Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana cara kita memahami bahwa kita dipanggil?

a. Objektif
Kita tahu bahwa ada kebutuhan yang di rasakan, (Panggilan ke ladang)
b. Subjektif
i. Perasaan yang tertanam begitu lama dan sering kali terulang (sustainable)
ii. Perasaan yang terulang dan ada pengalaman perasaan yang merasa “Ini aku,
utuslah aku!”
iii. Adanya orang lain yang melihat panggilan ini dan mendukung, tentunya kita
perlu konsultasi dengan pembimbing rohani guna memastikan hal ini

Penting sekali bagi kita untuk menanyakan “Benarkah aku yang dipanggil, ya Allah?”

2. Apa yang perlu di persiapkan?


a. Harus punya jiwa cinta Alkitab dan punya habit membaca Firman Tuhan
b. Harus punya cinta pelayanan dalam gereja, lebih dalam
Bagaimana kita dapat menjadi montir jika kita membenci oli, membenci grease dan segala
kekotoran di mesin?
c. Harus mendisplinkan diri (Doa, membangun diri untuk lebih bertanggung jawab,
bersikap lebih baik)
d. Perhatikan kecanduan yang tak benar, harus dibuang (apalagi itu dosa) koreksi diri dan
membuang kecanduan ini.
e. Persiapkan diri untuk siap membaca, kebiasaan membaca sebab di STT pasti akan
membaca suatu buku.
3. Pertanyaan pribadi
a. Apakah perlu untuk bekerja dahulu, lalu masuk STT atau gimana?
i. Sebab tak ada orang yang sempurna dan punya pengalaman dan sampai mati
pun tak akan masuk STT
ii. Tak ada yang masuk STT dengan menjadi Superman dahulu, sempurna lalu
masuk (Bukan seperti itu)
iii. Semakin menunda, semakin banyak yang menjadi taruhan contoh, setelah
berkeluarga lalu punya tanggungan, lalu menjadi STT itu menjadi hal yang
sangat sulit.
iv. Posisi selesai S-1 cukup,
v. GUMULKAN BERSAMA DENGAN TUHAN, KAPAN WAKTUNYA!
vi. WAKTU MASUK STT ITU WAKTU MOMENTUM YANG PENUH MISTERI,
MENGAPA MELANGKAH DI WAKTU INI DAN SAMPAI YAKIN BAHWA INI IALAH
WAKTU YANG TEPAT!
vii. Memang banyak pengalaman yang akan didapat, ada yang manis dan ada yang
pahit. Dengan waktu bekerja tentunya waktu yang di berikan untuk belajar
teologi sangatlah sedikit, dan Ketika berumur lalu masuk STT maka otak menjadi
lemot.
viii. Waktu yang digunakan untuk bekerja, gunakan untuk melayani juga (tak
menghilangkan pergumulan yang ada), kemudian jika memang dapat digunakan
untuk melayani bersama untuk berdampak kepada orang banyak ya lakukan
saja.
ix. Panggilan itu komunal, dan perlu kita sharingkan kepada orang yang memang
cinta Tuhan, dan mereka bsa jadi rindu untuk mendukung calon mahasiswa
tersebut.

Email pak Hendro (STT AA):

0817750126

hendro.lim@sttaa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai