BY
HARTONO
POSTED IN: ARTIKEL
Tahun 2019 adalah target yang ditetapkan pemerintah melalui kementrian kesehatan untuk memastikan seluruh
penduduk Indonesia harus tercakup dalam jaminan kesehatan nasional. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) dibentuk dan ditunjuk sebagai operator pelaksana kegiatan ini.
Singkat kata sejak tahun 2014 dimulailah proses operasional jaminan kesehatan nasional oleh BPJS ini di rumah
sakit – rumah sakit dan puskesmas-puskesmas. Memang belum semua lembaga pelayanan kesehatan tersebut
siap, namun perlahan dan pasti jumlahnya semakin bertambah. Untuk memastikan proses operasional
pelayanan jaminan kesehatan ini berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan BPJS memberikan beberapa sarana
diantaranya adalah aplikasi SEP BPJS yang digunakan untuk verifikasi kepesertaan BPJS. Ini adalah aplikasi
yang langsung terhubung ke server BPJS menggunakan jaringan internet (online). Dengan fasilitas ini dipastikan
semua data data peserta tercakup dalam lokasi yang sama sehingga dimanapun menggunakan fasilitas jaminan
ini, data tetap tersimpan dalam lokasi yang sama.
Adanya fasilitas software / aplikasi SEP BPJS satu sisi membawa kemudahan karena proses verifikasi
(terpusat). Namun disisi lain menimbulkan permasalahan baru yaitu dibutuhkannya sarana operasional
(perangkat) dan operator untuk menjalankan aplikasi tersebut. Lebih khusus lagi bagi rumah sakit yang sudah
menjalankan / mengoperasikan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ”.
Aplikasi SEP BPJS dan SIMRS/SIRS merupakan aplikasi yang berbeda. Perbedaan ini minimal
adalah dari vendor pembangun aplikasinya yang berbeda, dan bisa saja sangat berbeda dalam hal
sesuai proses bisnis yang ditentukan. Padahal satu yang pasti sama adalah data pasien dan data
Mekanisme dalam SEP BPJS tidak mengenal No RM pasien, padahal data inilah yang jadi kunci
dalam pelayanan pasien melalui SIMRS / SIRS. Hal ini menyebabkan hambatan terhubungnya
Rumah sakit tidak bisa menghentikan salah satu dari aplikasi tersebut karena memang masing-
masing diperlukan. SEP BPJS untuk verifikasi dan SIMRS untuk pelayanan pasien.
Apa solusinya ?
Menyikapi kondisi tersebut, Digital Sense sebagai vendor pengembang aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) melakukan inovasi untuk membangun jembatan komunikasi antara kedua aplikasi
tersebut. Berdasar pengalaman sebelumnya yang berhasil melakukan integrasi aplikasi Askes dan SIMRS,
Digital Sense sangat yakin aplikasi SEP BPJS dan SIMRS pun bisa dikolaborasikan.
Singkat kata, dengan berbagai upaya termasuk koordinasi langsung dengan tim IT BPJS khususnya di Jawa
Timur dan Surabaya, saat ini Digital Sense telah berhasil melakukan integrasi / bridging antara aplikasi
SEP BPJS dan SIMRS. Hasil proses bridging telah diimplementasikan di beberapa rumah sakit yang melakukan
kerjasama dengan Digital Sense.
Nantinya dua proses yang saat ini diwakili oleh dua aplikasi ini akan disatukan dalam aplikasi SIMRS
Proses verifikasi kepesertaan, cetak slip SEP BPJS, dan data-data lain yang dibutuhkan oleh BPJS
yang sebelumnya disupport oleh aplikasi SEP akan diproses melalui aplikasi SIMRS
Mekanisme / aturan / proses yang dilakukan sesuai dengan standart dalam aplikasi SEP karena
Manfaat paling kelihatan dengan proses bridging adalah efisiensi jumlah operator dan perangkat.
Operator untuk verifikasi dan cetak SEP adalah operator yang sama yang menerima dan input data
Data di database SIMRS dan database SEP dipastikan SINKRON sehingga memudahkan untuk
Efisiensi waktu pelayanan. Dengan data yang terintegrasi tidak perlu double kerja input data pasien
sehingga keperluan cetak verifikasi bisa dilakukan dan proses pelayanan di poli dan ruang pelayanan bisa
Pada akhirnya proses yang sederhana dan efisien ini akan memberikan nilai tambah baik berupa
Demikian adalah gambaran singkat mengenai proses Bridging / Integrasi Aplikasi SEP BPJS dan aplikasi SIMRS
yang sudah dijalankan oleh Digital Sense. Bila ada rumah sakit yang ingin menjalankan proses seperti ini bisa
langsung menghubungi kontak person kami.
Share :