Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

PROPOSISI BERSYARAT

2.1 Pernyataan Bersyarat

BENTUK PROPOSISI yang lain selain konjungsi, disjungsi dan negasi adalah
pernyataan bersyarat (conditional statement). Pernyataan bersyarat sering di sebut
implikasi dengan bentuk kalimat yang standard yaitu Jika p maka q, dengan notasi p 
q, dan p, q adalah suatu proposisi atau pernyataan. Nilai kebenaran suatu implikasi dinyatakan
dalam table berikut:

p q p q
0 0 1

0 1 1

1 0 0

1 1 1

CONTOH IMPLIKASI :

1) Jika 2 bilangan genap maka 3 bilangan ganjil.

1) Jika 3 faktor dari 8 maka 5 kuadrat sama dengan 25.

2) Jika x2 - 2x + 1 = 0 mempunyai tepat satu solusi maka 3 bilangan prima.

PENJELASAN CONTOH :

1) Misalkan pernyataan p = 2 bilangan genap dan q = 3 bilangan ganjil,


maka contoh 1 merupakan bentuk implikasi jika p maka q. Karena p
bernilai benar dan q bernilai benar maka implikasi bernilai benar (sesuai
table implikasi baris empat).

2) Misalkan pernyataan p = 3 faktor dari 8 dan q = 5 kuadarat sama dengan


25, maka contoh 2 merupakan bentuk implikasi jika p maka q. Karena p
bernilai salah dan q bernilai benar maka implikasi bernilai benar (sesuai
table implikasi baris dua).

3) Misalkan pernyataan p = x2 - 2x + 1 = 0 mempunyai tepat satu solusi dan


q = 3 bilangan prima, maka contoh 3 merupakan bentuk implikasi jika p
maka q. Karena p bernilai benar dan q bernilai salah maka implikasi
bernilai salah (sesuai table implikasi baris 3).

10
SYARAT CUKUP DAN SYARAT PERLU:

Misalkan suatu proposisi berbentuk implikasi p  q, maka pernyataan p disebut syarat


cukup untuk q dan pernyataan q disebut syarat perlu untuk p. Sebab jika implikasi bernilai
benar dan p benar maka q pasti benar (ini menunjukkan p syarat cukup untuk q), dilain
pihak bila implikasi benar q salah maka p pasti salah (ini menunjukkan q syarat perlu
untuk p).

BENTUK-BENTUK IMPLIKASI: Suatu bentuk implikasi dari dua pernyataan jika p maka q
yang ditulis dengan notasi p  q mempunyai bentuk-bentuk lain yang disebut konvers,
invers dan kontra positif. Bentuk-bentuk tersebut adalah:

1) Implikasi :p  q

2) Konvers :q  q

3) Kontrapositif : ~q  ~p

Dengan skema dapat digambarkan sebagai berikut:

K o n ve rs
p q q p
Ko if
ntr sit
a Po
In ve rs In ve rs
a Po
ntr sit
Ko if

~ p ~ q ~ q ~ p
K o n ve rs

CONTOH :

1) Implikasi : Jika rajin maka lulus


konversnya : jika lulus maka rajin
inversnya : jika tidak rajin maka tidak lulus
kontrapositifnya : jika tidak lulus maka tidak rajin

2) Implikasi : Jika dapat melihat maka mempunyai mata


konversnya : jika mempunyai mata maka dapat melihat.
inversnya : jika tidak dapat melihat maka tidak mempunyai
mata.
Kontrapositifnya : jika tidak mempunyai mata maka tidak dapat
melihat.

KONTRAPOSITIF dari suatu implikasi dan IMPLIKASI keduanya logial equivalence. Ini
merupakan suatu sifat yang banyak berguna untuk beberapa aplikasi dari logika pernyataan
bersyarat. Kebenaran logical equivalence dapat ditunjukkan dengan table berikut:

11
p q ~p ~q pq ~q~p
+ + - - + +
+ - - + - -
- + + - + +
- - + + + sama +

CATATAN : Teori tersebut sangat penting untuk membuktikan kebenaran suatu sifat /
dalil, jika dibuktikan langsung sulit maka dapat dibuktikan dengan kontrapositifnya (bukti
tak langsung).

Contoh :
jika hasil kali 2 bilangan adalah ganjil, maka kedua bilangan tersebut adalah ganjil.
Buktikan !

Bukti :
Untuk membuktikan secara langsung adalah sulit, maka dibuktikan secara tak langsung
(kontrapositifnya).
Demikian : yang harus dibuktikan x·y ganjil  x ganjil dan y ganjil
kontrapositifnya : x genap atau y genap  x·y genap
misal x genap maka x = 2n (n bilangan asli sembarang)
maka x·y = 2n·y
= 2·(n·y)  ini adalah genap benar, / karena kelipatan 2
 Karena kontrapositifnya benar,maka implikasinya juga benar  terbukti

BIIMPLIKASI atau implikasi dua arah dari dua buah pernyataan p dan q adalah jika p
maka q dan jika q maka p atau p jika dan hanya jika q, yang ditulis dengan notasi p  q.
Tabel kebenaran dari biimplikasi adalah sebagai berikut:

p q pq pq qp (p  q) Ù (q  p)


+ + + + + +
+ - - - + -
- + - + - -
- - + + + +
sama

Dari table terlihat bahwa proposisi p  q logical ekivalen dengan p  q dan q  p.

CONTOH BIIMPLIKASI p  q:

12
1) Dua garis sejajar jika dan hanya jika berada di satu bidang dan tidak
berpotongan.
2) Suatu barisan bilangan mempunyai limit jika dan hanya jika barisan
konvergen.
3) Suatu segitiga sama sisi jika dan hanya jika memiliki tiga sisi yang sama
panjang.

PENJELASAN CONTOH:

Ketiga contoh tersebut adalah teorema-teorema yang ada di matematika yang telah
dibuktikan kebenarannya. Karena ketiga contoh biimplikasi benar maka bila pernyataan
p benar maka q benar, bila pernyataan p salah maka q juga salah.

NEGASI PERNYATAAN BERSYARAT ~(p  q) : Suatu pernyataan bersyarat (implikasi)


berbentu jika p maka q memiliki nilai kebenaran yang sama dengan bukan p atau q,
sehingga ini menunjukkan bahwa p  q = ~pÚq.

p q p  q ~p ~pÚq

0 0 1 1 1

0 1 1 1 1

1 0 0 0 0
1 1 1 0 1

sama
Jadi ~(p  q) = ~(~pÚq)

= ~~p Ù ~q, hkm De’Morgan

= p Ù ~q, hkm involusi

CONTOH :

1) Tentukan negasi dari Jika hari ini hujan maka saya akan belajar di rumah.
2) Tentukan negasi dari jika saya sehat dan hari tidak hujan maka saya
pergi kuliah atau main bola.
3) Tentukan negasi dari Bilangan bulat a genap jika dan hanya jika a habis
dibagi dua.

PENJELASAN CONTOH :

1) Kalimat Jika hari ini hujan maka saya akan belajar di rumah merupakan
bentuk p  q, dengan p = hari ini hujan dan q = saya akan belajar

13
dirumah. Jadi ~(p  q) = p Ù ~q = Hari ini hujan dan saya tidak belajar di
rumah.

2) Kalimat contoh 2, jika saya sehat dan hari tidak hujan maka saya pergi
kuliah atau main bola merupakan bentuk implikasi p  q, dengan p =
saya sehat dan hari tidak hujan , q = saya pergi kuliah atau main bola.
Jadi ~(p  q) = p Ù ~q = saya sehat dan hari tidak hujan tetapi saya
tidak kuliah dan tidak main bola.

3) Kalimat Bilangan bulat a genap jika dan hanya jika a habis dibagi dua
merupakan kalimat biimplikasi p  q, dengan p = Bilangan bulat a
genap, q = a habis dibagi dua.

Karena p  q = (p  q) Ù (q  p) maka

~(p  q) = ~[(p  q) Ù (q  p)]

= ~[(p Ù ~q) Ù (q Ù ~p)]

= ~(p Ù ~q) Ú ~(q Ù ~p)

= (~p Ú q) Ú (~q Ú p)

= ~p Ú q Ú ~q Ú p

Jadi ~(p  q) = Bilangan bulat a ganjil atau bilangan bulat a genap atau a habis dibagi
dua atau a tidak habis dibagi dua.

SOAL - JAWAB

14
Untuk Latihan berikut, nyatakan ulang setiap proposisi ke bentuk proposisi bersyarat.
1. Rosa bisa lulus sarjana apabila ia telah mendapatkan 146 SKS.
2. Syarat perlu bagi Fernando untuk membeli komputer adalah ia mempunyai uang
5 juta rupiah
3. Bila mobil yang lebih baik dibuat, maka Ford yang akan membuatnya.
4. Pendengar akan mengantuk apabila pembicara menyampaikan kuliah.
5. Tuliskan kontrapositif dari proposisi pada Latihan no.1

Jawaban

1. Jika Rosa telah mendapat 146 SKS, maka lulus sarjana


2. Jika Fernando dapat membeli komputer, maka ia memiliki 5
juta rupiah
3. Jika mobil dapat dibuat lebih baik, maka yang membuat Ford
4. Jika pembicara menyampaikan kuliah, maka pendengar akan
mengantuk
5. Jika Rosa tidak lulus sarjana, maka dia tidak mendapatkan 146
SKS

Dengan mengasumsikan p dan r false serta q dan s true, tentukan nilai kebenaran
dari setiap proposisi pada Latihan 6-10

6. p  q
7. p  q
8.  p  q   r
9. p   q  r 
10.   p Ù q    q Ù r     s Ú q 

Jawaban

6. False, karena True  False menjadi False


7. False, karena False  True adalah True dan di negasikan
sehingga jawabnya False
8. False, karena (False  True) False, lalu True False
sehingga jawabnya False
9. True, karena False (True False), lalu False False
sehingga jawabnya True
10. True,

Pada Latihan 11-12, nyatakan dengan simbol pertanyaan yang diberikan dengan
memisalkan
p: 4 < 2, q: 7 < 10, r: 6 < 6

11. Jika (4 < 2 dan 6 < 6), maka 7 < 10.


12. Jika tidak benar bahwa (6 < 6 dan 7 tidak kurang dari 10), maka 6 < 6.

15
Jawaban

11.  p Ù r  q

12. r Ù q  r

Pada latihan 13-15, ubah pernyataan simbolik ke dalam kata-kata dengan


menggunakan
p: Hari ini adalah hari Senin
q: Hujan turun
r : Hari ini panas
13. p   q Ú r 
14.  p Ù  q Ú r     r Ú  q Ú p  
   
15. p Ú p Ù  q Ú r   p Ú  r Ú q  
Jawaban

13. Jika hari ini tidak Senin, maka lainnya hujan turun atau hari
panas

14. Jika hari ini Senin dan hujan turun atau hari panas, maka
lainnya hari panas dan hujan turun atau hari ini Senin

15. Jika hari ini Senin atau (hari ini bukan hari Senin dan tidak
(turun hujan atau panas) maka hari ini Senin atau tidak(hari
panas atau hujan turun)

Pada Latihan 16-17, tuliskan dengan simbol setiap proposisi bersyarat. Tuliskan
konvers dan kontrapositif dari setiap pernyataan dengan simbol dan dengan kata-
kata. Juga, tentukan nilai kebenaran dari setiap proposisi bersyarat, konversnya, dan
kontrapositifnya.
16. Jika 4 > 6, maka 9 > 12.
17. 1 < 3 jika - 3 < 1 < 3

Jawaban

16. Bila p: 4>6 dan q: 9>12, maka statemennya p  q bernilai


True; Convers: q  p sehingga jika 9 > 12 dan 4>6 bernilai
True. Contrapositive: q  p , jika 9  12 dan 4  6 bernilai True

17. Bila p :|1| < 3 dan q: -3 < 1 < 3, maka statemennya q  p


bernilai true; Convers: p q ; jika |1| < 3, lalu -3 < 1 < 3
bernilai true. Contrapositif : p  q ; jika |1| ≥ 3 yang lain -3 ≥ 1
atau 1 ≥ 3 bernilai true.

16
Untuk setiap pasangan proposisi P dan Q pada Latihan 18-25, nyatakan apakah
P  Q atau tidak.

18. P  p Ù q, Q  p Ú q
19. P  p  q, Q  p Ú q
20. P  p Ù  q Ú r  , Q   p Ú q  Ù  p Ú r 
21. P  p  q, Q  q  p
22. P   p  q  Ù  q  r  , Q  p  r
23. P   p  q   r ; Q  p   q  r 
24. Definisikan tabel kebenaran untuk imp2 seperti berikut.
p q p imp 2 q
T T T
T F F
F T T
F F F
Perlihatkan bahwa
 p imp 2 q  Ù  q imp 2 p   p  q.

25. Buktikan hukum De Morgan kedua, p Ù q  p Ú q.

Jawaban

18. P ≠ Q
19. P = Q
20. P ≠ Q
21. P = Q
22. P ≠ Q
23. P ≠ Q

24. jika p dan q masing-masing salah, maka (p imp2 q)^(q imp2


p) adalah salah, tetapi p ↔q adalah benar

25. -----------------------------------
P q p Ù q  p Ú q.
------------------------------------
T T F F
T F T T
F T T T
F F T T
------------------------------------

17

Anda mungkin juga menyukai