Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PEMANFAATAN DATA DALAM


PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DI PROVINSI LAMPUNG
Bandar Lampung, 15 November 2022
KONDISI GEOSTRATEGIS DAN DEMOGRAFIS
Lintas Timur
Ke Palembang
GEOSTRATEGIS
Lintas Tengah Provinsi Lampung Sebagai Pintu Gerbang Pulau
Ke Martapura, Muara
Enim, Lahat, Sumatera yang menghubungkan dengan pulau Jawa
serta dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1
Terletak di tengah antara Koridor Ekonomi Sumatera dan
Lintas Barat TOL TRANS
Jawa.
Ke Bengkulu SUMATERA
Akses mudah dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera

DEMOGRAFIS
Penduduk Provinsi Lampung merupakan terbesar
kedua di wilayah Sumatra

Hasil sensus penduduk Tahun 2021 sebanyak 9.08 juta


jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2021
sebesar 1,10%.
Luas Wilayah : 33.575,41 km2 (termasuk 132 pulau)
Panjang Garis Pantai : 1.185 km
Wilayah Administrasi : 2 Kota dan 13 Kabupaten
Banten
103o40' - 105o50' BT 6o45' - 3o45' LS
Kebijakan Transformasi Digital dan Satu Data

www.bappeda.lampungprov.go.id BappedaLampung Bappeda_Lampung @bappeda.lpg


SATU DATA INDONESIA
PRINSIP:
1
SATU DATA INDONESIA (Perpres 39/2019)
SATU DATA PROVINSI LAMPUNG (Pergub 43/2020)
BPS
2 BAPPEDA

KEUANGAN DAERAH

4
PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN
SATU DATA INDONESIA
Tugas dan Fungsi Bappeda dalam Penyelenggaraan
Satu Data Indonesia
Penyelenggaraan Forum Satu Data
FORUM SATU DATA PROVINSI LAMPUNG
(Berdasarkan SK Gubernur Lampung Nomor : G/96/VI.01/2020)
Pengarah:
Gubernur
Forum Satu Data
di Tingkat Provinsi:
Penanggung jawab:
Sekretaris Daerah ❑ Wadah komunikasi dan
koordinasi antara Pembina
Data, Walidata, Walidata
Koordinator: Koordinator:
Bappeda Pendukung, Walidata
Bappeda Kab/Kota dan Produsen Data
Kabupaten/Kota
Sekretariat: untuk menyelesaikan
Bappeda permasalahan
penyelenggaraan SDI.
❑ Menyepakati Data Prioritas

Pembina Data
❑ Dilakukan secara berkala
Walidata Walidata Walidata Produsen Data
Pendukung Kab/Kota
a. BPS Provinsi a. Perangkat
b. BIG, Bappeda Bappeda Diskominfo Daerah
Diskominfo
Kab/Kota b. Swasta

a. Data Statistik
b. Simpul JIGN
Hasil Monitoring (Assesmen)
Pelaksanaan SDI Kab/Kota se-Prov Lampung

Instrumen Kelengkapan Instrumen Kelengkapan


Penyelenggaraan SDI tingkat Kab/Kota (2021) Penyelenggaraan SDI tingkat Kab/Kota (Agustus 2022)

Peraturan Daerah / Peraturan Daerah /


No. Kabupaten/Kota SK Forum Sekretariat No. Kabupaten/Kota SK Forum Sekretariat
Kepala Daerah Kepala Daerah

1 Lampung Barat draft C C 1 Lampung Barat pengesahan  C


2 Pesawaran C C C 2 Pesawaran   C
3 Metro C   3 Metro draft  
4 Pringsewu  pengesahan  4 Pringsewu  pengesahan 
5 Tanggamus draft C C progress 5 Tanggamus pengesahan draft C
6 Lampung Tengah draft pengesahan  6 Lampung Tengah  pengesahan 
7 Tlg Bawang Barat C C C 7 Tlg Bawang Barat  pengesahan C
8 Mesuji C C C 8 Mesuji  pengesahan C
9 Lampung Utara  pengesahan C 9 Lampung Utara  pengesahan C
10 Lampung Timur C C C 10 Lampung Timur pengesahan  C
11 Pesisir Barat pengesahan   11 Pesisir Barat   
12 Way Kanan C pengesahan C 12 Way Kanan  pengesahan C
13 Lampung Selatan pengesahan   13 Lampung Selatan   
14 Tulang Bawang C C C 14 Tulang Bawang draft draft C
15 Bandar Lampung C C C 15 Bandar Lampung C C C
SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
(SPBE) dan SATU DATA INDONESIA (SDI)
Implementasi SPBE di Provinsi lampung

2,76
INDEKS SPBE-PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
Baik
HASIL EVALUASI SPBE PEMERINTAH DAERAH
SE- PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
Target
Indeks SPBE
Tahun 2022

Provinsi Kabupaten dan


Lampung Kota

minimal Sangat minimal Baik


Baik [> 3,5] [> 2.6]
Hasil Monitoring (Assesmen)
Pelaksanaan SDI Kab/Kota se-Provinsi Lampung
Scoring Maturitas Keterangan Level Maturitas :
Penyelenggaraan SDI tingkat Kab/Kota 1- Rintisan
➢ Kebijakan masih berupa konsep atau rancangan kebijakan/ belum
No. Kabupaten/Kota Skor (%) Level Maturitas dilakukan
➢ Organisasi telah tersedia akan tetapi belum ditetapkan
1 Bandar Lampung 18,33 1. Rintisan ➢ Proses penerapan dilakukan tanpa perencanaan, sewaktu-waktu, tidak
2 Tulang Bawang 20,00 1. Rintisan terorganisasi dengan baik, tanpa pemantauan, dan hasil tidak
3 Lampung Selatan 20,00 1. Rintisan terprediksi
4 Way Kanan 20,83 2. Terkelola
2- Terkelola
5 Pesisir Barat 23,33 2. Terkelola ➢ Kebijakan telah ditetapkan namun belum mengatur secara lengkap
6 Lampung Timur 25,00 2. Terkelola terkait organisasi dan tata kelola tersebut
7 Lampung Utara 25,83 2. Terkelola ➢ Organisasi telah tersedia dan sudah ditetapkan
8 Mesuji 25,83 2. Terkelola ➢ Proses penerapan sudah dilakukan sesuai dengan fungsi manajemen
dan diterapkan pada sebagian unit kerja dalam organisasi.
9 Tlg Bawang Barat 26,67 2. Terkelola
10 Lampung Tengah 28,33 2. Terkelola
11 Tanggamus 30,83 2. Terkelola
12 Pringsewu 32,50 2. Terkelola
13 Metro 33,33 2. Terkelola Secara umum, kondisi Provinsi Lampung yang masuk Level-2
(Terkelola) juga diimbangi kondisi sebagian besar daerah Kab/Kota di
14 Pesawaran 35,00 2. Terkelola
Level yang sama.
15 Lampung Barat 35,83 2. Terkelola
rerata 26,78 Meskipun masih terdapat 3 daerah yang berada di Level-1 (Rintisan)
Prov Lampung 33,08 2. Terkelola namun secara bertahap ditargetkan dapat mencapai keseragaman pada
Nasional 34,17 2. Terkelola akhir tahun anggaran.
CAPAIAN SASARAN MAKRO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021

PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI PDRB PER KAPITA


5,9 59,32 62,96
55,99 57,27
51,89
3,9
1,9
37,00 39,72 42,17 39,35 40,95
-0,1 2017 2018 2019 2020 2021
Lampung 3,02 2,73 3,44 2,00 2,19
-2,1
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Nasional 3,61 3,13 2,72 1,68 1,87 2017 2018 2019 2020 2021
Lampung 5,14 5,16 5,23 5,26 -1,67 2,79
Lampung Nasional Lampung Nasional
Nasional 5,02 5,07 5,17 4,57 -2,07 3,69

Pertumbuhan ekonomi Lampung Tahun 2021 TUMBUH sebesar 2,79%, Sepanjang periode 2017–2021 inflasi umum tahunan Lampung berada kisaran PDRB ADHB per kapita Lampung tahun 2021 mencapai 40,95
meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2020 yang 2,00–3,44. Sementara nasional pada kisaran 1,68–3,61. ini artinya inflasi juta/tahun, MENINGKAT dibandingkan tahun 2020 yang mencapai
terkontraksi akibat dampak Covid-19 sebesar -1,67% nasional dan Lampung tergolong RENDAH DAN TERKENDALI 39,35 juta/tahun, Namun masih dibawah Nasional.

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA INDEKS GINI NILAI TUKAR PETANI

7,07 6,26 6,49


5,61 5,5 5,1 5,3 4,98 5,23 4,94 5,83
0,391 0,384 0,380 0,385 0,384

4,43 4,33 4,32 4,04 3,95 4,03 4,26 4,67 4,54 4,69 4,31
0,333 0,326 0,331 0,320 0,323
2019 2020 2021
Lampung 96,96 94,73 101,23
2017 2018 2019 2020 2021 Nasional 100,9 101,65 104,64
Lampung Nasional
Lampung Nasional Lampung Nasional

▪ Pada periode 2017–2021, TPT Lampung berada DI BAWAH angka TPT


nasional. NTP Lampung pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan dari
Ketimpangan pendapatan (Indeks Gini) Provinsi Lampung termasuk dalam kategori 96,96 pada tahun 2019 menjadi 94,73 pada tahun 2020, namun pada
▪ Terhitung mulai Agustus 2020 s.d. Februari 2022, baik TPT Lampung sedang dengan angka indeks pada Tahun 2021 sebesar 0,323 berada DI BAWAH
maupun nasional mengalami kenaikan. Kondisi ini diindikasikan tahun 2021, NTP Lampung kembali MENINGKAT menjadi 101,23.
indeks gini Nasional sebesar 0,384.
akibat pandemi Covid-19 yang masih berjalan.
CAPAIAN PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG
KEMISKINAN
MESUJI

T. TULANG
WAY KANAN BAWA BAWANG

Kemiskinan Provinsi Lampung dan Nasional, 2014-2021 NG


BARAT

LAMPUNG
UTARA LAMPUNG
TENGAH

15 14,28 14,35 14,29 LAMPUNG BARAT


14,21 METRO
LAMPUNG TIMUR
13,86 13,69
14 13,53 PESISIR
13,04 13,14 13,01 BARAT PRING
TANGGAMUS SEWU BANDAR
12,62 12,76 12,62 LAMPUNG
13 12,3 12,34
PESAWARAN LAMPUNG SELATAN

11,67 11,57
12 11,25 11,22 11,13
10,96 10,86 10,7 10,64
11
10,12 10,19 10,14
9,82 9,66 9,78 9,72
10 9,41 9,54
9,22 Mesuji 7,54
Lampung Nasional
9 TBB 8,32
8
Metro 8,93
Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 Mar-19 Sep-19 Mar-20 Sep-20 Mar-21 Sep-21 Mar-22 Bandar Lampung 9,11
Tulang Bawang 9,67
Pringsewu 10,11
❖ Angka kemiskinan Prov. Lampung TURUN dari 11,67% per September 2021 Tanggamus 11,81
menjadi 11,57% per Maret 2022. Jumlah penduduk miskin turun sebanyak Lampung Tengah 11,99
4,61 ribu jiwa jika dibandingkan dengan September 2021 yang berjumlah Lampung Barat 12,82
1.007,02 ribu jiwa. Way Kanan 13,09
Lampung Selatan 14,19
Pesisir Barat
Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk 14,81
Lampung Timur 15,08
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan Pesawaran 15,11
yang diukur menurut garis kemiskinan Lampung Utara 19,63
0 5 10 15 20
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
MESUJI

TULANG BAWANG
T.
WAY KANAN BAWAN
G
BARAT

IPM PROVINSI LAMPUNG


(2018-2021)
LAMPUNG UTARA
LAMPUNG TENGAH

70,00 69,90
LAMPUNG BARAT
LAMPUNG TIMUR

69,80 69,69 METRO

69,57 PESISIR
PRINGS
69,60 BARAT
TANGGAMUS EWU BANDAR
LAMPUNG
PESAWARAN LAMPUNG SELATAN

69,40
69,20 69,02
69,00
68,80
68,60
68,40
2018 2019 2020 2021

▪ Sejak Tahun 2010 IPM Provinsi Lampung Berstatus Sedang.


▪ Selama 2010-2021, IPM Provinsi Lampung mencatat
pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,85 persen atau
tertinggi di Sumatera.

Umur Harapan Hidup : 70.73 Tahun


Pengeluaran Per Kapita per Tahun : Rp 10,038 Juta
Harapan Lama Sekolah : 12,73 Tahun
Rata-rata Lama Sekolah : 8,08 Tahun
Isu strategis Pembangunan Provinsi Lampung

1 Relatif Rendahnya Kualitas Hidup Masyarakat

2 Aksesibilitas dan Konektivitas antar wilayah


terbatas/belum optimal

3 Daya saing dan nilai tambah komoditas pertanian


relative rendah

4 Perkembangan PKN Bandar Lampung belum


optimal
ARAHAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN EKSTREM

1. Walaupun menghadapi pandemi, upaya Pemerintah


untuk menangani kemiskinan ekstrem tidak boleh
berhenti, agar kemiskinan ekstrem (extreme poverty)
pada 2024 dapat mencapai 0%.
2. Percepatan Penanggulangan kemiskinan ekstrem harus
dilaksanakan secara terintegrasi melalui kolaborasi
intervensi.
3. Pastikan intervensi di sektor Pendidikan, Kesehatan
dan air bersih dapat diterima.
4. Pertajam basis data untuk ketepatan target dan upaya
percepatan.
5. Libatkan sektor swasta untuk berperan sebagai off
taker produk kelompok miskin ekstrem sehingga dapat
Sumber:
Arahan Bapak Presiden RI pada Rapat Terbatas Tentang Strategi meningkatkan pendapatan.
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Tanggal 4 Maret, 21 Juli 2021, dan 18 November 2021
PENANGGULANGAN KEMISKINAN EKSTREM
ARAHAN PRESIDEN KEPADA WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Penurunan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen sejalan dengan


tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development
goals/SDGs) yang memuat komitmen global untuk menghapuskan
kemiskinan ekstrem pada tahun 2030.

Bapak Presiden menugaskan untuk dapat menuntaskannya


enam tahun lebih cepat, yaitu pada akhir tahun 2024
(10 Juta Penduduk miskin Ekstrem dalam waktu 5 tahun)
Pelaksanaan program
dalam 2 Kelompok Utama

Tahun 2021 lokus berada di 7 Provinsi dan 35 1. Kelompok program untuk menurunkan
kabupaten ini mewakili 20% jumlah penduduk beban pengeluaran rumah tangga miskin
miskin ekstrem secara nasional .
2. Kelompok program untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat miskin
Tahun 2022 lokus diperluas menjadi 25 Provinsi
dan 212 kabupaten yang mewakili 75% jumlah
penduduk miskin ekstrem secara nasional .
D E F I N I S I DA N KO N S E P

• Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pe nge luaran pe r


kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
• Garis Kemiskinan nasional : Rp472.525/kapita/bulan atau sekitar
Rp15.750/kapita/hari.
• Kemiskinan ekstrem diukur dengan menggunakan “Absolut Poverty Measure” yang
setara dengan 1,9US$ PPP per hari setara dengan Rp 322.170/bulan (Rp10.739/hari).

1
INSTRUMEN PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM

I. STRATEGI II. STRATEGI PENINGKATAN


PENGURANGAN BEBAN : PENDAPATAN :
BANTUAN SOSIAL & JAMINAN SOSIAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

III. STRATEGI PENGURANGAN KANTONG


KEMISKINAN
Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan

BIDANG P3M
Penuntasan Kemiskinan Ekstrem dan Pensasaran by
data PTKE
Smart School bagian upaya percepatan peningkatan
IPM dari komposit pendidikan
Transformasi Kesehatan dan target Universal Health
Covered dan dukungan RSAM sebagai RS Rujukan
Nasional
Angka Prevalensi Gizi Buruk / Stunting masih cukup
tinggi
Peningkatan Indeks Pembangunan Gender dan Indek
Pemberdayaan Gender relative lambat

Pembangunan Kebudayaan dan pembangunan


Kepemudaan yang masih rendah

Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Lampung


meningkat
TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI LAMPUNG
KEMISKINAN TAHUN 2016-2021 (Persen) Kinerja Pengentasan Kemiskinan
Angka kemiskinan Prov. Lampung
mengalami penurunan yang cukup Tahun 2020 tingkat kemiskinan Provinsi
signifikan dari 12,76% per Maret Lampung menempati peringkat 12
2021 menjadi 11,57% per Maret 2022 Nasional, Tahun 2021 TURUN menjadi
*Data terakhir Maret 2022 peringkat 14 Nasional.
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Lampung 13,04 13,01 12,3 12,76 11,67 11,57
“Lompat 2 Level”
Nasional 10,12 9,66 9,22 10,19 9,71 9,54
Bahkan Lebih rendah dari DI Yogyakarta
KEMISKINAN TAHUN 2022 (September 2021)

Bangka Belitung 4,45


KINERJA TERSEBUT DIDUKUNG OLEH KEBIJAKAN/PROGRAM ANTARA LAIN:
Kepulauan Riau 6,24
1. Pengurangan beban pengeluaran penduduk miskin (Bantuan paket
Sumatera Barat 5,29
Riau 6,78
sembako, Program Keluarga Harapan, BLT-DD, dsb)
Jambi 7,62 Indonesia 9,54% 2. Peningkatan pendapatan penduduk miskin (Pelatihan kerja dan perluasan
Sumatera Utara 8,42 akses pekerjaan, perluasan akses modal dan asuransi tani)
Lampung 11,57 3. Pengembangan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan
Sumatera Selatan 11,9 kecil (Pembinaan sektor UMKM)
Bengkulu 14,62 4. Sinergi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan (pembenahan
Aceh 14,64 dan penyepakatan basis data serta sasaran program kemiskinan)
0 2 4 6 8 10 12 14 16
PENETAPAN DATA PENSASARAN PERCEPATAN PENGHAPUSAN
KEMISKINAN EKSTREM (P3KE)
Kondisi dan Kebutuhan data
3 (tiga) wali data
• Penghapusan kemiskinan ekstrem memerlukan rujukan data dengan tingkat
1 kesejahteraan sosial agar tepat sasaran, terutama si miskin ekstrem yang ada di
kelompok desil 1 dan desil 2;
• Dari 3 wali data, hanya data PK-BKKBN dengan data set by name-by address dengan
informasi karakteristik sosial-ekonomi keluarga yang dapat digunakan sebagai alternatif
Data Kependudukan
pengembangan peringkat kesejahteraan untuk mengidentifikasi kelompok miskin ekstrem
(UU 52/2009)
Data PK-BKKBN
2 • telah selesai diperingkatkan dan ditetapkan sebagai sumber penajaman sasaran program
untuk selanjutnya disebut
“PENSASARAN PERCEPATAN PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM (P3KE)”

Data Terpadu Kesejahteraan


Sosial (DTKS) (UU 13/2011) Dengan tersedianya informasi sosial-ekonomi mutakhir
dan ranking kesejahteraan, data P3KE dapat
3 dimanfaatkan untuk:
1. Intervensi penghapusan miskin ekstrem dan program
peningkatan kesejahteraan lainnya
2. Sumber awal untuk pemutakhiran dan perluasan
DTKS
Data Pendataan Keluarga 3. Salah satu opsi data awal Satu Data Sosial Ekonomi
di Indonesia untuk langsung dapat dikembangkan
BKKBN (PK-BKKBN)
(UU UU 24/2013)
PERKEMBANGAN PENURUNAN ANGKA
KEMISKINAN EKSTREM DI PROVINSI LAMPUNG
9,00

8,00

7,00

6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

0,00
Tulang Kota
Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Tulangbaw Pesisir PROV.
Tanggamus Way Kanan Pesawaran Pringsewu Mesuji Bawang Bandar Kota Metro
Barat Selatan Timur Tengah Utara ang Barat LAMPUNG
Barat Lampung
2020 5,51 2,28 7,85 5,77 4,73 7,88 4,60 2,54 5,72 2,75 1,76 2,36 4,94 4,49 2,71 5,03
2021 4,74 0,54 3,27 2,34 2,48 4,85 2,8 0,97 2,28 0,63 0,37 0,32 3,64 2,47 1,73 2,4
2022 3,37 1,95 2,43 3,04 2,15 4,79 2,74 1,16 1,89 1,11 0,38 0,91 2,98 1,8 0,83 2,29
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2021
RASIO PUSKESMAS PER RASIO TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
100.000 PENDUDUK PER 1.000 PENDUDUK
5,50 1800 1683
5,00 1600
4,50
Target 1400
=5 1260
4,00 3,61 3,61 3,67 1093 1123 1100
3,46 3,46 1200
3,50
1000
3,00
Target = 1 : 1.000
800
2,50
600
2,00 2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021

RASIO JUMLAH DOKTER SPESIALIS RASIO JUMLAH DOKTER


PER 100.000 PENDUDUK PER 100.000 PENDUDUK
15,00 13,60 25,00 23,30

10,80 18,30
20,00 17,60
10,00 8,30 8,30 9,00 15,99
15,00 12,35
5,00 10,00

5,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2021


PERKEMBANGAN KEPESERTAAN BPJS DALAM MENDUKUNG
TARGET NASIONAL UHC 85% TAHUN 2024
CAPAIAN AIR MINUM
PROV LAMPUNG
CAPAIAN AIR MINUM PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 79,26%
APBN = 79,12%
APBD = 0,14%

1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000 PENDUDUK (Jiwa)

- APBD (Jiwa)
LAM- TANGGA LAM-SEL LAM- LAM- LAM-UT WAY TUBABA PSWRN PRINGSE MESUJI TUBABA PESISIR KOTA KOTA
BAR MUS TIM TENG KANAN WU BARAT B.LAMP METRO
UNG
APBD (Jiwa) 750 1.000 2.250 500 2.000 2.000 750 1.500 500 1.000 - 250 1.250 4.500 750
APBN (Jiwa) 302.139 592.126 951.592 816.655 1.144.82 522.497 390.321 331.460 410.431 367.352 178.101 222.777 116.328 809.133 136.509
PENDUDUK (Jiwa) 302.139 640.275 1.064.30 1.110.34 1.460.04 633.099 473.575 430.021 477.468 405.466 227.518 286.162 162.697 1.166.06 168.676
PERSEN (%) 100,25 92,64 89,62 73,60 78,55 82,85 82,58 77,43 86,06 90,85 78,28 77,94 72,27 69,78 81,37
APBD (Jiwa) APBN (Jiwa) PENDUDUK (Jiwa) PERSEN (%)
TARGET tahun 2022: 82,85%
TARGET tahun 2023: 84,76%
34

Anda mungkin juga menyukai