Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

Tentang:
IMPLEMENTASI Nilai Kesamaan Derajat yang bersumber dari UUD 1945

Pembimbing:
Dr. Herman, M.si

Oleh kelompok 5 :
ADHITYA PRAYOGA : 2211020035
SYAHNUL MAULANA. : 2211020054
RAFI' YUSRA :2211020033

Semester 1

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVESITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1444 H/2022 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Persamaan derajat berkaitan erat dengan kedudukan manusia. Sebagaimana

Dipahami bahwa dalam pandangan Tuhan, manusia diciptakan dalam keadaan dan

Kedudukan yang sama. Mereka sama-sama tidak berpengetahuan dan sama-sama

Diberi potensi untuk maju dan berkembang. Lingkungan, kesempatan, dan

Peluanglah yang kemudian menjadikan manusia berbeda antara satu sama lainnya.

Namun demikian, harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan mereka tetap sama.

Oleh karena itu, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

(dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan pertahanan keamanan)

Manusia mempunyai kedudukan, tugas, kewajiban dan hak yang sama. Dengan

Demikian, untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis maka perlu dikembangkan

Nilai-nilai dan sikap rasa hormat yang meliputi saling menghormati, menghargai,

Bertenggang rasa, kasih sayang, dan rasa sosial.

Salah satu ciri negara Indonesia adalah memiliki kebudayaan yang sangat
beragam. Mulai dari keragaman suku, ras, agama, hingga golongan.
Keragaman tersebut perlu dikelola secara tepat agar tercipta rasa keadilan dan
kedamaian. Salah satunya adalah dengan cara menerapkan aturan persamaan
kedudukan warga negara.
Aturan persamaan kedudukan warga negara perlu diterapkan agar tidak terjadi
kesewenang-wenangan antara warga negara dengan penyelenggara negara dan warga
negara dengan warga negara yang lain.
Persamaan kedudukan warga negara sejatinya telah diatur dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Persamaan kedudukan warga negara tercermin
dalam persamaan hak dan persamaan kewajiban.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat persamaan derajat


1. Pengertian nilai kesamaan derajat

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara


manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya
orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban
sangat penting ditetapkan dalam undang-undang-undangan atau
Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali
dalam artian semua orang memiliki tingkat kenyamanan. Kesamaan derajat ini
terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.

Pelapisan sosial dan tingkat kesamaan memiliki hubungan, kedua hal


ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-
kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan
Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat
ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuatan dan memiliki hak yang
sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara
kalangan atas dan kalangan bawah.

Nilai kesamaan derajat adalah bagian dari materi Nilai-Nilai konstitusi


Yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat,
Berbangsa dan bernegara. Kesamaan derajat dapat dikatakan sebagai Sesuatu
yang memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau Daerahnya.
Kesamaan derajat dalam istilah dibidang kewarganegaraan Adalah sama
dalam arti tidak membedakan atau mengistimewakan Seseorang.

Nilai kesamaan derajat sudah tertuang di dalam pasal-pasal konstitusi


UUD NRI Tahun 1945. Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia,
Kedudukan warga negara pada dasarnya adalah sebagai pilar terwujudnya
Negara. Sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka Indonesia
Mempunyai kedudukan yang sama dengan negara lain di dunia, pada
Dasarnya kedudukan warganegara bagi negara Indonesia diwujudkan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan. Dalam
UUD NRI Tahun 1945. Kedudukan warga negara dan penduduk diatur pasal
26 yaitu :

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai
warga negara.

2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di
Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan Undang-Undang.

Warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya.

Setiap individu mendapat perlakuan yang sama dari negara. Ketentuan


ini secara tegas termuat dalam konstitusi tertinggi kita, yaitu UUD NRI Tahun
1945 Bab X sampai Bab XIV Pasal 27 sampai Pasal 34. berikut ini dijelaskan
secara lebih rinci tentang persamaan kedudukan warga negara, dalam berbagai
bidang kehidupan.

1.Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah. Pasal 27 ayat (1)


menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalamn
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita
adanya kepedulian adanya hak asasi dalam bidang hukum dan politik

2. Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi


kemanusiaan (ekonomi). Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa "tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Pasal ini memencarkan persamaan akan keadilan sosial dan
kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan diatur
pelaksanaanya.

3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul


(politik). Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan
bahwa negara Indonesia bersifat demokratis dan memberi kebebasan yang
bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untuk melaksanakan hak dan
kewajibannya dalam bidang politik.

4. Persamaan dalam HAM. Dalam Bab X A tentang hak asasi Manusia


dijelaskan secara tertulis bahwa negara memberikan dan mengakui persamaan
setiap warga negara dalam menjalankan HAM. Mekanisme pelaksanaan HAM
secara jelas ditetapkan melalui Pasal 28 A sampai dengan Pasal 28 J.

5. Persamaan dalam agama. Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa
“negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agarnanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu”. Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa negara menjamin persamaan
setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.

6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Lebih lanjut, Pasal 30 UUD 1945 memuat
ketentuan pertahanan dan keamanan. Negara, Kedua pasai tersebut secara jelas
dapat kita ketahui bahwa negara memberikan lesempatan yang sama kepada
setiap warga negara yang ingin membela Indonesia.
7. Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Pasal 31 dan 32
UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua
pasal ini menunjukan bahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan
dan kebudayaan warga negara Indonesia. Setiap warga negara mendapat porsi
sama dalam kedua masalah ini.

8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial. Persamaan


kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam
Rab XIV Pasal 33 dan 34. Pasal 33 mengatur masalah Perekonomian Nasional
yang diselenggarakan berdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip
demokrasi ekonomni untuk kemakmuran rakyat secara keseluruhan.
Selanjutnya Pasal 34 memuat ketentuan tentang kesejahteraan sosia dan
jaminan sosial dimana fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara (Pasal 1) dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas Pelayanan umum yang layak (pasal 3).

Dalam University Declaration of Human Right (1948), kesamaan


deraja antara lain dinyatakan sebagai berikut:

1. (Pasal 1) sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunya martabat dan hak
yang sama, mereka dikaruniai akal budi da hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan
2. (Pasal 2 ayat 1) setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan Yang
tercantum tanpa terkecuali apapun seperti bangsa, warna Kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik, dan lain-lain.

Dengan demikian kesamaan derajat ini menjadi sesuatu yang membuat


bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan
kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga dak
ada dinding pembatas antara kaiangan atas dan kalangan bawah. Ini adalah
tantangan bersama bangsa Indonesia untuk mengembangkan sikap positif dan
mewujudkan Nilai-nilai kesamaan derajat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

2. Sikap positif terhadap nilai kesamaan derajat.

Sikap positif terhadap terhadap nilai kesamaan, derajat berarti


menjunjung tinggi kesarnaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan:
kesamaan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak; kesamaan
perlakuan atas kebebasan berserikat, berpendapat dan berpolitik: kesamoan
hak dalam menjalankan kebebasan memeluk dan melaksanakan agama/
kepercayaan: kesamaan hak dan kewajiban membela negara, kesamaan hak
mendapatkan pengajaran: kesamaan sebagai orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak yang sama, mereka dikarunia akal bud dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan; dan kesamaan sebagai
orang yang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam
konstitusi tanpa terkecuali apapur, seperti bangsa, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik, dan lain-lain. Menjunjung terhadap Nilai Nilai
kesamaan derajat dapat ditunjukkan dengan berbagai upaya agar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat menjamin kesamaan derajat
bagi setiap warga negara Indonesia tanpa perkecualian (non diskriminatif).
Jaminan ini sudah tertuang di dalam UUD NRI Tahun 1945, yang terperinci di
dalam pasal-pasalnya,

Namun demikian sikap positif terhadap nilai kesamaan derajat bukan


berarti sikap yang penurut, namun lebih dari pada itu yaitu kreatit, kritis,
mandiri dan berani membela kebenaran serta menjunjung tinggi prinsip-
prinsip, asas-asas dan tujuan yang disepakati bersama. Oleh karenanya sikap
positif terhadap nilai kesamaan derajat pertama adalah sikap kreatif kritis,
mandiri, berani membela kebenaran dan menjunjung tinggi prinsip prinsip,
asas-asas serta tujuan hidup yang bernilai kesamaan derajat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara, sebagai mana sebagaimana
terkandung di dalam UUD NRI Tahun 1945.

Penerapan nilai kesamaan derajat dapat dilakukan dalam berbagai


kehidupan melalui sikap positif terhadap pelaksanaan nilai kesamaan derajat
dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sikap
positif itu perlu dibuktikan dengan sikap dan perbuatan dalam rangka
mengamalkan Nilai-Nilai kesamaan derajat sebagaimana termaktub di Galam
Pasal-Pasal UUD NRI Tahun 1945, Nilai kesamaari derajat dengan sagaia
cirinya itu perlu diwujudkan menjadi suatu kenyataan hidup dalam bidang
apapun dan dimanapun Semua warga negara tanpa kecuali baik penyelenggara
Negara maupun warga negara biasa harus membiasakan hidup dengan
menjunjung tinggi nilai kesamaan derajat.

B. Pengamalan nilai kesamaan derajat

Berikut adalah sikap dan perilaku positif terhadap nilai kesamaan derajat dalam
kehidupan sehari-hari di berbagai lingkungan, antara lain :

1. Di Lingkungan Keluarga
a. Kesamaan hak dan kewajiban antara ayah dan ibu dalam mendidik
anak.
b. Anak melaksanakan pekerjaan sesuai hak dan kewajibannya sebagai
anak.
c. Tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan sesuai kodratnya.

2. Di lingkungan masyarakat
a. Melaksanakan gotong royong dalam membangun desa/nagari/negara.
b. Menghormati pelaksanaan ibadah kepada pemeluk agama lain.
c. Menghadiri pertemuan/rapat warga RT atau RW atau pertemuan-
pertemuan yang diadakan oleh komunitas.
d. Menghadiri acara warga yang sedang punya hajat.
e. Menghargai orang lain berdasarkan kaya-miskin, pejabat/ningrat-
rakyat biasa, dan laiki-laki-perempuan melainkan atas dasar
kemanusiaan semata.
3. Di lingkungan sekolah
a. Tidak membedakan wanita dan laki-laki dalam pelayanan pendidikan.
b. Bekerjasama dalam kelompok, dalam melaksanakan tugas dari
dosen/guru.
c. Mengadakan study tour bersama.
d. Melaksanakan ibadah bersama sesuai ajaran agamanya di sekolah.

4. Di lingkungan kehidupan bernegara


a. Negara menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban antara laki-
laki dan perempuan antara lain dalam bela negara.
b. Negara menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban bagi semua
suku, agama, ras/etis dan golongan, antara lain dalam hal mendapatkan
pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c. Negara menjamin hak para penyandang cacat/disabilitas.
d. Negara menjamin persamaan hak dan kewajiban beragama bagi para
pemeluk-pemeluknya.
e. Negara menjamin persamaan hak mendapatkan pekerjaan yang layak
bagi seluruh warga negaranya.
f. Negara menjamin persamaan hak didepan hukum dan pemerintahan
bagi seluruh warga negaranya.
g. Negara menjamin hak kebebasan berserikat, berkumpul, dan
menyampaikan pendapat.
h. Negara menjamin hak masyarakat untuk tahu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan nilai kesamaan derajat saat ini mulai tergerus oleh perkembangan
Jaman yang cenderung mengagung-agungkan individu dan mengabaikan Nilai-Nilai
Kebersamaan. Akibatnya Nilai-Nilai kesamaan derajat mulai berkurang seperti
Memelihara persamaan dalam perbedaan dan memelihara perbedaan dalam
Persamaan. Oleh karena itu, dalam rangka menanamkan nilai kesamaan derajat
Diperlukan pemahaman dan pemaknaan yang tepat, serta menumbuhkan sikap Positif
yang tidak saja akan melahirkan sikap positif itu sendiri tetapi juga diharapkan Akan
memupuk perilaku positif terhadap nilai kesamaan derajat. Dengan sikap dan Perilaku
positif tersebut diharapkan, Nilai-Nilai kesamaan derajat akan dapat terwujud dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun
bernegara dalam berbagai bidang dan lingkup kehidupan nasional.

B. Saran

Demikianlah makalah singkat ini semoga bermanfaat. Penulis sangat


mengharapkan kritik dan saran atas makalah ini, dikarenakan masih terdapat
kekurangan. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
Daftar pustaka

Buku Induk, Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Yang Bersumber Dari Empat Konsensus
Dasar Negara, Penerbit : Lemhannas RI Tahun 2012, Jakarta.

Pokja BSI Pancasila dan UUD NRI 1945 Lemhannas RI, 2012. SBS Pancasila dan UUD
NRI 1945. Penerbit : Lemhannas RI, Jakarta

Erry Meta, Mei 2011. Membangun Kesadaran Hukum dan Ketaatan Hukum.
Errymeta.blogspot.com.

Budi Utomo, dkk, 2015, NILAI-NILAI KEBANGSAAN YANG BERSUMBER DARI


PANCASILA DAN UUD 1945, lemhanas,

Anda mungkin juga menyukai