Skripsi
Oleh :
Lailya Rachmawati
NIM. C08215008
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syariah dan Hukum
Oleh :
Lailya Rachmawati
NIM. C08215008
2022
PERNYATAAN KEASLIAN
Surabaya,
Saya yang menyatakan
Lailya Rachmawati
NIM. C08215008
PERSETUJUAN PEMBIMBING
( ) ( )
NIP. NIP.
Surabaya,
Mengesahkan,
Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Dekan,
ABSTRAK
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang arah kiblat di Masjid
Nurul Huda, Masjid Kauman, dan Masjid Al-Muhajirin Sidoarjo menunjukkan
bahwa praktek dalam pengukuran arah kiblat terhadap tiga masjid tersebut masih
kurang sesuai yaitu masih banyak kemencengan pada arah kiblat Masjid Nurul
Huda bila diukur menggunakan teodolith adalah 3,5° dengan pergeseran
sebanyak 339.8 km. Kemelencengan ini jauh dari batas toleransi arah kiblat
sebesar 37 km, 45 km, dan batas kemelencengan ini apabila dalam cakupan
wilayah Indonesia nilai azimutnya harus berada diantara 290° - 296°. Kemudian
untuk masjid Kauman terjadi kemencengan sebesar 7˚ 30’ dari arah kiblat masjid
Kauman sendiri, maka masjid Kauman perlu menyerongkan arah kiblatnya 7˚ 30’
kearah utara sejati. Dan yang terakhir yaitu masjid Al Muhajirin terjadi
kemencengan yang cukup signifikan, terjadi kemencengan sebesar 4˚ 30’ dari
arah kiblat masjid Al-Muhajirin sendiri, maka masjid Al Muhajirin perlu
menyerongkan arah kiblatnya 4˚ 30’ kearah utara sejati jika pengukurannya
dengan menggunakan alat bantu teodolit. maka untuk metode pengukuran arah
kiblat yang dilakukan oleh takmir masjid Al-Muhajirin yang pada dasarnya
menggunakan metode pengukuran dengan menggunakan Google Earth masih
perlu dilakukan pembaharuan kembali karena metode tersebut juga masih sedikit
pedoman cara pengukuran arah kiblatnya jadi rentan terjadi kemencengan pada
hasil pengukurannya.
KATA PENGANTAR
Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis
(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf latin.
Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai
berikut:
A. Konsonan
No Arab Indonesia Arab Indonesia
1 ا ‘ ط t}
2 ب B ظ z}
3 ت T ع ‘
4 ث Th غ gh
5 ج J ف F
6 ح h} ق Q
7 خ Kh ك K
8 د D ل L
9 ذ Dh م M
10 ر R ن N
11 ز Z و W
12 س S ه H
13 ش Sh ء ‘
14 ص s} ي Y
15 ض d}
berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial latter) untuk nama diri, tempat, judul
PENDAHULUAN
BAB II
terdapat di Mekkah. Orang muslim melakukan salat dan ibadah yang lain dengan
hewan kurban.1
mendirikan salat menghadap kepadanya. Kata قبلةini ialah bentuk masdar dari
kata kerja قبلة- يقبل- قب لyang berarti menghadap. Kata kiblat tersebut berasal
dari kata ( )القبلةsecara harfiah berarti arah (jihah) dan merupakan bentuk Fi’lah
atau qiblat diartikan dengan arah ke Kaabah di Mekkah (pada waktu salat),
sedangkan dalam bahasa latin disebut Azimut. Dengan demikian dari segi bahasa
arah kiblat berarti menghadap ke Kaabah ketika salat. Sementara arah itu sendiri
1
Ensiklopedia Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.2005)
2
Majlis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 25
1
2
ialah jarak terdekat dari suatu tempat ke Mekkah.3 Sedangkan arah kiblat
menunjukan posisi Kaabah dilihat darimana kita berada. Dengan kata lain ialah
Menghadap kiblat ialah salah satu rukun sah salat. Maka karenannya,
terdapat beberapa Nash yang memerintahkan kita untuk menghadap kiblat ketika
salat, baik itu dari dari Alquran maupun Hadis serta Ijma’ Ulama.
1. Alquran
b. Surah al-Baqarah:149
ِ ِِ
ۗ
ُك َش طَْر الْ َم ْس جد احْلَ َرا ۖ ِم َوِإنَّهُ لَْل َح ُّق من َّربِّكَ َوَم ا اللَّه
َ ت َف َوِّل َو ْج َه ُ َِوِم ِْن َحْي
َ ث َخ َر ْج
)١٤٩( بغَاف ٍل َع َّما َت ْع َملُو َن
“Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu
ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar
3
Dhiauddin Tanjung, Ilmu Falak Kajian Akurasi Arah Kiblat Kota Medan Metode Dan Solusi. (Medan;
Perdana Publishing,2018), 21-22.
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Diponegoro, 2008), 18.
3
sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari
apa yang kamu kerjakan.”
c. Surah al-Baqarah:150
وه ُك ْم ت َف َوِّل وجه ك ش طر المس ِج ِد ا را ۚم وحيث م ا كنتم فولُّوا وج ُ َوِم ْن َحِْي
ث َخ َر ْج
َّاس علََي ُْكَم َح َّجَةٌ ِْإَاَّل ْالََّ ِذ ْين ظَلَمحْلَواَ ِمِنهَمَ ْفَاَلُ خَتَ شُو ُه ْم َوَاخشُويِنُ َوُأِل َّمِت َِ
َ َْ ْ َ ْ َُْ ْ ْ ُْ ُ َ ُ ْ ْ َ ِ َِشطْيِتَرهُ لَئاَّل يَ ُكو َن َّللن
)١٥٠( ن ْع َم َعلَْي ُك ْم َولَ َعل ُك ْم َت ْهتَ ُدو َن
“Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke
arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia
atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja).
Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu
mendapat petunjuk.”5
2. Hadits
َ س اَ َّن َر ُس
ول ٍ ِح َدثَن اَب وبكْربن اَيِب َش يبةَ ح َّد َثنَا عفَّا ُن ح َّدثَنَا مَحَّاد بن س لَمةَ عن ثَا ب
ٍ َت َع ْن اَن ْ َ َ َ ُْ ُ َ َ َ َْ ُ َْ َ ُ َ َ
ۡ ْ َت الْم ْق ِد ِس َفَن َزل
ِ ِ
َ ُّت (قَد َن َر ٰى َت َقل
ب َ ص لَّي حَنْ َو َبْي
َ ُاللَّه – ص لي الل ة علي ة وس لم – َك ا َن ي
ك َش ۡطَر ٱ ۡل َم ۡس} ِج ِد ٱ ۡل َح َرِام) فَ َم َر َر ُج ٌل ۚ ٱلسمٓا ۖ ِء َفلَنولِّينَّك قِ ۡبلَةً تَ ۡر
َ ض ٰى َها َف َوِّل َو ۡج َه
َ َ َ َ ُ َ َّ ك يِف َ َو ۡج ِه
ِ ِ ِ ِ
.ت ْ َص لَّ ْوا َرْك َع ةً َفنَ َادي اَاَل ا َّن اْلقْبلَ ةَ قَ ْد ُح َّول َ م ْن بَيِن َس لَ َمةَ َوُه ْم ُرُك وعٌ يِف
َ ص اَل ة الْ َف ْج ِر َوقَ ْد
)فَ َمالُوا َك َما ُه ْم حَنْ َو اْ ِلقْبلَ ِة (روه مسلم
“Bercerita Abu Bakar bin Abi Syaibah, bercerita Hammad bin Salimah, dari
Tsabits dari Anas: Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW (pada hari itu)
sedang salat dengan menghadap Baitul Maqdis, kemudian, kemudian
turunlah ayat sesungguhnya aku melihat mukamu sedang menenggadah ke
langit, maka sengguh kami palingkanlah mukamu mukamu ke kiblat yang
Haram. Kemudian ada seseorang dari Bani Salamah berpergian, menjumpai
sekelompok sahabat sedang ruku pada salat fajar. Lalu ia menyeru,
5
Ibid.
4
Dari uraian beberapa ayat dan hadis diatas, maka dapat dikatakan bahwa
menghadap arah kiblat merupakan salah satu syarat sah dalam melaksanakan
mengusahakan salat menghadap kiblat jika tidak bias maka cukup menghadap
ditetapkan oleh al Quran dan hadis. Adapun dalil-dalil yang diambil ialah
sebagai berikut:
ۡ ۡ ِِ ۡ ۡ َوِم ۡن َح ۡي
َث َما ُكنتُمۡ ۡ َف َولُّ يِنواْ ُو ُج مِت
ُوه ُكِمۡ ۡ َيِتشطَرهۥ ُ ك َش ِطَر ٱل َم ۡسج ِد ۡ ٱل َحَرا ۚ ِم َو َح ۡ ۡي
َ
َّ ِإ
ت َف َوِّل َو ۡج َه َ ث َخَر ۡج ُ
ِ لَِئاَّل يَ ُكو َن للن
ِ
ين ظَلَ ُمواْ من ُهمۡ فَاَل خَتخ َش ۡو ُهمۡ َوٱخ َش ۡو َوُأِل َّ نع َم َ َّاس ۡهَعتلَ ۡيدوُكمۡن ُح َّجةٌ اَّل ٱلذ
َ ُ َ َعلَ ۡي ُكمۡ َولَ َعلَّ ُكمۡ هَت
“Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah
wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali
orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku
atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.”
6
Maktabah syamilah versi 2.11, Muslim Bin Hajjaj Abu Hasan Qusyairi An Naisabury, Shahih Muslim,
Mesir: Mauqi’u Wazaratul Auqaf, t.t juz 3, 443.
5
Kaabah. Kemudian, pada suatu saat Rasulullah berkata kepada malaikat Jibril.
saya dari kiblat kaum Yahudi”. Ketika itu Jibril berkata “ya Rasulullah
saat Rasulullah sedang salat ashar. Sang pembawa wahyu ilahi memegang
7
Muhhamad Husain Haekal.Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: PT.Dunia Pusaka Jaya. 1928), 238
8
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta. 1982), 37.
6
muslimin langsung mengubah arah mereka sama seperti arah yang dituju oleh
Rasulullah.
Menghadap Kaabah ada dua macam yakni, setiap orang yang bisa
bangunan Kaabah. Kemudian, Jika ada seseorang yang tinggal cukup jauh dan
arah ‘ayn Kaabah karena tidak cukup baginya hanya sekedar menghadap pada
tersebut ditempatkan melalui wahyu, dan sudah pasti mihrab tersebut pasti lurus
Untuk menentukan sudut arah kiblat memerlukan alat bantu hitung yang
berupa kalkulator12. Oleh sebab itu itu rumus yang digunakan memakai unsur
9
Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah. (Jakarta: Darul Ulum press. 1994).,
41.
10
Mihrab ialah ceruk setengah lingkaran yang berada paling depan dari masjid atau mushola yang
menunjukan arah kiblat dan merupakan tempat untuk imam memimpin salat berjamaah dalam ibadah
salat.
11
Ibid.hlm 42.
12
Kalkulator ialah mesin hitung yang digunakan untuk perhitungan sederhana seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian hingga kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus
matematika tertentu.
7
Untuk melakukan perhitungan arah kiblat, ada tiga titik yang diperlukan,
yakni:
2. Titik B, terletak pada lokasi wilayah yang akan dihitung arah kiblatnya.
Titik A dan titik C ialah dua titik yang tidak berubah, karena titik A tepat
di Kaabah dan titik C tepat berada pada kutub utara. Sedangkan titik B
senantiasa berubah karena lokasi yang akan dihitung memiliki data koordinat
kiblat yang berbeda. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis
lengkung, maka terjadilah segitiga bola ABC seperti gambar dibawah ini. Titik A
ialah markaz atau tempat yang arah kiblatnya akan dihitung, titik B ialah posisi
mengetahui berapa besar sudut B, yakni sudut yang diapit oleh sisi a dan c.
13
Muhiyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktek. (Yogyakarta: Buana Pustaka. 2004), 54-
55.
14
Akhmad Mukarram.Ilmu Falak Dasar-Dasar Hisab Praktis. (Sidoarjo: Grafika Media.2012)., 93.
8
1/x fungsi ini sangat penting jika ingin mendapatkan nilai Cotan (=1/tan),
scientific calculator. Jumlah digit yang didapat pada layar kalkulator setidaknya
Cara tersebut terbilang sangat efektif untuk menentukan arah mata angin
c. Berpedoman pada posisi matahari (saat matahari berada pada titik zenith
Kaabah).
9
dengan ditandai simbol (φ), dan juga bujur yang ditentukan dengan simbol
bumi diukur sepanjang garis bujur yang melalui tempat itu16 lintang sebelah
selatan (khatul istiwa’) diberi tanda negatif (-) sedangkan lintang sebelah
utara diberi tanda positif (+). Khatul istiwa’ ialah lintang 0º dari titik kutub
(kutub utara dan selatan) ialah lintang 90º, jadi lintang tempat memiliki
Bujur tempat ialah jarak suatu tempat ke garis bujur yang melalui
di 180º, baik kearah barat (BB) Bujur barat maupun Bujur Timur (BT).17
Greenwich itu bernilai 0º. Bujur tempat yang berada pada timur Greenwich
15
Equator ialah lingkaran besar yang bidangnya melalui titik pusat bola langit dan tegak lurus pada
sumbu langit, dapat dikatakan jika equator ialah garis khayal yang membagi bola bumi menjadi dua
bagian yang sama yakni belahan equator utara dan selatan.
16
Ibid., 12.
17
Ibid., 13
10
bertandakan positif (+). Sedangkan Bujur tempat yang berada pada selatan
1. Sejarah
menentukan arah kiblat. Dilihat dari nama yang diberikan oleh penemunya,
atau berlalu.20
18
Muhammad Sayuti Ali.Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktek. (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004).,
43
19
Istiwa’ merupakan waktu dimana matahari berada tepat pada titik tertinggi dan waktu salat dhuhur
yakni sesaat setalah matahari berada sedikit condong kearah barat. Sedangkan tongkat istiwa’
merupakan tongkat yang ditancapkan tegak lurus yang fungsinya untuk mencari atau mencocokkan
waktu istiwa’ dan jam-jam sholat
20
A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), 594
11
2010, beliau ialah ahli astronomi lulusan ITB yang saat ini aktif sebagai
a. Gnomon (miqyas)
bidang dial putar agar bayangan yang dihasilkan gnomon tidak melebihi
bidang dial.
dihasilkan oleh gnomon dan bidang dial dapat diputar hingga 360˚.
Fungsi dapat diputarnya bidang dial Mizwala Qibla Finder yakni untuk
bidang ini memiliki luas jari-jari 15 cm. pada bidang ini terdapat kurva
c. Bidang Level
12
kiblat. Dengan adanya software ini sang peneliti tidak perlu lagi untuk
waktu saja, maka hasil atau data pehitungan untuk mengukur arah kiblat
akan didapatkan.
3. Fungsi Mizawala
waktu asalkan pada saat itu terdapat cahaya matahari (siang hari).
azimuth matahari, maka dapat diketahui empat arah mata angin sejati
menunjukan arah timur, titik 180º akan menunjukan arah selatan, dan
a. Azimuth kiblat
berikut:
k x x
cotan B=tan φ x cos φ ÷ sin C−sin φ ÷ tanC
b. Azimuth matahari
yang mendatar dan sudut tegak. Berdeba dengan waterpass yang hanya
memiliki fungsi satu sudut mendatar saja. dalam teodolit sudut yang dapat
dibaca bisa dihitung samapai pada satuan detik. Teodolit juga dapat
digunakan untuk mengukur jarak, dibidang ilmu falak teodolit juga bisa
benda langit (dalam hal ini ialah bulan dan matahari), mengukur titik utara
2. Komponen Teodolit
b. Lensa objektif, ialah bagian teodolit untuk melihat objek yang dituju
c. Vertikal klaim, ialah pengunci teropong jika nivo tabung pada teropong
horizontal. Selain itu, bagian ini berfungsi sebagai pengunci besar sudut
yang berfungsi sebagai penentu sudut bacaan pada sumbu pertama dan
sumbu kedua.
e. Upper plat tangens screw, ialah pengunci repetisi bagian atas yang
bermanfaat untuk mengunci alat agar posisinya yang sudah tepat tidak
21
Siti Tatmainul Qulub, Ilmu Falak Dari Sejarah ke Teori dan Aplikasi, (Depok, Rajawali Pers, 2017),
263.
16
utara sejati.
c. Setelah teodolit mengarah ke titik utara sejati, lalu lepas kunci teodolit
kemudian putar searah jarum jam hingga angka Horizontal Angle (HA)
22
Ibid., 266.
17
d. Setelah itu kunci teodolit, maka teodolit sudah mengarah ke titik kiblat
yang dicari.
18
Bidik dua titik didepan teodolit menggunakan lensa teropong. Satukan keduanya
dengan menggunakan lensa teodolit hingga membentuk sebuah garis, garis tersebut
AL MUHAJIRIN SIDOARJO
Masjid Nurul Huda ini dibangun di atas tanah seluas 900 m² dengan
lebar bangunan sekitar 450 m2. Masjid ini dibangun tepat di sebelah timur
makam, dan berada di sebelah selatan dari jalan raya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ketua Takmir Masjid Nurul Huda, sejarah pendirian masjid
sekitar tahun 1980-an dan didirikan oleh Alm. H. Ahmad. Bangunan masjid ini
awal mulanya adalah sebuah musala kecil berbentuk seperti rumah yang hanya
cukup ditempati beberapa puluh orang saja, semakin banyaknya jemaah dan
jarangnya ada masjid di Jalan Brigjend Katamso No. 72, Mekar Raya Binangun,
Janti, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo maka adanya renovasi musala menjadi
23
Ibid., 272.
Abu Hamid, Wawancara, Sidoarjo, 13 April 2022.
24
19
Masjid Nurul Huda adalah terletak di titik koordinat -7° 23´ 47,75´´ LS dan 112°
41´ 38,76´´ BT. Titik koordinat tersebut diperoleh dari aplikasi GPS. Sedangkan
letak geografis Masjid Nurul Huda adalah terletak pada desa Masangan Wetan,
b. Bagian Timur Masjid Nurul Huda: bersebrangan dengan jalan raya Desa
Masangan wetan.
c. Bagian Selatan Masjid Nurul Huda: bersebrangan dengan jalan raya Desa
Masangan Wetan.
d. Bagian Barat Masjid Nurul Huda: bersebrangan dengan Makam Islam Desa
Masangan Wetan.
Dalam berdirinya masjid Nurul Huda tentunya tidak lepas dari peran
tokoh agama dan masyarakat sekitar. Pertama kali pembangunan dan penentuan
arah kiblat Masjid Nurul Huda adalah tidak menggunakan alat apapun,
shaleh dan terkenal kewaliannya itu benar adanya. Hingga pada tahun 2009-
2010an adanya perluasan lahan untuk melakukan renovasi masjid supaya lebih
indah dan muat lebih banyak jemaah. Seiring berjalannya waktu pada saat
terjadinya suatu fenomena alam berupa pergeseran lempengan bumi yang dapat
bab sebelumnya. Hal ini yang menjadi alasan untuk mengubah arah kiblat
Musyawarah salah satunya H. Abu Hamid dan Alm. Syafii yang menjadi
tersebut sekalian merenovasi masjid Nurul Huda. Karena dari awal berdirinya
masjid Nurul Huda belum pernah melakukan sebuah ijtihad tentang arah kiblat
pengukuran arah kiblat yang dilakukan oleh H. Abu Hamid dan Alm. H. Syafii.
Alat yang digunakan untuk mengukur arah kiblatnya adalah sebuah kompas
pembongkaran masjid ada salah satu jemaah masjid Nurul Huda yaitu Bapak
Hadi susanto ketika jemaah salat Jumat, merasa bahwa arah kiblat masjid
meragukan arah kiblat tersebut yang hanya diukur dengan kompas sajadah dan
tidak perlu adanya pembongkaran masjid hanya karena dasar Fatwa MUI
warga jemaah masjid tersebut arah kiblat yang dulu sudah akurat karena
Setelah itu pengurus masjid yaitu Bpk. H. Abu Hamid dan Alm. H. Syafii
arah kiblatyang mengacu pada poros Matahari, dimana Matahari berada pada
posisi tepat diatas Kakbah yang terjadi pada bulan Mei dan Juli. Maka, Selain
B. Masjid Kauman
Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang dibangun pada tahun 1998.
Pada awal berdirinya, masjid ini hanya berupa mushola kecil yang letaknya
peserta TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) dan madrasah diniah, maka mushola
27
Abu Hamid, Wawancara, Sidoarjo, 13 April 2022.
28
Abu Hamid, Wawancara, Sidoarjo, 13 April 2022.
29
Abu Hamid, Wawancara, Sidoarjo, 13 April 2022.
22
menampung jamaah lebih banyak lagi dan menampung lebih banyak santri yang
ingin menimba ilmu di masjid tersebut, setelah renofasi selesai mushola tersebut
dilakukan dua kali yakni, pada saat masih menjadi mushola dan ketika sudah
pengukuran arah kiblatnya dilakukan oleh Ustad An Nas dan tim yang dibentuk
masjid mengukur arah kiblat kembali, dengan metode bantu lain yakni google
ke titik b dengan garis yang lurus. Lalu disaksikan oleh beberapa warga sekitar
masjid dan beberapa utusan Kemenag daerah yang sengaja diundang oleh pihak
takmir31.
C. Masjid Al-Muhajirin
Arjuna, Pepe, Pepelegi, Kec. Waru. Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang
dibangun atas tanah wakaf masyarakat setempat. Pada awalnya masjid Al-
30
Muhammad Sahlan, Wawancara, Sidoarjo, 17 April 2022.
31
Muhammad Sahlan, Wawancara, 17 April 2022.
23
Mujahirin ini hanya berupa mushola yang didirikan sekitar tahun 1995, seiring
dengan banyaknya jamaah yang ingin sholat di musholah dan banyaknya anak
nampak sempit dan tidak mampu untuk menampung banyaknya para jamaah.
Kemudian takmir masjid membuat undangan kepada 50-an warga sekitar masjid
saat salat jumat akan dilaksanakan ternyata jamaah yang diundang melebihi
kapasitas mushola pada saat itu, dikarenakan ada jamaaah yang membawa
Mujahirin maka dari itu panitia masjid mengadakan rapat untuk merenovasi
baru terlaksana pada tahun 2000an. Setelah itu jamaah yang hadir ke masjid bisa
Muhajirin sendiri penentu arah kiblatnya yakni bapak imron dan dibantu oleh
para pekerja (tukang) dengan menggunakan alat bantu kompas yang beliau
sempat dihadiri oleh beberapa warga disekitar masjid. Lalu, bapak H. Fathoni
kiblatnya kembali dikarenakan pada saat itu bertepatan pada Rosdhul kiblat
tahunan. Tetapi rencana tersebut tidak diizinkan oleh jamaah tua (sesepuh
masjid) setelah diadakan rapat oleh beberapa takmir dengan para tokoh tua
sudah bertahun-tahun seperti itu dan harus tetap seperti itu tidak boleh dirubah
kembali33.
BAB IV
Dalam pengukuran ini penulis menggunakan alat bantu sebagai alat bantu yang
memiliki tingkat akurasi tinggi yakni Teodolit. Jadi secara perhitungan yang
mendekati tingkat akurat dan pengukuran alat bantu yang dipakai memiliki akurasi
yang tinggi.
berikut:
Maka diperoleh sudut arah kiblat Masjid Nurul Huda sebagai berikut:
= cotan 68º 34’ 45” x sin 97º 23’ 47.75”: sin 72º 52’ 58.76” – cos 97º
23’ 52.2” x cotan72º 52’ 58.76” = 65º 55’ 40.82” (UtaraBarat), 24º 4’
Jadi sudut arah kiblat Masjid Nurul Huda 65º 55’ 40.82” dihitung dari utara ke
barat atau 24º 4’ 40.82” dihitung dari barat ke utara dan jika dihitung dati titik utara
timur selatan barat sebesar 294º 4’ 40.82”. Dalam mengetahui fakta arah kiblat di
Masjid Nurul Huda di Jalan Brigjend Katamso No. 72, Mekar Raya Binangun, Janti,
Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, perlu adanya sebuah observasi dan pengukuran
Pengukuran ini dilakukan pada tanggal 23 April 2022 pada pukul 08.30 WIB.
ON.
d. Membidik Matahari dengan tepat pada pukul 08.30 WIB, kemudian kunci
Noutical Almanak (sebelum dan sesudah Zuhur nilai arah Utara, dari 360º -
azimut Matahari).
g. Setelah ditemukan nilai arah Utara sebesar 261º 22‘10” kemudian tekan
Gambar 4.2 Hasil Mencari Utara Sejati dan Titik Nol Utara Sejati
i. Setelah ditemukan arah kiblatnya, hidupkan laser kemudian bidik dua titik
j. Hubungkan dua titik tersebut dengan benang hingga menjadi sebuah garis
theodolite dilaksanakan pada tanggal 23 April 2022 di pelataran masjid Kauman, dan
dengan menggunakan alat bantu GPS data dan jam GMT Web Site. Berikut langkah
masjid Kauman:
Penulis menyiapkan data yang diperlukan untuk mengukur arah kiblat masjid
Kauman seperti, data lintang tempat, bujur tempat, jam atau waktu pengukuran, data
azimuth matahari, dan data azimuth kiblat, yang pertama untuk data lintang dan
bujur dari masjid Kauman penulis menggunakan alat bantu GPS data, untuk
Gambar 4.4 Tampilan GPS Data Untuk Pengukuran Arah Kiblat Masjid
ponsel android, data internet, mengaktifkan layanan lokasi google (GPS) pada ponsel
30
android, dan kemudian penulis berdiri dihalaman masjid Kauman. Setelah langkah-
langkah diatas sudah dijalankan maka hasil dari GPS Data akan muncul seperti
gambar diatas. Setelah data lintang dan bujur sudah didapatkan langkah selanjutnya
yakni mancari data azimuth matahari dan azimuth kiblat dari masjid Kauman yakni
penulis cukup memasukkan data lintang dan bujur tempat dari masjid Kauman, untuk
lintang dari masjid Kauman yakni -7˚ 22’ 34.77” untuk bujur dari masjid Kauman
yakni 112˚ 41’ 15.69” kemudian penulis mencocokkan jam penelitian yakni mulai
dari jam 08:00 pagi sampai dengan jam 12:00 siang. Kemudian penulis ambil pada
saat jam 9:10 dengan jam GMT melalui website (https://time.is/id/GMT) pada saat itu
Setelah data untuk menentukan arah kiblat masjid Kauman sudah cukup maka
Kedua, Setelah tripod dan bidang level tripod selesai didatarkan, kemudian
langkah selanjutnya penulis memasang theodolite pada tripod yang sudah didatarkan
sebelumnya kemudian mengunci theodolite dengan kunci yang berada pada tripod
tepatnya terletak pada bagian bawah theodolite setelah itu tekan on pada theodolite
Maka hasil perhitungan untuk mencari arah kiblat dari masjid Kauman dengan
Interval = 0˚ 1’ 00”
Setelah hasil dari perhitungan arah utara sejati masjid diketahui maka setelah
itu theodolite diputar searah jarum jam hingga layar LED dari theodolite menunjukan
nilai 252˚ 42’, setelah layar LED pada theodolite sudah menunjukan nilai yang
dimaksud langsung penulis kemudian menekan set 0 pada theodolite untuk mengunci
Setelah mencari arah utara sejati lalu kemudian langkah selanjutnya yakni
mencari arah kiblat dari masjid Kauman, untuk caranya yakni, setelah menekan set 0
untuk arah utara sejati masjid Kauman maka selanjutnya theodolite diarahkan pada
optik berupa theodolite pada tanggal 25 April 2022. Bertempat pada teras masjid Al
Muhajirin, pada obseervasi tersebut menggunakan alat bantu selain theodolite yakni,
GPS Data, jam GMT web site, dan ponsel android. Untuk cara pengukuran arah
nilai lintang bujur dari masjid Al Muhajirin, nilai azimuth matahari pada
bantuan dari aplikasi GPS Data yang sebelumnya telah penulis undah
melalui aplikasi Play Store pada ponsel android dan cara penggunaanya
penulis hanya cukup mengaktifkan setelan GPS pada ponsel android, yang
bertujuan untuk memberikan hasil lintang dan bujur yang lebih tepat lagi
alat bantu untuk menentukan arah kiblat masjid Al Muhajirin, berikut cara
penyiapan
kunci yang berada pada tripod tepatnya terletak pada bagian bawah
34
theodolite setelah itu tekan on pada theodolite maka theodolite siap untuk
dipakai.
Interval = 0˚ 1’ 00”
jam hingga layar LED dari theodolite menunjukan nilai 254˚ 42’ 4.02”,
setelah layar LED pada theodolite sudah menunjukan nilai yang sama
kemudian penulis set 0 pada theodolite untuk menyimpan nilai utara sejati
mencari titik utara sejati masjid lalu kemudian penulis ambil data azimuth
kiblat yang sudah penulis dapat dan untuk nilai azimuth kiblatnya yakni
36
294˚ 4˚. Kemudian penulis memutar theodolite searah jarum jam hingga
Menggunakan Theodolite
dengan pengukuran masjid oleh orang terdahulu. Dari keraguan salah satu
masyarakat yang menurutnya arah kiblat yang telah diukur dengan kompas sajadah
37
tadi karena dirasa terlalu miring ke utara, maka diperlukan adanya analisis mendalam
mengenai akurasi arah kiblat di Masjid Nurul Huda tersebut. Berdasarkan hasil
perhitungan arah kiblat di Masjid Nurul Huda di Desa Masangan Wetan, Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo dengan metode penetuan arah kiblat yang dilakukan
oleh takmir masjid yakni lurus ke barat sesuai dengan garis keramik masjid tersebut.
akurat. Dari situ setelah mencoba meneliti dan mengobservasi arah kiblat pada
masjid Nurul Huda menggunakan Teodolit yang mana dalam pengukuran tersebut
maka diketahui terdapat kemiringan dan perbedaan beberapa derajat dari alat-alat
Hasil dari perbandingan di atas menyatakan bahwa arah kiblat Masjid Nurul
Teodolit. Jadi pemikiran maasyarakat mengenai arah kiblat yang mana arah kiblatnya
terlalu ke arah utara itu kurang tepat, karena dari perhitungan dan hasil observasi
ditemukan bahwa lebih melenceng ke arah selatan. Akan tetapi dari semua
beberapa faktor yang mendasari hal tersebut seperti alat yang digunakan dalam
pengukuran atau bisa disebut (instrument eror) dan bisa juga dari kesalahan
Apabila setiap satu derajat busur sama dengan 111 km maka kemelencengan
Masjid Nurul Huda bila diukur dengan menggunakan Teodolit kesalahannya atau
dikarenakan menurut Abidin batas toleransi arah kiblat sebesar 37 km, sedangkan
Sudibyo 45 km, lalu menurut Judhistira dan Turmudi batas kemelencengan ini
apabila dalam cakupan wilayah Indonesia nilai azimutnya harus berada diantara 290°
- 296°.
melenceng dan jauh dari batas toleransi yang telah ditetapkan oleh beberapa peneliti
terdahulu, sehingga dari sini patutlah arah Masjid Nurul Huda dibetulkan sesuai
dengan pengukuran yang telah dilakukan peneliti agar para masyarakat yakin dan
deskripsikan dalam bab 3. Dikarenakan dari pihak takmir masjid menggunkan alat
bantu kompas, maka penulis mencoba menggali sudut arah kiblat masjid dengan alat
bantu theodolite untuk menganalisis arah kiblat masjid Kauman dengan hasil
menggunakan theodolite dilakukan pada 21 April 2022, untuk data yang diperlukan
Setelah data diatas penulis masukkan kedalam Teodolit akan didapatkan hasil
sebagai berikut:
theodolite terjadi kemencengan sebesar 7˚ 30’ dari arah kiblat masjid Kauma
sendiri jadi, masjid Kauman perlu menyerongkan arah kiblatnya 7˚ 30’ kearah utara
sejati.
beberapa takmir masjid yang arah kiblatnya diukur dengan bantuan Google Earth
yang merupakan metode pengukuran arah kiblat yang baru dan belum banyak juga
41
penjelasan tentang mekanismenya untuk pengukuran arah kiblat masjid dan lagi
tidak adanya hasil dokumentasi secara jelas dan lengkap detail mekanisme
pengukurannya maka penulis mencoba menggali sudut arah kiblat masjid dengan
alat bantu theodolite dan menganalisis arah kiblat masjid Al Muhajirin dengan hasil
menggunakan theodolite yang dilaukan pada 25 April 2022, untuk data yang
Setelah data diatas penulis masukkan kedalam Teodolit akan didapatkan hasil
sebagai berikut:
berikut:
42
Gambar 4.10
bantu theodolite terjadi kemencengan sebesar 4˚ 30’ dari arah kiblat masjid An Nur
sendiri jadi, masjid Al Muhajirin perlu menyerongkan arah kiblatnya 4˚ 30’ kearah
utara sejati jika pengukurannya dengan menggunakan alat bantu theodolite. Setelah
hasil diatas diketahui maka untuk metode pengukuran arah kiblat yang dilakukan
oleh takmir masjid An Nur yang pada dasarnya menggunakan metode pengukuran
43
karena metode tersebut juga masih sedikit pedoman cara pengukuran arah kiblatnya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Metode mengukur arah kiblat Masjid Nurul Huda, Masjid Kauman dan
lalu mencari utara sejati dengan rumus 360º - azimut Matahari saat
2) Akurasi arah kiblat masjid Nurul Huda Masjid Kauman dan Masjid Al –
dengan pergeseran sebanyak 339.8 km. Kemelencengan ini jauh dari batas
toleransi arah kiblat sebesar 37 km, 45 km, dan batas kemelencengan ini
diantara 290° - 296°. Dari sini maka arah kiblat Masjid Nurul Huda sangat
dari arah kiblat masjid jadi, masjid Al Muhajirin perlu menyerongkan arah
B. Saran
langkah tegas terhadap penyelarasan arah kiblat masjid yang dengan arah
direkomendasikan.
2. Kepada pengurus takmir masjid, untuk mengecek ulang terhadap akurasi arah
kiblatnya dengan metode yang lebih akurat dan jika perlu untuk
mendatangkan seorang ahli pada bidang ilmu falak supaya mendapatkan hasil
kiblat masjid dengan teodolit, dikarenakan alat ini memiliki akurasi yang baik.