Anda di halaman 1dari 127

SOAL PAKET 3

1. Ny.J usia 23 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan sudah tidak
menstruasi dalam waktu 1 bulan terakhir dan juga mengalami mual muntah terutama di
pagi hari.
Keluhan yang dialami oleh Ny.J adalah....
A. Tanda pasti hamil
B. Tanda kemungkinan hamil
C. Tanda tidak pasti kehamilan
D. Tanda dugaan hamil
E. Tanda awal kehamilan

2. Ny.O G1P0A0, usia 27 tahun hamil 16 minggu, datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan
keluhan mengeluarkan darah dari jalan lahir dan jumlahnya banyak. Selain itu, perutnya
juga terasa nyeri. Hasil pemeriksaan: uterus sesuai usia kehamilan, jumlah perdarahan
sedang, serviks terbuka, dan tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi.
Diagnosa kasus pada Ny.O adalah....
A. Abortus imminens
B. Abortus insipiens
C. Abortus inkomplit
D. Abortus komplit
E. Missed abortion

3. Seorang bayi baru saja lahir spontan di Bidan Praktik Mandiri. Hasil pemeriksaan: bayi
menangis spontan, kulit kemerahan, dan tidak ada kelainan. Bidan mengetuk halus pada
glabella, sehingga mata bayi menutup.
Refleks pada bayi tersebut adalah....
A. Corneal
B. Pupil
C. Glabella
D. Ekstrusi
E. Startle

4. Seorang bayi yang baru saja lahir sedang dilakukan perawatan di Bidan Praktik Mandiri.
Bayi tersebut akan diantropometri sehingga bayi diletakkan di atas timbangan, tetapi
timbangan tersebut tidak diberikan pengalas. Mekanisme kehilangan panas yang dapat
terjadi pada bayi tersebut adalah....
A. Konduksi
B. Konveksi
C. Evaporasi
D. Radiasi
E. Inhibisi
SOAL PAKET 3

5. Ny.S P2A0, postpartum 6 hari, mengeluh anak pertamanya yang berusia 3 tahun sering
menangis, rewel, dan memukul adik bayinya tanpa sebab.
Tindakan untuk menangani kasus tersebut adalah....
A. Menasihati anak pertamanya
B. Mencari pengasuh untuk anaknya
C. Memisahkan antara kakak dan adik
D. Berkonsultasi dengan psikolog
E. Melibatkan sang kakak dalam pengasuhan anak

6. Ny.A usia 43 tahun P3A0, mengeluh pusing, berkeringat pada malam hari, pipi terasa
panas jika malam hari, dan sudah tidak haid selama 2 bulan.
Tahapan yang sedang dialami oleh Ny. A adalah....
A. Senium
B. Menopause
C. Klimakterium
D. Premenopause
E. Pascamenopause

7. Ny. K usia 29 tahun P2A0, baru saja melahirkan bayinya 20 menit yang lalu. Plasenta lahir
lengkap 5 menit kemudian. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata terdapat laserasi
pada otot perineum hingga ke s ngter ani.
Derajat berapakah laserasi pada Ny. K?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 4+

8. Ny. S usia 48 tahun P3A0 mengeluh akhir-akhir ini setiap malam hari merasakan
semburan panas pada wajah yang menjalar ke leher dan dada yang menyebabkan
keringat.
Keluhan yang dialami oleh Ny S adalah....
A. Hot ush
B. Demam
C. Hipertermi
D. Senium
E. Menopause

9. Nn. R usia 20 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan dalam 3 bulan
terakhir haidnya tidak teratur dan saat haid darahnya berjumlah banyak dan lama +13
hari.
Kondisi yang dialami Nn. R adalah ….
SOAL PAKET 3

A. Polimenorea
B. Oligomenorea
C. Menoragia
D. Metroragia
E. Menometroragia

10. An. B usia 3 bulan datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan Hasil
penimbangan BB 5 kg dan An. B dalam keadaan sehat.
Imunisasi yang sesuai dengan usia An. B adalah ....
A. Hb-0
B. BCG + Polio 1
C. DPT - HB - Hib 1 + Polio 2
D. DPT - HB - Hib 2 + Polio 3
E. DPT - HB - Hib 3 + Polio 4

11. Ny. F usia 48 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan sudah tidak haid
sejak 3 bulan lalu dan jika melakukan hubungan dengan suami terasa nyeri.
Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus Ny. F adalah ....
A. Rutin senam kegel
B. Memberikan obat analgetik
C. Memberikan obat antibiotik
D. Terapi sulih hormon
E. Menggunakan gel saat berhubungan

12. Nn. D usia 17 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan nyeri perut saat
haid hingga ke bagian punggung, dan juga merasa mual Diagnosa kasus pada Nn. D
adalah ....
A. Amenorea
B. Metroragia
C. Dismenorea
D. Polimerorea
E. Oligomenorea

13. Ny. L G2P1A0, usia 30 tahun dengan usia kehamilan 27 minggu datang ke rumah sakit
dengan keluhan mengeluarkan darah segar dari jalan lahir dan tidak disertai kunang-
kunang maupun nyeri perut. Hasil pemeriksaan: TTV normal, KU ibu baik.
Diagnosa kasus pada Ny. L adalah ....
A. Ruptur uteri
B. Inersia uteri
C. Plasenta previa
D. Solusio plasenta
E. Retensio plasenta
SOAL PAKET 3

14. Ny. O G2P1A0, usia 28 tahun dengan usia kehamilan 8 bulan datang ke rumah sakit
dengan keluhan mengeluarkan darah berwarna merah segar dari jalan lahir sejak pagi hari
dan tidak disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TTV normal.
Penatalaksanaan pada kasus tersebut adalah ….
A. Memasang infus RL
B. Mengobservasi perdarahan
C. Menganjurkan untuk bedrest
D. Melakukan pemeriksaan dalam
E. Konseling tanda persalinan

15. Ny. T usia 32 tahun P1A0, datang ke Puskesmas dengan keluhan kemaluannya terasa gatal
dan juga bau. Dari hasil pemeriksaan didapatkan vagina oedem, terdapat pengeluaran
cairan berwarna kuning kehijauan dan berbusa.
Diagnosa kasus Ny. T adalah ....
A. Sifilis
B. Gonorea
C. Kandidiasis
D. Trikomoniasis
E. Vaginasis bacterial

16. Seorang bayi baru saja lahir spontan di Bidan Praktik Mandiri dengan BB lahir 2.800
gram, PB 48 cm, tidak menangis, ekstremitas kebiruan. Tindakan yang paling tepat sesuai
kasus adalah ....
A. Hangatkan
B. Atur posisi
C. Isap lendir
D. Keringkan
E. Rangsang taktil

17. Ny. V usia 24 tahun G1P0A0, hamil 22 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah dan terdapat pengeluaran darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TTV dalam batas normal, uterus sesuai usia kehamilan, serviks tertutup.
Diagnosa kasus tersebut adalah ....
A. Abortus komplit
B. Abortus inkomplit
C. Abortus imminens
D. Abortus insipiens
E. Abortus habitualis

18. Ny. C usia 20 tahun G1P0A0, hamil 8 minggu datang ke bidan dengan keluhan mual
muntah. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TTV dalam batas normal. Konseling yang tepat
untuk Ny. C adalah ....
SOAL PAKET 3

A. Istirahat cukup
B. Nutrisi ibu hamil
C. Ketidaknyamanan kehamilan
D. Tanda bahaya kehamilan
E. Makan sedikit tapi sering

19. Ny. H usia 32 tahun saat berhubungan dengan suaminya merasa puas ketika suaminya
berbuat kasar padanya. Kelainan seksual yang dialami oleh Ny. H adalah ....
A. Sadisme
B. Masokisme
C. Eksibisionisme
D. Fetikhisme
E. Voyeurisme

20. Seorang bidan di klinik sedang memberikan contoh kepada mahasiswa magang,
bagaimana cara memberikan pelayanan ANC sesuai standar.
Peran bidan pada kasus tersebut adalah ....
A. Provider
B. Konselor
C. Pendidik
D. Pengelola
E. Perencana

21. Ny.V usia 30 tahun G 2P1A0, UK 30 minggu datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan
keluhan mengalami keputihan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TTV normal, pengeluaran
leukorhea pervaginam.
Konseling yang tepat adalah ....
A. Mengurangi minum
B. Memakai pakaian ketat
C. Personal hygiene
D. Memakai sabun kewanitaan
E. Tidak menggunakan celana dalam

22. Ny. C usia 25 tahun G1P0A0, hamil 12 minggu datang ke Bidan Praktik Mandiri untuk
melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan: TTV normal, TFU 2 jari di atas simfisis.
Selanjutnya bidan melakukan imunisasi TT1.
Pada usia kehamilan berapakah TT2 diberikan?
A. 13 minggu
B. 14 minggu
C. 15 minggu
D. 16 minggu
E. 17 minggu
SOAL PAKET 3

23. Ny. P usia 20 tahun P1A0, 6 jam postpartum mengeluh ASlnya belum keluar. Ny. P
meminta bidan memberikan susu formula agar bayinya tidak menangis.
Asuhan yang tepat untuk Ny. P adalah ....
A. Memberikan makanan pendamping ASI
B. Memotivasi ibu untuk tetap menyusui bayinya
C. Memberikan susu formula pada bayi dengan botol
D. Memberikan susu formula pada bayi dengan sendok
E. Memberikan ASI dan susu formula secara bergantian

24. Ny. A usia 28 tahun P1A0, 6 jam postpartum di Bidan Praktik Mandiri, mengeluh ASI
belum keluar. Hasil pemeriksaan: KU baik, TTV normal, puting susu inverted,
Penatalaksanaan kasus Ny. A yang tepat adalah ....
A. SADARI
B. Breast care
C. Breast pump
D. Prasat Homan
E. Prasat Ho man

25. Ny. S usia 30 tahun, G 2P1A0, sedang dalam inpartu kala II di Bidan Praktik Mandiri. Ny.
S terlihat lelah. Bidan sudah memimpin persalinan selama setengah jam, tidak ada
kemajuan penurunan kepala bayi. Kepala bayi masih di H III, DJJ 145x/menit. Posisi
yang tepat untuk meneran sesuai kasus adalah ....
A. Jongkok
B. Terlentang
C. Merangkak
D. Setengah duduk
E. Berbaring miring ke kiri

26. Ny. R usia 37 tahun P4A0, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan ingin KB dan tidak
ingin punya anak lagi. Ny. R mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi spiral
tetapi tidak cocok Jenis KB yang cocok untuk Ny. R adalah....
A. IUD
B. Kondom
C. Implan
D. Vasektomi
E. Tubektomi

27. Ny. J usia 30 tahun baru saja melahirkan bayinya di Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan
bayi: bayi menangis spontan, kulit kemerahan, TTV normal, terdapat tanda krepitasi pada
tulang klavikula.
Kasus pada bayi Ny. S disebabkan oleh....
A. Partus macet
B. Partus tak maju
C. Makrosomia
SOAL PAKET 3

D. Distosia bahu
E. Episiotomi

28. Ny. A baru saja melahirkan anak pertamanya di rumah sakit. Bayi menangis spontan,
kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki. Pada hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa
lubang penis berada di bawah penis dan penis melengkung ke bawah.
Kelainan pada bayi Ny. A disebut .....
A. Fimosis
B. Hipospadia
C. Omfalokel
D. Hirschsprung
E. Milliariasis

29. Ny. F usia 23 tahun G1P0A0, hamil 6 bulan datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah dan keluar darah berwarna merah tua dari jalan lahir. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, nadi 86x/ menit, dan suhu 36,8°C.
Diagnosa kasus pada Ny. K adalah ....
A. Vasa previa
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
D. Retensio plasenta
E. Mola hidatidosa

30. Ny. D usia 26 tahun G1P0A0, hamil 22 minggu datang ke Bidan Praktik Mandiri dengan
keluhan nyeri perut, mual dan muntah, serta terdapat pengeluaran darah dan jaringan
seperti anggur dari jalan lahir.
Diagnosa kasus tersebut adalah ....
A. Vasa previa
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
D. Retensio plasenta
E. Mola hidatidosa

31. Seorang ibu hamil usia kehamilan 12 minggu mengeluh keluar darah dari jalan lahir, ada
gumpalan daging. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, terlihat keluar darah dari jalan
lahir.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Ancaman kehamilan
B. Abortus
C. Kehamilan di luar kandungan
D. Abortus inkomplit
E. Abortus habitualis
SOAL PAKET 3

32. Seorang ibu hamil usia kehamilan 15 minggu mengeluh keluar darah dari jalan lahir 3 hari
yang lalu. VT portio tertutup, darah mengalir dari QUE.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Ancaman kehamilan
B. Abortus
C. Kehamilan di luar kandungan
D. Abortus inkomplit
E. Abortus imminens

33. Seorang bidan baru lulus ditempatkan di desa terpencil. Data AKI dan AKB tinggi,
cakupan linkes rendah, masyarakat lebih percaya dengan dukun bayi yang dianggap lebih
berpengalaman. Bidan melakukan pembinaan dan kemitraan dengan dukun bayi. Tujuan
yang ingin dicapai bidan dengan tindakan tersebut adalah?
A. Mutu keterampilan dukun bayi
B. Cakupan linkes melalui kemitraan
C. Kepercayaan masyarakat terhadap dukun
D. Tenaga kesehatan
E. Kualitas SDM terutama dukun bayi

34. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke RSU dengan keluhan keluar darah sedikit-
sedikit dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. TTV normal, TFU 3 jari di atas pusat, belum
ada pembukaan. Apakah pemeriksaan yang diperlukan?
A. Rontgen
B. ESG
C. USG
D. BNO
E. EKG

35. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke BPM dengan keluhan 2 bulan tidak haid,
perut bagian bawah nyeri, keluar bercak darah berwarna coklat, TTV normal, PD: ada
nyeri goyang portio, HCG urine (+).
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan?
A. Beri infus
B. Rujuk RS
C. Lakukan digital
D. Bedrest
E. Miring kiri

36. Seorang perempuan umur 30 tahun hamil 9 bulan datang dengan keluhan keluar air dari
jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. TD 120/80 mmHg, His 3x/10’/45", PD: buka 5 cm,
portio tipis, ketuban (-), tidak ada bagian menumbung.
Apakah konseling yang tepat dilakukan?
SOAL PAKET 3

A. Posisi ibu yang tepat


B. Pemenuhan nutrisi ibu
C. Cara meneran yang baik
D. Teknik pengurangan nyeri
E. Dukungan selama persalinan

37. Seorang ibu melahirkan bayi cukup bulan, tidak menangis spontan, nafas megap-megap.
Tonus otot tidak baik. Apakah tindakan yang selanjutnya dilakukan?
A. VTP
B. Menghangatkan
C. Resusitasi
D. Memberikan oksigen
E. Rujuk

38. Bidan melakukan kunjungan nifas pada ibu postpartum 2 hari. Ibu mengatakan bayi
belum BAK, muntah bila disusui, dan perut membesar.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Atresia ani
B. Atresia rekti
C. Atresia duodeni
D. Atresia esofagus
E. Megacolon

39. Pasangan muda menikah selama 14 bulan, belum hamil, melakukan hubungan suami istri
teratur, dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun. Hasil pemeriksaan menunjukkan
semuanya normal. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Infertilitas
B. Infertilitas primer
C. Infertilitas sekunder
D. Infertilitas alamiah
E. Infertilitas tertier

40. Seorang ibu usia 40 tahun mengeluh panas di malam hari, gelisah, cepat tersinggung.
Sudah tidak haid sejak 5 bulan yang lalu.
Apakah diagnosa pada kasus di atas?
A. Premenopause
B. Menopause
C. Klimakterium
D. Menopause prematur
E. Menopause terlambat

41. Seorang ibu baru melahirkan 1 hari yang lalu, ASI keluar, bayi belum bisa mengenyot
ASI.
Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh bidan?
SOAL PAKET 3

A. Mengajari teknik menyusui


B. Membiarkan saja
C. Memeras susu ibu
D. Memberikan susu dengan sendok
E. Meminta keluarga mengajari teknik menyusui

42. Seorang wanita hamil 8 bulan datang dengan keluhan pandangan mata kabur, hasil
pemeriksaan: TD 160/110 mmHg, nadi 82x/menit, bengkak pada muka dan tangan.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. PEB
B. PER
C. Eklampsia
D. Hipertensi dalam kehamilan
E. Hipertensi kronis

43. Seorang bayi usia 7 hari dibawa ibunya ke Rumah Sakit karena demam dan kejang 1 kali
kurang lebih 30 detik. Mulut bayi tampak mecucu dan tidak mau menetek.
Apakah diagnosa dari kasus tersebut?
A. Letargis
B. Sepsis
C. Infeksi
D. Tetanus neonatorum
E. Kejang demam

44. Seorang perempuan umur 55 tahun, datang ke BPM dengan keluhan sudah tidak
mengalami menstruasi, malas berhubungan seksual dengan suaminya karena sering
merasa nyeri.
Perubahan apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Peningkatan suhu
B. Peningkatan estrogen
C. Peningkatan FSH
D. Atro urogenital
E. Uterus hipertro

45. Seorang ibu baru saja melahirkan anak kedua. Anak pertama menjadi lebih mudah marah,
ingin diperhatikan. Disebut apakah perilaku anak tersebut?
A. Sibling rivalry
B. Bounding attachment
C. Baby blues
D. Kenakalan
E. Down syndrome

46. Seorang ibu hamil datang ke BPM dengan keluhan sakit kepala berat, oedema seluruh
tubuh, TD 180/100 mmHg, protein urine (++).
SOAL PAKET 3

Apakah diagnosa kasus tersebut?


A. PEB
B. PER
C. Eklampsia
D. Hipertensi dalam kehamilan
E. Hipertensi kronis

47. Seorang ibu hamil UK 7 bulan datang ke BPM, mengeluh kakinya sering kesemutan
pinggang sering pegal-pegal. Pendidikan kesehatan apa yang harus diberikan?
A. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
B. Sering berjalan kaki
C. Istirahat cukup
D. Sering duduk
E. Melakukan olahraga

48. Seorang bidan melakukan kunjungan neonatal hari ketiga. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil denyut jantung 110x/menit, respirasi 42x/menit, suhu 37,70C, tali pusat
masih basah, kemerahan dan tertutup ramuan kunyit. Apakah tindakan yang harus
dilakukan bidan berdasarkan kasus tersebut?
A. Memberikan pengobatan salep antibiotik
B. Memberikan nasihat kepada keluarga
C. Melakukan pendidikan kesehatan perawatan tali pusat
D. Kolaborasi dengan dokter
E. Merujuk ke rumah sakit

49. Seorang ibu datang ke Puskesmas Pringsurat dengan bayinya yang berumur 4 hari
mengeluh bayinya malas menyusu dan terlihat kuning. Hasil pemeriksaan pada kulit
muka leher berwarna kuning, RR 50x/menit. suhu 37°C, re eks sucking (+).
Apakah penanganan yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Anjurkan ibu untuk memberikan larutan gula
B. Anjurkan untuk menjemur bayinya pada pagi hari
C. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara on demand
D. Rujuk bayi ke RS untuk penanganan lebih lanjut
E. Kolaborasi dengan laborat untuk kadar bilirubin

50. Seorang ibu usia 35 tahun baru saja melahirkan anak kelima di BPM. Mengeluh pusing
dan lemas setelah bayi lahir. Hasil pemeriksaan perdarahan 250 cc, uterus lembek, TD
90/60 mmHg, nadi 88x/menit, plasenta belum lahir. Bagaimana penanganan yang tepat
untuk kasus tersebut?
A. KBI
B. KBE
C. Plasenta manual
D. Pemberian oksitosin
E. Teruskan massase uterus
SOAL PAKET 3

51. Seorang perempuan umur 40 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan perdarahan
dan juga nyeri saat berhubungan seksual. Pemeriksaan apakah yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosa?
A. Laboratorium
B. Bimanual
C. Inspekulo
D. Panggul
E. Laparoskopi

52. Seorang ibu melahirkan di BPM, ibu mengatakan bayi baru saja lahir, plasenta belum
lahir. Hasil pemeriksaan bayi menangis keras, warna kulit kemerahan. Apakah tindakan
bidan selanjutnya?
A. Menyuntikkan oksitosin
B. Cek janin tunggal
C. Massase uterus
D. Evaluasi perdarahan
E. Melakukan PTT

53. Seorang ibu datang ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar cairan dari kemaluan, gatal
dan seperti terbakar, berbau, dan berwarna kuning.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Endometriosis
B. Endometritis
C. Vaginitis
D. Servisitis
E. Vulvitis

54. Seorang bayi lahir 1 jam yang lalu.


Apakah tindakan yang dilakukan pada waktu tersebut?
A. Hb-0
B. BCG
C. Vit. K
D. Salep mata
E. Polio

55. Bidan melakukan kunjungan nifas, ibu mengeluh mengalami lecet pada puting. Apakah
penyebab puting ibu lecet?
A. Teknik menyusui yang salah
B. Ibu malas menyusui
C. Bendungan ASI
D. Posisi menyusui yang salah
E. ASI tidak keluar
SOAL PAKET 3

56. Seorang ibu hamil usia kehamilan 4 bulan datang ke BPM, mengeluh keluar darah merah
kehitaman.
Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut?
A. Pasang infus
B. Bedrest
C. Rujuk
D. Tirah baring
E. Observasi

57. Seorang ibu hamil dirujuk ke Rumah Sakit, mengalami kejang, pemeriksaan TD 150/110
mmHg.
Apakah penanganan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Infus
B. MgSO4
C. Antibiotik
D. Pantau TD
E. Pantau KU

58. Seorang perempuan 3 hari postpartum, lochea bau, demam, TFU 3 jari di bawah pusat.
Bidan memberikan konseling perawatan nifas. Suntik antibiotik, PCT. Apakah tindakan
bidan tersebut sesuai kode etik?
A. Tindakan altruism
B. Tindakan malpraktik
C. Tindakan profesional
D. Tindakan sesuai kewenangan
E. Tindakan sesuai kompetensi

59. Seorang perempuan hamil 2 bulan datang ke Rumah Sakit dengan keluhan perdarahan ek,
nyeri perut.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. USG
B. Palpasi abdomen
C. Inspekulo
D. VT
E. Px. Lab

60. Seorang ibu postpartum 2 minggu datang ke BPM mengeluh payudara bengkak, nyeri,
demam, merah, mengkilat.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Mastitis
B. Bendungan ASI
C. Abses payudara
D. Infeksi
E. Puting lecet
SOAL PAKET 3

61. Bidan desa baru saja memberikan pelatihan kepada kader mengenai posyandu. Tujuannya
untuk mengaktifkan dan menambah pengetahuan kader mengenai posyandu. Salah
satunya adalah penjelasan mengenai kegiatan pelayanan di posyandu. Kegiatan posyandu
terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.
Manakah yang merupakan kegiatan pengembangan posyandu?
A. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
B. Kesehatan ibu dan anak
C. Keluarga berencana
D. Imunisasi
E. Pencegahan dan penanggulangan diare

62. Pihak Puskesmas di suatu wilayah akan melaksanakan survei mengenai kepuasan pasien
dari segi pelayanan. Salah satu poin penting yang akan disurvei adalah respek tenaga
kesehatan dalam melakukan pengobatan, menjaga kehormatan dan privasi pasien, serta
menjalankan sesuai dengan SOP.
Dilihat dari aspek apakah poin tersebut?
A. Akses
B. Pilihan dan partisipasi
C. Informasi
D. Kualitas
E. Mekanisme pengaduan konsumen

63. Seorang ibu membawa anaknya yang berjenis kelamin laki-laki berusia 6 bulan ke
posyandu untuk melakukan pemeriksaan rutin. Berat badan bayi ketika lahir adalah 2.800
g dengan panjang 47 cm.
Berapakah berat badan bayi saat ini?
A. 4,0-4,7 kg
B. 4,5-5,4 kg
C. 5,0-6,0 kg
D. 5,5-6,5 kg
E. 6,0-7,0 kg

64. Seorang perempuan umur 22 tahun, P1A0 2 hari yang lalu di bidan. Ibu masih sangat
tergantung dengan ibu mertuanya dalam segala hal, termasuk dalam mengurus bayinya.
Ketika banyak tetangga yang berkunjung ibu selalu berulang-ulang menceritakan proses
persalinan anak pertamnaya.
Apa fase masa nifas yang sedang dialami perempuan tersebut?
A. Fase taking in
B. Fase taking hold
C. Fase taking go
D. Fase letting go
E. Fase transisi
SOAL PAKET 3

65. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 5 bulan ke posyandu untuk melakukan
pemeriksaan rutin. Berat badan lahir 3.200 g dan panjang badan lahir 48 cm.
Berapa tinggi badan ideal anak saat ini?
A. 60 cm
B. 65 cm
C. 72 cm
D. 75 cm
E. 77 cm

66. Seorang perempuan umur 24 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 32 minggu datang ke
Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluh merasa pusing dan
pandangan mata kabur. Hasil pemeriksaan: TD 150/90 mmHg, nadi 80x/ menit, RR
24x/menit, oedema pada kaki.
Apa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memperjelas diagnosa?
A. Pemeriksaan Hb
B. PP tes
C. USG
D. Urine glukosa
E. Urine protein

67. Seorang perempuan sedang dalam persalinan anak pertamanya di rumah bidan. Bayi
sudah lahir 30 menit yang lalu dengan menangis kuat, tonus otot baik, dan berwarna
kemerahan. Namun sampai saat ini plasenta belum lahir dan terdapat banyak perdarahan.
Apa tindakan yang harus dilakukan?
A. Memberikan oksitosin 10 IU
B. Melakukan rujukan ke puskesmas
C. Melakukan manual plasenta
D. Melakukan rujukan ke rumah sakit
E. Menunggu sampai lahir sendiri

68. Seorang perempuan dirawat di Rumah Sakit setelah melahirkan anak pertamanya melalui
proses operasi caesar. Pada masa perawatan, pemberian obat dan antibiotik disesuaikan
dengan advice dokter yang menangani selama dirawat di Rumah Sakit.
Apa kode etik yang telah ditaati bidan tersebut?

A. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat


B. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
C. Kewajiban bidan terhadap profesinya
D. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan
E. Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa, dan tanah air

69. Seorang bidan Puskesmas menjalankan program kesehatan berupa kegiatan vogging
untuk mencegah penyakit demam berdarah di desanya. Dalam pelaksanaannya, bidan
SOAL PAKET 3

tersebut menggandeng berbagai pihak, seperti pegawai kelurahan, tenaga kesehatan


puskesmas, bidan desa, dan karang taruna.
Apa peran bidan dalam kasus tersebut?
A. Pendidik
B. Kolaborator
C. Pengelola
D. Konselor
E. Advokat

70. Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri untuk konsultasi
karena akhir-akhir ini mengalami menstruasi yang berlangsung lebih lama daripada
biasanya pada beberapa bulan terakhir, dan merasa kurang percaya diri. Ibu juga merasa
mudah tersinggung bila berbicara dengan keluarganya, terutama dengan suami.
Apa yang dialami oleh ibu?
A. Kanker serviks
B. Gangguan psikologis
C. Menopause
D. Gangguan metabolisme
E. Gangguan emosi

71. Seorang perempuan usia 57 tahun sudah tidak mendapatkan menstruasi sejak 6 bulan
yang lalu datang ke Bidan Praktik Mandiri mengeluh memiliki masalah dengan
memorinya. la sering merasa sulit untuk mengingat hal yang sudah pernah terjadi
sebelumnya. Bidan mengatakan bahwa itu merupakan hal yang dapat saja terjadi pada
wanita yang memasuki masa menopause.
Apa komplikasi masa menopause yang dialami perempuan tersebut?
A. Osteoporosis
B. Masalah urogenital
C. Obesitas
D. Penyakit kardiovaskuler
E. Demensia

72. Seorang perempuan usia 55 tahun sudah tidak mendapatkan menstruasi sejak 6 bulan
yang lalu datang ke Bidan Praktik Mandiri mengeluh mengalami gangguan tidur sering
terbangun di malam hari, susah tidur, dan sering dirundung rasa gelisah. Bidan
mengatakan bahwa itu merupakan hal yang normal pada wanita yang memasuki masa
menopause.
Apa istilah keluhan yang dialami perempuan di atas?
A. Menopausal ushing
B. Hiperhidrosis nocturnal
C. Palpitasi
D. Sakit kepala
E. Insomnia
SOAL PAKET 3

73. Seorang perempuan usia 21 tahun G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu datang ke
puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluh mual dan muntah sangat
sering sehingga mengganggu aktivitas. Ibu merasa pusing, lemas, dan tidak nafsu makan.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, BB 45 kg. Berat badan ibu menurun 2 kg dari
kunjungan sebelumnya.
Apa tindakan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Mengakhiri kehamilan
B. Pemberian antibiotik
C. Dilakukan rawat inap
D. Pemberian vitamin C dan B kompleks
E. Memberikan susu ibu hamil

74. Seorang perempuan P2A0, masa nifas 4 hari datang ke Rumah Sakit mengeluh nyeri perut
bagian bawah dan pengeluaran darah berbau. Hasil pemeriksaan: suhu 40°C, terdapat
nyeri tekan uterus dan palpasi abdomen ditemukan sub involusio uterus.
Apa terapi yang tepat diberikan pada kasus di atas?
A. Ampisilin 1 g setiap 12 jam
B. Ampisilin 2 g setiap 6 jam
C. Gentamisin 500 mg tiap 24 jam
D. Metronidazole 5 mg tiap 8 jam
E. Metronidazole 500 mg tiap 24 jam

75. Seorang perempuan G1P0A0, UK 21 minggu datang ke rumah sakit mengeluh


mengeluarkan bercak darah disertai nyeri perut, mengalami mual muntah, dan
mengeluarkan jaringan seperti anggur. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, nadi 100x/
menit, uterus membesar, janin tidak dapat dipalpasi, dan serviks terbuka.
Apa diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Abortus
B. Kehamilan ektopik terganggu
C. Mola hidatidosa
D. Plasenta previa
E. Solusio plasenta

76. Seorang perempuan G1P0A0, UK 24 minggu datang ke rumah sakit mengeluh


mengeluarkan darah sedikit disertai nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, rahim
teraba keras, fundus lebih tinggi, DJJ tidak terdengar, dan pada pemeriksaan dalam teraba
ketuban yang menojol.
Apa diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Solusio plasenta
B. Plasenta previa
C. Retensio plasenta
D. Ruptur uteri
E. Abortus
SOAL PAKET 3

77. Seorang perempuan G1P0A0, UK 28 minggu datang ke puskesmas mengeluh pusing,


pandangan mata kabur, dan nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan: TD 170/110 mmHg,
terdapat oedema pada wajah, tangan dan kaki, pemeriksaan protein urine 5 g. Ibu
mengatakan ayahnya meninggal seminggu yang lalu karena penyakit hipertensi.
Apa diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Hipertensi
B. Preeklampsia
C. Preeklampsia ringan
D. Preeklampsia berat
E. Eklampsia

78. Seorang perempuan usia 25 tahun sudah menikah 3 tahun yang lalu dan dikaruniai
seorang anak. Setahun yang lalu, suaminya di PHK karena ada pemangkasan pegawai di
pabrik, sehingga mau tidak mau perempuan tersebut bekerja sebagai buruh cuci di
samping tetap melaksanakan kewajiban untuk mengurus rumah tangga.
Apa bentuk diskriminasi gender pada kasus tersebut?
A. Marginalisasi
B. Stereotipe
C. Beban kerja
D. Kekerasan
E. Subordinasi

79. Seorang perempuan sedang dalam proses persalinan kala III. Pukul 10.30 bayi sudah lahir
dalam keadaan normal. Semenit kemudian ibu sudah diberikan suntikan oksitosin 10 IU
di 1/3 paha atas lateral. Tali pusat sudah dipotong, bayi sudah dihangatkan dan plasenta
lahir pukul 10.45.
Apa langkah pertolongan persalinan yang harus dilakukan selanjutnya?
A. Menyuntikkan oksitosin
B. Melakukan jepit-jepit potong
C. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
D. Melakukan massase uterus
E. Melakukan pengecekan plasenta dan jalan lahir

80. Seorang perempuan G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu datang ke Bidan Praktik Mandiri
untuk memeriksakan kandungannya. Ibu mengeluh mengalami konstipasi. Hasil
pemeriksaan TFU 30 cm, punggung kanan belum masuk panggul.
Apakah nasihat yang tepat untuk diberikan?
A. Meninggikan kaki ketika tidur
B. Menggunakan cairan antiseptik untuk cebok
C. Mandi air hangat
D. Makan makanan berserat
E. Mengurangi asupan cairan sebelum tidur
SOAL PAKET 3

81. Seorang perempuan sedang dalam persalinan kala III. Bayi dan plasenta telah lahir
lengkap. Setelah dilakukan massase, uterus teraba lunak dan banyak terjadi perdarahan
melalui jalan lahir. Telah dilakukan pemberian oksitosin 10 IU dan dilakukan massase
uterus. Dilakukan pengecekan bekuan darah telah keluar dan kandung kemih kosong,
namun uterus tetap teraba lembek.
Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
A. Kompresi bimanual interna
B. Kompresi bimanual eksterna
C. Pemberian meterghin 0,2 mg IM
D. Melakukan pemasangan infus RL 500 cc + 20 IU oksitosin
E. Melakukan rujukan

82. Seorang perempuan 24 jam yang lalu baru saja melahirkan anak pertamanya di Bidan
Praktik Mandiri. Pemeriksaan ibu dan bayi dalam keadaan baik dan normal. ASI ibu
sudah keluar lancar dan sudah disusukan pada bayinya. Sebelum ibu diperbolehkan
pulang, bidan memberikan berbagai konseling untuk perawatan ibu dan bayi di rumah.
Apa nasihat yang tepat berkaitan dengan pemberian ASI?
A. Menyusui secara on demand
B. Menyusui ketika bayi bangun
C. Menyusui dengan posisi tiduran
D. Memberikan selingan susu formula saat ibu lelah
E. Memakai bra yang ketat

83. Pada kasus nomor 82. Perlu juga diberikan KIE mengenai keunggulan ASI dibandingan
nutrisi yang lain.
Mana yang bukan merupakan keunggulan ASI?
A. Selalu tersedia dalam keadaan bersih
B. Tersedia dalam suhu yang tepat
C. Mudah dicerna dan diserap tubuh
D. Membentuk kontak ibu dan bayi
E. Mengandung nutrisi yang sama dengan susu formula

84. Seorang bayi lahir 1 jam yang lalu di Bidan Praktik Mandiri telah berhasil dilakukan IMD
dan dapat menyusu. Bayi kemudian ditimbang, dilakukan pengukuran antropometri, dan
diberikan pakaian yang dapat menghangatkan tubuh bayi. Selanjutnya bayi diberikan
salep mata dan suntikan vitamin K. Berapa dosis pemberian vitamin K?
A. 1%
B. 1 mg
C. 0,5 ml
D. 2 mg
E. 1 cc
SOAL PAKET 3

85. Seorang perempuan 2 hari yang lalu melahirkan bayinya. Ketika bayi sedang diganti
bajunya, ibu menggores telapak kaki bayi menggunakan jari dan dengan spontan jari-jari
kaki bayi hiperekstensi dengan ibu jari dorso eksi.
Apa nama refleks yang ditunjukkan bayi tersebut?
A. Rooting refleks
B. Sucking refleks
C. Grasping refleks
D. Moro refleks
E. Babinski refleks

86. Seorang perempuan G2P1A0, UK 34 minggu datang ke bidan praktik mandiri mengeluh
mengeluarkan banyak perdarahan namun tanpa rasa nyeri. Hasil pemeriksaan palpasi
abdomen bagian terbawah janin masih tinggi, DJJ 130x/menit.
Apa tindakan tepat yang harus dilakukan bidan?
A. Melakukan pemeriksaan dalam
B. Melakukan rujukan ke rumah sakit
C. Memberikan antibiotik
D. Melakukan pemasangan tampon
E. Melakukan pemecahan ketuban

87. Bayi lahir 1 jam yang lalu di Bidan Praktik Mandiri telah berhasil dilakukan IMD dan
dapat menyusu. Bayi kemudian ditimbang, dilakukan pengukuran antropometri.
Apa asuhan yang selanjutnya diberikan pada bayi baru lahir tersebut?
A. Memakaikan baju
B. Memberikan imunisasi Hb-0
C. Memberikan gelang pengenal
D. Memberikan salep mata
E. Memeriksa adanya cacat bawaan

88. Seorang perempuan G1P0A0, usia 22 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri, mengeluh
seperti ingin melahirkan. Pada pukul 10.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam dengan
hasil pembukaan 4 cm. Kemudian pukul 12.00 ibu mengatakan sudah tidak tahan lagi dan
kepala sudah tampak crowning, sehingga bidan segera melakukan pertolongan persalinan.
Apa diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Inersia uteri
B. Tetania uteri
C. Partus precipitatus
D. Partus macet
E. Persalinan palsu

89. Seorang perempuan usia 40 tahun setelah melakukan pemeriksaan IVA diperoleh hasil
terdapat lesi pra kanker. Kemudian ia melakukan pengobatan dengan teknik pengambilan
jaringan yang mengandung sel pra kanker dengan menggunakan alat LEEP di rumah
sakit. Apa nama pengobatan yang dilakukan perempuan tersebut?
SOAL PAKET 3

A. Krioterapi
B. Elektrokauter
C. Loop Electrosurgical Excision Procedure
D. Konisasi
E. Histerektomi

90. Puskesmas memiliki program untuk melakukan penyuluhan kepada wanita usia subur di
seluruh desa di satu kecamatan. Bidan Puskesmas memberikan penyuluhan mengenai
kanker payudara. Bidan menyampaikan materi diantaranya mengenai tanda gejala kanker
payudara.
Manakah yang bukan merupakan tanda gejala kanker payudara?
A. Payudara menggantung lebih rendah dari biasanya
B. Cekungan pada puting
C. Keluar cairan seperti susu atau darah dari puting
D. Pembesaran kelenjar getah bening pada lipat ketiak atau leher
E. Payudara terasa nyeri bila disentuh

91. Seorang perempuan berusia 28 tahun, P2A0, postpartum hari ke 5, datang ke Bidan Praktik
Mandiri untuk memeriksakan kondisinya. Ibu mengeluh payudara bengkak, terasa nyeri,
dan kemerahan. Hasil pemeriksaan: nyeri tekan pada payudara, TD 120/90 mmHg, nadi
88x/menit, suhu 37,2°C, dan RR 24x/ menit.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Mastitis
B. Bendungan payudara
C. Infeksi nifas
D. Trombofeblitis
E. Baby Blues

92. Tindakan apa yang tepat untuk mengurangi rasa sakit pada kasus nomor 91 tersebut?
A. Kompres dengan air panas
B. Kompres dengan air dingin
C. Memijat payudara searah jarum jam
D. Pemberian antibiotik
E. Memijat leher dan punggung searah jarum jam

93. Seorang ibu berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu datang ke Bidan Praktik
Mandiri. Ibu mengeluh lemas dan pusing. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, nadi
80x/ menit, suhu 36,8°C, RR 24/ menit, Hb 9 gr/dL. Terapi apakah yang tepat diberikan
kepada ibu hamil tersebut?
A. Pemberian asam folat
B. Pemberian tablet Fe
C. Pemberian zink
D. Pemberian transfusi darah
E. Pemberian B6
SOAL PAKET 3

94. Seorang ibu berusia 23 tahun baru saja melahirkan bayinya di BPM. Setelah bayi lahir,
bidan melakukan penilaian segera dengan hasil bayi menangis kuat dan kulit kemerahan
serta plasenta belum keluar.
Apakah tindakan bidan selanjutnya?
A. Melakukan PTT
B. Cek janin tunggal
C. Massase uterus
D. Melahirkan plasenta
E. Menyuntikkan oksitosin

95. Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 6 hari ke Rumah Sakit. Ibu mengatakan bayi
rewel terus-menerus dan kejang 1 kali kurang lebih 30 detik, serta tidak mau menyusu.
Hasil pemeriksaan menunjukkan mulut bayi tampak mecucu.
Apakah diagnosa dari kasus tersebut?
A. Letargis
B. Tetanus neonatorum
C. Sepsis neonatorum
D. Kejang demam
E. Infeksi

96. Seorang perempuan berusia 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 8 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri. Ibu mengeluh beberapa hari ini sering bolak-balik kamar mandi untuk
BAK. Ibu merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Apakah konseling yang
diberikan bidan untuk mengatasi keluhan tersebut?
A. Menahan BAK
B. Mengurangi minum saat malam hari
C. Mengurangi minum saat siang hari
D. Menghindari minuman diuretik
E. Minum minuman hangat saat pagi hari

97. Seorang perempuan berusia 52 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri. Ibu mengeluh
sudah 1,5 tahun tidak menstruasi. Ibu merasa cemas dengan kondisi yang dialaminya.
Hasil pemeriksaan: TD 130/80 mmHg, nadi 86x/ menit, suhu 36,7°C, RR 19x/menit.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Senium
B. Klimakterium
C. Pramenopause
D. Perimenopause
E. Menopause

98. Seorang perempuan G2P1A0, umur 27 tahun usia kehamilan 39 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri, merasa kenceng-kenceng sejak pukul 11.00 WIB dan mengeluarkan
lendir bercampur darah serta nyeri pada punggung. Setelah dilakukan pemeriksaan
SOAL PAKET 3

didapatkan hasil TTV dalam keadaan normal, his 2x/10 menit selama 35 detik, DJJ 144x/
menit, pemeriksaan dalam pembukaan serviks 3 cm, KK masih utuh.
Asuhan apa yang tepat diberikan oleh bidan?
A. Menganjurkan ibu untuk tiduran
B. Memberi kebebasan ibu untuk melakukan gerakan atau aktivitas
C. Menganjurkan ibu untuk posisi miring ke kiri
D. Merilekskan ibu
E. Menganjurkan ibu untuk tidak banyak bergerak

99. Seorang remaja putri berusia 18 tahun datang ke Bidan Praktek Mandiri. Remaja tersebut
mengatakan bahwa sudah telat menstruasi selama 1 bulan dan mengeluh mual, muntah
serta nafsu makan menurun. Dia mengatakan bahwa pernah melakukan hubungan seksual
dengan pacarnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat pembesaran payudara, areola
menghitam, palpasi abdomen teraba tegang dan PP tes +. Apakah tindakan yang tepat
dilakukan oleh bidan pada kasus tersebut?
A. Memberikan terapi hormonal agar haid
B. Memberikan konseling tentang siklus haid
C. Memberikan terapi kontrasepsi darurat
D. Memberikan pendampingan dan konseling tentang kehamilan
E. Informasi tentang resiko aborsi

100. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri. Ibu mengatakan
sudah menjadi akseptor IUD selama 1 tahun. Ibu mengeluh nyeri perut dan ingin melepas
IUD karena khawatir dengan keadaannya. Hasil pemeriksaan: TTV dalam batas normal,
palpasi: nyeri tekan uterus, inspekulo terlihat benang.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Melakukan pencabutan IUD
B. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa sakit akan berkurang semakin lama pemakaian
IUD
C. Menjelaskan kepada ibu bahwa hal tersebut tidak normal
D. Menyarankan ibu untuk melakukan USG
E. Menganjurkan kepada ibu untuk ganti metode KB

101. Seorang perempuan berusia 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri diantar keluarganya, mengeluarkan lendir darah dan mules sejak 6 jam
yang lalu. TD 130/80 mmHg, nadi 88x/ menit, DJJ 143x/menit, pembukaan 5 cm, KK
(+), mengatakan khawatir dengan kondisinya dan terus menangis.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Menganjurkan ibu tirah baring
B. Membatasi makan dan minum
C. Menganjurkan ibu miring kiri
D. Memberi dukungan emosional
E. Menganjurkan ibu untuk tidak sering BAK
SOAL PAKET 3

102. Seorang perempuan berusia 26 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri diantar suaminya. Ibu mengatakan kenceng-kenceng teratur dan sudah
keluar lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan TTV normal, Ø lengkap, KK (-),
kepala turun hodge IV, DJJ 143x/menit. Setelah dipimpin meneran 15 menit, kepala bayi
sudah lahir dan melakukan restitusi. Apakah mekanisme persalinan selanjutnya?
A. Engagement
B. Kelahiran bahu
C. Ekspulsi kepala
D. Putaran paksi dalam
E. Putaran paksi luar

103. Seorang perempuan berusia 32 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 38 minggu datang ke
Rumah Sakit diantar suami. Hasil pemeriksaan: TTV normal, Ø 6 cm, palpasi bagian
fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting, dan susah digerakkan.
Diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut adalah ....
A. Inpartu kala I fase aktif dengan letak melintang
B. Inpartu kala I fase aktif dengan presentasi kepala
C. Inpartu kala I fase laten dengan presentasi bokong
D. Inpartu kala I fase aktif dengan presentasi bokong
E. Inpartu kala I fase laten dengan presentasi kepala

104. Seorang perempuan berusia 43 tahun diantar suaminya ke Rumah Sakit, mengeluh
keputihan berwarna kuning kental dan berbau, nyeri ketika kencing atau saat
berhubungan seksual, gatal di alat kelamin, adanya luka lecet.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. AIDS
B. Herpes
C. Sifilis
D. Uretritis
E. Gonorea

105. Seorang perempuan berusia 30 tahun, P3A0, 7 hari postpartum datang ke Bidan Praktik
Mandiri dengan keluhan puting susu lecet dan terasa perih saat menyusui. Penyebab
masalah yang dialami perempuan tersebut benar, kecuali...
A. Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu
B. Bayi menyusu pada puting susu
C. Ibu menghentikan menyusui dengan kurang hati-hati
D. Bayi dengan tali lidah yang pendek
E. Bayi yang menyusu hingga ke areola

106. Seorang remaja datang ke Bidan Praktik Mandiri diantar oleh ibunya. Ibu mengatakan
bahwa anaknya merupakan korban pemerkosaan oleh seorang pemuda yang tidak dikenal.
Remaja tersebut merasa takut dan khawatir akan hamil.
Apakah terapi yang tepat diberikan oleh bidan?
SOAL PAKET 3

A. Estrogen dengan dosis 5 mg dua kali dengan interval 12 jam


B. Etinilestradiol 30 mg selama 5 hari
C. Etinilestradiol 5 mg selama 5 hari
D. Mifepriston diberikan 200 mg setiap hari selama 5 hari, mulai hari 27 menstruasi
E. Estrogen dengan dosis 30 mg dua kali dengan interval 12 jam

107. Seorang ibu berusia 21 tahun, postpartum hari ketiga, datang ke Puskesmas. Ibu tersebut
mengeluh luka jahitan perineum membengkak, jahitan mudah lepas, dan keluar nanah.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, suhu 38°C, terdapat pengeluaran pus. Bagaimana
tindakan yang tepat diberikan oleh bidan?
A. Memberikan antibiotik
B. Melakukan penjahitan ulang
C. Merujuk pasien ke rumah sakit
D. Menganjurkan ibu membersihkan luka dengan lodine Betadine
E. Melepas jahitan perineum

108. Seorang perempuan berusia 26 tahun, P1A0, usia kehamilan 40 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri dengan keluhan perut kenceng-kenceng sejak 8 jam yang lalu dan sudah
mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: TTV dalam
batas normal, TFU 32 cm, his 3x dalam 10 menit lama 40 detik, DJJ 144x/menit. Hasil
pemeriksaan dalam: pembukaan 6 cm, KK (+), preskep, penurunan kepala di H I.
Diagnosa kasus tersebut adalah ....
A. Inpartu kala I
B. Inpartu kala I fase laten
C. Impartu kala I fase aktif akselerasi
D. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
E. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal

109. Seorang bayi baru lahir berjenis kelamin perempuan lahir ditolong oleh dukun 2 hari yang
lalu, dibawa ke Rumah Sakit karena perutnya menggembung, dan kotoran keluar melalui
vagina. Hasil pemeriksaan terdapat pembengkakan abdomen dan pada pemeriksaan anus
dijumpai lubang anus yang sangat dekat dengan lubang vagina.
Apakah diagnosis yang dapat ditegakkan dalam kasus tersebut?
A. Atresia esofagus
B. Atresia ani
C. Hirschsprung
D. Omfalokel
E. Obstruksi billiaris

110. Seorang perempuan berusia 23 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke Puskesmas
mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah kehitaman disertai rasa nyeri.
Ibu tersebut mengatakan bahwa baru saja jatuh tadi malam. Hasil pemeriksaan: TD 90/70
mmHg, nadi 110x/menit, pernapasan 30x/menit. Ibu tampak anemis, palpasi perut teraba
SOAL PAKET 3

tegang terus-menerus, letak bayi sukar ditentukan, dan terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
Diagnosis yang tepat sesuai dengan kasus diatas adalah?
A. Sisa plasenta
B. Retensio plasenta
C. Plasenta previa
D. Solusio plasenta
E. Atonia uteri

111. Seorang ibu berusia 35 tahun datang ke Puskesmas. Ibu mengatakan sudah menggunakan
kontrasepsi IUD sejak 1 tahun. Ibu mengeluh keputihan, nyeri pada perut bagian bawah.
Hasil pemeriksaan: TTV normal, suhu 38°C, nyeri tekan perut bagian bawah,
pemeriksaan dalam: nyeri goyang serviks, nyeri tekan adneksa. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan adanya leukositosis.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Obati dan lepas AKDR
B. Lepas AKDR tanpa diobati
C. Obati dan tidak dilepas AKDR
D. Tidak perlu diobati dan tidak dilepas AKDR
E. Salah semua

112. Seorang perempuan berusia 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 18 minggu datang ke
Rumah Sakit. Ibu mengeluh keluar darah banyak dari jalan lahir, dan nyeri hebat pada
bagian perut. Hasil pemeriksaan: TTV normal, ibu tampak anemis, dijumpai perdarahan
yang banyak, kanalis servikalis membuka, dan jaringan hasil konsepsi teraba.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan bidan dalam menangani masalah tersebut?
A. Melakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM)
B. Menunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi kemudian mengevakuasi sisanya
C. Melakukan evakuasi hasil konsepsi
D. Memberikan ergometrin 0,2 mg secara IM
E. Memberikan misoprostol 400 mcg per oral

113. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri mengeluhkan kenceng-kenceng dan ingin mengejan. Hasil pemeriksaan
TTV dalam keadaan normal, TBJ 3.800 g, kepala turun 3/5, DJJ 136x/menit, tampak
kepala di depan vulva 5 cm, bidan memimpin meneran hingga akhirnya kepala lahir
namun bahu anterior tidak dapat lahir.
Tindakan apa yang perlu dilakukan oleh penolong?
A. Litotomi
B. Sims kanan
C. Semi fowler
D. Mc. Robert
E. Dorsal recumbent
SOAL PAKET 3

114. Seorang perempuan berusia 40 tahun, G5P4A0, hamil 40 minggu, telah melahirkan anak
perempuan di Bidan Praktik Mandiri, bayi menangis kuat warna kulit kemerahan dan
plasenta lahir lengkap. Setelah 15 menit kelahiran, ibu mengeluhkan lemas. Hasil
pemeriksaan: uterus lembek dan perdarahan pervaginam sebanyak satu bengkok besar.
Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan bidan?
A. Memasang infus RL dengan 10 unit oksitosin
B. Melakukan massase uterus 15 detik
C. Melakukan kompresi bimanual interna
D. Melakukan kompresi bimanual eksterna
E. Memasang infus RL dengan 20 unit oksitosin

115. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan aterm, inpartu kala II. Hasil
pemeriksaan sebelumnya menunjukkan berat badan ibu 60 kg, TFU 40 cm, DJJ 136x/
menit dan teratur, His 4x/10 menit/50 detik. Setelah kepala lahir, bayi gagal melakukan
putaran paksi luar dan tetap pada posisi antero-posterior serta terlihat adanya tanda turtle
sign.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Distosia bahu
B. Lilitan tali pusat
C. Inersia uteri
D. Hidrosefalus ·
E. Fetal distress

116. Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri pukul 15.00 WIB dengan keluhan kenceng-kenceng semakin kuat dan
sering sejak tadi pagi pukul 03.00 WIB. Ibu mengatakan sudah keluar lendir darah dari
jalan lahir. Pada pemeriksaan diperoleh hasil pembukaan 8 cm, ketuban utuh, presentasi
kepala, penurunan kepala hodge II, His 4x/10 menit lamanya 40 detik, DJJ 136x/menit.
Pada jam berapa dilakukan pemeriksaan pembukaan serviks kembali?
A. 15,30 WIB
B. 16.00 WIB
C. 17.00 WIB
D. 18.00 WIB
E. 19.00 WIB
117. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri dengan keluhan kenceng-kenceng teratur dan sudah mengeluarkan lendir
darah dan air ketuban. Hasil pemeriksaan: TD = 120/80 mmHg, N = 82x/menit, RR =
22x/menit, S = 20x/menit, TFU = 30 cm, His = 4x dalam 10 menit lama 40 detik. Hasil
pemeriksaan dalam: pembukaan 10 cm, KK (-), UUK kanan depan. Tindakan apa yang
dilakukan bidan selanjutnya?
A. Melakukan amniotomi
B. Memimpin meneran
C. Melakukan kateterisasi
SOAL PAKET 3

D. Melakukan penyuntikan oksitosin


E. Menunggu hingga pembukaan lengkap

118. Seorang perempuan berusia 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, saat ini dalam
inpartu kala II di rumah sakit. Bidan sudah memimpin meneran selama 1 jam akan tetapi
bayi belum juga lahir. Hasil pemeriksaan: TTV dalam batas normal, DJJ 136x/menit,
kontraksi uterus kuat, kepala sudah tampak di introitus vagina.
Bagaimana asuhan yang harus diberikan oleh bidan?
A. Mempersiapkan rujukan
B. Tetap memimpin meneran hingga 1 jam lagi
C. Melakukan tindakan induksi
D. Melakukan konsultasi dengan dokter Sp.OG
E. Melakukan tindakan vacuum

119. Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 9 bulan datang ke posyandu untuk
melakukan penimbangan dan imunisasi ulang. Hasil pemeriksaan BB = 8 kg, PB = 58 cm,
bayi sedang dalam keadaan sehat.
Pemberian imunisasi yang sesuai dengan usianya adalah....
A. BCG + Polio 1
B. DPT - HB - Hib 1 + Polio 2
C. DPT - HB - Hib 2 + Polio 3
D. DPT - HB - Hib 3 + Polio 4
E. Campak

120. Seorang perempuan berusia 26 tahun, P1A0, melahirkan 6 jam yang lalu di Bidan Praktik
Mandiri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan KU baik, TTV normal, TFU 2 jari di bawah
pusat, lochea rubra, dan tidak ada kelainan. Fokus asuhan pada kasus tersebut adalah...
A. Memastikan ibu menyusui dengan baik
B. Memberikan konseling KB secara dini
C. Mencegah terjadinya perdarahan masa nifas
D. Memastikan involusi uteri berjalan normal
E. Memberi konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi

121. Seorang perempuan telah melahirkan anak pertamanya, setelah 30 menit dilakukan
penatalaksanaan penegangan tali pusat terkendali plasenta belum lahir. Apakah diagnosis
yang tepat untuk kasus di atas?
A. Inersia uteri
B. Atonia uteri
C. Plasenta previa
D. Involusi uteri
E. Retensio plasenta
SOAL PAKET 3

122. Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus nomor 121 adalah ....
A. Minta ibu untuk mengejan
B. Mengosongkan kandung kemih
C. Berikan oksitosin
D. Melakukan PTT
E. Melakukan manual plasenta

123. Seorang perempuan telah melahirkan 4 hari yang lalu, datang dengan keluhan nyeri pada
payudara, dilakukan pemeriksaan payudara terasa tegang dan terdapat bendungan.
Apakah yang harus dilakukan bidan?
A. Kompres hangat payudara sebelum disusukan
B. Beri analgetik
C. Beri antibiotik
D. Tidak dianjurkan untuk menyusui dahulu
E. Berikan antipiretik

124. Seorang perempuan telah melahirkan anak pertamanya 4 hari yang lalu, mengeluhkan
ASI keluar sedikit, tidak mau mengasuh bayinya dan merasa gelisah. Bayinya tidur
terpisah dengan ibunya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, PPV lokhea rubra,
TFU 3 jari diatas sim sis.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus di atas?
A. Depresi postpartum
B. Postpartum blues
C. Psikosa
D. Bounding Attachment
E. Sibling Rivalry

125. Sesuai dengan masalah yang ada pada soal nomor 124, tindakan apa yang dapat dilakukan
oleh bidan?
A. Konseling mengenai keluarga dan ibu
B. Menenangkan ibu
C. Menyarankan berjalan-jalan
D. Memberikan asupan nutrisi yang baik
E. Memberikan perhatian dan dukungan pada ibu

126. Seorang perempuan usia 25 tahun telah melahirkan anak pertamanya 2 jam yang lalu di
Bidan Praktik Mandiri, BB bayi 3.200 g, plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap.
Sudah menyusui bayinya dan sedang istirahat.
Berapa kebutuhan vitamin A yang harus diberikan pada saat itu?
A. 2 x 100.000 IU
B. 2 x 200.000 IU
C. 2 x 300.000 IU
D. 2 x 400.000 IU
E. 2 x 500.000 IU
SOAL PAKET 3

127. Seorang perempuan datang bersama suami ke Bidan Praktik Mandiri, mengeluhkan
keputihan yang berlebih dan rasa nyeri pada daerah kemaluan. Setelah dilakukan
pemeriksaan, ada pembengkakan pada mulut rahim. Diagnosa yang tepat pada kasus
diatas adalah?
A. Kanker serviks
B. Servisitis
C. Vaginitis
D. Vulvitis
E. Vulvovaginitis

128. Seorang perempuan berusia 27 tahun melahirkan anak pertamanya 5 hari yang lalu di
rumah bersalin. Saat ini, dia menyatakan perutnya terasa mules dan masih mengeluarkan
darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, PPV merah
kecokelatan, Apakah jenis lochea sesuai dengan kasus tersebut?
A. Alba
B. Serosa
C. Sanguinolenta
D. Rubra
E. Cruenta

129. Seorang perempuan telah melahirkan anak pertamanya, setelah 15 menit dilakukan
penatalaksanaan penegangan tali pusat terkendali plasenta belum lahir. Apakah yang
harus dilakukan oleh bidan?
A. Minta ibu untuk mengejan
B. Mengosongkan kandung kemih
C. Berikan oksitosin
D. Melakukan PTT
E Melakukan manual plasenta

130. Seorang perempuan usia 32 tahun, melahirkan anak ketiganya 1 minggu yang lalu di
Bidan Praktik Mandiri, mengeluhkan nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan involusi
uterinya baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, payudara terasa tegang dan bengkak.
Apa asuhan yang harus diberikan oleh bidan?
A. Kompres panas bergantian pada payudara
B. Beri analgetik
C. Beri antibiotik
D. Tidak dianjurkan untuk menyusui dahulu
E. Berikan antipiretik

131. Seorang perempuan usia 52 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri, mengatakan sudah
berhenti menstruasi 1 tahun, ibu sering mengalami susah tidur.
Diagnosa apa yang tepat untuk perempuan tersebut?
SOAL PAKET 3

A. Klimakterium
B. Menopause
C. Menarche
D. Senium
E. Premenopause

132. Seorang perempuan usia 18 tahun usia kehamilan 10 minggu dirujuk bidan ke RS
mengeluhkan perdarahan bercak dan nyeri perut bagian bawah. Setelah dilakukan
pemerikaan, ostium uteri eksternum terbuka.
Diagnosis apa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Abortus
B. Abortus imminens
C. Abortus insipiens
D. Abortus inkompletus
E. Abortus kompletus

133. Sesuai dengan kasus nomor 132, tindakan apa yang perlu dilakukan oleh bidan?
A. Tirah baring
B. Dilatasi dan kuretase
C. Resusitasi cairan
D. Dilatasi
E. Makan yang cukup

134. Seorang perempuan usia 28 tahun hami kedua dengan usia kehamilan 9 bulan datang ke
Bidan Praktik Mandiri pukul 20.00 WIB, mengeluhkan kenceng-kenceng. Hasil
pemeriksaan keadaan umum baik, TD 120/70 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi
24x/menit, TFU 31 cm, dilakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil pembukaan
serviks 6 cm, kantong ketuban utuh, kepala turun di hodge III.
Kapan prediksi pembukaan lengkap pada kasus di atas?
A. 23.00 WIB
B. 00.00 WIB
C. 01.00 WIB
D. 02.00 WIB
E. 03.00 WIB

135. Seorang perempuan berusia 24 tahun, anak terakhir berusia 1 bulan. Datang ke Bidan
Praktik Mandiri, mengatakan ingin menggunakan metode kontrasepsi. Riwayat kesehatan
baik, ibu sedang menyusui bayinya dan BB ibu 95 kg, dan ibu sering lupa apabila
menggunakan alat kontrasepsi. Kontrasepsi apa yang sesuai bagi perempuan tersebut?
A. Suntik 3 bulanan
B. Kondom
C. Kontrasepsi darurat
D. Implan
E. TUD
SOAL PAKET 3

136. Seorang perempuan usia 32 tahun telah melahirkan anak keduanya pukul 21.35 WIB
secara spontan. Setelah bayi lahir, segera diberikan oksitosin 10 unit secara IM dan
dilakukan PTT, selang 15 menit kemudian belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta lalu
diberikan oksitosin 10 unit secara IM lagi. Pada pukul 22.05 WIB, plasenta belum lahir
dan tidak ada perdarahan.
Diagnosa apakah yang tepat untuk kasus di atas?
A. Ruptur uteri
B. Atonia uteri
C. Retensio plasenta
D. Inersio uteri
E. Plasenta restan

137. Seorang perempuan umur 29 tahun melahirkan anak pertamanya 15 menit yang lalu, bayi
lahir spontan, plasenta lahir lengkap, BB bayi 4.500 g. Hasil pemeriksaan TFU 2 jari di
atas pusat, kontraksi keras, pengeluaran darah ±350 cc, pada genetalia terdapat robekan
pada kulit, otot perineum dan otot s ngter ani. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di
atas?
A. Laserasi derajat I
B. Laserasi derajat II
C. Laserasi derajat III
D. Laserasi derajat IV
E. Laserasi derajat V

138. Berdasarkan kasus nomor 137, tindakan apakah yang harus dilakukan oleh bidan?
A. Merujuk
B. Menjahit laserasi
C. Mengosongkan kandung kemih
D. Mengukur tekanan darah
E. Memberikan anestesi local

139. Seorang perempuan berumur 20 tahun, melahirkan 7 hari yang lalu secara spontan di
Bidan Praktik Mandiri. Saat ini, bidan melakukan kunjungan ke rumah ibu. Ibu
mengeluhkan perutnya mules, bayinya sudah menyusu dan ASI juga keluar. Selanjutnya,
bidan melakukan pemeriksaan fisik.
Berapa tinggi fundus uteri pada kasus di atas?
A. Setinggi pusat
B. Pertengahan pusat sim sis
C. Sudah tidak teraba di bawah pusat
D. 2 jari di bawah pusat
E. 3 jari di atas sim sis

140. Seorang perempuan berusia 40 tahun usia kehamilan 37 minggu hamil anak ke-4 belum
pernah keguguran, dirujuk ke rumah sakit. Ibu mengeluhkan pusing dan penglihatannya
kurang jelas. Hasil pemeriksaan: TD 150/100 mmHg, protein urine +2.
SOAL PAKET 3

Apakah diagnosa medis yang paling tepat pada kasus tersebut?


A. Eklampsia
B. Hipertensi
C. Preeklampsia ringan
D. Preeklampsia sedang
E. Preeklampsia berat

141. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan perdarahan yang
banyak saat menstruasi, serta terasa berat di abdomen bagian bawah. Pada pemeriksaan
terasa nyeri tekan pada bagian abdomen.
Apa diagnosis pada kasus di atas?
A. Mioma uteri
B. Fibrolipoma
C. Erosi porsio
D. Polip endometrium
E. Kista endometrium

142. Seorang janda mempunyai anak berusia 5 tahun, menikah lagi dengan pria. Setelah 3
tahun menikah yang kedua, pasangan tersebut belum dikaruniai anak. Padahal pasangan
tersebut menginginkan segera punya anak, sehingga tidak menggunakan kontrasepsi.
Pasangan tersebut hidup bahagia dan harmonis, melakukan hubungan seksual secara
normal. Apakah diagnosa yang tepat dari kasus di atas?
A. Infertilitas
B. Infertilitas tersier
C. Infertilitas primer
D. Infertilitas alamiah
E. Infertilitas sekunder

143. Seorang perempuan berusia 22 tahun, melahirkan 1 hari yang lalu di Bidan Praktik
Mandiri. Saat ini, dia tampak masih tergantung dengan bantuan bidan dalam merawat
bayinya. Ketika para tetangga menengoknya, dia sangat antusias mengulang cerita
tentang proses persalinannya.
Apakah periode adaptasi psikologi yang dialami perempuan tersebut?
A Taking in
B. Letting go
C. Letting hold
D. Taking on
E. Taking hold

144. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri, usia kehamilan 28
minggu, mengatakan ini merupakan kehamilan pertama, dan belum pernah mengalami
keguguran. Pemeriksaan fisik didapatkan DJJ berada di sebelah kiri dari ibu.
Diagnosis kebidanan yang tepat pada kasus di atas adalah ....
SOAL PAKET 3

A. Ibu usia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup intrauterin,
puki, presentasi kepala, siologis
B. Ibu usia 25 tahun usia kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup intrauterin, puki,
presentasi kepala, siologis
C. Ibu usia 25 tahun usia kehamilan 28 minggu G1P0A0,
D. Ibu usia 25 tahun usia kehamilan 28 minggu G1P0A0 janin tunggal, hidup intrauterin,
puki
E. Ibu usia 25 tahun usia kehamilan 28 minggu G1P0A0 janin tunggal, hidup intrauterin,
puki, presentasi kepala

145. Seorang perempuan datang ke Bidan Praktik Mandiri mengatakan melahirkan bayi 4 hari
yang lalu secara normal, mengeluhkan putingnya lecet dan terasa nyeri. Bayinya rewel
ketika menyusu, pipinya tampak kempot saat menyusu. ASI yang keluar sedikit.
Apakah penyebab dari kasus tersebut?
A. Bingung puting
B. Kurangnya intake nutrisi
C. Cara menyusui yang kurang tepat
D. Produksi ASI sedikit
E. Pemakaian bra yang ketat

146. Seorang perempuan usia 32 tahun G3P2A0, usia kehamilan 43 minggu, belum ada tanda-
tanda persalinan. Setelah dilakukan pemeriksaan, TD 100/80 mmHg, nadi 80x/menit,
suhu 37°C, DJJ 126x/menit.
Komplikasi apa yang pada kasus di atas?
A. Aspirasi mekonium
B. Bayi kecil
C. Bayi mengalami gangguan cerna
D. Hipertermi
E. Ikterus

147. Seorang perempuan usia 30 tahun, G3P2A1, usia kehamilan 39 minggu datang ke Bidan
Praktik Mandiri mengeluhkan kenceng-kenceng dan ingin meneran. Hasil pemeriksaan
didapatkan hasil bahwa TTV dalam batas normal, TBJ 3.700 g, DJJ 138x/menit,
pemeriksaan dalam pembukaan serviks lengkap, KK (-), kepala turun di hodge III,
perineum kaku.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Amniotomi
B. Episiotomi
C. Kateterisasi
D. Pimpin meneran
E. Menahan perineum

148. Seorang perempuan umur 22 tahun melahirkan anak pertamanya 15 menit yang lalu, bayi
lahir spontan, plasenta lahir lengkap. Hasil pemeriksaan TFU 2 jari di atas pusat,
SOAL PAKET 3

kontraksi keras, pengeluaran darah ±300 cc, pada genetalia terdapat robekan pada kulit
dan otot perineum.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Laserasi derajat I
B. Laserasi derajat II
C. Laserasi derajat III|
D. Laserasi derajat IV
E. Laserasi derajat V

149. Seorang perempuan usia 20 tahun telah melahirkan anak pertamanya di Bidan Praktik
Mandiri, kontraksi uterus baik, TFU setinggi pusat. Tali pusat baru saja dilahirkan.
Tindakan apa yang harus dilakukan oleh bidan sesuai dengan APN?
A. Massase fundus uteri
B. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
C. Menyuntikkan oksitosin
D. Memeriksa bayi
E. Memeriksa perdarahan

150. Seorang perempuan usia 45 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri, mengatakan sudah
berhenti menstruasi sejak 5 bulan yang lalu.
Diagnosa apa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Klimakterium
B. Menopause
C. Menarche
D. Senium
E. Postmenopause

151. Seorang bidan bertugas di VK RS Sari Bakti. Setelah jam kerja hampir usai, ia melakukan
pencatatan perkembangan pasien dengan metode SOAP. Sebelum pulang, ia melakukan
koordinasi dengan petugas jaga lain mengenai asuhan yang telah dilaksanakan dan
rencana asuhan berdasarkan advice dokter.
Apakah standar praktik kebidanan yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Standar metode asuhan
B. Standar pengkajian
C. Standar rencana asuhan
D. Standar dokumentasi
E. Standar evaluasi
152. Sepasang suami istri datang ke bidan untuk konseling prakonsepsi sebagai persiapan
sebelum menikah karena ingin segera mendapatkan keturunan.
Apakah tindakan yang dapat diberikan bidan?
A. Konseling nutrisi
B. Pemeriksaan urine
C. Pemeriksaan sperma
SOAL PAKET 3

D. Pemeriksaan darah
E. Pemeriksaan alat vital

153. Seorang ibu G1P0A0, tengah dalam persalinan kala II. Telah di pimpin meneran selama 40
menit. Setelah pemberian asupan cairan dan makanan, ibu dapat mengejan dengan baik. 5
menit kemudian kepala lahir namun bahu anterior masih tertahan.
Komplikasi apa yang mungkin terjadi?
A. Cerebral palsy
B. Dislokasi tulang servikalis
C. Cedera tangan
D. Kelemahan saraf vertebra
E. Cephal hematoma

154. Seorang ibu G3P2A0, dalam persalinan kala III. Bayi telah lahir 15 menit yang lalu. Telah
di berikan oksitosin 10 IU dalam waktu 1 menit setelah lahir. Apakah tindakan yang
harus dilakukan bidan?
A. Tunggu 15 menit lagi
B. Melanjutkan PTT
C. Memberikan oksitosin 10 IU
D. Memberikan oksitosin 20 IU
E. Manual plasenta

155. Seorang ibu bersalin 2 jam yang lalu. Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Bayi telah
diberikan suntikan vit. K1 pada 1 jam pertama kelahiran.
Termasuk tindakan apakah yang dilakukan oleh bidan?
A. Rehabilitatif
B. Kuratif
C. Preventif
D. Promotif
E. Perawatan rutin

156. Sorang ibu G1P0A0 hamil 29 minggu. Datang ke Bidan Praktik Mandiri untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Protein
urine negatif.
Apakah fokus kunjungan antenatal pada kasus tersebut?
A. Deteksi gejala preeklamsia
B. Tanda bahaya kehamilan
C. Deteksi kelainan letak
D. Kebutuhan nutrisi
E. Deteksi kehamilan ganda

157. Seorang ibu usia 20 tahun P1A0. Telah melahirkan di Bidan Praktik Mandiri 1 jam yang
lalu. Ibu terlihat pucat, lemas, hasil pemeriksaan kontraksi lembek, TFU setinggi pusat,
perdarahan 500 cc. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus di atas?
SOAL PAKET 3

A. Inversio uteri
B. Atonia uteri
C. Laserasi jalan lahir
D. Ruptur uteri
E. Solusio plasenta

158. Seorang ibu hamil datang ke bidan untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil
pemeriksaan, TD 100/70 mmHg, Hb 10,5 gr/ dL, pertambahan BB kurang. Ia
menceritakan bahwa di daerahnya terdapat mitos ibu hamil tidak boleh memakan
makanan yang amis-amis, sehingga ia dilarang memakan makanan hewani oleh orang
tuanya, padahal ibu tidak begitu menyukai sayuran.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Menyalahkan mitos yang berkembang
B. Memberikan konseling pada ibu dan suami mengenai gizi kehamilan
C. Menjelaskan mengenai manfaat sayuran
D. Menjelaskan mengenai anemia kehamilan
E. Menyarankan ibu untuk berolahraga agar nafsu makan meningkat

159. Bayi lahir spontan, Kemudian bidan memastikan tidak ada janin kedua, Tindakan apa
yang selanjutnya di lakukan oleh bidan?
A. MAK III
B. Penegangan tali pusat terkendali
C. Menyuntikkan oksitosin 10 IU
D. Menyuntikkan oksitosin 20 IU
E. Melakukan massase fundus

160. Seorang ibu membawa bayinya ke RS. Lahir di dukun 6 hari lahir yang lalu. Tidak mau
menetek, mulut mecucu, disertai kejang. Kaku kuduk, tali pusat kemerahan dan berbau
busuk. Suhu 39°C.
Apakah diagnosa kasus di atas?
A. Tetanus neonatorum
B. Perdarahan tali pusat
C. Kejang
D. Hipertermi
E. Meningitis

161. Seorang perempuan datang ke posyandu dengan anaknya yang berusia 7 bulan. Anak
sudah diberikan makanan yang dipotongpotong, mengeluhkan anaknya sudah 2 hari tidak
BAB.
Apakah konseling yang tepat yang dilakukan bidan?
A. Konseling ASI Eksklusif
B. Konseling MP-ASI
C. Asupan buah-buahan
SOAL PAKET 3

D.. Asupan sayuran berserat


E. Menganjurkan memberikan terapi laksatif

162. Seorang perempuan 23 tahun, hamil 9 bulan. Datang ke bidan mengatakan ingin bersalin.
Ibu sudah menunjukkan tandatanda persalinan. Ibu mengeluhkan merasa sesak dan
mempunyai riwayat penyakit asma.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Pemberian oksigen adekuat kemudian rujuk
B. Pemantauan persalinan
C. Miring ke kiri
D. Pemberian kortikosteroid sistemik
E. Segera melakukan rujukan

163. Seorang bayi perempuan lahir dengan keadaan tidak menangis. Sudah dilakukan
resusitasi tetapi tetap tidak menangis, maka dilakukan RJP pada bayi tersebut.
Di mana letak RJP dilakukan?
A. Prosesus sifoideus
B. Sifoid
C. Sternum
D. 3 jari di bawah puting susu
E. 3 jari di bawah klavikula

164. Seorang bayi baru lahir di Bidan Praktik Mandiri. Setelah lahir, bidan tidak langsung
memotong tali pusat namun ditunggu hingga beberapa saat.
Apakah keuntungan penundaan pemotongan tali pusat?
A. Mengurangi risiko infeksi
B. Mencegah perdarahan tali pusat
C. Tali pusat lebih cepat kering
D. Bayi mendapat darah kaya zat besi
E. Dapat digunakan untuk melakukan prosedur lain

165. Ibu hamil 21 tahun UK 8 bulan, datang ke BPM untuk periksa hamil. Keluhan: lemas,
sering pusing, dan pandangan kunang-kunang. Hasil pemeriksaan konjungtiva pucat, DJJ
(+), preskep, puka.
Apakah pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosis pada kasus di atas?
A. Hb
B. Gula darah
C. Protein urine
D. HbSAg
E. HCG urine

166. Seorang ibu hamil 4 bulan, datang ke BPM mengeluh keluar sedikit darah berwarna
kehitaman dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu, kram perut bagian bawah. Hasil
SOAL PAKET 3

pemeriksaan TTV normal, KU baik. TFU pertengahan simfisis-pusat, pemeriksaan


inspekulo terlihat serviks terbuka dan tidak ada bagian yang keluar.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus di atas?
A. Abortus imminens
B. Abortus habitualis
C. Abortus insipiens
D. Abortus inkomplit
E. Abortus komplit

167. Seorang ibu G1P0A0, hamil 12 minggu, datang ke bidan mengeluhkan keluar bercak darah
dari jalan lahir sejak tadi pagi. Hasil pemeriksaan serviks membuka disertai ekspulsi
sebagian hasil konsepsi.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
A. Abortus imminens
B. Abortus habitualis
C. Abortus insipiens
D. Abortus inkomplit
E. Abortus komplit

168. Seorang primigravida hamil aterm datang ke BPM mengeluh kenceng-kenceng, hasil
pemeriksaan Ø 9 cm, oksiput melintang, KK +, his adekuat. Posisi apakah yang efektif
memperbaiki posisi oksiput melintang menjadi anterior?
A. Jongkok
B. Berdiri
C. Terlentang
D. Setengah duduk
E. Miring kiri

169. Terjadi sebuah kasus pemerkosaan di mana korban berusia 24 tahun kemudian dibawa ke
bidan karena trauma berat dan takut hamil. Kejadian tersebut terjadi 6 jam yang lalu
setelah korban pulang bekerja. Kemudian bidan memberikan konseling dan kontrasepsi
darurat untuk menghindari terjadinya nidasi dan terjadi kehamilan.
Bagaimanakah dosis pemberian kontrasepsi darurat?
A. 2 tablet pil kombinasi 1 kali/hari
B. 2 tablet pil kombinasi 2 kali/hari
C. 2 tablet pil kombinasi 3 kali/hari
D. 1 tablet pil kombinasi 2 kali/hari
E. 1 tablet pil kombinasi 3 kali/hari

170. Seorang perempuan 20 tahun hamil 32 minggu datang ke BPM mengeluh pandangan
kabur, nyeri ulu hati, pusing kepala menetap. TD = 160/110 mmHg, N = 82x/menit, R =
20x/ menit. Pemeriksaan penunjang apakah yang dilakukan bidan untuk menunjang
diagnosa kasus di atas?
SOAL PAKET 3

A. Pemeriksaan darah rutin


B. Pemeriksaan keton
C. Pemeriksaan gula darah
D. Pemeriksaan protein urine
E. Pemeriksaan re ek patella

171. Seorang wanita usia 25 tahun G2P1A0, hamil 38 minggu. Datang ke bidan mengeluhkan
kenceng-kenceng teratur keluar lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan TTV
dalam batas normal. His 3 kali dalam 10 menit lama 30 detik, pembukaan 3 cm.
Berapa jam lagi dilakukan pemeriksaan dalam?
A. 2 jam
B. 3 jam
C. 4 jam
D. 5 jam
E. 6 jam

172. Seorang wanita G2P1A0, telah melahirkan anaknya 30 menit yang lalu di Polindes, namun
plasenta belum lahir dan tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
Apa yang harus bidan lakukan pada kasus di atas?
A. Memberikan oksitosin 10 IU
B. Melakukan manual plasenta
C. Melakukan rujukan
D. Terus melakukan PTT
E. Merangsang fundus uteri

173. Seorang ibu hamil 6 bulan G4P3A0. Datang ke bidan mengeluhkan keluar darah segar dari
jalan lahir tidak disertai nyeri perut.
Apakah diagnosa kasus di atas?
A. Solusio plasenta
B. Plasenta previa
C. Abortus imminens
D. Ruptur uteri
E. Kehamilan ektopik terganggu

174. Seorang ibu hamil 8 bulan, datang ke bidan dengan keluhan nyeri perut yang menetap,
mengeluarkan darah dari jalan lahir, dan tidak merasakan gerakan janin. Hasil
pemeriksaan menunjukkan ibu tampak pucat dan lemas, TD 90/60 mmHg, nadi cepat dan
lemah, uterus teraba tegang, terdapat bandlering. Apakah diagnosa kasus tersebut?
A. Abortus insipiens
B. Solusio plasenta
C. Ruptur uteri
D. Persalinan preterm
E. Metritis
SOAL PAKET 3

175. Seorang perempuan 30 tahun G1P0A0, hamil 4 bulan, datang ke BPM dengan keluhan
kram perut bagian bawah dan keluar darah dari jalan lahir saat malam hari, namun telah
berkurang tadi pagi. TTV dalam batas normal, DJJ 134x/menit. TFU pertengahan sim sis-
pusat. Pemeriksaan inspekulo menunjukkan tidak ada pembukaan, terdapat bercak darah
keluar dari mulut rahim. Setelah diobservasi selama 1 jam, perdarahan berhenti.
Apakah tindakan yang harus dilakukan?
A. Memasang infus RL 30 tpm/500 ml
B. Konseling untuk bedrest total
C. Konseling untuk tidak melakukan aktivitas berlebih atau hubungan seksual
D. Rujuk
E. Beri penguat

176. Seorang ibu datang ke bidan untuk melakukan pemasangan IUD setelah sebelumnya
menggunakan KB suntik. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan dalam terdapat
pelunakan serviks. Kemudian dilakukan Planotest dengan hasil positif.
Tanda kemungkinan hamil apakah yang ditemukan pada ibu?
A. Tanda piscacheck
B. Tanda chadwicks
C. Tanda Goodel
D. Tanda hegar
E. Ballotement

177. Seorang ibu G3P2A0, hamil 32 minggu datang ke bidan untuk memeriksakan
kehamilannya, ia mengeluhkan sering kram kaki sehingga mengganggu aktivitasnya. Dari
hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, nadi 84x/ menit. TFU pertengahan pusat-px. DJJ
140x/ menit. Konseling apakah yang dapat diberikan?
A. Kompres hangat pada kaki
B. Konsumsi cukup kalsium
C. Kurangi konsumsi fosfor
D. Meninggikan posisi kaki saat tidur
E. Berbaring dan merebahkan diri

178. Seorang ibu P3A0, telah melahirkan anak ketiganya 5 hari yang lalu. Datang ke bidan
dengan keluhan luka jahitan berbau dan mengeluarkan nanah. Hasil pemeriksaan: TD
110/80mmHg, nadi 80x/menit, suhu 37°C. Bekas jahitan perineum terbuka, kemerahan,
dan terdapat pus.
Apakah diagnosa pada kasus di atas?
A. Vulvitis
B. Vaginitis
C. Servisitis
D. Endometritis
E. Parametritis
SOAL PAKET 3

179. Seorang bayi A berumur 12 bulan, datang ke posyandu untuk melakukan pengecekan
tumbuh kembang. Berat saat lahir 3.300 g, panjang badan 48 cm. Berapakah pertambahan
berat badan normal bayi A?
A. 2 x BBL
B. 2,5 x BBL
C. 3 x BBL
D. 3,5 x BBL
E. 4 x BBL

180. Seorang anak usia 18 bulan dibawa ibunya ke bidan. Anak mengalami gatal-gatal pada
kepala, dahi, leher, dan punggung. Hasil pemeriksaan menunjukkan kulit kemerahan dan
terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih yang berkelompok pada daerah
tertentu.
Bagaimanakah cara menangani kasus tersebut?
A. Diberikan antibiotik
B. Memberikan bedak tabur berulang
C. Menjaga agar anak tetap hangat
D. Mandi teratur 2 kali dan rutin menyeka tubuh saat berkeringat
E. Menghindari makanan tinggi protein
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

1. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Kognitif
Konsep Teori :
Menurut Rukiah (2009), gejala tidak pasti kehamilan (keluhan pasien) antara lain
amenorrhea, mual dan muntah, mengidam, pingsan, mammae menjadi tegang dan
membesar, anoreksia, sering miksi, konstipasi/obstipasi, hipertro dari papilla gusi
(epulis), perubahan pada perut, serta keputihan.

Penyelesaian:
Keluhan Ny.J, yaitu sudah tidak menstruasi dalam 1 bulan terakhir dan juga mengalami
mual muntah, termasuk dalam tanda tidak pasti kehamilan.
 Jawaban: C

2. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Kognitif
Konsep Teori :
Tanda gejala abortus insipiens menurut Kemenkes RI (2016), yaitu sebagai berikut.
a. Perdarahan sedang - banyak
b. Nyeri perut sedang - hebat
c. Uterus sesuai usia kehamilan
d. Serviks terbuka
e. Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi

Penyelesaian:
Nyeri perut, uterus sesuai usia kehamilan, perdarahan sedang, serviks terbuka, dan tidak
ada ekspulsi jaringan konsepsi, menunjukan bahwa Ny.O mengalami abortus insipiens.
 Jawaban: B

3. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Refleks pada Bayi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Salah satu refleks fisiologis bayi baru lahir normal yang ditunjukan oleh mata adalah
glabella. Jika ada ketukan halus pada glabella (bagian dahi antara dua alis mata), maka
akan menyebabkan mata menutup dengan rapat. (Putra, 2012).
Penyelesaian:
Refleks yang ditunjukkan bayi saat bidan mengetuk halus pada glabella, yaitu refleks
glabella.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

4. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Mekanisme Kehilangan Panas pada bayi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Menurut Saifuddin (2010), bayi kehilangan panas melalui empat cara, yaitu sebagai
berikut:
a. Konduksi: melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
b. Konveksi: melalui aliran udara di sekitar bayi.
c. Evaporasi: kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah.
d. Radiasi: melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan
kulit bayi.

Penyelesaian:
Sesuai kasus, bayi dapat terkena hipotermia secara konduksi karena kontak langsung
dengan benda padat, yaitu timbangan. Jadi, mekanisme kehilangan panas yang dimaksud
adalah konduksi.
 Jawaban: A

5. Stase : Asuhan Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Penanganan Sibling Rivalry
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Cara mengatasi sibling rivalry menurut Armini, dkk (2017) adalah sebagai berikut:
a. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
b. Membiasakan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
c. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
d. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
e. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika kon ik biasa terjadi.
f. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu
sama lain.
g. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak, sehingga adil
bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
h. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
i. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka
sendiri.
j. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan, kecuali saat tanda-tanda akan ada
kekerasan fisik.
k. Orang tua harus dapat berperan untuk memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan
untuk anak-anak
l. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari kon ik tidak menyalahkan satu sama
lain.
m. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

n. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-
hari adalah cara pendidikan anak-anak yang paling bagus untuk menghindari sibling
rivalry.

Penyelesaian:
Dalam kasus tersebut, hal yang tepat dilakukan orang tua adalah dengan tidak memarahi
anaknya, tetapi memberikan pengertian dan nasihat secara halus kepada anak dan juga
meyakinkan bahwa anak pertama tidak akan kehilangan perhatian dari orang tuanya.
 Jawaban: A

6. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Tanda-tanda Klimakterium
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
Biasanya masa ini disebut juga pra menopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan
siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif
banyak (Suparni, 2016). Hot ushes beberapa derajat dan berkeringat, dipandang sebagai
ciri khas klimakterium.

Penyelesaian:
Keluhan yang dialami oleh Ny.A, yaitu berkeringat di malam hari, pipi terasa panas jika
malam hari merupakan hot ushes yang memang menandakan masa klimakterium
(sebelum menopause).
 Jawaban: C

7. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Derajat Laserasi Perineum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Laserasi derajat tiga meliputi mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot
perineum, dan otot s ngter ani. (Depkes RI, 2010)

Penyelesaian:
Menurut teori, laserasi sampai ke otot s ngter ani merupakan laserasi perineum derajat 3.
 Jawaban: C

8. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Ketidaknyamanan Masa Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosis
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Hot ush beberapa derajat dan berkeringat dipandang sebagai ciri khas klimakterium yang
dialami oleh sebagian besar perempuan pasca menopause, berupa dimulainya kulit
kepala, leher, dan dada kemerahan secara mendadak disertai perasaan panas yang hebat
dan kadang-kadang diakhiri dengan berkeringat banyak, lebih sering dan berat di malam
hari. (Baziad, 2011).

Penyelesaian:
Keluhan Ny. S merupakan tanda gejala hot ush, salah satu gangguan menjelang
menopause.
 Jawaban: A

9. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Gangguan Menstruasi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Metroragia adalah gangguan haid jika interval tidak teratur dengan jumlah darah dan
durasi lebih dari normal. Karakteristik haid normal, yaitu durasi 4-7 hari, jumlah darah
30-80 ml, dan interval 24-35 hari. (Baziad, 2011).

Penyelesaian:
Ny. R haid tidak teratur, jumlah darah banyak (berarti melebihi 80 ml) dan lama haid
lebih panjang, yaitu 13 hari, merupakan tanda bahwa Ny. R mengalami metroragia.
 Jawaban: D

10. Stase : Asuhan Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Jadwal Imunisasi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Menurut Sembiring (2017), jadwal imunisasi untuk anak usia 3 bulan adalah DPT - HB -
Hib 2 + Polio 3.

Penyelesaian:
Usia An. B adalah 3 bulan, yang mana jadwal imunisasi yang sesuai adalah DPT - HB -
Hib 2 + Polio 3.
 Jawaban: D

11. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Penanganan Ketidaknyamanan Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Menurut Baziad (2011), karena kehabisan estrogen, vagina kehilangan kolagen, jaringan
adipose, dan kemampuan untuk mempertahankan air. HRT dapat mengatasi kekeringan
vagina, terutama ketika digunakan sebagai krim atau tablet vagina di organ genital.
Namun demikian, pelumas atau pelembab vagina mungkin menawarkan solusi langsung
untuk mengatasi kekeringan vagina. Jelly tersebut jika dioleskan sebelum berhubungan
seksual, dapat membantu menghilangkan kekeringan untuk sementara dan membuat
hubungan seksual lebih nyaman. Jika digunakan dengan teratur selama beberapa hari
akan tertempel di dinding vagina, dan akan melembabkan vagina dalam waktu lama.
(Astikawati, 2007).

Penyelesaian:
Keluhan Ny. F disebabkan karena penurunan hormon estrogen, sehingga menyebabkan
vagina menjadi kering dan nyeri saat berhubungan. Oleh karena itu, disarankan untuk
menggunakan gel sebagai pelumas ketika berhubungan.
 Jawaban: E

12. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Gangguan Menstruasi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya hanya rasa kram, dan terpusat di abdomen
bawah. Dismenorea primer sering diikuti dengan keluhan mual, muntah, diare, nyeri
kepala, dan pada pemeriksaan ginekologi tidak ditemukan kelainan. (Baziad, 2011).

Penyelesaian:
Ny. D menunjukkan gejala dismenorea, yang paling menonjol adalah nyeri perut saat haid
dan gejala yang menyertai adalah mual.
 Jawaban: C

13. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Diagnosis plasenta previa menurut Kemenkes RI (2016) adalah perdarahan tanpa nyeri,
usia kehamilan > 22 minggu, darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia,
syok, tidak ada kontraksi uterus, bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul,
kondisi janin normal atau terjadi gawat janin.
Penyelesaian:
Keluhan Ny. L yang paling menunjukan tanda gejala khas plasenta previa adalah
perdarahan berwarna merah segar dari jalan lahir tanpa disertai nyeri perut.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

14. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Plasenta Previa
Kompetensi : Keterampilan Klinik dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Penatalaksanaan umum untuk kasus plasenta previa menurut Kemenkes (2016) antara
lain:
a. Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia kesiapan untuk
seksio sesarea.
Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati untuk menentukan sumber
perdarahan.
b. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat).
c. Lakukan penilaian perdarahan.

Penyelesaian:
Setting tempat di rumah sakit menunjukkan bahwa tempat tersebut dimungkinkan sudah
memiliki kesiapan dalam tindakan seksio sesarea sehingga penatalaksanaan pemeriksaan
dalam dapat dilakukan. Namun tetap secara hati-hati.
 Jawaban: D

15. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Penyakit Menular Seksual
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Tanda gejala yang muncul pada trikomoniasis menurut Kemenkes RI (2016) adalah duh
tubuh vagina kuning kehijauan dan berbusa, vagina bau dan gatal, edema atau eritema
vagina, strawberry cervix.

Penyelesaian:
Keluhan Ny. T, yaitu kemaluan gatal dan bau, vagina oedem, serta ada pengeluaran
cairan berwarna kuning kehijauan dan berbusa menunjukan Ny. T mengidap
trikomoniasis.
 Jawaban: D

16. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Penanganan BBL
Kompetensi : Keterampilan Klinik dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Menurut Kemenkes RI (2012), jika bayi tidak bernapas, maka langkah yang dilakukan
adalah:
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

a. Buka mulut lebar, usap, dan isap lendir dari mulut.


b. Potong tali pusat.
c. Langkah awal:
1) Jaga bayi tetap hangat
2) Atur posisi bayi
3) Isap lendir
4) Keringkan dan rangsang taktil
5) Reposisi

Penyelesaian:
Dikarenakan bayi lahir dan tidak menangis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menghisap lendir terlebih dahulu.
 Jawaban: C

17. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Diagnosis abortus imminens menurut Kemenkes RI (2016), yaitu sebagai berikut:
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut sedang
c. Uterus sesuai usia gestasi
d. Serviks tertutup
e. Tidak ada ekspulsi jaringan konspeksi

Penyelesaian:
Data yang menunjukkan abortus imminens adalah adanya nyeri perut bagian bawah,
pengeluaran darah dari jalan lahir, uterus sesuai usia kehamilan, dan serviks tertutup.
 Jawaban: C

18. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Mual Muntah
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut Rukiah (2009), mual muntah disebabkan oleh respons terhadap hormon dan
merupakan pengaruh fisiologi. Untuk asuhannya, berikan nasihat tentang gizi, makan
sedikit-sedikit tapi sering, serta makan makanan padat sebelum bangkit dari berbaring.

Penyelesaian:
Oleh karena mual muntah pada Ny. C merupakan hal yang fisiologis di kehamilan TM I,
asuhan yang tepat adalah memberikan konseling makan sedikit tapi sering.
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

19. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Kelainan Seksual
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Masokisme adalah bila seseorang yang mendapat kepuasan seksual apabila dia disiksa,
atau disakiti oleh pasangannya. (Baziad, 2011).

Penyelesaian:
Diagnosis masokisme pada kasus terlihat dari Ny. N merasa puas ketika suaminya
berbuat kasar.
 Jawaban: B

20. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Peran Bidan di Komunitas
Kompetensi : Pengembangan Diri dan Profesionalisme
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Peran Bidan
Konsep Teori :
Menurut Syafrudin (2009), peran bidan sebagai provider adalah bila memberi pelayanan
secara langsung dan tidak langsung kepada klien. Sedangkan sebagai pendidik adalah
memberi pendidikan kesehatan.

Penyelesaian:
Bidan pada kasus sedang melayani pasien, tetapi fokus utamanya adalah memberikan
contoh kepada mahasiswa magang bagaimana melayani pasien sesuai standar. Oleh
karena itu, peran bidan di atas adalah sebagai pendidik.
 Jawaban: C

21. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Keputihan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut Rukiah (2009), keputihan dapat dikurangi/dicegah dengan meningkatkan
kebersihan dan memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun.

Penyelesaian:
Penatalaksanaan yang tepat sesuai kasus adalah dengan meningkatkan personal hygiene
agar daerah kewanitaan tidak mudah lembab, sehingga dapat mengurangi keputihan.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

22. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Imunisasi TT
Kompetensi : Keterampilan Klinik dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Jadwal imunisasi TT menurut Kemenkes RI (2016) adalah sebagai berikut:

Pemberian Selang Waktu Minimal


TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan)
TT2 4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan,jika selang waktu minimal
TT3
terpenuhi)
TT4 1 tahun setelah TT3
TT5 1 tahun setelah TT4

Penyelesaian:
Ny.C diberi suntikan TT1, saat usia kehamilan 12 minggu. Maka, untuk suntikan TT 2,
diberikan dengan interval 4 minggu setelah TT 1, sehingga TT2, diberikan saat usia
kehamilan 16 minggu.
 Jawaban: D

23. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penanganan ASI Belum Keluar
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut Putra (2012), pemberian ASI secara eksklusif sejak dini atau segera setelah bayi
lahir sangat dianjurkan. Hal ini tak lain karena ASI eksklusif memiliki peranan yang
signifikan bagi tumbuh kembang bayi yang optimal. Oleh karena itu, sebagai bidan
sebaiknya:
a. Menganjurkan pemberian ASI dini dan eksklusif.
b. Menjelaskan tentang manfaat pemberian ASI dini dan perkembangan bayi.

Penyelesaian:
Dikarenakan manfaat ASI bagi ibu dan bayi, sehingga menganjurkan ibu untuk ASI
eksklusif adalah poin utama. Selain itu, ibu dapat diberikan penjelasan bahwa bila tetap
menyusui bayinya akan merangsang produksi ASI sehingga ASI akan keluar.
 Jawaban: B

24. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Prasat untuk Putting Susu Datar
Kompetensi : Keterampilan Klinik dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Diagnosis kelainan puting ditegakkan dengan cara menjepit/mencubit areola payudara.
Bila puting menonjol, puting tersebut normal, tetapi bila puting tidak menonjol berarti
puting inversi/datar. Puting yang mengalami kelainan seperti itu, bila telah diketahui
selama kehamilan, harus dilakukan massase dengan teknik Ho man secara teratur.
(Bahiyatun, 2009).

Penyelesaian:
Prasat yang dilakukan pada puting susu yang datar/terbenam adalah Ho man.
 Jawaban: E

25. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Posisi Meneran
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Menurut Aprilia (2017), posisi jongkok dapat meluruskan jalan lahir karena membantu
tulang panggul untuk sejajar dengan jalan lahir. Selain itu, juga membantu
memperpanjang tubuh ibu, sehingga dapat memberikan ruang yang lebih banyak kepada
bayi untuk masuk ke posisi yang lebih baik.

Penyelesaian:
Posisi yang dibutuhkan sesuai kasus adalah yang dapat membantu penurunan kepala bayi.
Posisi jongkok dapat membantu karena memberikan ruang pada bayi untuk masuk ke
posisi yang lebih baik.
 Jawaban: A

26. Stase : Asuhan Keluarga Berencana


Kunci Masalah : Pemilihan Kontrasepsi
Kompetensi : Komunikasi Efektif
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut A andi (2014), kontrasepsi yang sesuai untuk perempuan yang berusia lebih dari
35 tahun dan tidak ingin menambah anak lagi adalah kontrasepsi mantap. Tubektomi
adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi. Tubektomi
termasuk metode efektif dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang. Ibu
dengan paritas > 2 dapat menjalani tubektomi.

Penyelesaian:
Ny. R sebaiknya menggunakan tubektomi karena sudah memenuhi syarat untuk
kontrasepsi mantap.
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

27. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Komplikasi Distosia Bahu
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Komplikasi distosia bahu pada janin adalah fraktur tulang (klavikula dan humerus),
cedera pleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di
otak. (Saifuddin, 2010).

Penyelesaian:
Tanda krepitasi pada tulang klavikula menunjukkan adanya fraktur pada tulang tersebut.
Hal itu dapat disebabkan oleh distosia bahu.
 Jawaban: D

28. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Kelainan Alat Reproduksi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Tanda gejala hipospadia menurut Putra (2012), yaitu lubang penis tidak terdapat di ujung
penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis, penis melengkung ke bawah, penis
tampak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis, jika berkemih
anak harus duduk.

Penyelesaian:
Tanda gejala pada kasus menunjukkan kelainan hipospadia.
 Jawaban: B

29. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Menurut Saifuddin (2010), gejala dan tanda klinis yang klasik dari solusio plasenta adalah
terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar dari vagina, rasa nyeri perut, dan uterus
tegang terus-menerus.

Penyelesaian:
Keluhan yang menunjukkan solusio plasenta adalah pengeluaran darah berwarna merah
tua dan nyeri perut bagian bawah.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

30. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Kehamilan Mola Hidatidosa
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Menurut Kemenkes RI (2016), diagnosis mola hidatidosa adalah perdarahan pervaginam
berupa bercak hingga berjumlah banyak, mual dan muntah hebat, ukuran uterus lebih
besar dari usia kehamilan, tidak ditemukan janin intrauteri, nyeri perut, serviks terbuka,
keluar jaringan seperti anggur, tidak ada janin, takikardi, serta berdebar-debar.

Penyelesaian:
Data pada kasus yang menjadi ciri khas mola hidatidosa adalah pengeluaran jaringan
seperti anggur dari jalan lahir.
 Jawaban: E

31. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram. (Saifuddin, 2010).

Penyelesaian:
Pada kasus ibu hamil 12 minggu, keluar darah dari jalan lahir. Hal tersebut merupakan
hasil konsepsi yang keluar sebelum waktunya dan disebut dengan abortus.
 Jawaban: B

32. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Abortus imminens merupakan abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman
terjadinya abortus, ditandai dengan perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup,
dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan (Saifuddin, 2010).

Penyelesaian:
Pada kasus ibu hamil 15 minggu mengeluh keluar darah dari jalan lahir dan portio masih
tertutup, sehingga diagnosis yang tepat pada kasus adalah abortus imminens.
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

33. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Keterlibatan Tokoh Masyarakat
Kompetensi : Pengembangan Diri dan Profesionalisme
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Kemitraan
Konsep Teori :
Kemitraan bidan dan dukun merupakan kerja sama yang dilakukan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. Kemitraan bidan dan dukun ini harus terjaga dengan baik
agar semua tujuan dapat tercapai terutama dapat menyelamatkan ibu dan bayi pada saat
proses persalinan. Kemitraan bidan dan dukun dapat terwujudkan dengan kerja sama dan
bagi hasil pelayanan, Kemitraan bidan dan dukun dapat terjadi dengan adanya rasa saling
percaya dan bersikap terbuka di antara keduanya. Selain itu, dalam melaksanakan
kemitraan bidan dan dukun, keduanya dituntut bertindak sesuai dengan kewenangan dan
kompetensinya. (Soepardan, 2008)

Penyelesaian:
Pada kasus bidan menjalin kemitraan dengan dukun ada karena masyarakat masih
percaya dengan dukun bayi. Tujuan dari kemitraan bidan dan dukun adalah untuk
mengurangi angka kematian ibu dan anak dengan cakupan linkes melalui kemitraan
tersebut.
 Jawaban: B

34. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penegakkan Diagnosa
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester I (Saifuddin, 2010) antara lain
penentuan adanya kehamilan intrauterine, penentuan adanya denyut jantung mudigah atau
janin, penentuan usia kehamilan, penentuan kehamilan kembar, perdarahan pervaginam,
terduga kehamilan ektopik, terdapat nyeri pelvik, terduga kehamilan mola, terduga
adanya tumor pelvik atau kelainan uterus, dan membantu tindakan invasive, seperti
pengambilan sampel jaringan vili koriales, pengangkatan IUD.

Penyelesaian:
Pada kasus perempuan usia 25 tahun mengalami perdarahan pervaginam, untuk
menegakkan diagnosa maka dilakukan pemeriksaan USG.
 Jawaban: C

35. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan KET
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada ruptur tuba,
nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk ke dalam syok. Perdarahan
pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik yang terganggu. Hal
ini menunjukkan kematian janin dan berasal dari kavum uteri karena pelepasan desidua.
Amenorea juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik, walaupun
penderita sering menyebutkan tidak jelasnya ada amenorea, karena gejala dan tanda
kehamilan ektopik terganggu bisa langsung terjadi beberapa saat setelah terjadinya nidasi
pada saluran tuba. Gangguan pada kehamilan ektopik ditemukan pada pemeriksaan
vaginal bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, yang disebut
dengan nyeri goyang (+). Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah
laparotomy.

Penyelesaian:
Pada kasus ibu mengalami tanda gejala kehamilan ektopik terganggu, tindakan yang
paling tepat dilakukan adalah merujuk ke rumah sakit untuk dilakukan laparotomy
ataupun tindakan lainnya untuk mengatasi hal tersebut.
 Jawaban: B

36. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penatalaksanaan Kala I
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Dalam asuhan persalinan normal menurut JNPK-KR (2008), penatalaksanaan pada ibu
bersalin kala I adalah sebagai berikut:
 Mempersiapkan ruangan persalinan, partus set, bahan dan obat-obatan esensial,
peralatan untuk melakukan penjahitan luka, serta peralatan untuk resusitasi bayi baru
lahir.
 Memberi dukungan, serta menganjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk
mendampingi ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya.
 Menganjurkan ibu untuk mencari posisi senyaman mungkin selama persalinan dan
melahirkan bayi, serta menganjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu
ibu berganti posisi.
 Menganjurkan ibu untuk terus makan makanan ringan dan minum air selama
persalinan dan proses kelahiran bayi.
 Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama
persalinan, sedikitnya setiap 2 jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin.
 Menjaga lingkungan tetap bersih untuk mewujudkan persalinan yang bersih dan aman
bagi ibu dan bayinya.
 Melakukan pemantauan kepada ibu.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Pada kasus merupakan tanda-tanda persalinan kala I fase aktif, konseling yang tepat pada
kasus adalah dukungan selama persalinan.
 Jawaban: E

37. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Resusitasi BBL
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Tindakan resusitasi bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008) adalah sebagai berikut:
 Tahap I: langkah awal, terdiri dari jaga bayi tetap hangat, atur posisi bayi, isap lendir,
keringkan dan rangsang bayi, atur kembali posisi kepala bayi, serta selimuti bayi.
 Tahap II : ventilasi adalah tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah
volume udara ke dalam paru dengan tekanan positif untuk membuka alveoli perut
agar bayi bisa bernapas spontan dan teratur.

Penyelesaian:
Pada kasus, bayi mengalami as ksia. Tindakan yang tepat dilakukan adalah menjaga bayi
tetap hangat adalah dengan meletakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu dan
menyelimutinya.
 Jawaban: B

38. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Kelainan Kongenital BBL
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Atresia ani adalah klasifikasi gangguan saluran cerna ditandai muntah segera setelah
minum, atau berulang, berwarna hijau, gelisah, rewel dan perut bayi kembung serta
tegang, belum buang air besar dalam 48 jam pertama setelah lahir (Hidayat, 2009).

Penyelesaian:
Pada kasus bayi berumur 2 hari belum BAB, muntah bila disusui dan perut membesar.
Diagnosa yang tepat pada kasus tersebut adalah atresia ani.
 Jawaban: A

39. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Infertilitas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa

Konsep Teori :
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Infertilitas disebut primer jika pasien belum pernah hamil dan sekunder jika sudah pernah
hamil. Fertilitas dipengaruhi usia dan ternyata fertilitas menurun sesudah usia 35 tahun.
Disebut infertilitas, apabila pasangan telah menikah dan istri belum hamil dalam waktu 1
tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Jadi, pasangan yang belum mempunyai anak
setelah 1 tahun menikah karena menggunakan alat kontrasepsi, dapat dikatakan sebagai
pasangan infertil. (Syafrudin dan Halimah, 2009)

Penyelesaian:
Pada kasus pasangan muda menikah selama 14 bulan, belum hamil, melakukan hubungan
suami istri teratur, dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun. Diagnosis yang tepat
pada kasus adalah infertilitas.
 Jawaban: A

40. Stase : Pre Menopause


Kunci Masalah : Tanda-tanda Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Masa pubertas 13-17 tahun, masa reproduksi 17-45 tahun patologinya salah satunya
adalah menopause prematur pada usia 40 tahun, masa klimakterium 46-50 tahun, masa
menopause 50-55 tahun, pasca menopause > 55 tahun, senium > 60 tahun. (Manuaba,
2009)

Penyelesaian:
Pada kasus ibu usia 40 tahun sudah tidak haid dan menunjukkan tanda-tanda menopause.
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah menopause prematur.
 Jawaban: D

41. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Teknik Menyusui
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Pada asuhan bayi baru lahir, ASI harus diberikan secara adekuat, bidan harus
mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar. Bidan harus memberikan konseling
mengenai manfaat dan teknik pemberian ASI. (Sembiring, 2017)

Penyelesaian:
Pada kasus bayi belum bisa mengenyot ASI. Tindakan yang tepat dilakukan adalah
memberikan konseling teknik menyusui yang benar.
 Jawaban: A

42. Stase : Asuhan Kehamilan


PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Kunci Masalah : Tanda Bahaya Kehamilan


Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Preeklamsia: hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria. Dikatakan preeklamsia ringan jika sistolik/diastolik 140/90 mmHg dan
proteinuria 1+. Sementara itu, preeklampsia berat apabila sistolik 160 mmHg dan
diastolik 110 mmHg, serta proteinuria lebih dari 4+. (Saifuddin, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus termasuk dalam preeklampsia berat (PEB) karena TD 160/110.
 Jawaban: A

43. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Tetanus Neonatorum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Tetanus yang khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
dapat menimbulkan kematian karena terjadi kejang, sianosis, dan henti napas.
Resevoarnya adalah kotoran hewan atau tanah yang terkontaminasi kotoran hewan dan
manusia. Gejala awal ditunjukkan dengan mulut mecucu dan bayi tidak mau menyusu.
Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap
karena riwayat penyakit tetanus tidak menyebabkan kekebalan pada anak. (Supartini,
2014)

Penyelesaian:
Pada kasus bayi usia 5 hari kejang 1 kali kurang lebih 30 detik, mulut bayi tampak
mecucu dan tidak mau menetek. Hal tersebut merupakan tanda gejala dari tetanus
neonatorum. Maka diagnosa yang tepat pada kasus tersebut adalah tetanus neonatorum.
 Jawaban: D

44. Stase : Pre Menopause


Kunci Masalah : Ketidaknyamanan Masa Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian
Konsep Teori :
Meningkatnya hormon FSH dan LH, serta rendahnya estrogen menyebabkan perubahan
pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama
menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi (infeksi kandung kencing, infeksi liang
senggama). Darah sensitif makin sulit untuk dirangsang. Saat hubungan seksual dapat
terjadi nyeri (dyspareunia), dan sulit mencapai orgasme. Lemahnya penyangga alat
kelamin bagian dalam menyebabkan terasa kurang enak sekitar liang senggama, liang
senggama terasa turun (menonjol) dalam bentuk tonjolan kandung kencing (sistokel),
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

tonjolan dinding belakang (rektokel), dan mulut rahim terbuka. Kepuasan berkemih dan
buang air besar semakin berkurang, seolah-olah masih terdapat sisa. (Manuaba, 2009)

Penyelesaian:
Pada kasus perempuan usia 54 tahun sudah tidak mengalami menstruasi, malas
berhubungan seksual dengan suaminya karena sering merasa nyeri merupakan perubahan
fisik yang terjadi pada masa menopause yang disebabkan oleh meningkatnya hormon
FSH dan LH, serta menurunnya hormon estrogen.
 Jawaban: C

45. Stase : Asuhan Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah


Kunci Masalah : Sibling Rivalry
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Cemburu merupakan emosi yang biasa ditemukan dan alami terjadi pada anak-anak.
Cemburu pertama kali terlihat ketika si kecil punya adik baru. Hal ini dikenal sebagai
persaingan antar saudara kandung (sibling rivalry). Sebelum adik bayi lahir, si kecil
merasa orang tua menjadi miliknya sepenuhnya. Dengan lahirnya saudara kandung, si
kecil merasa waktu dan perhatian ibu berkurang. (Thompson, 2003)

Penyelesaian:
Pada kasus anak menjadi lebih mudah marah dan ingin diperhatikan sejak ibu melahirkan
anak kedua. Hal ini disebut dengan sibling rivalry.
 Jawaban: A

46. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Tanda Bahaya Kehamilan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria. Dikatakan preeklampsia ringan jika sistolik/diastolik 140/90 mmHg dan
proteinuria 1+. Sementara itu, preeklampsia berat apabila sistolik 160 mmHg dan
diastolik 110 mmHa. serta proteinuria lebih dari 4+. (Saifuddin, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu hamil mengeluh sakit kepala berat, oedema seluruh tubuh, TD 180/100
mmHg, protein urine (++). Diagnosa yang tepat pada kasus tersebut adalah preeklamsia
berat.
 Jawaban: A

47. Stase : Asuhan Kehamilan


PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Kunci Masalah : Penanganan Ketidaknyamanan Kehamilan


Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian sik
dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang
dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul adalah rasa
pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur di malam hari. Untuk mencegah dan
mengurangi keluhan ini, perlu adanya sikap tubuh yang baik, di antaranya:
 Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit.
 Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban
terfokus pada lengan.
 Tidur dengan posisi kaki ditinggikan.
 Duduk dengan posisi punggung tegak.
 Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk
mengurangi ketegangan otot). (Sulistyawati, 2011)

Penyelesaian:
Pada kasus, konseling yang tepat diberikan adalah hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
 Jawaban: A

48. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Perawatan Tali Pusat
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Perawatan tali pusat yang benar pada bayi adalah dengan tidak membubuhkan apapun
pada pusar bayi. Menjaga pusar bayi agar tetap kering. Puntung bayi akan segera lepas
pada minggu pertama. (Muslihatun, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus bidan melakukan kunjungan neonatal hari ketiga serta mendapati tali pusat
bayi masih basah, kemerahan, dan tertutup ramuan kunyit. Bidan seharusnya memberikan
konseling kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan tali pusat yang benar supaya
puntung bayi segera lepas dan tidak terjadi infeksi.
 Jawaban: C

49. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Penanganan Ikterus Fisiologis
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Warna kuning yang terlihat pada mata dan kulit bayi baru lahir diderita oleh sebagian
besar bayi. Kondisi ini diakibatkan tubuh terlalu banyak memproduksi bilirubin sebagai
akibat fungsi saluran pencernaan dan hatinya belum sempurna. Umumnya terjadi selama
3 hingga 5 hari setelah lahir. Bayi kuning dapat diatasi dengan memberi ASI sebanyak
mungkin dan menjemur di bawah sinar matahari selama 15 menit pada pukul 7-9 pagi
untuk membantu mematangkan organ hatinya. Apabila setelah 2 minggu bayi masih
terlihat kuning, maka harus segera dibawa ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih
lanjut. (Irmawati, 2015)

Penyelesaian:
Pada kasus bayi mengalami kuning karena malas menyusu dan masih dalam batas normal
karena bayi masih berusia 6 hari. Asuhan yang tepat diberikan adalah dengan
memberikan ASI sebanyak mungkin dan terus-menerus (on demand).
 Jawaban: C

50. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Kala III
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin IM dosis
kedua. Periksa kandung kemih. Jika ternyata penuh, gunakan teknik aseptik untuk
memasukkan kateter nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan
kandung kemih. Ulangi kembali penegangan tali pusat dan tekanan dorso-kranial. Apabila
tersedia akses dan mudah menjangkau fasilitas kesehatan rujukan, maka nasihati keluarga
bahwa mungkin ibu perlu dirujuk apabila plasenta belum lahir setelah 30 menit bayi lahir.
Pada menit ke-30, coba lagi melahirkan plasenta dengan melakukan penegangan tali pusat
untuk terakhir kalinya. Jika plasenta tetap tidak lahir, rujuk segera. Tetapi apabila fasilitas
kesehatan rujukan sulit dijangkau dan kemudian timbul perdarahan maka sebaiknya
dilakukan tindakan plasenta manual. Untuk melaksanakan hal tersebut, pastikan bahwa
petugas kesehatan telah terlatih dan kompeten untuk melaksanakan tindakan atau
prosedur yang diperlukan (JNPK-KR, 2008).

Penyelesaian:
Pada kasus ibu usia 35 tahun baru saja melahirkan anak kelima dan plasenta belum lahir.
Penanganan selanjutnya adalah memberikan oksitosin kedua 10 unit secara IM.
 Jawaban: D

51. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Penegakkan Diagnosa
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian

Konsep Teori :
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Pemeriksaan speculum (inspekulo) digunakan untuk melihat dinding vagina untuk


kemungkinan perlukaan, tumor jinak/ganas, varises, dan lain-lain. Bila perlu diambil
cairan sitology dan biopsy jaringan. Melihat keadaan mulut rahim, apakah mulus, ada
perlukaan, pernanahan, lendir, berdarah saat tersentuh. Langsung diambil cairannya untuk
pap smear atau dilakukan biopsy. (Manuaba, 2009)

Penyelesaian:
Pada kasus perempuan mengalami perdarahan dan nyeri saat berhubungan seksual. Untuk
menegakkan diagnosa, maka dilakukan pemeriksaan inspekulo.
 Jawaban: C

52. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Langkah Asuhan Persalinan Normal
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Dalam 60 langkah Asuhan Persalinan Normal, langkah pada asuhan bayi baru lahir
adalah lakukan penilaian (selintas), keringkan tubuh bayi, periksa kembali uterus untuk
memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda
(gemelli), beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin, menyuntikkan oksitosin, klem
tali pusat, potong tali pusat, dan IMD.

Penyelesaian:
Pada kasus, setelah bayi lahir maka langkah selanjutnya adalah memeriksa kembali uterus
untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda
(gemelli).
 Jawaban: B

53. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Penyakit Menular Seksual
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Vaginitis adalah gejala infeksi liang senggama (vaginitis) disertai infeksi bagian luar
(bibir), pengeluaran cairan (bernanah), terasa gatal dan terbakar. Pada permukaan
kemaluan luar tampak merah membengkak dan terdapat bintik-bintik merah. (Manuaba,
2009)

Penyelesaian:
Pada kasus ibu mengeluh keluar cairan dari kemaluan, gatal dan seperti terbakar, berbau,
dan berwarna kuning. Diagnosa yang tepat pada kasus adalah vaginitis.
 Jawaban: C

54. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Kunci Masalah : Imunisasi Hb-0 pada BBL


Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
60 langkah asuhan persalinan normal (JNPK-KR, 2008):
 Setelah kontak kulit ibu-bayi dan Inisiasi Menyusui Dini selesai melakukan
pemeriksaan berikut:
 Timbang dan ukur bayi.
 Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika pro laksis (tetrasiklin 1% atau
antibiotika lain).
 Suntikkan vitamin K1 1 mg (0,5 mL untuk sediaan 2 mg/mL) IM di paha kiri
anterolateral bayi.
 Pastikan suhu tubuh bayi normal (36,5 – 37,5°C).
 Melakukan pemeriksaan untuk melihat adanya cacat bawaan (bibir
sumbing/langitan sumbing, atresia ani, defek dinding perut) dan tanda-tanda
bahaya pada bayi.
 Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha
kanan anterolateral

Penyelesaian:
Pada kasus, bayi lahir 1 jam yang lalu. Asuhan yang tepat diberikan adalah pemberian
suntikan imunisasi hepatitis B.
 Jawaban: A

55. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Efek Teknik Menyusui yang Salah
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian
Konsep Teori :
Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya
menyusui akan menyakitkan dan kadang-kadang mengeluarkan darah. Puting susu lecet
dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush
(candidates) atau dermatitis. (Ambarwati dan Wulandari, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu mengalami lecet pada puting bisa disebabkan karena posisi menyusui
yang salah.
 Jawaban: D

56. Stase : Asuhan Kehamilan


PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Kunci Masalah : Tanda Bahaya Kehamilan


Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Gambaran klinik penderita solusio plasenta bervariasi sesuai dengan berat ringannya atau
luas permukaan maternal plasenta yang terlepas. Gejala dan tanda klinis yang klasik dari
solusio plasenta adalah terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar melalui vagina,
rasa nyeri perut, dan tegang terus-menerus mirip his partus prematurus. Semua pasien
yang disangka menderita solusio plasenta harus dirawat inap di rumah sakit yang
berfasilitas cukup. (Saifuddin, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu mengalami perdarahan pada usia kehamilan 4 bulan. Penanganan yang
tepat pada kasus tersebut adalah merujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
 Jawaban: C

57. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Preeklampsia
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Perawatan dasar eklampsia yang utama ialah terapi suportif untuk stabilisasi fungsi vital,
yang harus selalu diingat Airway, Breathing, Circulation (ABC), mengatasi dan
mencegah kejang, mengatasi hipoksemia dan asidemia, mencegah trauma pada pasien
pada waktu kejang, mengendalikan tekanan darah, khususnya pada waktu krisis
hipertensi, melahirkan janin pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.
Perawatan medikamentosa dan perawatan suportif eklampsia, merupakan perawatan yang
sangat penting. Perawatan medikamentosa meliputi pemberian magnesium sulfat
(MgSO4).

Penyelesaian:
Pada kasus ibu hamil mengalami kejang, tindakan yang tepat dilakukan adalah pemberian
MgSO4.
 Jawaban: B

58. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Kewenangan Bidan
Kompetensi : Etik Legal dan Keselamatan Pasien
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Kode Etik Bidan
Konsep Teori :
Bila diketahui ada tanda-tanda infeksi pada masa nifas, ibu disarankan untuk periksa ke
tenaga kesehatan. Infeksi vagina yang ringan biasanya diatasi dengan antibiotif
secukupnya untuk membunuh kuman-kuman yang ada di situ, sedangkan infeksi yang
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

mencapai rahim (endometritis) ditandai dengan rahim yang besar setelah melahirkan.
(Anggraini, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus ibu mengalami tanda-tanda infeksi yaitu lochea bau dan juga demam.
Tindakan bidan memberikan suntikan antibiotik dan PCT merupakan tindakan yang tidak
sesuai dengan kewenangannya.
 Jawaban: B

59. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Pemeriksaan Kehamilan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester I (Saifuddin, 2010): penentuan
adanya kehamilan intrauterin, penentuan adanya denyut jantung mudigah atau janin,
penentuan usia kehamilan, penentuan kehamilan kembar, perdarahan pervaginam, terduga
kehamilan ektopik, terdapat nyeri pelvik, terduga kehamilan mola, terduga adanya tumor
pelvik atau kelainan uterus, dan membantu tindakan invasive, seperti pengambilan sampel
jaringan vili koriales, pengangkatan IUD.

Penyelesaian:
Pada kasus ibu hamil 2 bulan mengeluh perdarahan ek dan nyeri perut. Tindakan yang
tepat dilakukan adalah pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi janin.
 Jawaban: A

60. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penegakkan Diagnosa Mastitis
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosis
Konsep Teori :
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak
kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa
padat, dan diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3
minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut.
(Ambarwati dan Wulandari, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu postpartum 2 minggu mengeluh payudara bengkak, nyeri, demam, merah,
mengkilat. Diagnosa yang tepat pada kasus tersebut adalah mastitis.
 Jawaban: A
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

61. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Contoh Kegiatan Pengembangan Posyandu
Kompetensi : Manajemen dan Kepemimpinan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan.
Kegiatan pengembangan berupa Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
(Kemenkes RI, 2012)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, yang termasuk dalam kegiatan pengembangan posyandu adalah
Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
 Jawaban: A

62. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Survei Kepuasan Pasien dari Segi Pelayanan
Kompetensi : Manajemen dan Kepemimpinan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Aspek Kepuasan Pelayanan
Konsep Teori :
Layanan kesehatan bermutu dari perspektif konsumen dapat disarikan dalam lima aspek
sebagai berikut, salah satunya, yaitu kualitas:
- Respek dalam melakukan pengobatan, menjaga kehormatan dan privasi pasien, serta
menjalankan sesuai SOP.
- Rasionalisasi resep.
- Rasionalisasi obat.
- Mengaplikasikan medical audit.
- Hubungan dokter-pasien.
(Pohan, 2006)

Penyelesaian:
Pada kasus survei kepuasan tersebut, poin mengenai respek tenaga kesehatan dalam
melakukan pengobatan, menjaga kehormatan dan privasi pasien, serta menjalankan sesuai
dengan SOP termasuk dalam aspek kualitas.
 Jawaban: D

63. Stase : Asuhan Bayi dan Balita Sehat


Kunci Masalah : Berat Badan Bayi Sesuai Usia
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Berat badan merupakan tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan anak. Dengan
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, diharapkan orang tua dapat mendeteksi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

sedini mungkin gangguan-gangguan yang mungkin diderita anak. Standar berat badan
bayi 0-1 tahun adalah sebagai berikut.
Usia (Bulan) Berat Badan (kg)
0 2,7 – 3,0
1 3,4 – 4,0
2 4,0 – 4,7
3 4,5 – 5,4
4 5,0 – 6,0
5 5,5 – 6,5
6 6,0 – 7,0
7 6,5 – 7,5
8 6,8 – 8,2
9 7,3 – 8,5
10 7,6 – 9,0
11 8,0 – 9,5
12 8,2 – 9,7
(Widyastuti dan Widyani, 2017)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, berat badan bayi pada usia 6 bulan normalnya adalah 6,0-7,0 kg.
 Jawaban: E

64. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Adaptasi Psikologis Ibu Nifas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Fase taking in merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama
sampai hari kedua. Pada fase ini, ibu masih fokus pada dirinya sendiri sehingga
cenderung pasif terhadap lingkungan dan berulang-ulang menceritakan proses
persalinannya. (Ambarwati dan Sulistyawati, 2010)

Penyelesaian:
Masalah yang dialami perempuan tersebut adalah ketergantungan pada lingkungan dan
berulang-ulang menceritakan pengalaman persalinannya. Hal ini wajar terjadi pada ibu
nifas usia 1-2 hari karena sedang mengalami perubahan psikologis ibu nifas pada fase
taking in.
 Jawaban: A

65. Stase : Asuhan Bayi dan Balita Sehat


Kunci Masalah : Tinggi Badan Sesuai Usia
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Cara menghitung tinggi badan ideal bayi dan anak-anak:
- Bayi hingga 1 tahun → 1,5x tinggi badan saat lahir
- Umur 4 tahun → 2x tinggi badan saat lahir
- Umur 6 tahun → 1,5x tinggi badan saat usia 1 tahun
- Umur 13 tahun → 3x tinggi badan saat lahir
(Kliegman, 2007)

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus tersebut, tinggi badan ideal bayi usia 5 bulan adalah 1,5 x 48 = 72 cm.
 Jawaban: C

66. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Pemeriksaan Penunjang
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Pemeriksaan penunjang penting dilakukan pada masa kehamilan. Pemeriksaan penunjang
ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu dan janin lebih lanjut. Jadi, jika terdapat
penyulit dapat segera dilakukan penanganan. Pemeriksaan urine protein adalah
pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine, disebabkan oleh
terjadinya retensi air dan garam dalam tubuh.
Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk menegakkan diagnosa atau mendeteksi faktor
risiko ibu hamil seperti kemungkinan pasien mengalami preeklampsia ringan,
preeklampsia berat dan eklampsia. (Baety, 2012 dan So an, 2012)

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus tersebut, ibu mengalami keluhan pusing, pandangan mata kabur dan
hasil pemeriksaan menunjukkan hasil TD 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit,
odema pada kaki. Dugaan sementara ibu mengalami preeklampsia, sehingga diperlukan
pemeriksaan penunjang urine protein.
 Jawaban: E

67. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Retensio Plasenta
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Pada persalinan normal, plasenta setidaknya lahir dalam waktu 15 menit setelah bayi
lahir. Jika dalam 15 menit setelah bayi lahir dan telah dilakukan PTT namun plasenta
belum lahir, maka langkah yang harus dilakukan adalah pemberian suntikan oksitosin ke
2 sebanyak 10 IU. Kemudian dilakukan PTT ulang. Jika 15 menit kemudian (1/2 jam
setelah anak lahir) belum juga terlihat tanda gejala pelepasan plasenta, maka dilakukan
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

pelepasan plasenta secara manual dengan catatan jika ada perdarahan banyak. Manual
dilakukan atas indikasi perdarahan, bukan indikasi retensio plasenta. Jika tidak terjadi
banyak perdarahan, maka langkah yang tepat adalah melakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap. (Sastrawinata, 2004)

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus tersebut, ibu mengalami retensio plasenta karena 1/2 jam setelah bayi
lahir belum ada tanda pelepasan plasenta. Tindakan yang tepat adalah dengan melakukan
manual plasenta karena pada kasus terjadi perdarahan yang banyak. Dikhawatirkan jika
tidak segera dilakukan tindakan ibu kehabisan darah dan tidak dapat tertolong.
 Jawaban: C

68. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Kepatuhan Terhadap Kode Etik
Kompetensi : Etik Legal dan Keselamatan Pasien
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Kode Etik Bidan
Konsep Teori :
Kode Etik Bidan Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari
nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/Menkes/SK/111/2007 tentang Standar Profesi Bidan, kode etik bidan Indonesia salah
satunya, yaitu kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan (2 butir):
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang sesuai.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
(Farelya, 2015)

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus tersebut, kewajiban mematuhi kode etik bidan sudah diterapkan, yaitu
kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga kesehatan, diwujudkan dengan
mematuhi advice dari dokter karena dalam batas kewenangan dokter.
 Jawaban: D

69. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Peran Bidan di Komunitas
Kompetensi : Pengembangan Diri dan Profesionalisme
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Peran Bidan
Konsep Teori :
Peran bidan di komunitas menurut Syafrudin dan Hamidah (2009) sebagai kolabolator
(koordinatoor) adalah kolaborasi dengan disiplin ilmu lain, baik lintas program maupun
sektoran.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, bidan menjalankan program pemerintah vogging dengan
menggandeng berbagai pihak yang artinya berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain, baik
lintas program dan sektoral.
 Jawaban: B

70. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Tanda Gejala Menopause
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Menopause merupakan masa berakhirnya masa subur atau masa reproduksi wanita.
Dalam ilmu kedokteran dikatakan menopause apabila tidak mendapatkan menstruasi
setidaknya 12 bulan. Usia menopause berkisar antara 45-55 tahun. Menopause ditandai
dengan terjadinya gangguan menstruasi di antaranya siklus memanjang/memendek dan
pada akhirnya keluar perdarahan sedikit lalu berhenti. Gejala lain dari masa menopause
adalah keringat malam, hot ush, nyeri badan, perasaan gatal di kulit pelupa, sakit kepala,
sensitif, dan kehilangan rasa percaya diri. (Mackenzie. 2005)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, keluhan yang dialami ibu merupakan tanda dan gejala terjadinya
masa menopause.
 Jawaban: C

71. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Komplikasi Masa Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Perubahan kadar hormon yang memberi ciri menopause dapat mengakibatkan sejumlah
komplikasi di kemudian hari. Demensia dikarenakan hormon-hormon wanita berperan
dalam fungsi otak, sehingga dapat mempengaruhi memori yang dapat membuat wanita
pikun. (Surapsari dan Koeswanti, 2007)

Penyelesaian:
Pada kasus di atas, tanda gejala yang dikeluhkan perempuan tersebut mengarah pada
komplikasi demensia karena berkaitan dengan memori.
 Jawaban: E

72. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Keluhan Masa Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Keluhan vasomotor pada masa menopause berhubungan dengan adanya pelepasan LH
yang kemungkinan akibat dari rendahnya kadar estrogen yang beredar sehingga terjadi
kegagalan dari mekanisme feedback. Insomnia merupakan gangguan tidur yang
merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, atau
kesulitan tidur yang dialami pada wanita menopause pada malam hari yang disebabkan
karena kecemasan, atau kegelisahan (Suparni, 2016).

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, tanda gejala yang dikeluhkan perempuan tersebut disebut dengan
istilah insomnia.
 Jawaban: E

73. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Ketidaknyamanan Kehamilan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Hiperemesis gravidarum adalah gangguan kehamilan ditandai dengan muntah berlebihan
dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sudah terjadi elektrolisis ketosis, terdapat
dehidrasi, dan menurunnya berat badan hingga 5%. Konsep pengobatan yang dapat
dilakukan adalah:
- Memberikan edukasi tentang permasalahan kehamilan.
- Pemberian carian pengganti, seperti glukosa, vitamin C, vitamin B kompleks, atau
kalium.
- Pemberian obat berupa sedatif ringan (phenobarbitall 30 mg, valium), antialergi
(antihistamin, dramamine, avomin), anti mual dan muntah (mediamer B6, emetrole,
stemil, avopeg, dan vitamin (C dan B kompleks)).
- Menghentikan kehamilan jika terjadi kemunduran kehamilan seperti gangguan
kejiwaan, gangguan penglihatan dan gangguan fatal.
- (Manuaba, 2008)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu mengalami hiperemesis gravidarum. Penanganan yang tepat
sesuai dengan pilihan jawaban di atas adalah pemberian vitamin C dan B kompleks.
 Jawaban: D

74. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Pengobatan Metritis
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Metritis adalah infeksi pada uterus setelah persalinan. Ditandai dengan demam > 38°C,
nyeri bawah perut, lokia berbau dan purulen, nyeri tekan uterus, sub involusi uterus, dan
dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok. Tata laksana umum salah satunya dengan
pemberian antibiotik. Jenis antibiotik yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
- Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
- Ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV tiap 24 jam
- Ditambah metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
(Kemenkes RI, 2013)

Penyelesaian:
Dari kasus dalam soal, antibiotik yang dapat diberikan adalah ampisilin 2 g IV setiap 6
jam.
 Jawaban: B

75. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Kehamilan Mola Hidatidosa
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional yang disebabkan
oleh kelainan pada villi khorionik yang disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan
edema. Untuk menegakkan diagnosis, tanda gejala yang memperkuat adalah perdarahan
pervaginam berupa bercak hingga berjumlah banyak, mual dan muntah hebat, ukuran
uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak ditemukan janin intrauteri, nyeri perut,
serviks terbuka, keluar jaringan seperti anggur, tidak ada janin, takikardi, berdebar-debar
(tanda-tanda tirotoksikosis), penegakkan diagnosis kehamilan mola dapat dibantu dengan
pemeriksaan USG (Kemenkes RI, 2013).

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, sesuai dengan tanda gejala yang dialami ibu, maka dapat ditegakkan
diagnosa ibu mengalami mola hidatidosa.
 Jawaban: C

76. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya yang terjadi di atas 22
minggu kehamilan dan sebelum lahirnya anak. Gejala dari solusio plasenta adalah
perdarahan disertai nyeri di luar his, anemi dan syok, rahim keras seperti papan dan nyeri
dipegang, palpasi sukar karena rahim keras, fundus uteri makin lama makin naik, bunyi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

jantung biasanya tidak ada, pada toucher teraba ketuban yang tegang terus-menerus,
sering ada protein urine karena disertai preeklampsia (Sastrawinata, 2004).

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, sesuai dengan tanda gejala yang dialami ibu, maka dapat ditegakkan
diagnosa ibu mengalami solusio plasenta.
 Jawaban: A

77. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Tanda Preeklampsia Berat
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan
dengan gejala hipertensi yang akut pada wanita hamil dan nifas. Pada tingkat tanpa
kejang disebut preeklampsia dan dengan kejang disebut eklampsia. Preeklampsia
memperlihatkan gejala hipertensi, edema, dan protein urine. Dapat juga disertai sakit
kepala, nyeri ulu hati dan gangguan penglihatan. Gejala eklampsia sama dengan
preeklampsia ditambah kejang dan atau koma. Umumnya terjadi setelah minggu ke-20
dan makin tua usia kehamilan makin berisiko. Preeklampsia dikatakan berat jika tekanan
sistolik 160 mmHg atau lebih dan/atau diastolik 110 mmHg atau lebih, protein urine 5 mg
atau lebih, oliguria, gangguan penglihatan, edema paru, atau sianosis. (Sastrawinata,
2004)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu mengalami preeklampsia berat karena mengalami pusing,
pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, dan hasil pemeriksaan TD 170/110 mmHg,
terdapat odema pada wajah, tangan dan kaki, pemeriksaan protein urine 5 g. Hal itu
sesuai dengan batasan preeklampsia dikatakan berat.
 Jawaban: D

78. Stase : Komunitas


Kunci Masalah : Diskriminasi Gender
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Macam-macam ketidakadilan dan diskriminasi gender menurut Noorkasiani, Heryati, dan
Ismail (2009) adalah sebagai berikut:
- Marginalisasi wanita menggambarkan rendahnya status, akses, dan penguasaan
seseorang terhadap sumber daya ekonomi dan politik dalam pengambilan keputusan.
Berbagai pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan wanita dianggap lebih rendah
dibandingkan pekerjaan pria.
- Subordinasi merupakan keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih
penting atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin lainnya.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

- Stereotipe merupakan citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai
dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan ini menyebabkan ketidaksetaraan
gender.
- Kekerasan merupakan suatu serangan terhadap sik maupun integritas mental psikologi
seseorang. Kekerasan dapat berupa pelecehan Seksual, perkosaan, pemukulan, atau
penyiksaan.
- Beban kerja yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin tertentu atau dapat juga
dikatakan sebagai beban ganda.

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, maka bentuk dari diskriminasi gender yang tepat adalah beban kerja.
 Jawaban: C

79. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Manajemen Aktif Kala III
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Kala III persalinan dimulai dari lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta. Penatalaksanaan
persalinan kala III adalah sebagai berikut:
- Memberitahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin.
- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan oksitosin 10 unit
(intramuskular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (melakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
- Dengan menggunakan klem, 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 3
cm dari pusat (umbikulus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat ke
arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.
- Memotong dan mengikat tali pusat.
- Menempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Meletakkan bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu.
- Menyelimuti bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala.
- Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
- Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, di tepi atas sim sis, dan
menegangkan tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
- Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan lain
mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorsokranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri).
- Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta
ibu meneran sambil pendorong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir dengan tetap melakukan tekanan
dorsokranial.
- Saat plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

- Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus.
- Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh.
- Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, serta melakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif.
(Kemenkes RI, 2013)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu sedang dalam fase kala III persalinan. Ibu sudah diberikan
suntikan oksitosin, pemotongan tali pusat, dan penegangan tali pusat terkendali. Plasenta
sudah lahir kurang dari 30 menit, sehingga langkah selanjutnya adalah tindakan massase
fundus uteri.
 Jawaban: D

80. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Konseling Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Konstipasi disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik
usus jadi lambat, penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus,
penyerapan air dari kolon meningkat, tekanan uterus yang membesar pada usus, suplemen
zat besi, diet, dan kurang senam. Cara mengatasi dengan meningkatkan intake cairan,
serat di dalam diet, buah prem atau jus prem, minum cairan dingin/panas (ketika perut
kosong), istirahat cukup, senam, membiasakan buang air secara teratur, dan BAB segera
setelah ada dorongan. (Kusmiyati, Wahyuningsih, Sujiyatini, 2009)

Penyelesaian:
Kasus yang dialami perempuan tersebut merupakan hal fisiologis yang dialami oleh ibu
pada kehamilan trimester III karena terjadi peningkatan kadar hormon progesteron,
sehingga nasihat yang sesuai untuk ibu tersebut adalah makan makanan banyak serat.
 Jawaban: D

81. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Tindakan Penanganan Atonia Uteri
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi segera setelah plasenta lahir. Otot-otot yang
tidak berkontraksi menyebabkan perdarahan pada tempat implantasi plasenta. Langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam penanganan kasus atonia uteri:
- Memberikan 10 IU oksitosin IM.
- Melakukan massage uterus untuk mengeluarkan bekuan darah.
- Memeriksa kandung kemih, jika penuh lakukan kateterisasi.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

- Melakukan kompresi bimanual interna selama maksimal 5 menit.


- Menganjurkan keluarga untuk menyiapkan rujukan.
- Jika dengan 5 menit KBI ada kontraksi, tambah KBI 2 menit. Namun jika tidak ada
kontraksi maka melakukan kompresi bimanual eksterna dengan bantuan keluarga atau
asisten.
- Memberikan meterghin 0,2 mg IM (untuk ibu tidak hipertensi).
- Memasang infus RL 500 cc + 20 IU oksitosin dengan jarum besar dan habiskan
secepat mungkin kemudian sambung dengan RL+ 20 IU oksitosin kedua.
- Lakukan rujukan sambil melakukan KBI sampai tujuan rujukan dengan lanjutan infus
RL kosong sampai mendapatkan 1,5 liter.
(Ani dkk, 2015)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, ibu mengalami atonia uteri, sehingga langkah yang tepat setelah
pengecekan kandung kemih kosong adalah melakukan kompresi bimanual interna.
 Jawaban: A

82. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Konseling Pemberian ASI
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI berperan untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan bayi. Selain bermanfaat untuk bayi,
proses menyusui bayi dapat mencegah perdarahan pasca persalinan, mengurangi risiko
kanker payudara, serta tentunya membentuk ikatan antara ibu dan bayi. Selain itu, dengan
menyusui secara on demand dapat mencegah terjadinya gangguan menyusui seperti
mastitis. (Monika, 2014)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, konseling yang perlu ditekankan kepada ibu adalah pemberian ASI
secara on demand, karena ASI sangat memiliki banyak manfaat baik untuk ibu atau bayi.
 Jawaban: A

83. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Konseling Pemberian ASI
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Menurut Monika (2014), keunggulan ASI
yang lain adalah:
- Selalu tersedia dalam keadaan bersih dari payudara ibu.
- Selalu tersedia kapan pun dan dengan suhu yang tepat.
- Mudah dicerna dan diserap tubuh bayi.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

- Dapat membantu perkembangan gigi dan rahang karena dihisap dari payudara. ·
- Kontak kulit dengan kulit.

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, beberapa keunggulan ASI sudah diutarakan sebelumnya dan
keunggulan lainnya yang tidak sesuai pada pilihan jawaban adalah mengandung nutrisi
yang sama dengan susu formula.
 Jawaban: E

84. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir Fisiologis


Kunci Masalah : Dosis Pemberian Vitamin K
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Setelah kontak kulit dan IMD selesai, maka dilakukan penimbangan dan pengukuran
bayi. Kemudian diberikan salep atau tetes mata antibiotik pro laksis (tetrasiklin 1%) dan
suntikan vitamin K1 1 mg (0,5 ml untuk sediaan 2 mg/ml) IM di paha kiri antorateral
bayi. Satu jam setelah pemberian vitamin K1, dilanjutkan dengan pemberian suntikan
imunisasi hepatiis B di paha kanan anterolateral bayi. (Kemenkes, 2013)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, dosis yang tepat dalam pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir
adalah 1 mg.
 Jawaban: B

85. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir Fisiologis


Kunci Masalah : Refleks Bayi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Babinski re eks adalah gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak
kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi akan menunjukkan
respon berupa semua jari kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorso eksi. (Marmi dan
Rahardjo, 2014)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, refleks yang ditunjukkan bayi adalah babinski refleks.
 Jawaban: E

86. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Plasenta Previa
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum. Gejala plasenta previa adalah perdarahan tanpa
nyeri, bagian terendah janin sangat tinggi, ukuran panjang rahim berkurang, DJJ
terdengar jelas. Pada kasus plasenta previa, ketika ditemukan tanda gejala terlebih di
fasilitas kesehatan yang kurang lengkap, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit yang
besar dan lengkap. Dilarang keras untuk melakukan pemeriksaan dalam dan pemasangan
tampon sebelum sampai meja operasi karena akan menimbulkan infeksi dan perdarahan.
(Sastrawinata, 2004)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu dapat didiagnosa mengalami plasenta previa, sehingga tindakan
pemeriksaan dalam dan pemasangan tampon sangat tidak dianjurkan.
 Jawaban: A

87. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Asuhan pada BBL
Kompetensi : Keterammpilan Klinis dalam Asuhan Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Setelah kontak kulit dan IMD selesai, maka dilakukan penimbangan dan pengukuran
bayi. Kemudian diberikan salep atau tetes mata antibiotik pro laksis (tetrasiklin 1%) dan
suntikan vitamin K1 1 mg (0,5 ml untuk sediaan 2mg/ml) IM di paha kiri antorateral bayi.
Kemudian memastikan suhu tubuh bayi normal dan memberikan gelang pengenal pada
bayi. Melakukan pemeriksaan untuk melihat adanya cacat bawaan pada bayi dan satu jam
setelah pemberian vitamin K1, dilanjutkan dengan pemberian suntikan imunisasi hepatitis
B di paha kanan anterolateral bayi. (Kemenkes, 2013)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, asuhan yang tepat diberikan setelah melakukan pengukuran
antropometri adalah memberikan salep mata dan vitamin K1. Namun sesuai pilihan
jawabannya, maka jawaban yang tepat adalah pemberian salep mata.
 Jawaban: D

88. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Persalinan Patologis
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Partus precipitatus adalah persalinan yang berlangsung dalam waktu kurang dari 3 jam,
sehingga dapat terjadi trauma janin dan jalan lahir. (Oxorn dan Forte, 2010 dan Manuaba,
2012)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu dapat didiagnosa mengalami persalinan precipitatus karena dari
pembukaan 4 sampai pembukaan lengkap hanya memakan waktu 2 jam (kurang dari 3
jam).
 Jawaban: C

89. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Jenis Terapi Pengobatan Lesi Pra Kanker
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Krioterapi → perusakan sel-sel pra kanker dengan cara dibekukan (dengan membentuk
bola es pada permukaan leher rahim). Tindakan ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
dasar seperti puskesmas oleh dokter umum/spesialis kebidanan terlatih.
Elektrokauter → perusakan sel-sel prakanker dengan cara dibakar dengan alat kauter dan
dilakukan oleh dokter ahli kandungan dengan anestesi.
Loop Electrosurgical Excision Procedure → pengambilan jaringan yang mengandung sel
prakanker dengan menggunakan alat LEEP.
Konisasi → pengangkatan jaringan yang mengandung sel prakanker dengan jalan operasi.
Histerektomi → pengangkatan seluruh rahim termasuk juga leher rahim.
(Depkes RI, 2009)

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, ibu melakukan terapi pengobatan dengan Loop Electrosurgical
Excision Procedure karena menggunakan teknik pengambilan jaringan sel pra kanker
dengan menggunakan alat LEEP.
 Jawaban: C

90. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Tanda Gejala Kanker Payudara
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling
Konsep Teori :
Tanda-tanda kanker payudara yang terlihat dengan memperhatikan payudara antara lain
penambahan ukuran yang tak biasa pada payudara, salah satu payudara menggantung
lebih rendah dari biasanya, lekukan seperti lesung pipit pada kulit payudara, lekungan
atau lipatan pada puting, perubahan penampilan puting payudara, keluar cairan seperti
susu atau darah dari salah satu puting, adanya benjolan pada payudara, pembesaran
kelenjar getah bening pada lipat ketiak atau leher, serta pembengkakan pada lengan
bagian atas. (Depkes RI, 2009)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Dari kasus tersebut, yang bukan merupakan tanda gejala kanker payudara adalah adanya
rasa nyeri pada payudara bila ditekan.
 Jawaban: E

91. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Bendungan Payudara
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosis
Konsep Teori :
Diagnosis bendungan payudara menurut Kemenkes RI (2016) adalah sebagai berikut:
a. Payudara bengkak dan keras
b. Nyeri pada payudara
c. Terjadi 3-5 hari setelah persalinan
d. d. Kedua payudara terkena

Penyelesaian:
Keluhan yang dirasakan ibu sesuai dengan diagnosis bendungan payudara, karena
payudara bengkak, nyeri, dan kemerahan dirasakan dalam 3-5 hari postpartum, tepatnya
pada 5 hari postpartum.
 Jawaban: B

92. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penanganan Bendungan Payudara
Kompetensi : Keterampilan Klinis Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Menurut Sulistyawati (2009), tindakan kompres panas dilakukan untuk mengurangi rasa
sakit pada payudara bengkak.

Penyelesaian:
Tindakan yang tepat untuk mengurangi rasa sakit yang dialami ibu adalah dengan
kompres panas pada kedua payudara.
 Jawaban: A

93. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Anemia Kehamilan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel
darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi merupakan
bahan baku pembuat sel darah merah. Jika jumlah sel darah banyak, jumlah Hb pun
banyak. Begitu pula sebaliknya, jika kekurangan. Wanita hamil cenderung terkena
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

anemia pada trimester ketiga karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi
untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Zat besi terutama
sangat diperlukan di trimester tiga kehamilan. (Sinsin, 2008) Dalam menegakkan
diagnosis anemia, dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah
lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai
berikut:
a. Hb 11 gr% : tidak anemia
b. 9-10 gr % : anemia ringan
c. 7-8 gr% : anemia sedang
d. <7 gr% : anemia berat
(Manuaba, 1998)

Penyelesaian:
Usia kehamilan ibu sudah memasuki trimester ketiga, sehingga wajar apabila terjadi
anemia. Keluhan yang dirasakan ibu sesuai dengan diagnosis anemia. Selain itu, pada
pemeriksaan didapatkan hasil Hb ibu, yaitu 9 gr %, yang artinya ibu mengalami anemia
ringan. Anemia ringan terjadi karena kekurangan zat besi. Untuk mengatasi anemia
ringan yang terjadi pada ibu hamil tersebut, terapi yang dapat diberikan adalah pemberian
tablet zat besi.
 Jawaban: B

94. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Langkah APN
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Dalam 60 langkah Asuhan Persalinan Normal, langkah pada asuhan bayi baru lahir
adalah sebagai berikut:
 Lakukan penilaian (selintas)
 Keringkan tubuh bayi
 Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil tunggal)
dan bukan kehamilan ganda (gemelli)
 Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin
 Menyuntikkan oksitosin
 Klem tali pusat
 Potong tali pusat
 IMD
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, setelah bayi lahir maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
bidan adalah memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemelli).
 Jawaban: B

95. Stase : Asuhan Bayi Baru Lahir


Kunci Masalah : Tanda Bahaya BBL
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosis
Konsep Teori :
Tetanus yang khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
dapat menimbulkan kematian karena terjadi kejang, sianosis, dan henti napas.
Resevoarnya adalah kotoran hewan atau tanah yang terkontaminasi kotoran hewan dan
manusia. Gejala awal ditunjukkan dengan mulut mecucu dan bayi tidak mau menyusu.
Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap
karena riwayat penyakit tetanus tidak menyebabkan kekebalan pada anak (Supartini,
2014).

Penyelesaian:
Sesuai dengan gejala yang dialami bayi tersebut, yaitu kejang, tidak mau menyusu, mulut
tampak mecucu, maka diagnosa yang tepat adalah tetanus neonatorum.
 Jawaban: B

96. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Sering Kencing
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan pertama disebabkan oleh desakan uterus ke kandung kemih,
sedangkan pada triwulan ketiga karena janin mulai masuk rongga panggul dan menekan
kembali kandung kemih (Walyani, 2015). Cara mengatasinya menurut Sulistyawati
(2011) adalah dengan kosongkan saat ada dorongan untuk kencing, perbanyak minum
pada siang hari, batasi minum kopi, teh, dan soda.

Penyelesaian:
Sesuai dengan ketidaknyamanan yang ibu alami, hal tersebut merupakan
ketidaknyamanan yang normal dialami oleh ibu hamil trimester pertama. Oleh karena itu,
tidak perlu pemberian terapi untuk mengatasinya. Hal yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keluhan tersebut salah satunya adalah dengan membatasi minuman diuretik.
 Jawaban: D
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

97. Stase : Premenopause


Kunci Masalah : Tanda-tanda Premenopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Masa menopause adalah saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi. Menopause
dimulai pada umur yang berbeda orang-orang yang berbeda. Umur umumnya adalah
umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause usia 30 tahun. Menurut
Manuaba (2010), menopause adalah haid terakhir atau saat menstruasi terakhir dengan
tenggang waktu sekitar 1 sampai 2 tahun.

Penyelesaian:
Berdasarkan keluhan ibu, yaitu sudah tidak menstruasi selama 1,5 tahun dan umur ibu 52
tahun, maka hal ini sesuai dengan definisi dan gejala menopause.
 Jawaban: E

98. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Asuhan pada Kala I Fase Laten
Kompetensi : Keterampilan Dasar dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Pada kala I fase laten, yang harus dilakukan oleh bidan adalah menentramkan hati pasien.
Sangat baik pula jika bidan mengajak pasien untuk berdiskusi mengenai posisi apa yang
akan dipilih nanti saat melahirkan. Pada saat awal persalinan, pasien masih beradaptasi
dengan rasa sakit akibat kontraksi yang intensitasnya semakin lama semakin meningkat.
Biarkan ia melakukan gerakan atau aktivitas serta posisi yang ia rasa paling bisa
mengurangi rasa sakitnya atau tawarkan beberapa alternatif, misalnya mandi dengan air
hangat, jongkok, duduk di atas balon besar sambil membaca novel kesukaannya, dan lain-
lain. (Sulistyawati, 2013)

Penyelesaian:
Pada saat awal persalinan, pasien masih beradaptasi dengan rasa sakit akibat kontraksi
yang intensitasnya semakin lama semakin meningkat. Biarkan ia melakukan gerakan atau
aktivitas serta posisi yang ia rasa paling bisa mengurangi rasa sakitnya atau tawarkan
beberapa alternatif, misalnya mandi dengan air hangat, jongkok, duduk di atas balon
besar sambil membaca novel kesukaannya, dan lain-lain. Oleh sebab itu, asuhan yang
dapat diberikan bidan, yaitu memberi kebebasan kepada ibu untuk memilih gerakan atau
aktivitasnya.
 Jawaban: B

99. Stase : Kesehatan Reproduksi Remaja


Kunci Masalah : Kehamilan di Luar Nikah
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Pendampingan dan bimbingan bagi remaja yang hamil di luar nikah:
a. Memberi tuntunan kepada remaja tersebut agar dapat menerima kehamilannya dengan
menjaga kehamilannya dengan baik.
b. Bersama keluarga membantu remaja tersebut membebaskan diri dari kon ik batin
yang dialami.
c. Memberi tuntunan dan bimbingan agar remaja tersebut menyadari arti tuntutan moral
dan pertanggungjawaban mengasuh dan mendidik anaknya.
d. Membantu remaja untuk membentuk kepribadiannya menjadi matang dan dewasa
secara psikis.
e. Melibatkan orang tua dan keluarga untuk membantu remaja tersebut menghadapi
kehamilannya.
f. Melibatkan pemuka agama untuk bimbingan yang diperlukan.
g. Memberi pelayanan/asuhan kebidanan untuk ibu hamil sesuai dengan keluhan.

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus yang terjadi, seorang bidan dapat melakukan pendampingan terhadap
remaja yang hamil diluar nikah dengan melakukan pendekatan agar remaja tersebut mau
menerima dan menjaga kehamilannya dengan baik. Selain itu, pendampingan dilakukan
juga berupa pemberian konseling atau asuhan kehamilan sesuai dengan keluhan yang
dialami remaja tersebut.
 Jawaban: D

100. Stase : Asuhan Keluarga Berencana


Kunci Masalah : Efek Samping Penggunaan IUD
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling
Konsep Teori :
Salah satu efek samping penggunaan IUD di kemudian hari adalah rasa sakit dan
perdarahan. Rasa sakit biasanya merupakan alasan, media utama dari penghentian
pemakaian IUD, yaitu kira-kira 4 - 15% dalam 1 tahun. Tetapi menurut penelitian-
penelitian, rasa sakit dan perdarahan akan berkurang dengan semakin lamanya pemakaian
IUD. (Hartanto, 2002)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, wanita yang merupakan akseptor KB IUD mengeluh sakit perut dan
menginginkan IUD dilepas sesuai teori yang ada bahwa rasa sakit merupakan efek
samping dalam penggunaan IUD. Dalam hal ini, keluhan tersebut merupakan hal normal
dan akan menghilang setelah pemakaian IUD lebih lama lagi. Oleh sebab itu, bidan perlu
menjelaskan hal ini kepada wanita tersebut, agar tidak perlu khawatir dan tetap
menggunakan IUD.
 Jawaban: B
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

101. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Asuhan pada Kala I Fase Aktif
Kompetensi : Keterampilan Dasar dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Pada kala l fase aktif, keberadaan bidan sangat dibutuhkan oleh pasien. Kadang di saat
stres seperti ketika muncul kontraksi, memberi semangat sambil mengarahkan pasien
untuk menatap bidan akan banyak membantu, terutama untuk memandu teknik bernafas
lewat hidung dan mengeluarkan udara lewat mulut agar tetap stabil dan terkontrol. Jika
pasien mulai menangis, bisikkan kata-kata lembut. Dukungan ini biasanya sudah cukup
membantu pasien untuk kembali bangkit dari keputusasaan dan membuat ia dapat
melakukan pengontrolan diri kembali. (Sulistyawati, 2013)

Penyelesaian:
Dalam mengatasi pasien yang menangis dan khawatir akan kondisinya, sebaiknya bidan
memberikan dukungan secara emosional agar pasien dapat mengontrol dirinya sendiri
dalam menghadapi persalinan.
 Jawaban: D

102. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Mekanisme Persalinan Normal
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Mekanisme persalinan normal terbagi dalam beberapa tahap gerakan kepala janin di dasar
panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan bayi:
a. Penurunan kepala
b. Penguncian (engagement)
c. Fleksi
d. Putaran paksi dalam
e. Lahirnya kepala dengan cara ekstensi
f. Restitusi
g. Putaran paksi luar
h. Lahirnya bahu dan anggota badan bayi
(Sulistyawati, 2013)

Penyelesaian:
Dalam kasus telah disebutkan bahwa kepala bayi sudah lahir dan melakukan restitusi,
maka mekanisme persalinan selanjutnya, yaitu putaran paksi luar.
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

103. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Presentasi Janin
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (serviks akan membuka atau menipis) dan akan berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap. (Saifuddin, 2009)
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan
lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) di mana serviks
membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) di mana serviks membuka dari 3-10 cm.
(Sulistyawati, 2013)
Leopold I bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus. Jika
teraba benda bulat, melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting dan susah digerakkan maka itu adalah
bokong janin. (Sulistyawati, 2009)

Penyelesaian:
Dalam kasus, pembukaan serviks adalah 6 cm di mana hal tersebut menunjukkan bahwa
sudah memasuki kala I fase aktif. Pada pemeriksaan leopold didapatkan hasil teraba
lunak, bulat, tidak melenting, dan susah digerakkan. Hal ini menunjukkan bahwa bagian
yang terdapat pada fundus adalah bokong janin. Jadi, diagnosa yang tepat adalah inpartu
kala I fase aktif dengan presentasi bokong.
 Jawaban: D

104. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Tanda-tanda Penyakit Menular Seksual
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum. Tanda gejala orang yang terkena sifilis adalah keluar cairan yang
tidak normal dari saluran kencing (keputihan banyak, berbau, dan berwarna putih
kehijauan), nyeri ketika kencing atau saat berhubungan seksual, gatal di alat kelamin,
adanya luka lecet, adanya perubahan warna kulit dan mata. (Andareto, 2015)

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, ibu mengeluhkan keputihan berwarna kuning kental dan berbau,
nyeri ketika kencing atau saat berhubungan seksual, gatal di alat kelamin, adanya luka
lecet. Berdasarkan teori, tanda yang dialami oleh perempuan tersebut merupakan tanda-
tanda penyakit menular seksual, yaitu sifilis.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

105. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penyebab Puting Susu Lecet
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Penyebab puting susu lecet menurut Saleha (2009) antara lain:
a. Kesalahan dalam teknik menyusui, bayi tidak menyusu sampai areola tertutup oleh
mulut bayi.
Bila bayi hanya menyusu pada puting susu, maka bayi akan mendapat ASi sedikit,
karena gusi bayi tidak menekan pada sinus laktiferus, sedangkan pada ibunya akan
menjadi nyeri/kelecetan pada puting susu.
b. Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu.
c. Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci
puting susu.
d. Bayi dengan tali lidah yang pendek (frenulum lingue),sehingga menyebabkan bayi
sulit mengisap sampai ke kalang payudara dan isapan hanya pada puting susu saja.
e. Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui dengan kurang
berhati-hati.

Penyelesaian:
Penyebab puting susu lecet dan nyeri saat menyusui pada option soal benar semua kecuali
jawaban bayi menyusu hingga areola, karena hal tersebut merupakan cara yang benar
dalam menyusui.
 Jawaban: D

106. Stase : Kesehatan Reproduksi Remaja


Kunci Masalah : Dosis Kontrasepsi Darurat
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Pelayanan kontrasepsi darurat:
1. Metode hormonal
a. Pemberian estrogen dosis tinggi
1) Per oral
a) Memberikan estrogen dengan dosis 50 mg dua kali dengan interval 12 jam.
b) Memberikan etinilestradiol 5 mg selama 5 hari.

2) Suntikan
Suntikan etinilestradiol benzoate 30 mg setiap hari selama 5 hari.
b. Pemberian antiprogestin mifepriston
1) Mifepriston diberikan 200 mg setiap hari selama 4 hari, mulai hari 27
menstruasi.
2) Terjadi penurunan estrogen dan progesteron darah yang menimbulkan
perdarahan, sehingga hasil konsepsi ikut serta dalam perdarahan.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

c. Metode Yuzpe
1) Menggunakan tablet KB, kombinasi dengan dosis 50 mcg etinilestradiol dan
dengan dosis 250 mcg levonogestrel.
2) Diberikan 2 tablet pertama diikuti 2 tablet berikutnya dengan interval 12 jam.
3) Hubungan seks tanpa proteksi sekitar 72 jam.
d. Metode postinor buatan Gedeon Richter Hongaria
1) Pemberian levonogestrel 0,75 mg satu jam setelah berhubungan seks tanpa
proteksi.
2) Penggunaannya hanya 4 tablet dalam satu bulan.
e. Penggunaan Danazol
1) Pemberian Danazol 600 mg dua kali dengan interval 12 jam.
2) Efeknya sebagai kontrasepsi kurang menguntungkan.
2. Metode insersi AKDR
Insersi AKDR dalam waktu 72 jam sampai 7 hari banyak manfaatnya sebagai
kontrasepsi darurat, yang dapat dipertimbangkan pemakaiannya. Perlu diperhatikan
pemakaiannya pada wanita muda yang belum punya anak (remaja) dengan komplikasi
infeksi dapat menimbulkan infertilitas.

Penyelesaian:
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, bahwa pemberian kontrasepsi darurat untuk
mencegah kehamilan yang sesuai, yaitu pemberian etinilestradiol 30 mg selama 5 hari.
 Jawaban: C

107. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penanganan Infeksi pada Masa Nifas
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Vulvitis merupakan infeksi pada luka bekas sayatan episiotomi atau robekan perineum
ditandai dengan daerah sekitar luka membengkak, merah, jahitan mudah terlepas, luka
terbuka menjadi ulkus, dan mengeluarkan pus. Penanganan pada kasus ini merupakan
pemberian antibiotik, roborantia, pemantauan vital sign, serta in take out pasien (makanan
dan minuman). (Sulistyawati, 2009)

Penyelesaian:
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, bahwa tanda-tanda yang ibu rasakan seperti
jahitan perineum membengkak, mudah lepas, dan keluar nanah, maka hal tersebut
merupakan tanda infeksi, yaitu vulvitis. Penanganan yang bisa diberikan salah satunya
adalah pemberian antibiotik.
 Jawaban: A
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

108. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Fase Persalinan
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Menurut Sursilah (2010), fase dalam kala I persalinan adalah sebagai berikut:
a. Fase laten pada kala I persalinan
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menimbulkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada
umumnya, fase laten berlangsung hingga 8 jam.
b. Fase aktif pada kala I persalinan
Fase aktif adalah frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih), uterus mengeras waktu kontraksi,
serviks membuka. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau
10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). Pada fase aktif,
penurunan bagian terendah janin tidak boleh berlangsung lebih dari 6 jam. Fase aktif
dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
1) Fase akselerasi
Pembukaan serviks bertambah dari 3 cm menjadi 4 cm dalam waktu sekitar 2 jam.
2) Fase dilatasi maksimal
Pembukaan serviks berlangsung lebih cepat, yaitu 4 cm menjadi 9 cm dalam
waktu 2 jam.
2) Fase deselerasi
Pembukaan serviks melambat dari 9 cm menjadi lengkap dalam waktu 2 jam.

Penyelesaian:
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, maka diagnosa yang tepat untuk
kasus ini adalah inpartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal.
 Jawaban: E

109. Stase : Asuhan Neonatus


Kunci Masalah : Kelainan Kongenital pada Neonatus
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Atresia anus adalah obstruksi pada anus atau bisa diartikan juga anus imperforata
merupakan defek kongenital di mana lubang anus hilang atau tersumbat. Anus merupakan
lubang menuju rektum di mana kotoran meninggalkan tubuh. Gejalanya berupa lubang
anus yang sangat dekat dengan lubang vagina pada anak perempuan, hilangnya lubang
atau lubang salah tempat ke anus, tidak adanya mekonium dalam 24-48 jam pasca
kelahiran, kotoran keluar melalui vagina, dasar penis, skrotum ataupun uretra, dan perut
gembung. (Marmi, 2012)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, bahwa tanda-tanda yang terjadi pada bayi
perempuan tersebut merupakan tanda-tanda adanya kelainan kongenital berupa atresia
ani/atresia anus.
 Jawaban: B

110. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada
uterus, sebelum janin dilahirkan. Hal ini berlaku pada kehamilan dengan masa gestasi
diatas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram. Proses solusio plasenta dimulai
dengan terjadinya perdarahan dalam desidua basalis yang menyebabkan hematoma
retroplaster. Hematoma dapat semakin membesar ke arah pinggir plasenta sehingga jika
amniokhorion sampai terlepas, perdarahan akan keluar melalui ostium uteri, sebaliknya
apabila amniokhorion tidak terlepas, perdarahan tertampung dalam uterus. (Saifuddin,
2009) Gejala yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his.
2. Anemia dan syok; beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya
darah yang keluar.
3. Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan
darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang.
4. Palpasi sukar karena rahim keras.
5. Fundus uteri makin lama makin naik.
6. Bunyi jantung biasanya tidak ada.
7. Pada roucher terasa ketuban yang tegang terus-menerus (karena isi rahim bertambah).
8. Sering ada protein urine karena disertai preeklampsia.
(Sastrawinata, Sulaiman, dkk, 2005)

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, ibu mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah
kehitaman disertai rasa nyeri. Selain itu, berdasarkan hasil anamnesa didapatkan data
bahwa ibu baru saja terjatuh.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah rendah, nadi dan pernafasan meningkat.
Selain itu, ibu tampak anemis, palpasi perut teraba tegang terus-menerus, letak bayi sukar
ditentukan, dan terdapat nyeri tekan pada abdomen. Jadi, diagnosa yang tepat pada kasus
ini adalah solusio plasenta.
 Jawaban: D
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

111. Stase : Asuhan Keluarga Berencana


Kunci Masalah : Penanganan Efek Samping Penggunaan KB IUD
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Kriteria PID menurut SWEET (1981);
a. Riwayat sakit perut bagian bawah.
b. Nyeri tekan perut bagian bawah (diutamakan dengan nyeri tekan lepas).
c. Nyeri goyang serviks.
d. Nyeri tekan adneksa.
e. Satu dari pemeriksaan laboratorium harus ada;
1) Demam
2) Leukositosis
3) Masa adneksa in ammator pada pemeriksaan USG.
4) Ditemukan bakteri dan sel darah putih dalam cairan peritoneal pada kuldosentesis.
Pengobatan PID meliputi lima tindakan:
a. Diagnosa dini.
b. Pengangkatan/pengeluaran IUD.
c. Terapi antibiotika.
d. Follow-up yang teratur.
e. Pengobatan partner seksualnya.
(Hartanto, 2002)

Penyelesaian:
Berdasarkan tanda-tanda yang dialami oleh ibu, maka hal tersebut merupakan tanda
terjadinya infeksi, yaitu PID. Hal tersebut merupakan efek samping dari penggunaan
IUD. Oleh karena itu, penanganan yang tepat adalah melepas IUD serta memberikan
pengobatan berupa antibiotik.
 Jawaban: A

112. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan pada Kasus Abortus Insipiens
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar. Bayi
mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai > 500 gr atau umur
kehamilan > 20 minggu. Abortus insipiens merupakan abortus yang sedang berlangsung
dan tidak dapat dicegah lagi, ostium terbuka, teraba ketuban, berlangsung hanya beberapa
jam saja. (Sastrawinata, 2004)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penanganan menurut Marmi (2015):


a. Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi
Vakum Manual (AVM). Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, maka;
1) Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang sesudah 15 menit jika perlu) atau
misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam jika perlu).
2) Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
b. Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu, maka:
1) Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi, kemudian evakuasi sisa-sisa hasil
konsepsi.
2) Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (garam
siologik atau larutan Ringer Laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk
membantu ekspulsi hasil konsepsi.
c. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, ibu mengeluhkan terjadinya perdarahan yang banyak dari jalan lahir
serta nyeri perut yang hebat. Selain itu, pada pemeriksaan didapatkan ibu anemis, kanalis
servikal terbuka, teraba hasil konsepsi, dan perdarahan yang banyak. Hal tersebut
merupakan tanda-tanda terjadinya abortus insipiens. Penanganan yang tepat dilakukan
adalah menunggu hasil konsepsi keluar secara spontan, setelah itu mengevakuasi sisa-sisa
hasil konsepsi.
 Jawaban: B

113. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan pada Distosia Bahu
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Distosia bahu adalah kegagalan persalinan bahu setelah kepala lahir, dengan mencoba
salah satu metode persalinan bahu. Penanganan distosia bahu salah satunya dengan posisi
Mc. Robert atau eksi tungkai yang nyata ke abdomen ibu. Perasat ini mendatarkan
sakrum, merotasikan sim sis pubis ke sudut yang lebih menguntungkan, dan mengurangi
tarikan yang diperlukan untuk melahirkan bayi (EGC, 2010).

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, terjadi persalinan dengan distosia bahu, sehingga perasat yang dapat
dilakukan bidan untuk membantu melahirkan bayi adalah dengan Mc. Robert.
 Jawaban: D

114. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Atonia Uteri
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Atonia uteri terjadi akibat kegagalan kontraksi otot rahim yang menyebabkan pembuluh
darah pada bekas implantasi terbuka sehingga menyebabkan perdarahan. Penyebab
terjadinya atonia uteri, yaitu keadaan umum ibu lemah atau ibu mengalami anemia,
grandemultipara, jarak kehamilan < 2 tahun, distensi rahim berlebihan (hidramnion dan
hamil kembar), serta tindakan persalinan seperti partus lama/persalinan terlantar dan
trauma persalinan seperti robekan vagina, robekan serviks, dan ruptur uteri. (EGC, 1994)
Penatalaksanaan menurut Marmi (2015):
a. Bersihkan semua gumpalan darah atau membran yang mungkin berada di dalam
mulut uterus atau di dalam uterus.
b. Segera mulai melakukan kompresi bimanual internal.
c. Jika uterus sudah mulai berkontraksi secara perlahan tarik tangan penolong. Jika
uterus sudah mulai berkontraksi, lanjutkan memantau kondisi ibu secara ketat.
d. Jika uterus tidak berkontraksi setelah 5 menit, minta anggota keluarga melakukan
kompresi bimanual eksterna. Sementara penolong memberikan metergin 0,2 mg IM
dan mulai memberikan IV (RL dengan 20 IU oksitosin/500 cc dengan tetesan cepat).
e. Jika uterus masih juga belum berkontraksi, mulai lagi kompresi bimanual interna
setelah Anda memberikan injeksi metergin dan sudah mulai IV.
f. Jika uterus masih juga belum berkontraksi dalam 5-7 menit, bersiaplah untuk
melakukan rujukan dengan IV terpasang pada 500 cc/jam hingga tiba di tempat
rujukan atau sebanyak 1,5 liter seluruhnya diinfuskan kemudian teruskan dengan laju
infus 125 cc/jam.

Penyelesaian:
Berdasarkan keluhan yang dirasakan ibu dan juga hasil pemeriksaan, menunjukkan ibu
mengalami atonia uteri. Penanganan atonia uteri adalah dengan melakukan kompresi
bimanual interna untuk membantu uterus agar bisa berkontraksi dengan normal.
 Jawaban: C

115. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penyulit Persalinan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Bayi cukup bulan pada umumnya memiliki ukuran bahu yang lebih lebar dari kepalanya,
sehingga mempunyai risiko terjadi distosia bahu. Risiko akan meningkat dengan
bertambahnya perbedaan antara ukuran badan dan bahu dengan ukuran kepalanya. Pada
bayi makrosomia, perbedaan ukuran tersebut lebih besar dibanding bayi tanpa
makrosomia, sehingga bayi makrosomia lebih berisiko (Prawirohardjo, 2012).
Bahu macet (distosia bahu) adalah kelahiran janin dengan bahu anterior macet di atas sim
sis pubis dan tidak bisa masuk melalui pintu bawah panggul, sehingga bahu menjadi tidak
dapat digerakkan. Kondisi yang perlu diantisipasi terhadap kemungkinan adanya distosia
bahu salah satunya adalah janin besar yang ditemukan dari pemeriksaan palpasi.
Diagnosis distosia bahu adalah kepala janin dapat dilahirkan tapi tetap berada di dekat
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

vulva, dagu tertarik dan menekan perineum, tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu
yang terperangkap di belakang sim sis pubis. (Sulistyawati, 2013)

Penyelesaian:
Pada kasus, kepala bayi sudah bisa dilahirkan akan tetapi bayi gagal melakukan putaran
paksi luar dan tetap pada posisi antero-posterior serta terlihat adanya tanda turtle sign.
Hal ini menunjukkan adanya tanda distosia bahu. Selain itu, disebutkan bahwa TFU 40
cm, yang menunjukkan bahwa TBJ 4.495 gram. Dalam hal ini, bayi termasuk makrosomi
dan menjadi penyebab terjadinya distosia bahu.
 Jawaban: A

116. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Pemeriksaan Pembukaan Serviks pada Kala I
Persalinan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan sangat penting dilakukan dalam masa
persalinan. Pada fase aktif, observasi lebih seksama dilakukan meliputi denyut jantung
janin setiap 1/2 jam, frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2 jam, nadi setiap
1/2 jam, pembukaan serviks setiap 4 jam, penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam,
tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam, produksi urine, aseton, dan protein
setiap 2 sampai 4 jam. (JNPK-KR, 2008)
Fase aktif adalah frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih), uterus mengeras waktu kontraksi,
serviks membuka. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10
cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida)
atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). Pada fase aktif, penurunan bagian terendah
janin tidak boleh berlangsung lebih dari 6 jam. (Sursilah, 2010).

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, pukul 15.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil
pembukaan serviks 8 cm. Secara teori, observasi pembukaan serviks dilakukan setiap 4
jam sekali. Akan tetapi, pembukaan 4 cm hingga 10 cm terjadi dengan kecepatan rata-rata
1 cm per jam. Pada kasus tersebut, untuk mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm masih
kurang 2 cm lagi. Apabila pemeriksaan dilakukan 4 jam lagi, maka akan terlalu lama
karena pembukaan hingga 2 cm hanya butuh 2 jam lagi. Jadi, pemeriksaan pembukaan
serviks tidak perlu menunggu 4 jam namun hanya 2 jam setelah pemeriksaan pada pukul
15.00 WIB. Jadi, pemeriksaan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
 Jawaban: C
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

117. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penatalaksanaan Asuhan Persalinan Normal
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Setelah terjadi pembukaan lengkap, beritahukan pada ibu bahwa hanya dorongan
alamiahnya yang mengisyaratkan ia untuk meneran dan kemudian beristirahat di antara
kontraksi. Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu
mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar,
serta mengikuti dorongan alamiah yang terjadi. Catatkan hasil pemantauan pada
partograf. Beri cukup minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit. Pastikan ibu dapat
beristirahat di antara kontraksi. (JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Pada kasus dijelaskan bahwa pembukaan sudah lengkap. Selain itu, terjadi pecah ketuban
secara spontan sehingga tidak perlu dilakukan tindakan amniotomi. Kandung kemih
kosong, sehingga tidak perlu dilakukan kateterisasi untuk mengeluarkan urine. DJJ dalam
batas normal dan his juga dalam keadaaan baik dan kuat. Jadi, pada kasus ini tindakan
yang tepat dilakukan oleh bidan adalah memimpin ibu meneran.
 Jawaban: B

118. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Asuhan Kala II pada Primigravida
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Kala Il adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.
(Sulistyawati, 2013)

Penyelesaian:
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, bahwa lama persalinan kala ll pada ibu
primigravida adalah 2 jam. Pada kasus sudah dipimpin meneran selama 1 jam, sehingga
masih ada toleransi waktu hingga 1 jam berikutnya. Oleh karena itu, asuhan yang harus
dilakukan bidan, yaitu tetap memimpin meneran hingga 1 jam lagi.
 Jawaban: B

119. Stase : Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita


Kunci Masalah : Penanganan Infeksi pada Masa Nifas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Jadwal imunisasi menurut Sembiring (2017) adalah sebagai berikut:

Umur Jenis Vaksin


0 -7 hari Hb-0
1 bulan BCG, polio 1
2 bulan DPT – HB - Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT – HB - Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT - HB - Hib 3, Polio 4
9 bulan Campak
18 bulan DPT – HB - Hib
24 bulan Campak

Penyelesaian:
Berdasarkan usia bayi tersebut, yaitu 9 bulan, maka imunisasi yang tepat diberikan pada
bulan ini adalah imunisasi campak.
 Jawaban: E

120. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Fokus Asuhan 6 Jam Postpartum
Kompetensi : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Tujuan kunjungan ulang pada waktu 6-8 jam persalinan menurut Saleha (2009) adalah:
a. Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas.
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberi rujukan bila
perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d. Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.
e. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

Penyelesaian:
Pada kasus tersebut, ibu melahirkan 6 jam yang lalu, sehingga fokus asuhan pada
kunjungan ulang 6-8 jam salah satunya adalah mencegah terjadinya perdarahan pada
masa nifas.
 Jawaban: C

121. Stase : Nifas


Kunci Masalah : Penyulit Kala III
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Retensio plasenta adalah plasenta atau bagian-bagiannya dapat tetap berada di dalam
uterus setelah bayi lahir. Disebabkan oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus,
plasenta sudah lepas tetapi lahir disebabkan tidak adanya usaha untuk melahirkan atau
salah penanganan kala III, kontraksi uterus kurang kuat, dan plasenta melekat kuat pada
dinding uterus. (Marmi, 2011)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa terdapat perempuan melahirkan anak pertamanya setelah 30
menit dilakukan penatalaksanaan penegangan tali pusat terkendali plasenta belum lahir.
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah retensio plasenta.
 Jawaban: E

122. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penanganan Retensio Plasenta
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Bidan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Retensio plasenta adalah plasenta atau bagian-bagiannya dapat tetap berada di dalam
uterus setelah bayi lahir. Disebabkan oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus,
plasenta sudah lepas tetapi lahir disebabkan tidak adanya usaha untuk melahirkan atau
salah penanganan kala III, kontraksi uterus kurang kuat, dan plasenta melekat kuat pada
dinding uterus. Penatalaksanaan retensio plasenta, yaitu sebagai berikut:
1. Jika plasenta terlihat di dalam vagina, minta ibu untuk mengejan atau apabila
penolong bisa merasakan adanya plasenta di vagina, keluarkan plasenta tersebut.
2. Pastikan kandung kemih kosong, jika diperlukan kateterisasi kandung kemih.
3. Jika plasenta belum keluar, berikan oksitosin 10 unit IM.
4. Jika plasenta belum lahir setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus
berkontraksi, lakukan penarikan tali pusat terkendali.
5. Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk mengeluarkan plasenta
secara manual. Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji pembekuan darah
sederhana.
(Marmi, 2011)

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat seorang perempuan melahirkan anak pertamanya setelah 30 menit
dilakukan penatalaksanaan penegangan tali pusat terkendali plasenta belum lahir. Jika
plasenta belum lahir setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus berkontraksi
lakukan penarikan tali pusat terkendali, jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil,
cobalah untuk mengeluarkan plasenta secara manual. Jadi, tindakan yang harus dilakukan
bidan adalah melakukan manual plasenta.
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

123. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penanganan Bendungan Payudara
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam
rangka untuk mempersiapkan diri untuk laktasi. Bendungan terjadi akibat bendungan
berlebihan pada limfatik dan vena sebelum laktasi. Penanganan apabila terjadi bendungan
ASI:
1. Menyusui sesering mungkin.
2. Kedua payudara disusukan.
3. Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
4. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih
mudah memasukkan ke mulut bayi.
5. Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi.
6. Bila ibu demam diberikan obat penurun demam.
7. Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak
minum.
(Walyani & Elisabeth Siwi, 2015)

Penyelesaian:
Pada kasus didapatkan hasil pemeriksaan involusi uterinya baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal, payudara terasa tegang dan bengkak. Berdasarkan teori, diagnosa yang
tepat untuk kasus tersebut adalah bendungan payudara. Jadi, jawaban yang tepat untuk
menangani bendungan payudara adalah kompres hangat payudara sebelum disusukan.
 Jawaban: A

124. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Tanda Bahaya Masa Nifas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Postpartum blues merupakan sekuel umum kelahiran bayi yang disebabkan oleh
kombinasi beberapa faktor termasuk adanya gangguan tidur yang tidak dapat dihindari
oleh ibu selama masa-masa awal menjadi seorang ibu. Postpartum blues biasanya dimulai
beberapa hari setelah kelahiran dan berakhir setelah 10-14 hari. Karakteristik postpartum
blues meliputi menangis, merasa letih karena melahirkan, gelisah, perubahan alam
perasaan, menarik diri serta reaksi negatif terhadap bayi dan keluarga. (Sulistyawati, Ari,
2009)

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat seorang perempuan melahirkan anak pertamanya 4 hari yang lalu,
mengeluhkan ASI keluar sedikit, tidak mau mengasuh bayinya, merasa gelisah, dan
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

bayinya tidur terpisah dengan ibunya. Sesuai dengan teori, maka diagnosa yang tepat
pada kasus tersebut adalah postpartum blues.
 Jawaban: B

125. Stase : Nifas


Kunci Masalah : Penanganan Postpartum Blues
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling
Konsep Teori :
Postpartum blues merupakan sekuel umum kelahiran bayi yang disebabkan oleh
kombinasi beberapa faktor termasuk adanya gangguan tidur yang tidak dapat dihindari
oleh ibu selama masa-masa awal menjadi seorang ibu. Postpartum blues biasanya dimulai
beberapa hari setelah dan berakhir setelah 10-14 hari. Karakteristik postpartum blues
meliputi menangis, merasa letih karena melahirkan, gelisah, perubahan alam perasaan,
menarik diri serta reaksi negatif terhadap bayi dan keluarga, Kunci untuk mendukung
wanita dalam melalui periode ini adalah berikan perhatian dan dukungan yang baik
baginya, serta yakinkan padanya bahwa ia adalah orang yang berarti bagi keluarga dan
suami. Hal lain yang terpenting, berikan kesempatan untuk beristirahat yang cukup.

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat seorang perempuan melahirkan anak pertamanya 4 hari yang lalu,
mengeluhkan ASI keluar sedikit, tidak mau mengasuh bayinya, dan merasa gelisah.
Bayinya tidur terpisah dengan ibunya. Menurut teori, tindakan yang tepat yang harus
dilakukan oleh bidan adalah memberikan perhatian dan dukungan pada ibu.
 Jawaban: E

126. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Dosis Vitamin A Masa Nifas
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Kebutuhan vitamin A pada ibu menyusui adalah 200.000 unit, agar ibu dapat memberikan
kebutuhan vitamin A kepada anaknya melalui ASI. (Sulistyawati, Ari, 2009)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa terdapat ibu nifas 2 jam di Bidan Praktik Mandiri, sudah
menyusui bayinya dan sedang istirahat. Sesuai dengan teori, maka kebutuhan vitamin A
pada ibu nifas, yaitu 2 x 200.000 IU.
 Jawaban: B

127. Stase : Penyakit Menular Seksual


Kunci Masalah : Tanda-tanda Servisitis
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosis
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Servisitis akuta merupakan infeksi yang disebabkan oleh gonokokus (gonorea) sebagai
salah satu infeksi hubungan seksual. Pada infeksi setelah keguguran dan persalinan
disebabkan oleh sta lokokus dan streptokokus. Gejala infeksi ini adalah pembengkakan
mulut rahim, pengeluaran cairan bernanah, dan adanya rasa nyeri yang dapat menjalar ke
sekitarnya, (Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk, 2009)

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat seorang perempuan mengeluhkan keputihan yang berlebih dan rasa
nyeri pada daerah kemaluan, serta setelah dilakukan periksaan adanya pembengkakan
pada mulut rahim, Sesuai dengan teori yang disebutkan, sehingga diagnosa yang tepat
pada kasus ini adalah servisitis.
 Jawaban: B

128. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Pengeluaran Lokhea
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :

Lochea Waktu Warna Ciri-ciri


Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum,
Kekuningan/
Serosa 7 – 14 hari juga terdiri dari leukosit, dan robekan laserasi
kecoklatan
plasenta.
(Pitriani, Risa, dan Rika Andriyani, 2014)

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat perempuan dalam masa nifas 7 hari. Hasil pemeriksaan PPV merah
kecoklatan, Menurut teori lochea serosa, biasanya terjadi pada hari ke-7 sampai dengan
14, berwarna kecokelatan atau kekuningan, dengan ciri-ciri lebih sedikit darah dan lebih
banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta. Jadi, jenis lochea
sesuai kasus di atas adalah lochea serosa.
 Jawaban: B

129. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Retensio plasenta adalah plasenta atau bagian-bagiannya dapat tetap berada di dalam
uterus setelah bayi lahir. Disebabkan oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus,
plasenta sudah lepas tetapi lahir disebabkan tidak adanya usaha untuk melahirkan atau
salah penanganan kala III, kontraksi uterus kurang kuat, dan plasenta melekat kuat pada
dinding uterus. Penatalaksanaan retensio plasenta adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

1. Jika plasenta terlihat di dalam vagina, minta ibu untuk mengejan atau apabila
penolong bisa merasakan adanya plasenta di vagina, keluarkan plasenta tersebut.
2. Pastikan kandung kemih kosong, jika diperlukan kateterisasi kandung kemih.
3. Jika plasenta belum keluar setelah 15 menit dilakukan PTT, berikan oksitosin 10 unit
IM.
4. Jika plasenta belum lahir setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus
berkontraksi, lakukan penarikan tali pusat terkendali.
5. Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk mengeluarkan plasenta
secara manual. Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji pembekuan darah
sederhana.
(Marmi, 2011)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa setelah 15 menit dilakukan penatalaksanaan penegangan
tali pusat terkendali plasenta belum lahir. Menurut teori, jika plasenta belum keluar
setelah 15 menit dilakukan PTT, berikan oksitosin 10 unit IM, jika plasenta belum lahir
setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus berkontraksi lakukan penarikan tali pusat
terkendali, jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk mengeluarkan
plasenta secara manual. Jadi, penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah
dengan memberikan oksitosin kembali 10 IU secara IM.
 Jawaban: C

130. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Bidan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam
rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Bendungan terjadi akibat bendungan berlebihan
pada limfatik dan vena sebelum laktasi. Penanganan apabila terjadi bendungan ASI
adalah sebagai berikut:
1. Menyusui sesering mungkin.
2. Kedua payudara disusukan.
3. Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
4. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih
mudah memasukkan ke mulut bayi.
5. Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi.
6. Bila ibu demam diberikan obat penurun demam.
7. Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak
minum.
(Walyani & Elisabeth Siwi, 2015)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Pada kasus didapatkan hasil pemeriksaan involusi uterinya baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal, payudara terasa tegang dan bengkak. Menurut teori bendungan payudara,
peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka untuk mempersiapkan diri
untuk laktas. Penanganan yang benar apabila terjadi bendungan ASI adalah kompres
panas bergantian pada payudara.
 Jawaban: A

131. Stase : Menopause


Kunci Masalah : Tahapan Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Masa senium adalah masa sesudah menopause atau bisa disebut dengan istilah pasca
menopause. Kondisi ini dapat diidentifikasikan bila telah mengalami menopause 12 bulan
sampai menuju ke Senium dan umumnya terjadi pada usia 50 tahun. Pada periode pasca
menopause, wanita telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak
mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun. (Suparni, Ita Eko, & Reni Yuli Astutik,
2016).

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa perempuan tersebut sudah berhenti menstruasi 1 tahun dan
sering mengalami susah tidur. Menurut konsep teori, masa senium adalah masa sesudah
menopause atau bisa disebut dengan istilah pasca menopause. Kondisi ini dapat
diidentifikasikan bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium
dan umumnya terjadi pada usia 50 tahun. Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus di atas
adalah senium.
 Jawaban: D

132. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, di mana janin belum mampu
hidup di luar rahim dengan kriteria kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram.
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung ditandai dengan terbukanya
ostium uteri eksternum dan perdarahan. (Achadiat, Chrisdiono M, 2004)

Penyelesaian:
Pada kasus, perempuan tersebut mengeluhkan perdarahan bercak dan nyeri perut bagian
bawah. Setelah dilakukan pemeriksaan, ostium uteri eksternum terbuka. Menurut konsep
teori, abortus insipiens adalah abortus yang sedang berlangsung ditandai dengan
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

terbukanya ostium uteri eksternum dan perdarahan. Jadi, diagnosis pada kasus adalah
abortus insipiens.
 Jawaban: C

133. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Abortus Insipiens
Kompetensi : Keterampilan dalam Praktik Bidan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Abortus insipiens pada prinsipnya dilakukan evakuasi atau pembersihan kavum uteri
dengan cara dilakukan dilatasi dan kuretase sesegera mungkin.
(Achadiat, Chrisdiono M, 2004)

Penyelesaian:
Diagnosa pada kasus adalah abortus insipiens. Menurut konsep teori, abortus insipiens
pada prinsipnya dilakukan evakuasi atau pembersihan kavum uteri dengan cara dilakukan
dilatasi dan kuretase sesegera mungkin. Jadi, tindakan yang dilakukan adalah dilatasi dan
kuretase.
 Jawaban: B

134. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Fase Persalinan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Pada saat persalinan akan dibagi menjadi 3 fase, yaitu fase akselerasi, fase dilatasi
maksimal, dan fase deselerasi. Fase akselerasi adalah fase yang dalam waktu 2 jam
serviks akan mengalami pembukaan 3 cm sampai 4 cm. Fase dilatasi maksimal adalah
fase di mana serviks akan mengalami pembukaan secara cepat, yaitu selama 2 jam akan
membuka dari 4 cm menjadi 9 cm. Fase deselerasi adalah rase di mana serviks akan
mengalami pembukaan yang melambat kembali, dalam 2 jam akan terjadi pembukaan
dari 9 cm menjadi pembukaan lengkap (10 cm). Pada fase dilatasi maksimal akan terjadi
pembukaan dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam pada perempuan nulipara atau
primigravida dan 1 cm atau lebih pada perempuan multigravida. (Sulistyawati, 2012)

Penyelesaian:
Pada kasus seorang perempuan datang ke BPM pada pukul 20.00 WIB dan telah
dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil pembukaan serviks 6 cm. Sesuai dengan
konsep teori, apabila sudah terjadi fase dilatasi maksimal akan terjadi pembukaan dengan
kecepatan 1 cm per jam, sehingga pada pukul 00.00 pembukaan akan lengkap.
 Jawaban: B
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

135. Stase : Asuhan Keluarga Berencana


Kunci Masalah : Pemilihan Alat Kontrasepsi
Kompetensi : Komunikasi Efektif
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Keuntungan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah:
1. Sebagai kontrasepsi efektivitasnya tinggi.
2. AKDR dapat aktif segera setelah lahir.
3. Metode jangka panjang.
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
5. Tidak memengaruhi hubungan seksual.
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil.
7. Tidak ada efek samping hormonal.
8. Tidak memengaruhi kualitas ASI.
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus.
10. Dapat digunakan sampai menopause.
11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
12. Membantu mencegah kehamilan ektopik.
(Saifuddin, 2011)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan seorang perempuan berusia 24 tahun, anak terakhir berusia 1 bulan
ingin menggunakan metode kontrasepsi, riwayat kesehatan baik, ibu sedang menyusui
bayinya dan BB ibu 90 kg, serta ibu sering lupa apabila menggunakan alat kontrasepsi.
Menurut teori salah satu keuntungan dari kontrasepsi AKDR, yaitu tidak dapat
mempengaruhi kualitas ASI serta ibu tidak perlu mengingat-ingat waktu penggunaan
kontrasepsi. Untuk ibu yang sedang menyusui dapat memilih alat kontrasepsi dalam
rahim. Jadi, bidan dapat menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi IUD.
 Jawaban: E

136. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penyulit Kala III
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Retensio plasenta adalah keterlambatan kelahiran plasenta selama setengah jam setelah
persalinan bayi. Pada beberapa kasus, dapat retensi plasenta berulang (habitual retensio
plasenta). Plasenta harus dapat dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya
perdarahan. Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan grandemultipara dengan
implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesiva, plasenta akreta, plasenta inkreta,
serta plasenta perkreta. Bidan hanya diberikan kesempatan untuk melakukan plasenta
manual dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan lebih dari 400 cc dan terjadi
retensio plasenta (setelah menunggu 30 menit). (Manuaba, 2007)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Dalam kasus disebutkan bahwa setelah kelahiran bayi, disuntikkan oksitosin 10 unit
secara IM dan dilakukan PTT, selang 15 menit kemudian belum ada tanda-tanda
pelepasan plasenta lalu diberikan oksitosin 10 unit secara IM lagi belum ada tanda-tanda
pelepasan plasenta. Menurut konsep teori, retensio plasenta terjadi apabila adanya
keterlambatan kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan bayi. Jadi,
diagnosa yang pada kasus di atas adalah retensio plasenta.
 Jawaban: C

137. Stase : Persalinan


Kunci Masalah : Laserasi Perineum
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan.
Kejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan secara cepat dan tidak terkendali.
Laserasi derajat III adalah laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum,otot perineum, dan otot s ngter ani (JNPK-KR, 2008).

Penyelesaian:
Dalam kasus disebutkan bahwa pasien mengalami robekan pada kulit, otot perineum, dan
otot s ngter ani. Sesuai dengan konsep teori, kasus tersebut sesuai dengan laserasi derajat
III. Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah laserasi derajat III.
 Jawaban: C

138. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Laserasi Perineum
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Laserasi derajat III adalah laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum, dan otots ngter ani. Pada laserasi derajat III, penolong APN
tidak dibekali keterampilan untuk reparasi laserasi perineum derajat tiga maupun empat,
sehingga apabila terjadi laserasi derajat tiga atau empat harus segera dirujuk ke fasilitas
rujukan atau rumah sakit. (JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Pada kasus pasien mengalami laserasi derajat III, menurut konsep teori pada laserasi
derajat tiga maupun empat, penolong APN tidak dibekali keterampilan untuk reparasi
laserasi perineum derajat tiga maupun empat. Oleh karena itu, terjadi laserasi derajat tiga
atau empat harus segera dirujuk ke fasilitas rujukan atau rumah sakit. Jadi, apabila terjadi
laserasi derajat III segera dilakukan rujukan ke fasilitas rujukan atau rumah sakit.
 Jawaban: A
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

139. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Hipertensi pada Kehamilan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil. Perubahan-
perubahan normal pada uterus selama postpartum adalah sebagai berikut:

Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus Diameter Uterus


Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
Pertengahan pusat dan
7 hari (minggu 1) 500 gram 7,5 cm
simpisis
14 hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gram 5 cm
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
(Pitriani, Risa, dan Rika Andriyani, 2014)

Penjelasan:
Pada kasus, bidan melakukan kunjungan nifas 7 hari ke rumah ibu. Ibu mengeluhkan
perutnya mules, bayinya sudah menyusu ASI keluar, selanjutnya bidan melakukan
pemeriksaan fisik. Menurut konsep teori, plasenta lahir TFU setinggi pusat, 7 hari
setinggi pertengahan pusat simpisis, 14 hari TFU tidak teraba, dan 6 minggu keadaan
TFU normal. Jadi, TFU pada hari ke-7 adalah pertengahan pusat simpisis.
 Jawaban: B

140. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Hipertensi pada Kehamilan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Preeklampsia sedang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau
diastolik 15 mmHg, dan proteinuria +2.

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu mengeluhkan pusing dan penglihatannya kurang jelas dengan TD
150/100 dan protein urine +2. Menurut konsep teori, tanda-tanda tersebut merupakan
tanda dari preeklampsia sedang. Jadi, diagnosa pada kasus di atas adalah preeklampsia
sedang.
 Jawaban: D

141. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Penyakit Ginekologi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Gejala klinik mioma uteri:
1. Perdarahan tidak normal
a. Hipermenorea perdarahan banyak saat menstruasi.
b. Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi.
c. Gangguan kontraksi otot rahim.
d. Perdarahan berkepanjangan.
Akibat perdarahan penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah,
pusing, cepat lelah, dan mudah terjadi infeksi.
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran miometrium dapat terjadi:
a. Terasa berat di abdomen bagian bawah.
b. Sukar miksi atau defekasi.
c. Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf.
(Manuaba & Ida Bagus Gede, 1998)

Penyelesaian:
Pada kasus, seorang perempuan usia 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan
perdarahan yang banyak saat menstruasi, serta terasa berat di abdomen bagian bawah,
pemeriksaan terasa nyeri tekan pada bagian abdomen. Menurut teori, gejala klinik
tersebut merupakan gejala dari adanya mioma uteri. Jadi, diagnosis pada kasus di atas
adalah mioma uteri.
 Jawaban: A

142. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Infertilitas
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan pria dan wanita untuk menghasilkan
keturunan, terhitung minimal telah menikah selama setahun dan sudah melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Selain itu, infertilitas juga berarti
wanita yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran. Dalam bahasa awam,
infertil disebut tidak subur atau mandul. Infertilitas ada dua macam, yaitu infertilitas
primer dan infertilitas sekunder. Pasangan dengan infertilitas primer sama sekali tidak
bisa hamil. Sementara itu, infertilitas sekunder adalah sulit untuk hamil setelah
sebelumnya pernah sekali hamil dan melahirkan secara normal. (Gunawan, Adi W., 2012)

Penyelesaian:
Pada kasus, seorang janda mempunyai anak berusia 5 tahun, menikah lagi dengan pria.
Setelah 3 tahun menikah yang kedua, pasangan tersebut belum dikaruniai anak. Tidak
menggunakan kontrasepsi serta pasangan tersebut hidup bahagia dan harmonis,
melakukan hubungan seksual secara normal. Menurut konsep teori, infertilitas sekunder
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

adalah sulit untuk hamil setelah sebelumnya pernah sekali hamil dan melahirkan secara
normal. Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus adalah infertilitas sekunder.
 Jawaban: E

143. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Psikologi Masa Nifas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Fisiologi Nifas
Konsep Teori :
Periode adaptasi masa nifas taking in menurut Rubin:
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu pada umumnya pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya.
b. Ibu akan mengulang-ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan.
c. Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mencegah gangguan tidur.
d. Peningkatan nutrisi mungkin dibutuhkan karena selera makan ibu biasanya
bertambah. Nafsu makan yang kurang menandakan proses pengambilan kondisi ibu
tidak berlangsung normal.

Penyelesaian:
Pada kasus terdapat seorang perempuan berusia 22 tahun, melahirkan 1 hari yang lalu di
Bidan Praktik Mandiri. Saat ini, dia tampak masih tergantung dengan bantuan bidan
dalam merawat bayinya. Ketika para tetangga menengoknya dia sangat antusias
mengulang cerita tentang proses persalinannya. Menurut teori, tanda-tanda yang dialami
ibu merupakan adaptasi masa nifas, yaitu taking in. Jadi, diagnosa yang tepat pada kasus
tersebut, yaitu taking in.
 Jawaban: A

144. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Diagnosa Kebidanan
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Diagnosa kebidanan pada persalinan adalah sebagai berikut:
Ibu umur 20-30 tahun, G4P3A0, UK 36-40 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, puka/
puki, presentasi kepala, siologis.

Penyelesaian:
Diagnosa kebidanan yang benar berdasarkan kasus tersebut adalah ibu usia 25 tahun
G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup intrauteri, puki, presentasi
kepala, dan siologis.
 Jawaban: A
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

145. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Nifas Patologis
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Tanda-tanda bayi menyusu dengan benar:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian besar areola payudara masuk ke dalam mulut bayi.
6. Bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu ibu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala tidak menengadah.

Penyelesaian:
Pada kasus, terdapat seorang perempuan melahirkan bayi 4 hari yang lalu secara normal,
mengeluhkan putingnya lecet dan terasa nyeri. Bayinya rewel ketika menyusu, pipinya
tampak kempot saat menyusu serta ASI yang keluar sedikit. Menurut konsep teori, cara
menyusui tersebut tidak sesuai. Jadi, penyebab pada kasus di atas adalah cara menyusui
yang kurang tepat.
 Jawaban: C

146. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Komplikasi Serotinus
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Serotinus atau kehamilan lewat bulan adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih
dari 42 minggu. Masalah penentuan usia kehamilan tidak selalu mudah. Penanganan
umum yang dapat dilakukan adalah melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi dan
evaluasi kesejahteraan janin. Komplikasi yang terjadi adalah anak besar yang dapat
menyebabkan disproporsi sefalopelvik, oligohidramnion yang dapat menyebabkan
kompresi tali pusat, gawat janin sampai janin meninggal, dan keluarnya mekonium yang
dapat menyebabkan aspirasi mekonium. (Manuaba, 2007)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa ada perempuan sedang hamil 43 minggu. Menurut teori,
apabila kehamilan lebih dari 42 minggu merupakan kehamilan serotinus atau kehamilan
lewat bulan. Kehamilan dengan serotinus dapat menyebabkan anak besar yang dapat
menyebabkan disproporsi sefalopelvik, oligohidramnion yang dapat menyebabkan
kompresi tali pusat, gawat janin sampai janin meninggal, dan keluarnya mekonium yang
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

dapat menyebabkan aspirasi mekonium. Jadi, komplikasi yang terjadi adalah aspirasi
mekonium.
 Jawaban: A

147. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Tindakan Episiotomi
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Menurut Varney (2008), perineum harus dievaluasi sebelum waktu kelahiran untuk
mengetahui panjangnya, ketebalannya, dan distensibilitasnya. Evaluasi ini dapat
membantu membentuk apakah episiotomi diindikasikan atau tidak, apabila akan
dilakukan episiotomi harus diperhatikan episiotomi apa yang akan diperlukan. Perineum
yang sangat tebal biasanya ditemukan pada atlet, yang merupakan hasil perkembangan
otot yang berlebihan, dan cenderung kaku serta resisten terhadap distensi, sehingga
memerlukan episiotomi. Episiotomi dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera
terhadap s ngter dan dinding rektum.

Penyelesaian:
Pada kasus didapatkan hasil pemeriksaan, yaitu pembukaan sudah lengkap, TBJ bayı
3.700 gram, kepala sudah di hodge III serta perineum pasien kaku. Tindakan yang tepat
untuk kasus di atas adalah episiotomi, dikarenakan tafsiran berat bayi besar dan perineum
ibu kaku untuk mengurangi terjadinya cedera terhadap s ngter dan dinding rektum.
 Jawaban: B

148. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Laserasi Perineum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan.
Kejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan secara cepat dan tidak terkendali.
Laserasi derajat ll adalah laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, dan otot perineum. (JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Dalam kasus disebutkan bahwa pasien mengalami robekan pada kulit dan otot perineum.
Berdasarkan konsep teori, kasus tersebut sesuai dengan laserasi derajat II. Jadi, diagnosis
pada kasus tersebut adalah laserasi derajat II.
 Jawaban: B
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

149. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Manajemen Aktif Kala III
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama, yaitu sebagai berikut.
1. Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir.
2. Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
3. Massase fundus uteri.
(JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Pada kasus disebutkan bahwa tali pusat nampak di introitus vagina. Sesuai dengan konsep
teori terdapat 3 langkah utama manajemen aktif kala III, yaitu pemberian suntikan
oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penegangan tali pusat
terkendali dan massase fundus uteri. Jadi, tindakan yang perlu dilakukan setelah
pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir adalah dengan
melakukan penegangan tali pusat terkendali.
 Jawaban: B

150. Stase : Menopause


Kunci Masalah : Tanda Gejala Menopause
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause, antara usia 40 tahun,
ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dengan perdarahan haid yang memanjang
dan relatif banyak.

Penyelesaian:
Pada kasus, seorang perempuan usia 45 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri,
mengatakan sudah berhenti menstruasi sejak 5 bulan yang lalu. Menurut konsep teori, hal
tersebut merupakan tanda klimakterium. Jadi, diagnosa yang tepat adalah klimakterium.
 Jawaban: A

151. Stase : Konsep Kebidanan


Kunci Masalah : Standar Praktik Kebidanan
Kompetensi : Pengembangan Diri dan Profesionalisme
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Standar Dokumentasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Terdapat 9 standar praktik kebidanan meliputi:
a. Standar 1: Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan
langkah pengumpulan dan analisis data, penentuan diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi.
b. Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
c. Standar 3: Diagnosis Kebidanan
Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
d. Standar 4: Rencana Asuhan
Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosis kebidanan.
e. Standar: 5 Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan pasien.
e. Standar 6: Partisipasi Klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama/partisipasi klien dan keluarga dalam
rangka peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan.
f. Standar 7: Pengawasan
Pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus-menerus untuk mengetahui
perkembangan klien.
g. Standar 8: Evaluasi
Evaluasi asuhan dilaksanakan terus-menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang
diberikan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.
h. Standar 9: Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan yang
diberikan.

Penyelesaian:
Pada kasus yang menjadi titik utama adalah tindakan bidan yang melakukan
pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode SOAP. Jadi, tindakan tersebut telah
memenuhi standar praktik kebidanan pada standar 9, yaitu standar dokumentasi.
 Jawaban: D

152. Stase : Kesehatan Reproduksi


Kunci Masalah : Perawatan Pra Konsepsi
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Dalam Varney (2007), dijelaskan bahwa perawatan prakonsepsi meliputi pengkajian
kesehatan dan faktor risiko, pengkajian, dan konseling nutrisi.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Dalam kasus, pasangan tersebut datang ke bidan, sehingga yang dapat dilakukan meliputi
pengkajian riwayat kesehatan, nutrisi, dan konseling.
 Jawaban: A

153. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Komplikasi Distosia Bahu
Kompetensi : Landasan Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Komplikasi distosia bahu pada janin adalah fraktur tulang (klavikula dan humerus),
cedera pleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di
otak. Dislokasi tulang servikalis yang fatal juga dapat terjadi akibat melakukan tarikan
dan putaran pada kepala dan leher. (Prawirohardjo, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus distosia bahu, manuver pengeluaran bahu dapat berisiko untuk terjadi fraktur
tulang (klavikula dan humerus), cedera pleksus brakhialis, hipoksia, dislokasi tulang
servikalis.
 Jawaban: B

154. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Retensio Plasenta
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin IM dosis
kedua. Periksa kandung kemih. Jika ternyata penuh, gunakan teknik aseptik untuk
memasukkan kateter nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan
kandung kemih. Ulangi kembali penegangan tali pusat dan tekanan dorsokranial seperti
diuraikan di atas. (JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Pada kasus, plasenta belum lahir setelah 15 menit, sehingga berdasarkan teori di atas,
tindakan yang harus dilakukan adalah memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM dosis
kedua.
 Jawaban: C

155. Stase : Asuhan BBL, Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah
Kunci Masalah : Perubahan Psikologis Ibu Hamil
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan
(Sub Kompetensi) : Implementasi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Konsep Teori :
Menurut JNPK-KR, semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K 1 injeksi 1 mg
intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk
mencegah perdarahan BBL akibat de siensi vitamin K1 yang dapat dialami oleh sebagian
BBL.

Penyelesaian:
Jadi, pemberian vit. K1 pada kasus bertujuan untuk mencegah perdarahan pada BBL
(upaya preventif).
 Jawaban: C

156. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Deteksi Dini Komplikasi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Menurut Saifudin, Abdul Bari dalam Hani (2010) garis besar asuhan antenatal seperti
berikut:

Kunjunga
Waktu Informasi Penting
n
 Membangun hubungan saling percaya antara
Trimester Sebelum
petugas kesehatan dengan ibu hamil.
Pertama minggu ke-14
 Mendeteksi masalah dan menanganinya.
 Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi,
Trimester Sebelum penggunaan praktik tradisional yang merugikan.
Pertama minggu ke-14  Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi.
 Mendorong perilaku yang sehat.
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus
Trimester Sebelum mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
Kedua minggu ke-28 preeclampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema,
periksa untuk mengetahui proteinuria).
Trimester Antara minggu Sama seperti di atas, ditambah palpasi abdominal untuk
Ketiga 28 - 36 mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang
Trimester
tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
Tiga
kelahiran di rumah sakit.

Penyelesaian:
Jadi, fokus pemberian informasi pada usia kehamilan 29 minggu adalah mendeteksi
apakah ada kehamilan ganda
 Jawaban: E
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

157. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Perdarahan Pasca Persalinan
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Pada kehamilan cukup bulan, aliran darah ke uterus sebanyak 500-800 cc/menit. Jika
uterus tidak berkontraksi dengan segera setelah kelahiran plasenta, maka ibu dapat
mengalami perdarahan sekitar 350-500 cc/menit dari bekas tempat melekatnya plasenta
(JNPK-KR,2008). Diagnosa atonia uteri dapat ditegakkan apabila setelah bayi dan
plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal, dan palpasi
didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek
(Prawirohardjo, 2010).

Penyelesaian:
Pada kasus, keadaan ibu terlihat pucat, lemas, hasil pemeriksaan kontraksi lembek, TFU
setinggi pusat, perdarahan 500 cc. Berdasaran teori, dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu
mengalami atonia uteri.
 Jawaban: B

158. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Nutrisi dalam Kehamilan
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Penididkan Kesehatan
Konsep Teori :
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi karena kekurangan nutrisi
dapat mengakibatkan berbagai risiko komplikasi pada ibu maupun janin. Kebutuhan
nutrisi meliputi protein, zat besi, asam folat, dan kalsium. Ibu hamil mengalami
kebutuhan protein sebesar 68%, sehingga dianjurkan untuk menambah asupan protein
menjadi 12% per hari atau 75-100 gram. Bahan panganan yang dijadikan sebagai sumber
protein sebaiknya bahan makanan yang nilai biologi tinggi seperti daging, ikan, telur,
susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya lebih
rendah. (Sulistyawati, 2011)

Penyelesaian:
Mitos yang beredar pada kasus tersebut di mana ibu hamil dilarang makanan yang amis-
amis tidaklah benar karena makanan amis-amis atau sumber makanan hewani, yaitu
sumber protein yang nilai biologinya tinggi, sehingga justru disarankan untuk dikonsumsi
oleh ibu hamil. Konseling yang tepat diberikan oleh bidan adalah konseling mengenai
nutrisi kehamilan.
 Jawaban: B
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

159. Stase : Persalinan


Kunci Masalah : Manajemen Aktif Kala III
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Dalam JNPK-KR, setelah bayi lahir dan dipastikan tidak ada janin kedua, maka
dilanjutkan dengan memberitahu ibu bahwa dirinya akan disuntik, segera (dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir) suntikkan oksitosin 10 unit IM pada bagian atas paha bagian
luar (aspektus lateralis).

Penyelesaian:
Setelah bidan mengecek janin kedua, langkah selanjutnya adalah memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM karena oksitosin dapat merangsang fundus uteri untuk berkontraksi
dengan kuat dan efektif, sehingga dapat membantu pelepasan plasenta dan mengurangi
kehilangan darah.
 Jawaban: C

160. Stase : Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Kejang pada Bayi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
a. Kejang merupakan kondisi dimana otot tubuh berkontraksi, serta relaksasi secara
cepat dan berulang oleh abnormalitas dari aktivitas elektrik otak. Kategori kejang
berupa kejang demam, non demam, infeksi, dan non infeksi. Tanda gejala kejang tiap
orang berbeda-beda, tergantung jenis penyakit yang mendasarinya. Kejang motorik
dapat berupa kejang fokal atau umum dan tonik-klonik, kejang tonik, kejang klonik,
kejang mioklonik, ataupun kejang atonik.
b. Tetanus neonatorum adalah suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan
oleh Clostridium tetani dengan tanda utama spasme tanpa gangguan kesadaran.
Gejala awal adalah trismus; pada neonatus tidak dapat atau sulit menetek, mulut
mecucu. Disertai dengan kaku kuduk, resusu sardonikus, opistotonus, perut papan.
Selanjutnya dapat diikuti kejang apabila dirangsang atau kejang spontan; pada kasus
berat dijumpai status konvulsivus.
(Marmi, 2014)

Penyelesaian:
Pada kasus, dijumpai gejala berupa tidak mau menetek, mulut mecucu, disertai kejang,
kaku kuduk, tali pusat kemerahan dan berbau busuk, suhu 39°C. Dari tanda gejala
tersebut, maka dapat ditegakkan diagnosa bahwa bayi tersebut mengalami tetanus
neonatorum. Kemungkinan yang dapat terjadi akibat pemotongan dan perawatan tali
pusat yang tidak steril.
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

 Jawaban: A

161. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : MP-ASI
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut UNICEF, tahapan kepekatan/kekentalan pemberian MP-ASI digolongkan
menjadi berikut:
a. Usia 6 sampai 9 bulan, berikan makanan keluarga yang dilunakkan. Setelah berusia 8
bulan, bayi sudah mulai makan makanan yang bisa ia pegang. 3 kali sehari, jumlahnya
setengah cangkir 250 ml.
b. Usia 9 sampai 12 bulan, berikan makanan keluarga yang dipotong-potong, makanan
yang bisa ia pegang dan makanan yang diiris-iris. 3 kali sehari, jumlahnya setengah
cangkir 250 ml.
c. Usia 12 sampai 24 bulan, berikan makanan keluarga yang dipotong-potong, makanan
yang bisa ia pegang dan makanan yang diiris-iris. 5 kali sehari, jumlahnya 3/4 cangkir
250 ml.

Penyelesaian:
Dalam kasus, anak berusia 7 bulan namun sudah diberikan makanan potong yang
seharusnya diberikan setelah usia 9-12 bulan. Jadi, sebaiknya bidan memberikan
konseling mengenai MP-ASI terutama tentang bagaimana tekstur yang sesuai dengan
usianya karena pencernaan bayi akan sempurna seiring dengan perkembangan usianya.
 Jawaban: B

162. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Komplikasi
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Langkah penanganan asma menurut Williams Obstetrics dalam Prawirohardjo (2010),
saat persalinan adalah pemeriksaan FEV, PEFR saat masuk rumah sakit dan diulang bila
timbul gejala. Pemberian oksigen adekuat, pemberian kortikosteroid sistemik
(hidokortison 100 mg iv tiap 8 jam), anastesi epidural selama proses persalinan.

Penyelesaian:
Berdasarkan teori tersebut, maka penanganan awal yang dapat dilakukan oleh bidan
adalah pemberian oksigen adekuat kemudian melakukan rujukan.
 Jawaban: A

163. Stase : Asuhan Neonatus


Kunci Masalah : Resusitasi Jantung Paru
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa

Konsep Teori :
Kompresi dada dilakukan pada sternum di proksimal dari prosesus sifoideus, jangan
menekan/di atas sifoid. Kedua ibu jari petugas yang meresusitasi digunakan untuk
menekan sternum, sementara jari-jari lain mengelilingi dada; atau jari tengah dan telunjuk
dari satu tangan dapat digunakan untuk kompresi sementara tangan lain menahan
punggung bayi. Sternum dikompresi sedalam 1/3 tebal antero-posterior dada.
(Prawirohardjo, 2010)

Penyelesaian:
Jadi, lokasi yang tepat untuk melakukan RJP/kompresi pada neonatus adalah pada
sternum.
 Jawaban: C

164. Stase : Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Manfaat Penundaan Pemotongan Tali Pusat
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian
Konsep Teori :
Dalam JNPK-KR disebutkan bahwa penundaan pemotongan tali pusat dapat bermanfaat
bagi bayi, yaitu mendapatkan sejumlah darah kaya zat besi sehingga mengurangi risiko
anemia.

Penyelesaian:
Manfaat yang diperoleh dengan penundaan pemotongan tali pusat pada kasus adalah bayi
mendapatkan sejumlah darah yang kaya akan zat besi.
 Jawaban: D

165. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Pemeriksaan Penunjang
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Tanda gejala anemia, yaitu cepat lelah karena simpanan oksigen dalam jaringan otot
kurang, sehingga metabolisme otot terganggu, nyeri kepala, dan pusing merupakan
kompensasi di mana otak kekurangan oksigen karena daya angkut hemoglobin berkurang,
kesulitan bernapas terkadang sesak merupakan tanda gejala di mana tubuh memerlukan
oksigen lebih banyak, sehingga kompensasinya pernapasan lebih dipercepat, palpitasi
dimana denyut jantung berdenyut lebih cepat diikuti peningkatan nadi, pucat pada muka,
telapak tangan, kuku, membran mukosa mulut dan konjungtiva. Untuk menegakkan
diagnosa anemia, maka dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin. (Tarwoto dan
Wasnidar, 2007)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Pada kasus, ibu mengalami keluhan lemas, sering pusing, dan pandangan kunang-kunang,
hasil pemeriksaan konjungtiva pucat. Dari tanda gejala tersebut, maka bidan patut curiga
bahwa ibu mengalami anemia, sehingga diperlukan pemeriksaan diagnostik berupa
pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb).
 Jawaban: A

166. Stase : Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :

Perdarahan Serviks Uterus Gejala/Tanda Diagnosis


Bercak hingga Tertutup Sesuai usia Kram perut bagian bawah, Abortus
sedang gestasi uterus lunak Imminens
Sedikit Limbung atau pingsan, nyeri Kehamilan
membesar perut bagian bawah, nyeri Ektopik
dari normal goyang porsio, massa adneksa, Terganggu
cairan bebas intraaabdomen
Tertutup/ Lebih kecil Sedikit/tanpa nyeri perut Abortus
terbuka dari usia bawah, riwayat ekspulsi hasil komplit
gestasi konsepsi
Sedang hingga Terbuka Sesuai usia Kram atau nyeri perut bawah, Abortus
massif/banyak kehamilan belum terjadi ekspulsi hasil Insipiens
konsepsi
Kram atau nyeri perut bawah, Abortus
ekspulsi sebagian hasil konsepsi Inkomplit
Terbuka Lunak dan Mual muntah, kram perut Abortus
lebih besar bawah, sindrom mirip Mola
dari usia preeclampsia, tidak ada janin,
gestasi keluar jaringan seperti anggur
(Hani, dkk; 2010)

Penyelesaian:
Ibu mengeluh keluar sedikit darah, kram perut bagian bawah. TFU pertengahan sim sis-
pusat, pemeriksaan inspekulo terlihat serviks terbuka dan tidak ada bagian yang keluar.
Dari tanda gejala di atas, maka dapat ditegakkan diagnosa bahwa ibu mengalami abortus
insipiens.
 Jawaban: C

167. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa

Konsep Teori :
Sama dengan teori nomor 166.

Penyelesaian:
Pada kasus ini, ibu mengalami perdarahan dengan hasil pemeriksaan serviks terbuka dan
sebagian hasil konsepsi telah keluar. Berdasarkan teori diatas, maka diagnosis yang dapat
ditegakkan adalah abortus inkomplit.
 Jawaban: D

168. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Posisi Meneran
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Ibu dapat melahirkan bayinya dengan posisi apapun kecuali posisi terlentang karena dapat
mengurangi pasokan oksigen melalui sirkulasi utero-plasenta sehingga akan
menyebabkan hipoksia pada janin. Posisi merangkak dan miring ke kiri membuat ibu
lebih nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi tersebut juga akan membantu
perbaikan posisi oksiput melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior.
(JNPK-KR, 2008)

Penyelesaian:
Jadi, posisi ibu yang paling efektif untuk merubah posisi oksiput melintang berputar
menjadi oksiput anterior adalah posisi merangkak atau miring ke kiri.
 Jawaban: E

169. Stase : Asuhan Keluarga Berencana


Kunci Masalah : Dosis Kontrasepsi Darurat
Kompetensi : Keterampilan Klinis Asuhan Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Emergencycontraception (kontrasepsi darurat) digunakan sebagai prosedur darurat untuk
mencegah kehamilan setelah senggama tanpa perlindungan sebagai upaya pencegahan
terhadap kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted-pregnancy). Karena digunakan
segera setelah senggama, kontrasepsi ini bertujuan bukan untuk mencegah konsepsi,
melainkan untuk mencegah nidasi. Digunakan pil kombinasi estrogen dan progesteron
diberikan 24 jam, atau paling lambat 48 jam pasca senggama. Dosisnya harus tinggi,
misalnya 100 g etinilestradioldan 0,5 mg levonogestrel, atau secara gampang berikan saja
2 tablet pil kombinasi, 2 kali/hari, dalam waktu 12 jam pasca senggama. Dapat pula
menggunakan estrogen saja, dengan 1 mg etinilestradiol secara oral, 5 kali/ hari, selama 5
hari berturut-turut. (Baziad, 2008)
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Penyelesaian:
Jadi, dosis yang diberikan oleh bidan pada kasus adalah 2 tablet pil kombinasi, 2 kali/hari,
dalam waktu 12 jam pascasenggama atau 1 mg etinilestradiol secara oral, 5 kali/hari,
selama 5 hari berturut-turut.
 Jawaban: B

170. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Deteksi Dini Komplikasi
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 110 mmHg disertai dengan proteinuria lebih 5 g/24 jam.
(Prawirohardjo, 2010)

Penyelesaian:
Dari definisi tersebut, maka untuk menegakkan diagnosa preeklampsia berat diperlukan
pemeriksaan protein urine. Preeklampsia juga dapat digolongkan preeklampsia berat, bila
ditemukan satu atau lebih gejala tersebut.
 Jawaban: D

171. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Pemeriksaan Dalam
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
Pada kala l persalinan, pemeriksaan dalam adalah pembukaan serviks dan penurunan
kepala janin dipantau setiap 4 jam (lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit).
(JNPK-KR, 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, tidak ditemukan keadaan tanda-tanda penyulit, sehingga rencana pemeriksaan
dalam dilakukan 4 jam kemudian.
 Jawaban: C

172. Stase : Asuhan Persalinan


Kunci Masalah : Penanganan Retensio Plasenta
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Perencanaan
Konsep Teori :
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Apabila setelah 30 menit bayi lahir, plasenta belum keluar maka rujuk segera. Tetapi
apabila fasilitas kesehatan rujukan sulit dijangkau dan kemudian timbul perdarahan, maka
sebaiknya dilakukan tindakan plasenta manual. Pastikan petugas kesehatan terlatih dan
kompeten melakukan tindakan tersebut.
Penyelesaian:
Pada kasus, plasenta belum lahir setelah 30 menit bayi lahir dan tidak menunjukkan
adanya perdarahan, sehingga tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah melakukan
rujukan karena dikhawatirkan tempat implantasi plasenta yang dalam.
 Jawaban: C

173. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Perdarahan Antepartum
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Perdarahan pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,
dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini
bisa berarti plasenta previa atau abrupsi plasenta. Gejala dan tanda utama plasenta previa
antara lain perdarahan tanpa rasa nyeri, gestasi > 22 minggu, darah segar/kehitaman
dengan bekuan, perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik,
kontraksi Braxton hicks, atau koitus. (Hani, dkk; 2010)

Penyelesaian:
Dipaparkan pada kasus bahwa ibu mengatakan mengeluarkan darah segar dari jalan lahir
dan tidak disertai nyeri perut, di mana tanda gejala tersebut adalah tanda gejala utama dari
plasenta previa.
 Jawaban: B

174. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Diagnosa Perdarahan Kehamilan Lanjut
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :

Gejala dan tanda yang Diagnosis


Gejala dan tanda yang kadang ada
selalu ada kemungkinan
 Teraba his  Pembukaan dan pelunakan serviks Kemungkinan
 Lendir bercampur  Perdarahan pervaginam ringan persalinan
darah sebelum 37 preterm
minggu
 Nyeri perut hilang  Syok Solutio
timbul atau menetap  Uterus terasa tegang/lemas plasenta
 Perdarahan setelah  Gerakan janin yang kurang/tidak ada
kehamilan 22 minggu  Gawat janin/tidak ada DJJ
(dapat bertahan dalam
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

uterus)
 Nyeri perut (dapat  Syok Ruptur Uteri
berkurang setelah  Distensi abdomen/adanya cairan bebas
ruptur)  Kontur uterus lemas
 Perdarahan  Bagian janin teraba dengan mudah
(intraabdomen atau  Gawat janin/tidak ada DJJ
pervaginam)  Denyut jantung ibu yang cepat

(Hani, dkk; 2010)

Penyelesaian:
Dari gejala yang dialami oleh ibu berupa nyeri perut yang menetap, mengeluarkan darah
dari jalan lahir, dan tidak merasakan gerakan janin. Hasil pemeriksaan menunjukkan ibu
tampak pucat dan lemas, TD 90/60 mmHg, nadi cepat dan lemah, uterus teraba tegang,
terdapat bandlering. Jadi, dilihat dari tanda gejala yang dialami ibu, kemungkinan ibu
mengalami ruptur uteri.
 Jawaban: C

175. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Penanganan Abortus Imminens
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Penanganan abortus imminens menurut Hani, dkk (2010) adalah sebagai berikut:
a. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.
b. b. Jangan melakukan aktivitas berlebih atau hubungan seksual.
c. Jika perdarahan:
 Berhenti: lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.
 Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG), Lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
 Perdarahan berlanjut: khususnya jika ditemui uterus yang lebih besar dari yang
diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.

Penyelesaian:
Dari ciri-ciri yang terdapat pada kasus, yaitu adanya perdarahan disertai kram perut,
uterus sesuai masa gestasi, dan tidak terjadi pembukaan menunjukkan bahwa telah terjadi
abortus imminens. Setelah diobservasi, perdarahan berhenti sehingga penanganannya
adalah lakukan asuhan antenatal seperti biasa dan menganjurkan untuk tidak melakukan
aktivitas berlebih atau hubungan seksual.
 Jawaban: C

176. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Probability Sign
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan


Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa

Konsep Teori :
a. Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
b. Tanda goodel adalah adanya pelunakan serviks.
c. Tanda chadwiks adalah perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
termasuk porsio dan serviks.
d. Tanda piscaseck adalah merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu, sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
(Hani, dkk; 2010)

Penyelesaian:
Pada kasus, setelah dilakukan pemeriksaan dalam, serviks teraba lunak yang merupakan
tanda Goodel.
 Jawaban: C

177. Stase : Asuhan Kehamilan


Kunci Masalah : Mengatasi Kram Kaki
Kompetensi : Promosi Kesehatan dan Konseling
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Konseling dan Pendidikan Kesehatan
Konsep Teori :
Menurut Hani, dkk (2010), kesemutan disebabkan oleh perubahan titik pusat gaya berat
akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang
dapat menekan saraf ulnar, median, dan skiatk, terjadi hiperventilasi. Kebutuhan siologis
untuk mengurangi ketidaknyamanan kesemutan adalah memberikan KIE mengenai
penyebab, posisikan postur tubuh dengan benar. berbaring, dan merebahkan diri.

Penyelesaian:
Untuk mengatasi keluhan kesemutan pada ibu, maka bidan dapat memberikan konseling
mengenai penyebab, posisikan postur tubuh dengan benar, berbaring, dan merebahkan
diri.
 Jawaban: E

178. Stase : Asuhan Nifas


Kunci Masalah : Infeksi Masa Nifas
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Diagnosa
Konsep Teori :
Vulvitis adalah luka bekas episiotomi atau robekan perineum yang kena infeksi. Pada
luka infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum, jaringan di sekitarnya
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, luka yang
terbuka menjadi ulkus, dan mengeluarkan pus. (Walyani, 2015)

Penyelesaian:
Pada kasus infeksi dijumpai pada luka bekas jahitan perineum, sehingga dapat
digolongkan sebagai infeksi pada vulva atau vulvitis yang dapat terjadi akibat kurangnya
kebersihan daerah vulva, sehingga memudahkan untuk timbul infeksi pada luka bekas
jahitan.
 Jawaban: A

179. Stase : Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Antopometri Bayi
Kompetensi : Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Pengkajian
Konsep Teori :
Menurut Marmi (2014): kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari
ke-10:
a. Umur 10 hari: BBL
b. 5 bulan: 2 x BBL
c. 1 tahun: 3 x BBL
d. 2 tahun: 4 x BBL
e. Pra Sekolah: meningkat 2 kg/tahun
f. Adolecent: meningkat 3-3,5 kg/tahun

Penyelesaian:
Jadi, kenaikan berat badan normal bayi A adalah 3 x BBL.
 Jawaban: C

180. Stase : Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra-Sekolah


Kunci Masalah : Rencana Asuhan Balita dengan Kelainan
Kompetensi : Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
Tinjauan (Sub Kompetensi) : Implementasi
Konsep Teori :
Miliaria atau sering disebut keringet buntet merupakan penyakit kulit yang sering
dijumpai pada bayi balita. Hal ini disebabkan oleh produksi keringat yang berlebihan,
disertai sumbatan pada saluran kelenjar keringat. Biasanya anggota badan yang diserang
adalah dahi, leher, kepala, punggung, dada, atau tempat-tempat tertutup yang mengalami
gesekan dengan pakaian. Keluhan timbul berupa gatal seperti ditusuk, kemerahan, dan
disertai gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih, gelembung biasanya tersebar di
seluruh bagian kulit atau berkelompok pada bagian tertentu.
Cara penanganannya adalah merawat kebersihan kulit bayi secara benar. Bila biang
keringat berupa gelembung kecil tanpa kemerahan pada kulit, kering tanpa keluhan, bayi
PEMBAHASAN SOAL PAKET 3

cukup diberikan bedak tabur segera setelah mandi. Jika biang keringat menjadi luka yang
basah, jangan dibedaki karena akan timbul gumpalan yang memperparah sumbatan
kelenjar keringat, untuk keluhan yang parah (gatal, pedih, luka/lecet, rewel, dan sulit
tidur) maka segera bawa ke dokter. Bila timbul bisul, jangan dipijit karena akan menyebar
dan meluar ke permukaan kulit lainnya.
Penyelesaian:
Dari ciri-ciri yang dialami oleh anak tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa anak
mengalami miliaria yang dapat ditangani dengan menjaga kebersihan kulit anak dengan
mandi 2 kali sehari atau seka tubuh sesering mungkin bila berkeringat dengan handuk
bersih, lap kering, atau waslap basah. (Marmi, 2014)
 Jawaban: D

Anda mungkin juga menyukai