Meski Kolonel Sanders merupakan pengusaha makanan terkenal, bukan berarti dia tidak
memiliki masa kelam. Masa-masa sulit kehidupan Sanders terjadi ketika di usia 6 tahun.
Ayahnya meninggal dunia dan ibunya harus bekerja untuk menghidupi kebutuhan
keluarganya. Sejak saat itu, kemampuan memasak Sanders mulai terasah. Dia harus bertukar
peran dengan ibunya untuk memasak makanan yang disajikan kepada adik-adiknya.
Memasak sudah menjadi tanggung jawab ia sehari-hari, tak heran jika di usia 10 tahun,
kemampuan memasak Sanders begitu mahir.
Sanders beberapa kali mengalami kegagalan saat bekerja. Sejak usia dini Sanders sudah
banyak merasakan berbagai profesi. Mulai dari jadi petani, kondektur trem, penjual ban,
pemadam kebakaran kereta api, bahkan penjual asuransi.
Meskipun menghadapi kegagalan, Kolonel Sanders tidak pernah menyerah. Pada 1930,
Sanders kemudian memutuskan untuk pindah dari Indiana ke Kentucky. Di sinilah Sanders
mulai bekerja di pom bensin. Sambil mengelola pom bensin, Sanders juga membuka restoran
kecil-kecilan. Niatnya, apa yang dia jajakan bisa dibeli oleh para pelancong yang
mengunjungi pom bensinnya. Menu andalan yang ditawarkannya adalah fried chicken alias
ayam goreng tepung yang renyah seperti yang dikenal hingga sekarang.
Ternyata, keberuntungan menghampiri Sanders, restoran itu cukup ramai dan laku.
Akhirnya, dia memindahkan operasinya ke sebuah tempat di seberang jalan dan terus
menjajakan ayam gorengnya yang menjadi terkenal. Saking terkenalnya, Sanders sampai
dielu-elukan oleh semua masyarakat di Kentucky. Alhasil di tahun 1935, dia diangkat
menjadi Colonel Oleh Gubernur Ruby Laffoon.
Beberapa tahun kemudian, tata letak kota Kentucky mulai mengalami perubahan.
Sehingga restoran Sanders tidak lagi strategis dan menarik pengunjung untuk datang. Hal
itulah yang menjadi salah satu sebab kenapa Ia terpaksa menjual tempat makan tersebut
melalui pelelangan terbuka dengan harga yang cukup murah yaitu 70.000 dollar. Jumlah
tersebut bahkan belum cukup untuk membayar semua hutangnya.
Butuh Waktu 1 Tahun Lebih untuk Uji Coba Resep Ayam Goreng
Harland Sanders sadar jika selama ini pelanggan di restorannya sangat suka dengan ayam
goreng buatannya. Kemudian Ia mencoba untuk mengembangkan kembali resep ayam goreng
itu dan menjadikannya sebuah usaha.
Di 1939, Kolonel Sanders menemukan resep ayam goreng yang lezat. Ayam bisa lezat
menggunakan "11 bumbu rahasia" dan menggorengnya di panci presto. Sanders
menghabiskan waktu sekitar 1 tahun untuk melakukan berbagai macam uji coba dengan resep
ayam goreng miliknya. Lalu di tahun 1940, Sanders telah sukses menyelesaikan resep
rahasianya untuk menggoreng ayam agar enak, lezat, dan segar.
Pada tahun 1952, ia menjual propertinya untuk mendapatkan uang. Dimana uang tersebut
digunakan untuk berkeliling dari kota ke kota, dari satu restoran ke restoran lainnya hanya
untuk menawarkan resep ayam goreng andalannya. Namun, langkah ini tidak berjalan mulus
sesuai harapan, bahkan dalam perjalanannya di kota lain, ia kerap kali tidur di mobilnya demi
meminimalisir biaya untuk menyewa hotel. Saat menawarkan resep, sering kali Harland
Sanders menerima penolakan dari banyak restoran.
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 1.000 restoran menolak resep yang ditawarkannya.
Namun dia tidak menyerah begitu saja dan terus berkeliling sampai menemukan restoran
yang mau menggunakan resepnya. Barulah, di restoran ke 1.008, ia mendapatkan pembeli
yang mau menggunakan resepnya. Kemudian selanjutnya ia mengembangkan usaha waralaba
yang diberi nama KFC.
Raih Kesuksesan di Usia Senja
Pada tahun 1955, Kolonel Sanders dan istri mulai berkeliling untuk menawarkan
kerjasama dengan berbagai restoran. Dan di 1964, Sanders memiliki lebih dari 600 cabang
franchise di berbagai daerah. KFC kemudian dikenalkan di khalayak luas pada 1966. Tiga
tahun setelahnya, KFC masuk ke bursa saham New York. Di 1971, Heublein Inc.
mengakuisisi KFC Corporation seharga US$ 285 juta. Di bawah Heublein, KFC memiliki
lebih dari 3.500 gerai di seluruh dunia. Kemudian, KFC terus berpindah tangan, hingga
terakhir KFC diakuisisi oleh PepsiCo Inc seharga US$ 840 juta pada tahun 1986.
Meski begitu, Kolonel Sanders masih aktif mengunjungi beberapa restoran KFC di
dunia. Dia berkunjung sebagai ambassador KFC. Pendiri KFC ini meninggal di usia 90 tahun
pada 16 Desember 1980 di Louisville, Kentucky. Sosok Sanders kini diabadikan sebagai ikon
merek KFC. Gambar kakek tua, berkumis, berkacamata, dan berjenggot putih di logo KFC
adalah Colonel Harland Sanders.
Facebook
Karena idenya selalu ditolak oleh pihak kampus,ia pun mencari cara untuk
mewujudkannya. Langkah pertama dimulai dengan membuat CourseMatch sebagai media
komunikasi grup teman-teman sekelasnya. Kemudian berlanjut pada aksi sabotase data
mahasiswa Harvard dan diunggah dalam website biasanya bernama Facemash. Foto rekannya
pun terpampang dan dibubuhi dengan sebuah caption. Hal ini sukses menarik animo
pengunjung selang 4 jam pasca pengunggahan.
Tujuan tetap sama seperti Facemash. Namun ia menambahkan bahwa Facebook bisa
digunakan sebagai alat sosial untuk membuat rekan maupun keluarga dapat saling
berkomunikasi lebih efisien, meski terbentang jarak yang luas.
Hal tersebut lantas membuat Mark semakin sibuk. Hingga ia mengabaikan kuliahnya dan
di drop out. Kemudian di tahun 2006, Facebook membuka pendaftaran jejaring umum.
Dengan hanya berbekal email untuk mendaftar, aplikasi ini pun semakin melesat tajam.
Setelah dibuka untuk kalangan umum, Facebook digunakan hampir di seluruh pelosok
dunia. Awal peluncurannya, aplikasi ini mampu menjaring hingga 6 juta jaringan kelompok
pertemanan yang didasarkan pada analisis demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan
sebagainya. Bahkan dalam sehari, terdapat ratusan juta foto diunggah pada laman Facebook.
Karena lalu lintas penggunanya yang tinggi, aplikasi ini lantas menjadi website ke-6 teraktif
di dunia. Selain itu juga menjadi media sosial terbesar kedua.
Karena dibuka secara umum, jumlah pengguna Facebook sangatlah banyak. Hal ini
lantas dimanfaatkan untuk peluang bisnis. Pihaknya pun bekerjasama dengan Accel Partners
untuk pembiayaan pengembangan aplikasi. Dana dari investor tersebut digunakan untuk
mengganti domain, sehingga berubah menjadi www.facebook.com pada 2005. Facebook juga
menggaet kerjasama dengan PayPal untuk pembiayaan pengembangan lainnya.
Dana yang terkumpul dari para investor ini, kemudian digunakan untuk semakin
memperluas jejaring pengguna Facebook hingga jangkauan internasional. Hal tersebut sukses
menggaet banyak anggota baru, bahkan hingga mencapai 5,5 juta pada akhir 2005.