Contents
Contents ........................................................................................................................................................ 1
A. Dasar Akuntansi ........................................................................................................................................ 2
1. Pengertian Akuntansi Dan Cara Menjurnal .......................................................................................... 2
2. Siklus Akuntansi .................................................................................................................................... 5
B. Dasar Teori Dan Konsep Akuntansi Perkebunan Kelapa Sawit Pada Umumnya ...................................... 6
1. Urutan Bisnis ......................................................................................................................................... 7
2. Peta Kerja .............................................................................................................................................. 7
3. Okupasi ................................................................................................................................................. 8
5. Pembibitan ............................................................................................................................................ 9
6. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ................................................................................................ 10
7. Tanaman Menghasilkan (TM) ............................................................................................................. 10
8. Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS).............................................................................................. 11
C. Jurnal-jurnal detail dalam praktek pencatatan dalam sistem akuntansi perkebunan ........................... 13
1. Sistem Kas ........................................................................................................................................... 14
2. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang ..................................................................................... 15
3. Berita Acara Harian Kerja Mandor (BAHKM) ...................................................................................... 16
4. Perhitungan Pembayaran Kontraktor ................................................................................................. 16
5. Perhitungan Pembayaran Kontraktor Bangunan (PPK Sipil) ............................................................... 17
6. Pencatatan Selisih Opname Persediaan ............................................................................................. 18
7. Pencatatan Return .............................................................................................................................. 18
8. Alokasi Transit ..................................................................................................................................... 19
9. Kapitalisir Biaya Umum ....................................................................................................................... 20
E. Contoh Kasus transaksi perkebunan kelapa sawit serta penyusunan laporan keuangannya .............. 21
Sebuah contoh transaksi perkebunan kelapa sawi hingga penyusunan laporan keuangan dapat dilihat
pada lampiran. ............................................................................................................................................ 21
1
Untuk kalangan sendiri
A. Dasar Akuntansi
Akuntansi merupakan ilmu dan seni mencatat transaksi keuangan entitas secara kronologis
sehingga menghasilkan laporan yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Transaksi keuangan dimaksud adalah segala sesuatu yang mempengaruhi perubahan posisi Harta,
Utang dan Modal. Transaksi keuangan dicatat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan
mudah dilakukan perhitungan. Dalam akuntansi telah ditemukan sistem pencatatan yang standar
yaitu mencatat transaksi secara berpasangan. Semua harta yang diperoleh pasti ada sumbernya.
Transaksi digolongkan di sisi debet dan lainnya sebelah kredit sebagai sumber atau pasangannya.
Prinsip berpasangan inilah yang dinamakan prinsip double entries dalam akuntansi.
Tidak mengetahui menggolongkan suatu transaksi di debet atau di kredit dengan benar jadi
penghalang untuk mempelajari ilmu-ilmu akuntansi yang lebih mendalam lagi. Jadi bagaimana
menggolongkan transaksi ke sisi debet dan kredit dengan benar? silahkan anda baca tulisian berikut
ini dan latih pelan-pelan saja
Disarankan anda menghapal dengan baik table diatas. Bila anda kesulitan menghapal urutan akun
tersebut ingat saja “HARi Ulang tahun Mando Pas Bulan satu” (Harta, Utang, Modal, Pendapatan
dan Beban). Ini merupakan lima (5) akun besar dalam ilmu akuntansi. Apapun transaksinya yang
terjadi dua atau lebih akun tersebut dipakai dan selamanya sampai anda habis mempelajari ilmu
akuntansi itu sendiri.
Jika anda telah mencoba menghapalnya mari kita coba kemampuan baru anda
1) Jika harta berkurang dimana dicatat?
2) Jika Penjualan diterima di mana dicatat?
3) Jika perlengkapan dibeli di mana dicatat
2
Untuk kalangan sendiri
Jabawan
1) Kredit
2) Kredit (penjualan sama dengan pendapatan. Diterima berarti bertambah)
3) Debet (perlengkapan sama dengan harta. Dibeli berarti bertambah)
4) Kredit (piutang itu sama dengan dengan harta)
5) Debet (sewa dibayar dimuka sama dengan harta, sewa dibayar dimuka posisinya hampir
sama dengan memberi pinjaman maksudnya masih mungkin ditagih, masih merupakan hak
pembayar).
6) Kredit
Gimana, mudah bukan? Soal nomor satu (1) mungkin mudah sekali tetapi bagi banyak orang yang
sudah belajar akuntansi soal nomor 2, 3, 4 dan 5 bisa saja menjadi masalah dan merupakan hal yang
sulit dijawab. Penting diingat, disaat anda mau menentukan suatu akun di debet atau di kredit anda
harus bepikir bahwa anda adalah perusahaan yang melakukan pembukuan dan transaksi tersebut
terjadi pada anda.
Sebenarnya mudah sekali menjawab soal 2, 3, 4 dan 5 di atas asalkan anda juga telah mengetahui
persamaan-persamaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Oleh karena itu di sini saya
akan memberikan anda persamaan-persamaan ke-lima akun tersebut. Saya sarankan anda
memahami dan menghapalnya dengan baik.
2. UTANG
a) Utang gaji : Hutang upah
b) Utang usaha: Hutang kepada supplier
3
Untuk kalangan sendiri
3. MODAL
a) Modal saham Tuan A: Modal bisa dalam bentuk uang tunai atau di setor ke bank
b) Modal samah Tuan B : sebagai milik perusahaan
4.PENDAPATAN
a) Pendapatan Salon
b) Penjualan barang
c) Pendapatan bunga
d) Pendapatan undian
5.BEBAN
a) Beban listrik
b) Beban Telepon
c) Beban Gaji
d) Beban transportasi
e) Beban penyusutan
f) Dan beban-beban lain
Setelah anda mengetahui persamaan-persamaan kelima akun di atas mari kita coba kemampuan
baru anda itu
1) Tanggal 1/2 disetor modal buka usaha salon Rp. 1000 secara cash
2) Tanggal 2/2 dibeli peralatan salon Rp. 200 dimana dibayar cash Rp. 50 sisanya dibayar
kemudian
3) Tanggal 5/2 terima pendapatan salon Rp. 3000
4) Tanggal 25/2 dibayar gaji karyawan Rp. 150
5) Tanggal 27/2 menerima pinjaman dari bank Rp. 1000
6) Tanggal 28/2 perusahaan membuka rekening di bank BNI untuk keperluan transaksi on
line Rp. 500
Jabawan
1. Kas Rp. 1000 (d)
Modal Rp. 1000 (k)
4
Untuk kalangan sendiri
5. Kas Rp.1000
Hutang bank Rp. 1000
2. Siklus Akuntansi
Accounting dalam melakukan pekerjaannya akan melalui sebuah siklus. Dikatakan siklus karena
dimulai dari bukti transaksi, berakhir pada laporan keuangan dan akan kembali lagi ke bukti
transaksi sesuai periode pembukuan.
2
3
Bukti-Bukti Jurnal
Transaksi
1 4
Laporan Neraca
Keuangan Percobaan
5
6
5
Untuk kalangan sendiri
Dalam sistem akuntansi perkebunan kelapa sawit accouting biasanya dibagi dua. Satu accouting
kebun (estate) berada di site dan lainnya accounting pusat yang berada di Head office. Keduanya
memiliki pembagian tugas. Kebun akan melakukan pembukuan seluruh transaksi yang terjadi di
estate sedangkan pusat melakukan konsolidasi transaksi estate dengan transaksi yang dilakukan di
kantor pusat seperti penjualan barang jadi, pembayaran gaji staff, penyusutan dan lain-lain hingga
penyusunan laporan keuangan.
Accounting kebun akan memproses seluruh transaksi yang diperoleh dari masing-masing
departmen. Apa saja bukti-bukti transaksi yang dijurnal oleh accounting kebun? sebagai berikut
1. Voucher kas dan bank yang diperoleh dari kasir
2. Bukti penerimaan dan pengeluaran material yang diperoleh dari gudang
3. Berita acara Harian Kerja mandor yang diperoleh dari payroll atau agronomi
4. Gaji supervisi, administrasi dan umum yang diperoleh dari personalia
5. Berita acara pekerjaan alat berat dari departemen teknik
6. Beria acara pekerjaan kendaraan departemen teknik
7. Berita acara pekerjaan seperti LC, Pengankutan, Bangunan dan lain-lain sesuai transaksi
kebun departemen teknik
8. Alokasi transit
9. Jurnal-jurnal koreksi dan memorial bila ada
Semua transaksi keuangan di atas dijurnal berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku agar laporan
keuangan yang dihasilkan dari jurnal-jurnal diatas dapat disajikan secara wajar sesuai standar
akuntansi
B. Dasar Teori Dan Konsep Akuntansi Perkebunan Kelapa Sawit Pada Umumnya
Memasuki agribisnis perkebunan kelapa sawit, dimulai dengan pemantapan aspek legal
terhadap areal yang akan dan atau yang dimiliki. Banyak perkebunan gagal akibat perizinan yang tidak
jelas. Terutama posisi areal yang memang harus di luar kawasan hutan atau paling tidak telah ada
pelepasan kawasan dari otoritas pemerintah yaitu Kementerian Kehutanan. Disamping itu pengalaman
menunjukkan, setelah memperoleh ijin prinsip dan ijin lokasi dari pemda setempat, perusahaan
perkebunan juga harus melakukan Ganti Rugi Tanaman Tumbuh (GRTT), terhadap areal yang masih
diokupasi oleh pihak ketiga.
Kondisi ini harus direncanakan dengan matang, sehingga dapat terhindar dari pembayaran GRTT
lebih dari satu kali. Adapun tahapan perizinan perkebunan kelapa sawit adalah
6
Untuk kalangan sendiri
1. Urutan Bisnis
a. Perizinan
b. Okupasi
c. Land Clearing (LC)
d. Pembibitan
e. Tanaman belum menghasilkan (TBM)
f. Tanaman Menghasilkan (TM)
g. Pabrik Kelapa sawit
2. Peta Kerja
Secara umum peta kerja perkebunan kelapa sawit sbb:
7
Untuk kalangan sendiri
3. Okupasi
Tanah dan air adalah milik Negara. Negara yang menguasainya. Perusahaan memiliki HGU (Hak
Guna Usaha). Apabila ada masyarakat yang telah menduduki atau mengusahakan lahan dalam
HGU, perusahaan memberi kompensasi (ganti rugi). Biaya ganti rugi ini dicantumkan di neraca,
sering disebut HGU
Jurnal:
HGU (debet)
Kas/Bank (kredit)
4. LC (Land Clearing)
8
Untuk kalangan sendiri
5. Pembibitan
Perusahaan biasanya memiliki pembibitan sendiri. Perusahaan yang tidak memilikinya dapat
membeli bibit yang sudah siap tanam
ke afdeling (lapangan). Tanaman
kelapa sawit dimulai dari
pembenihan biji kelapa sawit
varietas unggulan. Kecambah yang
dibeli tahap awal ditanam dalam
polibag kecil (baby bag). Setelah 3
bulan dipindahkan ke polibag besar
(large bag), proses pemindahan ini
dinamakan transplanting.
Bibit yang masih baby berumur 3
bulan kebawah disebut tahap pre
nursery (PN) sedangkan setelahnya disebut main nursery (MN). Anda mungkin mendengar PN1,
PN2, PN3, MN1, MN2, MN3 dan seterusnya, itu adalah kode atau penandaan tahap dari
kecambah tersesbut ditanam. Misalnya kecambah tahap satu ditanam disebut PN1 dan jika
kecambah berikutnya datang dan ditanam disebut PN2, demikian dan seterusnya.
Nilai pembibitan yaitu akumulasi biaya-biaya yang dikeluarkan saat pembibitan termasuk
penyiapan lahannya, biaya kecambah, instalasi bibitannya seperti pemasangan system irigasi,
bedengan, tenaga kerja, dan biaya lainnya. Biaya ditampung sementara dalam akun pembibitan
dan akan dikapitalisir saat bibit tersebut ditanam di afdeling. Bibit yang ditaman di afdeling
disebut TBM, ini berarti faktor pembentuk harga perolehan TBM salah satunya berasal dari
pembibitan. Apabila bibit sudah disalurkan akan dicatat sebesar harga perolehannya.
9
Untuk kalangan sendiri
Biaya-biaya yang dikeluarkan saat posisi tanaman TBM dicatat sebagai investasi dan ditampilkan
di neraca pos tanaman belum menghasilkan.
10
Untuk kalangan sendiri
Tanaman kelapa sawit berbuah sepanjang tahun selama 20 tahun dan dipanen pertujuh hari
(rotasi tujuh hari). Produksi yang dihasilkannya dapat mencapai hingga 28 ton TBS per hektar
per tahun. Tanaman menghasilkan diperoleh dengan melakukan reklasifikasi status TBM-3
menjadi TM. Ini berarti harga perolehan TM adalah seluruh biaya yang dikeluarkan saat posisi
tanaman pada status TBM-3 akhir. Dengan melakukan reklasifikasi menjadi TM maka seluruh
pengeluaran pemeliharaan tanaman dicatat sebagai biaya bukan investasi lagi. Tanaman
menghasilkan merupakan asset utama bisnis perkebunan kelapa sawit dan dicantumkan di pos
neraca. Berikut jurnal perolehan TM
11
Untuk kalangan sendiri
kata lain setiap 100 Kg TBS menhasilkan 25 Kg CPO dan 4 Kg PKO. Kandungan minyak dalam TBS
tergantung juga pada umur tanaman yang dipanen.
TBS yang diolah di PPKS sangat kaya produksi antara lain yang dapat diperoleh adalah
a. CPO dan PKO
Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) sebagai Produk utama hasil ekstrasi TBS.
Crude Palm Oil adalah barang setengah jadi yang diolah lagi menjadi beberapa produk
turunan misalnya seperti minyak goreng, bahkan menjadi energy terbarukan yaitu bio
diesel.
b. Cangkang
Kulit luar kernel. Dapat digunakan kembali sebagai subtitusi bahan bakar di PPKS
Beberapa ada yang menggunakan sebagai pengeras jalan diareal perkebunan.
c. Tankos
Tandanan Kosong atau Janjang Kosong merupakan Tandanan TBS yang buahnya sudah
dilepas. Tandan kosong berguna sebagai pupuk organik yang dapat dikembalikan ke
lapangan untuk menyuburkan tanah.
d. Solid
Kotoran ataupun ampas dari daging TBS. dapat dikembalikan ke lapangan sebagai pupuk
organik untuk menyuburkan tanah.
e. Bungkil
Dapat digunakan sebagai pakan ternak
12
Untuk kalangan sendiri
Pengolahan TBS menjadi CPO dan PKO melalui tahap-tahap pengolahan. Berikut section
pengolahan minyak kelapa sawit
Biaya yang terjadi pada setiap stasiun pengolahan/section di atas disebut biaya langsung
sementara biaya diluar itu seperti biaya administrasi kantor digolongkan sebagai biaya
tidak langsung.
13
Untuk kalangan sendiri
1. Sistem Kas
Kas diawali dari dana masuk di bank kebun (estate). Dana masuk di bank sebagai tindak lanjut dari
permintaan kebun ke pusat akan kebutuhan dana operasional. Permintaan dapat melalui PDO
(Permintaan Dana Operasional) sesuai aturan perusahaan.
a. Bank Masuk
Jurnal
10.230 (Bank) Rp. xxx
10.320. (Dana Kerja Kebun) Rp. xxx
b. Bank Keluar
Jurnal
10.420 (Ayat Silang Kebun) Rp. xxx
10.230 (Bank) Rp. xxx
c. Kas Masuk
Jurnal
10.120 (Kas Kecil) Rp. xxx
10.420 (Ayat Silang Kebun) Rp. xxx
d. Kas Keluar
71.xxx (Biaya,investasi, sesuai pengeluaran) Rp. xxx
10.120 (Kas Kecil Kebun) Rp. xxx
Contoh soal
Permintaan Dana Operasional Upah Mei 2012 sebesar 5 Milyard telah diajukan ke pusat. Buat
jurnal yang dibutuhkan oleh unit kebun jika
a. Dana ditransfer ke kebun 5 Milyard
b. PDO upah dibayar 5 Milyard
c. Dana PDO upah kembali ke kasir 10 juta, menjadi dana pendingan
d. Dana pendingan dibayar 4 Juta
e. Dana pendingan disetor ke HO 6 Juta
Jawaban
a. Dana ditransfer ke kebun 5 Milyard
1. Bank masuk
10.230 (Bank kebun) 5M
10.320 (Dana Kerja) 5M
2. Bank keluar
10. 420 (Ayat Silang Estate) 5M
10.230 (Bank kebun) 5M
3. Kas masuk
10. 120 (Kas) 5M
10.420 (Ayat Silang Estate) 5M
14
Untuk kalangan sendiri
f. Adjustment
Diperlukan Adjusment
32.130 (Pendingan Hutang Upah) 6 Jt
70.xxx (Biaya/sesuai beban awal) 6 Jt
15
Untuk kalangan sendiri
2. Franko Jakarta(Pusat)
Jurnal yang dilakukan di Kebun
13.xxx (Persediaan) Rp. xxx
13.999 (Pengiriman Barang dari Pusat) Rp. xxx
3. Barang keluar
Jurnal yang dilakukan di Kebun
70.xxx (biaya atau investasi/sesuai pembebanan) Rp. xxx
13.xxx (Persediaan) Rp. xxx
Jurnal yang dilakukan di HO
No entry
16
Untuk kalangan sendiri
Contoh:
Perumahan G10 SKU dengan harga kontrak 100 Juta; dengan DP 10 % dan Konstanta 80 %
Buat jurnal saat
1. Saat pembayaran Down payment
2. BAPPK progress selesai sampai dengan 80 %
3. BAPPK progress selesai sampai dengan 100 %
Jawaban
1. Pada saat bayar DP 10% (Dicatat HO)
29.230 (Aktiva dalam pembangunan) 10 Juta
10.xxx (Kas HO/Bank) 10 Juta
Sebesar DP 10%*100 Jt = 10 Jt
4. Reclass ke Aktiva
Aktiva sudah 100% dilakukan reclass
17
Untuk kalangan sendiri
7. DP sudah Nol
7. Pencatatan Return
Barang-barang yang telah dikeluarkan dari gudang, accounting telah melakukan pencatatan melalui
bukti SPPB (Surat Permintaan dan Pengeluaran Barang) dengan mengkredit persediaan dan
mendebet biaya/sesuai pembebanan. Bilamana material tidak jadi diaplikasi maka SOP menekankan
barang tersebut harus kembali ke gudang dengan melakukan Return Pemakaian Barang. Akunting
akan melakukan koreksi atau membalik jurnal sebelumnya, sebagai berikut
Jurnal Retur
13.xxx (Persediaan) Rp. Harga stock rata-rata
70.xxx (Biaya atau sesuai beban sebelumnya) Rp. Harga stock rata-rata
18
Untuk kalangan sendiri
8. Alokasi Transit
Biaya-biaya yang muncul akibat pemakaiaan asset milik sendiri (kendaraan, alat berat dan lainnya)
harus dihitung biayanya dan dialokasi secara objektif berdasarkan item kerja dan jumlah HM atau
kilometer yang digunakan dimana alat tersebut bekerja. Bukan hanya pada pemakaian asset namun
pos-pos pekerjaaan tertentu seperti item pekerjaan workshop juga dilakukan sistem alokasi transit.
Contoh:
Buat Jurnal alokasi biaya transit yang dibutuhkan untuk transaksi Kendaraan Truck 01 pada periode
Mei 2012 memiliki data sebagai berikut
2. Item Kerja
Item Kerja Afd Blok Km Pendapatan
Angkut TBS 22 L44 20 1,000,000
Antar Karyawan 28 L45 24 1,200,000
Antar Karyawan 08 A30 20 1,000,000
Angkut TBS 36 L87 20 1,000,000
Angkut Pupuk 36 L88 10 500,000
Jawaban
Jurnal saat Pemakaian bahan
50 273 01 Truk 01: Pemakaian BBM 500,000
50 273 01 Truk 01: Pemakaian Oli 100,000
50 274 01 Truk 01: Pemakaian Spare Part 400,000
13 XXX XX Persediaan 1,000,000
19
Untuk kalangan sendiri
Jurnal Service
50 274 01 Truk 01: Service 500,000
10 120 XX Kas 500,000
*Dengan melakukan jurnal alokasi transit biaya-biaya pada table 1 teralokasi sercara proporsional
berdasarkan KM dan objektif sesuai afdeling dimana kendaran tersebut bekerja.
20
Untuk kalangan sendiri
By Umum Rupiah
Kebun 800,000
Pusat 20,000
Total 820,000
Sebuah contoh transaksi perkebunan kelapa sawi hingga penyusunan laporan keuangan dapat
dilihat pada lampiran.
21