White Box Testing adalah metode desain kasus uji yang menggunakan struktur kontrol
desain prosedural untuk memperoleh kasus uji, Sedangkan Black Box Testing adalah
Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Black Box Testing akan berusaha dalam menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut ini :
Fungsi-fungsi yang rusak atau salah
Kesalahan antarmuka perangkat lunak
Kesalahan kinerja
Kesalahan inisialisasi ataupun terminasi
Kesalahan struktur data atau akses basis data
White Box Testing, pelaku RPL dapat melakukan kasus uji yang merujuk pada :
Memberikan jaminan bahwa seluruh jalur independen pada suatu modul telah digunakan
paling tidak satu kali.
Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
Mengeksekusi semua loop pada batasan dan pada batas operasionalnya.
Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.
V(G): cyclomatic complexity
E : total jumlah edge
N : total jumlah node
Pada contoh flow graph di atas (Gambar 2.), dapat dihitung cyclomatic complexity-nya sebagai
berikut:
V(G) = 11 edges – 9 nodes + 2
=4
Catatan:
independent path adalah setiap path yang dilalui program yang menunjukkan satu set baru
dari pemrosesan statement atau dari sebuah kondisi baru
independent path pada flow graph harus melewati sedikitnya satu edge yang belum pernah
dilewati oleh path sebelumnya
independent path selalu dimulai dari node awal hingga ke node terakhir
independent path yang dibuat pertama kali adalah independent path terpendek