Anda di halaman 1dari 106

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN


OLEH:
KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN
(BBPK) MAKASSAR
POTRET KEMISKINAN
Apa Akibat Buruk
KORUPSI ?
DAMPAK KORUPSI BERSIFAT MASIF
Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu
aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan
efek domino yang meluas
terhadap eksistensi bangsa
dan negara.

06/11/2013 14
KORUPSI
MENGHAMBAT
KEMAJUAN BANGSA

INDONESIA KOREA SELATAN NEGARA


NEGARA
BERKEMBANG MERDEKA MERDEKA MAJU

17-08-1945 15-08-1945
DAMPAK BURUK KORUPSI
MERUSAK
SENDI/PRINSIP MENGHAMBAT
MERUSAK PERKEMBANGAN
DEMOKRASI TATANAN USAHA/KEGIATAN
HUKUM EKONOMI

MEMBUAT RAKYAT
MENGHAMBAT SENGSARA/
PEMBANGUNAN MISKIN
NASIONAL
MERUSAK
MELEMAHKAN
MORAL
SISTEM
PEMERINTAHAN

MENGANCAM MELANGGAR
KEUTUHAN HAK AZASI
NKRI MANUSIA
POSISI INDONESIA BERDASARKAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
TAHUN 2013 DAN 2014

Indonesia
2013 Score Rank
32 114/177
2014 Score Rank
34 107/175
1 Tahun Menjelang MEA :
Dimana Kita Berada Saat Ini ?
Tahun 2013, indeks daya saing global (Global Competitiveness Index/GCI)
Indonesia peringkat 34 dari 144 negara, sebagaimana dilansir WEF (World
Economic Forum) dalam Global Competitiveness Report 2014-2015.
Di level ASEAN, peringkat Indonesia masih kalah dari tiga negara tetangga,
yaitu Singapura di peringkat 2, Malaysia di 20, dan Thailand di 31.
Indonesia dianggap lemah dalam penanganan suap di sektor pelayanan
public (indeks 106) dan menjamin keamanan (indeks 104).
Indonesia juga dinilai lemah dalam memperbaiki sektor kesehatan dan
pendidikan dasar. Terlihat pada penurunan peringkat tiga tahun terakhir (posisi
64 Th 2011, posisi 70 Th 2012, dan 72 Th 2013).

Jakarta, 18/09/2014 sumber : kemenkeu.go.id


PROBLEM KORUPSI INDONESIA

Jasa Kesehatan dipersepsikan


korup oleh masyarakat

Skala 1-5, Skor 1 berarti tidak korup sama sekali, sedangkan Skro 5 berarti sangat korup

Sumber : Global Corruption Barometer (2013)


JABATAN
PELAKU
KORUPSI

Jabatan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah

Anggota DPR dan DPRD 0 0 0 2 7 8 27 5 16 8 4 12 89


Kepala Lembaga/Kementerian 0 1 1 0 1 1 2 0 1 4 9 3 23
Duta Besar 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 4
Komisioner 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
Gubernur 1 0 2 0 2 2 1 0 0 2 2 4 16
Walikota/Bupati dan Wakil 0 0 3 7 5 5 4 4 4 3 12 4 49
Eselon I / II / III 2 9 15 10 22 14 12 15 8 7 2 7 123
Hakim 0 0 0 0 0 0 1 2 2 3 2 3 13
Swasta 1 4 5 3 12 11 8 10 16 24 15 13 122
Lainnya 0 6 1 2 4 4 9 3 3 8 8 4 52
Jumlah Keseluruhan 4 23 29 27 55 45 65 39 50 59 54 50 498
Per 31 Oktober 2015
MODUS PERKARA KORUPSI

Jenis Perkara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Pengadaan Barang/Jasa 2 12 8 14 18 16 16 10 8 9 15 10 138
Perijinan 0 0 5 1 3 1 0 0 0 3 5 1 19
Penyuapan 0 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 28 214
Pungutan 0 0 7 2 3 0 0 0 0 1 6 1 20
Penyalahgunaan Anggaran 0 0 5 3 10 8 5 4 3 0 4 2 44
TPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 5 1 14
Merintangi Proses KPK 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 5
Jumlah Keseluruhan 4 23 29 27 55 45 65 39 50 59 54 50 498

Per 31 Oktober 2015

Data s.d. 31 Desember 2014


PERKARA KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI

Instansi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
DPR RI 0 0 0 0 7 10 7 2 6 2 2 3 39
Kementerian/Lembaga 1 5 10 12 13 13 16 23 18 46 26 18 201
BUMN/BUMD 0 4 0 0 2 5 7 3 1 0 0 4 26
Komisi 0 9 4 2 2 0 2 1 0 0 0 0 20
Pemerintah Provinsi 1 1 9 2 5 4 0 3 13 4 11 8 61
Pemkab/Pemkot 0 0 4 8 18 5 8 7 10 18 19 10 107
Jumlah 2 19 27 24 47 37 40 39 48 70 58 43 454
Per 31 Oktober 2015

Data s.d. 31 Desember 2014


Korupsi
vs
Gratifikasi 23
PENGERTIAN KORUPSI
(UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)

PASAL 2 (1)
SETIAP ORANG YANG SECARA MELAWAN HUKUM MELAKUKAN
PEBUATAN MEMPERKAYA DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU
KORPORASI YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU
PEREKONOMIAN NEGARA, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA
SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA PALING SINGKAT 4 (EMPAT) TAHUN DAN
PALING LAMA 20 TAHUN, DENDA PALING SEDIKIT RP200.000.000,- DAN
PALING BANYAK RP1.000.000.000,-

24
7 Klasifikasi Korupsi
Merugikan Keuangan Negara

1
2 Suap
Konflik
7
Kepentingan

3 Gratifikasi
KORUPSI

Perbuatan Curang 6

4
Penggelapan dalam
Jabatan
Pemerasan 5
25
30 JENIS DELIK TINDAK PIDANA KORUPSI
(UU 31/1999 JO UU 20/2001)
Delik yg terkait dg kerugian
Pasal 2(1); 3
keuangan negara
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Merupakan
Ps 6(2); Ps 12 c,d delik-delik yg
Delik penggelapan dalam diadopsi dari
jabatan Pasal 8; 9; 10 a,b,c KUHP (berasal
dari pasal 1
Delik perbuatan pemerasan Pasal 12 huruf e,f,g ayat 1 sub c UU
no. 3/71)
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Delik perbuatan curang
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Delik benturan kepentingan
Pasal 12 huruf i
dalam pengadaan

Delik Gratifikasi Pasal 12B jo Pasal 12C

Dari 30 jenis di atas, yang cukup sering dijumpai di dunia usaha : Pemerasan
dlm jabatan; penyuapan; benturan kepentingan & GRATIFIKASI.
26
Korupsi
vs
Gratifikasi
KASUS ANAS URBANINGRUM

Dugaan gratifikasi PLTS :


diduga menerima mobil Alphard

Dugaan gratifikasi perguruan


tinggi diduga menerima uang

Dugaan gratifikasi proyek


Hambalang diduga menerima
Harrier
LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI

SERING kali
terkait dengan
Netral Sekedar tanda jabatan
& terimakasih dan serta
Wajar sah sah saja kemungkinan
adanya benturan
kepentingan
(COI)

31
HASIL ASSESSMENT
PERSEPSI BUDAYA ANTI KORUPSI PEGAWAI DI 10 SATKER TERPILIH

Persepsi Gratifikasi
68%
Kebutuhan Pribadi
64%
Peraturan/Ketentuan Kerja
83%
Mitra Kerja non Aparatur
85%
Mitra Kerja Superior
94%
Mitra Kerja Inferior
84%
Rekan Sejawat
80%
Sikap Kepemimpinan
77%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kebutuhan hidup & Gratifikasi Skor Nilai Terendah


Rata-rata Pegawai beranggapan : Pendapatan belum cukup untuk kebutuhan hidup, Gratifikasi adalah hal wajar
PERATURAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:

1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014


TENTANG PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
KEMENKES
2. KEPMENKES No.
HK.02.02/MENKES/ 306/2014
TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

33
Apa
itu
Gratifikasi?

34
Gratifikasi adalah...
Pemberian dalam
arti luas

Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001:

35
PENGERTIAN GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang,


rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga,
Gratifikasi tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam
negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
(penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo
UU 20/2001)

36
KATEGORI GRATIFIKASI

Gratifikasi

Tidak Dianggap
Dianggap Suap Suap

Terkait Tidak Terkait


Kedinasan Kedinasan
37
SEGITIGA SUAP GRATIFIKASI - PEMERASAN

Gratifikasi
Penyuapan
Pasif
Transaksional

Pegawai Negeri/
Pengusaha/ Penyelenggara Pengusaha/
Negara Masyarakat
Masyarakat

Pemerasan
Aktif

Pengusaha/
Masyarakat

38
Gratifikasi yang dianggap suap

Gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang


berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban dan tugas
penerima

JIKA SAYA TIDAK MENJABAT SEBAGAI DIREKTUR/PPK/DOKTER/..... APAKAH


MEREKA AKAN MEMBERI GRATIFIKASI ???

APAKAH GRATIFIKASI YANG DITERIMA MEMPENGARUHI KEWAJIBAN SAYA


UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN SEBAIK-BAIKNYA KEPADA MASYARAKAT ???
39
BENTUK-BENTUK GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP

Gratifikasi yang Dianggap Suap adalah Gratifikasi yang diterima oleh


Aparatur Kementerian Kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima.
meliputi penerimaan namun tidak terbatas pada:
a.marketing fee atau imbalan yang bersifat transaksional yang terkait
dengan pemasaran suatu produk;
b.cashback yang diterima instansi yang digunakan untuk kepentingan
pribadi;
c.Gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa,
pelayanan publik, atau proses lainnya; dan
d.sponsorship yang terkait dengan pemasaran atau penelitian suatu
produk.
MARKETING FEE

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ lainnya :


1. Sebelum jenis obat tertentu diresepkan atau alat direkomendasikan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
2. Karena meresepkan obat atau mengusulkan/ menetapkan merk atau jenis alat
tertentu untuk digunakan
3. Proses pemasukan jenis obat/ alkes ke dalam daftar obat/formularium
4. Karena penetapan jenis dan merk alkes sehubungan KSO
Cashback

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ bank/


hotel/lainnya terkait:
1. Pengelolaan gaji, pinjaman dan tabungan pegawai
2. Penginapan/ hotel/ biro travel terkait kontrak atau pelaksanaan
pertemuan atau perjadin
Pengadaan Barang/Jasa

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari mitra kerja/


rekanan/lainnya terkait:
1. Pada saat sebelum/ sesudah proses pengadaan barang/ jasa
2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengiriman resep keluar rumah
sakit, dll
Sponsorship

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/


rekanan/lainnya terkait:
1. Menghadiri penelitian baik sebagai peserta/ narasumber
2. Keperluan pribadi/ dinas tanpa melalui institusi
3. Pembiayaan short course kesehatan di dalam/luar negeri kepada
individu atau pribadi
Layanan Publik

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/


rekanan/lainnya terkait, a.l :
1. Pasien didahulukan dalam pelayanan/ mendapatkan fasilitas ruang
rawat inap
2. Penetapan kelas dan/ atau akreditasi rumah sakit
3. Pengujian laboratorium (pengaturan jadwal pemeriksaan sampel,
pengaturan petugas sampling dll)
4. Pengaturan jadwal uji kalibrasi, permintaan tambahan layanan
GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP

Gratifikasi yang Tidak Dianggap Suap adalah Gratifikasi yang diterima


oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang tidak berhubungan dengan
jabatan dan tidak berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima.
Gratifikasi yang Tidak Dianggap Suap meliputi:
a.Gratifikasi yang tidak dianggap suap yang terkait kedinasan yaitu
pemberian yang diterima secara resmi oleh Aparatur Kementerian
Kesehatan sebagai wakil resmi instansi dalam suatu kegiatan dinas,
sebagai penghargaan atas keikutsertaan atau kontribusinya dalam
kegiatan tersebut; dan
b.Gratifikasi yang tidak dianggap suap yang tidak terkait kedinasan.
Karakteristik Umum:
Gratifikasi yang Tidak Dianggap Suap
Dan Tidak Wajib Dilaporkan
BERLAKU UMUM
(Jenis, persyaratan, dan
nilai sama dan
memenuhi prinsip
kewajaran/kepatutan)

Tidak bertentangan dalam ranah adat


dengan peraturan istiadat, kebiasaan,
perundang-undangan dan norma yang hidup
yang berlaku di masyarakat

Dipandang sebagai
wujud ekspresi,
keramah-tamahan

47
GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
TERKAIT KEDINASAN

Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada:


Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar, workshop, konfrensi pelatihan dll)
Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor, transport akomodasi sesuai
standar biaya yang berlaku di instansi pemberi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, nilai
wajar, tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku di instansi
penerima.
Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan tertentu ysng
dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel
Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan.
CINDERAMATA

Pemberian yang berbentuk barang sebagai penghargaan atas


keikutsertaan dalam suatu kegiatan tertentu yang ditujukan
kepada instansi atau wakil instansi yang berlaku umum, misalnya :
1. Seminar kit
2. Plakat
3. Cindera mata kunjungan
KOMPENSASI

Pemberian kompensasi yang diterima terkait kedinasan, misalnya :


1. Honor sebagai pembicara/ kegiatan mengajar
2. Penerimaan honor yang tidak terdapat konflik kepentingan dalam rangka
peresmian pembukaan sarana/ institusi baru
3. Penerimaan pembiayaan ganda pada komponen kegiatan pelatihan berupa
transportasi, akomodasi dan uang saku
4. Kompensasi dalam rangka promosi produk yang diberikan melalui kepada
satuan kerja untuk kepentingan pengembangan institusi
SPONSORSHIP

Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan


tertentu yang dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel :
1. Dalam rangka perayaan/ hari besar institusi (Doorprize, event, olahraga dsb)
oleh sponsor, produsen, distributor obat/ alkes
2. Penerimaan dari Bank pengelola dana APBN yang diberikan melalui Kepala
Satuan Kerja dalam rangka pengembangan institusi
3. Penerimaan dari sponsor untuk penelitian kepentingan pengembangan
formularium, pengembangan alkes dsb.
GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
TIDAK TERKAIT KEDINASAN (1)

GratifikasiYang Tidak Dianggap Suap Tidak Terkait Kedinasan :


a. Diberikan orang lain yang memiliki hubungan keluarga (kakek/nenek, bapak/ibu/mertua,
suami/isteri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu, dan keponakan,
sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dg penerima gratifikasi.
b. Diberikan orang lain dalam acara pernikahan, keagamaan, adat yang tidak ada konflik
kepentingan yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap
suap.
c. Pemberian instansi berasal dari sumbangan bersama kepada Aparatur Kemenkes selain upacara
sebagaimana dimaksud pada huruf b yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK
dinyatakan tidak dianggap suap;
d. Pemberian dari atasan kepada bawahan sepanjang tdk menggunakan anggaran negara;
GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
TIDAK TERKAIT KEDINASAN (2)

e. Pemberian dari sesama aparatur terkait acara perayaan menyangkut kedudukan/jabatannya


seperti pisah sambut, promosi jabatan, pensiun yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi
KPK dinyatakan tidak dianggap suap;
f. Pemberian dari sesama aparatur terkait musibah/bencana yang dialami penerima gratifikasi
atau keluarganya sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan;
g. Hadiah, hasil undian, diskon/rabat, voucher, point reward atau souvenir yang berlaku umum;
h. Hidangan, sajian yang berlaku umum;
i. Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti
kejuaraan, perlombaan/kompetisi.
j. Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi, saham pribadi yang berlaku umum;
k. Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan
langsung/pihak lain yang berwenang.
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
(Pedoman Pengendalian Gratifikasi KPK)

Penyelenggaraan pernikahan,
Karena hubungan keluarga, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan,
sepanjang tidak memiliki dan potong gigi, atau upacara
konflik kepentingan. adat/agama lain paling banyak
Rp1.000.000,00.

Sesama Pegawai pada pisah sambut,


pensiun, promosi, dan ulang tahun
terkait musibah atau bencana (tidak berbentuk uang) paling banyak
paling banyak Rp1.000.000,00; Rp300.000,00 dengan total pemberian
Rp1.000.000,00 dalam 1 th dari pemberi
yang sama;

Sesama rekan kerja paling banyak (tidak


dalam bentuk uang) Rp200.000,00 hidangan atau sajian yang
dengan total pemberian Rp1.000.000,00
dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang berlaku umum;
sama;

54
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

prestasi akademis atau non akademis yang


keuntungan atau bunga dari penempatan
diikuti dengan menggunakan biaya sendiri
dana, investasi atau kepemilikan saham
seperti kejuaraan, perlombaan atau
pribadi yang Berlaku Umum;
kompetisi tidak terkait kedinasan;

Seminar kit yang berbentuk seperangkat


modul dan alat tulis serta sertifikat yang
manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau
diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan
organisasi pegawai berdasarkan
seperti rapat, seminar, workshop,
keanggotaan yang Berlaku Umum;
konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain
sejenis yang Berlaku Umum;

penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan diperoleh dari kompensasi atas profesi
baik berupa uang atau barang yang ada diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan
kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja
yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain
tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki
sesuai dengan peraturan perundang-undangan konflik kepentingan dan tidak melanggar
yang berlaku; aturan internal instansi pegawai/kode etik;
55
KETENTUAN LAIN TERKAIT GRATIFIKASI

PP No. 53/2010 ttg Disiplin PNS

Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 4/2011 ttg


Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi
PP NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pasal 4 Angka 8 sbb :

PNS DILARANG MENERIMA HADIAH ATAU


Setiap
SUATU PEMBERIAN APA SAJA dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya.

57
MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI

Mekanisme Pelaporan Gratifikasi terbagi 2 (dua) :


a. Mekanisme Pelaporan Gratifikasi oleh Penerima Gratifikasi.
Manual, yaitu pelaporan gratifikasi secara manual dapat dilakukan dengan
melaporkan langsung ke KPK atau melalui UPG.
Online, yaitu pelaporan melalui aplikasi online website :
http://www/itjen.depkes.go.id.

b. Mekanisme Pelaporan Pengendalian Gratifikasi oleh UPG.


UPG unit utama dan UPG Unit Pelaksana Teknis membuat laporan rekapitulasi
pelaporan Gratifikasi kepada UPG Kementerian Kesehatan setiap 3 (tiga) bulan
sekali.
BATASAN WAKTU PELAPORAN GRATIFIKASI

15 hari
30 hari

5 hari
UPG Kemenkes

5 hari
UPG Unit Utama

5 hari
UPG Unit
Pelaksana Teknis

Aparatur
Kemenkes

9/28/2017 59
CARA PELAPORAN GRATIFIKASI
SECARA MANUAL
FORMULIR PELAPORAN GRATIFIKASI
CARA PELAPORAN GRATIFIKASI SECARA ONLINE

Klik Disini
MANFAAT PELAPORAN GRATIFIKASI

Pelaporan Gratifikasi Melepaskan Ancaman Hukuman terhadap


Penerima

Pelaporan Gratifikasi Memutus Konflik Kepentingan

Cerminan Integritas Individu


SANKSI HUKUM
Pasal 12B ayat (2) UU No. 20 Tahun 2001)
PENERIMA

Pidana penjara seumur hidup atau


pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana
denda paling sedikit Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah)
SANKSI HUKUM
(Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999)

PEMBERI

Pidana penjara paling lama 3 (tiga)


tahun dan atau denda paling banyak
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah)
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM
(Pasal 12 C ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001)
Sanksi Hukum Tidak berlaku, jika lapor
Komisi Pemberantasan Korupsi
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2015
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2015
ARAHAN BAPAK PRESIDEN RI
(PELUNCURAN INPRES NO. 7 TAHUN 2015 26 MEI 2015)

Saya ingin, aksi-aksi yang ada dalam Inpres


dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
"Tidak hanya formalitas

Saya sering menyampaikan untuk membangun


sistemnya karena itu akan jadi pagar yang besar, tembok
yang besar dalam pencegahan korupsi.

Kalau masalah ada yang loncat pagar itu penegakan


hukum.
Aksi PPK 2015 Kemenkes:
W B S dan
penanganan Sosialisasi
Dumas yang Permenkes
terintegrasi No. 14/2014

Data dan Pelaksanaan


Informasi
perpajakan UPG
Aksi PPK Tahun
2015 Komitmen
Kemenkes Bersama
Pimpinan
Satker BLU
RS dengan
Mitra Kerja

Transparansi
Transparansi Tujuan:
dan
Layanan JKN Meningkatkan kesadaran bersama
Akuntabilitas
di RS pentingnya Pengendalian Gratifikasi dan
PBJ
Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI (UPG)

Suatu unit atau fungsi di lingkungan


organisasi instansi yang
menjalankan fungsi pengendalian
penerimaan hadiah/fasilitas
UPG Kemenkes :
Analisa, pelaporan, monev ke KPK terkait
Gratifikasi

UPG Unit Utama :


Unit Pengendalian
Penerima laporan dari aparatur Kemenkes,
Gratifikasi klarifikasi dan mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi
(UPG)

UPG Unit Pelaksana Teknis :


Penerima laporan dari aparatur Kemenkes,
klarifikasi dan mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi
Penyiapan perangkat aturan terkait
penerimaan hadiah/fasilitas FUNGS
Melakukan diseminasi ketentuan terkait
I UPG
penerimaan hadiah/fasilitas kepada internal
instansi

Penerimaan pelaporan dan pemrosesan


laporan

Melaksanakan mekanisme SPP/WBS

Memberikan informasi dan data terkait


penerimaan sistem pengendalian gratifikasi
sebagai management tools bagi Pimpinan
Instansi
JUMLAH UPG YANG DIBENTUK DI LINGKUNGAN KEMENKES
SAMPAI DENGAN DESEMBER TH 2015

TOTAL KEMENKES 112


176

BADAN PPSDM KESEHATAN 33


45

BADAN LITBANGKES 5
14

DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALKES 1


1

DITJEN PP DAN PL 43
60

DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN 25


50

DITJEN BINA GIZI DAN KIA 2


4

INSPEKTORAT JENDERAL 1
1

SEKRETARIAT JENDERAL 2
1

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200


UPG dibentuk Target

Jumlah UPG yang dibentuk di Lingkungan Kemenkes mencapai 112 UPG (63,64%)
KOMITMEN PIMPINAN SATKER TERHADAP PPG

25
BADAN PPSDM KESEHATAN 8

4
BADAN LITBANGKES 1

35
DITJEN PP DAN PL 8

20
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN 5

0 5 10 15 20 25 30 35
KOMITMEN PIMPINAN KURANG KOMITMEN PIMPINAN BAIK

Catatan :
UPG Satker Eselon I Setjen, Itjen, Ditjen Binfar & Alkes dan Ditjen Bina Gizi & KIA tidak dilakukan Monev
PERAN AKTIF UPG DALAM PPG
43
45

40
32
35

30
22
25

20

15
5
10 3
0 0 1
5

0
DITJEN BINA UPAYA DITJEN PP DAN PL BADAN LITBANGKES BADAN PPSDM
KESEHATAN KESEHATAN
PERAN AKTIF UPG BAIK PERAN AKTIF UPG KURANG
MANAJEMEN UPG
33
BADAN PPSDM KESEHATAN
0

5
BADAN LITBANGKES
0

43
DITJEN PP DAN PL
0

24
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN
1

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
MANAJEMEN UPG KURANG MANAJEMEN UPG BAIK
STRATEGI KOMUNIKASI PPG
33
BADAN PPSDM KESEHATAN
0

4
BADAN LITBANGKES
1

41
DITJEN PP DAN PL
2

21
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN
4

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
STRAKOM PPG KURANG STRAKOM PPG BAIK
GAMBARAN PELAPORAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENKES

Sampai dengan 29 DESEMBER 2015


JUMLAH GRATIFIKASI YANG DILAPORKAN BERDASARKAN UNIT UTAMA
Menkes
10
3
BPPSDM
1

Balitbangkes
2
7
Ditjen PP&PL
0
3
Ditjen GIKIA
6

Ditjen Binfar
0
42
Ditjen BUK
10

Itjen
8

Setjen
18

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

UPT Pusat
9/28/2017 85
PELAPORAN GRATIFIKASI DALAM BENTUK
UANG & BARANG

9/28/2017 86
9/28/2017 87
PELAPORAN GRATIFIKASI DALAM BENTUK MAKANAN

9/28/2017 88
Tahun 2010
Komitmen Implementasi Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik:
(Menkes dengan Pejabat Eselon 1)

Isinya antara lain:

Zero Tolerance terhadap Tindak Pidana


Korupsi
Tidak Meminta atau Menerima Gratifikasi
Tahun 2011
Komitmen Implementasi Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik:
(Menkes dengan Pimpinan Satker Daerah)

Isinya antara lain:

Zero Tolerance terhadap Tindak Pidana


Korupsi
Tidak Meminta atau Menerima Gratifikasi
Tahun 2014
Penandatanganan Komitmen Bersama Pengendalian Gratifikasi antara Kemenkes dengan
Mitra disaksikan Pimpinan KPK Jakarta, 02/04/2014

9/28/2017 93
11 Stakeholders/Mitra Kerja Kemenkes yang menandatangani komitmen:
1. Perhimpunan Seluruh RS Seluruh Indonesia (PERSI)
2. Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI)
3. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI)
4. PT. Indofarma
5. PT. Biofarma
6. PT. Kimia Farma
7. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu)
8. Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab)
9. Internasional Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG)
10.PT.Phapros
11.PT. Rajawali Nusantara Indonesia

9/28/2017 94
Tahun 2015
Komitmen Melaksanakan Pembangunan Kesehatan yang
Baik dan Bersih dengan semangat Reformasi Birokrasi
Penandatanganan Nota Kesepahaman PPATK Dengan Kementerian Kesehatan RI
NCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA PENCUCIAN UANG - See more at:

NCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK


PIDANA PENCUCIAN UANG - See more at:
9/28/2017 96
Penandatanganan Nota Kesepahaman LPSK
Dengan Kementerian Kesehatan RI

9/28/2017 97
PENGHARGAAN UPG TERBAIK DARI KPK:
1). PELAPORAN GRATIFIKASI SECARA ON LINE TAHUN 2014
2). UPG TERBAIK DAN PELAPORAN TERBANYAK TAHUN 2015
3). PELAPORAN TERBESAR URUTAN KE-3 TAHUN 2015

98
HASIL PENILAIAN WBK/WBBM OLEH KEMENPAN & RB
DIPEROLEH PREDIKAT SATKER WBK TAHUN 2014 DAN WBBM TAHUN
2015

RSUP DR. KARIADI SEMARANG


Tahun 2014 Tahun 2015

9/28/2017 99
PARTISIPASI PADA HARI ANTI KORUPSI INDONESIA 2015

9/28/2017 100
9/28/2017 101
PARTISIPASI PADA HKN TAHUN 2015

STAND I TERBAIK HKN TH 2015

9/28/2017 102
KAMPANYE ANTI KORUPSI
PADA MOBIL JEMPUTAN

9/28/2017 103
KAMPANYE ANTIKORUPSI MELALUI MEDIA
SOUVENIR

9/28/2017 104
KAMPANYE ANTIKORUPSI MELALUI
MEDIA ACRYLIC

9/28/2017 105
website = www.itjen.kemkes.go.id
email = itjen@kemkes.go.id

106

Anda mungkin juga menyukai