Anda di halaman 1dari 13

Dasar- Dasar Logika

Pembagian & Klasifikasi


Achmad Rofiqo Ridho, S.IP., M.SI
Pembagian

Membagi Barati
memisahkan berbagai
bagian benda atau
untuk memecah
keseluruhan kebagian
komponenya
(Davidson,1887)
Pembagian
1.Penguraian suatu hal ke dalam bagian-
bagian yang menjadi Komponennya
2.Penguraian suatu hal atau kelas yang
sifatnya umum ke dalam beberapa sub
kelas.
3.Penguraian suatu kelompok ke dalam
anggota-anggotanya secara Individual
4.Penguraian suatu hal ke dalam unsur-
unsur pembentuknya.
Klasifikasi
● Klasifikasi adalah
pekerjaan akal budi kita
untuk menganalisis,
membagi,
menggolongkan, dan
menyusun definisi-definisi
dan objek-objek menurut
kesamaan atau
perbedaanya
(Poespoprodjo dan
gilarso, 2011)
Klasifikasi/ Pengelompokan

sebuah proses dimana benda-benda individual


dikelompokkan menurut ciri khasnya yang berlaku
umum yang secara bersama-sama membentuk
sebuah kelas atau golongan.

.
Perbandingan

Pembagian Klasisfikasi

Dalam Klasifikasi/
Dalam Pembagian Penggolongan kita justru
Kita menguraikan mengumpulkan atau
satu objek (term)ke Mensitesiskan
dalam komponennya bermacam-macam hal
sehingga dapat
membentuk sebuah
kelas/kelompok
Rumah

Pembagian Klasifikasi
• Ruang tamu • Berdasrkan Ukuran
• Kamar 1. Rumah Tipe 45
• Kamar Mandi 2. Rumah tipe 36
• Ruang Keluarga
• Berdasarksn Bahan
1. Rumah Kayu
• Dapur 2. Rumah Batu Bata
• Dst. 3. Rumah Bambu
Klasifikasi Memiliki Beberapa Kelas

1. Klasifikasi alamiyah atau klasifikasi kodrati, adalah


klasifikasi yang ditentukan oleh susunan kodrati, sifat-
sifat, dan atribut-atribut yag ditentukan dari bahan-bahan
yang sedang diselidiki.

2. Klasifikasi buatan ditentukan oleh suatu maksud yang


praktis dari seseorang untuk mempermudah dalam
menangani sesuatu yang memiliki kompleksitas di
kondisi tertentu secepat dan semudah mungkin.
Manfaat Klasifikasi

1. Membantu pikiran atau benak kita untuk melintas


sekilas fenomena pengelompokan.
2. Memahami benang merah yang terdapat dalam
hubungan antara objek yang satu dan objek yang
lainnya.
3. Memahami benda atau objek menurut struktur
kodratnya ataupun menurut struktur artifisialnya.
Ciri yang Menjadi Dasar
Klasifikasi

1. Berdasarkan Kesamaan,
2. Berdasarkan Perbedaan
3. Berdasarkan Manfaat
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan
Anatomi
Sayarat Hukum yang Harus Dipenuhi
dalam Hukum Klasifiksi
(Poespoprodjo dan Gilarso,2011)
1. Klasifikasi harus Lengkap
artinya adalah bahwa apabila kita membuat suatu klasifikasi terhadap
suatu kelas tertentu maka kelas-kelas dibawahnya harus dapat menampung
semua anggota kelas yang kita klasifikasikan itu. Contoh: kita
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi manusia dan binatang, hal ini
kurang lengkap karena tumbuhan, tidak dapat diklasifikasikan ke dalam
katagori hewan dan manusia.

2. Klasifikasi harus sunguh-sunguh Memisahkan Objek yang satu dgan yang lainya
Artinya jangan sampai adanya tumpang tindih antar kelas tertentu dan
jangan sampai ada satu atau lebih anggota kelas menjadi anggota beberapa
kelas sekaligus.. Contoh : rasio gaji pegawai di bagi menjadi
• < Rp. 500.000
• Rp. 500.000 S.d Rp. 1.500.000
• Rp. 1.500.000 S.d Rp. 3.000.000
• Rp. 3.000.000 S.d Rp. 5.000.000
Lanjutan. . .
3. Klasifikasi harus mengunakan dasar yang sama dan konsisten.
Dalam membuat suatu klasifikasi terhadap suatu kelas tertentu, kita tidak boleh
mengunakan satu dasar atau prinsip. Contoh: apabila kelas “Cincin” kita
klasifikasikan menjadi “Cincin Kawin, “ Cincin emas”, “ Cincin Perak” dan “Cincin
Berlian” maka klasifikasi ini tidak mengunkan dasar atau prinsip yang konsisten.

4. Klasifikasi harus sesuai dengan tujuan yang dikehendaki


apabila kita ingin membuat suatu klasifikasi terhadap kelas tertentu, kita harus
menyesuaikan klasifikasi sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.

5. Klasifikasi tidak menyederhanakan realitas sebenarnya,


Contoh, mengoloongkan manusia menjadi dua kelas, yakni pandai dan bodoh,
atau gemuk dan kurus

6. Klasifikasi harus dilakukan secara rapi.


Setiap klasifikasi harus memperlihatkan bahwa kelas-kelas bawahanya jika
diklasifikasikan lebih lanjut sampai kelas bawahan yang terkecil dapat dilakukan.

7. Klasifikasi harus mengunakan kriteria yang jelas, contohnya harus mengunakan


satuan yang pasti, seperti M (Meter) Untuk Tinngi atau Kg (Kilo Gram) Untuk berat

Anda mungkin juga menyukai