Pada tanggal 07 Desember 2019 antara PT Jaya Abadi dengan Kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandung yang dalam ini diwakili oleh Riyan Sudrajat SH.
Melakukan addendum kontrak sebagaimana dimaksud di dalam Addendum Pertama Surat
Perjanjian (Kontrak) Pekerjaan: Jasa Angkutan Persampahan No: 25.a/ADD.I/
KONTR-DKP/ PERSAMPAHAN/ XII/2019 tanggal 07 Desember 2019. Bahwa pada tanggal
03 November 2019 Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandung yang diwakili
oleh Riyan Sudrajat SH telah menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor:
25/SPMK-DKP/PERSAMPAHAN/XI/2019 untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan
terhitung sejak tanggal 03 November 2019. Adapun lingkup pekerjaan yang harus dilakukan
PT Jaya Abadi adalah melakukan pengelolaan Pengangkutan sampah sesuai dengan
ketentuan - ketentuan yang berlaku dalam perjanjian.
Namun ternyata pada tanggal 15 Juni 2020, Riyan Sudrajat SH. menerbitkan Surat
Nomor: 232/DKP/VI/2019, Perihal Pemutusan Kontrak Kerjasama Pengangkutan Sampah
secara sepihak kepada PT Jaya Abadi dan tembusannya ditujukan kepada Walikota Bandung
sebagai laporan. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandung menganggap
bahwa PT Jaya Abadi tidak memenuhi target pekerjaan sesuai yang ada dalam kontrak yaitu
sebesar 610 ton perhari. Atas perbuatan yang dilakukan oleh Riyan Sudrajat SH. tersebut, PT
Jaya Abadi merasa dirugikan dan menganggap perbuatan yang dilakukan Riyan Sudrajat
bertentangan dengan hukum. Kemudian PT Jaya Abadi mengajukan gugatan Perbuatan
Melawan Hukum pada tanggal 29 September 2020 ke Pengadilan Negeri Bandung.