TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
3. Kecamatan adalah Kecamatan Telaga Langsat.
4. Camat adalah Camat Telaga Langsat.
5. Desa adalah desa Pakuan Timur.
6. Pemerintah desa adalah Kepala Desa Pakuan Timur dibantu Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa .
7. Kepala Desa adalah Kepala Desa Pakuan Timur.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan
Permusyawaratan Desa Pakuan Timur.
9. Perangkat Desa yang selanjutnya disebut Perangkat adalah Perangkat Desa
Pakuan Timur.
10. Pihak Lain adalah Staf Pemerintah Desa dan/atau lembaga masyarakat yang
ikut terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Desa Pakuan
Timur.
11. Staf Pemerintah Desa adalah unsur urusan dalam pelaksanan teknis yang
bertugas membantu Kepala urusan, Kepala Seksi dan Kepala Kewilayahan.
12. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibuat oleh masyarakat
yang disesuaikan dengan keperluan dan mitra dari Pemerintah Desa Pakuan
Timur dalam pemberdayaan masyarakat.
13. Sekretaris Desa adalah perangkat Desa yang berkedudukan sebagai unsur
pimpinan sekretariat Desa yang menjalankan tugas sebagai koordinator PPKD.
14. Kepala Urusan Keuangan adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai
unsur staf sekretariat Desa yang melaksanakan fungsi kebendaharaan.
4
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa, adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pakuan Timur.
16. Perjalanan Dinas adalah perjalanan dinas yang dilakukan oleh Kepala Desa,
Anggota BPD, Perangkat Desa atau Pihak Lain yang disamakan baik
perseorangan atau bersamaan dari tempat kedudukannya ke tempat yang
dituju, melaksanakan tugas dan/atau kembali ke tempat kedudukan semula.
17. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah perjalanan dinas dalam wilayah
Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
18. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan dinas dari tempat
kedudukan ke luar wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
19. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT adalah naskah dinas
sebagai alat pemberitahuan penugasan dari pemberi tugas kepada pelaksana
SPD untuk melaksanakan tugas.
20. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Kepala Desa dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas.
21. Pelaksana SPD adalah Kepala Desa, Anggota BPD dan Perangkat Desa serta
Pihak Lain yang melaksanakan Perjalanan Dinas.
22. Biaya riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran
yang sah.
23. Biaya lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu
dan dapat dibayarkan sekaligus.
24. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/Satuan kerja.
25. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas.
BAB II
RUANG LINGKUP PERJALANAN DINAS
Pasal 2
(1) Peraturan Desa ini mengatur mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas Kepala Desa, Anggota BPD, Perangkat Desa dan Pihak Lain
yang dibebankan pada APBDesa tahun anggaran berkenan.
(2) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Perjalanan Dinas Luar Daerah; dan
b. Perjalanan Dinas Dalam Daerah.
(3) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah
perjalanan dinas yang dilaksanakan keluar kabupaten terdiri atas:
a. Perjalanan Dinas Luar Daerah dalam Provinsi; dan
b. Perjalanan Dinas Luar Daerah luar Provinsi.
(4) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah
perjalanan dinas yang dilaksanakan dalam wilayah kabupaten terdiri atas:
a. Perjalanan Dinas Dalam Daerah dalam Kecamatan; dan
b. Perjalanan Dinas Dalam Daerah luar Kecamatan.
(5) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dalam
rangka :
a. pelaksanaan tugas dan atau fungsi yang melekat pada Kepala Desa,
Anggota BPD, Perangkat Desa dan Pihak Lain.
5
BAB III
PRINSIP PERJALANAN DINAS
Pasal 3
Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut:
a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Pemerintah
Desa;
c. efisiensi penggunaan belanja Desa; dan
d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan
pembebanan biaya Perjalanan Dinas.
BAB IV
BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 4
(1) Biaya Perjalanan Dinas digolongkan dalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
a. Tingkat A untuk Kepala Desa dan atau Anggota BPD;
b. Tingkat B untuk Perangkat Desa dan atau Ketua TP PKK Desa;
c. Tingkat C untuk pihak lain;
(2) Perjalanan Dinas Perangkat Desa yang menjabat Pelaksana Tugas Kepala
Desa atau Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjabat Penjabat Kepala Desa
maka biaya Perjalanan Dinas dapat menggunakan tarif yang berlaku pada
tingkatan jabatan Kepala Desa apabila tujuan Perjalanan Dinas berhubungan
dengan jabatan dimaksud.
Pasal 5
(1) Pihak Lain yang melaksanakan Perjalanan Dinas untuk kepentingan Desa dan
partisipasi dalam program/kegiatan Pemerintah Desa dapat diberikan biaya
Perjalanan Dinas.
(2) Pihak Lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diantaranya :
a. Staf Pemerintah Desa;
b. Ketua RT dan Ketua RK;
c. Pengurus/Anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga Desa kecuali Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga(PKK) Desa;
d. Pengurus/Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM);
e. Pengurus/Anggota Karang Taruna;
f. Pengurus/Anggota Posyandu;
g. Pengurus/Anggota Posbindu;
h. Pengurus/Anggota Lembaga Adat Desa;
i. Anggota Linmas Desa;
j. Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakat Desa lainnya; dan
k. Masyarakat, Tokoh Agama, Kelompok Tani dan lainnya
6
Pasal 6
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari atas komponen-komponen sebagai berikut :
a. uang harian;
b. uang transportasi; dan
c. biaya penginapan;
Pasal 7
(1) Uang harian sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf a diberikan untuk
keperluan makan dan uang saku.
(2) Uang harian sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf a diperhitungkan sesuai
dengan jumlah hari perjalanan dinas dikali standar biaya/tarif dan dibayar
secara lumpsum.
(3) Uang harian khusus diklat/bimtek/sosialisasi/orientasi/seminar/lokakarya
diatur sebagai berikut:
a. 3 (tiga) hari pertama dibayar 100%;
b. hari selanjutnya dibayar sesuai dengan standar biaya/tarif khusus diklat.
(4) Besaran uang harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a,
sebagaimana tercantum Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran
IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 8
(1) Biaya transportasi sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf b adalah biaya yang
diberikan untuk keperluan transportasi (darat/air/laut) selama melaksanakan
perjalanan dinas pergi pulang beserta pengeluaran lain yang mengikutinya
yang dibayar secara riil.
(2) Biaya transportasi sebagaimana dimaksud ayat (1) termasuk diantaranya:
a. BBM dihitung maksimal 1 (satu) liter BBM setiap jarak 7 kilometer untuk
kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dan setiap 20 kilometer untuk
kendaraan bermotor roda dua;
b. Biaya transportasi darat dan/atau air;
c. Biaya taksi dari tempat kedudukan menuju bandara/pelabuhan laut
keberangkatan/tempat tujuan pergi pulang;
d. Biaya tiket pesawat/kapal laut, kereta api/bus, airport tax dan retribusi
bandara pergi pulang;
e. Biaya taksi dari bandara/pelabuhan laut kedatangan menuju hotel atau
kota tempat tujuan pergi pulang; dan
f. Biaya transportasi dari hotel tempat menginap ke tempat tujuan.
g. Biaya bagasi dengan berat maksimal 15 (lima belas) Kilogram yang
dibuktikan dengan bukti pembayaran yang sah bagi maskapai
penerbangan yang membebankan biaya.
(3) Biaya tiket pesawat yang dipakai dalam perjalanan dinas adalah tiket kelas
ekonomi.
(4) Biaya transportasi dapat diperhitungkan secara kumulatif untuk perjalanan
dinas yang dilakukan lebih dari satu orang.
(5) Dalam hal perhitungan jarak sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 huruf a
perhitungannya mengikuti ketentuan yang ditetapkan Camat yang mengatur
mengenai jarak antar desa dalam satu kecamatan, dan/atau perhitungannya
mengikuti ketentuan yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik atau instansi
yang berwenang lainnya, dan/atau menggunakan media elektronik pengukur
jarak.
7
Pasal 9
(1) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf c adalah biaya
yang diberikan dalam perjalanan dinas yang memerlukan penginapan untuk
bermalam.
(2) Biaya penginapan dibayar secara riil dengan ketentuan tidak melebihi standar
tarif/biaya sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
(3) Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Daerah yang tidak menggunakan biaya
penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi biaya penginapan
sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel berdasarkan standar tarif/
biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan melampirkan pernyataan
tidak menggunakan hotel/penginapan dan dibayar secara lumpsum.
(4) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar hanya untuk
sewa kamar bermalam tidak termasuk belanja mini bar, tip room boy, dan
biaya-biaya pelayanan tambahan lainnya di hotel/penginapan tersebut.
(5) Dalam hal Perjalanan Dinas dilakukan secara bersama-sama untuk
melaksanakan kegiatan tertentu, penginapan/hotel untuk seluruh pelaksana
SPD dapat menggunakan penginapan/hotel yang sama maksimal sesuai
dengan standar tarif/biaya penginapan.
(6) Dalam hal biaya hotel (akomodasi) ditanggung oleh pelaksana kegiatan maka
uang penginapan tidak dibayar.
(7) Dalam hal Perjalanan dinas dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang maka
penggunaan 1 (satu) kamar hotel adalah untuk 2 (dua) orang dengan jenis
kelamin yang sama.
Pasal 10
(1) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah diberikan uang harian dan biaya
transportasi.
(2) Biaya Perjalanan Dinas luar Daerah (dalam dan luar provinsi) diberikan uang
harian, biaya transportasi dan biaya penginapan.
Pasal 11
(1) Pelaksana SPD dilarang menerima biaya Perjalanan Dinas dua kali atau lebih
untuk Perjalanan Dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama.
Pasal 12
(1) Lamanya Perjalanan Dinas Luar Daerah untuk tujuan luar wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan maksimal 4 (empat) hari.
(2) Lamanya Pelaksanaan Perjalanan Dinas yang dilaksanakan maksimal 4
(empat) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara
selektif dan dengan tempat tujuan minimal 2 (dua) lokasi yang berbeda.
(3) Lamanya Perjalanan Dinas Luar Daerah tujuan dalam wilayah Provinsi
maksimal 3 (tiga) hari.
(4) Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) dikecualikan untuk kegiatan yang menurut
jadwalnya melebihi dari waktu tersebut dengan dibuktikan surat/teleks/
faksimile dari instansi pemanggil dan/atau jadwal pelaksanaan kegiatan.
(5) Dalam hal menghadiri kegiatan di Banjarbaru/Banjarmasin yang
pelaksanaannya dimulai Pukul 08.30 wita atau sebelumnya, Pelaksana SPD
dapat melaksanakan perjalanan dinas sejak 1 (satu) hari sebelumnya.
(6) Untuk Perjalanan Dinas Luar daerah keluar wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan, Pelaksana SPD dapat melaksanakan perjalanan dinas sejak 1 (satu)
hari sebelum kegiatan dan 1 (satu) hari sesudah kegiatan dengan tetap
mengutamakan prinsip efisiensi dan efektifitas.
8
BAB V
PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
Bagian Kesatu
Dasar Pelaksanaan Perjalanan Dinas
Pasal 13
(1) Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Perjalanan Dinas Luar Daerah bagi
Pelaksana SPD sebagaiman dimaksud pasal 2 ayat (2) pada dasarnya wajib
mendapat persetujuan dari Kepala Desa baik secara lisan maupun tertulis.
(2) Perjalanan Dinas Luar Daerah Keluar Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
bagi pelaksana SPD Wajib mendapat persetujuan dari Camat baik Telaahan
Staf/Nota Dinas/Disposisi/SPT/bentuk lainnya yang merupakan perintah
atau persetujuan untuk melaksanakan Perjalanan Dinas.
(3) Perjalanan Dinas oleh Pelaksana SPD tidak perlu mendapat Persetujuan dari
Camat apabila Perjalanan Dinas dikarenakan memenuhi undangan atau
Permintaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah.
Pasal 14
(1) Perjalanan Dinas oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah yang
dituangkan dalam Surat Perintah Tugas (SPT) dan SPD.
(2) Penerbitan SPT dan SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
Pelaksana SPD Dalam Daerah ditandatangani oleh Kepala Desa.
(3) Penerbitan SPT dan SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
Pelaksana SPD luar Daerah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. SPT Kepala Desa dan BPD ditandatangani oleh Camat dan SPD ditanda
tangani oleh Kepala Desa;
b. SPT dan SPD Perangkat Desa dan Pihak lain ditandatangani oleh Kepala
Desa.
c. Untuk penandatangan verifikasi keberangkatan Pelaksana SPD dilakukan
oleh Kepala Urusan Umum atau Kepala Seksi/Kepala Urusan yang
ditunjuk oleh Kepala Desa.
d. Untuk penandatangan verifikasi kedatangan Pelaksana SPD dilakukan oleh
Sekretaris Desa.
(4) Bentuk SPT dan SPD sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam
Lampiran VI dan Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Bagian Kedua
Uang Muka/Uang Panjar
Pasal 15
(1) Pelaksana SPD dapat diberikan uang muka/uang panjar oleh Kepala Urusan
Keuangan Desa sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan.
(2) Uang muka/uang panjar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar dengan
perhitungan sebagai berikut:
a. uang harian diberikan maksimal 100% (seratus persen) dari rencana
jumlah hari Perjalanan Dinas tersebut;
b. biaya transportasi diberikan maksimal 100% (seratus persen), dengan
menunjukkan kuitansi/tiket/nota pembelian atas modal transportasi;
c. Biaya penginapan diberikan maksimal 50% (lima puluh persen) dari
standar satuan harga untuk biaya penginapan terkecuali biaya
penginapan yang diketahui besaran tarif dari hotel yang akan dituju dapat
dibayarkan 100% (seratus persen).
(3) Pemberian uang muka/uang panjar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dengan melampiri :
9
Bagian Ketiga
Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas
Pasal 16
(1) Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan Dinas
kepada pemberi tugas paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan
dinas dilaksanakan.
(2) Perjalanan Dinas Luar Daerah menyampaikan bukti-bukti pelaksanaan
Perjalanan Dinas kepada Kepala Urusan Keuangan Desa meliputi:
a. Surat Perintah Tugas;
b. SPD yang sudah ditandatangani oleh Pejabat/Pimpinan pada tempat
tujuan perjalanan dinas yang dibubuhi tanda tangan dan tanda stempel
basah tempat satuan kerja Pejabat/Pimpinan tersebut bertugas;
c. Laporan Perjalanan Dinas;
d. Bukti pengeluaran yang berkaitan dengan transportasi yang dibayar
secara riil;
e. Bukti pembayaran hotel/tempat menginap lainnya atau Pernyataan tidak
menggunakan hotel/penginapan untuk perjalanan dinas yang
mengharuskan Pelaksana SPD menginap; dan
f. Bukti pengeluaran lainnya yang sah;
(3) Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Dalam Daerah wajib menyampaikan
bukti-bukti pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada Kepala Urusan Keuangan
Desa meliputi:
a. Surat Perintah Tugas;
b. SPD yang sudah ditandatangani oleh Pejabat/Pimpinan pada tempat
tujuan perjalanan dinas yang dibubuhi tanda tangan dan tanda stempel
basah tempat satuan kerja Pejabat/Pimpinan tersebut bertugas;
c. Laporan Perjalanan Dinas; dan
d. Bukti pengeluaran yang berkaitan dengan transportasi yang dibayar
secara riil.
(4) Dalam hal bukti-bukti pembayaran tidak diperoleh untuk mempertanggung
jawabkan BBM/biaya taksi/transportasi, maka Pelaksana SPD membuat
Daftar Pengeluaran Riil yang disetujui oleh Sekretaris Desa.
(5) Daftar Pengeluaran Riil sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
merupakan pernyataan Pelaksana Perjalanan Dinas dan Pelaksana SPD
bertanggungjawab secara penuh atas kebenaran pernyataan tersebut.
(6) Untuk perjalanan dinas dalam daerah dengan penggunaan bahan bakar
sampai dengan 10 liter, cukup dinyatakan dalam Laporan Perjalanan Dinas.
(7) Format Daftar Pengeluaran Riil dan Pernyataan tidak menggunakan
hotel/penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran VIII dan Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Desa ini.
BAB VI
10
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 17
Pelaksana SPD yang telah menyelesaikan tugas kedinasan di daerah tujuan
perjalanan dinas namun melebihi jumlah hari perjalanan dinas dapat dilakukan
dengan ketentuan:
a. Dalam hal menggunakan hari kerja maka harus mendapat izin dari Kepala
Desa bagi pelaksana SPD Tingkat B dan C;
b. Apabila menggunakan transportasi udara, pembebanan biaya transportasi
pulang hanya diberikan dari bandara tujuan perjalanan dinas ke bandara
tempat berangkat; dan
c. Tidak diberikan tambahan biaya penginapan dan uang harian;
Pasal 18
(1) Pembatalan pelaksanaan perjalanan dinas dapat dilakukan dengan penerbitan
surat pembatalan perjalanan dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran X
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
(2) Biaya yang telah diluarkan akibat pembatalan pelaksanaan perjalanan dinas
sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dibebankan pada biaya perjalanan
dinas.
Pasal 19
(1) Pelaksana SPD yang dalam melaksankan Perjalanan Dinas kehilangan salah
satu boardingpass wajib membuat surat keterangan kehilangan boardingpass
dengan menyebutkan kode booking yang sudah di issued dan jadwal
penerbangan atas penerbangan yang hilang tersebut dan diketahui Kepala
Desa.
Pasal 20
Kepala Urusan Keuangan membuat rekapitulasi perhitungan biaya perjalanan
dinas dari Pelaksana SPD yang telah menyelesaikan tugas kedinasan yang
diketahui oleh Kepala Desa.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Pakuan Timur.
BASTAMI
Diundangkan di Pakuan Timur
pada tanggal 27 September 2019
SEKRETARIS DESA PAKUAN TIMUR,
IRHANIAH, SP
LAMPIRAN I
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
BASTAMI
12
LAMPIRAN II
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
BASTAMI
13
LAMPIRAN III
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA BADAN
PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA DAN PIHAK LAIN
LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN TIMUR
BASTAMI
14
LAMPIRAN IV
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
BASTAMI
15
LAMPIRAN V
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
BASTAMI
16
LAMPIRAN VI
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
Dasar :
MENUGASKAN :
Untuk : ………..………..………..………..………..………..………..………..………..
………..………..……….., yang dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : ………………….
Pukul : ………………….
Tempat : ………………….
BASTAMI
17
LAMPIRAN VII
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA BADAN
PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA DAN PIHAK LAIN LINGKUP
PEMERINTAH DESA PAKUAN TIMUR
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
Nama :
Jabatan :
berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor .......................... Tanggal .................,
dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Jumlah
………………………… …………………………
BASTAMI
19
LAMPIRAN IX
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
PERNYATAAN
TIDAK MENGGUNAKAN HOTEL/PENGINAPAN
Nama :
NIP :
Jabatan :
berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor .......................... Tanggal .................,
dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : Tidak menggunakan
Hotel/Penginapan selama pelaksanaan Perjalanan Dinas.
………………………… …………………………
BASTAMI
20
LAMPIRAN X
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
Nama : .........................................
1. .......
2. .......
dengan tujuan ................., disebabkan ............................. maka memerintahkan untuk
membatalkan perjalanan dinas tersebut.
BASTAMI
21
LAMPIRAN XI
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
Pelapor,
..........................
* Dilaporkan jika perjalanan dinas menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau
kendaraan bermotor roda empat, dengan menggunaan bahan bakar minyak.
22
LAMPIRAN XI
PERATURAN DESA PAKUAN TIMUR
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PERANGKAT DESA
DAN PIHAK LAIN LINGKUP PEMERINTAH DESA PAKUAN
TIMUR
NAMA :
JABATAN :
LAMA PERJALANAN DINAS :
TEMPAT TUJUAN :
TANGGAL :
JUMLAH
NO URAIAN VOLUME SATUAN NILAI (Rp) KETERANGAN
BIAYA (Rp)
1. Uang Harian hari
2. Biaya BBM* liter
3. Biaya Penginapan* malam
4. Tiket Pesawat*
5. Biaya Pengeluaran Riil*
6. Dst*
TOTAL BIAYA PERJALANAN DINAS (Rp)
* Sesuai dengan keperluan dan jenis perjalanan dinas.
PAKUAN TIMUR,............................
Mengetahui:
Kepala Desa Pakuan Timur, Kepala Urusan Perencanaan & Pelaksana SPD,
Keuangan Desa Pakuan Timur,