Anda di halaman 1dari 21

B.

STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN/KOTA DENGAN 3 (TIGA) BIDANG

BADAN KESATUAN BANGSA


DAN POLITIK KAB/KOTA

SEKRETARIAT BADAN

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM DAN
PROGRAM DAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN
ANGGARAN

BIDANG IDEOLOGI, WAWASAN BIDANG POLITIK BIDANG


KEBANGSAAN DAN DALAM NEGERI DAN
ORGANISASI KEWASPADAAN NASIONAL DAN
KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL PENANGANAN KONFLIK
BUDAYA, AGAMA KEMASYARAKATAN

SUB BIDANG
SUB BIDANG SUB BIDANG KEWASPADAAN DINI DAN
IDEOLOGI DAN WAWASAN POLITIK DALAM NEGERI KERJASAMA INTELIJEN
KEBANGSAAN

SUB BIDANG PENANGANAN


SUB BIDANG KETAHANAN SUB BIDANG ORGANISASI KONFLIK
EKONOMI, SOSIAL , KEMASYARAKATAN
BUDAYA, DAN AGAMA
S
WALIKOTA JAMBI
PERATURAN WALIKOTA JAMBI

NOMOR … TAHUN ...

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA


KERJA PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA JAMBI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan


Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka
dipandang perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Serta Tata Kerja Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Jambi.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonomi Kota Besar Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah Yang
Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 194).
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 100 – 441 Tahun 2019 tentang Nomenklatur
Perangkat Daerah Yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan Di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.
7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2016 Nomor 14);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA
JAMBI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota Jambi ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kota Jambi;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Jambi dan Perangkat


Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;

3. Walikota adalah Walikota Jambi;

4. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota


Jambi ;

5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan


Politik Kota Jambi;
6. Sekretaris adalah Kepala Sekretariat pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi;

7. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang Badan Kesatuan


Bangsa dan Politik Kota Jambi;

8. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Badan


Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi;

9. Kepala Sub Bidang adalah Kepala Sub Bidang pada Badan


Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi;

10. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang


menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
seorang Aparatur Sipil Negara dalam rangka memimpin
suatu organisasi;

11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan


tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Aparatur Sipil Negara dalam rangka menjalankan tugas
pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk
mencapai tujuan organisasi.

BAB II

KEDUDUKAN DAN
SUSUNAN ORGANISASI BADAN

Pasal 2

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berkedudukan


sebagai pelaksana urusan pemerintahan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) mempunyai susunan organisasi,
terdiri dari :

a. Kepala Badan;
b. sekretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat
(1) terdiri dari :

1. sub bagian program, dan anggaran;


2. sub bagian keuangan
3. sub bagian umum dan kepegawaian;
a.
b.
c. bidang Bina Ideologi, Wawasan Kesbangsaan dan
Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama, terdiri
dari :
1. sub bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
;
2. sub bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya
dan Agama.
d. Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi
Kemasyarakatan terdiri dari;

1. sub bidang Politik Dalam Negeri


2. sub bidang Organisasi Kemasyarakatan ;

e. bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan


Konflik, terdiri dari :
1. sub bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama
intelijen ;
2. sub bidang Penanganan Konflik.

f. kelompok jabatan fungsional.

(2)
(3) Struktur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari peraturan walikota ini.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN

Pasal 3

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana


dimaksud dalam pasal 1 ayat (4) dipimpin oleh kepala
Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah.
(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas
membantu walikota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa
dan politik ;
b. Pemberian dukungan dan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan
politik;
c. Pelaksanaan pembinaan di bidang Kesatuan Bangsa
dan Politik;
d. Penyelenggaraan bina ideology, wawasan kebangsaan,
politik, kewaspadaan daerah, ketahanan seni budaya,
agama, kemasyarakatan dan ekonomi;
e. Pemberian pertimbangan dalam penyelenggaraan
bidang kesatuan bangsa dan politik;
f. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah dan pihak terkait lainnya di bidang
keatuan bangsa dan politik;
g. Pemberian penghargaan dibidang kesatuan bangsa dan
politik;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.

BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
SEKRETARIAT
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 4

(1) Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala


Badan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sesuai
bidangnya.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada


di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Badan.

Bagian Kedua
Tugas
Pasal 5
Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala Badan
memberikan pelayanan administrative dilingkungan
Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kota Jambi, yang
meliputi:

a. Program, dan anggaran


b. Keuangan
c. Umum dan kepegawaian
d. serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 6

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5, sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran di


lingkungan Badan Keatuan Bangsa dan Politik Kota
Jambi;
b. pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan
di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Jambi;
c. pelaksanaan pengelolaaan keuangan dilingkungan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jambi;
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah
tangga dan asset di lingkungan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Jambi;
e. pengelolaan urusan aparatur sipil Negara di
lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Jambi;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Sekretariat

Pasal 7

(1) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, sekretariat dibantu
oleh sub bagian yang berkedudukan sebagai unsur
pembantu sekretaris dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
(2) Sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh kepala sub bagian yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada sekretariat.
Paragraf 1
Sub Bagian Program dan Anggaran
Pasal 8

Sub bagian program, dan anggaran sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b angka 1 mempunyai tugas
membantu sekretariat dalam melaksanakan urusan program,
dan anggaran dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan program


dan anggaran;
b. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi program
dan anggaran
c. melaksanakan koordinasi penyusunan rencana dan
program kerja dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Badan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi program dan
anggaran
e. melaksanakan penyusunan laporan kinerja;
f. membuat laporan bulanan dan tahunan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 9

Sub bagian keuangan sebagaimana dimaksud pada pasal 2


Ayat (2) huruf b angka 2 mempunyai tugas membantu
sekretaris dalam melaksanakan urusan keuangan dengan
rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana sub bagian keuangan;
b. Melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan dan
pengeluaran;
c. Menyelenggarakan pembukuan, perbendaharaan dank as;
d. Menghimpun dan menyusun rencana kebutuhan biaya
penyelenggaraan kegiatan badan;
e. Membuat laporan keuangan bulanan, triwulan, semester
dan tahunan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya

Paragraf 3

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Pasal 10

Sub bagian umum dan kepegawaian sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b angka 3 mempunyai tugas
membantu sekretaris dalam melaksanakan urusan dengan
rincian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja sub bagian umum dan
kepegawaian;
b. melaksanakan pelayanan ketatausahaan, kearsipan,
perlengkapan, kerumahtanggaan, kehumasan dan
keprotokolan;
c. menyusun meneliti dan meregistrasi keputusan kepala
badan.
d. Menyiapkan dan menyusun rancangan keputusan
walikota
e. Mengagendakan, mengarsipkan dan mendistribusikan
surat menyurat;
f. Menghimpunan dan mengolah usulan program sekretariat
dan bidang.
g. Melaksanakan administrasi dan surat menyurat
kendaraan dinas.
h. Melaksanakan pengadaan, pendistribusian dan
pemeliharaan barang inventaris;
i. Mempersiapkan penyelengaraan rapat dan kelancaran
hubungan melalui alat komunikasi.
j. Menyusun pengelolaan dan pengendalian administrasi
perjalanan dinas.
k. mengusulkan kenaikan pangkat, infassing, permohonan
izin dan tugas belajar, perpindahan dan sanksi berat,
pemberian tanda penghargaan/tanda jasa, cuti besar,
sakit, bersalin, alasan penting dan cuti diluar tanggung
negara, pensiun, izin perkawinan dan perceraian, karis
karsu, askes, taspen, bapertarum, kenaikan gaji berkala
kepala satuan kerja perangkat daerah;
l. menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja, peta
jabatan dan uraian tugas terhadap seluruh jabatan pada
dinas pemberdayaan masyarakan, perempuan dan
perlindungan anak;
m. memproses, mengolah data dan dokumentasi pegawai
yang meliputi: kenaikan gaji berkala, cuti tahunan, izin
tidak bertugas;
n. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis
pendidikan dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan
pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai;
o. menyusun daftar urut kepangkatan;
p. mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu
istri/kartu suami, kartu tabungan asuransi pensiun dan
kartu asuransi kesehatan;
q. menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai dan laporan pajak pribadi;
r. mengelola absensi atau daftar hadir pegawai;
s. membuat laporan berkala dan tahunan;
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

BAB V

KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG


Bagian Kesatu
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama.
Pasal 11

1) Bidang ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan


ekonomi, sosial, budaya, agama berkedudukan sebagai
unsur pembantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya.
2) Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan ketahanan
ekonomi, sosial, budaya, agama dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada kepala badan melalui Sekretaris.
3) Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan
ketahanan ekonomi, sosial, budaya, agama mempunyai
tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan
urusan ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan
ekonomi, sosial, budaya, agama serta melaksanakan tugas
lain yang diberikan kepala badan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.

Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
bidang ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan
ekonomi, sosial, budaya, agama mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. perumusan rencana program kerja dan kegiatan bidang
ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan ekonomi,
sosial, budaya, agama;
b. perumusan kebijakan dan petunjuk teknis ideologi,
wawasan kebangsaan dan ketahanan ekonomi, sosial,
budaya, agama;
c. pelaksanaan koordinasi ideologi, wawasan kebangsaan dan
ketahanan ekonomi, sosial, budaya, agama;
d. pengawasan penyelenggaraan pemerintahan terhadap
ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan ekonomi,
sosial, budaya, agama;
e. pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur
dalam ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan
ekonomi, sosial, budaya, agama;
f. Pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur
dalam ekonomi, sosial, budaya dan
g. pelaksanaan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan.

Pasal 13

(1) Bidang, ideologi, wawasan kebangsaan dan ketahanan


ekonomi, sosial, budaya, agama terdiri dari :
a. sub bidang ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
b. sub bidang Ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan
agama.
(2) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala bidang
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
(3) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh seorang kepala sub bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala bidang.
Pasal 14

Sub bidang ideologi dan wawasan kebangsaan mempunyai


tugas membantu kepala bidang ideologi, wawasan kebangsaan
dan ketahanan ekonomi, sosial, budaya, agama dalam
melaksanakan urusan idiologi dan wawasan kebangsaan,
dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja sub bidang ideologi dan wawasan
kebangsaan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk
teknis idiologi dan wawasan kebangsaan
c. melaksanakan kegiatan dan sosialisasi pencegahan
pengaruh ideologi lain terhadap nilai-nilai Pancasila;
d. melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan yang
bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945;
e. melaksanakan fasilitasi dalam penghayatan dan
pemahaman ideologi negara;
f. melaksanakan fasilitasi dalam pengembangan dan
penguatan ideologi negara;
g. melaksanakan kegiatan bela negara dan penguatan
karakter bangsa;
h. melaksanakan kegiatan dan sosialisasi wawasan
kebangsaan, pembauran kebangsaan, ke-Bhinnekaan dan
penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;
i. melaksanakan fasilitasi, pengawasan dan tinjauan
penguatan wawasan kebangsaan;
j. melaksanakan fasilitasi, pengawasan dan tinjauan
pelaksanaan pembinaan pembauran dan ke-Bhinnekaan;
k. melaksanakan fasilitasi, pengawasan dan tinjauan
penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;
l. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 15

Sub Bidang Ketahanan ekonomi, sosial budaya dan agama


mempunyai tugas membantu kepala bidang idiologi,
wawasan kebangsaan dan ketahanan ekonomi, sosial
budaya, agama dalam melaksanakan urusan ketahanan
ekonomi, sosial budaya dan agama dengan rincian tugas
sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja sub bidang ketahanan ekonomi,


sosial budaya dan agama;
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk
teknis bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya, agama;
c. Melaksanakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan
ketahanan ekonomi
d. Melaksanakan evaluasi terhadap data dan informasi
mengenai lembaga usaha ekonomi;
e. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan
pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan peredaran
narkotika;
f. Melaksanakan fasilitasi implementasi Peraturan Bersama
Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri tentang
Pedoman Pelaksanaan Dalam Kerukunan Pemberdayaan
FKUB Dan Pendiriaan Rumah Ibadah;
g. Melaksanakan fasilitasi implementasi tentang Keputusan
Bersama Menteri Agama Jaksa Agung, Dan Menteri Dalam
Negeri Tentang Peringatan Dan Perintah Kepada Penganut
Anggota Dan Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (Jai)
Dan Warga Negara;
h. Melaksanakan fasilitasi implementasi Peraturan Bersama
Menteri Dalam Negeri Dan Menteri Kebudayaan Pariwisata
Tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan;
i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Bagian Kedua

Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi


Kemasyarakatan.

Pasal 16

(1) Bidang politik Dalam Negeri dan Organisasi


Kemasyarakatan berkedudukan sebagai unsur pembantu
kepala badan dalam menyelengarakan tugas dan
fungsinya.

(2) Bidang Politik Dalam negeri dan Organisasi


Kemasyarakatan dipimpin oleh kepala bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala badan
melalui sekretaris.

(3) Kepala bidang politik dalam negeri dan organisasi


kemasyarakatan mempunyai tugas membantu kepala
badan dibidang pendidikan politik, etika budaya politik,
peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan
pemerintah, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/ pemilihan umum kepala daerah, pemantauan
situasi politik serta pendaftaran ormas, pemberdayaan
ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan
ormas dan ormas asing. serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan kepala badan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 17

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


pasal .. ayat (1) bidang politik dalam negeri dan organisasi
kemasyarakatan, mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana program kerja dan kegiatan di


bidang pendidikan politik, etika budaya politik, penigkatan
demokrasi fasilitasi kelembagaan pemerintah, perwaklilan
dan partai politik, pemilihan umum/ pemilihan umum
kepala daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan
mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas
asing ;
b. Penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang
pendidikan politik, etika budaya politik, etika budaya
politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan
pemerintah, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/ pemilihan umum kepala daerah, pemantauan
situasi politik serta pendaftaran ormas, pemberdayaan
ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan
ormas dan ormas asing ;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan politik, etika
budaya politik, etika budaya politik, peningkatan
demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintah, perwakilan
dan partai politik, pemilihan umum/ pemilihan umum
kepala daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan
mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas
asing ;
d. pelaksanaan koordinasi di bidang pendidikan politik, etika
budaya politik, etika budaya politik, peningkatan
demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintah, perwakilan
dan partai politik, pemilihan umum/ pemilihan umum
kepala daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan
mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas
asing ;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pendidikan politik, etika budaya politik, etika budaya
politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan
pemerintah, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/ pemilihan umum kepala daerah, pemantauan
situasi politik serta pendaftaran ormas, pemberdayaan
ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan
ormas dan ormas asing ;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 18

(1) Bidang politik dalam negeri dan organisasi


kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal …
terdiri dari ;
a. Sub bidang politik dalam negeri;
b. Sub bidang organisasi kemasyarakatan.
(2) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala bidang
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
(3) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh kepala sub bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepala kepala bidang.

Pasal 19

Sub bidang politik dalam negeri mempunyai tugas


membantu kepala Bidang politik dalam negeri dan
organisasi kemsyarakatan dalam melaksanakan urusan
politik dalam negeri dengan rincian tugas sebagai
berikut ;
a. Menyusun program kegiatan sub bidang politik dalam
negeri;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang
pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan
demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintah,
perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/
pemilihan umum kepala daerah, pemantauan situasi
politik;
c. melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan politik,
etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi
kelembagaan pemerintah, perwakilan dan partai
politik, pemilihan umum/ pemilihan umum kepala
daerah, pemantauan situasi politik;
d. melaksanakan koordinasi di bidang pendidikan
politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi,
fasilitasi kelembagaan pemerintah, perwakilan dan
partai politik, pemilihan umum/ pemilihan umum
kepala daerah, pemantauan situasi politik;
e. Melaksanakan fasilitasi bantuan partai politik;
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang pendidikan politik, etika budaya politik,
peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan
pemerintah, perwakilan dan partai politik, pemilihan
umum/ pemilihan umum kepala daerah, pemantauan
situasi politik;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 20

Sub bidang organisasi kemasyarakatan mempunyai tugas


membantu kepala bidang politik dalam negeri dan
organisasi kemasyarakatan dengan rincian tugas sebagai
berikut:

a. Menyusun program kerja Sub Bidang organisasi


kemasyarakatan;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi
dan mediasi sengketa ormas dan ormas asing
c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis bidang organisasi kemasyarakatan:
d. Melaksanakan pelayanan surat keterangan
terdaftar /SKTL dan dana hibah.
e. Pembinaan, pengawasan, dan memfasilitasi organisasi
kemasyarakatan dan organisasi orang asing;
f. Melaksanakan pendataan dan pencatatan organisasi
kemasyarakatan;
g. Menyusun data base dan sistem informasi organisasi
kemasyarakatan;
h. Menyusun laporan pelakasanaan kegiatan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketiga
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik
Pasal 21

(1) Bidang kewaspadan nasional dan penanganan konflik


sebagai unsur pembantu kepala badan dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsinya.

(2) Bidang kewaspadan nasional dan penanganan konflik


dipimpin oleh kepala bidang yang berada dibawah
kepala badan dan bertanggungjawab kepada kepala
badan melalui sekretaris.

(3) Kepala bidang kewaspadaan nasional dan penanganan


konflik mempunyai tugas membantu kepala badan
dalam melaksanakan urusan bidang kewaspadaan
dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing,
tenaga kerja asing dan lembaga asing, fasilitasi
kelembagaan bidang kewaspadaan serta penanganan
konflik serta melaksanakan tugas lain yang diberikan
kepala badan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


pasal 21 ayat (1) bidang kewaspadaan nasional dan
penanganan konflik , mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja dibidang kewaspadaan dini,


kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing, fasilitasi kelembagaan, serta
penanganan konflik.
b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang
asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, fasilitasi
kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan
konflik.
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang kewaspadaan dini,
kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing, fasilitasi kelembagaan bidang
kewaspadaan, serta penanganan konflik.
d. Pelaksanaan koordinasi di bidang kewaspadaan dini,
kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing, fasilitasi kelembagaan bidang
kewaspadaan, serta penanganan konflik.
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang
asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, fasilitasi
kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan
konflik.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 23
(1) Bidang kewaspadan nasional dan penanganan konflik
sebagaimana dimaksud dalam pasal … terdiri dari ;
a. Sub bidang kewaspadaan dini dan kerjasama intelijen ;
b. Sub bidang penanganan konflik.
(2) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala bidang
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
(3) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh kepala sub bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepala kepala bidang.

Pasal 24

Sub bidang bidang kewaspadaan dini dan kerjasama intelijen


mempunyai tugas membantu Kepala bidang kewaspadan
nasional dan pennganan konflik dalam melaksanakan urusan
kewaspadan dini dan kerjasama intelijen dengan rincian tugas
sebagai berikut ;

a. Menyusun rencana kerja sub bidang kewaspadaan dini dan


kerjasama intelijen pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing;
b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program
kerja sama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing;
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk
teknis bidang kewaspadaan dini dan kerjasama intelijen
pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga
asing ;
d. pelaksanaan kebijakan bidang kewaspadaan dini dan
kerjasama intelijen pemantauan orang asing, tenaga kerja
asing dan lembaga asing;
e. koordinasi bidang kewaspadaan dini dan kerjasama
intelijen pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan
lembaga asing;
f. monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kewaspadaan
dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga
kerja asing dan lembaga asing
g. fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 25
Sub bidang penanganan konflik mempunyai tugas membantu
Kepala bidang kewaspadan nasional dan penanganan konflik
dalam melaksanakan urusan penanganan konflik dengan
rincian tugas sebagai berikut ;

a. Menyusun rencana kerja sub bidang penanganan konflik;


b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang
penanganan konflik;
c. pelaksanaan kebijakan bidang bidang penanganan konflik;
d. koordinasi bidang bidang penanganan konflik;
e. monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang bidang
penanganan konflik;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

BAB VII

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 26

(1) Kelompok jabatan fungsional berkedudukan sebagai unsur


pembantu kepala dinas dalam menyelenggarakan tugas
dan fungsinya.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinir oleh tenaga fungsional senior selaku
ketua kelompok yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala dinas.
(3) Tenaga fungsional senior sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) berdasarkan kepangkatan.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan
kebutuhan, beban kerja dan kemampuan keuangan
daerah.
(5) Tenaga fungsional dalam menyelenggarakan tugasnya
diatur dengan peraturan walikota.

BAB VIII
TATA KERJA
Pasal 27

(1) Kepala Badan berkewajiban mengkoordinasikan seluruh


kegiatan Badan.
(2) Kepala Badan berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan Simplikasi baik
dalam lingkungan Badan maupun dengan instansi lain
yang terkait.
(3) Sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian dan kepala
sub bidang berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai
dengan bidangnya.
(4) Kepala badan, sekretaris, kepala bidang, kepala sub
bagian, kepala sub bidang bertanggungjawab memberikan
bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta
melapor hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang
jabatannya masing-masing sesuai dengan tata kerja.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja sebagimana
dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan keputusan
kepala dinas.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka


Peraturan Walikota Jambi Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Fungsi Badan, Sekretaris, Bidang dan Rincian Tugas Sub
bagian, Sub Bidang, serta Tata Kerja Pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi
Tahun … Nomor …) dan, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 29

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kota Jambi.

Ditetapkan di Jambi
pada tanggal …………

WALIKOTA JAMBI,

d.t.o

SYARIF FASHA

Diundangkan di Jambi
pada tanggal ................
SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI

d.t.o

BUDIDAYA

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN ...... NOMOR …..


Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN
PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KOTA JAMBI

d.t.o

AMIRULLAH, SH.
Pembina TK.I
NIP…………………………..

Salinan Sesuai Dengan Aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN
PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KOTA JAMBI

ttd

EDRIANSYAH, SH., MM
Pembina
NIP.19720614 199803 1 005

Anda mungkin juga menyukai