Sk-4.1 Skema Ahli Muda Keselamatan Jalan
Sk-4.1 Skema Ahli Muda Keselamatan Jalan
Skema Sertifikasi Ahli Muda Keselamatan Jalan adalah skema sertifikasi Okupasi
yang dikembangkan oleh Komite Skema Lembaga Sertifikasi Profesi Infrastruktur
Jalan dan Jembatan Indonesia (LSP IJJI) untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi
kompetensi kerja di LSP IJJI. Kemasan yang digunakan mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) berdasarkan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 324 tahun 2013 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi
Golongan Pokok Konstruksi Bangunan Sipil Golongan Konstruksi Jalan dan Rel
Kereta Api Sub Golongan Konstruksi Jalan dan Rel Kereta Api Kelompok Usaha
Konstruksi Jalan Raya Jabatan Kerja Ahli Keselamatan Jalan, Keputusan Direktur
Jenderal Bina Konstruksi Nomor 12.1/KPTS/Dk/2022 Tentang Penetapan Jabatan
Kerja Dan Konversi Jabatan Kerja Eksisting Serta Jenjang Kualifikasi Bidang Jasa
Konstruksi dan Surat Edaran Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor:
07/SE/LPJK/2022, tentang Pedoman Pemberian Rekomendasi Lisensi Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP), Pencatatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Terlisensi,
serta Daftar Penyesuaian Standar Kompetensi Kerja dan Jabatan Kerja Konstruksi.
Skema sertifikasi ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan asesmen oleh Asesor
kompetensi LSP IJJI dan memastikan kompetensi pada jabatan kerja Ahli Muda
Keselamatan Jalan.
1. Latar Belakang
1.1. Disusun guna memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang
menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan
kompetensi yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan
dan pengalaman kerja.
1.2. Disusun guna memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang
menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan
kompetensi yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan
dan pengalaman kerja dan pemenuhan peraturan tentang sertifikasi
kompetensi SDM sektor konstruksi;
1.3. Disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten di
sektor Jasa Konstruksi yang banyak dibutuhkan pada saat ini dan masa
yang akan datang;
1.4. Skema sertifikasi ini diharapkan menjadi acuan pengembangan pendidikan
dan pelatihan berbasis kompetensi .
1.5. Dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar kerja
nasional, regional dan internasional di sektor konstruksi.
4. Acuan Normatif
4.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
4.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang
1
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
5. Kemasan/Paket Kompetensi
5.1. Jenis Skema : KKNI / Okupasi / Klaster
5.2. Nama Skema : Ahli Muda Keselamatan Jalan
Rincian Unit Kompetensi :
2
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
6. Persyaratan Dasar
6.1. Pendidikan Profesi dengan pengalaman kerja minimal 0 tahun di bidang
Keahlian Keselamatan Jalan, atau;
6.2. Pendidikan S1/ S1 Terapan/ D4 Terapan (dengan pemberian kompetensi
tambahan untuk fresh graduate, masa berlaku SKK adalah 1 tahun) +
Pelatihan jarak jauh SIBIMA, dengan pengalaman kerja minimal 0 tahun,
atau;
6.3. Pendidikan S1/ S1 Terapan/ D4 Terapan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun di bidang Keselamatan Jalan.
3
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
8. Biaya Sertifikasi
8.1. Biaya sertifikasi untuk skema Ahli Keselamatan Jalan mengacu kepada
ketentuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
9. Proses Sertifikasi
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. LSP IJJI menginformasikan kepada pemohon persyaratan sertifikasi
sesuai skema sertifikas, jenis bukti, aturan bukti, proses sertifikasi,
hak pemohon, kewajiban pemohon, biaya sertifikasi, dan kewajiban
pemegang sertifikat.
9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (FR.APL.01) yang
dilengkapi dengan bukti:
1. Fotokopi ijazah/sertifikat Pendidikan Profesi dan fotokopi surat
keterangan pengalaman kerja minimal 0 tahun di bidang
Keahlian Keselamatan Jalan, atau;
2. Fotokopi ijazah S1/ S1 Terapan/ D4 Terapan (dengan
pemberian kompetensi tambahan untuk fresh graduate, masa
berlaku SKK adalah 1 tahun) + Pelatihan jarak jauh SIBIMA,
dengan pengalaman kerja minimal 0 tahun, atau;
3. Fotokopi ijazah S1/ S1 Terapan/ D4 Terapan dan fotokopi surat
keterangan pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang
Keahlian Keselamatan Jalan dari perusahaan / atasannya.
4. Fotokopi KTP
5. Fotokopi NPWP
6. Curriculum Vitae pengalaman kerja di Bidang Keselamatan
Jalan atau konstruksi berkaitan dengan Keselamatan Jalan.
7. Pasfoto 3 x 4 sebanyak 2 lembar background merah.
8. Fotokopi sertifikat pelatihan berbasis kompetensi sesuai
kualifikasi bidang keahlian Keselamatan Jalan (bila ada)
9.1.3. Pemohon mengisi formulir asesmen mandiri (FR.APL.02) yang
dilengkapi dengan bukti pendukung.
4
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
5
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
9.3.4. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi
aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.5. Asesor menyampaikan rekaman hasil uji kompetensi dan
rekomendasi kepada LSP IJJI.
6
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
7
Skema Sertifikasi Okupasi
AHLI MUDA KESELAMATAN JALAN
9.9. Banding
9.9.1. LSP IJJI memberikan kesempatan kepada peserta untuk
mengajukan banding apabila keputusan sertifikasi dirasa tidak
sesuai dengan keinginannya.
9.9.2. Banding dilakukan maksimal 1 hari sejak keputusan sertifikasi
ditetapkan
9.9.3. LSP IJJI menyediakan formulir yang digunakan untuk pengajuan
banding.
9.9.4. LSP IJJI membentuk tim banding yang ditugaskan untuk menangani
proses banding yang beranggotakan personil yang tidak terlibat
subjek yang dibanding yang dijadikan materi banding.
9.9.5. LSP IJJI menjamin bahwa proses banding dilakukan secara objektif
dan tidak memihak.e
9.9.6. Keputusan banding selambat-lambatnya 14 hari kerja terhitung
sejak permohonan banding diterima oleh LSP IJJI.
9.9.7. Keputusan banding bersifat mengikat kedua belah pihak.
•