Anda di halaman 1dari 16

BAB V

ANALISA PERHITUNGAN

V.I Analisa Time Schedule


Setiap pekerjaan proyek pasti membutuhkan penjadwalan atau
schedule dalam tahap perencanaan. Secara singkat penjadwalan ini
bertujuan untuk mengetahui kapan dimulai suatu item pekerjaan, lama
pekerjaan dan rencanan selesainya suatu item pekerjaan pengedalian
waktu pekerjaan di proyek didasarkan pada time schedule dan kurva S .
Keterlambatan waktu yang terjadi pada suatu proyek akan sangat
berpengaruh pada anggaran biaya proyek. Agar proyek dapat berjalan dan
tepat waktu, maka dibuatlah schedule, yang mana time schedule ini
diharapkan dapat menghindari atau mengurangi keterlambatan pekerjaan.
Di bawah ini merupakan time schedule pada proyek Pengadilan Gedung
Semu Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura :
Time schedule Rencana Proyek Pembangunan Gedung Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura
minggu ke-
jenis pekerjaan
no jumlah bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 47993000 0,868 0,289 0,289 0,289

2 PEKERJAAN SMKK 42218000 0,764 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064

3 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 755402643,6 13,664 4,555 4,555 4,555

4 PEKERJAAN BETON 1605796973 29,046 4,841 4,841 4,841 4,841 4,841 4,841

5 PEKERJAAN DINDING BATAKO DAN PLESTERAN 379102185 6,857 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980

6 PEKERJAAN ACP 172317750 3,117 1,039 1,039 1,039

7 PEKERJAAN ATAP 285395330 5,162 2,581 2,581

8 PEKERJAAN PLAFOND 177880340 3,218 0,804 0,804 0,804 0,804

9 PEKERJAAN KERAMIK 475223782 8,596 1,719 1,719 1,719 1,719 1,719

10 PEKERJAAN CAT 285545920 5,165 1,291 1,291 1,291 1,291

11 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTELASI 672187120 12,159 3,040 3,040 3,040 3,040

12 PEKERJAAN LAIN - LAIN 127981700 2,315 2,315

13 PEKERJAAN SANITASI 138544670 2,506 0,627 0,627 0,627 0,627

14 TOWER AIR 147913759,4 2,676 0,535 0,535 0,535 0,535 0,535

15 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 142511600 2,578 0,516 0,516 0,516 0,516 0,516

16 PEPEKERJAAN INTERIOR RUANG SIDANG 72416630 1,310 0,327 0,327 0,327 0,327
jumlah 5528431403 100,000
Rencana progress per minggu 0,353 0,888 5,443 9,994 10,974 9,459 14,890 16,210 15,247 6,328 8,016 2,198
Kumulatif rencana 0,353 1,241 6,684 16,678 27,652 37,112 52,001 68,211 83,459 89,786 97,802 100,000
Time Schedule Realisasi Proyek Pembangunan Gedung Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura

minggu ke-
jenis pekerjaan
no jumlah bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 47993000 0,868 0,289 0,289 0,289

2 PEKERJAAN SMKK 42218000 0,764 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064 0,064

3 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 755402643,6 13,664 4,555 4,555 4,555

4 PEKERJAAN BETON 1605796973 29,046 4,841 4,841 4,841 4,841 4,841 4,841

5 PEKERJAAN DINDING BATAKO DAN PLESTERAN 379102185 6,857 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980 0,980

6 PEKERJAAN ACP 172317750 3,117 1,039 1,039 1,039

7 PEKERJAAN ATAP 285395330 5,162 2,581 2,581

8 PEKERJAAN PLAFOND 177880340 3,218 0,804 0,804 0,804 0,804

9 PEKERJAAN KERAMIK 475223782 8,596 1,719 1,719 1,719 1,719 1,719

10 PEKERJAAN CAT 285545920 5,165 1,291 1,291 1,291 1,291

11 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTELASI 672187120 12,159 3,040 3,040 3,040 3,040

12 PEKERJAAN LAIN - LAIN 127981700 2,315 2,315

13 PEKERJAAN SANITASI 138544670 2,506 0,627 0,627 0,627 0,627

14 TOWER AIR 147913759,4 2,676 0,535 0,535 0,535 0,535 0,535

15 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 142511600 2,578 0,516 0,516 0,516 0,516 0,516

16 PEPEKERJAAN INTERIOR RUANG SIDANG 72416630 1,310 0,327 0,327 0,327 0,327
jumlah 5528431403 100,000
Rencana progress per minggu 0,353 0,888 5,443 9,994 10,974 9,459 14,890 16,210 15,247 6,328 8,016 2,198
Kumulatif rencana 0,353 1,241 6,684 16,678 27,652 37,112 52,001 68,211 83,459 89,786 97,802 100,000

Realisasi progress per minggu 0,497696 1,0328005 7,431 9,994 7,717 7,399 10,215 19,41996 11,369 14,409
Kumulatif realisasi progress 0,497696 1,5304966 8,961 18,95571 26,67284 34,07187 44,28646 63,70642 75,07521 89,48451

Deviasi rencana per minggu 0,145 0,145 1,988 0,000 -3,257 -2,060 -4,675 3,210 -3,879 8,082
Kumulatif deviasi per minggu 0,145 0,289 2,277 2,277 -0,980 -3,040 -7,715 -4,505 -8,383 -0,302
V.1.1 Perhitungan Time Schedule Realisasi
 Pekerjaan Pendahuluan
Diketahui volume total dari perencanaan = 680,000 m 3
harga satuan pekerjaan
a. Bobot % = x 100
total harga pekerjaan

Rp 47.993 .000,0000
= x 100
Rp 5.528 .407 .164,110
= 0,868% %
b. Bobot Realisasi
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 1 = x bobot %
volume total pekerjaan
453,333
= x 0,868 %
680,000
= 0,579%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 2 = x bobot %
volume total pekerjaan
226,667
= x 0,868 %
680,000
= 0,289 %

 Pekerjaan Tanah Dan Fondasi


Diketahui volume total dari perencanaan = 6836,69m 3
harga satuan pekerjaan
a. Bobot % = x 100
total harga pekerjaan

Rp Rp755.402 .643,60
= x 100
Rp 5.528 .407 .164,110
= 13,628%
b. Bobot Realisasi

vol pekerjaan yang sudah dikerjakan


Minggu 3 = x bobot %
volume total pekerjaan
4557,79
= x 13,628 %
6836,69
= 9,11%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 4 = x bobot %
volume total pekerjaan
2278,90
= x 13,628 %
6836,69
= 4,55 %

 Pekerjaan beton
Diketahui volume total dari perencanaan = 30420,92m 3
harga satuan pekerjaan
a. Bobot % = x 100
total harga pekerjaan

Rp 1.605 .796 .973,00


= x 100
Rp 5.528 .407 .164,110
= 29,05 %
b. Bobot Realisasi

vol pekerjaan yang sudah dikerjakan


Minggu 4 = x bobot %
volume total pekerjaan
5070,15
= x 29,0463 %
30420,92
= 4,84%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 5 = x bobot %
volume total pekerjaan
5070,15
= x 29,0463 %
30420,92
= 4,84%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 6 = x bobot %
volume total pekerjaan
5070,15
= x 29,0463 %
30420,92
= 4,84%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 7 = x bobot %
volume total pekerjaan
5070,15
= x 29,0463 %
30420,92
= 4,84%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 8 = x boboD 2VYB Bt %
volume total pekerjaan
10140,30667
= x 29,0463 %
30420,92
= 9,68 %
 Pekerjaan Dinding dan Plasteran
Diketahui volume total dari perencanaan = 4289,79 m3
harga satuan pekerjaan
a. Bobot % = x 100
total harga pekerjaan

Rp Rp379.102 .185,00
= x 100
Rp 5.528 .407 .164,110
= 6,85%

b. Bobot Realisasi

vol pekerjaan yang sudah dikerjakan


Minggu 6 = x bobot %
volume total pekerjaan
1225,65
= x 6,857 %
4289,79
= 1,96%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 7 = x bobot %
volume total pekerjaan
612,82
= x 6,857 %
4289,79
= 0,979%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 8 = x bobot %
volume total pekerjaan
1225,65
= x 6,857 %
4289,79
= 1,96%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 9 = x bobot %
volume total pekerjaan
612,82
= x 6,857 %
4289,79
= 0,979%
vol pekerjaan yang sudah dikerjakan
Minggu 10 = x bobot %
volume total pekerjaan
612,82
= x 6,857 %
4289,79
= 0,979%

 Realisasi Mingguan = total bobot yang dikerjakan per minggu


- Minggu 1 = 0,497 %
- Minggu 2 = 1,033 %
- Minggu 3 = 7,431 %
- Minggu 4 = 9,994 %
- Minggu 5 = 7,717 %
- Minggu 6 = 7,399 %
- Minggu 7 = 10,215 %
- Minggu 8 = 19,420%
- Minggu 9 = 11,369 %
- Minggu 10 = 14,309%

 Realisasi Komulatif = Realisasi minggu sebelumnya + Realisasi minggu ini


- Minggu 1 = 0,497 %
- Minggu 2 = 0,497 % + 1,033 % = 1,530 %
- Minggu 3 = 1,530 % + 7,431 % = 8,961 %
- Minggu 4 = 8,961 % + 9,994 % = 18,956 %
- Minggu 5 = 18,956 % + 7,717 % = 26,673 %
- Minggu 6 = 26,673 % + 7,399 % = 34,072 %
- Minggu 7 = 34,072 % + 10,215 % = 44,266 %
- Minggu 8 = 44,266 % + 19,420% = 63,706 %
- Minggu 9 = 63,706 % + 11,369 % = 75,075 %
- Minggu 10 = 32,308 % + 14,309% = 89,485 %

 Deviasi = Realisasi Komulatif – Realisasi Rencana


- Minggu 1 = 0,497 % - 0,353 % = 0,145 %
- Minggu 2 = 1,033 % - 0,888 % = 0,145 %
- Minggu 3 = 7,431 % - 5,443 % = 1,988 %
- Minggu 4 = 9,994 % - 9,994 % = 0,000 %
- Minggu 5 = 7,717 % - 10,974 % = -3,257 %
- Minggu 6 = 7,399 % - 9,459 % = -2,060%
- Minggu 7 = 10,215 % - 14,890 % = -4,675%
- Minggu 8 = 19,420 % - 16,420% = 3,210%
- Minggu 9 = 11,369 % - 15,247 % =-3,879 %
- Minggu 10 = 14,309% - 6,328 % = 8,082 %
Dari kurva S dapat dilihat bahwasannya antara realiasai dan perencanaan
yang dibuat cukup baik meskipun ada bebrapa minggu yang mengalami
penurunan deviasi, keterlambatan terjadi pada minggu ke-5,6,7,dan 9,
Keterlambatan pada minggu ke5 terjadi karena kurangnya pekerja dinding dan
batako sehinga target perkerjaan pada minggu tersebut tidak tercapai, pada minggu
ke6 keterlambatan terjadi karena pekerjaan pintu,jendela,dan ventilasi tidak bisa
dikerjakan karena belum selesainya pekerjaan pada dinding, pada minggu ke 7
keterlambatan terjadi karena Hal ini disebabkan karena di adanya keterlambatan
material dan cuaca yang kurang mendukung,meskipun mengalami beberapa
kendala dalam pelaksanaan di lapangan, namun perkembangan pekerjaan tetap
berjalan dengan baik dan dapat selesai sesuai dengan rencana.
V.2 Perhitungan Tebal Pelat Lantai
Pada kerja praktik ini kami diminta untuk menghitung bagian
strukturnya, yang kami ambil untuk perhitungan adalah tebal pelat lantai
pada proyek Pembangunan Gedung Peradilan Semu Fakultas Hukum
Universitas Tanjungpura.

Balok 25x60

Kolom 30x30

Gambar V.1 Detail Pelat Lantai


Diketahui :
Kolom : 30 x 30 cm
Balok : 25 x 60 cm
Baja Wiremesh : 6/6 cm
Fc’ : 18,68 Mpa
Fy’ : 240 Mpa
Lnx :5000 mm
Lny :4000 mm
Ditanyakan :
Hitungan ketebalan pelat, apakah sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan
Perhitungan tebal pelat

 Balok L
Tebal Pelat (t) = 125 mm
Lebar balok (bw) = 300 mm
h = 400 mm
Panjang bentang = 4000 mm

Lebar efektif diambil be terkecil


 Be = bw + (h-t) = 300 + (400 – 125)
= 575 mm
 Be = bw + 4t =300 + 4(125)
= 800 mm
be
 = 2,67 mm
bw
t
 = 0,31
h

 K = 1+ ( bwbe −1)( ht )(4−6 ( ht ))+ 4 ¿ ¿


=1+ ( 2,67−1 )( 0,31 ) ( 4−6 ( 0,31 ) )+ 4 ¿ ¿
= 2,31
bwh ³ 300.400³
 Ib =K. = 2,31 = 3,70 x 10⁷ mm⁴
12 12
l. t ³ 4000. 125³
 Is = = = 6,51 x 10⁶ mm⁴
12 12
Ib 3,70 x 10⁷
 αf = = = 5,68
Is 6,51 x 10⁶

Ditanyakan :
Hitung ketebalan pelat,apakah sesuai dengan pelaksanaan di
lapanga
Perhitungan tebal pelat
 Balok L
Tebal pelat (t) = 125 mm
Lebar balok (bw) = 300 mm
h = 400 mm
Panjang bentang = 5000 mm
Lebar efektif diambil dari terkecil
 be = bw + (h-t) = 300 + (400-125)
= 573 mm
 be =bw + 4t =300 + 4 (125)
= 800 mm
be 573
 = = 2,67 mm
bw 300
t 125
 = = 0,31
h 400

 K = 1+ ( bwbe −1)( ht )(4−6 ( ht ))+ 4 ¿ ¿


= 1+ ( 2,67−1 )( 0,31 ) ( 4−6 ( 0,31 ) )+ 4 ¿ ¿
= 2,31
bw h ³ 300.400³
 Ib =K. = 2,31.
12 12
= 3,70 x 10⁷ mm ⁴
l. t ³ 5000.125³
 Is = = = 2,67 x 10⁹ mm⁴
12 12
Ib 3,70 x 10⁷
 αf = = = 0,13
Is 2,67 x 10⁹
 Balok T
Tebal Pelat (t) = 125 mm
Lebar balok (bw) = 300 mm
h =400 mm
Panjang bentang = 4000 mm

Lebar efektif diambil dari be terkecil


 Be = bw + 2(h-t) = 300 +2(400-125)
= 850 mm
 Be = bw + 8t = 300 + 8 (125)
= 1300 mm
be
 =
bw
t
 =
h

 K = 1+ ( bwbe −1)( ht )(4−6 ( ht ))+ 4 ¿ ¿

K = 1+ ( bwbe −1)( ht )(4−6 ( ht ))+ 4 ¿ ¿


= 3,23
bw h ³
 Ib =K. = 242,7 x 10⁶ mm⁴
12
l. t ³
 Is = = 6,5 x 10⁸ mm⁴
12
Ib
 αf = = 3,72
Is

 Pada perhitungan tebal pelat ini diambil bentang tersebar


yaitu 4000 dikarenakan bentang tersebut simetris maka
 αf1, αf2,= αf3, αf4
αf 1+αf 2+ αfs+αf 4
 αfm = 4
5,68+3,78+3,78+0,13
 αfm = 4

 αfm = 13,27 ≥ 2, maka rumus yang digunakan :


fy 240
ln (0,8+ ) 4000(0,8+ )
 hmin = 1500 = 1500 = 115,67 = 115
36 +9 β 36+9.1
mm
fy 240
ln ⁡(0,8+ ) 4000(0,8+ )
 hmax = 1500 = 1500 = 3217,78 =
36 36
3217 mm
Jadi, diambil tebal pelat t = hmin = 115 mm

V.3 Analisa Pekerjaan Pondasi

Gambar V.2 Denah Titik Pondasi

V.3.1 Perhitungan Volume Galian Tanah


Pada struktur utama, untuk mengetahui total volume yang ada pada
tiap pancang itu sangat dibutuhkan dalam mengetahui kebutuhan pada tiap
pondasi, baik untuk keperluan biaya yang diperlukan dalam tiap titik
pondasi, ataupun pemenuhan kebutuhan lainnya. Berikut adalah sampel
perhitungan yang akan dilakukan perhitungan, yaitu dengan memgambil
pada titik pondasi P1. Ini adalah gambar detail pondasi P1.
Gambar V.3 Detail pondasi P1
Diketahui :
- Jumlah ukuran tiang pancang miniple yaitu 25 x 25 cm
- Panjang tiang pancang yaitu 6 m
- Jumlah unit yang digunakan untuk tiap titik grid sebanyak 1 buah.
- Titik minipile akan disesuaikan dengan gambar struktur. Jika P1
ukuran 120 x 120 x 60 cm, :
Tebal pondasi = 0,60 m
Lebar pondasi = 1,20 m
Panjang pondasi = 1,20 m
- Untuk mencari volume pondasi poer per 1 pondasi, dihitung :
V = 0,6 x 1,245 m = 0,747 m3
- Maka didapat volume pondasi poer untuk 12 unit P1 adalah
V = 12 x 0,747 = 8,964 m3
- Berapa total volume tanah galian untuk 48 tiang pancang P1 ?
V = 0,6 x 1,2 x 1,2 = 0,864 m3
- Asumsikan jika tebal, lebar, dan panjang sama. Maka :
Vtotal = 48 x 0,864 m3
Vtotal = 41,472 m3
Maka volume total galian jika diasumsikan tinggi, lebar, dan panjang
untuk pondasi P1 nya sama sebanyak 48 tiang, maka volume galian yang
didapatkan untuk totalnya adalah Vtotal = 41,472 m3.
V.3.2 Perhitungan Volume Besi Beton dan Beskisting Kolom Pondasi
a. Volume Besi Beton Kolom Pondasi
Tulangan yang digunakan baja ulir dengan diameter D13 = 1,04 kg
 t x m = 3 x 1,04 = 3,12 x (Jumlah Tulangan)
 Volume besi P1 = 3,12 x 8 = 24,96 kg
Vtotal besi P1 = 24,96 x (Jumlah Kolom P1)
= 24,96 x 12 unit
= 296,28 kg
 Volume besi P2 = 3,12 x 8 = 24,96 kg
Vtotal besi P2 = 24,96 x (Jumlah Kolom P2)
= 24,96 x 18 unit
= 449,28 kg
 Volume besi P3 = 3,12 x 6 = 18,72 kg
Vtotal besi P3 = 18,72 x (Jumlah Kolom P3)
= 18,72 x 18 unit
= 336,96 kg
b. Volume Beskiting Kolom Pondasi
 VBekisting = 4 x Luas Sisi
= 4 x (30 x 122) = 14640 cm2
= 146,4 m2
 Vtotal bekisting = 146,4 x 48 (Jumlah Unit)
= 7027,2 m2

Jadi untuk volume total besi kolom pondasi P1, P2 P3 adalah 1082,53 kg,
Sedangkan untuk volume bekisting kolom pondasi, yaitu sebesar 7027,2 m2

V.4 Kesimpulan
Dari kurva S dapat dilihat bahwasannya antara realiasai dan
perencanaan yang dibuat cukup baik meskipun ada bebrapa minggu
yang mengalami penurunan deviasi, yaitu minggu ke-5,6,7, dan 9. Hal
ini disebabkan karena adanya keterlambatan material dan cuaca yang
kurang mendukung, meskipun mengalami beberapa kendala dalam
pelaksanaan di lapangan, namun perkembangan pekerjaan tetap baik
dan dapat selesai sesuai dengan rencana.
Berdasarkan perhitungan pelat lantai dapat disimpulkan bahwa
perhitungan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan dan
pelaksanaan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai