna konotasi dan makna denotasi berikan contohnya masing-masing
lima (5) kata!
SOSIALISASI KELULUSAN SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 1 BANSARI
Tahun Pelajaran 2022/2023

Agenda Acara:

1. Pembukaan

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

3. Sambutan Kepala Sekolah

4. Penyampaian Sukses Ujian (Bpk. Suparman)

5. Penyampaian tentang Peran Ortu siswa Kls IX ( Ibu


Sukarni)

6. Penyampaian tentang Admistrasi Sekolah (Bpk Isro


Hendar)

7. Penutup
Naskah Drama Cerita Rakyat Putri Kemarau

naskah drama cerita rakyat putri kemarau

Ngomongin cerita rakyat di indonesia, mungkin sangat banyak sekali yaa,, namun kali ini kita
akan bahas cerita rakyat tentang putri kemarau. Naskah drama cerita rakyat tentang putri
kemarau ini sangat cocok jika kamu tampilkkan untuk praktek di sekolah dengan teman-
temanmu.

Naskah Drama Cerita Rakyat Putri KemarauPara Pemain:

1. Rakyat 1
2. Rakyat 2
3. Rakyat 3
4. Pengawal
5. Raja
6. Peramal 1
7. Peramal 2
8. Peramal 3
9. Putri

Narasi:

Pada zaman dahulu kala, tepatnya di wilayah Sumatera Selatan, terdapat Putri Kemarau. Nama
asli putri tersebut adalah Putri Jelitani. Dia disebut Putri Kemarau karena lahir pada musim
kemarau. Sayangnya, ibundanya sudah meninggal dunia, sehingga dia menjadi putri semata
wayang sang Raja. 

Raja tersebut adalah raja yang bijaksana. Negeri yang dipimpinnya begitu tentram dan makmur.
Namun, pada suatu ketika, negeri tersebut dilanda musim kemarau yang begitu panjang.

Rakyat 1 : Bagaimana ini, apakah kau sudah mengamati kondisi negara beberapa bulan ini?

Rakyat 2 : Ya, negara ini tampak begitu menyedihkan. Ada banyak rakyat yang mengeluhkan
tentang musim kemarau ini. Mereka kekurangan air.

Rakyat 1 : Tidakkah kau berpikir, sebaiknya kita menghadap raja saja, agar beliau menangani
masalah ini?

Rakyat 2 : Aku setuju. Ayo kita ke istana.

(Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan rakyat yang lainnya. Rakyat tersebut ikut
bergabung menuju istana untuk bertemu dengan raja).
Rakyat 3 : Kalian hendak ke mana?

Rakyat 1 : Kami ingin menghadap raja, agar mengatasi masalah kekeringan ini. Apakah kau
ingin ikut?

Rakyat 3 : Ya, aku ikut. Sawahku juga kering akibat musim kemarau ini.

(Mereka berjalan ke istana. Setibanya di istana, mereka bertemu dengan pengawal dan
pengawal tersebut mengantar mereka ke hadapan raja).

Raja : Ada perihal apa sehingga kalian datang kemari?

Rakyat 1 : Mohon maaf atas kedatangan kami Baginda. Maksud kami kemari ialah untuk
memohon kepada Baginda menanggulangi masalah yang tengah melanda negeri ini.

Raja : Baiklah, sebenarnya saya juga memikirkan masalah kemarau ini. Siang ini, saya sudah
mengundang para peramal untuk berkumpul di istana, dengan tujuan untuk menemukan jalan
keluar atas masalah ini.

Rakyat 3 : Baiklah Baginda, kami akan menunggu kabar baik dari Paduka. Kalau begitu, kami
mohon diri (memberi hormat dan keluar dari istana)

(Pada siang harinya, para peramal yang telah diundang oleh raja datang ke istana).

Peramal 1 : Mohon maaf Baginda, apa gerangan Paduka memanggil kami kemari?

Raja : Saya mengundang kalian dengan tujuan untuk mencari jalan keluar atas masalah
kekeringan yang terjadi sekarang ini.

Peramal 2 : Beribu maaf Baginda, kami tidak dapat menemukan solusi atas masalah ini.

Raja : Lalu siapakah yang bisa mengatasi masalah ini? (Raja tampak bersedih) Alangkah
kasihannya rakyat di negeriku. Mereka begitu menderita.

Peramal 3 : Maaf atas keterbatasan pengetahuan kami Baginda.

Raja : Baiklah, kalian boleh kembali.

Peramal 1 : Kalau begitu, kami pamit undur diri.

(Para peramal meninggalkan kerajaan. Sementara itu, raja dan para pengawal berkumpul di
ruang pertemuan)

Raja : Aku merasa begitu bersalah kepada rakyatku. Aku tidak mampu mengatasi penderitaan
mereka.
Pengawal : Ampun Baginda, saya telah mendengar kabar tentang seorang peramal yang amat
sakti. Peramal itu berada di desa yang jauh dari kerajaan ini dan sangat terpencil.

Raja : Benarkah? Aku harap dia dapat memberikanku solusi. Segera siapkan kereta. Aku akan
menuju ke desa itu.

Pengawal : Baik Baginda (undur diri dari hadapan raja).

(Raja segera bersiap-siap untuk menemui peramal yang dimaksud. Setelah itu, seluruh keluarga
kerajaan berkumpul)

Raja : Duhai anakku, ayah akan menemui seorang peramal yang ada di desa yang jauh dari
kerajaan ini. Selama kepergian ayah, ayah percayakan kerajaan ini kepadamu.

Putri : Baiklah, ayah. Aku akan mematuhi perintah ayah.

(Raja segera berangkat dan meninggalkan kerajaan. Setelah beberapa lama, raja pun tiba di
kediaman peramal yang dituju. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, peramal itu membuka
pintunya).

Peramal : Suatu kehormatan bagi hamba, Baginda telah jauh-jauh datang ke gubuk hamba. Mari
silakan masuk. Mohon maaf, hanya sebuah hunian yang sederhana.

Raja : Ah, maaf telah mengganggu waktu Anda (kemudian masuk ke dalam rumah sang
peramal).

Peramal : Kiranya, apa yang membuat Paduka datang kemari?

Raja : Wahai Tuan Peramal, negeriku tengah dilanda musim kemarau. Rakyatku kesulitan dalam
menghadapinya dan aku tidak mempunyai jalan keluar. Tolong, apakah kau ada cara untuk
mengatasinya.

Peramal : (Mulai meramal dan terdiam sejenak) Baginda, ada petunjuk yang akan membawa
masalah tersebut keluar dari negeri paduka. Petunjuk tersebut akan segera muncul melalui mimpi
sang putri.

Raja : Baiklah Tuan Peramal. Aku akan menanyakannya kepada putriku. Terima kasih telah
membantuku.

Peramal : Terima kasih kembali, Baginda.

(Sang raja pun meninggalkan rumah peramal. Setelah sampai di kerajaannya, raja kemudian
menemui putrinya).
Raja : Wahai anakku, ayah sudah bertemu dengan peramal yang ayah ceritakan tempo hari. Dia
mengatakan bahwa petunjuk tentang jalan keluar atas masalah negeri ini akan datang dalam
mimpimu. Tidakkah kau bermimpi mengenai hal tersebut?

Putri : Mohon maaf ayah, aku belum mengalami mimpi tersebut. Akan tetapi, alangkah baiknya
jika masalah kekeringan ini kita serahkan saja kepada Tuhan?

Raja : Benarlah perkataanmu wahai Putriku. Maafkan ayah. Ayah sudah sadar dengan apa yang
seharusnya ayah lakukan.

(Malam pun tiba. Sang putri tertidur di kamar pribadinya. Saat tidurnya itu, putri bermimpi
bertemu dengan ibunya).

Ibu : Wahai putriku, apa yang tengah dialami oleh negeri ini akan segera berakhir, apabila ada
seorang gadis yang bersedia berkorban dan mau menceburkan dirinya ke laut.

(Putri segera terbangun dari tidurnya. Raja juga masuk ke dalam kamar Putri Kemarau untuk
menenangkannya).

Raja : Ada apakah, wahai Putriku?

Putri : Ayah, aku mendapatkan mimpi. Dalam mimpi tersebut aku bertemu dengan ibunda.
Ibunda mengatakan bahwa kesulitan yang tengah dialami oleh negeri ini akan segera berakhir
apabila ada seorang hadis yang bersedia berkorban dan mau menceburkan dirinya ke laut.

Raja : Bila memang begitu, mari kita berikan pengumuman kepada rakyat tentang hal ini. Ayah
juga akan mengadakan sayembara untuk menemukan gadis yang rela berkorban untuk kerajaan
ini.

(Pada keesokan harinya, raja menepati ucapannya. Raja mengumpulkan rakyatnya dan bertanya
siapa yang mau berkorban sesuai dengan mimpi yang dialami oleh putrinya).

Raja : Wahai rakyatku, adakah dari kalian yang bersedia mengajukan diri untuk melaksanakan
amanah ini?
(Suasana pun hening).

Putri : Mohon maaf ayah, saya rela mengorbankan diri demi kemakmuran seluruh rakyat yang
ada di negeri ini (sembari berdiri).

Raja : (Terkejut) Jangan anakku. Engkau adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki. Engkau
pula yang akan meneruskan memimpin kerajaan ini.

Putri : Tidak, ayah. Sebaiknya saya menjadi korban demi rakyat. Mungkin saja ini adalah takdir
saya.
Raja : (Sedih) Baiklah, Putriku. Kalau begitu tekadmu, maka nanti malam kita akan menuju ke
tepi laut.
(Malam pun datang dan raja, putri serta rakyat sudah berada di tepi laut yang curam).

Raja : Anakku, apakah kau yakin dengan semua ini?

Putri : Iya ayah, tolong ikhlaskan kepergianku dan maafkan juga kesalahanku. (Berjalan menuju
tebing dan menerjunkan diri ke laut).

Raja : Baiklah rakyatku, marilah kita kembali ke rumah masing-masing (dengan wajah
bersedih).
(Setibanya di istana, raja pun tidur di dalam kamarnya. Kala itu, raja mendengar sebuah suara
gaib).

Suara gaib : Pergilah ke tepi laut dan temui putrimu.


(Raja terbangun dan bergegas menemui rakyatnya kembali)

Raja : Wahai rakyatku, marilah kita ke tepi laut kembali. Ada suara yang mengatakan bahwa
aku harus ke sana.
(Raja dan rakyat menuju ke tepi laut dan menemukan putri di sana).

Raja : Terima kasih Tuhan, Engkau menyelamatkan putriku.

Raja : Pengawal, segera bawa putriku kemari.

Raja sangat bersuka cita, dan rombongan itu pun kembali ke istana. Masalah sudah
terselesaikan dan beberapa tahun kemudian, Putri Kemarau menjadi ratu menggantikan
ayahnya. Ia memerintah dengan bijaksana, sehingga rakyatnya bisa hidup dengan tentram dan
makmur.
NASKAH DRAMA CERITA RAKYAT (8 Orang) "SITI
NURBAYA"
Gunawan Gunawan

Narator : Para pengamat yang budiman kami dari kelompok 1 yang beranggotakan 8 orang akan membawakan
drama yang berjudul Siti Nurbaya dengan para pelaku :
  - Suci             : Siti Nurbaya
  - Ridwan         : Syamsul Bahri
  - Reyhan         : Datuk Maringgih
  - Afdhie         : Baginda Sulaiman
  - Prada           : Sutan Mahmud
  - Olgha           : Ibu Mahmud
  - Intan            : Ibu Sulaiman
  - Susan           : Istri Tua
            Inilah kisah cerita anak manusia di kota Padang, Sumatra Barat, terjalinnya kisah cinta antara Sit
Nurbaya dengan Syamsul Bahri yang berujung…
            Bagaimanakah kisah cerita Siti Nurbaya ini ??
            Inilah dia… Selamat Menyaksikan…
Narator            : Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak sampai antara
sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama Syamsul Bahri, selain berwajah tampan
juga berasal dari keturunan orang terpandang. Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni
Sutan Mahmud. Si gadis bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai serta
santun budinya anak dari Baginda Sulaiman. Jalinan cinta Siti dan Syamsul sangat direstui oleh kedua orang
tuanya yang masih punya hubungan kekerabatan. Sutan Mahmud ayah Syamsul Bahri adalah Mamak Siti
Nurbaya.
Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah calon Dokter di pulau Jawa
untuk menatap masa depan yang lebih cerah.
Di Taman – Sore Hari
Siti Nurbaya     : Kemana ya uda syamsul, kita kan sudah membuat janji di sini.. ( sambil menengong kanan
kiri )
Syamsul            : Adhinda ku Siti Nurbaya…
Siti Nurbaya     : Akhirnya uda datang juga, ada apa uda ingin bertemu dengan ku ?
Syamsul            : Kamu tau kan ? Setelah aku selesai sekolah di sini, aku akan pergi ke Jakarta untuk
melanjutkan sekolah ku ?
Siti Nurbaya     : Tentu saja aku tau, aku sangat sedih mendengar itu uda, tapi demi kebaikan mu aku akan
bertahan untuk menunggu kembali nya dirimu…
Syamsul            : Aku hanya pergi tuk Sementara, bukan tuk meninggalkan mu selamanya. Aku pasti kan
kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali… ( pasto )
Siti Nurbaya     : Alangkah senang hatiku, bila ku dekat denganmu, alangkah senang hatiku, sayangku hanya
untukmu… ( andi rif )
Syamsul            : Dhinda, 1 minggu lagi aku akan mendapatkan Rapot ku, dan kemungkinan 1 minggu
kedepannya aku akan berangkat ke Jakarta jika nilai ku memuaskan…
Siti Nurbaya     : Santai aja uda, aku pasti nungguin kamu kok, 2 minggu lagi kan ? sip sip…
Syamsul            : Terimakasih ya Dhinda atas pengertian mu…
Siti Nurbaya     : ( Mengangguk )
Narator            : Meninggalkan Lokasi…
Narator            : 1 Minggu kemudian di rumah Siti Nurbaya, hanya kesedihan yang dia rasakan karena pujaan
hati nya akan meninggalkan dirinya dalam jangka waktu yang cukup panjang…
Siti Nurbaya     : Kenapa ya ? uda Syamsul harus kuliah di Jakarta ? Kenapa tidak di Padang saja ??
Narator            : Tanpa di sadari Siti Nurbaya, Uda Syamsul mengintip dari jendela…
Syamsul            : Oohh maaf, maafkan diriku, yang telah membuat, hatimu terluka, hanya kau cintaku, ku tak
pernah fakir, tuk pergi darimu, walau hanya, sekejap saja… ( rio febrian )
Siti Nurbaya     : Uda… Coba kau pikirkan, coba kau renungkan, apa yang kau inginkan telah aku lakukan,
coba kau katakana apa yang kau inginkan… ( kangen band )
Syamsul            : Aku ingin engkau slalu, hadir dan temani aku, di setiap langkah, yang meyakiniku, kau
tercipta untukku, sepanjang hidupku… ( Ungu )
Siti Nurbaya     : Aduuh uda Syamsul, Co Cweeet…
Syamsul            : Ah dhinda bisa saja, maaf ya uda ngintip gak bilang bilang sama dhinda…
Siti Nurbaya     : Mana ada ngintip bilang bilang ?
Syamsul            : Hehehe, yaudah Uda pulang dulu ya dhinda, Cee Uu..
Siti Nurbaya     : Cee Uu..
Narator            : Akhirnya, minggu yang tidap di harapkan datang, minggu pembagian rapot…
Di Taman Sore Hari…
Siti Nurbaya     : Hari ini pembagian Rapot uda Syamsul, dan kita sudah berjanji di sini,Huuuffhh… aku deg
deg`an banget nih…
Syamsul            : Dhindaaa… ( duduk sebelah Siti )
Siti Nurbaya     : Uda, senang sekali wajah nya, coba coba liat Rapot nya.. ( melihat Rapot ) waaahhh bagus
sekali…
Syamsul            : Yo`i Laahhh.. Uda GettoCh !!
Siti Nurbaya     : Berarti, uda jadi pergi ke Jakarta ??
Syamsul            : Jadi donk ahh.. udah gak sabar nih…
Siti Nurbaya     : ( Hanya tersenyum )
Syamsul            : Dhinda, aku ingin bertanya, sebelum aku pergi, aku penasaran sekali, dari pada nanti aku jadi
setan penasaran…
Siti Nurbaya     : Waduh ? Apa tuh ?
Syamsul            : Why… Do you love me ?? So Sweet… And Tenderly ?? ( Rio Febrian )
Siti Nurbaya     : Takdir bang !
Syamsul            : Wew ??! Jawaban yang tidak di harapkan…
Siti Nurbaya     : Hehehe…
Syamsul            : Besok pagi aku akan pergi ke Jakarta…
Siti Nurbaya     : Cepat sekali uda ?
Syamsul            : Biar lebih cepat kembali nya juga, hehehe…
Siti Nurbaya     : Besok pagi kita bertemu di Teluk Bayur ya uda, aku ingin mengantarmu…
Syamsul            : Oke dhinda… Yuk uda antar pulang…
Siti Nurbaya     : Yukk…
Narator            : Ke`esokan hari nya di Teluk Bayur…
Siti Nurbaya     : Aahh masa aku duluan yang sampe, dasar pemalas…
Syamsul            : Haloo dhinda…
Siti Nurbaya     : Dasar pemalas, dia uang mau pergi aku yang nyampe duluan…
Syamsul            : Santai… ( roma irama )
Siti Nurbaya     : Bagaimana uda ? Apakah sudah siap semua ?
Syamsul            : Udah donkz, tinggal menunggu keberangkatan saja dhinda…
Siti Nurbaya     : Memang jam brp berangkat nya ??
Syamsul            : Jam 9.15
Siti Nurbaya     : ( Melihat Jam ) Sekarang kan jam 9.00, 15menit lagi berarti ya uda ?
Syamsul            : Iya dhindaqu sayang…
Siti Nurbaya     : Uda, Bawa daku pergi, saat kau kembali, bawa daku pergi, bersamamu… ( Ruth Sahanaya )
Syamsul            : Siti, jangan menangis, hapus air mata, di wajah cantikmu, Siti kepergian ku takkan lama…
( Jikustik )
Siti Nurbaya     : Iya uda sayang, Tak Ada Yang Akan Bisa, Meruntuhkan NiatkuTuk Bertemu Memeluk Dan
Menyanding, Meski Surya MembenamkanTubuhku Di Lautan, Kutunggu Sampai Samudra Mengering
( Jikustik )
Syamsul            : Sungguh setia nya pujaan hati uda ini..
Siti Nurbaya     : ( Tersipu Malu )
Syamsul            : Yasudah, uda berangkat dulu ya Dhinda qu tercinta…
Siti Nurbaya     : Iyah.. Hati hati ya Uda ku sayang… ( Cium Tangan )
( Sama sama melambaikan tangan )
Narator            : Tahun berlalu musim berganti..
Siti Nurbaya     : Surat doank ? gak ngelepas kangen, makin jadi iya, huuuh…
Semua kata rindumu semakin membuatku
Tak berdaya... Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang... Melepas semua kerinduan
Yang terpendam… ( Chrisye )
Narator            : Musibah datang mendera keluarga Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami
kebangkrutan, hingga jatuh miskin dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit. Beliau akhirnya meminjam
uang kepada seorang rentenir yang berbadan kurus dan suka beristri banyak bernama Datuk Maringgih.
Hutang Baginda Sulaiman akhirnya bertumpuk dan berbunga pada Datuk Maringgih.
Sulaiman           : Uhuk uhuk uhukk… saayyang… bagaimana kita skrg inii ?? Hutang kita sudah banyak sekali
kepada datuk maringgih…
Ny.Sulaiman      : Adooo sayaang,,si gendut laknat itu ? biarkan sajalah… nanti kalau kita mati kita tidak perlu
bayar hutang lagi kan… bunuh diri yuk yuk…
Sulaiman           : Bunuh diri tidak menyelesaikan masalah… ( Roma Irama )
Ny.Sulaiman      : Hmmm,dosa ya sayang ??
Sulaiman           : Ya iyalahh sayangg…
Ny.Sulaiman      : Ooo…
Sulaiman           : Uuhh,,udah tua masih aja nge`gemesin !!
Ny.Sulaiman      : ( Meleet )
Sulaiman           : Sudah sudah… Kemana anak kita ?
Ny.Sulaiman      : Lagi nyapu noh di depan…
Sulaiman           : Ooo yasudah…
Narator            : Suatu hari Datuk Maringgih pergi kerumah Baginda Sulaiman yang sedang sakit untuk
menagih piutangnya. Disanalah Datuk Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti Nurbaya. Datuk Maringgih
memaksa Baginda Sulaiman untuk menjadikan Siti Nurbaya sebagai istri mudanya kalau ayah Siti Nurbaya tak
sanggup untuk membayar hutangnya.
Maringgih         : Hey kau ! Kesini ! Aku ingin menagih hutang ku pada si sulaiman itu ! Cepat kamu dampingi
saya kesana !
Pesuruh            : Oke Tuk…
Narator            : ( Singkat cerita )
Maringgih         : Wala Dalaa…. Ayu tenan rekkk…
Pesuruh            : Tuk !! Ente orang Padang apa Jawa ??
Maringgih         : Bawel lu !!
Pesuruh            : ( Ingin Jitak Dari Belakang )
Maringgih         : Terpesona, Ku pada pandangan pertama, dan tak kuasa menahan rinduku ,Senyumanmu
selalu menghiasi mimpiku, Ingin ku peluk dan ku kucup keningmu, Oh indahnya, Kini ku rasakan, Getaran
cinta dalam dada, Ku ingin bersama, Untuk selamanya… ( Glenn Fredly )
Pesuruh            : ( Joget Joget )
Maringgih         : Heh !! Ngapain kamu joget joget ??
Pesuruh            : Terbawa suasana Tuk !!
Maringgih         : Tak Tuk Tak Tuk ! Jidat mu !!
Pesuruh            : ( …………. )
Maringgih         : Akan ku nikahkan dia !! Jika tidak bisa !! Jangan panggil aku “ DATUk MARINGGIH “ !!
Pesuruh            : Caranya ?
Maringgih         : Easy coy !! Mari kita masuk ke dalam…
( berjalan beberapa langkah )
Maringgih         : Haiii cantikk… mwaaachh…
Siti Nurbaya     : NAJIZ !! Brrrr…
Maringgih         : Sombong sekalii…
Siti Nurbaya     : Bodo !!! Cuih !!
Maringgih         : Awas kao !!
( Masuk ke Dalam Rumah )
Maringgih         : Sulaimaaaaaaaan !! Cepat kesini kamu !!
Ny.Sulaiman      : Berisiiikkk tau gak lo !!
Maringgih         : ( Berbicara kepada pesuruh ) Buset ngeri amat nih nenek nenek…
Pesuruh            : ( ………. )
Maringgih         : Mana Sulaiman ??
Sulaiman           : Apooo datuk ??
Maringgih         : Mana hutang mu ?? Aku ingin sekarang di bayar !! Tidak mau tahu bagaimanapun caranya !!
Sulaiman           : Mana bisa aku bayar begitu banyak dengan cepat ?
Maringgih         : Aku tidak mau tau !!
Ny.Sulaiman      : Bunuh diri aja yuk sayang…
Sulaiman           : Yuukk…
Maringgih         : Lah lah lah ?? Aku berikan Tawaran !!
Sulaiman           : Apa itu ?
Maringgih         : Kawinkan anak mu dengan ku !! Maka semua hutang mu akan “ LUNAS “ !!
Sulaiman           : Apakah anak ku mau dengan orang tua seperti mu ?? Lagi pula dia sudah punya kekasih yang
bernama Syamsul Bahri
Ny.Sulaiman      : Betoel itu.. mana mauu dia dengan orang sepertimu genduutt…
Maringgih         : Kuurrraaannggg ajjjiiiiiaaarrrrrr !!!!!!!!!!!! Pokok nya besok mau tidak mau anak mu harus
menikah dengan ku !! TIETIEKKK !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Ayo Kita pergi !!!!
Ny.Sulaiman      : Hus Hus Hus !!!!
Narator            : Terjadilah perdebatan anatara Baginda Sulaiman, Nyonya Sulaiman dan Siti Nurbaya…
Sulaiman           : Sayang, panggil Siti kesini dong…
Ny.Sulaiman      : Sitiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!
Sulaiman           : Berisiiikk gak bisa pelan pelan apa ?!
Ny.Sulaiman      : Bawel dehh..
Siti Nurbaya     : Ya Ayah ? Ibu ?
Sulaiman           : Kami ingin meminta tolong kepadamu, demi kelangsungan hidup kami…
Siti Nurbaya     : Selama siti bisa, pasti siti lakuin…
Sulaiman           : Kamu menikah dengan Datuk Maringgih…
Siti Nurbaya     : UAPAAAAAAAAAAAA????????!!!!!
Ny.Sulaiman      : Lebay tau gk…
Siti Nurbaya     : Tapi ayah, aku sudah mempunyai calon, yaitu Syamsul Bahri, orang yang paling aku cinta…
Sulaiman           : tapi ini demi kami semua, kami juga tidak mau kamu menikah dengan datuk maringgih, tapi
apa yang bisa ayah perbuat?
Ny.Sulaiman      : Siti, ini permohonan terakhir ayah dan ibu…
Siti Nurbaya     : Huuuffh… baiklah aku mau…
Narator            : Dengan hati yang sangat tersiksa, akhirnya Siti Nurbaya pun menerima nya, dan terjadilah hari
lamaran itu…
Maringgih         : Akhirnya… biarkan hutang itu lunas, asalkan aku bisa memiliki Siti Nurbaya,
Hahahahaha….
Siti Nurbaya     : Zzzzzzz…
Maringgih         : Jangan jangan kau menolak cintaku, Jangan jangan kau ragukan hatiku ,Ku ‘kan slalu setia
menunggu, untuk menjadi suami mu… ( ST 12 )
Siti Nurbaya     : ( …… )
Narator            : Namun kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul Bahri, hatinya sangat sedih dan mencoba
bunuh diri.
( Kost`an Syamsul Bahri )
Syamsul            : Hancur hatiku mengenang dikau, menjadi keping-keping setelah kau pergi ,tinggalkan kasih
sayang yang pernah singgah antara kita, 
masihkah ada sayang itu… ( Baby Romeo )
Narator            : Suatu hari Syamsul BahRi pulang ke Padang dan bertemu degan Siti Nurbaya
Syamsul            : Dimanakah Siti Nurbaya sekarang ? Aku ingin sekali bertemu dengannya, aku ingin
penjelasan se jelas jelas nya dari dia… ( Berjalan 2 – 3 langkah )
Siti Nurbaya     : ( Sedang berdiri tidak jelas )
Syamsul            : Sepertinya aku kenal dengan perempuan cantik itu… ( berjalan 1 langkah ) Nurbaya ! Itu Siti
Nurbaya ! ( Menyapa Siti Nurbaya ) Siti kamu Siti kan ?? Siti Nurbaya ??
Siti Nurbaya     : ???? Iya aku Siti Nurbaya… Ada apa ?
Syamsul            : Aduh sombong nya kamu… kamu tidak ingat aku ??
Siti Nurbaya     : Ha ??
Syamsul            : Semua kata rindu mu semakin membuat ku tak berdaya…
Siti Nurbaya     : Itu kan surat 1 tahun lalu yang aku kirimkan kepada Uda Syamsul, Berarti kamu ?
Syamsul            : Yo`I lahh…
Siti Nurbaya     : Uda ?? Waaaa…. Senang sekali aku bertemu dengan mu kembalii…
Syamsul            : Aku juga Sitii… Hahahahaha…
Siti Nurbaya     : Tapii…
Syamsul            : Aku tahu kok, kamu menikah dengan rentenir gendut itu, bagaimana bisa kamu menikah
dengan rentenir gendut itu ?
Siti Nurbaya     : Ayah ku bangkrut dan akhirnya berhutang kepada datuk maringgih, dan akhirnya berbunga
dan berbunga, karena tidak bisa bayar, aku di paksa menikah oleh datuk maringgih…
Syamsul            : Sungguh laknat orang gendut itu !
Siti Nurbaya     : Maafkan aku uda, aku tidak bisa berbuat apa apa…
Syamsul            : Tenang Siti, aku akan membalas si gendut itu ! Aku janji !!
Siti Nurbaya     : Tapi… Bagaimana caranya ??
Syamsul            : Easy…
Siti Nurbaya     : Yasudah aku harus segera kembali pulang, agar dia tidak marah marah dengan ku lagi…
Syamsul            : Hati hati siti…
Narator            : Tanpa di sadari… datuk maringgih yang mendengar pembicaraan itu, langsung naik Pitam !
Datuk maringgih berniat mengusir syamsul bahri dari Padang ! Dia menyebar fitnah melalui istri tua nya…
Maringgih         : Kurrang ajar !!
Istri Tua          : Aduuuuuuhhh !! Ada apa sih berisik banget… gk tau apa mama lagi Medi Pedi ??
Maringgih         : Mah, kurrang ajar si Siti itu, dia berani berani nya bertemu dengan si Syamsul lagi, dan si
syamsul berencana untuk membalas ku !!
Istri Tua          : Ahh itu mah urusan mudah papii… lihat aksi istri mu ini…
Narator            : Tersebarlah gosiip kalau Syamsul telah memperkosa Istri Tua datuk maringgih…. Sehingga
Syamsul di usir oleh kedua Orang Tua nya….
Syamsul            : Ayaahh ibuu.. ini pesanan makanan pesanan kalian…
Mahmud            : JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN AYAH !!! KAU BUKAN ANAK KU !!!
Ny.Mahmud       : Ayah sabar ayah…
Mahmud            : Aku tidak punya anak yang seperti ini ! Anak tidak bermoral tidak berpendidikan ! Percuma
aku membiayai nya mahal mahal ! Anak DURHAKA !! Pergi Kamu !! PERGIII !!!
Ny.Mahmud       : Jangan ayah.. kasian syamsul, tolong ayah, kasih dia untuk memberikan penjelasan…
Mahmud            : Penjelasan ?? Tidak BUTUH !!! Mau di taro mana Muka ayah ???
Ny.Mahmud       : Ya di kepala masa di jidat ? AYolah ayah berikan dia kesempatan lagii… kesempatan untuk
menjelaskan saja…
Mahmud            : Tidak perlu ! PERGI KAMU ! PERGI !!!
Narator            : Syamsul bahri tidak sempat berkata apapun, hanya kesedihan yang di rasa, dan dia kembali
pergi ke Jakarta… Dia menyamar sebagai Letnan Mas !! Di saat Syamsul Bahri masih di Jakarta, Datuk
maringgih menjadi sangat benci kepada Siti Nurbaya dan dia memikirkan bagaimana cara membunuh Siti
Nurbaya…
Maringgih         : Apa yang harus aku lakukan agar bisa membunuh Siti Nurbaya itu…
Istri Tua          : Racunin aja, ribet amat…
Maringgih         : Racun ? Tpi bagaimana cara kita memberikannya ?
Istri Tua          : Coba kita pikirkan sejenak…
Hmmmm…
Istri Tua          : Ahaaaaaaaaaaaa !!!! Kita racunin saja dengan air minum…
Maringgih         : Sepertinya kurang ampuh kalau kita suguhkan minuman, dia pasti berpikir yang aneh aneh…
Istri Tua          : Benar juga ya…
Maringgih         : Lebih baik kita racuni lemang dan di berikan ke siti nurbaya melalui si jidat itu…
Istri Tua          : Benar juga itu, hahaha… mari kita lakukan secepatnya…
Narator            : Dengan cepat Datuk Maringgih dan Istri Tua nya membeli lemang dan di berikan racun…
Maringgih         : Budaaaaaaakk !! Cepat kesini kamu !!
Pesuruh            : Ya tuk ??
Maringgih         : Tolong berikan ini kepada Siti Nurbaya, bilang ini pemberian dari sulaiman…
Pesuruh            : Siap Tuk Laksanakan…
Narator            : Jalan lah sang pesuruh ke Tempat Siti Nurbaya beristirahat setelah seharian di suruh
membersihkan rumah…
Pesuruh            : Permisi sitii… ada kiriman lemang dari ayahmu…
Siti Nurbaya     : Ohh.. iya terimakasih yahh…
Pesuruh            : Sama sama ( pergi untuk mengintip apakah siti sudah memakan itu atau belum )
Siti Nurbaya     : Apakah ini benar benar dari ayah ? Huuufh…
Pesuruh            : Lama amat sih nga di makan makan…
Siti Nurbaya     : Baiklah aku makan, aku tidak boleh berburuk sangka… ( memakan lemang itu )
Pesuruh            : Akhirnya di makann… sekarang aku bisa pergi…
Narator            : Akhirnya… termakanlah lemang itu, dan tak lama kemudian sampailah ajal nya…
Pesuruh            : Tuuukkkkk… Lemang itu sudah di makan oleh Siti Nurbaya…
Maringgih         : Bagus… Hahahaha… Tinggal kita tunggu saja, kapan ada kabar bahwa Siti Nurbaya telah
meninggal…
Narator            : Akhirnya pengumuman bahwa Siti Nurbaya telah meninggal di sebarkan, dan sampai lagi ke
telinga Syamsul Bahri yang sekarang namanya menjadi Letnan Mas ! Semakin menjadi Amarah Syamsul
Bahri terhadap Datuk Maringgih
Syamsul            : Akan kubunuh dia ! Akan kubunuh ! Itu Janji ku !
Narator            : Nasib baik untuk Syamsul Bahri, Saat tragedy Balesting (Saudagar-saudagar pribumi yang
tidak mau membayar upeti/pajak dibawah pimpinan Datuk Mariggih), dikirimlah Letnan Mas oleh Kompeni
ke Padang untuk menumpas para pembangkang balesting.
Syamsul            : Akhirnya kita bertemu Gendut !
Maringgih         : Kurang ajar, aku akan memberi mu pelajaran !
Syamsul            : Jangan banyak bicara mari kita mulai saja !!
Narator            : Terjadilah peperangan satu lawan satu antara Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Akhir
cerita Letnan Mas yang tak lain adalah Syamsul Bahri tewas di pedang diujung pedang, bersamaan dengan
Datuk Maringgih juga roboh terkena tembakan Letnan Mas.

Anda mungkin juga menyukai