Gugatan PMH Ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
1 PT DIGITAL NETWOK AESTETIK PENGGUGAT

Alamat:
DNA HAUZ
Jl. DR Saharjo No. 90B, Kelurahan Setia
Budi, Menteng, Jakarta Selatan
MELAWAN
2 PT BANK KB BUKOPIN, Tbk TERGUGAT I
.
Alamat:
KB.Bukopin Office
Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51. Kelurahan
Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan.
3 Mr. Woo Yeul Lee TERGUGAT II

(selaku Presiden Direktur TERGUGAT I)
.
d/a:
KB.Bukopin Office
Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51.
Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran,
Jakarta Selatan.
Halaman 1
ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT

GEDUNG JAYA LT.9, JL.M.H.THAMRIN NO.12, MENTENG, JAKARTA PUSAT, 12301
TELP : +621 7947388 | EMAIL: futurelawfirm@gmail.com
Jakarta 21 Pebruari 2024
Kepada Yth.
KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN
Jl. Ampera Raya No. 133, RT.5/RW.10,

Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550
Dengan hormat,
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18 Pebruari 2024 yang telah didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18 Pebruari 2024
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
HAMZAH FANSYURI, SH.
PRIHAKASA KAMAR, SH.
WALUYO RAHAYU, SH.
advokat dan konsultan hukum, beralamat di Gedung Jaya lt. 9 Jl. M.H. THAMRIN
No. 12, Kelurahan Menteng, Kebon Sirih Jakarta Pusat bertindak untuk dan atas
nama PENGGUGAT berdasarkan Kuasa Khusus tanggal 20 Pebruari 2024, dengan
ini mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap TERGUGAT I dan
TERGUGAT II dengan uraian alasan-alasan sebagai berikut:
1. PENGGUGAT nasabah TERGUGAT I sejak tahun 2012 sampai dengan
sekarang dan selama menjadi nasabah TERGUGAT I PENGGUGAT
PENGGUGAT merupakan debitur yang disiplin dan menjaga kinerja

Halaman 2
perusahaan untuk melunasi kredit TERGUGAT I .

2. TERGUGAT I memberikan 2 fasilitas kredit tambahan kepada PENGGUGAT
dengan jangka waktu sampai bulan Mei 2025 sehingga total hutang pokok
terhitung tanggal gugatan ini sebesar:
(a) Rp 2.165.950.335,- dengan jaminan berupa:
Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya dengan SHGB
NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl. Taman Amir
Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan Pegangsaan Kecamatan
Menterng, Jakarta Pusat. (Bukti P-1)
(b). Rp5.809.001.827,- dengan jaminan berupa:
Tanah dan Bangunan kantor di atasnya dengan SHGB No. 366/Menteng
Atas terletak di Jl. DR Sahardjo No.90.B, Kelurahan Menteng Atas ,
Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. ((Bukti P-2)
NO ADENDUM PERJANJIAN TANGGAL KETERANGAN

KREDIT
(1) L./069/BUKI-BA JKT 23 April 2020 Jangka Waktu 60 (enam
STR/ADD -PK- puluh) bulan ( s/d 12 April
RESTRUKTUR KE 3/IV/2020 2025).
(2) L./070/BUKI-BA JKT 23 April 2020 Jangka Waktu 60 (enam

STR/ADD -PK- puluh) bulan ( s/d 22 April
RESTRUKTUR KE 3/IV/2020 2025).
(3) L./082/BUKI-BA JKT 18 Mei 2020 Jangka Waktu 60 (enam

STR/ADD -PK- puluh) bulan ( s/d 17 Mei
RESTRUKTUR KE 2025).
Halaman 3
IV/V/2020
(4) L./081/BUKI-BA JKT 18 Mei 2020 ` Jangka Waktu 60 (enam

STR/ADD -PK- puluh) bulan ( s/d 17 Mei
RESTRUKTUR KE 2025).
IV/V/2020 (Bukti P-3a)
3. Bahwa sejak pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) akibat Pandemi Covid 19, bisnis PENGUGGAT sangat terpukul
dan turun secara drastis sebab PENGGUGAT bergerak di bidang Even
Orginizer (EO) dan Production House, termasuk sektor yang amat terpukul
akibat pandemi Covid 19.
4 PENGGUGAT mengalami kesulitan finansial dan oleh karenanya telah
meminta reschedule dan/atau restrukturisasi cicilan kepada PENGGUGAT
(Bukti P-3b). Untuk itu PENGGUGAT telah meminta kepada Staf
TERGUGAT I Bapak Andra namun beliau meninggal dunia akibat terpapar
Covid. Kami pun menanti penggantinya. Setelah lama menunggu kami
diminta menghubung Bapak Caisar, tapi baru satu kali pertemuan, beliau
sudah sulit dihubungi. Ternyata beliau resign. PENGGUGAT sudah
mengutarakan ketidakmampuannya membayar cicilan sesuai Perjanjian
Kredit dan minta ada reschedule dan restrukturisasi. Almarhum berjanji akan
membantu permohonan restrukturiasi PENGGUGAT. Selama PENGGUGAT
menunggu tidak membayar cicilan dan oleh karena tidak ada teguran baik
lisan maupun tertulis dari TERGUGAT I. PENGGUGAT mengira ketiadaan
teguran bagian dari proses permohonan restrukturisasi.
TERGUGAT I jelas melanggar Prinsip prudential banking yang
menekankan pada pengelolaan risiko yang efektif dan kehati-hatian dalam

Halaman 4
menjalankan kegiatan bank. Salah satu aspek penting dalam prinsip ini

adalah manajemen kredit, yang meliputi:
Penilaian risiko kredit: Bank harus melakukan penilaian yang cermat
terhadap calon debitur sebelum memberikan kredit.
Monitoring kredit: Bank harus memantau secara berkala kinerja kredit yang
telah disalurkan.
Penyelesaian kredit macet: Bank harus memiliki langkah-langkah yang jelas
untuk menyelesaikan kredit macet.
Memberikan peringatan kepada nasabah yang telat membayar merupakan
bagian dari proses monitoring kredit. Dengan memberikan peringatan, bank
dapat:
i. Memberi tahu nasabah tentang keterlambatan pembayarannya.
ii. Memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menyelesaikan
tunggakannya.
iii. Mencegah terjadinya kredit macet.
Jika bank tidak memberikan peringatan kepada nasabah yang telat
membayar, maka bank dapat:
i. Mengalami kerugian akibat kredit macet.
ii. Mendapat sanksi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
iii. Menurunkan reputasi bank.
Oleh karena itu, penting bagi bank untuk memberikan peringatan kepada
Halaman 5
nasabah yang telat membayar melebihi ketentuan. Peringatan ini dapat

diberikan melalui berbagai cara, seperti: Telepon, SMS, Surat dan Email.
5. PENGGUGAT pada tanggal 20 September 2023, setelah mendapatkan Surat No.
13087/DSPC II/IX/2023 Tanggal 18 September 2023 (Bukti P-4). Setelah bertemu
dengan Ibu Yuli di kantor TERGUGAT I dan dalam pertemuan tersebut Ibu Yuli
mengatakan bahwa agar asset PENGGUGAT tidak dilelang, PENGGUGAT harus
membayar cicilan PENGGUGAT manyenggupi akan membayar Rp500.000.000,-.dan
kemudian telah ditransfer Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) (Bukti P-5).
6. Namun PENGGUGAT sangat kecewa setelah mentransfer uang cicilan sebesar
Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) ke TERGUGAT I sesuai arahan, ternyata
TERGUGAT I memberitahukan kepada PENGGUGAT bahwa asset jaminan tetap
akan dilelang atau PENGGUGAT akan tetap dipailitkan berdasarkan Surat No.
13087/DSPC II/IX/2023 Tanggal 18 September 2023. Kebijakan TERGUGAT I ini jelas
ditentukan oleh TERGUGAT II selaku Presiden Direktur, pimpjnan tertinggi
perusahaan TERGUGAT I.
7. TERGUGAT I dan II dalam Surat 1877/ DSPC II/ XI/2022 tanggal 30 Nopember 2023
mengklaim keterlambatan PENGGUGAT selama 274 hari (Bukti P-.6) padahal
PENGGUGAT tetap membayar cicilan sbb:
a. Tanggal 22 Desember 2022 sebesar Rp 120.000.000 (Bukti P-7 )
b. Tanggal 7 Peberuari 2023 sebesar Rp130.000.000,- (Bukti P-8 )
c. Tanggal 18 April 2023 sebesar Rp250.000.000,-- (Bukti P-9)
d. Tangga; 20 Septmber 2023 sebesar Rp500.000.000,- (Bukti P-10)

8. PENGGUGAT amat dirugikan dengan cara-cara TERGUGAT I dan II
Halaman 6
memperlakukan PENGGUGAT yang sudah lama bekerjasama dengan TERGUGAT
I sejak hampir sepuluh tahun. Telah mengaktifkan uang simpanan masyarakat di

TERGUGAT I dan II untuk sektor rill dan membayar cicilan berikut bunga. Track
record sebagai debitur ini sama sekali tidak menjadi pertimbangan. Namun
ditengah kondisi PENGGUGAT mulai bangkit dari keterpurukan akibat PANDEMI
COVID 19, TERGUGAT I justru membebankan dan membenamkan perusahaan
PENGGUGAT. PENGGUGAT kembali meminta restrukturisasi berdasarkan Surat
tanggal 9 Oktober 2023 (Bukti P-11) Dalam somasi tanggal 29 Januari 2024
PENGGUGAT tetap kembali meminta agar permohonan restrukturisasi dikabulkan
(Bukti P-12) namun TERGUGAT I DAN II sama sekali tidak menindaklanjuti
permohonan kami.
9. TERGUGAT I dan II tidak mempertimbangkan kewajibannya untuk menganalisa
kemampuan bayar (able to pay) dan kemauan bayar (willing to pay) dari nasabah.
sama sekali dan tidak cross cek melihat secara nyata operasional kantor
PENGGUGAT kami untuk mendapatkan informasi bahwa bisnis PENGGUGAT
masih hidup dan mulai pulih akibat PANDEMI COVID19.
10. TERGUGAT I dan II sama sekali tidak merespon dan menjawab permohon
PENGGUGAT meminta restrukturisasi dan reschedule padahal menurut Pasal 26
ayat (2)Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan
bahwa:
"Dalam hal debitur mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, bank dapat
memberikan keringanan dengan cara memberikan perpanjangan waktu pembayaran,
. pengurangan bunga, pengurangan pokok pinjaman, dan atau penjadwalan kembali
angsuran.”
Dalam POJK Nomor 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank, terdapat
beberapa kewajiban bank bilamana ada debitur mengajukan permintaan
restrukturisasi:
Halaman 7
a. Melakukan Analisis dan Penilaian

i. Bank wajib melakukan analisis dan penilaian terhadap kondisi keuangan
debitur dan prospek usahanya.
ii. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan apakah debitur layak
mendapatkan restrukturisasi dan jenis restrukturisasi yang tepat.
b. Memberikan Informasi yang Jelas dan Lengkap kepada debitur mengenai:
i. Syarat dan ketentuan restrukturisasi
ii. Biaya restrukturisasi
iii. Dampak restrukturisasi terhadap kualitas kredit debitur
iv. Hak dan kewajiban debitur dan bank setelah restrukturisasi
c. Menindaklanjuti Permintaan Debitur dengan Segera
i. Bank wajib menindaklanjuti permintaan restrukturisasi debitur dengan segera.
ii. POJK mengatur batas waktu penyelesaian proses restrukturisasi, yaitu:
- 15 hari kerja untuk kredit UMKM
- 30 hari kerja untuk kredit non-UMKM
d. Bank dapat memberikan akses layanan keuangan lainnya kepada debitur, seperti:
i. Kredit modal kerja
ii. Kredit investasi
iii. Layanan pembiayaan lainnya
PENGGUGAT sama sekali tidak mendapatkan perlakuan-perlakuan tersebut di atas
yang menjadi ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Kebijakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II terhadap kredit dan asset agunan
PENGGUGAT tidak sesuai dengan visi misinya yang tercantum dalam website
TERGUGAT I : “Memahami dan memberikan solusi kepada Nasabah.”
Justru TERGUGAT I dan TERGUGAT II memaksakan kehendak dan tidak
memberikan celah sedikitpun kepada nasabah untuk mencari solusi dan alternative
sendiri. Kebijak TERGUGAT I DAN II untuk Debutir yang mengalami kesulitan
finansial solsuinya hanya lelang asset atau mempailitkannya. Padahal dengan
menjual salah satu 1 (satu) asset PENGUGAT berupa rumah Taman Amir Hamzah
Jl. Arden (Butir 2 (a) ) PENGGUGAT sudah bisa menutup kewajibannya kepada
TERGUGAT I tapi TERGUGAT I DAN II juga melelang Kantor PENGGUGAT (Butir
2 (b) ) yang nilainya mencapai Rp20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah) jauh
Halaman 8
melebihi kewajiban PENGGUGAT. Wajar jika ada dugaan ada indikasi melalui
lelang ini ada pihak-pihak yang menginginkan asset jaminan PENGGUGAT dengan

harga murah.
12.
1. Berdasarkan penjelasan yang disertai argument dan dasar hukum tersebut
diatas TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan perbuatan melawan
hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata sebagai berikut:
2. Melanggar Undang-Undang: Tergugat telah melanggar UU Perbankan dan
peraturan terkait lainnya dalam menjalankan tugasnya sebagaimana
diuraikan dalam butir 9 Gugatan ini.
3. Melanggar Perjanjian: TERGUGAT I dan II telah melanggar perjanjian yang
telah disepakati dengan Penggugat dimana berdasarkan Addendum
Perjanjian Kredit sebagaimana di sebut dalam Butir 2, Jangka Waktu
diberikan sampai tahun 2025.
4. Kesalahan (Onrechtmatige Daad): Tergugat telah melakukan tindakan yang
lalai dan ceroboh dimana mengatakan bahwa PENGGUGAT tidak membayar
sama sekali padahal PENGGUGAT membayar cicilan sebagaimana diuraikan
dalam butir 7.
5. Menimbulkan Kerugian: Kelalaian TERGUGAT I dan II telah
mengakibatkan kerugian finansial bagi PENGGUGAT.
13. PENGGUGAT terancam tutup bisnisnya. Karyawan resah saat ada staf TERGUGAT
II berkewarganegaraan korea selatan datang mengambil gambar, foto-foto kantor
yang dijadikan agunan.
A. KERUGIAN MATERIIL
PENGGUGAT pontang panting mencari investor untuk menutupi tagihan
TERGUGAT I dan TERGUGAT II agar asset jaminan tidak dilelang. Untuk

Halaman 9
mencari investor PENGGUGAT harus mengeluarkan fee Rp200.000.000,- (dua
ratus juta Rupiah).

PENGGUGAT harus menggunakan jasa pengacara dan mengeluarkan biaya
Rp150.000.000,- (seratus lima puluh juta Rupiah).
B. KERUGIAN IMMATERIIL
PENGGUGAT kami menanggung kerugian immatariil sangat besar. Nama baik
DNA Production yang susah payah dibangun hancur di dunia pariwista. Palaku
bisnis penyiaran dan pariwisata mengetahui PENGGUGAT masuk sebagai
debitur gagal bayar dimana didunia bisnis hal tersebut sangat menjatuhkan
reputasi. Jumlah besarnya kerugian immaterial tentu tak ternilai namun
setidaknya jika dinilai dalam uang sedikitnya Rp10.000.000.000,- (sepuluh milyar
Rupiah).
14 Berdasarkan gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang PENGGUGAT
ajukan, dengan obyek gugatan berupa :
(a) Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya dengan SHGB
NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl. Taman
Amir Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan Pegangsaan Kecamatan
Menteng, Jakarta Pusat.
(b) Tanah dan Bangunan kantor di atasnya dengan SHGB No. 366/Menteng
Atas terletak di Jl. DR Sahardjo No.90.B, Kelurahan Menteng Atas ,
Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Adapun alasan PENGGUGAT memohon diletakan sita jaminan ini adalah
sebagai berikut:
1. Adanya kekhawatiran TERGUGAT I dan II mengalihkan harta bendanya

Halaman 10
tersebut melalui lelang. Terbukti sudah ada pemberitahuan dari PT BALAI
LELANG TRIDAYA sebagai rekanan TERGUGAT I (bukti P-13 ) akan

mendaftarkan lelang asset jaminan.
2.
DALAM PROVISI
15. "Mohon Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan provisi berupa melarang
TERGUGAT I dan II untuk melakukan penjualan secara lelang atau
mengalihakan kreditur PENGGUGAT secara cessie.
Tindakan tersebut jelas-jelas merugikan PENGGUGAT sebab PENGGUGAT
tengah memasarkan aset jaminan Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya
dengan SHGB NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl.
Taman Amir Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan Pegangsaan
Kecamatan Menterng, Jakarta Pusat dengan harga Rp8.000.000.000,-
(delapan milyar Rupiah) sehingga dengan harga penjualan 1 aset jaminan
PENGGUGAT BISA MENUTUP 2 Perjanjian Kredit sekaligus. TERGUGAT I
DAN II melakukan taksasi untuk Rumah di Taman Amir Hamzah
Rp5.886.500.000,-. (Bukti P- 14 ) Jelas ini merugikan PENGGUGGAT.
16. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini PENGGUGAT memohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT seluruhnya;

Halaman 11
2. Menyatakan bahwa TERGUGAT I dan II telah melakukan perbuatan

melawan hukum;
3. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara tanggung renteng
untuk membayar ganti rugi kepada PENGGUGAT
A. Materiil sebesar Rp350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta Rupiah).
B. Imateriil Rp5.000.000.000,- (lima milyar Rupiah)
secara tunai dan sekaligus;
4. Mengabulkan sita jaminan atas:
(a) Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya dengan SHGB
NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl.
Taman Amir Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan
Pegangsaan Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
(b) Tanah dan Bangunan kantor di atasnya dengan SHGB No.
366/Menteng Atas terletak di Jl. DR Sahardjo No.90.B, Kelurahan
Menteng Atas , Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.
DALAM PROVISI
5. Melarang TERGUGAT I dan II melakukan pengalihan jaminan kredit
milik PENGGUGAT melalui lelang berupa:
(a). Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya dengan SHGB
NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl. Taman

Halaman 12
Amir Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan Pegangsaan

Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
(b). Tanah dan Bangunan kantor di atasnya dengan SHGB No.
366/Menteng Atas terletak di Jl. DR Sahardjo No.90.B, Kelurahan
Menteng Atas , Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.
dan melarang TERGUGAT I dan II mengalihkan kredit PENGGUGAT.
kepada pihak lain melalui cessie
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
verzet, banding, kasasi, atau upaya hukum lainnya (provisie van
executie);
7. Menghukum TERGUGAT I dan II untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini;
SUBSIDAIR
Apabila petitum di atas tidak dapat dikabulkan, mohon Majelis Hakim yang
terhormat memutuskan secara adil dan patut dengan mempertimbangkan
kepentingan kedua belah pihak (EX AQUO AT BONO)
Hormat kami,
Halaman 13
KUASA HUKUM

____________________ ____________________
Hamzah Fansyuri, SH Waluyo Rahayu, SH.
Halaman 14


Gugatan PMH Ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Gugatan PMH Ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

1 PT DIGITAL NETWOK AESTETIK PENGGUGAT

2 PT BANK KB BUKOPIN, Tbk TERGUGAT I

3 Mr. Woo Yeul Lee TERGUGAT II

ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT

KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN

Jl. Ampera Raya No. 133, RT.5/RW.10,

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18 Pebruari 2024

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

HAMZAH FANSYURI, SH.

PRIHAKASA KAMAR, SH.

WALUYO RAHAYU, SH.

nama PENGGUGAT berdasarkan Kuasa Khusus tanggal 20 Pebruari 2024, dengan

ini mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap TERGUGAT I dan

TERGUGAT II dengan uraian alasan-alasan sebagai berikut:

1. PENGGUGAT nasabah TERGUGAT I sejak tahun 2012 sampai dengan

sekarang dan selama menjadi nasabah TERGUGAT I PENGGUGAT

PENGGUGAT merupakan debitur yang disiplin dan menjaga kinerja

perusahaan untuk melunasi kredit TERGUGAT I .

ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT

terhitung tanggal gugatan ini sebesar:

(a) Rp 2.165.950.335,- dengan jaminan berupa:

Tanah dan Bangunan Rumah di atasnya dengan SHGB

NO.740/Pegangsaan terletak di Komplek Menteng Arden, Jl. Taman Amir

Hamzah No.15 A Blok A No. 2, Kelurahan Pegangsaan Kecamatan

Menterng, Jakarta Pusat. (Bukti P-1)

(b). Rp5.809.001.827,- dengan jaminan berupa:

Tanah dan Bangunan kantor di atasnya dengan SHGB No. 366/Menteng

Atas terletak di Jl. DR Sahardjo No.90.B, Kelurahan Menteng Atas ,

Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. ((Bukti P-2)

NO ADENDUM PERJANJIAN TANGGAL KETERANGAN

(2) L./070/BUKI-BA JKT 23 April 2020 Jangka Waktu 60 (enam

(3) L./082/BUKI-BA JKT 18 Mei 2020 Jangka Waktu 60 (enam

(4) L./081/BUKI-BA JKT 18 Mei 2020 ` Jangka Waktu 60 (enam

3. Bahwa sejak pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala

dan turun secara drastis sebab PENGGUGAT bergerak di bidang Even

akibat pandemi Covid 19.

4 PENGGUGAT mengalami kesulitan finansial dan oleh karenanya telah

meminta reschedule dan/atau restrukturisasi cicilan kepada PENGGUGAT

(Bukti P-3b). Untuk itu PENGGUGAT telah meminta kepada Staf

TERGUGAT I Bapak Andra namun beliau meninggal dunia akibat terpapar

Covid. Kami pun menanti penggantinya. Setelah lama menunggu kami

sudah sulit dihubungi. Ternyata beliau resign. PENGGUGAT sudah

mengutarakan ketidakmampuannya membayar cicilan sesuai Perjanjian

membantu permohonan restrukturiasi PENGGUGAT. Selama PENGGUGAT

lisan maupun tertulis dari TERGUGAT I. PENGGUGAT mengira ketiadaan

teguran bagian dari proses permohonan restrukturisasi.

TERGUGAT I jelas melanggar Prinsip prudential banking yang

menekankan pada pengelolaan risiko yang efektif dan kehati-hatian dalam

ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT

Penilaian risiko kredit: Bank harus melakukan penilaian yang cermat

terhadap calon debitur sebelum memberikan kredit.

Penyelesaian kredit macet: Bank harus memiliki langkah-langkah yang jelas

untuk menyelesaikan kredit macet.

Memberikan peringatan kepada nasabah yang telat membayar merupakan

bagian dari proses monitoring kredit. Dengan memberikan peringatan, bank

i. Memberi tahu nasabah tentang keterlambatan pembayarannya.

ii. Memberikan kesempatan kepada nasabah untuk menyelesaikan

iii. Mencegah terjadinya kredit macet.

Jika bank tidak memberikan peringatan kepada nasabah yang telat

membayar, maka bank dapat:

i. Mengalami kerugian akibat kredit macet.

ii. Mendapat sanksi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).