Anda di halaman 1dari 16

Tantangan Politik Peremuan dan Anak

Muda di Pemilu
Heroik M Pratama
Peneliti Perludem
http://perludem.org
1. Sejauh mana keterbukaan partai politik
terhadap perempuan dan anak muda?

Partai
(rekrutmen politik)
2. Sejauh mana perempuan dan anak muda
terlibat di partai politik?
3. Seberapa berpengaruh keuangan partai
politik terhadap keterpilihan perempuan
Politik 1. Bagaimana sikap dan preferensi
politik pemilih terhadap
dan anak muda?
perempuan dan anak muda di
politik?

Perilaku
Pemilu
Pemilih
1. Bagaimana desain kebijakan
affirmative berdampak terhadap
keterwakilan politik perempuan dan
anak muda?
Merumuskan kriteria-kriteria:
1. Anggota partai politik dengan
masa keanggotaan teretentu;
Siapa yang memenuhi syarat?
2. Aktif di kegiatan partai politik;
3. dll

Partai politik
• Konvensi
• Primary election
Mendemokratiskan
Siapa yang melakukan dan • Merumuskan prinsip:
Pencalonan Partai • Terbuka & melibatkan anggota
bagaimana mekanismenya?
Politik partai/publik
• Dilakukan pada level
kepengurusan partai politik di
Provinsi untuk Pilgub dan
Kabupaten/Kota untuk pilwalkot
dan pilbup

Menjadi ketentuan verifikasi


Apa dampaknya?
pencalonan (lolos/tidaknya)
Model Kebijakan Afirmative
• Pencalonan:
• Syarat minimal 30% perempuan dalam daftar calon anggota DPR dan DPRD;
• Di antara tiga calon terdapat satu orang perempuan
• Kepengurangan partai politik:
• Syarat untuk mendirikan partai politik minimal terdapat 30% perempuan di
kepengurusan pusat partai politik;
• Syarat partai politik sebagai peserta pemilu minimal terdapat 30%
perempuan di kepengurusan partai politik.
Kondisi Keterwakilan Perempuan Saat Ini
Pemilu Jumlah Laki-Laki di Jumlah Perempuan Jumlah Kursi DPR NAMA PROVINSI JUMLAH DPD LAKI-LAKI DPD % KETERPILIHAN
CALON PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
DPR di DPR
ACEH 26 4 0 100 0
SUMATERA UTARA 18 3 1 75 25
1999 455 45 500 SUMATERA BARAT 23 3 1 75 25
RIAU 27 2 2 50 50
2004 489 61 550 JAMBI 21 2 2 50 50
SUMATERA SELATAN 33 0 4 0 100
2009 459 101 560 BENGKULU 11 2 2 50 50
LAMPUNG 25 3 1 75 25
2014 463 97 560 KEP. BANGKA BELITUNG 14 4 0 100 0
KEP. RIAU 12 4 0 100 0
2019 457 118 575 DKI JAKARTA 26 2 2 50 50
JAWA BARAT 49 3 1 75 25
JAWA TENGAH 20 1 3 25 75
DI YOGYAKARTA 11 3 1 75 25
Provinsi Tanpa Caleg DPR Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Provinsi JAWA TIMUR 28 2 2 50 50
Perempuan yang Terpilih di Bali, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi BANTEN 26 3 1 75 25
BALI 22 4 0 100 0
Pemilu 2019 Kalimantan Utara, dan Provinsi Papua Barat. NUSA TENGGARA BARAT 27 3 1 75 25
NUSA TENGGARA TIMUR 36 2 1 50 25
Jumlah: 6 Provinsi KALIMANTAN BARAT 20 2 2 50 50
Daerah Pemilihan yang Tidak Aceh2, Riau 1 & 2, Babel, Kepri, Lampung 1, DKI KALIMANTAN TENGAH 20 3 1 75 25
KALIMANTAN SELATAN 14 4 0 100 0
Ada Caleg Perempuan Terpilih Jakarta 3, Jateng 1 & 10, Jatim 4 & 11, Bali, NTB KALIMANTAN TIMUR 27 4 1 100 25
SULAWESI UTARA 23 2 2 50 50
di DPR RI Pemilu 2019 1, NTT 1, Kalbar 1, Kalsel 1 & 2, Kaltara, dan SULAWESI TENGAH 21 4 0 100 0
Papua Barat. SULAWESI SELATAN 22 3 1 75 25
SULAWESI TENGGARA 46 2 2 50 50
Jumlah: 19 Dapil GORONTALO 29 2 2 50 50
SULAWESI BARAT 30 4 0 100 0
Provinsi Dengan Keterwakilan Provinsi Bengkulu 75%, Sulawesi Utara 66%, dan MALUKU 29 1 3 25 75
Perempuan Tinggi Maluku Utara 66%. MALUKU UTARA 24 3 1 75 25
PAPUA 14 3 1 75 25
Sumber: Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia PAPUA BARAT 10 4 0 100 0
KALIMANTAN UTARA 23 3 1 75 25
https://www.puskapol.ui.ac.id/infografis-pemilu-2019 TOTAL 807 94 42 69,1 30,9
Kondisi Keterwakilan Perempuan Saat Ini
Keterwakilan Perempuan di 34 DPRD Provinsi Indonesia Kabupaten/Kota yang Tidak Memiliki Wakil Kabupaten/Kota yang Memiliki Keterwakilan Perempuan
Sumber: diolah dari KPU RI 2019 dalam Kemen-PPPA 2019 hal. 52-53 Perempuan di DPRD Setempat Sumber: diolah dari KPU Minimal/Lebih dari 30% Kursi DPRD Kabupaten/Kota
Jumlah RI 2019 dalam Kemen-PPPA 2019 hal. 63 Sumber: diolah dari KPU RI 2019 dalam Kemen-PPPA 2019 hal. 64
No. Provinsi Perempuan % Laki-Laki %
Kursi No. Kabupaten/Kota Provinsi
1 Aceh 9 11,1 72 88,9 81
No. Kabupaten/Kota Keterwakilan Provinsi
2 Sumatera Utara 13 13,0 87 87,0 100
1 Kepulauan Mentawai Sumatera Barat Perempuan
3 Sumatera Barat 4 6,2 61 93,8 65 2 Padang Pariaman Sumatera Barat 1 Aceh Tamiang 36,67% Aceh
4 Riau 11 16,9 54 83,1 65 3 Solok Selatan Sumatera Barat 2 Kota Tanjung Pinang 36,67% Kep. Riau
5 Kep. Riau 5 11,1 40 88,9 45 4 Pelalawan Riau
6 Jambi 8 14,5 47 85,5 55
3 Pringsewu 30% Lampung
7 Sumatera Selatan 16 21,3 59 78,7 75
5 Natuna Kepualauan Riau 4 Indramayu 34% Jawa Barat
8 Bangka Belitung 2 4,4 43 95,6 45 6 Sungai Penuh Jambi 5 Pemalang 30% Jawa Tengah
9 Bengkulu 7 15,6 38 84,4 45 7 Bengkulu Selatan Bengkulu 6 Tumenggung 33,33% Jawa Tengah
10 Lampung 17 20,0 68 80,0 85 8 Penukal Abab Lemata Sumsel
11 DKI Jakarta 23 21,7 83 78,3 106
7 Boyolali 31,11% Jawa Tengah
9 Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur 8 Kota Kediri 36,67% Jawa Timur
12 Jawa Barat 24 20,0 96 80,0 120
13 Banten 15 17,6 70 82,4 85 10 Lembata Nusa Tenggara Timur 9 Kota Surabaya 34% Jawa Timur
14 Jawa Tengah 23 19,2 97 80,8 120 11 Rote Ndao Nusa Tenggara Timur 10 Kota Tanggerang Selatan 32% Banten
15 D.I. Yogyakarta 10 18,2 45 81,8 55 12 Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur 11 Nunukan 32% Kalimatan Utara
16 Jawa Timur 20 16,7 100 83,3 120
13 Kayong Utara Kalimantan Barat 12 Barito Selatan 40% Kalimantan Tengah
17 Bali 9 16,4 46 83,6 55
18 Nusa Tenggara Barat 1 1,5 64 98,5 65 14 Luwu Utara Sulawesi Selatan 13 Barito Utara 32% Kalimantan Tengah
19 Nusa Tenggara Timur 12 18,5 53 81,5 65 15 Kepulauan Sula Maluku Utara 14 Gunung Mas 48% Kalimantan Tengah
20 Kalimantan Barat 9 13,8 56 86,2 65 16 Deiyai Papua 15 Kota Palangkaraya 30% Kalimantan Tengah
21 Kalimantan Tengah 16 35,6 29 64,4 45
17 Dogiyai Papua 16 Mahakam Ulu 40% Kalimantan Timur
22 Kalimantan Selatan 11 20,0 44 80,0 55
23 Kalimantan Timur 9 16,4 46 83,6 55 18 Intan Jaya Papua 17 Bolaang Mangondow 33,33% Sulawesi Utara
24 Kalimantan Utara 4 11,4 31 88,6 35 19 Lanny Jaya Papua 18 Boolang Mangondow Timur 30% Sulawesi Utara
25 Sulawesi Utara 12 26,7 33 73,3 45 20 Yalimo Papua 19 Minahasa 48,57% Sulawesi Utara
26 Sulawesi Tengah 12 26,7 33 73,3 45
21 Maybrat Papua Barat 20 Minahasa Selatan 30% Sulawesi Utara
27 Sulawesi Selatan 24 28,2 61 71,8 85
28 Sulawesi Tenggara 8 17,8 37 82,2 45 21 Kota Manado 37,5% Sulawesi Utara
29 Gorontalo 12 26,7 33 73,3 45 22 Kota Tomohon 35% Sulawesi Utara
30 Sulawesi Barat 5 11,1 40 88,9 45 23 Bantaeng 32% Sulawesi Selatan
31 Maluku 10 22,2 35 77,8 45
32 Maluku Utara 11 24,4 34 75,6 45
24 Kolaka Timur 40% Sulawesi Tenggara
33 Papua 8 14,5 47 85,5 55 25 Wakatobi 32% Sulawesi Tenggara
34 Papua Barat 7 15,6 38 84,4 45
Jumlah Total 387 17,5 1820 82,5 2207
PERBNDINGAN KETERPILIHAN
DCT Laki-laki Keterpilihan Laki-Laki DCT Perempuan Keterpilihan Perempuan
1021

858

781

742

582

572
386

376
372

354
308

308

277

273
272
235

199

124

119

115
80
57

29

22

19
16
15
14

8
6
5

3
2

1
0

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERBANDINGAN KETERPILIHAN BERDASARKAN NOMOR URUT CALON DI DPR
PEMILU 2009 PEMILU 2014 PEMILU 2019

64,96

63,48
62,14

19,34

18,96
16,96

6,96
6,39

5,04

4,70
4,64
4,46

4,38

4,17
3,75

3,65

3,47
1,46
NOMOR URUT 1 NOMOR URUT 2 NOMOR URUT 3 NOMOR URUT 4 NOMOR URUT 5 NOMOR URUT 6 DST

Sumber: diolah dari hasil Pemilu 2019 dan Puskapol UI 2014


Pendanaan Berpusat Pada Kandidat

Sumber: LPPDK Pemilu DPR 2019


Model 1 Afirmasi Dana Publik
NEGARA KUOTA AFIRMASI KETENTUAN INSTENTIF DAN SANKSI
Albania 30% kandidat harus perempuan Pelanggaran akan dikenai denda 1.000.000 ALL (I$17.000) untuk pemilu
nasional dan 50.000 ALL (I$860) untuk pemilu daerah.
Penggunaan dana publik Burkina
Faso
30% kandidat harus perempuan Pelanggaran akan dikenai sanksi pemotongan subsidi sebesar 50%. Jika
partai mengusung lebih dari 30% perempuan, akan mendapat subsidi
sebagai insentif atau Tanjung Representasi seimbang antar
tambahan.
Subsidi tambahan bagi koalisi atau partai yang daftar kandidatnya (jika

disinsentif atas kepatuhan Verde kedua gender di dalam daftar


kandidat
terpilih pada tingkat nasional) memiliki 25% politisi perempuan.

atau ketidakpatuhan aktor- Kroasia Representasi seimbang antar


kedua gender di dalam daftar
Bagi setiap kandidat minoritas yang memenangi pemilu, partai
pengusung akan mendapat subsidi tambahan sebesar 10% dari jumlah

aktor politik terhadap


kandidat alokasi dana subsidi bagi masing-masing anggota lembaga representatif.
Prancis Tidak boleh lebih dari 51% Jika perbedaan gender di antara kandidat mencapai 2%, dana subsidi

undang-undang kuota
kandidat berasal dari salah satu akan dikurangi sebesar tiga-perempat.
gender
Georgia 20% kandidat harus perempuan Partai akan mendapat subsidi tambahan jika mengusung 20% kandidat
pemilu; dana publik bisa Irlandia
perempuan dari setiap 10 kandidat yang diusung.
30% kandidat harus perempuan Pelanggaran akan dikenai sanksi pengurangan subsidi hingga 50%
ditarik atau ditambah sesuai (akan dinaikkan menjadi 40%
pada 2019)
dengan jumlah kuota yang Kenya 30% penjatahan kursi (reserved Partai tidak akan menerima subsidi jika dua- pertiga kandidat yang
seats) memenangi pemilu hanya dari salah satu gender.
berhasil dipenuhi partai Korea
Selatan
50% kandidat perempuan untuk Subsidi khusus untuk kandidat perempuan akan didistribusikan kepada
daftar representasi pemilu partai berdasarkan rasio kursi di Dewan Nasional dan jumlah suara yang
politik. Niger
proporsional
Penjatahan kursi
dimenangkan.
Dana subsidi partai dialokasikan sebesar 30% dari total penerimaan pajak
Falguera et.al 2014: 356 negara setiap tahunnya; 10%-nya didistribusikan sesuai proporsi politisi
perempuan yang terpilih di semua level pemerintahan.
Portugal 33% kandidat harus perempuan Subsidi akan dikurangi jika representasi salah satu gender kurang dari
20%. Jika kedua gender hanya terwakili sebesar 20% hingga 33,3%,
subsidi publik akan dikurangi sebesar 25%.
Model 2 Afirmasi Dana Publik
NEGARA KETENTUAN REGULASI
penggunaan dana Bosnia & 10 persen dari total dana negara untuk partai akan didistribusikan kepada
Herzegovina parlemen sesuai dengan proposi jumlah kursi yang diduduki oleh gender
negara sebagai insentif minoritas.
untuk meningkatkan Kolombia 5 persen dana negara untuk partai akan dialokasikan secara merata kepada
jumlah kandidat semua partai sesuai proporsi jumlah kandidat perempuan terpilih menjabat
jabatan publik.
perempuan atau Ethiopia Subsidi akan diberikan sesuai dengan jumlah kandidat perempuan yang
pemenang pemilu dicalonkan oleh partai politik.
perempuan, tetapi tidak Haiti Partai yang mengusung minimal 30% kandidat perempuan (dan sukses
memenangkan 20% di antaranya) akan diberikan tambahan dana subsidi
berhubungan dengan sebesar dua kali lipat seusai pemilu.
regulasi mengenai Italia Representasi kedua gender tidak boleh melebihi dua pertiga dari total
kuota perempuan kandidat yang diusung partai. Jika ketentuan ini dilanggar, dana subsidi akan
dikurangi sesuai dengan jumlah kandidat yang melebihi kuota yang
(Falguera et.al 2014: ditentukan (50%). Sisa dana akibat pengurangan tersebut akan diberikan
352-353). kepada partai yang berhasil memenuhi ketentuan.
Jumlah alokasi subsidi akan ditambah sesuai dengan jumlah kursi yang
Romania
berhasil diraih oleh kandidat perempuan.
Mali 10% dana dialokasikan kepada partai politik sesuai proporsi jumlah kandidat
perempuan yang terpilih.
Model 3 Afirmasi Dana Publik
• dana negara untuk partai politik yang memang dialokasikan untuk
meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan kelompok
perempuan di dalam partai politik (Falguera et.al 2014: 352-353).
• Honduras dan Irlandia, sebelum partai politik mendapatkan alokasi
dana negara terlebih dahulu diwajibkan untuk melaporkan
pengeluaran dananya yang berkaitan dengan kesetaraan gender.
• Finlandia dana negara untuk partai politik wajib digunakan untuk
membentuk sayap-sayap organisasi perempuan (Ballington 2011: 30
dalam Falguera et.al 2014: 360).
PERSEPSI POLITIK ANAK MUDA DI PILKADA 2020

https://www.change.org/l/id/jajak-pendapat-harapan-dan-
persepsi-anak-muda-terhadap-pilkada
Perilaku Pemilih di Pemilu 2019

• Politisi muda dihadapkan dengan lack of financial resource dalam


kampanye di pemilu;
• Politisi muda dihadapkan dengan perilaku pemilih yang pragmatis
yang mengedepankan dimensi materi di tengah idealisme politisi
muda terhadap politik;
• Politisi muda dihadapkan dengan beban persepsi pemilih dengan
tingkat kepercayaan terhadap partai politik yang rendah.
• Politisi muda dihadapkan dengan partisipasi pemilih muda di pemilu
yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai