Anda di halaman 1dari 19

ACTIVITY DAILY LIVING

No Hari Jam Tindakan SOP CI CI


tanggal Lahan Insitusi
1. Senin 21.00 Ganti cairan A. Tujuan
1. Mempertahankan dan
mengganti caian tubuh,
elektrolit, vitamin, kalori dan
nitrogen pada klien yang
tidak mampu
mempertahankan masukan
yang adekuat melalui mulut
2. Memulihkan keseimbangan
asam basa
3.Meningkatkan tekanan darah
4. Menyediakan saluran
terbuka untuk pemberian
obat-obatan

B. Persiapan alat
1. Cairan infus sesuai
kebutuhan
2. Jam tangan
C. Prosedur kerja
1. Pastikan kebutuhan
klien akan
penggantian cairan
infus sesuai 5
benar : > benar
nama pasien, benar
cara, benar cairan,
benar waktu, benar
dosis
2. Sampaikan salam
3. Jelaskan prosedur
dan tujuan Tindakan
kepada pasien
4. Dekatkan alat
kesamping tempat
tidur, jaga kesterilan
alat
5. Buka plastic botol
cairan, jika ada obat
yang perlu di drip
dalam cairan
sekalian dimasukkan
dengan spuit melalui
mulut botol, usap
dengan kapas
alcohol, lalu tutup
Kembali
6. Matikan klem infus
set
7. Ambil botol yang
baru, buka tutupnya,
swab dengan kapas
alcohol, kemudian
tusukkan aalat
penusuk pada infus
set kemulut btol
infus dari arah atas
dengan posisi botol
tegak lurus
8. Gantung
kantung/botol cairan
9. Periksa adanya
udara diselang, dan
pastikan bilik drip
terisi cairan
10. Atur Kembali tetesan
sesuai program atau
instruksi dokter
11.
D. Evaluasi
1. Evaluasi respon pasien
dan amati area sekitar
penusukan infus
2. Bereskan alat
3. Sampaikan salam
4. Cuci tangan
Catat pada lembar Tindakan

2 Selasa 22.00 Up infus A. Tujuan


Membuat klien lebih
nyaman karena lebih
mudah untuk beraktivitas

B. Persiapan alat
1. Fase prainteraksi
a. Mengidentifikasi
kebutuhan/indikasi
klien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Fase orientasi
a. Megucapkan salam
dan
memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
dan prosedur
Tindakan
c. Menanyakan
persetujuan klien
untuk dilakukan
Tindakan
3. Fase kerja
a. Memasang perlak
dan pengalas
b. Pasang sarung
bersih
c. Menutup klem infus
d. Membuka plester
pada daerah
tusukan sambil
memegang jarum
e. Tarik perlahan lahan
abocath infus
f. Tekan area
penusukan dengan
alcohol selama 2-3
menit
g. Menutup daerah
bebas tusukan
dengan kassa steril
dan diplester
h. h. Selang infus dan
botol cairan dibuang
pada kantong atau
tempat sampah
4. Fase terminasi
a. Merapikan klien dan
alat
b. Lepaskan sarung
tangan
c. Mengevaluasi
hasil/respon klien
d. Melakukan kontrak
untuk kegiatan
selanjutnya
e. Mengakhiri
kegiatan/memberi
salam
f. Mencuci tangan
Mendokumentasikan
hasil

3 Rabu 14.00 Megukur A. PENGERTIAN


tekanan Desakan darah terhadap
darah dinding pembuluh darah
arteri sebagai akibat
dipompa dan dialirkannya
darah ke pembuluh darah
B. TUJUAN
1. Mengetahui keadaan
umum pasien
2. Mengetahui
perkembangan penyakit
3. Membantu menegakkan
diagnose
C. KEBIJAKAN
Mengukur tekanan darah
dilakukan oleh dokter,
perawat dan bidan

D. PROSEDUR
1. Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan
tentang hal hal yang akan
dilakukan, posisi pasie
diatur sesuai kebutuhan
2. persiapan alat
- tensimeter
- stetoscope
- alat tulis
3. pelaksanaan :
- memberitahu pasien
tentang tindakan yang
akan dilakukan
- mencuci tangan
- menyisingkan lengan baju
pasien
- memasang manset tidak
terlalu erat atau terlalu
longgar
- menghubungkan pipa
tensimeter dengan pipa
- menutup sekrup balon
karet
- mencuci reserfoir
- letak tensimeter harus
datar
- meraba arteri brachialis
dngan 3 jari tengah
- meletakkan bagian
diafragma stetoskope
tepat diatasnya
- memompa balon sehingga
udara masuk kedalam
manset sampai detak
arteri tidak terdegar lagi
atau 30 mmHg diatas nilai
sistolik
- membuka sekrp balo
perlahan lahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg
perdetik sambil melihat
skala dan mendegarkan
bunyi detik pertama
(sistolik) dan detik terakhir
(diastolic)
- pada waktu melihat skala,
mata setinggi skala
tersebut
- bila hasilnya meraguka
perlu diulang Kembali
(tunggu 30 detik )
- menurunka airaksa
sampai degan 0 dan
meguci reservoir
- membuka pipa
penghubung
- melepaskan manset dan
mengeluarkan udara yang
masih tertinggal didalam
manset
- menggulung mannset dan
memasukkan kedalam
tensimeter
- merapikan pasien
- mengembalikan pada
tempatnya
- mencuci tangan
- mencatat pada lembar
catatan yang ada
- membuat grafik/kurve
pada lembaran status
pasien dengan tepat dan
benar
- menggunakan waktu
dengan efektif dan hemat
energi

4. Kamis 10.00 Pemeriksaan A. PENGERTIAN


leopold Suatu tehnik pemeriksaan
pada ibu hamil dengan
cara perabaan yaitu
merasakan bagian yang
terdapat pada perut ibu
hamil menggunakan
tangan pemeriksa dalam
posisi tertentu, atau
memindahkan bagian-
bagian tersebut dengan
cara-cara tertentu
menggunakan tingakt
tekanan tertentu.

B. TUJUAN
1. Menentukan tinggi
fundus uteri dan usia
kehamilan
2. Menentukan letak
punggung dan bagian-
bagian terkecil dari
janin
3. Menentukan letak janin
didalam Rahim
4. Menentukan bagian
terendah janin dan
menilai apakah sudah
masuk dalam rongga
panggul
5. Mengetahui lebih awal
adanya kelainan serta
rujukan tepat waktu
C. PROSEDUR
1. Persiapan alat
- Jelaskan prosedur
pemeriksaan ini
kepada ibu
- Jelaskan tujuan atau
hasil yang
diharapkan dari
pemeriksaan ini
- Jelakan pemeriksaan
ini kadang kadang
menimbulkan rasa
kuatir atau tidak
enak, tetapi tidak
akan
membahayakan bayi
yang ada dalam
kandungan
- Bila ibu mengerti
apa yang
disampaikan
mintalah
persetujuan lisan
tetang pemeriksaan
yang akan dilakukan
2. persiapan alat
- tempat tidur
- selmut/kain penutup
- pita
centimeter/metline
- alat tulis
- status ibu hamil dan
buku KIA
- Buku register/kohort
ibu
- sarana cuci tangan
3. pelaksanaan
- atur posisi pasien
senyaman mungkin
a. Lakukan pemeriksaan
leopold 1 :
 Meletakkan kedua
tangan dibawah
fundus uteri
 Lakukan palpasi
dengan ujung jari
untuk menentukan
apay ag ada
dibagian fundus
uteri
 Lakukan palpasi
dengan ujung jari
untuk menentukan
apa yang ada
dibagian fundus
uteri
 Tentukan apa yang
ada dibagian fundus
uteri
b. lakukan mauver
leopold II
 Pemeriksa
menghadap
kekepala klien
 Letakkan kedua
telapak tangan
dikedua sisi
abdomen klien
 pertahankan letak
uterus dengan
menggunakan
tangan yang satu
 gunakan tangan
yang lain untuk
melakukan palpasi
disisi yang lain
 tentukan dimana
letak punggung
janin
c. lakukan manuver
leopold III
 Pemeriksa
mengahadap
kekepala klien
 Letakkan 3 ujung
jari area tanngan
pada kedua sisi
abdomen klien tepat
diatas symphysis
 Anjurkan klien untuk
menarik napas dan
menghembuskannya
 Tekan jari tangan
kebawah secara
perlahan dan dalam
disekitar daerah
presentasi pada saat
klien
menghembuskan
napas
 Tentukan bagian
apa yang menjadi
presetasi
d. manuver leopold IV
 Pemeriksa
mennghadap ke
kaki klien
 Letakkan kedua
belah telapak
tangan dikedua sisi
abdomen
 Gerakkan jari
tangan secara
perlahan kesisi
bawah abdomen
kearah pelvis
 Palpasi bagian
presetasi
 Tentukan letak dari
bagian presentasi
tersebut
e. lakukan penghitungan
DJJ
 Tentukan lokasi
untuk
mendengarkan DJJ
denngan
memastikan posisi
punggung janin
atau pada area garis
tengah fundus 2-3
cm diatas sympisis
pubis
 Letakkan fetoskop
didaerah yang telah
ditentukan untuk
mendengarkan DJJ
 Hitung DJJ
Juma 16.00 Cek DJJ A. Definisi
t Mengumpulkan dan
emnganalisis data denyut
jantung janin dengan
menggunakan doppler

B. Prosedur kerja
1. identifikasi pasien
mengguakan minimal 2
identitas ( nama lengkap,
tnggal lahir, dan nomor
rekam medis
2. jelaskan tujuan da Langkah-
langkah prosedur
3. siapkan alat dan bahan
yang diperlukan :
a. doppler
b. jam dan pengukur waktu
c. jeli
d. tissue
4. lakukan kebersihan tangan
6 langkah
5. identifikasi status obstetric
ibu
6. identifikasi Riwayat obstetric
ibu
7. identifikasi adanya
penggunaa obat, diet, dan
merokok
8. identifikasi pemeriksaan
kehamilan sebelumnya
9. anjurkan ibu berbaring
denga posisi terlentang
10. buka pakaian pada bagian
perut ibu
11. lakukan manuver leopold
untuk menentukan posisi
janin
12. tentukan punctum
maksimum
13. berikan jeli pada perut ibu
14. tempelka doppler pada
perut ibupada punctum
maksimum
15. hitung denyut jantung
janin selama 1 menit
16. indormasikan hasil
pemantauan DJJ
17. bersihkan perut ibu
dengan menggunakan
tissue
18. rapikan pasien dan alat
alat yang digunakan
19. lakukan kebersihan tangan
6 langkah
20. dokumentasika hasil
pemeriksaan DJJ
6 Sabtu 18.00 Injeksi bolus A. Tujuan
1. Mendapatkan reaksi
obat yang cepat
diabsorbsi daripada
injeksi parenteral lain
2. Mempertahankan atau
mengganti cairan
tubuh yang
mengandung air,
elektrolit, vitamin,
protein, lemak kaloi
yang tidak dapat
dipertahankan melalui
oral
3. Mengoreksi dan
mencegah gangguan
cairan dan elektrolit
4. Menghindari terjadinya
kerusakan jaringan
5. Memperbaiki
keseimbangan asam
basa
6. Memasukkan obat
dalam jumlah yang
besar
7. Memberikan transfuse
darah
8. Menyediakan medium
untuk pemberian obat
intravena
9. Membantu pemberian
nutrisi parenteral
10.Memonitor tekanan
vena (CVP)
B. Persiapan alat
1. Sarung tangan 1
pasang
2. Spuit steril 3 ml atau 5
ml atau spuit imunisasi
3. Bak instrument
4. Perlak dan alasnya
5. Bengkok
6. Tempat cuci tangan
7. Kapas alcohol
8. Obat injeksid dalam vial
ampul
9. Water for injeksi
10.Daftar pemberian obat
11.Waskom berisi clorin
0,5 cc
C. Tahap kerja
1. Memberikan salam dan
menjelaskan pada
pasien Tindakan yang
akan dilakukan serta
tujuannya
2. Menyiapkan alat dan
bahan, membawa ke
dekat pasien
3. Memasang sampiran
4. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
5. Mencuci tangan dengan
sabun dengan air
mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
6. Memakai sarung tangan
7. Aplos obat
menggunakan water
steril for injeksi hingga
tercampur, selanjutnya
Tarik mengunakan spuit
8. Memastikan tidak ada
gelembung udara pada
spuit dengan cara
mencoba spuit terlebih
dahulu, lalu simpan
pada bak instrument
8. Mencari tempat
menhunyikkan obat
pada karet selang atau
tutup area injeksi pada
vasofix
9. Memasang pengalas
dibawah daerah yang
akan disuntik
10.Melakukan swab yang
akan di desinfeksi karet
selsng infus (bolus)
dengan kapas alcohol,
secara sirkular dengan
diameter + 5 cm
11.Mengklem cairan infus
12.Menusukkan jarum
kedalam karet selang
infus (bolus) dengan
tangan yang dominan
13.Menarik sedikit
penghisap untuk
aspirasi apakah jarum
sudah masuk selang
infus
14.Memasukkan obat
perlahan lahan kedalam
vena
15.Menarik jarum keluar
setelah obat
dimasukkan,
selanjutnya swab lagi
menggunakan kapas
alcohol
16.Periksa kecepatan
tetesan infus
17.Membereskan alat,
buang alat suntik dan
bekas tempat obat
dengan benar

Anda mungkin juga menyukai