OLEH:
TIM KESEHATAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
(K3)
1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Oleh karena itu kesehatan merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari mereka, baik dalam produktif secara sosial atau ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Banyak manusia yang sering kali mengacuhkan kesehatan mereka karena
menganggap dirinya sehat. Padahal lingkungan manusia saat ini sangat kurang dari garis
standarisasi kesehatan dengan berbagai macam pencemaran dan polusi. Hingga banyak timbulnya
berbagai macam penyakit yang dapat mengintai kesehatan manusia setiap saat. Penyakit dapat
menyerang siapa saja, dimana saja, dan kapan saja tanpa memandang latar belakang dan status
sosial manusia itu sendiri.
Suatu institusi kesehatan / klinik dapat berjalan efektif apabila fungsi – fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang ada di dalamnya
berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia dan memenuhi persyaratan. Salah
satu unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya suatu institusi kesehatan / klinik dalam
menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan adalah Sumber Daya Manusia (karyawan). Salah
satu faktor penunjang produktifitas SDM diantaranya adalah faktor kesehatan dari karyawan,
dimana institusi kesehatan / klinik akan dapat mencapai tujuan bila memiliki karyawan / pegawai
yang handal dengan kondisi kesehatan yang baik. Dibandingkan dengan institusi kesehatan / klinik
yang memiliki karyawan / pegawai dengan tingkat kesehatan rendah, maka tujuan suatu institusi
kesehatan menjadi sulit tercapai dalam melakukan pelayanan terhadap pasien.
Dalam Deklarasi Alma Alta tahun 1978 mengakui akan pentingnya petugas kesehatan
untuk memelihara kesehatan di lingkungan kerjanya, petugas klinik / puskesmas / institusi
kesehatan di kebanyakan negara berkembang tidak terlatih dalam hal pencegahan dan pengendalian
sederhana terhadap berbagai masalah kesehatan kerja. Mengingat potensi bahaya yang tinggi bagi
petugas klinik / puskesmas / institusi kesehatan maka pedoman kesehatan dan keselaman kerja ini
dapat dijadikan acuan terhadap perlindungan kesehatan bagi petugas kesehatan. Salah satu teknik
pengelolaan resiko penularan penyakit di klinik / puskesmas adalah dengan penerapan standart
precaution(APD) / pemeriksaan kesehatan bagi setiap / seluruh karyawan yang ada didalamnya.
Untuk memenuhi harapan memiliki karyawan / pegawai yang handal dengan tingkat
kesehatan yang tinggi serta dapat mengetahui kondisi kesehatan setiap karyawan / pegawai yang
bekerja didalamnya dan dapat memenuhi Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3)
setiap karyawan / pegawanya. Sebelumnya telah dilaksanakan screening kesehatan pada bulan
November 2017. Akan tetapi pada tahun 2018 dari tim K3 tidak dapat melaksanakan kegiatan
screening kesehatan dikarenakan aturan yang ditetapkan dari pihak institusi klinik UB memutuskan
untuk melaksanakan screening kesehatan tiap 2 tahun sekali. Maka dari hal tersebut kami dari tim
K3 merencanakan untuk mengadakan screening kesehatan pada tahun 2019 ini, sehingga dalam
institusi ini karyawan / pegawai tetap mendapatkan haknya untuk dilakukan pemeriksaan/
pengecekan kesehatan per 2 tahun sekali. Sehubungan dengan hal tersebut maka tim K3 membuat
proposal tentang “Program Screening Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pegawai Poliklinik
Universitas Brawijaya Tahun 2019.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Memenuhi Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan kerja (K3) semua karyawan yang bekerja
didalamnya.
4. Bentuk pelaksanaan
a. Pemeriksaan Laboraturium yang meliputi :
- DL (Darah Lengkap)
- UL (Urine Lengkap)
- Lipid Profile (Choles total, HDL, LDL dan Trigliserida, AU)
- SGOT / SGPT
- Ureum / Creatinin
- Gula Darah Puasa
- Gula Darah 2 Jam PP
- HbSAg (bagi pegawai yang belum dan pegawai yang dinyatakan positif)
- Antibodi HBS
b. HIV: Rapid Test
c. ECG (bagi pegawai yang belum dan pegawai yang hasil rekam jantungnya tidak normal)
d. Pemberian Vaksin Hepatitis B (booster 3 kali) (bagi pegawai yang belum vaksin)
e. Pemberian Vaksin difteri (booster 3 kali) (bagi pegawai yang belum vaksin)
6. Susunan Kepanitiaan
7. ANGGARAN
a. Daftar Rincian Pemeriksaan beserta biaya yang dikeluarkan
Dwi Rahayuningsih,
14 Perawat Rp 300,000 1 Rp 300,000
Amd. Kep
Jadi Total Anggaran Program Screening Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pegawai
Poliklinik Universitas Brawijaya sebesar Rp. 42,496,000
8. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, besar harapan kami agar proposal ini dapat disetujui dan
mendapat dukungan Direktur Poliklinik Universitas Brawijaya serta seluruh karyawan agar
kegiatan ini dapat terlaksana sebagaimana yang kami harapkan. Atas perhatian dan dukungannya
kami ucapkan terima kasih.
Lembar Pengesahan
Direktur Poliklinik Universitas Brawijaya Kepala Tata Usaha Poliklinik Universitas Brawijaya