PERTEMUAN 3
“STATISTIK NON PARAMETRIK: BAGIAN-1”
Overview
- Mengetahui cara pengujian tanpa mengetahui jumlah populasinya
- Mengetahui cara pengujian dua arah Wilcoxon
- Dapat menggunakan uji tanda (sign test) dalam uji non parametrik.
- Dapat menggunakan run test dalam uji hipotesis.
Pendahuluan
Berbeda dengan statistika parametrik yang di dalamnya harus memuat teknik
analisis yang mensyaratkan data berdistribusi normal, statistika
Non-Parametrik memuat uji hipotesis dengan teknik analisis yang tidak
mensyaratkan data berdistribusi normal atau bebas berdistribusi.
Data yang tidak berdistribusi normal, biasanya ditemukan pada data penelitian
dengan skala level ordinal atau nominal ataupun variabel dikotomi atau dapat
didikotomikan.
Pendahuluan
Data Ordinal adalah data yang berfungsi untuk menunjukkan peringkat atau
rangking.
Contoh lain: titik skala pada skala sikap (1 = sangat tidak setuju, 2=cukup setuju,
3=setuju, 4=cukup setuju, 5=sangat setuju)
Pendahuluan
Data Nominal adalah pengelompokkan, pengkategorisasian, identifikasi kejadian
atau fenomena ke dalam kelas-kelas atau kategori sehingga yang masuk ke
dalam satu kelas atau kategori adalah sama dalam hal atribut dan sifat.
● Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara dua variabel, dimana
salah satu atau keduanya berukuran nominal.
● Uji ini dilakukan dengan menguji perbedaan menguji perbedaan frekuensi dari kelompok
sampel
Contoh:
⇒ Lalu dilakukanlah pengujian dengan menguji apakah ada perbedaan frekuensi yang
berpendidikan tinggi antara kelompok sampel pria dan wanita.
Uji Hubungan Asosiasi
Uji Chi Kuadrat/Chi Square
● Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara dua variabel,
dimana salah satu atau keduanya berukuran nominal.
● Uji ini dilakukan dengan menguji perbedaan menguji perbedaan frekuensi dari
kelompok sampel
Contoh:
- Apakah ada hubungan antara gender dengan tingkat pendidikan?
⇒ Lalu dilakukanlah pengujian dengan menguji apakah ada perbedaan frekuensi
yang berpendidikan tinggi antara kelompok sampel pria dan wanita.
Uji Hubungan Asosiasi
Dimana:
r = cacah baris
k = cacah kolom
● Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara dua
variabel diskrit dengan skala pengukuran ordinal.
● Perbedaan ketiga uji ini berada pada tingkat presisi dan kesesuaian dengan
tabulasi silang yang akan digunakan untuk menguji hipotesis.
● Untuk tabulasi silang dimana jumlah baris tidak sama dengan jumlah kolom.
Uji Korelasi Peringkat
Spearman Test
Digunakan jika kedua variabel yang akan diuji hubungannya mempunyai skala
minimal ordinal, sehingga skor dapat diurutkan menurut besar-kecilnya.
Contoh: nilai test statistika dibuat dalam dua kategori lulus dan tidak lulus (1,0)
● Contoh:
Prosedur Manual:
H0 dalam contoh ini adalah: Adanya Mega Square tidak mempengaruhi jumlah pelanggan yang datang ke
Alfamart
Jika hipotesis alternatifnya dinyatakan sebagai uji pihak kiri”Keberadaan Mega Square disekitar Alfamart
menurunkan jumlah pelanggan di perbelanjaan Alfamart” asumsi penurunan kurang dari 50%, maka:
H0 : P>= 0,5
H1 = P < 0,5
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Uji Tanda (Sign Test)
Prosedur Manual:
- Menentukan Taraf Signifikansi
- Menentukan probabilitas hasil sampel:
Observasi yang relevan untuk dianalisis data adalah yang memiliki perbedaan
positif negatif yaitu 10 pasangan data, hanya 8 yang relevan, sehingga n=8.
Berdasarkan tanda negatif atau positif, maka diambil dari jumlah data yang lebih
kecil yaitu tanda negatif r = 3, berapa peluang paling banyak 3 dari 8 faktanya H0
adalah benar? (Tabel n = 8, x = 3 dan p = 0,5 diperoleh 0,2188)
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Uji Tanda (Sign Test)
- Membuat Kesimpulan
Terima H0 jika alpha <= probabilitas data sampel
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa 0,005 <= 0,2188
atau H0 diterima
Sehingga dapat diketahui bahwa Keberadaan Mega Square disekitar
Alfamart tidak memengaruhi jumlah pelanggan untuk berbelanja di
Alfamart.
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Uji Tanda (Sign Test) Sampel Besar
Contoh:
Terdapat 30 orang pelanggan telah mengambil sebagai sampel untuk mempelajari apakah terdapat
penurunan/kenaikan jumlah pelanggan ke suatu pusat perbelanjaan lama dengan adanya pusat
perbelanjaan baru. Rincian data pelanggan disajikan sebagai berikut:
Nol : 3
Observasi relevan : 27
Pi = 19/27 = 0,704
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Uji Tanda (Sign Test) Sampel Besar
H1 = P < 0,5
4. Karena nilai Z observasi = 2,120 > Z tabel= 1,96, maka H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat penurunan jumlah pelanggan ke suatu pusat
perbelanjaan yang lama dengan keberadaan pusat perbelanjaan baru.
SPSS
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Wilcoxon
● Uji ini digunakan untuk dua sampel bergantung atau berhubungan (berkorelasi)
● Uji tanda ini bukan hanya memerhatikan arah perbedaan juga menentukan besarnya
atau adanya perbedaan nyata antara dua pasangan yang diambil dari satu sampel
yang berhubungan.
● Data yang digunakan diperoleh melalui pengukuran beruntun atau data
berpasangan.
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Wilcoxon
Contoh:
Suatu survei tentang minat membeli produk baru sabun anti kuman. Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh iklan terhadap minat pembeli dilakukan observasi terhadap jumlah
pembeli sebelum dan setelah menayangkan iklan pada 10 orang pemilik toko. Data
jumlah pembeli sebagai berikut.
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Wilcoxon
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Wilcoxon
Prosedur manual
1. Merumuskan Hipotesis:
H0 = K1 ≤ K2
H1 = K1> K2
2. Menetapkan nilai kritis α = 0,05 dengan n = 9 ( relevan) niali kritis wilcoxon untuk uji
searah sebesar 8 atau w kritis = 8 (tabel K)
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Wilcoxon
Prosedur manual
Prosedur manual
Prosedur manual
4. Menentukan Kesimpulan
SPSS
Uji Non-Parametrik Perbedaan Rata-Rata
Run Test
Manual
SPSS
THANK YOU