Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN KEPALA DESA ………

NOMOR : / / /2022
TENTANG
PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS DESA RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI ANAK.
KECAMATAN ………………….
PERIODE 2022 s/d 2024
KEPALA DESA ………

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemenuhan hak-hak anak dalam


upaya mewujudkan pembangunan yang peduli terhadap
anak-anak dan kepentingan terbaik bagi anak perlu
mewujudkan program Kabupaten Bolaang Mongonodw
Utara Layak Anak melalui Desa Ramah Anak;
b. Bahwa agar pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dapat berjalan secara berdaya
guna dan berhasil guna dipandang perlu dibentuk Gugus
Tugas Desa ………. Ramah Anak;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Desa………… tentang
Pembentukan Gugus Tugas Desa ……….. Ramah
Anak;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan
Daerah berikut perubahannya ;
4. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
Kabupaten/Kota Layak Anak ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan
dan Anak;
6. Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Kabupaten Layak Anak
7. Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor 36
Tahun 2015 tentang Pencegahan Perkwinan Pada Usia
Anak ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Membentuk Gugus Tugas Desa ………… Ramah Anak, dengan
susunan anggota Gugus Tugas sebagaimana dalam lampiran
keputusan ini.
KEDUA Tugas,Fungsi dan Susunan Klaster Gugus Tugas sebagai mana
diktum ,KESATU adalah Sebagai Berikut :
1. Tugas
a. Mensosialisasikan kebijakan Kecamatan Ramah
Anak ;
b. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan
kegiatan bersama dengan Instansi /SKPD, DPRD,
Organisasi Sosial Kemasyarakatan serta tokoh-
tokoh masyarakat dan tokoh agama ;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan
Kabupaten Layak Anak, Kecamtan dan Desa Ramah
Anak ;
d. Menyusun mekanisme kerja Gugus Tugas Desa
Ramah Anak;
e. Mengindetifikasi kondisi sosial budaya dan isu yang
terkait dengan pendidikan, kesehatan, perlindungan,
infrastukrur, lingkungan hidup dan pariwisata ;
f. Menetukan focus utama kegiatan dalam
mewujudkan Desa Ramah Anak, yang disesuaikan
dengan masalah utama, kebutuhan dan sumber daya.
g. Menyiapkan dan mengusulkan peraturan-peraturan
lainnya yang terkait dengan kebijakan Desa Ramah
Anak;
h. Mendukung program kerja pemerintah, organisasi,
kelompok dalam memperjuangkan hak-hak anak ;
i. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
secara periodic dan memperanggungjawabkan hasil
pelaksanaan Gugus Tugas Desa Kopi Ramah
kepada Bupati Bolaang Mongondow Utara melalui
Gugus Tugas Kecamatan Bintauna Ramahn Anak
dan Gugus Tugas Kabupaten Bolaang Monogondow
Utara;

2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis program Desa Kopi
Ramah Anak;
b. Pengkoordinasian program dan kegiatan Desa Kopi
Ramah Anak.
3. Susunan Klaster dalam Gugus Tugas Desa Ramah Anak
Kabupaten Bolaang Monogondow Utara adalah terdiri :
a. Klaster Penguatan Kelembagaan.
b. Klaster Hak Sipil dan Kebebasan
c. Klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan
Alternatif.
d. Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan .
e. Klaster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan
Kegiatan Budaya.
f. Klaster Perlindungan Khusus.

4. Tugas pokok masing-masing Klaster dalam Gugus


Tugas Desa Ramah Anak ;
a. Klaster Penguatan Kelembagaan
1. Mendorong penyusunan peraturan daerah dan
kebijakan untuk pemenuhan hak anak;
2. Mendorong anggaran untuk pemenuhan hak
anak, termasuk anggaran untuk penguatan
kelembagaan;
3. Mendorong Forum Anak dan kelompok anak
lainnya untuk memberikan masukan dalam
pembentukan perundang undangan, kebijakan,
program dan kegiatan
4. Mendorong dan memfasilitasi tersedia sumber
dayamanusia {SDM} terlatih KHA dan mampu
menerapkan hak anak kedalam
kebijakan,program dan kegiatan.
5. Mendorong dan memfasilitasi tersedianya data
anak terpilah menurut jenis kelamin umur,dan
kecamatan.
6. Mendorong keterlibatan lembaga masyarakat
dalam pemenuhan hak anak.
7. Mendorong keterlibatan dunia usaha dalam
pemenuhan hak anak

b. Klaster Hak Sipil dan Kebebasan


1. Mendorong dan mengadvokasi agar seluruh
anak di Desa Kopi tercatat dan memiliki
Kutipan Akta Kelahiran sesegara mungkin dan
menyelanggarakan pembuatan akta kelahiran
secara gratis dan dilakukan pendekatan layanan
hinga tingkat kelurahan/desa.
2. Mendorong agar sistem untuk pencegahan
berbagai tindak kejahatan terhadap anak seperti
perdagangan orang, adopsi legal, manipulasi
usia, manipulasi nama, atau penggelapan asal-
usul serta pemulihan identitas anak sesuai
dengan keadaan sebenarnya sebelum terjadinya
kejahatan terhadap anak tersebut; dan
memberikan dorongan agar jaminan hak
prioritas anak untuk dibesarkan oleh tuanya
sendiri.
3. Mendorong agar hak anak untuk berpendapat;
dan penyediaan ruang-ruang bagi anak untuk
4. Mendorong agar anak diberikan ruang untuk
menjalankan keyakinannya secara damai dan
mengakui hak orang tua dalam memberikan
pembinaan
5. Mendorong agar anak bisa berkumpul secara
damai dan mementuk organisasi yang sesuai
bagi mereka.
6. Mendorong agar anak tidak diganggu kehidupan
pribadinya,atau diekspos ke public tanpa izin
dari anaktersebut atau yang akan mengganggu
tumbuh kembangnya.
7. Mendorong agar penyediaan informasi
mematuhi tentang kriteria kelayakan informasi
bagi anak ,penyediaan fasilitas dan sarana
dalam jumlah memadai yang
memungkinkananak mengakses layanan
informasisecara gratis dan ketersediaan lembaga
perijinan dan pengawasan.
8. Mendorong agar setiap anak diperlakukan
secara manusiawi tnpa adanya kekerasan
sedikitpun,termasuk ketika
Anak berhadapan dengan hukum.

c. Klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan


Alternatif
1. Mendorong dan mengadvokasi dan
mensosialisasikan kepad masyarakat agar anak
diasuh dan dirawat oleh orang tuanya dengan
melakukan penguatan kapasitas orang tua untuk
memenuhi tanggung jawab dalam pengasuhan
dan tumbuh kembang anak, meliputi
penyediaan fasilitas, informasi dan pelatihan
yang memberikan bimbingan dan konsultasi
bagi orang tua dalam pemenuhan hak anak.
2. Mendorong dan mengadvokasi kepada
masyarakat agar anak untuk dipertemukan
kembali dengan orang tuanya kecuali
pemisahan tersebut untuk kepentingan terbaik
bagi anak.
3. Mendorong dan mengadvokasi agar anak untuk
dipertemukan kembali dengan orang tuanya
setelah terpisahkan, misalnya terpisahkan
karena bencana alam, konflik bersenjata, orang
tua berada di luar negeri, atau karena diculik
dan diperdagangkan.
4. Mendorong dan mensosialisasikan dan
mengadvokasi agar anak tidak dipindahkan
secara illegal dari daerahnya ke luar daerah atau
ke luar negeri.
5. Mendorong agar anak tetap dalam kondisi
sejahtera meskipun orang tuanya tidak mampu
dengan melibatkan komunitas, desa/kelurahan
dan SKPD dan instansi terkait untuk upaya
pemenuhan kesejahteraan anak.
6. Mendorong agar anak yang diasingkan dari
lingkungan keluarga mendapat pengasuhan
alternative.
7. Mendorong dan mengadvokasi masyarakat
supaya pengangkatan /adopsi anak dijalanakan
sesuai dengan peraturan, dipantau dan
dievaluasi tumbuh kembangnya agar
kepentingan terbaik anak tetap terpenuhi.
8. Mendorong dan mengadvokasi agar anak-anak
yang berada di Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak(LKSA)/panti terpenuhi hak tumbuh
kembangya dan mendapatkan perlindungan.
9. Mengadvokasi dan mensosialisasikan agar
anak-anak tidak mendapatkan perlakuan kejam,
tidak manusiawi dan merendahkan martabat
manusia.

d. Kelaster Kesehatan dan Kesejahteraan


1.Mendorong dan Mengypayakan anak cacat
mendapat
cakupan layanan public yang menjamin layanan
kesehatan dan kesejahteraan
2.Mendorong dan mengupayakan agar setiap anak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan terintegrasi
3. Mendorong dan mengupayakan agar setiap anak
mendapatkan akses jaminan sosial dan fasilitas
kesehatan.
4.Mendorong dan mengupayakan agar anak
mendapatkan standar tertinggi kehidupan dalam
hal fisik,mental spiritual ,moral dan sosial. Hal ini
dapat dicapai dengan menurunkan kematian Anak,
mempertinggi usia harapan hidup,standar gizi
kesehatan,pendidikan, lingkungan .

e. Klaster Pendidikan ,Pemanfaatan Waktu Luang,


Kegiatan Budaya
1.Mendorong dan mengupayakan agar setiap anak
mendapatkan akses pendidikan pelatihan
berkwalitas tanpan diskriminasi
2.Mendorong dan mengadvokasi bahwa lembaga ini
Bertujuan untuk mengembangkan minat,bakat dan
kemampuan anak serta mempersiapkan anakuntuk
bertanggung jawab pada kehidupan yang toleransi
,saling dan bekerjasama untuk kemajuan dunia
dalam semangat perdamaian.

3.Mendorong dan mengadvokasi kepada masyarakat


bahwa anak memiliki waktu untuk beristirahat
dan
dapat memanfaatkan waktu senggangnya untuk
melakukan berbagai kegiatan seni, budaya,
olahraga, dan aktifitas lainnya.

f. Klaster Perlindungan Khusus.


1..Mendorong dan mengupayakan agar anak yang
mengalami situasi darurat dikarenakan kehilangan
orang Tua/Pengasuh/tempat tinggal dan fasilitas
pemenuhan kebutuhan dasar perlu mendapat
prioritas dalam pemenuhan dan perlindungan hak
hak dasarnya
2. Mendorong dan mengadvokasi agar anak anak
yang
behadapan dengan hukum mendapatkan
perlindungan dan akses tumbuh kembang nya
secara
wajar: dan mendorong mensosialisasikan serta
mengupayakan di terapkan keadilan restorative
dan
proioritas diversi bagi anak ,sebagai bagian dari
kerangka pemikiran bahwa pada dasarnya anak
sebagai pelakupun adalah korban dari sistim sosial
yang lebih besar.
3.Mendorong dan mengupayakan pecegahan dan
pengawasan agar anak anak dalam situasi
eksploitatif,dan memastikan pelakunya harus
ditindak serta mendorong agar anak anak korban
ekspoitasi harus ditangani secara optimal ,mulai
dari
pelayanan kesehatan , rehabilitasi, sosial, hingga
pemulangan dan reintegrasi.
4.Mendorong dan mengupayakan agar anak anak dari
kelompok minoritas dan adat di jamin haknya untuk
menikmati budaya,Bahasa dan kepercayaan.
5.Pada klaster Perlindungan Khusus ini minimal ada
10 [Sepuluh}orang aktifis yang berperan aktif
melakukan upaya perlindungan anak terpadu berbasis
masyarakat {PATBM}
6.Aktivis PATBM bertugas untuk melakukan upaya
upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan dapat
melakukan respon dini kasus kekerasan serta
merubah
norma perilaku masyarakat terhadap kekerasan pada
anak.
.

KETIGA Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diktum KEDUA


keputusan ini Gugus Tugas Bertanggung jawab Kepada Kepala
Desa.
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan di
ubah dan dan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di,…………
Pada Tanggal: Januari 2022
KEPALA
DESA………………..

{……………………………….}

TEMBUSAN, Keputusan ini di kirim kepada Yth:


1. Kepala Bappeda Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
2. Inspektorat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
3. Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara
4. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
5. Camat……
6. Anggota Gugus Tugas..
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA DESA……………
NOMOR : /KPTS/ /I/2022
TANGGAL: Januari 2022

PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS DESA ……………………………..RAMAH ANAK


TAHUN 2022

No JABATAN DALAM GUGUS TUGAS JABATAN DALAM KETERANGAN


INSTANSI LEMBAGA
1 2 3 4
1 Pembina Camat Kecamatan……………
2 Penasehat Sekcam Sekcam……………….
3 Pengarah Kapolsek Kapolsek…………….
4 Ketua Kepala Desa Kepala Desa………….
5 Wakil Ketua Ketua BPD BPD…………………
6 Sekretaris Nama………. Smp/Sma…………….
7 Bendahara Nama………… Smp/Sma……………
8 Bidang Penguatan Kelembagaan
Kordinator . 1.Nama Nama sekolah
Anggota 2. Nama sekolah

9 Bidang Klaster Hak Sipil dan


Kelembagaan
Kordinator. 1.
Anggota 2.

10. Bidang Klaster Lingkungan Keluarga


dan Pengasuhan Alternatif.
Kordinator 1.
Anggota 2.

11. Bidang Klaster Kesehatan dan


Kesejahteraan
Kordinator. 1.
Anggota 2.
12. Bidang Klaster Pendidikan,
. Pemanfaatan Waktu Luang, dan
Kegiatan Budaya
Kordinator 1.
Anggota 2.

13. Bidang Klaster Perlindungan Khusus 1.


Kordinator 2.
Anggota

14. Aktivis Perlindungan Anak Terpadu 1.


Berbasis Masyarakat (PATBM) 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

KEPALA DESA
………………..

(…………………
…… ………)

Anda mungkin juga menyukai