3
Contoh Proposisi
4
Contoh Proposisi (2)
5
Contoh proposisi (3)
“y > 15”
7
Contoh proposisi (5)
“Jangan tidur di kelas.”
Ini pernyataan ? no
Ini permintaan.
Ini proposisi ? no
9
Contoh proposisi (7)
“x < y jika dan hanya jika y > x.”
11
Operator Logika
Negasi (NOT)
Konjungsi - Conjunction (AND)
Disjungsi - Disjunction (OR)
Eksklusif Or (XOR)
Implikasi (JIKA – MAKA)
Bikondisional (JIKA DAN HANYA JIKA)
Tabel kebenaran dapat digunakan untuk menunjukkan
bagaimana operator-operator tsb menggabungkan
proposisi-proposisi.
12
Negasi (NOT)
P P
true false
false true
13
Conjunction (AND)
Operator Biner, Simbol:
P Q PQ
true true true
true false false
false true false
false false false
14
Disjunction (OR)
Operator Biner, Simbol:
P Q PQ
true true true
true false true
false true true
false false false
15
Exclusive Or (XOR)
Operator Biner, Simbol:
P Q PQ
true true false
true false true
false true true
false false false
16
Implikasi (JIKA - MAKA)
Implikasi p q adalah proposisi yang bernilai
salah jika p benar dan q salah, dan bernilai benar
jika lainnya.
P Q PQ
true true true
true false false
false true true
false false true 17
Implikasi p q
Jika p, maka q q jika p
Jika p, q q ketika p
p mengakibatkan q q diakibatkan p
p hanya jika q q setiap kali p
p cukup untuk q q perlu untuk p
Syarat perlu untuk p Syarat cukup untuk q
adalah q adalah p
18
Contoh Implikasi
Implikasi
“Jika hari ini hari Jumat maka 2+3 > 7.”
bernilai benar untuk semua hari kecuali hari
Jumat, walaupun 2+3 > 7 bernilai salah.
19
Contoh lain:
Dosen: “Jika nilai ujian akhir anda 80 atau lebih, maka anda akan
mendapat nilai A untuk kuliah ini”.
Apakah dosen anda mengatakan kebenaran atau dia berbohong?
Tinjau empat kasus berikut ini:
Kasus 1: Nilai ujian akhir anda di atas 80 (hipotesis benar) dan anda mendapat
nilai A untuk kuliah tersebut(konklusi benar).
pernyataan dosen benar.
Kasus 2: Nilai ujian akhir anda di atas 80 (hipotesis benar) tetapi anda tidak
mendapat nilai A (konklusi salah).
dosen berbohong (pernyataannya salah).
Kasus 3: Nilai ujian akhir anda di bawah 80 (hipotesis salah) dan anda
mendapat nilai A (konklusi benar).
dosen anda tidak dapat dikatakan salah (Mungkin ia melihat
kemampuan anda secara rata-rata bagus sehingga ia tidak ragu
memberi nilai A).
Kasus 4: Nilai ujian akhir anda di bawah 80 (hipotesis salah) dan anda tidak
mendapat nilai A (konklusi salah).
20
dosen anda benar.
Contoh 18. Dua pedagang barang kelontong mengeluarkan moto jitu untuk
menarik pembeli. Pedagang pertama mengumbar moto “Barang bagus tidak
murah” sedangkan pedagang kedua mempunyai moto “Barang murah tidak
bagus”. Apakah kedua moto pedagang tersebut menyatakan hal yang sama?
Penyelesaian:
p : Barang itu bagus
q : Barang itu murah.
Moto pedagang pertama: “Jika barang itu bagus maka barang itu tidak
murah” atau p ~ q
Moto pedagang kedua: “Jika barang itu murah maka barang itu tidak bagus”
atau q ~ p.
p q ~p ~q p~q q~p
T T F F F F
T F F T T T
F T T F T T
F F T T T T
p ~ q q ~ p.
Kedua moto tersebut menyatakan hal yang sama. 21
Bikondisional
(JIKA DAN HANYA JIKA)
Operator Biner, Simbol:
P Q PQ
true true true
true false false
false true false
false false true
22
Cara-cara menyatakan bikondisional p q:
(a) p jika dan hanya jika q.
(b) p adalah syarat perlu dan cukup untuk q.
(c) Jika p maka q, dan sebaliknya.
(d) p iff q
23
Pernyataan dan Operasi
Pernyataan-pernyataan dapat digabungkan dengan operasi untuk
membentuk pernyataan baru.
24
Pernyataan yang Ekivalen
P Q (PQ) (P)(Q) (PQ)(P)(Q)
25
Tautologi dan Kontradiksi
26
Tautologi dan Kontradiksi (2)
Contoh:
R(R)
((PQ)(P)(Q))
27
Konversi, Kontrapositif, & Invers
28
Ekspresi Logika
a (m f)
29
Ekspresi Logika (2)
30
Puzzle Logika
32
Aksioma, Teorema, Lemma,
Corollary
Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar.
Aksioma tidak memerlukan pembuktian kebenaran lagi.
Contoh-contoh aksioma:
Contoh corollary:
Contoh lemma:
35
Kuantifikasi Universal
“P(x) benar untuk semua nilai x dalam domain
pembicaraan”
x P(x).
37
Negasi
38
Negasi (2)
39
Kuantifier Bersusun
(Nested Quantifier)
x y (x+y = y+x)
berarti x+y = y+x berlaku untuk semua bilangan real x dan y.
x y (x+y = 0)
berarti untuk setiap x ada nilai y sehingga x+y = 0.
x y z (x+(y+z) = (x+y)+z)
berarti untuk setiap x, y dan z berlaku hukum asosiatif x+(y+z) =
(x+y)+z.
40
Soal-soal
41