Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN PERATURAN DESA KENDAGA

NOMOR : 01 TAHUN 2022


TANGGAL : 4 Januari 2O22

ANGGARAIT DASAR
BUIW DTSA WIJAYA KENCANA
DESA KTHDAGA KTCA}TATAN BAITJARMAI{GU

MUKADIMAH

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas perjuangan berbagai
pihak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja telah
lahir. Undang-undang ini menegaskan kedudukan BUM Desa sebagai
badan hukum. Dengan penguatan status ini, peran BUM Desa semakin
penting sebagai konsolidator produk/jasa masyarakat, produsen berbagai
kebutuhan masyarakat, inkubator usaha masyarakat, penyedia layanan
publik, dan berbagai fungsi lainnya. BUM Desa dapat menjadi
pen5rumbang pendapatan asli Desa di samping tetap memberikan manfaat
bagi masyarakat.

Undang-Undang Dasar 1"945 Pasal 33 ayat (1) menyebutkan bahwa


perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Berdasarkan amanat tersebut, BUM Desa juga dilandasi
oleh semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. Wujud nyata dari
kedua semangat tersebut adalah Musyawarah Desa sebagai organ tertinggi
dalam pengambilan keputusan BUM Desa. Karenanya kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan akan tetap menjadi tujuan utama BUM
Desa bukan hanya kesejahteraan masing-masing individu.

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) BUM Desa ini bernama BUM Desa Wijaga Kerrcqna Desa Kendaga
selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut BUM Desa.
(2) BUM Desa Wijaga Kencqna Desa Kendaga berkedudukan di Desa
Kendaga, Kecamatan Banjar:mangu, Kabupaten Banjarnegffia.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN
Pasal 2
(1) Maksud pendirian BUM Desa adalah sebagai upaya menampung
seluruh kegiatan di bidang ekonomi maupun pelayanan umum yang
di kelola oleh Desa atau kerjasama antar Desa.
{2) Ttrjuan pendirian BUM Desa adalah:
a. Perdagangan;
b. Keuangan Mikro;
c. Jasa dan Persewaan;
d. Pertanian.

BAB III
JEI\TIS USAHA
Pasal 3
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas BUM Desa dapat:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan besar dan eceran
yang meliputi:

1 l 1OSOINDUSTRI AIR Kelompokini mencangkup usaha


MINUM DAN AIR pembuatan air minum dalam
MINERAL kemasan dan air mineral, air
mineral alami, air demineral,
termasuk industri air isi ulang.
2 141 11 INDUSTRI PAKAI,AN Kelompok ini mencakup usaha
JADr (KOr{VEKST) pembuatan pakaian jadi (konveksi)
DARI TEKSTIL dari teksti l/kain (tenun maupun
rajutan) dengan cara memotong
dan menjahit sehingga siap
dipakai, seperti kemeja, celana,
kebaya, blus, rok, baju bayr,
pakaian tari dan pakaian olahraga,
baik dari kain tenun maupun kain
rajut yang dijahit.
4663 PERDAGANGAN Sub golongan ini mencakup :

BESAR BAHAN DAN - Perdagangan besar kayu kasar


PERLENGKAPAN (dalam keadaan belum diotah).
BANGUNAN - Perdagangan besar produk
utama kayu olahan.
- Perdagangan besar cat dan
pernls.
- Perdagangan besar bahan
bangunan, seperti pasir, batu
keriki.
- Perdagangan besar kertas
dinding/wallpaper dan penutup
lantai
- Perdagangan besar kaca datar.
- Perdagangan besar kunci.
- Perdagangan besar perabot dan
peralatan tetap.
- Perdagangan besar pemanas air
(heater).
- Perdagangan besar peralatan
kebersihan, seperti porselen
kamar mandi, wastafel, toilet
dan porselen perlengkapan
kebersihan lainnya.
- Perdagangan besar
perlengkapan pemasangan
peralatan kebersihan, seperti
tabung, pipa, perabot, keran,
pipa-T, pipa sambungan, pipa
karet dan lain-lain.
- Perdagangan besar peralatan
bangunan seperti palu, gergaji,
obeng dan peralatan tangan
Iainnya.
4 4TLL1PERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN BERBAGAI perdagangan eceran berbagai jenis
MACAM BARANG barang kebutuhan yang utamanya
YANG UTAMAT{YA bahan makanan f makarrarr,
MAKANAN, minuman atau tembakau di dalam
MINUMAN ATAU bangunan bukan swalayan/
TEMBAKAU BUKAN minimarket/ supermarket/
DI.MINIMARKET/ hypermarket. Disamping itu juga
SUPERMARKET/ dapat menjual, beberapa -barang
HYPERMARKET bukan makanan' seperti pakaian,
(TRADISIONAL) perabotan rumah tangga, dan
mainan anak. Misalnya warung
atau took bahan kebutuhan pokok.
5 4TSO2PERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN PREMIUM, perdagangan eceran khusus
PREMIX DAN SOLAR premium, premix dan solar yang
DI TOKO dilakukan di kios/took
6 4T4I1PERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN perdagangan eceran khusus
KOMPUTER DAN macam-macam komputer,
PERLENGKAPANI{YA peralatan dan perlengkapannya
7 47S29PERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN BERBAGAI perdagangan eceran khusus
MACAMMATERIAL berbagai macam material
BANGUNAN bangunan, seperti semen, pasir ,
paku, cat dan lain-lain.
4759 PERDAGANGAN Subgolongan ini mencakup:
ECERAN KHUSUS - Perdagangan eceran furniture
FURNITUR, atau perabot rumah tangga
PERALATAN LISTRIK - Perdagarlgan eceran barang
RUMAH TANGGA, uotuk penerangan
PERALATAN - Perdagangan eceran
PENERANGAN DAN perlengkapan rumah tangga dan
PERALATAN RUMAH peralatan makan, barang pecah
TANGGALAINI{YA belah atau tembikar, barang dari
DI TOKO kaca, porselin dan barang dari
tanah liat
- Perdagangan eceran barang dari
ka5ru, dari gabus dan barang
anyaman
- Perdagangan eceran perkakas
rumah tangga
- Perdagangan eceran alat-alat
music dan lembaran music
- Perdangan eceran alat system
keamanan, rnisalnya kirnci, alat
pengama.n dan ruangan besi,
tanpa pemasarrgan atau layanan
perawatan
- Perdagangan eceran barang dan
perlengkapan rumah tangga
476L PERDAGANGAN Subgolongan ini mencakup:
ECERAN KHUSUS - Perdagangan eceran semua jenis
AI,AT TULIS DAN buku
HASIL PERCETAKAN - Perdagangan eceran mqialah
DAN PENERBITAN dan alat-alat tulis
DI TOKO Subgolongan ini juga mencakup:
- Perdagangan eceran
perlengkapan kantor seperti
bolpoin, pensil, kertas dan lain-
lain
10 47763PERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN PUPUK perdagangan eceran khusus
DAN PEMBERANTAS berbagai macam pupuk dan
pemberantas hama, seperti pupuk
buatan tunggal (urea, ZA, TSP,
DSP), pupuk buatan majemuk dan
campuran (mono amonium fosfat,
diamonium fosfat, nitrogen fosfat
kalium), pupuk alam (pupuk
kompos, pupuk dolomit, pupuk
kapur), insektisida, fungiqida,
rodentisida, herbisida, nematisida
dan akarisida.
LL 4777zPERDAGANGAN Kelompok ini mencakup usaha
ECERAN GAS ELPIJI perdagangan khusus gas elpiji.
b" Menjalankan usaha dalam bidang wisatA yang meliputi:

I ,93223WrSATA Kelompok ini mencangkup suattr


. PETUAIANGAN 'usaha pengelolaan aktivitas
AI,AM pariwisata yang rnelibatkan
ieksplorasi atau perjalanan yang
mengandung resik<r dan
membutuhkan ketrampilan
k*rusus dan pengerahan tenaga
,fisik, seperti paralayang,
paramotor, laying gantung, bungge
jumping, terbang laying,
,canyoning, orienteering, offroad,
dan mountain biking.
2 9323 WISATA AGRO Keiompok ini mencakup suatu
usaha pengelolaan daya tarik
wisata dengan rnernanfaatkan
,kawasan pertanian yang meliputi
tanaman pangan dan holtikultura,
trrerkebunan, perikanan dan
peternakan sebagai usaha pokok
dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan berlagai jenis fasilitas
,termasuk jasa pelayanan makan
'dan minum serta akomodasi.
Jenis-jenis kegiatannya meliputi
produksi, koleksi, konsenrasi,
pengolahan, dan kegiatan budaya
rnasyaraka8lya, seperti Tarnan
'Buah Mekarsari ("Iawa Barat),
Wisata Kebun Salak Sleman
(Jogiakarta), dan Wisata Kebun
Apel Batu (Malang, Jawa Timur)
:s€rt& Coffeenery dan Winery.
3 93232TAMAN REKREAST/ Kel,ompok ini , mencakup- suatu
TAMAN \UISATA usaha yang menyediakan tempat
dan berbagai jenis fasilitas untuk
memberikan kesegaran jasmani
dan rohani yang mengandung
unsur hiburan, pendidikan dan
kebudayaan sebagai usaha pokok
ldisuatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat
dilengkapi dengan penyediaan jasa
pelayanan makan dan minum
serta akomodasi.
93239DAYA TARIK Kelompok ini mencakup suatu
WISATA BUATAN/ usaha pengelolaan untuk
BINAAN MANUSIA. mengadakan kegiatan daya tarik
T,AINNYA ,qfsaJa buatanlbinaan manusia
yang belum dicakup pada
kelompok 93231 s.d. 93233.
Termasuk wisata outbond.

c- Menjalankan usaha dalam bidang jasa dan perseuraa.n:

1 36OO3AKTTVITAS ini
Kelompok usaha
PENUNJANG atau kegiatan yang secara
PENGELOI,AAN AIR langsung berhubungan dengan
usaha pengadaan dan penyaluran
air bersih seperti jasa pencatatan
meteran, pemberian tagihan dan
kegiatan penunjang lainnya.
Kegiatan pada kelompok ini
termasuk distribusi air yang
dilakukan perorzrngan seperti
pedagang air pikulanl dorongan/
mobil tangki.
4SzO2PENCUCIAN DAN Kelompok ini mencakup usaha
SALON MOBIL pencucian mobil dan salon mobil,
seperti pencucian dan pemolesan
,dan pemasangan bag.ian dan
aksesori yang bukan bagian d '

proses pembuatan di salon mobil.


3 7739 AKTIVITAS Subgolongan ini mencakup :
PET{YEWAAN DAN Kegiatan penyewaan dan sewa
SE\VA GUNA TANPA guna usaha tanpa hak opsi
HAK OPSI MESIN, (operasional leasing) mesin,
PERAI,ATAN DAN peralatan dan barang berw'uhud
BARANG lainnya, tanpa operator yang
BERWUJUD umumnya dipakai sebagai
IAINI{YA barang modal usaha. Golongan
ini juga mencakup semua jenis
peralatan yang digunakan dalam
proses produksi.
Kegiataan penyewaan dan sewa
gurra usalra tanpa hak opsi
tanpa operator, dari mesin dan
alat lain yang secara umum
digunakan sebagai barang modal
oleh industri, seperti mesin
penggerak atau uap dan turbin,
perkakas mesin, alat
pertambangan dan
perminyakan, peralatan alat
pengukur dan pemeriksa, mesin
ilmiah, komersil dan industri
lainnya
Kegratan penyewaan dan sewa.
guna usaha tanpa hak opsi alat
pertanian dan kehutanan tanpa
operator, seperti persewaan
produk yang dihasilkan oleh
subgolongan 2821, contohnya
traktor pertanian dan lain-lain.
Kegiatan penyewaan dan sewa
guna usaha tanpa hak opsi alat
konstruksi dan teknik sipil
' tanlm operator, seperti l,ori derek
I (crane lorries) 'dan tangga dan
panggung kerja, tanpa
pemancangan dan
pembongfuaran (scalfold dan
work platform).
, - Kegiatan penyewaan dan sewa
gru:.a usaha tanpa hak opsi
mesin dan alat kantor tanpa
operator, seperti komputer dan
peralatan piranti komputer,
mesin ftrplilcasi, mesin ketik dan
mesin pengolah kata, mesin dan
alat penghitung seperti cash
register, kalkulator elektronik
darr furnitur kantor.

BAB IV
ORGANISASI BUM DESA

Bagian Kesatu
Musyawarah Desa
Pasal 4
(1) Musyawarah Desa diadakan di tempat kedudukan BUM Desa.
(21 Musyawarah Desa dapat dilaksanakan atas permintaan pelaksana
operasional, penasihat, danlatau pengawas.
(3) Musyawarah Desa dilaksanakan dan dipimpin BPD, serta difasilitasi
oleh Pemerintah Desa.
Pasal 5
Musyawarah Desa terdiri atas:
a. Musyawarah Desa tahunan; dan
b. Musyawarah Desa khusus.

Pasal 6
(1) Dalam Musyawarah Desa tahunan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5 hurufa:
a. Pelaksana operasional menyampaikan:
1. laporan tahunan yarrg telah ditelaah oleh pengawas dan
penasihat untuk mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
2 rancangan rencana program kerja untuk disahkan oleh
Musyawarah Desa menjadi rencana program kerja.
b. Ditetapkan pembagian dan penggunaan hasil usaha, dalam hat
BUM Desa mempunyai saldo laba yang positif.
(2) Persetujuan laporan tahunan, dan pengesahan rencana program kerja
oleh Musyawarah Desa tahunan berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya kepada pelaksana
operasional atas pengurusan dan pengawas atas pengawasan dan
penasihat atas tugas kepenasihatan yang telah dijalankan selama
tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan tahunan dan Laporan Keuangan.
(3) Pelaksana operasional, penasihat, dan/atau pengawas meminta BPD
untuk melaksanakan Musyawarah Desa tahunan paling lambat 7
(tujuh) hari kalender.

Pasal 7
(1) Musyawarah Desa khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
huruf b dapat diselenggarakan sewaktu-waktu dalam keadaan
mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya berada
pada Musyawarah Desa.
(2) Musyawarah Desa khusus diusulkan oleh pelaksana operasional
dan/ atau pengawas kepada penasihat.
(3) Penasihat meminta BPD untuk melaksanakan Musyawarah Desa
khusus paling lambat 7 (tujuh) hari kalender.

Pasal 8
(1) Musyawarah Desa dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh:
a. Kepala Desa;
b. BPD; dan
c. unsur masyarakatyang terdiri atas:
1. penyerta modal;
2. perwakilan dusun atau rukun warga atau rukun tetangga; dan
3. perwakilan kelompok lainnya yang berkaitan dengan Usaha
BUM Desa/Unit Usaha BUM Desa.
(21 Keputusan Musyawarah Desa diambil berdasarkan musyawarah
untuk mencapai mufakat.

Pasal 9
Musyawarah Desa berwenang:
a. menetapkan pendirian BUM Desa;
b. menetapkan Anggaran Dasar BUM Desa dan perubahannya;
c. membahas dan memutuskan jumlah, pengorganisasian,
hak dan
kewajiban, serta kdwenangan pihak penerima kuasa fungsi
kepenasihatan;
d. mengangkat dan memberhentikan secara tetap pelaksana operasional
BUM Desa;
e. mengangkatpengawas;
f. mengangkat sekretaris dan bendahara BUM Desa;
g. memberikan persetujuan atas penyertaan modal oleh BUM Desa;
h. memberikan persetujuan atas rancangan rencana program kerja yang
diqiukan oleh pelaksana operasional setelah ditelaah pengarvas dan
penasihat;
i. memberikan persetujuan atas pinjaman BUM Desa dengan jumlah
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
j. memberikan perseturjuan atas kerja sama BUM Desa dengan nilai,
jumlah investasi, danf atau bentuk ke{a sarna tertenfu dengan pihak
lain sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
k. menetapkan pembagran besaran laba bersih BUM Desa;
l. menetapkan tujuan penggunaan laba bersih BUM Desa;
m. memutuskan penugasan Desa kepada BUM Desa untuk
melaksanakan kegiatan tertentu;
n. memutuskan penutupan Unit Usaha BUM Desa;
o. menetapkan prioritas penggunaan pembagian hasil Usaha BUM Desa
dan/atau Unit Usaha BUM Desa yang diserahkan kepada Desa;
p. menerima laporan tahunan BUM Ddsa dan menyatakan pembebasan
tanggung jawab penasihat, pelaksana operasional, dan pengawas;
q. membahas dan memutuskan penuhrpan kerugian BUM Desa dengan
aset BUM Desa;
r. membahas dan memutuskan bentuk pertanggungiawaban yangharus
dilaksanakan oleh penasihat, pelaksana operasional, dan/atau
pengawas dalam hal terjadi kerugian BUM Desa yangdiakibatkan oleh
unsur kesengajaan atau kelalaian;
s. memutuskan untuk menyelesaikan kerugian secara proses hukum
dalam hal penasihat, pelaksana operasional, dan/atau pengawas tidak
menunjukkan iktikad baik melaksanakan pertanggungiawaban;
t. memutuskan penghentian selunrh kegiatan operasional BUM Desa
karena keadaan tertentu;
u. menunjuk penyelesai dalam rangka penyelesaian seluruh kewajiban
dan pembagran harta atau kekayaan hasil penghentian kegiatan usaha
BUM Desa;
v. meminta dan menerima pertanggungiawaban penyelesai; dan
w. memerintahkan pengawas atau menunjuk auditor independen untuk
melakukan audit investigatif dalam hal terdapat indikasi kesalahan
dan/atau kelalaian dalam pengelolaan BUM Desa.

Bagran Kedua
Penasihat
Pasal 1O

(1) Penasihat dijabat secara rangkap oleh Kepala Desa.


(2) Penasihat sebagaimana pada ayat (1) terdiri dari satu orang yaitu
Orang yang menjabat sebagai Kepala Desa.

Pasal 11
Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 1O berwenang:
a. bersama pelaksana operasional dan pengawas, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM ' Desa dan/atau
perubahannya;
b. bersama dengan pengauras menelaah rancangan rencana program
kerja yang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan
kepada Musyawarah Desa;
c. menetapkan pemberhentian secara tetap pelaksana operasional sesuai
keputusan Musyawarah Desa;
d. dalam keadaan tertentu memberhentikan secara sementara pelaksana
operasional dan mengambil alih pelaksanaan operasional BUM Desa;
e. bersama dengan pelaksana operasional dan pengawas, men1rusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan
dalam rangka perenca.naan penambahan modal Desa dan/atau
masyarakat Desa untuk diajukan kepada Musyawarah Desa;
melakukan telaahan atas laporan pelaksanaan pengelolaan Usaha
BUM Desa oleh pelaksana operasional dan laporan pengawasan oleh
pengawas sebelum diqiukan kepada Musyawarah Desa dalam laporan
tahunan;
o
b' menetapkan penerimaan atau pengesahan laporan tahunan BUM Desa
berdasarkan keputusan Musyawarah Desa;
h. bersama dengan pengawas, memberikan persetujuan atas pinjaman
BUM Desa dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar BUM Desa; dan
i. bersama dengan pengawas, memberikan persetqiuan atas ke{a sama
BUM Desa dengan nilai, jumlah investasi , danf ata,u benhrk kerja sama
tertentu dengan pihak lain sebagaimarla ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa.

Pasal 12
Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 1O bertugas:
a. memberikan masukan dan nasihat kepada pelaksana operasional
dalam melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
b. menelaah rancangan rencana program kerja dan menetapkan rencana
program kerja BUM Desa berdasarkan keputusan Musyawarah Desa;
c. menampung aspirasi untuk pengembangan usaha dan organisasi BUM
Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
d. bersama pengawas, menelaah laporan semesteran atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Desa;
e. bersama pengawas, menelaah laporan tahunan atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Desa untuk diajukan kepada Musyawarah
Desa;
memberikan pertimbangan dalam pengemba.ngan usaha dan
organisasi BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Desa;
o
E' memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Desa;
dan
h. meminta penjelasan dari pelaksana operasional mengenai persoalan
pengelolaan BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan / atau keputusan Musyanrarah Desa.
Pasal 13
Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 1O berhak:
a. memberi kuasa kepada pihak lain untuk melaksanakan fungsi
kepenasihatan; dan
b. memperoleh penghasilan yang terdiri atas gqji dan tunjangan.

Baglan Ketiga
Pelaksana Operasional

Pasal 14
(1) BUM Desa diurus dan dipimpin oleh pelaksana operasional yang
selanjutnya disebut direktur yang diangkat oleh Musyawarah Desa.
l2l Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari satu orang
yatttr PRATAMA ARIE SANDHI.

Pasal 15
(1) Direktur sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 diangkat dari orang
perseorangan yang diusulkan oleh Kepala Desa, BPD, dan/atau unsur
masyarakat dalam Musyawarah Desa.
{21 Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi syarat meliputi:
a. warga Desa Kendaga;
b. sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita penyakit yang
dapat menghambat tugas sebagai Direktur);
c. memiliki dedikasi dan menyediakan walrtu sepenuhnya untuk
melaksanakan tugas sebagai direktur;
d. berpendidikan minimal sekolah menengah pertama sederajat;
e. mampu melaksanakan perbuatan hukum'
f. tidak pernah dinyatakan pailit;
g. tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
h. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
i. memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai mengenai usaha
di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum;
j. memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama; dan
k. tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan
Direktur BUM Desa.
(3) Musyawarah Desa memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kriteria persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Orang perseorangan yang terpilih sebagaiman yang dimaksud pada
ayat (3) ditetapkan oleh Musyawarah Desa.
Pasal 16
Direktur dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawarah Desa
karena alasan:
a. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
b. melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/ atau peraturan perundang-undangan;
c. terlibat dalam tindakan yang menrgikan BUM Desa dan/atau Desa;
d. melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai direktur BUM Desa;
e. dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
f. mengundurkan diri.
Pasal 17

Direktur rrremegang jabatan selarna 5 (lirna) tatrun dan dapat


diangkat kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan
dengan pertimbar:"gar: dinilai meunpu melaksanakam tugas
dengan baik selama masa jabatamy&, kaderisasi, dan
menghindarkan konflik kepentingan.
Pasal 18

Direktur benrrenang:
a. bersama penasihat dan pengawas, membahas dan menyepakati
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa dan/atau perubahannya;
b. mengambil keputusan terkait operasionalisasi Usaha BUM Desa yang
sesuai dengan garis kebijakan BUM Desa yang dinyatakan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan
Musyawarah Desa;
c. mengoordinasikan pelaksanaan Usaha BUM Desa secara internal
organisasi maupun dengan pihak lain;
d. mengatur ketentuan mengenai ketenagakerjaan BUM Desa termasuk
penetapan gaji, tunjangan, dan manfaat lainnya bagi pegawai BUM
Desa;
e. mengangkat dan memberhentikan pegawai BUM Desa selainsekretaris
dan bendahara berdasarkan peraturan pemndang-undangan mengenai
ketenagakerjaan;
f. melakukan pinjaman BUM Desa setelah mendapat persetujuan
Musyawarah Desa atau penasihat sesuai ketentuan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;
g. melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan
usaha BUM Desa setelah mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
h. melaksanakan pembagian besaran laba bersih BUM Desa sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Desa;
i. melaksanakan ttrjuan penggunaan laba bersih BUM Desa sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Desa;
j. melaksanakan kegiatan tertentu yang ditugaskan oleh Musyawarah
Desa;
k. bertindak sebagai penyelesai dalam hal MusyawB.rah Desa tidak
menunjuk penyelesai; dan
mengatur, mengurus, mengelola, melakukan segala tindakan
dan/atau perbuatan lainnya bagi kepentingan pengurusan BUM Desa
mengenai segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan Musyawarah
Desa, danlatau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
serta mewakili BUM Desa di dalam dan diluar pengadilan.

Pasal 19
Direkhrr bertugas:
a. menjalankan segala tindakan yangberkaitan dengan pengurusan BUM
Desa untuk kepentingan BUM Desa dan sesuai dengan maksud dan
tujuan BUM Desa serta mewakili BUM Desa di dalam dan/atau di luar
pengadilan mengenai segala hal dan segala kejadian, dengan
pembatasan sebagaimana diahrr dalam Anggaran Dasar BUM Desa,
keputusan Musyawarah Desa dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. menyusun dan melaksanakan rencana program kerja BUM Desa;
e. men)rusun laporan semesteran pelaksanaarr pengelolaan Usaha BUM
Desa unttrk diajukan kepada penasihat dan pengawas;
d. menyusun laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa
untuk diajukan kepada Musyawarah Desa setelah ditelaah oleh
penasihat dan pengawas;
e. atas permintaan penasihat, menjelaskan persoalan pengelolaan BUM
Desa kepada penasihat;
f. menjelaskan persoalan pengelolaan BUM Desa kepada Musyawarah
Desa; dan
g. bersama dengan penasihat dan pengawas men)rusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan
dalam rangka perencanaan penambahan modal Desa dan/atau
masyarakat Desa untuk diajukan kepada Musyawarah Desa.

Pasal 2O
Direktur berhak:
a. mewakili BUM Desa di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal
dan dalam segala kejadian;
b. mengangkat dan memberhentikan pegawai selain sekretaris dan
bendahara;
c. Memperoleh penghasilan yang terdiri atas:
1. gaji dan tunjangan paling banyak sebesar ; 24o/o (dua 1rutuh empat
per serafiis) dari Belanja Pelaksana Operasional.
'****'*

Pasal 21
(1) Pengawas diangkat dari yang diusulkan oleh
orang perseora.ngan
Kepala Desa, BPD, dan/atau unsur masyarakat dalam Musyawarah
Desa.
(21 Pengawas sebagaimna dimaksud pada ayat (I") terdiri dari sahr orang
yaitu NUSWANTO;
(3) Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi syarat meliputi:
a. warga Desa Kendaga;
b. sehat jasmani dan rchani (tidak sedang mendenta penyakit yan.g
dapat menghambat tugas sebagai pengawas);
c. memiliki dedikasi untuk melaksanakan tugas sebagai pengawas;
d. berpendidikan minimal sekolah menengah umum seder4iat;
e. tidak pernah dinyatakan pailit;
f. tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
g. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
h. memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai mengenai
usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum;
i. memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama; dan
j. bukan dari unsur Perangkat Desa dan BPD.
(41 Musyawarah Desa memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai pengawas, dengan
kriteria persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (21.
(5) Dalam hal pengawas lebih dari I (satu) orang, salah seorang anggota
pengawas diangkat sebagai ketua pengawas yang selanjutnya disebut
ketua dewan peogawas.

Pasal 22
Pengawas dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawarah Desa
karena alasan:
a. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
b. melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/ atau peraturan perundang-undangan;
c. terlibat dalam tindakan yang merugikan BUM Desa dan/atau Desa;
d. melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepahrtan yang
sehanrsnya dihormati sebagai pengawas;
e. dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
f. mengundurkan diri.

Pasal 23
Pengawas berwenang:
a. bersama dengan penasihat, menelaah rancangan rencana program
kerjayang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan kepada
Musyawarah Desa;
b. bersama dengan penasihat dan pelaks€rna operasional, membatias dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM
'Desa dan/atau
perrbahannya;
bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas pinjaman
BUM Desa dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar BUM Desa;
d. bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas kerja sama
BUM Desa dengan nilai, jumlah investasi, danf atau bentuk kerja sama
tertentu dengan pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;
bersama dengan penasihat, men5rusun dan menyampaikan analisis
keuangan, renczrna kegiatan dan kebutuhan dalam rangka
perencanaan penambahan modal Desa dan/atau masyarakat Desa
kepada Musyawarah Desa;
atas perintah Musyawarah Desa, melaksanakan dan melaporkan audit
investigatif dalam hal terdapat indikasi kesalahan dan/atau kelalaian
dalam pengelolaan BUM Desa yang berpotensi dapat merugikan BUM
Desa; dan
o memeriksa pembukuan, dokumen, dan pelaksanaan Usaha BUM Desa.
b'

Pasal 24
Pengawas bertugas:
a. melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya
pengurusan BUM Desa oleh pelaksana operasional termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja, sesuai Anggaran
Dasar, keputusan Musyawarah Desa, dan/atau ketentuan peraturan
pertrndang-undangan;
b. melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan BUM Desa;
c. menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau pengawasan tahunan
kepada Musyawarah Desa;
d. melakukan telaahan atas laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan
Usaha BUM Desa dari pelaksana operasional untuk di ajukan kepada
penasihat;
e. bersama dengan penasihat, menelaah rencana program kerja yang
diajukan dari pelaksana operasional trnttrk diajukan kepada
Musyawarah Desa;
f. bersama dengan penasihat, melakukan telaahan atas laporan tahunan
pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa oleh pelaks€ula operasional
sebelum diajukan kepada Musyawarah Desa;
g. bersama penasihat, menelaah laporan tahunan pelaksanaan
pengelolaan Usaha BUM Desa untuk diajukan kepada Musyawarah
Desa; dan
h. memberikan penjelasan atau keterangan tentang hasil pengawasan
dalam Musyawarah Desa.
Pasal 25
Pengawas berhak memperoleh penghasilan yang terdiri atas gaji dan
tunjangan.

Pasal 26
Pengawas memegang jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan dengan pertimbangan
dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik selama masa
jabatannya., kaderisasi, dan menghindari konflik kepentingan.

Pasal 27
Pelantikan pelaksana operasional dan pengawas dilakukan oleh Kepala
Desa.

Bagian Kelima
Belanja Pegawai BUM Desa
Pasal 28

(1) Belanja pegawai BUM Desa meliputi :

a. Gqii dan tunjangan penasihat;


b. Gaji dan tunjangan pelaksana operasional; dan
c. Gaji dan tunjangan pengawas.
(2) Alokasi belanja pegawai sebagaiman dimaksud pada ayat (1) tidak
melebihi 670/o (enam puluh tqjuh per seratus) dan alokasi belanja
operasional tidak melebihi 1oo/o (sepuluh perseratrrs) dari total proyeksi
pendapatan tahun berjalan ditetapkan dalam RKAP.
(3) Alokasi belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dibagi
proposional dengan ketentuan :
a. Gaji dan tunjangan penasihat setinggi-tinggtnya sebesar 10%
(sepuluh perseratus) dari alokasi belanja pegawai;
b. Gaji dan tunjangan pelaksana operasional setinggi ttnggpnya
sebesar 82o/o (delapan puluh dua per seratus) dari alokasi belanja
pegawai; dan
c. Gaji dan tunjangan pengawas setinggi tingginya 8% (delapan per
seratus) dari alokasi belanja pegawai.

Pasal 29
(1) Apabila alokasi belanja pegawai BUM Desa melebihi nilai kewajaran,
besaran alokasi belanja pegawai diahrr sesuai ketentuan Upah
Minimum Regional (UMR) Kabupaten yang berlalm pada tahun
berjalan.
(2) Nilai kewqiaran sebagaimana dimaksud pada ayat,(l) yaitu apabila
gaji pokok direktur BUM Desa lebih dari 2 Yz (dua setengah) Upah
minimum Regional (UMR) Kabupaten.

Pasal 30
(1) Gaji penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a
setinggi-tingginya 1 7z (satu setengah) Upah Minimum Regional (UMR)
Kabupaten.
(2) Gaji pelaksana operasional dan pegawai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (1) huruf b:
a. Gaji direktur setinggi-tingglnya 2 Yz x UMR Kabupaten
b. Gaji sekretaris dan bendahara setinggi-tingginya 2 x UMR
Kabupaten.
c. Gaji kepala unit usaha setinggi-tingginya 1 Yz x UMR Kabupaten.
(3) Gaji pengawas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf c
ditetapkan secara proposional:
a. Gaji ketua setinggi-tingglnya I Yz x UMR Kabupaten.
b. Gaji sekretaris dan anggota setinggi-tingginya 1 x UMR Kabupaten.

BAB V
MODAL, DAN ASET, DAN PINJAMAN
Bagian Kesatu
Modal

Pasal 31
(1) Modal awal BUM Desa berjumlah Rp. 50.0O0.OO0,00 (lima puluh juta
Rupiah)
(2) Modal awal BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbagi
atas:
a. Penyertaan modal Desa dengan total nilai Rp. 5O.OOO.OO0,OO
(lima puluh juta Rupiah) atau LOO o/o (seratus persen); dan
b. Penye:rtaan masyarakat Desa dengan total nilai Rp O,-
( nol Rupiah) atau O % (nol per seratus).
(3) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a terdiri atas:
a. Uang senilai Rp. 5O.OOO.OOO,OO (lima puluh juta Rupiah);
b. Mesin sejumlah O unit dengan total nilai Rp O.0O
(4) Penyertaan modal masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Uang senilai Rp. O,- ( nol Rupiah),'
b. Tanah dan bangunan seluas O meter persegi dengan total nilai
Rp. 0,- (nol Rupiah),' dan
c. Mesin - sejumlah O unit dengan total nilai Rp O,- (nol
Rupiah).
Bagian Kedua
Aset

Pasal 32
(1) Aset BUM Desa bersumber dari:
a. penyertaan modal;
b. bantuan tidak mengikat termasuk hibah;
c. hasil usaha;
d. pinjaman; dan/atau
e. sumber lain yang sah.
(2) Perkembangan dan keberadaan Aset BUM Desa dilaporkan secara
berkala dalam laporan keuangan.

Bagian Ketiga
Pinjaman

Pasal 33
(1) BUM Desa dapat melakukan pinjaman yang dilakukan dengan
memenuhi prinsip transparan, akuntabel, elisien dan efektif, serta
kehati-hatian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
t2) Pinjaman BUM Desa dapat dilakukan kepada lembaga keuangan,
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sumber dana dalam
negeri lainnya dengan ketentuan :
a. Pinjaman digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau
pembentukan unit usaha BUM Desa;
b. Jangka waktu kewajiban pembayaran kembali pokok pinjaman,
bunga, dan biaya lain dalam kurun waktu yang tidak melebihi
sisa masa jabatan direkhrr;
c. Memiliki laporan keuangan yang sehat paling sedikit 2 {dua)
tahun berturut-turut;
d. tidak mengakibatkan perubahan proporsi kepemilikan modal;
dan
e. aset Desa yang dikelola, dipakai-sewa, dipinjam, dan diambil
manfaatnya oleh BUM Desa bersama, tidak dapat dijadikan
jaminan atau agunan.

Pasal 34

(1) pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 yang bernilai


lebih dari atau sama dengan Rp 5O.OOO.OO0,- (lima puluh juta
Rupiah) dilakukan setelah mendapat persetujuan Musyawarah
Desa.
(21 Pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 bernilai kurang
dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dilakukan setelah
mendapat persetufu€rn penasihat dan pengawas.
BAB VI
KERJA SAMA

Pasal 35
(U BUM Desa dapat melakukan kerja sa,ma dengan pihak lain.

{2t Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. kerja sama usaha; dan
b. kerja sama non-usaha.
(3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling
menguntungkan dan melindungi kepentingan Desa dan masyarakat
Desa serta para pihak yang bekerja sama.
(4) Pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) paling
sedikit meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah
Desa, dunia usaha atau koperasi, lembaga nonpemerintah, lembaga
pendidikan dan lembaga sosial budaya yang dimiliki warga negara atau
badan hukum Indonesia, dan BUM Desa lain.

Pasal 36
(u Kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2)
huruf a termasuk namun tidak terbatas berupa kerja sama dengan
pemerintah Desa dalam bidang pemanfaatan aset Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan aset
Desa.
(21 Dalam kerja sama usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BUM
Desa dilarang menjadikan atau meletakkan beban kewajiban atau
prestasi apa pun untuk pihak lain termasuk unhrk penutupan risiko
kenrgian dan/atau jaminan pinjaman atas aset Desa yang dikelola,
didayagunakan, dan diambil manfaat tertentu.

Pasal 37
(1) Selain kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat
(1) BUM Desa dapat melakukan kerja sama usaha dengan pihak lain
berupa kerja sama usaha termasuk narnun tidak terbatas dalam
bentuk pengelolaan bersama sumber daya.
@ Kerja sama usaha BUM Desa dengan pihak lain berupa pengelolaan
bersama sumber daya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
setelah mempertimbangkan kedudukan hukum status kepemilikan
dan/atau penguasaan objek tersebut berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 38
(1) Kerja sama usaha dengan nilai investasi lebih dari atau sama dengan
Rp 1OO.OOO.OOO,- (seratus juta Rupiah) dilakukan setelah mendapat
persetujuan Musyawarah Desa;
(21 Keqa sama usaha dengan nilai investasi kurang dari Rp IOO.OOO.OOO
dilakukan setelah mendapatkan persetujuan penasihat dan
pengawas;
Pasal 39
(1) Bentuk kerja sama usaha meliputi :
a. Pengelolaan ljoint operationl;
b. Patungan (joint uenturel;
c. Waralaba;
d. Kemitraan dengan UMKM dalam wilayah desa Kendaga; dan
e. Bentuk kerja sarna usaha lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Bentuk kerja sama usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, huruf b, huruf c, dan huruf e dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan Musyawarah Desa.
(3) Bentuk kerja sama usaha sebagaiman dimaksud pada ayat (1) huruf d
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan penasihat dan
pengawas.

Pasal 4O
(U Kerja sama non-usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (21
huruf b dilakukan dalam benhrk paling'sedikit:
a. transfer telorologi, ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan; dan
b. peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
(21 Kerja sama non-usaha dilakukan setelah mendapat persetqiuan
dewan penasihat dan pengawas.

BAB VII
KETENTUAN POKOK
PEMBAGIAN DAN PEMANFAATAN HASIL USAHA

Pasal 41
(1) Hasil usaha BUM Desa mempakan pendapatan yang diperoleh dari
hasil kegiatan usaha dikurangi dengan pengeluaran biaya dalam L
(satu) tahun buku.
l2l Hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi
atas:
a. Pendapatan Asli Desa 3Oo/o
b. Pemupukan Modal ke Bum Desa 3Oo/o
c. Penghargaan Penasihat 3o/o
d. Penghargaan Pengawas 3o/o
e. Penghargaan Kinerja Pengelola 3Oo/o
f. Sosial 4o/o

(3) Hasil Usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat {21huruf f
untuk:
a. Pemberian bantuan untrrk masyarakat;
b. Dan bantuan bagi kelembagaan masyarakat Desa.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 42
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

'M.o
gffim

Diundangkan di Kendaga
w
Pada tanggal 4 Januari 2022
DESA KENDAGA

BARAN DESA KENDAGA TAHUN 2022 NOMOR 01


LAMPIRAN PERATURAN DESA KENDAGA
NOMOR : 01 TAHUN2A22
TANGGAL : 4 Januari 2022

DAFTAR PENGURUS BUM DESA WIJAYA KENCANA

Manager/ Kepala Unit Perdagangan


Manager /Kepala Unit Wisata
Manager /Kepala Unit Jasa

Kendaga
4 Januari 2o22
,/",v KENDAGA

fffi
\'d,\
vh

Anda mungkin juga menyukai