Anda di halaman 1dari 68

SAYA

SETIARTO, AMS.SE.MM
Sukowetan, 05 Agustus 1963
Pembina TK.I/ IV.B Widyaiswara Ahli
Madya
Balai Pelatihan Kesehatan Prov. Kaltim
Email. setiarto1963@gmail.com
082341456999
Tujuan Umum

Setelah mengikuti pembelajaran


materi ini peserta mampu
membentuk perilaku yang amanah
dan jujur serta berperan dalam
pencegahan korupsi di
lingkungannya
DESKRIPSI MATA DIKLAT ANTI KORUPSI

1.Memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti


korupsi pada peserta Diklat
2. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar anti korupsi
dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

5
Pilih salah satu Sifat Anda
1 •Kreatif

2 •Ramah

3 •Romantis

4 •Ceria

5 •Bingung
KORUPSI
MENGHAMBAT
KEMAJUAN
BANGSA

INDONESIA KOREA SELATAN


NEGARA NEGARA
BERKEMB MERDEKA MERDEKA MAJU
ANG
17-08-1945 15-08-1948
POTRET KEMISKINAN
10
PENGERTIAN KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001 )

Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp200.000.000,- dan paling banyak Rp1.000.000.000,-
DATA-DATA PERKARA KORUPSI
POSISI INDONESIA BERDASARKAN IPK DI ASEAN
TAHUN 2017

Negara Skor CPI Peringkat


Singapura 86 5
Hong Kong 75 15
Taiwan 61 36
Korea Selatan 55 46
China 40 80
Filipina 36 94
Indonesia 32 114
Vietnam 31 116
Timor Leste 30 119
Myanmar 21 157
Posisi Indonesia Tahun 2017 : Skor 32, Peringkat 118 13
POSISI INDONESIA BERDASARKAN INDEKS PERSEPSI
KORUPSI 2016 DAN 2017
Tabel. Peringkat dan Skor Indeks Persepsi Korupsi 2017
Corruption Perception Index 2015

Indonesia
2016 Score Rank
34 107175
2017 Score Rank
36 88/168

Sumber: Transparency International Indonesia


JABATAN
PELAKU Tahun 2018
KORUPSI
Tahun 2015
Jabatan 20 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 Ju
04 05 06 07 08 09 01 11 12 13 14 15 mla
0 h
Anggota DPR 0 0 0 2 7 8 27 5 16 8 4 12 89
dan DPRD
Kepala 0 1 1 0 1 1 2 0 1 4 9 3 23
Lembaga/Kemen
terian
Duta Besar 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 4
Komisioner 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
Gubernur 1 0 2 0 2 2 1 0 0 2 2 4 16
Walikota/Bupati 0 0 3 7 5 5 4 4 4 3 12 4 49
dan Wakil
Eselon I / II / III 2 9 15 10 22 14 12 15 8 7 2 7 123
Hakim 0 0 0 0 0 0 1 2 2 3 2 3 13
Swasta 1 4 5 3 12 11 8 10 16 24 15 13 122
Lainnya 0 6 1 2 4 4 9 3 3 8 8 4 52
Jumlah 4 23 29 27 55 45 65 39 50 59 54 50 498
Keseluruhan
Per 31 Oktober 2015
MODUS PERKARA KORUPSI
Per 31 Oktober 2015 Tahun 2018
Jenis Perkara 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Ju
04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 mla
h
Pengadaan 2 12 8 14 18 16 16 10 8 9 15 10 138
Barang/Jasa
Perijinan 0 0 5 1 3 1 0 0 0 3 5 1 19
Penyuapan 0 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 28 214
Pungutan 0 0 7 2 3 0 0 0 0 1 6 1 20
Penyalahgunaa 0 0 5 3 10 8 5 4 3 0 4 2 44
n Anggaran
TPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 5 1 14
Merintangi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 5
Proses KPK
Jumlah 4 23 29 27 55 45 65 39 50 59 54 50 498
Keseluruhan

Data s.d. 31 Desember 2014


PERKARA KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI

Per 31 Oktober 2015


Tahun 2018
2
2
20 20 20 0 20 20 20 20 20 20 20 Jum
Instansi 00
04 05 06 0 09 10 11 12 13 14 15 lah
7
8
DPR RI 0 0 0 0 7 10 7 2 6 2 2 3 39
Kementerian/Le 1
1 5 10 12 13 16 23 18 46 26 18 201
mbaga 3
BUMN/BUMD 0 4 0 0 2 5 7 3 1 0 0 4 26
Komisi 0 9 4 2 2 0 2 1 0 0 0 0 20
Pemerintah
1 1 9 2 5 4 0 3 13 4 11 8 61
Provinsi
1
Pemkab/Pemkot 0 0 4 8 5 8 7 10 18 19 10 107
8
4
Jumlah 2 19 27 24 37 40 39 48 70 58 43 454
7
7 Klasifikasi Korupsi
Merugikan Keuangan Negara

1
2 Suap
Konflik
7
Kepentingan

3 Gratifikasi
KORUPSI

Perbuatan Curang 6

4
Penggelapan dalam
Pemerasan 5 Jabatan
ANGKA KEMISKINAN
28,57 Juta
penduduk
Indonesia hidup di
bawah standar
garis kemiskinan.

(sumber : BPS September


2013)
PEMBANGUNAN
Beberapa orang pelajar SMP dan SD di
Kampung Tanjung, Lebak, Banten,
meniti sebuah jembatan rusak yang
hanya dihubungkan dengan satu tali
terbentang di atas Sungai Ciberang.

(Foto: Reuters/Beawiharta)
7Bentuk
KORUPSI
(UU 31/1999 Jo UU 20/2001)
Merugikan Keuangan Negara

melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri


sendiri /orang lain atau korporasi menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
Suap

Suap menyuap
(Sesuatu/Janji)

Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS karena


kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan
jabatannya
Penyalahgunaan
Jabatan

Pejabat/PNS yang sengaja menggelapkan,


merusak atau menghilangkan dengan
sengaja barang, akta, surat atau dokumen
yang diperlukan
Pemerasan

PNS/penyelenggara negara dg maksud menguntungkan diri sendiri/org lain secara melawan


hukum atau dg kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau
menerima pembayaran dg potongan utk dirinya sendiri
Kecurangan

Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau


penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan
bangunan, melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan
keamanan orang atau barang, atau keselamatan negara dalam keadaan
perang
Konflik kepentingan

PNS atau penyelenggara negara turut jadi pemborong,


pengadaan, persewaan, konsultan. ( ada Pernyataan
Kepemilikan )
Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
Penegakan hukum tidak konsisten

Langkanya lingkungan Anti Korupsi

Rendahnya pendapatan
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI
1. Pencegahan
2. Penegakan hukum
3. Harmonisasi peraturan perundang-
undangan
4. Kerjasama internasional dan
penyelamatan aset hasil tipikor
5. Pendidikan budaya anti korupsi
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan
pemberantasan korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi 39
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TATA KELOLA PEMERITAHAN YANG BAIK & BERSIH

1. Reformasi Birokrasi

2. Sitem Pengendalian Internal Pemerintah

3. Pembangunan zona Integritas

40
Reformasi Birokrasi berarti :
Perubahan cara berfikir (Polapikir, pola sikap & Pola Tindak)

Perubahan Penguasa menjadi pelayan

Mendahulukan peranan dari wewenang

Tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir

Perubahan manajemen kerja

Mewujudkan pemerintah yg baik, bersih, tranparan, &


profesional, bebas Korupsi, Kolusi, & Nepotisme (KKN) melalui
penataan kelembagaan, ketatalaksanaan,sumber daya
manusia, akuntabilitas kinerja yg berkualitas, efisien, efektif
dan kondusif, serta pelayanan yg Prima (konsisten &
transparan)
Transparansi

Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI

Kontrol
kebijakan
kebijakan
Akuntabilitas
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan
kerja
• Semua lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan
main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure),
baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level
lembaga.
• Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui mekanisme
pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan
Transparansi
 Transparansi : prinsip yang mengharuskan semua
proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga
segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
 Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol
bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan.
 Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi
mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk
saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust).
Kebijakan Anti-Korupsi
• Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-undang


anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan
mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-
undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan
masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan
penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara.
Gratifikasi adalah...

Pemberian
dalam arti
luas

Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun


2001:
Apa itu

Gratifikasi?
PENGERTIAN GRATIFIKASI

Gratifikasi Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang, rabat


(discount), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-
cuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam
negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau
kewenangan (penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo
UU 20/2001)
28

PERATURAN PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN:
1. PERMENKES NO 14 TAHUN
2014 TENTANG
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENKES
2. KEPMENKES No.
HK.02.02/MENKES/
306/2014 TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
Ancaman Hukuman
Bagi Penerima dan Pemberi Gratifikasi

UU 31/1999 jo. UU No. 20/2001 Pasal 12B dan 12C ayat (1)
Pengecualian Sanksi
Hukum Gratifikasi

Sanksi hukum
tidak berlaku,
jika lapor ke
UPG atau KPK

UU 31/1999 jo. UU No.


20/2001 Pasal 12C ayat (1)
Pemberian dalam
arti luas

Meliputi:
Komisi Pengobatan
Cuma-cuma

PerjalananWisata Tiket Perjalanan


Fasilitas
Penginapan

Fasilitas
Lain-lain

Baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar


negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
KLASIFIKASI GRATIFIKASI

GRATIFIKASI

Gratifikasi Gratifikasi yang


Kedinasan Gratifikasi bukan
yang Kedinasan dan
dianggap bukan dianggap
suap suap
Klasifikasi Gratifikasi

1. Gratifikasi Kedinasan

Hadiah/fasilitas resmi dari penyelenggara kegiatan yang diberikan


kepada wakil-wakil resmi suatu instansi dalam suatu kegiatan
tertentu, sebagai penghargaan atau kontribusinya dalam kegiatan
tersebut.
DAPAT DITERIMA DAN WAJIB DILAPORKAN
Klasifikasi Gratifikasi

2. Gratifikasi yang Dianggap Suap

GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP APABILA:


Kepada Pegawai Kementerian atau penyelenggara
negara di lingkungan Kementerian yang berhubungan
dengan jabatan dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugas Pegawai Kementerian atau
penyelenggara negara di lingkungan Kementerian yang
bersangkutan.
WAJIB DITOLAK DAN DILAPORKAN
Klasifikasi Gratifikasi

3. Gratifikasi yang Bukan Kedinasan


dan yang Bukan Dianggap Suap

Pemberian yang diterima berdasarkan perjanjian


yang sah atau yang tidak terkait dengan
kedinasan atau karena meraih prestasi tertentu

Surat Edaran KPK B.143/ 01-13/2013


GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
Karena
hubungan Penyelenggaraan
pernikahan, kelahiran,
keluarga, aqiqah, baptis,
khitanan, dan potong
sepanjang gigi, atau
upacara adat/agama lain
paling banyak
tidak memiliki Rp1.000.000,00.
konflik
kepentingan.
Sesama Pegawai pada pisah
Terkait Musibah sambut, pensiun,
promosi, dan ulang
atau Bencana tahun uang) paling
(tidak
berbentuk
paling banyak banyak Rp300.000,00
dengan total pemberian
Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00 dalam 1
th dari pemberi yang
; sama;

Sesama rekan kerja


paling banyak (tidak
dalam Rp200.000,00 dengan
uang) bentuk
total pemberian hidangan atau
Rp1.000.000,00 dalam sajian yang
(satu) tahun dari pemberi
1
yang sama;
Berlaku Umum;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
prestasi akademis atau
non akademis yang diikuti keuntungan atau bunga
dengan menggunakan dari penempatan dana,
biaya sendiri seperti investasi atau kepemilikan
kejuaraan, perlombaan saham pribadi yang
atau kompetisi tidak Berlaku Umum;
terkait kedinasan;
Seminar kit yang berbentuk
seperangkat modul dan alat
tulis serta sertifikat yang
manfaat bagi seluruh peserta diperoleh dari kegiatan
koperasi atau organisasi resmi kedinasan seperti
pegawai berdasarkan rapat, seminar, workshop,
keanggotaan yang konferensi, pelatihan, atau
Berlaku Umum; kegiatan lain sejenis yang
Berlaku Umum;

diperoleh dari kompensasi


penerimaan hadiah, beasiswa
atau tunjangan baik berupa atas profesi diluar
uang atau barang yang ada kedinasan, yang tidak
kaitannya dengan peningkatan terkait dengan tupoksi dari
prestasi kerja yang diberikan pejabat/pegawai, tidak
oleh Pemerintah atau pihak lain memiliki konflik
sesuai dengan peraturan kepentingan dan tidak
perundang-undangan yang melanggar aturan internal
berlaku; instansi pegawai/kode etik;
PELAPORAN GRATIFIKASI
PELAPORAN GRATIFIKASI
KPK

15 hari
30 hari

5 hari
UPG
Kemenkes

5 hari UPG Unit


Utama

5 hari UPG Unit Pelaksana


Teknis

Aparatur Kemenkes
MANFAAT PELAPORAN
GRATIFIKASI
Pelaporan Gratifikasi Melepaskan Ancaman
Hukuman terhadap Penerima

Pelaporan Gratifikasi Memutus Konflik


Kepentingan

Cerminan Integritas Individu


FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI

a. Penegak hukum tidak konsisten


b. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
c. Langkanya lingkungan Antikorupsi
d. Rendahnya pendapatan penyelenggara negara
e. Kemiskinan, keserakahan
f. Budaya memberi upeti, imbalan jasa & hadiah
g. Kosekuensi bila ditangkap lebih rendah dari pada keuntungan
korupsi
h. Budaya permisif / serba membolehkan
i. Gagalnya pendidikan agama dan etika
DASAR HUKUM TENTANG
KORUPSI :

 UUD 1945 pasal 5 ayat 1 dan pasal 20 ayat 1


UU No 3 Tahun 1971 tentang tindak pidana
pemberantasan korupsi
Ketetapan MPR no XII /MPR?1998 tentang
penyelenggaraan bersih dan bebas korupsi,
kolusi dan Nepotisme
UU no 31 Tahun 1999 Tentang pemberantasan
Korupsi sebagaimana telah di rubah debgan
UU no 20 Tanun 2001
Peraturan KPK No. 2 Tahun 2014
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
1. Pemberian hubungan keluarga
2. Hadiah berupa uang /barang pemberian paling banyak 1 Jt
3. Pemberian terkait musibah yang dialami bapak/ibu suami
istri paling banyak 1 Jt
4. Pemberian sesama pegawai pisah sambut pemberian uang
sebanyak 300 Rb..paling banyak 1 jt
5. Pemberian rekan kerja 200 rb total paling banyak 1 juta
6. Prestasi akademis
7. Keuntungan pribadi
8. Hidangan atau sajian
9. Seminar Kit
10. Penerimaan tujangan
Pemberian Tiket nonton bola dari rekanan kepada
pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg


Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah
salah satu supliyer di Tempat tugas
Mengapa termasuk Gratifikasi?
PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt
mengurangi independensi Pejabat/ PNS
dalam melaksanakan tupoksinya.
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal diantar
Apa yang harus dilakukan oleh kerumah tanpa sepengetahuan anda,
Pejabat/PNS tsb? segera lapor ke KPK paling lambat 30
hari setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
Pemberian pinjaman barang dari rekanan kepada
pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg


Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah
salah satu supliyer di Tempat tugas
Mengapa termasuk Gratifikasi?
PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt
mengurangi independensi Pejabat/ PNS
dalam melaksanakan tupoksinya.
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal diantar
Apa yang harus dilakukan oleh kerumah tanpa sepengetahuan anda,
Pejabat/PNS tsb? segera lapor ke KPK paling lambat 30
hari setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pemberian Insentif oleh BUMN kpd pihak Swasta
karena target penjualan tercapai
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak

Karena Bukan termasuk dalam Pejabat/


Mengapa tidak dikategorikan
PNS, pemberian tersebut tidak ada kaitan
Gratifikasi?
nya dgn tupoksi penyelenggara Negara.

1. Ada potensi bahaya jika pemberian tsb


dpt mempengaruhi persaingan usaha.
Apa yang harus diperhatikan dlm
2. Belum termasuk gratifikasi dalam UU
kontek tersebut?
No.31 jika tidak terkait dengan PBJ di
lingkungan Pemerintahan.
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pemberian Souvenir, makanan, oleh-oleh dari
kawan lama atau tetangga
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, karena hub sosial/kekerabatan

Mengapa tidak dikategorikan Karena “orang bersih” tidak harus jadi


Gratifikasi? makhluk asing dalam lingkungannya.

Jika pemberian itu mengandung motif


Apa yang harus diperhatikan dlm kamuflase yang bertujuan suatu saat minta
kontek tersebut? bantuan dan kemudahan yang terkait
pekerjaan, maka harus ditolak.

PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI


Pemberian hadiah Karena prestasi PNS

Pertanyaan Jawaban
Tidak, jika berlaku untuk semua PNS,
Apakah termasuk Gratifikasi?
Ya, jika khusus untuk PNS tertentu

Karena untuk meningkatkan kinerja dan berlaku


Mengapa termasuk gratifikasi?
pada semua pegawai

1. Ada dasar pemberian, ketentuan yang


transparan dan berlaku untuk seluruh pegawai.
Apa yang harus diperhatikan?
2. Ada batas yang wajar da diatur dalam peraturan
internal.

73
Pemberian hadiah sbg ucapan terimakasih atas
pelayanan, surat izin & konsultasi
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Walaupun diberikan secara sukarela, tulus, karena


berhubungan dengan tugas, tanpa pemberian pun
Mengapa termasuk gratifikasi?
seharusnya masy. Tetap terlayani dan surat izin
tetap harus diproses sesuai SOP yag berlaku.

1. Menolak dengan cara yang baik


2. Melapor ke KPK paling lambat 30 hari sejak
Apa yang harus dilakukan pemberian tersebut diterima
3. Dapat memicu lahirnya “pelicin” dan “syarat” jika
mau cepat selesai.
74
Penerimaan Honor sbg Nara Sumber oleh PNS/
Pejabat dalam suatu acara
Pertanyaan Jawaban
Tidak, jika tidak dilarang dalam kode etik internal
Apakah termasuk Gratifikasi?
instansi penyelenggara

1. Jika diatur dalam kode etik dilarang, maka


penerimaan tersebut dapat termasuk gratifikasi
dan merupakan bagian dari tupoksinya. Jika
Apa yang harus diperhatikan dlm kontek dalam kondisi tdk dpt menolak, lapor ke KPK
tersebut? 2. Catatan: KPK sudah punya kode etik jika
termasuk transport, akomodasi kecuali tidak
dapat dijangkau oleh masyarakat dalam keadaan
normal

75
KESIMPULAN
1. SEBAGAI PNS YANG PROFESIONAL SELAIN MEMILIKI
KOMPETENSI KEAHLIAN JUGA HARUS MEMILIKI NILAI-NILAI
ETIK/NILAI-NILAI ANTI KORUPSI.

2. SELURUH INSAN PEMBANGUNAN KESEHATAN HARUS


MENJALANKAN NILAI “SEHAT TANPA KORUPSI”.

3. SEBAGAI PNS HARUS MENERAPKAN NILAI-NILAI DAN PRINSIP-


PRINSIP ANTI KORUPSI UNTUK DIRINYA SENDIRI, LINGKUNGAN
MASYARAKAT, MAUPUN DI KANTOR.

(PNS : termasuk PTT dan NS) 76


Terima kasih
www.itjen.kemkes.go.id
itjen@kemkes.go.id
@itjenkemkes
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

77

Anda mungkin juga menyukai